Kementrian Lembaga: BPBD

  • Empat rumah tertimbun dan dua orang hilang akibat tanah longsor di Wonosalam Jombang

    Empat rumah tertimbun dan dua orang hilang akibat tanah longsor di Wonosalam Jombang

    Kamis, 23 Januari 2025 12:19 WIB

    Petugas melakukan pencarian korban tanah longsor di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Jombang empat rumah terkena tanah longsor dan tiga orang dilarikan ke rumah sakit, sementara dua orang lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/YU

    Polisi memasang garis pembatas di lokasi bencana tanah longsor di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Jombang empat rumah terkena tanah longsor dan tiga orang dilarikan ke rumah sakit, sementara dua orang lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/YU

  • Korban Jiwa hingga Dugaan Sabotase

    Korban Jiwa hingga Dugaan Sabotase

    loading…

    Ada empat rentetan kebakaran yang paling disorot di Jakarta pada awal 2025, salah satunya kebakaran Glodok Plaza. Foto/Arif Julianto

    JAKARTA – Ada empat rentetan kebakaran yang paling disorot di Jakarta pada awal 2025. Dimulai dari kebakaran Glodok Plaza , Kemayoran, dan wilayah Sawah Besar.

    Kebakaran yang menggemparkan warga Jakarta terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (16/1/2025) sekitar pukul 21.25 WIB. Petugas damkar baru berhasil memadamkan api keesokan harinya di pagi hari.

    Akibat kebakaran ini dilaporkan 14 orang hilang atau terjebak saat kebakaran. Namun, hingga Jumat (24/1/2025), Rumah Sakit Polri Kramat Jati baru menerima 12 kantong jenazah yang telah dievakuasi dari Glodok Plaza.

    “Hasil koordinasi dengan petugas di lapangan, bahwa per hari Jumat, 24 Januari 2025 terdapat 12 kantong jenazah. Untuk hari ini Sabtu (25/1) arahan dari Kapolsek Tamansari, evakuasi di hentikan sementara sampai menunggu arahan selanjutnya,” kata Kapusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta M Yohan saat dikonfirmasi, Sabtu (25/1/2025).

    Dari 12 kantong jenazah yang telah diterima, RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi sebanyak tiga korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Mereka di antaranya, Zukhi F Rahdja (L/42), Aulia Belinda (P/28), dan Osima Yukari (P/25).

    Lalu, pada Selasa (21/1/2025) dini hari, kebakaran di permukiman padat penduduk, Jalan Kemayoran Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, menyebabkan ratusan rumah hangus. Sebanyak 543 bangunan rumah tinggal di 11 RT rusak, dan 1.797 jiwa harus mengungsi akibat musibah kebakaran tersebut.

    Insiden ini dipastikan tidak ada korban jiwa dan penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Rumor yang beredar, kebakaran itu diduga disabotase orang tidak dikenal (OTK).

  • Banjir Tak Kunjung Surut, Jalan Nasional di Pelalawan Lumpuh

    Banjir Tak Kunjung Surut, Jalan Nasional di Pelalawan Lumpuh

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Jalan Lintas Timur (Jalintim) tepatnya di km 83, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, lumpuh akibat banjir. Banjir yang disebabkan luapan Sungai Kampar akibat dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.

    Banjir di jalan nasional ini telah berlangsung selama satu pekan. Ketinggian air mencapai 80 sentimeter.

    Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri bersama personel Polres Pelalawan dan BPBD melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Polisi memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk mengurai kemacetan.

    “Kami telah membuat pos terpadu di km 84. Sepanjang jalur yang terendam banjir kita sudah siagakan petugas,” kata AKBP Afrizal, Sabtu (25/1/2025).

    Dia menjelaskan, akibat air yang makin meninggi, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan.

    “Karena tingginya debit air, jalan sudah tidak terlihat dan menyebabkan sejumlah kendaraan terperosok dan terguling. Makanya kami memberlakukan sistem buka tutup,” lanjut AKBP Afrizal terkait banjir di Pelalawan.

    Untuk mencegah kendaraan terperosok dan terguling akibat banjir di Pelalawan, pihaknya telah memasang garis polisi di titik-titik rawan.

  • Diterjang Tanah Longsor, Jembatan Penghubung Dua Desa di Bondowoso Ambruk

    Diterjang Tanah Longsor, Jembatan Penghubung Dua Desa di Bondowoso Ambruk

    Bondowoso (beritajatim.com) – Bencana tanah longsor menerjang Dusun Krajan 1, Desa Dawuhan, Kecamatan Grujugan. Hal itu dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Bondowoso pada Sabtu (25/1/2025) sore.

    Longsor tersebut menyebabkan ambruknya jembatan penghubung antara Desa Dawuhan dan Desa Wanisodo yang merupakan jalur poros desa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa kejadian ini dilaporkan sekitar pukul 17.30 WIB.

    Hujan membuat aliran air di Sungai Taman menjadi deras dan menyebabkan tanah di sekitar jembatan labil hingga akhirnya ambruk.

    “Jembatan dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter ini sangat vital karena menghubungkan dua desa. Kejadian ini mengakibatkan akses utama warga terganggu,” ujar Sigit Purnomo.

    Menurut Sigit, BPBD Bondowoso bersama sejumlah instansi terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment awal.

    Instansi yang terlibat di antaranya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BSBK), Dinas Perkim, Koramil Grujugan, Polsek Grujugan, serta pemerintah kecamatan dan desa setempat.

    “Kami sudah melakukan penilaian di lokasi kejadian. Saat ini, hujan sudah reda, dan hasil assessment akan segera kami koordinasikan dengan dinas teknis terkait untuk penanganan lebih lanjut,” tambahnya.

    Sementara itu, upaya darurat yang dibutuhkan saat ini adalah pembangunan jembatan sementara agar akses warga dapat kembali normal. “Kami juga akan mengajukan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) 2025 untuk pembangunan jembatan sementara dan pemasangan bronjong,” jelasnya.

    Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi tim di lapangan, terutama cuaca yang kurang mendukung. Meskipun demikian, langkah-langkah penanganan tetap dilakukan demi meminimalisasi dampak bencana ini.

    BPBD Bondowoso berharap ada percepatan koordinasi dengan berbagai pihak terkait agar solusi jangka pendek seperti jembatan darurat segera terealisasi.

    Selain itu, Sigit mengimbau warga untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan deras masih dapat terjadi di wilayah Bondowoso. “Keselamatan masyarakat menjadi prioritas. Makanya, kami terus berkoordinasi dengan semua pihak agar penanganan bencana ini bisa berjalan maksimal,” pungkasnya. [awi/suf]

  • Kebakaran di Jakpus Diduga Dipicu Korsleting, 46 Warga Mengungsi

    Kebakaran di Jakpus Diduga Dipicu Korsleting, 46 Warga Mengungsi

    Jakarta

    Kebakaran di permukiman padat penduduk Jalan Mangga Besar XIII, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, berhasil dipadamkan. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.

    “Dugaan penyebab karena korsleting listrik,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan, Sabtu (25/1/2025).

    Dari kejadian tersebut, sebanyak 46 warga pun harus mengungsi di Masjid Al Munawaroh, yang lokasinya tak jauh dari permukiman yang terbakar.

    “Terdapat 15 Rumah Tinggal yang terdiri dari 3 RT yang terdampak (RT. 01, RT. 03, RT. 04). Lalu sebanyak 18 KK atau 46 orang yang harus mengungsi di Masjid Al-Munawaroh,” ujarnya.

    Sementara itu, api berhasil dipadamkan pada pukul 20.30 WIB. Dalam kejadian itu, tiga orang warga harus mendapatkan penanganan medis.

    Ketiga warga itu adalah Muhamad Zani (21 tahun ) yang mengalami luka sobek di jari jempol dan kelingking, Nurlela Salman (61) yang mengalami kondisi lemas akibat kepanikan, serta Marsel, anggota relawan kebakaran yang sesak napas karena terpapar asap.

    (bel/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Gerakan Tanah di Bali Akibatkan Korban Meninggal, Badan Geologi Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

    Gerakan Tanah di Bali Akibatkan Korban Meninggal, Badan Geologi Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

    Liputan6.com, Bandung – Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat di kawasan Jalan Ken Dedes, Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Provinsi Bali, meningkatkan kewaspadaannya usai terjadi gerakan tanah yang menyebabkan lima orang meninggal dunia Senin (20/1/2025) pukul 07.00 Wita.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, imbauan itu karena diperkirakan daerah tersebut masih sangat rawan terjadi gerakan tanah dan curah hujan yang masih tinggi maka sebagai langkah antisipasi potensi longsoran susulan.

    “Masyarakat agar mengutamakan keselamatan dan tidak berkumpul di area bencana gerakan tanah karena masih memungkinkan terjadi longsoran susulan.Masyarakat terdampak bencana segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” terang Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu (22/1/2025).

    Wafid mengatakan rumah yang rusak berat dan berada di area longsoran disarankan saat ini dikosongkan. Akibat gerakan tanah tersebut dilaporkan lima rumah tertimbun material longsor dan tiga orang terluka.

    Wafid menyebutkan mendatang, pengembangan pemukiman jangan dilakukan di bawah longsoran atau sekitar tebing curam atau terjal.

    “Bencana gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa longsoran. Longsoran pada tebing belakang rumah warga menunjukan terjadinya tipe longsoran cepat berupa longsoran translasi,” ungkap Wafid.

    Wafid menerangkan rekomedasi penanggulangan longsor dengan melakukan perkuatan lereng atau penambatan tanah dengan pondasi yang menembus batuan dasar.

    Serta menurunkan geometri lereng pada daerah yang sudah longsor dan daerah yang berpotensi longsor.

    “Tujuannya pada material longsoran ini untuk mengurangi pergerakan material longsor dan menambah gaya penahan agar tidak terjadi longsor,” sebut Wafid.

    Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah pada Bulan Januari 2025 di Kota Denpasar, Provinsi Bali (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi-PVMBG), lokasi bencana termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah rendah.

    Pada zona kerentanan gerakan tanah rendah adalah wilayah yang mempunyai proporsi kejadian gerakan tanah lebih dari 5-10 persen dari total populasi yang ada.

    “Pada zona ini yaitu gerakan tanah rendah, yang dapat diartikan bahwa gerakan tanah dapat terjadi terutama pada wilayah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir atau lereng curam, tebing pemotongan jalan dan pada lereng yang mengalami gangguan,” lanjut Wafid.

    Wafid menuturkan gerakan tanah lama dan baru dapat terjadi atau aktif kembali jika dipicu oleh curah hujan tinggi dan atau gempa bumi.

    Gerakan tanah dapat terjadi dari lereng landai dikisaran 3-9 derajat sampai lereng curam lebiih dari 36 derajat dan tergantung pada kondisi geologi setempat.

    “Penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan karena hujan dengan intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah. Kemiringan lereng yang curam di sekitar lokasi gerakan tanah. Sifat tanah pelapukan vulkanik yang sarang dan mudah luruh dan pembangunan tembok penahan yang tidak sesuai kaidah teknis,” sebut Wafid.

    Agar kejadian yang samam tidak terulang, Wafid meminta seluruh kelompok masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu kestabilan lereng, seperti pemotongan lereng yang tidak sesuai kaidah geologi teknik, dan tidak melakukan penebangan pohon-pohon besar dengan sembarangan.

    Sealin itu disarankan membuat dinding penahan lereng hingga ke batuan dasar. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat diperlukan untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah.

    “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari aparat pemerintah setempat dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” jelas Wafid.

    Berdasarkan Peta Geologi Lembar Bali, Denpasar (M.M. Purbo-Hadiwidjojo, dkk., Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM, 1998), batuan penyusun di daerah bencana di lokasi bencana termasuk kedalam satuan Batuan Gunungapi Kelurahan Buyan Bratan dan Batur (Qpbb).

    Satuan ini terdiri dari tuf dan lahar. Tidak terdapat struktur geologi berupa sesar, lipatan, maupun kelurusan di sekitar lokasi gerakan tanah.

     

  • Pemkab Sidoarjo Respon Cepat Tangani Banjir di Jabon

    Pemkab Sidoarjo Respon Cepat Tangani Banjir di Jabon

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemkab Sidoarjo turun tangan serius dalam menangani banjir yang melanda Desa Semambung, Kecamatan Jabon. Banjir tahunan ini telah berlangsung selama dua minggu dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

    Penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi ditambah luapan air laut. Situasi ini mengakibatkan sekitar 800 rumah warga tergenang air.

    Plt. Bupati Sidoarjo bersama rombongan langsung melakukan inspeksi ke lokasi banjir. Tidak hanya datang untuk memantau, tetapi juga memberikan arahan tegas.

    “Banjir ini harus cepat kita tangani, jangan sampai warga semakin kesulitan. Saya minta layanan air bersih segera disiapkan, karena kesehatan warga itu yang utama,” tegas Plt. Bupati usai sidak Sabtu pagi (25/1/2024).

    Pemkab Sidoarjo telah mengerahkan berbagai layanan untuk penanganan banjir. Pos kesehatan didirikan untuk memastikan warga tidak terkena penyakit akibat banjir. BPBD juga menyiapkan alat dan personel di titik-titik rawan banjir, sementara Dinas Sosial telah menyiapkan 35 ribu bantuan sosial untuk dibagikan kepada warga terdampak.

    Kepala Desa Semambung, yang turut menemani inspeksi, berharap Pemkab Sidoarjo dapat segera melakukan normalisasi Sungai Gulondoro agar banjir tidak terus berulang. “Ini memang banjir tahunan, tapi kita tidak boleh menganggapnya biasa. Semua pihak harus bekerja cepat. Warga butuh solusi permanen, bukan hanya penanganan sementara,” tambahnya.

    Plt. Bupati Sidoarjo juga berpesan agar masyarakat melakukan kerja bakti membersihkan sungai untuk mencegah banjir. “Ayo bersama-sama kita jaga lingkungan kita dengan kerja bakti rutin. Ciptakan lingkungan bersih dengan silaturahmi,” imbuh Subandi. (isa/kun)

  • Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 Januari 2025

    Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara Megapolitan 25 Januari 2025

    Pencarian Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan Sementara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyebutkan bahwa pencarian dan evakuasi korban
    kebakaran Glodok Plaza
    , Tamansari, Jakarta Barat, dihentikan sementara.
    Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan
    BPBD Jakarta
    , Mohamad Yohan, mengatakan bahwa hal tersebut sesuai arahan Kapolsek Tamansari, Kompol Riyanto.
    “Hasil koordinasi dengan petugas di lapangan bahwa per hari Jumat, 24 Januari 2025, terdapat 12 kantong jenazah. Untuk hari ini, arahan dari Bapak Kapolsek Tamansari, evakuasi dihentikan sementara sampai menunggu arahan selanjutnya,” kata Yohan saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (25/1/2025).
    Namun, BPBD tidak menjelaskan detail mengenai alasan pencarian korban dihentikan sementara.
    “Belum ada info lebih lanjut dari pihak Kepolisian,” kata Yohan.
    Diberitakan sebelumnya, sebanyak tiga jenazah
    korban kebakaran Glodok Plaza
    , Tamansari, Jakarta Barat, telah diidentifikasi oleh RS Polri Kramatjati.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa dua korban yang teridentifikasi merupakan pramugari dan satu lainnya adalah karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
    “Untuk Aulia Belinda (28) mantan pramugari Lion Air, Osima Yukari (29) pramugari BBN Airlines, dan BUMN Zukhi Fitria Rahdja (42) merupakan karyawan BUMN,” kata Ade Ary di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2024).
    Untuk diketahui, kebakaran besar terjadi di Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.
    Api diduga pertama kali muncul dari sebuah diskotek di lantai 7 gedung tersebut sebelum akhirnya merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Sejauh ini, ada 12 kantong jenazah yang diterima RS Polri Kramatjati untuk diidentifikasi.
    Sementara itu, total 14 orang dilaporkan hilang dalam tragedi tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bau Menyengat Jadi Petunjuk? Tim SAR Perluas Area Pencarian Korban Bengawan Solo

    Bau Menyengat Jadi Petunjuk? Tim SAR Perluas Area Pencarian Korban Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro telah melakukan pencarian hingga hari kelima korban terseret arus Sungai Bengawan Solo. Pada pencarian hari kelima, Tim SAR akan lebih fokus melakukan penyisiran tepian sungai dari titik lokasi korban tenggelam hingga perbatasan Lamongan.

    Kepala Unit Siaga Pos SAR Bojonegoro Kantor Basarnas Surabaya, Novix Heryadi mengatakan, pada pencarian korban tenggelam terseret arus sungai Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro hari kelima ini secara teknis melakukan penyisiran sisi pinggir sungai di kanan dan kiri.

    “Semua alut LCR dari lokasi kejadian, nanti teknisnya kita bagi estafet masing-masing LCR berangkat selang waktu 15 menitan di sisi pinggir sungai saja sisi kanan dan kiri,” ujarnya saat melakukan koordinasi pencarian bersama Tim SAR Gabungan BPBD Bojonegoro, Sabtu (25/1/2025).

    Novix menambahkan, untuk pencarian kali ini akan lebih didetailkan antisipasi bau yang menyengat dikarenakan air sungai sudah surut. Pencarian dilakukan dari titik awal terjadinya musibah hingga ke wilayah Babat Kabupaten Lamongan.

    Untuk diketahui, korban atas nama Tasam (60) warga RT 01 RW 04 Desa/Kecamatan Kanor Bojonegoro diduga terseret arus sungai saat mencari kayu saat kondisi Sungai Bengawan Solo sedang banjir, Selasa (21/1/2025). Korban diduga ikut terseret kayu yang digantol dan hilang.

    Proses pencarian korban diikuti oleh sejumlah instansi dan potensi relawan. Seperti, BPBD Bojonegoro, BPBD Jatim, Dinas Damkarmat, TNI, Polri, Satpol PP, Basarnas, Brimob, URC SH Terate, SAR MTA, EBR, Orari, LPBI NU, Tagana, DSD – SDS, Destana Banjarsari. [lus/aje]

  • Banjir Grobogan Jateng, 11 Perjalanan Kereta Api Semarang-Surabaya Dialihkan

    Banjir Grobogan Jateng, 11 Perjalanan Kereta Api Semarang-Surabaya Dialihkan

    Jakarta (beritajatim.com) – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, KAI DAOP IV Semarang kembali menutup jalur dan menerapkan rekayasa pola operasi dengan mengalihkan rute perjalanan kereta api memutar melalui jalur Brumbung-Gundih-Gambringan maupun jalur Brumbung-Solo-Surabaya.

    Hal ini menyusul jalur rel kereta api KM 32+5/7 di antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kembali tergerus derasnya arus luapan sungai Tuntang.

    “Terdapat 11 perjalanan kereta api yang harus dialihkan atas kejadian tersebut,” kata Muhari, Sabtu (25/1/2025) pagi.

    Muhari menambahkan, sebagai upaya penanganan darurat, jajaran forkopimda Kabupaten Grobogan segera bergerak cepat dengan kembali menggerakkan satgas penanganan banjir dipimpin oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan.

    “Satgas gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, Tagana, PMI, Banser, relawan dan unsur terkait kembali terjun ke lapangan untuk kaji cepat dan penanganan darurat serta memberikan dukungan kepada KAI DAOP IV Semarang,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, KAI saat ini telah menyiagakan ratusan petugas prasarana, alat berat serta material pendukung lainnya untuk mengani luapan air di lokasi kejadian. “Proses penanganan dilakukan secara intensif dengan tujuan supaya jalur dapat segera digunakan kembali,” katanya.

    Sementara itu, lanjut berdasarkan perkembangan laporan tingkat elevasi dari Bendung Glapan sebagai pengatur debet air sungai Tuntang, tren debit air mengalami peningkatan secara signifikan. Adapun tingkat elevasi per hari Sabtu (25/1) pukul 00.00 WIB, berada pada angka 1970, dari ambang batas level tertinggi yakni 1905. Dari peningkatan tersebut, maka statusnya dinyatakan awas.

    BPBD Kabupaten Grobogan telah memberikan instruksi kepada perangkat desa untuk segera melaksanakan evakuasi warga termasuk hewan ternak atas banjir susulan tersebut. Beberapa wilayah pun kembali dilaporkan mulai dikepung banjir susulan. Saat ini, tim sedang melakukan kaji cepat dan perkembangan data terbaru akan disampaikan ke depannya.