Kementrian Lembaga: BPBD

  • Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Senin Malam, Tampak Guguran Lava Berwarna Merah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Desember 2025

    Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Senin Malam, Tampak Guguran Lava Berwarna Merah Surabaya 1 Desember 2025

    Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Senin Malam, Tampak Guguran Lava Berwarna Merah
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi, Senin (1/12/2025) malam.
    Dalam rentang waktu 1 jam,
    Gunung Semeru
    mengalami dua kali erupsi, tepatnya pukul 19.37 dan 20.26 WIB.
    Erupsi pertama pukul 19.37 WIB, dilaporkan ketinggian asap letusan mencapai 800 meter di atas puncak kawah.
    Rekaman seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi memilik kekuatan amplitudo 19 milimeter dan berlangsung selama 1 menit 43 detik.
    Sedangkan, pada erupsi ke dua pukul 20.26 WIB, tinggi letusan terpantau sama seperti erupsi sebelumnya.
    Kekuatan letusan yang terekam di seismograf lebih besar yakni 21 milimeter. Erupsi ini berlangsung selama 1menit 54 detik.
    “Terjadi
    erupsi Gunung Semeru
    pada hari Senin, 1 Desember 2025 pukul 20.26 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter diatas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Sigit Rian Alfian, Senin (1/12/2025).
    Pantauan
    Kompas.com
    , dari puncak kawah tampak guguran lava berwarna merah terang turun menyusuri lereng.
    Belum ada laporan terkait jarak luncur guguran lava yang terjadi malam ini.
    Saat berita ini dibuat pukul 22.00 WIB, guguran lava juga masih berlangsung di Gunung Semeru.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak erupsi.
    “Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” kata Yudhi.
    Yudhi menjelaskan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level III atau Siaga.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang beresiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasdem Minta Anggaran Mitigasi Bencana di Jember Ditambah

    Nasdem Minta Anggaran Mitigasi Bencana di Jember Ditambah

    Jember (beritajatim.com) – Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta alokasi anggaran mitigasi bencana, pembangunan tanggul, serta program penghijauan di daerah rawan bencana ditambah.

    Budi Wicaksono, juru bicara Nasdem mengingatkan, Jember rawan banjir dan longsor. “Penanganan bencana alam tidak hanya pasca, tapi prabencana dalam bentuk sosialisasi dan mitigasi,” katanya.

    Selain membutuhkan dukungan anggaran, Budi memandang perlunya dukungan regulasi berupa peraturan daerah yang mengatur masalah bencana. “Raperdanya sudah berulang tahun karena eksekutif kurang greget menyelesaikannya,” sindirnya.

    Nasdem juga mendesak pengaktifan, pemberdayaan, dan fasilitasi kembali komunitas relawan yang diwadahi dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana. “Ini perlu dilakukan kembali setelah vakum selama dua kepemimpinan kepala daerah sebelumnya,” kata Budi. Menurutnya, wadah untuk relawan bencana bisa meringankan beban pemerintah daerah.

    Ketua Fraksi Partai Nasdem David Handoko Seto mengatakan, setiap akhir tahun anggaran, hampir semua organisasi perangkat daerah pengampu lepas tangan ketika ada bencana. “Pemkab seharusnya hadir turun tangan, tapi selalu bicara enggak ada anggaran,” katanya.

    David berharap ke depan ada anggaran bencana atau force majeur. “Kalau enggak dipakai, ya sudah nanti kembali ke jadi Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) berikutnya,” katanya.

    “Selama personel BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kendati seragamnya seperti tentara Vietnam, tapi enggak ada gagah-gagahnya ketika kejadian bencana. Hanya bisa memberikan bantuan untuk kebutuhan satu dua hari, berupa makanan siap saji atau terpal paling mentok. Tidak bisa membantu bahan bangunans untuk meringankan beban masyarakat,” kata David.

    Saat ini, kata David, anggaran BPBD minim. “Dari Rp 8 miliar sekian, Rp 5 miliar lebih untuk belanja pegawai,” katanya.

    David mengusulkan penggunaan dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk menngani bencana. “Daripada selama ini CSR-CSR mereka hanya untuk kebutuhan-kebutuhan lokal saja,” katanya. [wir]

  • Jenazah dari Kuburan Sampai Terangkat dan Terseret Masuk ke Rumah Warga

    Jenazah dari Kuburan Sampai Terangkat dan Terseret Masuk ke Rumah Warga

     

     

    Liputan6.com, Aceh Timur – Sesosok jenazah lengkap dengan kain kafan ditemukan warga masuk ke dalam rumah di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Sapri, warga setempat, Senin (1/12/2025), seperti dikutip dari Antara memastikan, jenazah tersebut terangkat dari makam dan terbawa arus banjir hingga masuk ke dalam rumah warga.

    “Saya tidak menyangka melihat pemandangan seperti itu. Setelah banjir surut, pemilik rumah mulai membersihkan halaman. Ternyata ada mayat yang terseret masuk ke rumah,” katanya.

    Awalnya pemilik rumah mengira tumpukan kain di dalam rumahnya usai banjir, namun dia menyadari bahwa itu adalah mayat terbungkus kain kafan.

     

    Setelah warga setempat mencari tahu identitas jenazah tersebut, akhirnya ada keluarga yang mengaku mayat tersebut merupakan ibunya yang sudah meninggal satu tahun lalu, tetapi kondisinya masih utuh.

    “Bukan hanya itu, di daerah itu juga ditemukan mayat lagi mayat yang sudah dikubur terangkat dibawa arus banjir. Mayat yang sudah terbungkus kain kafan tersebut tersangkut di tiang,” kata Sapri.

    Sejumlah insiden tragis lainnya juga terjadi di Aceh Timur termasuk kejadian di mana satu keluarga terdiri lima orang meninggal dunia saat berusaha menerobos banjir untuk mencapai lokasi pengungsian di Kecamatan Madat, Aceh Timur.

    Kendaraan yang mereka tumpangi terseret arus kuat, dan upaya penyelamatan yang dilakukan warga sekitar tidak dapat mengimbangi derasnya air.

    “Arusnya sangat kuat dan datang tiba-tiba. Kami melihat mobil itu terguling beberapa kali sebelum hilang terbawa arus,” ujar Herawati, saksi mata.

     

    Sampai saat ini, Senin (1/12/2025), ribuan warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Timur mengungsi di tenda-tenda darurat. Korban banjir tersebut membutuhkan suplai makanan, air bersih, obat-obatan, dan selimut.

    “Kami kekurangan makanan dan air. Anak-anak mulai sakit karena udara dingin dan kondisi darurat yang tidak nyaman,” kata Yusnidar, pengungsi banjir.

    Akses Jalan ke Aceh Timur Lumpuh Total

    Akses menuju ke daerah pedalaman di Aceh Timur juga masih lumpuh total usai daerah tersebut dilanda banjir parah. Hal itu diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, Senin (1/12/2025).

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi mengatakan, medan sulit serta kondisi yang belum stabil membuat operasi penyelamatan masyarakat terdampak banjir menjadi hal yang menantang bagi petugas.

    “Jumlah korban cukup banyak dan wilayah yang terdampak juga luas. Akses menuju daerah pedalaman, seperti Pante Bidari, lumpuh total. Kami memprioritaskan evakuasi korban selamat sambil terus mencari yang masih hilang,” katanya.

    Sementara itu, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky memperkirakan korban jiwa akibat banjir di daerah itu mencapai 30 orang lebih. Korban meninggal dunia terbanyak di antaranya di Kecamatan Pante Bidari.

    “Kemarin juga dua korban telah dievakuasi serta di Peureulak Barat juga telah ditemukan yang sebelumnya hilang terseret arus saat menyelamatkan korban lainnya,” katanya.

  • BMKG Sudah Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sumut 8 Hari Sebelum Bencana, Aceh-Sumbar 4 Hari
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Desember 2025

    BMKG Sudah Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sumut 8 Hari Sebelum Bencana, Aceh-Sumbar 4 Hari Nasional 1 Desember 2025

    BMKG Sudah Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sumut 8 Hari Sebelum Bencana, Aceh-Sumbar 4 Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengatakan, pihaknya sudah memberi peringatan dini tentang  cuaca ekstrem di Sumatera Utara (Sumut) sejak 8 hari sebelum bencana terjadi.
    Lalu, untuk di kawasan Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar),
    BMKG
    sudah memberi peringatan sejak 4 hari sebelum bencana. Hal tersebut Teuku sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/12/2025).
    “Berikut kami sampaikan analisis dari BMKG terkait dengan cuaca terkini di Provinsi Aceh,
    Sumatera Utara
    , dan Sumatera Barat dalam rentang waktu 27 November hingga 4 Desember 2025,” ujar Teuku.
    “Ini kami sampaikan bahwa untuk daerah Aceh dan Sumatera Barat, BMKG telah menerbitkan
    press release
    untuk potensi bencana siklon atau
    cuaca ekstrem
    di Aceh dan Sumatera Barat. Ini 4 hari sebelum bencana. Untuk Sumatera Utara,
    press release
    -nya telah diterbitkan 8 hari sebelum bencana terjadi,” sambungnya.
    Teuku menyampaikan, BMKG pusat telah memberi wewenang kepada Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I yang membawahi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau untuk menyampaikan peringatan dini.
    Menurutnya, ketika peringatan disampaikan, sejumlah kepala daerah memberikan respons positif.
    “Ini adalah peringatannya. Beberapa kepala daerah itu langsung memberikan respons positif dengan mengingatkan warganya melalui berbagai kanal. Ini kita sampaikan ke Forkopimda, provinsi, BPBD, semua kami sampaikan. Dan ini terus di-update setiap 2 hari bahwa akan terjadi cuaca ekstrem pada tiga wilayah ini,” imbuh Teuku.
    Per 30 November 2025, tercatat sudah ada 442 orang tewas akibat banjir di Sumatera dan 402 orang masih hilang. Berikut rincian jumlah korban tewas per provinsi.
    Jumlah korban
    banjir Sumatera
    ini disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat siaran pers, Minggu (30/11/2025).
    Di Sumatera Utara, tercatat 217 jiwa meninggal dunia hingga saat ini.
    Di Sumatera Barat, tercatat 129 jiwa meninggal dunia, 118 hilang, dan 16 luka-luka.
    Sementara di Provinsi Aceh, hingga sore kemarin tercatat 96 jiwa meninggal dunia dan 75 jiwa hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BLT Kesra 2025 Kirim Langsung ke Pengungsian di Aceh, Sumut dan Sumbar

    BLT Kesra 2025 Kirim Langsung ke Pengungsian di Aceh, Sumut dan Sumbar

    Kepedulian publik terhadap korban banjir dan longsor sangat tinggi. Untuk mendukung kelancaran distribusi bantuan, PT Pos Indonesia (Persero) membuka layanan pengiriman bantuan gratis ke wilayah terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, berlaku hingga 8 Desember 2025.

    Plt Direktur Business Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Prasabri Pesti, menyampaikan bahwa masyarakat dapat mengirim bantuan dari KCU Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bantuan kemudian akan disalurkan ke Posko BPBD di daerah terdampak.

    “Paket bantuan dapat dikirimkan dari Kantor Cabang Utama di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bantuan akan diteruskan ke Posko BPBD di Sumut, Aceh, dan Sumbar,” ujar Prasabri.

    Untuk informasi lebih lanjut terkait pengiriman bantuan ini Pos Indonesia menyediakan call center WA 085121380099 (Dodo).

    Prasabri menekankan bahwa layanan ini diberikan agar bantuan masyarakat tersampaikan dengan aman dan tepat sasaran.

    “Kami melihat simpati masyarakat sangat kuat terhadap bencana yang terjadi. Oleh karena itu, Pos Indonesia memfasilitasi pengiriman bantuan dari individu, komunitas, maupun organisasi. Seluruh barang bantuan akan disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebelum didistribusikan kepada warga yang membutuhkan. Untuk pengiriman ini, Pos Indonesia membebaskan biaya kirim,” kata Prasabri.

     

  • Dampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sebabkan 80 Persen EWS Rusak

    Dampak Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sebabkan 80 Persen EWS Rusak

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 80 persen early warning system (EWS) atau alat peringatan dini bahaya Gunung Semeru rusak imbas erupsi awan panas yang menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada, Rabu (19/11/2025).

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Isnugroho mengatakan, terdapat dua EWS jenis sirine peringatan dini yang mengalami kerusakan.

    Diketahui, dua EWS yang rusak ini lokasinya terletak di Desa Sumberurip dan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

    “Jadi, 2 EWS yang ada di Sumberurip dan Curah Kobokan (Supiturang, Red) rusak,” terang Isnugroho, Senin (1/12/2025).

    Menurutnya, terdapat juga 8 unit kamera CCTV pemantau Gunung Semeru milik BPBD Lumajang yang rusak.

    Selain itu, satu unit alat komunikasi jenis pemancar radio juga mengalami kerusakan setelah disapu awan panas Gunung Semeru.

    “Untuk kerusakan, semuanya sudah kita sampaikan ke bupati agar segera ditindaklanjuti. Ini tim dari Deputi 1 BNPB juga sudah melakukan cek lapangan dalam rangka perbaikan alat,” ungkap Isnugroho. (has/ted)

  • Akses Darat Putus Total, Bobby Nasution Salurkan Bantuan via Udara ke Wilayah Terisolir di Tapanuli Tengah

    Akses Darat Putus Total, Bobby Nasution Salurkan Bantuan via Udara ke Wilayah Terisolir di Tapanuli Tengah

    MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memimpin penyaluran bantuan melalui jalur udara ke sejumlah wilayah terisolir di Tapanuli Tengah setelah banjir bandang dan longsor memutus akses darat.

    Bobby mengatakan langkah tersebut diambil untuk memastikan bantuan mencapai lokasi yang tak dapat dijangkau kendaraan akibat kerusakan jalan parah di beberapa kecamatan terdampak.

    Pemprov Sumut, ujarnya, terus mempercepat distribusi bantuan bagi warga yang terdampak bencana di Tapanuli Tengah dan Sibolga.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut melaporkan banjir bandang melanda tujuh kecamatan di Tapteng, yakni Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, dan Pinangsori.

    Adapun longsor terjadi di enam kecamatan, yaitu Badiri, Sibabangun, Lumut, Sarudik, Tapian Nauli, dan Tukka, sehingga beberapa desa sulit diakses tim darat.

    “Wilayah yang masih terisolir menjadi prioritas utama,” kata Bobby dikutip dari Antara, Minggu, 30 November. 

    Stok logistik dan obat-obatan mencukupi meski distribusi terganggu akses. Ia menjelaskan, bantuan ke daerah terisolir dikirim melalui udara, sementara wilayah yang masih dapat dilalui kendaraan dipasok lewat jalur darat.

    Selain kerusakan jalan, gangguan jaringan komunikasi dan listrik turut menghambat pendataan kebutuhan mendesak di titik-titik terisolir tersebut.

    Bobby meminta Telkom dan PLN mempercepat pemulihan jaringan agar koordinasi penanganan bencana berjalan lebih efektif.

    “Kita perlu jaringan pulih agar informasi kebutuhan warga bisa segera diperoleh,” ujarnya, menekankan pentingnya akses komunikasi di lapangan.

    Bantuan udara telah dikirim ke Kecamatan Tukka dan Lumut, dua wilayah yang terdampak parah dan sulit dijangkau tim evakuasi.

    Menurut Bobby, tim udara juga melakukan pemetaan visual untuk mencatat koordinat permukiman terisolir dan menyiapkan pengiriman bantuan lanjutan.

    Ia memastikan Pemprov Sumut terus menyalurkan logistik agar seluruh warga terdampak di Tapanuli Tengah dan Sibolga menerima bantuan secara merata.

  • PGN Salurkan Bantuan Logistik Tahap Pertama untuk Korban Bencana Sumatera

    PGN Salurkan Bantuan Logistik Tahap Pertama untuk Korban Bencana Sumatera

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina bergerak cepat membantu korban banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara pada Jumat (28/11). Sebagai bentuk respons darurat, PGN menyiapkan berbagai bantuan awal untuk logistik yang mencakup kebutuhan pangan, obat-obatan, serta perlengkapan bagi ibu dan anak, yang segera didistribusikan ke lokasi-lokasi terdampak untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di tengah situasi bencana. Pada tahap pertama, PGN menyalurkan bantuan senilai Rp180 juta.

    Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menyampaikan simpati mendalam atas musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Ia menegaskan bahwa PGN turut merasakan kesedihan yang dialami para pekerja dan masyarakat terdampak, serta berkomitmen untuk hadir memberikan bantuan nyata di tengah situasi darurat ini.

    “Kami turut berduka atas musibah yang terjadi dan merasakan betul beratnya kondisi yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu melalui Program Pertamina Peduli, kami bergabung dan bergotong royong dengan seluruh Subholding Pertamina dan Holding melayani kebutuhan korban dengan sepenuh hati dan bergerak cepat memastikan bantuan dapat menjangkau warga yang membutuhkan,” ungkap Fajriyah, Jumat (28/11).

    Ia menjelaskan bahwa bantuan tahap pertama yang disalurkan PGN berfokus pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat terdampak, mulai dari paket pangan seperti beras, minyak goreng, mie instan, air mineral, hingga telur, serta berbagai obat-obatan dasar. Selain itu, PGN juga menyediakan perlengkapan bagi ibu dan anak, termasuk popok bayi dan pembalut, untuk memastikan kebutuhan mendesak warga dapat terpenuhi selama masa tanggap darurat.

    Adapun bantuan yang didistribusikan antara lain pangan dan konsumsi seperti makanan siap saji, beras, telur, minyak goreng, mie instan, baju siap pakai, roti biskuit, dan air mineral. Lalu ada juga bantuan produk kesehatan dan obat-obatan, hingga kebutuhan ibu & anak.

    Fajriyah menambahkan, selain bantuan dari wilayah Sumatera Utara, PGN juga mengirimkan dukungan logistik tambahan dari Jakarta. Bantuan tersebut diberangkatkan secara bertahap melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan stakeholder terkait dengan menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    “Secara bertahap, bantuan akan disalurkan ke tiga wilayah, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, sementara pada bantuan tahap pertama ini difokuskan untuk warga terdampak di Sumatera Utara dan Aceh guna menjawab kebutuhan paling mendesak para korban,” ujar Fajriyah.

    Ia juga menegaskan bahwa koordinasi intensif terus dilakukan dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan BNPB agar dukungan logistik dapat segera menjangkau wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.

    “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat, sekaligus mendukung upaya percepatan penanganan bencana di daerah terdampak,” tutup Fajriyah.

  • 14 Ribu Lebih Warga Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Nagan Raya, Aceh

    14 Ribu Lebih Warga Terdampak Banjir Bandang di Kabupaten Nagan Raya, Aceh

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh mencatat setidaknya 14.537 jiwa masyarakat di daerah tersebut terdampak banjir bandang yang terjadi sejak Rabu hingga Kamis, 26 dan 27 November kemarin.

    “Jumlah korban banjir bandang dan banjir luapan di Nagan Raya sudah mencapai belasan ribu, saat ini kami terus berupaya melakukan pendataan terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam,” kata Kepala BPBD Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Irfanda Rinaldi dikutip dari ANTARA, Minggu 30 November.

    Adapun sebaran korban banjir di Nagan Raya, Aceh meliputi di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang terdiri dari Gampong Blang Puuk (250 KK/755 Jiwa), Gampong Blang Meurandeh (141 KK/428 Jiwa), Gampong Babah Suak )143 KK/429 Jiwa), Gampong Kuta Teungoh (180 KK/544 Jiwa).

    Kecamatan Darul Makmur Gampong Ujong Lamie( 517 KK / 1553 Jiwa), Gampong Lamie (778 KK/2.335 Jiwa), Gampong Kuta Trieng (523 KK /1.571 Jiwa), Gampong Geulanggang Gajah (194 KK / 584 Jiwa), Gampong Kaye Unoe (125 KK / 377 Jiwa), Gampong Tuwi Buya (180 KK/544 Jiwa).

    Kemudian di Gampong Suak Palembang (361 KK/1.083 Jiwa), Gampong Alue Wakie (834 KK/2.504 Jiwa), Gampong Gunong Cut (475 KK/1.427 Jiwa.

    Di Kecamatan Tripa Makmur meliputi Desa Panton Pange (136 KK/560 Jiwa), Ujong Krueng 137 KK / 453 Jiwa), Mon Dua (155 KK/492 Jiwa), Neubok Yee PP (153 KK / 469 Jiwa), Neubok Yee PK (137 KK/450 Jiwa), Pasie kebeu Dom (289 KK/747 Jiwa), Lueng Keubeu Jagat (483 KK/1.590 Jiwa), Drien Tujoh (329 KK/1.052 Jiwa), Babah Lueng (302 KK/1.003 Jiwa, Kabu (386 KK/1.258 Jiwa), Kuala Tripa (399 KK/1.451 Jiwa).

    Di Kecamatan Tadu Raya meliputi Desa Cot Mee (397 KK/956 Jiwa), Cot Mue (145 KK/595 Jiwa) serta di Desa Alue Siron (109 KK/398 Jiwa).

    Irfanda Rinaldi mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh juga terus melakukan pendistribusian bantuan masa panik kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di empat kecamatan.

    “Penyaluran bantuan makanan masih terus kami lakukan hingga saat ini,” kata Irfanda Rinaldi.

  • BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Jalur Cangar–Pacet Pasca Longsor Beruntun

    BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Jalur Cangar–Pacet Pasca Longsor Beruntun

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto memasang perangkat Early Warning System (EWS) di kawasan rawan longsor jalur Cangar–Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Pemasangan dilakukan di Tikungan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Sementara alarm perangkat ditempatkan di Rest Area Sendi Kecamatan Pacet sebagai titik yang mudah dijangkau masyarakat. EWS ini dilengkapi tiga sensor pendeteksi ancaman yang dirancang untuk memberikan peringatan dini kepada warga dan pengguna jalan. Pemasangan EWS dilakukan pada, Minggu (30/11/2025) kemarin.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, pemasangan teknologi tersebut diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bahaya di wilayah rawan. “Dengan adanya sistem peringatan, masyarakat bisa lebih waspada dan mengetahui langkah-langkah darurat yang harus dilakukan ketika terjadi ancaman,” ungkapnya, Senin (1/12/2025).

    Langkah tersebut diambil sebagai respons cepat setelah dua kejadian tanah longsor beruntun melanda jalur penghubung Mojokerto–Batu pada pekan lalu. Longsor pertama terjadi pada, Senin (24/11/2025) di Blok Kutukan Sendi, Desa Pacet, sekitar pukul 14.00 WIB. Material longsor menutup seluruh badan jalan sepanjang 15–20 meter dengan ketebalan 1,5–2 meter.

    Tebing setinggi sekitar 70 meter dengan kemiringan hampir 90 derajat membuat material langsung menumpuk di badan jalan. Longsor kedua terjadi pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB setelah hujan deras mengguyur kawasan Pacet. Material tanah kembali meluncur ke jalan alternatif Cangar–Pacet.

    Tepatnya di wilayah Gajah Mungkur. Material longsor menutup sebagian badan jalan. Meski tidak sepenuhnya menutup jalur, kondisi tersebut tetap membahayakan pengendara, terutama pada malam hari. BPBD Kabupaten Mojokerto mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada, mematuhi rambu peringatan.

    Serta menghindari perjalanan saat hujan lebat jika tidak mendesak. BPBD Kabupaten Mojokerto memastikan akan melakukan pemantauan lokasi rawan akan terus dilakukan, terutama selama musim penghujan berlangsung. Sementara hingga saat ini, jalur alternatif Pacet-Batu belum bisa dilakukan kendaraan. [tin/aje]