Kementrian Lembaga: BPBD

  • 3 Jenazah Teridentifikasi, Polisi Kerahkan Anjing K9 Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

    3 Jenazah Teridentifikasi, Polisi Kerahkan Anjing K9 Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI – Proses pencarian korban kebakaran Glodok Plaza terus dilakukan pada Jumat (24/1/2025).

    Hal ini disampaikan Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri Brigjen Sudjarwoko usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran Glodok Plaza.

    “Proses pencarian korban masih berlangsung,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Ia menyebut, proses pencarian korban ini bakal dilakukan bersamaan dengan olah TKP yang akan dilakukan Puslabfor.

    Bahkan, proses pencarian korban kali ini dilakukan dengan menggunakan bantuan anjing pelacak K9.

    “K9 masih bekerja di atas,” tuturnya.

    Pengerahan unit K9 ini pun diharapkan dapat mempercepat proses pencarian jenazah korban kebakaran Glodok Plaza.

    Meski demikian, Sudjarwoko memastikan, saat ini belum ada temuan jenazah dari lokasi kebakaran.

    “Untuk hari ini belum ada,” kata dia.

    Sebagai informasi tambahan, RS Polri Kramat Jati sejauh ini sudah menerima 12 kantong jenazah berisi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Adapun berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta total ada 14 orang yang dinyatakan hilang.

    Hingga Jumat kemarin, baru ada tiga korban kebakaran Glodok Plaza yang berhasil teridentifikasi.

    Ketiga orang itu ialah Zukhi Fitria Rahdja (42); Aulia Belinda Kurapak (28); dan Oshima Yukari (29).

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kaliseco Meluap, Jalan Ahmad Yani Kepanjen Banjir

    Kaliseco Meluap, Jalan Ahmad Yani Kepanjen Banjir

    Malang (beritajatim.com) – Jalan Raya Ahmad Yani di Kepanjen, Kabupaten Malang, digenangi banjir akibat luapan Sungai Seco atau Kaliseco, Jumat (24/1/2025) malam ini.

    Genangan air mencapai ketinggian hingga 30 cm, mengganggu arus lalu lintas di jalan utama yang menghubungkan Malang dan Blitar.

    Kapolsek Kepanjen, AKP Subijanto, mengungkapkan bahwa banjir mulai terjadi sejak usai Magrib. “BPBD menghubungi kami bahwa Kaliseco meluap sehingga jalan utama digenangi air,” jelas Subijanto.

    Meskipun hujan di wilayah Kepanjen hanya berintensitas ringan, curah hujan tinggi di kawasan hulu sungai di Malang Kota membuat debit air meningkat signifikan. Hal ini menyebabkan Kaliseco, yang berukuran kecil, tak mampu menampung aliran air.

    Luapan air juga mencapai area Pasar Kepanjen dengan ketinggian sekitar 15 cm. “Dari hasil pengecekan BPBD, air meluber sampai ke belakang Pasar Kepanjen,” tambah Subijanto.

    Sementara itu, arus kendaraan dari Malang ke Kepanjen maupun Blitar dialihkan melalui Jalibar. Sedangkan kendaraan dari Kepanjen menuju Malang dialihkan melalui Desa Curungrejo.

    Penyebab pasti luapan Kaliseco belum diketahui. Subijanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah ada kemungkinan penyumbatan sampah di aliran sungai tersebut.

    “Sungai ini kecil, namun volume air cukup tinggi sehingga terjadi luapan ke jalan raya. Apakah karena sampah yang menyumbat, kami belum bisa memastikan,” tuturnya.

    Kondisi ini menjadi pengingat pentingnya manajemen drainase dan pengelolaan sungai, terutama di kawasan yang rentan terhadap banjir akibat curah hujan tinggi. [yog/ian]

  • Banjir Merendam Pakis dan Kepanjen Malang, Air Masuk ke 5 Rumah Warga Setinggi Satu Meter

    Banjir Merendam Pakis dan Kepanjen Malang, Air Masuk ke 5 Rumah Warga Setinggi Satu Meter

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu’lu’ul Isnainiyah

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Hujan deras yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) sore menyebabkan aliran sungai meluap di Kecamatan Pakis dan Kepanjen, Kabupaten Malang.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun banjir menggenangi beberapa rumah warga. 

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, untuk banjir di Kecamatan Pakis, tepatnya terjadi di Dusun Kedungboto, Kecamatan Kedungrejo. 

    “Kami menerima informasi, sekira pukul 14.00 WIB aliran sungai tersumbat oleh bambu dan sampah mengakibatkan air sungai meluber ke rumah warga,” kata Sadono ketika dikonfirmasi. 

    Air sungai menggenangi pemukiman warga.

    Kurang lebih, banjir masuk ke lima rumah milik warga setinggi satu meter.

    Sementara banjir karena luapan air sungai juga terjadi di Dusun Tamanayu, Desa Jarirejoyoso, Kecamatan Kepanjen.

    Sadono menyebutkan, air Sungai Seco meluap hingga menggenangi beberapa jalan di enam RW. 

    “Luapan air Sungai Seco setinggi kurang lebih 30 centimeter menggenangi ruas jalan,” tandasnya. 

    Atas kejadian ini, pihak BPBD Kabupaten Malang telah mendatangi lokasi bencana banjir untuk melakukan pendataan.

    Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa.

    Luapan air yang menggenang juga berangsur surut.

  • Warga Bandung Raya Diimbau Waspada Ancaman Banjir dan Cuaca Buruk
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        24 Januari 2025

    Warga Bandung Raya Diimbau Waspada Ancaman Banjir dan Cuaca Buruk Bandung 24 Januari 2025

    Warga Bandung Raya Diimbau Waspada Ancaman Banjir dan Cuaca Buruk
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung dan Cimahi sejak Jumat sore (24/1/2025) menyebabkan genangan di sejumlah.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan adanya genangan di kawasan di kedua kota tersebut.
    Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengungkapkan bahwa di Kota Bandung, genangan terdeteksi di kawasan Pasteur, Pasir Koj, Astana Anyar, Jalan Sukajadi sebelum Mal PVJ, Jalan Pagarsih, dan Jalan Baladewa Pajajaran.
    Sementara itu, di Kota Cimahi, banjir melanda Jalan Raya Cilembar Cigugur Tengah dan Jalan Jendral H. Amir Machmud Karangmekar.
    “Sementara ini, tapi mulai surut,” ucap Hadi.
    Kepala
    BMKG
    Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa fenomena cuaca yang terjadi pada tanggal 24 Januari 2025 dipengaruhi oleh konvergensi dan belokan angin yang melewati Jawa Barat.
    Hal ini berdampak pada pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
    Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan model probabilistik, cuaca di Jawa Barat umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat di beberapa daerah.
    Potensi angin kencang juga masih ada di sebagian wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya.

    “Di Bandung Raya terdapat pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif, yakni kelembapan udara yang lembap pada lapisan 850 mb dan 700 mb, yaitu 55-95 persen,” jelas Teguh dalam keterangan tertulis.
    Ia menambahkan bahwa pola angin menunjukkan menguatnya dominasi angin baratan (Monsun Asia), dengan suhu minimum di Bandung Raya berkisar antara 20 – 22 °C, dan suhu maksimum antara 29.0-31.6 °C.
    Pada siang hari, proses pembentukan awan hujan (proses konveksi) menyebabkan suhu menjadi panas, namun saat hujan turun di sore, malam, atau pagi hari, suhu akan turun menjadi lebih dingin.
    Kondisi cuaca di Bandung Raya pada 24 Januari 2025 umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang sepanjang hari.
    “Suhu berkisar antara 22.0 – 29.4 °C. Kelembapan berkisar antara 60% – 94%. Angin pada umumnya berasal dari Barat Laut dengan kecepatan antara 5 – 20 km/jam,” ujar Teguh.
    BMKG mengimbau warga untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, termasuk genangan, banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
    “Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan, apabila terjadi
    cuaca buruk
    berupa hujan maupun angin kencang, diharapkan untuk berlindung di tempat yang aman,” tutup Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Januari 2025

    Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum Regional 24 Januari 2025

    Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum
    Tim Redaksi
    BIMA, KOMPAS.com

    Pemerintah Kabupaten Bima
    , Nusa Tenggara Barat (NTB), membangun dapur umum untuk membantu warga terdampak
    banjir bandang
    akibat meluapnya aliran sungai Bendungan Pela Parado.
    Dapur umum tersebut ditempatkan di Kantor Camat Woha, dan akan melayani ribuan
    korban banjir
    di Desa Nisa, Naru, Waduwani, Penapali, serta santri Pondok Pesantren Al Wafa di Desa Dadibou.
    “Saat ini kami dari BPBD dan Dinsos membangun dapur umum bagi korban bencana banjir,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bima, M Nurul Huda, saat dihubungi, Jumat (24/1/2025).
    Nurul Huda menyampaikan, dapur umum ini akan beroperasi selama tiga hari ke depan, mulai Jumat (24/1/2025) sampai Minggu (26/1/2025).
    Dari dapur umum ini, pihaknya mengolah ribuan bungkus makanan siap saji, yang mana untuk satu kali penyaluran ada 2.050 bungkus.
    Ribuan bungkus nasi tersebut disalurkan ke warga terdampak melalui pemerintah desa, dan akan dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari.
    “Penyaluran lewat pemerintah desa masing-masing. Nanti mereka yang akan memberikan keterangan warga terdampak banjir,” ujar dia.
    Desa Nisa, Naru, Waduwani, Penapali, dan Dadibou tercatat sebagai daerah terdampak banjir parah akibat meluapnya aliran sungai Bendungan Pela Parado.
    Banjir yang meluap selama dua hari berturut-turut itu bahkan memaksa puluhan warga Desa Nisa mengungsi ke kantor desa setempat.
    Hanya saja, sehari setelah kejadian, tepatnya pada Kamis (23/1/2025), para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
    “Sekarang sudah tidak ada warga yang mengungsi,” kata Nurul Huda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Petugas Terus Menyisir untuk Memastikan Tidak Ada Jenazah di Lokasi Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    Petugas Terus Menyisir untuk Memastikan Tidak Ada Jenazah di Lokasi Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sampai saat ini, proses pencarian korban kebakaran Glodok Plaza di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat terus dilakukan petugas gabungan.

    Petugas masih berupaya melakukan penyisiran memastikan apakah terdapat jenazah korban yang belum dievakuasi.

    Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, sudah 12 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi dilakukan Tim DVI Polri.

    “Kami menyampaikan situasi saat ini di lokasi kejadian kebakaran.

    Setiap hari hingga kemarin sore tim gabungan masih melakukan penyisiran,” kata Twedi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025)

    Pencarian korban di lokasi melibatkan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta.

    Juga tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Biddokkes Polda Metro Jaya, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polsek Tamansari.

    Kendala dihadapi dalam pencarian jenazah korban karena banyaknya reruntuhan material gedung Glodok Plaza sehingga petugas harus terlebih dahulu membersihkan tumpukan tersebut.

     “Karena kondisi di TKP banyak barang-barang material dari (reruntuhan) bangunan yang terbakar masih bertumpuk, sehingga proses pencarian masih terus berjalan,” ujarnya.

    Twedi menuturkan proses penyisiran jenazah korban kebakaran Glodok Plaza akan terus dilakukan hingga BPBD Jakarta, selaku pihak berwenang menyatakan pencarian berakhir.

    Sedangkanm olah tempat kejadian perkara (TKP) memastikan penyebab kebakaran Glodok Plaza menunggu keputusan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

    “Apabila semua selesai, pembersihan barang-barang material (gedung) dan nanti dari Puslabfor (menyatakan) sudah clear dan bisa dilakukan olah TKP, baru dilakukan olah TKP,” tuturnya.  (TribunJakarta.com/Bima Putra)

  • Bandung Barat Masih Masuk Kategori Rentan Korupsi Meski Hasil SPI Menunjukan Kenaikan

    Bandung Barat Masih Masuk Kategori Rentan Korupsi Meski Hasil SPI Menunjukan Kenaikan

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meraih skor Survei Penilaian Integritas (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebesar 69,85 persen.

    Data tersebut naik sebanyak 9.69 poin jika dibandingkan dengan tahun 2023. Dengan capaian itu, Indeks Integritas Kabupaten Bandung Barat terangkat dari semula urutan paling bontot dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, naik ke urutan 14 di Jawa Barat.

    Meski begitu, skor SPI 69,85 persen masih menempatkan daerah Kabupaten Bandung Barat di zona merah atau rentan korupsi.

    BACA JUGA: Pemkab Ciamis Bentuk Satgas Kawasan Tanpa Rokok

    Jika merujuk pada data SPI yang dirilis KPK tahun 2024, sekiranya terdapat empat komponen survei penilaian integritas yakni survei komponen internal, eksternal, ekspor, serta faktor koreksi.

    Jika dirinci skor komponen internal di Kabupaten Bandung Barat meraih 71,46 persen. Dari data itu, tercatat ada beberapa Perangkat Daerah yang paling rendah hasilnya.

    Perangkat daerah yang rendah di Bandung Barat tercatat ada 5 OPD, diantaranya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 62,45, Bapelitbangda 65,67 persen, Dinas Kesehatan 66,03, Badan Keuangan dan Aset Daerah 66,57, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 66,73.

    BACA JUGA: Ketua DPC PPP Cimahi dan Anggota DPRD Fraksi Gerindra Berseteru, hingga Ancam Saling Laporkan

    Adapun 3 OPD skor SPI tertinggi diraih Dinas Perikanan dan Peternakan 79,69, BPBD 77,66 serta Dispora dengan skor 77,05.

    “Daerah di Jabar, kabupaten/kota memang masih masuk zona rentan dan waspada, dan tidak ada daerah yang masuk kategori terjaga,” ujar Inspektur Daerah Kabupaten Bandung Barat Yadi Azhar, Jumat, 24 Januari 2025.

    Ia menyebut, jika dibandingkan dengan tahun 2023 dengan raihan SPI 60,16 persen, lalu sekarang menjadi 69,85 persen. Artinya ada proses perbaikan meski itupun secara bertahap.

    “Karena gak bisa instan dari zona rentan langsung berubah jadi terjaga,” katanya.

    BACA JUGA: Bupati Bandung Minta OPD Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas 50 Persen

    “Sementara untuk komponen internal mengapa masih ada yang rendah karena beberapa ASN di Perangkat Daerah tidak mengerti pengisian surveynya, jadi isi surveinya asal. Nah untuk tahun depan ASN agar baca baik-baik supaya tidak asal-asalan sehingga gak ada lagi skor Perangkat Daerah yang mendapat hanya 60 persen,” sambungnya.

  • Petugas Gabungan Masih Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Petugas Gabungan Masih Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI – Proses pencarian korban kebakaran Glodok Plaza di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat yang dilakukan petugas gabungan masih berlangsung.

    Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan petugas masih berupaya melakukan penyisiran memastikan apakah terdapat jenazah korban yang belum dievakuasi.

    Hingga kini sudah 12 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi dilakukan Tim DVI Polri.

    “Kami menyampaikan situasi saat ini di lokasi kejadian kebakaran. Setiap hari hingga kemarin sore tim gabungan masih melakukan penyisiran,” kata Twedi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025)

    Pencarian korban di lokasi melibatkan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta.

    Kemudian Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Biddokkes Polda Metro Jaya, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat, dan Polsek Tamansari.

    Kendala dihadapi dalam pencarian jenazah korban karena banyaknya reruntuhan material gedung Glodok Plaza, sehingga petugas harus terlebih dahulu membersihkan tumpukan tersebut.

    “Karena kondisi di TKP banyak barang-barang material dari (reruntuhan) bangunan yang terbakar masih bertumpuk, sehingga proses (pencarian) masih terus berjalan,” ujarnya.

    Twedi menuturkan proses penyisiran jenazah korban kebakaran Glodok Plaza akan terus dilakukan hingga BPBD Jakarta, selaku pihak berwenang menyatakan pencarian berakhir.

    Sementara untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) memastikan penyebab kebakaran Glodok Plaza menunggu keputusan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

    “Apabila semua selesai, pembersihan barang-barang material (gedung) dan nanti dari Puslabfor (menyatakan) sudah clear dan bisa dilakukan olah TKP, baru dilakukan olah TKP,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Ratusan Rumah di Lamongan Tergenang Luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero

    Ratusan Rumah di Lamongan Tergenang Luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero

    Lamongan (beritajatim.com) – Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan luapan Bengawan Solo dan Bengawan Jero. Akibatnya, ratusan rumah dan puluhan hektare lahan pertanian di Kabupaten Lamongan tergenang banjir.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, terdapat enam kecamatan yang terdampak. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Babat, Laren, Maduran, Karanggeneng, Kalitengah, dan Glagah.

    Kecamatan Babat menjadi wilayah dengan dampak terparah. Sebanyak 117 rumah warga tergenang air dengan ketinggian bervariasi. Di Kelurahan Banaran, misalnya, tercatat 75 rumah terendam air setinggi 50–70 cm. Sedangkan di Kelurahan Babat dan Bedahan, genangan air mencapai 30–50 cm.

    Di Kecamatan Laren, sebanyak 101 rumah warga tergenang dengan ketinggian air 10–45 cm. Sementara di Kecamatan Karanggeneng, 12 rumah dan pasar desa turut terdampak dengan genangan air setinggi 10–25 cm. Adapun di Kecamatan Maduran, Kalitengah, dan Glagah, genangan air melanda jalan lingkungan, lahan pertanian, serta tambak.

    Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Joko Raharto, mengungkapkan bahwa luapan air disebabkan oleh tingginya curah hujan yang memicu kenaikan debit air di Bengawan Solo dan Bengawan Jero hingga mencapai level siaga hijau hingga siaga merah. Air meluber ke area permukiman, ruas jalan desa, dan lahan pertanian di beberapa kecamatan.

    “BPBD Lamongan bersama instansi terkait telah melakukan penanganan darurat, seperti pengiriman logistik berupa glangsing, gedek, bongkotan, terpal, dan makanan siap saji,” ujar Joko pada Jumat (25/1/2025).

    Untuk mencegah meluasnya genangan, BPBD juga memasang door lock tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Babat. Selain itu, posko siaga darurat telah didirikan di kantor kecamatan dengan dukungan berbagai instansi terkait.

    Guna menurunkan ketinggian debit air di Bengawan Jero, Dinas PU SDA mengaktifkan pompa air di Sluis Kuro dan Sluis Melik. “Kami terus memantau ketinggian debit air Bengawan Solo dan Bengawan Jero. Saat ini, tren debit air menunjukkan penurunan,” tambah Joko. [fak/beq]

  • Penyembuhan trauma bagi anak-anak korban kebakaran terus diberikan

    Penyembuhan trauma bagi anak-anak korban kebakaran terus diberikan

    penyembuhan trauma bagi anak-anak merupakan bagian penting dari upaya pemulihan  setelah terjadinya bencana mengingat kondisi mereka yang masih belum stabil

    Jakarta (ANTARA) – Penyembuhan trauma (trauma healing) bagi anak-anak korban kebakaran hunian padat penduduk di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, terus diberikan, kali ini giliran Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakpus yang melaksanakannya.

    “Kami berkolaborasi dengan Ditlantas Polda Metro Jaya untuk memberikan perhatian khusus kepada para korban, terutama anak-anak,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, penyembuhan trauma bagi anak-anak merupakan bagian penting dari upaya pemulihan setelah terjadinya bencana mengingat kondisi mereka yang masih belum stabil.

    Untuk itu, kata Susatyo penyembuhan trauma terus diberikan kepada anak-anak korban kebakaran hunian padat penduduk di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Trauma healing ini diberikan agar mereka bisa melewati masa sulit dengan dukungan psikologis yang memadai,” kata dia.

    Ia menambahkan kegiatan ini diisi dengan berbagai aktivitas, seperti menggambar, bermain, hingga bernyanyi bersama untuk menciptakan suasana ceria di tengah pengungsian.

    Selain itu, personel Ditlantas dan Polres yang terlatih dalam pendampingan psikologis juga ikut terlibat dalam memimpin berbagai sesi permainan interaktif yang bertujuan membantu anak-anak melupakan trauma akibat kebakaran.

    Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat juga mendukung pemulihan korban kebakaran melalui berbagai layanan lainnya.

    Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, kebakaran permukiman padat di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, mengakibatkan sebanyak 1.700 warga harus mengungsi.

    Ia menjelaskan saat ini telah menyalurkan bantuan logistik bagi pengungsi kebakaran terdiri atas air mineral 360 dus, makanan siap saji 1.797 boks, selimut, dan lain-lain.

    Kebakaran yang terjadi pada Selasa dini hari itu menghanguskan lebih dari 500 unit rumah hingga saat ini petugas masih mencari tahu penyebab kebakaran tersebut.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025