Kementrian Lembaga: BPBD

  • Ganasnya Sengatan Tawon Vespa Bikin Warga di Magetan Tewas, Korban Sempat Minta Dioleskan Minyak

    Ganasnya Sengatan Tawon Vespa Bikin Warga di Magetan Tewas, Korban Sempat Minta Dioleskan Minyak

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN – Insiden tragis dialami Lestari Widodo (49). Pria asal Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, meninggal dunia setelah disengat tawon vespa, Selasa (4/2/2025).

    Modin Desa Setempat, Oky Tri Wibowo, yang ikut memandikan jenazah korban, mengungkapkan, sengatan tawon vespa menyerang hampir seluruh tubuh korban, terutama di tangan, kepala, dan punggung.

    “Korban awalnya sedang membersihkan kebun dan menarik tanaman menjalar di pohon melinjo. Tidak disangka, di balik rimbunan daun terdapat sarang tawon vespa besar,” ujar Oky, Rabu (5/2/2025)

    Menurutnya, sengatan dalam jumlah banyak menyebabkan tubuh korban kepanasan dan kesakitan. Korban meminta pertolongan dengan dioleskan minyak ke tubuhnya, tetapi itu belum cukup.

    “Korban langsung dilarikan ke rumah sakit, namun dalam perjalanan dinyatakan meninggal dunia,” tambahnya.

    Kapolsek Barat, AKP Bayu Nirbaya Bhakti mengatakan, korban sebelumnya diketahui sedang membersihkan kebun di belakang rumahnya. 

    DIMUSNAHKAN – Petugas BPBD Magetan memusnahkan Sarang Tawon Vespa di Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Selasa malam (4/2/2025). Serangan Tawon Vespa menyebabkan pria desa setempat meninggal dunia (ISTIMEWA)

    “Korban sempat dilarikan ke rumah sakit di Madiun, namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dalam perjalanan,” ujar AKP Bayu.

    Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Sugiyo, dalam kondisi terlentang di teras rumah, mengenakan celana pendek.

    “Korban masih sempat memberitahu bahwa baru saja tersengat tawon saat merapikan dahan pohon melinjo di belakang rumah,” ungkap AKP Bayu.

    Berdasarkan penyelidikan sementara, AKP Bayu menyebut korban diduga meninggal akibat sengatan tawon vespa yang bersarang di pohon melinjo di kebunnya.

    “Meski demikian, untuk memastikan penyebab pastinya, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Pihak desa telah melaporkan keberadaan sarang tawon vespa tersebut ke BPBD Magetan untuk segera dimusnahkan guna mencegah insiden serupa.

    Setelah mendapat laporan, petugas BPBD Magetan segera melakukan asesmen di lokasi. Karena berbahaya jika dimusnahkan siang hari, pemusnahan dilakukan malam harinya dengan cara membakar sarang.

    “Siang hari terlalu beresiko karena tawon masih aktif mencari makan dan belum kembali ke sarang. Maka, kami musnahkan malam hari dengan cara dibakar,” tandas , Petugas BPBD Magetan Darsono.

  • Sudinsos Jakbar salurkan bantuan bagi korban kebakaran di Kebon Jeruk

    Sudinsos Jakbar salurkan bantuan bagi korban kebakaran di Kebon Jeruk

    Kita salurkan setelah kebakaran tadi berhasil dipadamkan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sosial Jakarta Barat (Jakbar) telah menyalurkan bantuan logistik bagi korban kebakaran di RT001/ RW02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu.

    “Bantuan berupa makanan siap saji sebanyak 60 kotak, biskuit 24 pak, daster 10 lembar, kaos 10 lembar, celana training 10 lembar, pakaian muslim pria 10 lembar, pakaian muslim wanita 10 lembar, popok dua pak, pampers dewasa satu pak, pembalut wanita 10 pak, air mineral dua kardus,” ucap Kasudinsos Jakbar Suprapto melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.

    Bantuan logistik tersebut langsung disalurkan beberapa saat setelah kebakaran berhasil dipadamkan pada Rabu dini hari, kata Suprapto.

    “Kita salurkan setelah kebakaran tadi berhasil dipadamkan,” ucap dia.

    Kebakaran tersebut mengakibatkan sebanyak 18 kepala keluarga atau 62 jiwa kehilangan tempat tinggal, dengan total kerugian diprakirakan mencapai Rp700 juta.

    Lurah Kedoya Utara, Tubagus Masarul Iman mengatakan sebagian warga yang terdampak kebakaran mengungsi di sebuah mushalla. Sebagian lainnya tinggal sementara di rumah kerabat keluarganya.

    Selain itu, pihaknya masih berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan PMI Jakbar dalam hal distribusi bantuan.

    “Bantuan makanan cepat saji sudah datang dari Sudis Sosial Jakarta Barat, tinggal menunggu bantuan dari PMI Jakarta Barat,” tambahnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Angin Kencang Terjang Ngawi, Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Februari 2025

    Angin Kencang Terjang Ngawi, Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe Surabaya 5 Februari 2025

    Angin Kencang Terjang Ngawi, Pohon Jati Tumbang Timpa Kafe
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Satu
    pohon jati tumbang
    menimpa atap kafe di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (5/2/2025).
    Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan pengunjung yang berlarian menyelamatkan diri.
    Rekaman CCTV kafe menunjukkan detik-detik saat pohon tersebut mulai roboh, membuat pengunjung berlarian untuk menghindari bahaya.
    Pemilik kafe, Putri Ayu Ganesti, mengonfirmasi bahwa pohon jati yang terletak dekat kafenya tumbang setelah diterjang
    angin kencang
    .
    “Sebelum roboh, memang ada angin kencang sekitar lima belas menit. Tak lama kemudian, pohon jati tumbang menimpa atap kafe,” ungkap Ganesti.
    Ganes, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa saat pohon roboh terdapat empat pengunjung yang duduk di sisi utara kafe.
    Beruntung, mereka segera menyadari bahaya dan berlarian menyelamatkan diri.
    Meskipun terjadi insiden tersebut, Ganes memastikan tidak ada korban jiwa atau luka.
    Kejadian itu berlangsung di tengah cuaca cerah tanpa hujan, meski angin bertiup kencang di wilayah Kota Ngawi.
    Suara retakan pohon yang akan tumbang memicu kepanikan di antara pengunjung, yang langsung meninggalkan kafe.
    Setelah insiden, karyawan kafe segera membersihkan material bangunan yang roboh.
    Ganes memutuskan untuk tetap membuka kafenya, karena hanya bagian utara yang tertimpa pohon.
    Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi, Partoyo, yang dihubungi terpisah, menyatakan bahwa Kota Ngawi dalam beberapa hari terakhir berpotensi mengalami bencana angin kencang.
    Ia juga mengingatkan bahwa hujan deras disertai angin kencang masih akan terjadi berdasarkan prediksi BMKG di bulan ini.
    “Meski tidak hujan, potensi angin kencang atau puting beliung bisa terjadi. Untuk itu, kami imbau masyarakat tetap waspada karena puncak musim penghujan diperkirakan awal bulan Februari,” ujar Partoyo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Disapu Angin Kencang, Atap Galvalum Rumah Warga di Kota Batu Terbang Hingga Timpa Rumah Tetangga

    Disapu Angin Kencang, Atap Galvalum Rumah Warga di Kota Batu Terbang Hingga Timpa Rumah Tetangga

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Angin kencang yang terjadi di Kota Batu pada Rabu (5/2/2025) mengakibatkan atap rumah milik Ahmad Nurarif Kurniawan (38) beterbangan.

    Atap rumah warga yang berada di Jalan Raya Tlekung RT 04 RW 04 Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu itu terbang karena disapu angin kencang akibat cuaca ekstrem.

    “Ya karena cuaca ekstrem yang terjadi sekitar pukul 11.00 Wib di Kota Batu menyebabkan atap rumah milik Pak Ahmad Nurarif Kurniawan bermaterial galvalum dengan ukuran 6×4 meter terbang dan menimpa genteng rumah milik Bapak Irawan,” kata Kalaksa BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, Rabu (5/2/2025).

    Atap rumah Warga Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu terbang akibat angin kencang, Rabu (5/2/2025). Atap berbahan galvalum itu terbang hingga menimpa rumah tetangga (tribunjatim.com/dok. BPBD Kota Batu)

    Akibat kejadian tersebut atap genteng milik Irawan mengalami kerusakan usai tertimpa atap galvalum milik Nurarif.

    “Kerusakan genteng akibat kejadian tersebut segera ditangani oleh pemilik rumah,” jelasnya.

    Usai kejadian, BPBD Kota Batu merekomendasikan agar segera dilakukan perbaikan rumah terdampak cuaca ekstrem oleh dinas terkait dan dilakukan pemberian bantuan terpal untuk penanganan darurat

  • BPBD DKI: Hujan di malam hari dampak angin dingin dari daratan Siberia

    BPBD DKI: Hujan di malam hari dampak angin dingin dari daratan Siberia

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengemukakan hujan yang terjadi pada malam hari di Jakarta, khususnya di atas pukul 21.00 WIB merupakan dampak angin dingin yang datang dari daratan Siberia.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan fenomena yang disebut seruak dingin (cold surge) terjadi di Jakarta dan wilayah Indonesia lainnya.

    “Makanya, beberapa hari terakhir, ada hujan di atas jam 21.00 WIB. Itu salah satu dampak dari cold surge atau seruak dingin,” kata dia dalam kegiatan bertema “Operasi Modifikasi Cuaca” di Jakarta, Rabu.

    Di sisi lain, lanjut dia, saat ini juga terjadi siklon tropis di selatan Pulau Jawa di Samudera Hindia yang memengaruhi kondisi cuaca di Jakarta.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dampak terburuk seruak dingin ini yakni peningkatan curah hujan dengan intensitas ekstrem. Banjir pada tahun 2020 merupakan dampak fenomena ini.

    Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama lembaga terkait, terus berupaya bisa memprediksi cuaca dengan akurat dan menentukan strategi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    Operasi ini diharapkan dapat mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.

    Selain masalah hujan, kata Michael, dalam konteks lingkungan OMC juga bisa mencegah erosi tanah yang disebabkan hujan deras.

    “Karena masih ada beberapa daerah di Jakarta yang rawan terhadap tanah longsor, khususnya wilayah yang dekat dengan aliran sungai atau kali,” kata dia.

    Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca juga tak dipungkiri bisa berdampak negatif. Michael mengatakan operasi ini bisa memicu pembentukan pita hujan yang terjadi lebih cepat atau bahkan bisa memicu garis badai yang jauh dari lokasi OMC.

    “Jadi, memang akan ada dampak tapi efek samping yang kami harapkan tidak terlalu serius. Semangat kami adalah bagaimana meminimalisir risiko bencana terjadi di masyarakat,” harapnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gulkarmat Jakbar: Kerugian akibat kebakaran di Kebon Jeruk Rp700 juta

    Gulkarmat Jakbar: Kerugian akibat kebakaran di Kebon Jeruk Rp700 juta

    Kebakaran menghanguskan 10 unit rumah dan kontrakan dan merusak sebagian dari tiga gudang dan satu bengkel

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat memperkirakan kerugian akibat kebakaran yang melanda sejumlah bangunan di RT 001 RW 02, Kedoya Utara, Kebon Jeruk pada Rabu dini hari mencapai Rp700 juta.

    Kebakaran menghanguskan 10 unit rumah dan kontrakan dan merusak sebagian dari tiga gudang dan satu bengkel.

    “Kerugian materiil ditaksir Rp700 juta, luas area yang terbakar kurang lebih 300 meter persegi,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat, Syamsul Huda di Jakarta, Rabu.

    Syamsul menyebut kebakaran mengakibatkan 18 kepala keluarga atau 62 jiwa kehilangan tempat tinggal.

    Gulkarmat Jakbar menerima laporan kebakaran sekitar pukul 00.13 WIB.

    “Begitu menerima laporan, kami langsung menurunkan 12 mobil pemadam dan 60 personel untuk pemadaman,” ujarnya.

    Sekitar 20 menit kemudian, petugas Damkar berjibaku memadamkan kobaran api yang melalap sejumlah rumah.

    “Objek yang terbakar terdiri atas empat rumah warga, enam kontrakan, kemudian tiga gudang dan satu bengkel ikut terdampak. Kobaran api berhasil dipadamkan satu jam atau sekitar pukul 01.11 WIB. Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” jelas Syamsul.

    Lurah Kedoya Utara, Tubagus Masarul Iman mengatakan sebagian warga yang terdampak kebakaran mengungsi di sebuah Mushalla. Sebagian lainnya tinggal sementara di rumah kerabat keluarganya.

    Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan PMI Jakbar untuk mendistribusikan bantuan.

    “Bantuan yang diberikan berupa makanan cepat saji sudah datang dari Sudis Sosial Jakarta Barat, tinggal menunggu bantuan dari PMI Jakarta Barat,” tambahnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan hingga 54 persen

    Modifikasi cuaca kurangi intensitas hujan hingga 54 persen

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan sejak Sabtu (1/2) bisa mengurangi intensitas hujan di Jakarta sebanyak 38 – 54 persen.

    “Pada saat Selasa (4/2) siang, ada hujan dengan intensitas yang sedang hingga lebat di Jakarta, namun intensitasnya tidak terlalu lama dan tidak menimbulkan banjir atau genangan di Jakarta,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang di Jakarta, Rabu.

    OMC dilakukan BPBD DKI bersama Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI Angkatan Udara dan PT RAI sejak Sabtu (1/2) hingga 6 Februari 2025, melalui Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

    Teknik yang digunakan yakni penyemaian awan dengan menaburkan garam (NaCl) berukuran sekitar 20-30 mikron untuk menghalau hujan yang berpotensi masuk ke wilayah Jakarta.

    Cara itu tidak menghilangkan awan hujan sama sekali, namun membuat prematur awan hujan sebelum masuk ke kawasan daratan Jakarta.

    “Awan hujan yang ada akan diprematurkan dan dikurangi intensitasnya sebelum masuk wilayah Jakarta. Diharapkan hujan tidak turun di wilayah Jakarta dan turun lebih cepat di perairan Jawa atau perairan Kepulauan Seribu tanpa menimbulkan kerugian atau dampak di wilayah Banten atau Jawa Barat,” jelas Michael.

    Adapun lokasi penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) kali ini diprioritaskan di barat, barat laut, dan barat Jakarta. Lokasi ini dipilih karena merupakan tempat awan bertumbuh yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.

    Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melaksanakan tiga tahap OMC yakni pada 7-9 Desember 2024, lalu tahap dua pada 13-16 Desember 2024, serta tahap tiga pada 25-31 Desember 2024.

    Michael menyebutkan OMC pada periode awal Desember sampai periode Natal 2024 dan Tahun Baru tersebut bisa mengurangi intensitas hujan sebanyak 28 persen hingga 69 persen.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Modifikasi cuaca, DKI prioritaskan penyemaian garam di barat Jakarta

    Modifikasi cuaca, DKI prioritaskan penyemaian garam di barat Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprioritaskan lokasi penyemaian garam dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) di barat, barat laut, dan barat Jakarta.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Michael Sitanggang mengatakan lokasi ini dipilih karena merupakan tempat awan bertumbuh yang berpotensi menyebabkan hujan lebat.

    “Awan ini bertumbuh. Kami pantau selama empat hari terakhir memang lebih banyak berada di kawasan barat, barat laut dan barat daya Jakarta. Jadi, di dalam kurang lebih empat hari terakhir ini lokasi sasaran-sasaran target yang menjadi pertimbangan prioritas kami,” ujarnya dalam kegiatan bertema “Operasi Modifikasi Cuaca” di Jakarta, Rabu.

    OMC dilaksanakan dengan melakukan penyemaian atau menabur Natrium Klorida (NaCl/garam) ke kumpulan awan untuk mengurangi intensitas curah hujan di suatu kawasan. Lokasi penyemaian pun bisa berubah-ubah tergantung di mana awan bertumbuh.

    Modifikasi cuaca kali ini dilaksanakan melalui Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur sejak Sabtu (1/2) hingga 6 Februari 2025, sehingga diharapkan upaya ini dapat minimalisir potensi hujan atau potensi banjir yang terjadi di Jakarta.

    “Kami laksanakan (OMC) selama enam hari, dari tanggal 1 Februari sampai nanti tanggal 6 Februari yang mudah-mudahan bisa membantu khususnya yang tinggal dan beraktivitas di Jakarta untuk kita minimalisir potensi hujan atau potensi banjir yang terjadi,” ujar Michael.

    Adapun sejak Sabtu (1/2) lalu, sebanyak empat sorti penerbangan sudah dilakukan, dengan setiap sorti penerbangan melakukan penyemaian sebanyak 800 kilogram NaCl.

    Dengan begitu, total selama 4 kali pelaksanaan sortir penerbangan menghabiskan sebanyak 3.200 kilogram NaCl.

    “OMC DKI Jakarta berhasil mengurangi curah hujan sebesar 50-60 persen dari prediksi yang dirilis BMKG sebelum dilakukan proses penyemaian awan dalam operasi,” kata Michael.

    OMC merupakan upaya untuk merekayasa cuaca yang berfungsi mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat atau membuat awan hujan saat kondisi kekeringan. Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melaksanakan tiga tahap OMC yakni pada 7-9 Desember 2024, lalu tahap dua pada 13-16 Desember 2024, serta tahap tiga pada 25-31 Desember 2024.

    Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan operasi ini mampu mengurangi intensitas hujan hingga 67 persen, sehingga menurunkan risiko banjir dan genangan di Jakarta.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Begini Kondisi Jasad Korban Tenggelam di Bengawan Solo turut Desa Kanor Bojonegoro Setelah 15 Hari

    Begini Kondisi Jasad Korban Tenggelam di Bengawan Solo turut Desa Kanor Bojonegoro Setelah 15 Hari

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Jasad Tasam bin Sarim (67), warga Dusun Kanor, Desa Kanor, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, yang hilang setelah terseret arus Sungai Bengawan Solo pada 21 Januari 2025, akhirnya ditemukan pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.

    Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi terapung dan telah mengalami pembusukan.

    Menurut Kapolsek Kanor, AKP Slamet Hariyanto, korban sebelumnya dilaporkan hilang saat mencari kayu hanyut di Sungai Bengawan Solo pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 15.15 WIB.

    Saat itu, korban terlihat melambaikan tangan dan tersangkut di tumpukan kayu sebelum akhirnya tenggelam terseret arus. Upaya warga untuk menolong dengan melempar tali jangkar tidak berhasil.

    Jasad korban ditemukan oleh warga yang sedang mencari pasir tradisional di sekitar Sungai Bengawan Solo, tepatnya di sebelah selatan Jembatan Kare, Desa Semambung, Kecamatan Kanor. Setelah diidentifikasi oleh keluarga, jasad tersebut dikonfirmasi sebagai Tasam bin Sarim.

    Ciri-ciri mayat yang ditemukan antara lain mengenakan kaos lengan panjang warna hijau dan celana pendek hitam, dengan kondisi tubuh yang sudah melepuh akibat pembusukan.

    Tim SAR/BPBD Kabupaten Bojonegoro bersama Polres Bojonegoro segera melakukan evakuasi dan membawa jasad ke RSUD Bojonegoro untuk pemeriksaan visum luar. Hasil pemeriksaan medis menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

    “Setelah proses identifikasi selesai, jasad diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” pungkas Kapolsek Kanor, AKP Slamet. [lus/ted]

  • Update! Dampak Banjir Bandang Wonoboyo Bondowoso: 113 Rumah Rusak

    Update! Dampak Banjir Bandang Wonoboyo Bondowoso: 113 Rumah Rusak

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bergerak cepat dalam menangani dampak banjir dan tanah longsor yang melanda Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, pada Senin (3/2/2025) dan Selasa (4/2/2025) sore.

    Banjir yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi ini menyebabkan luapan air masuk ke permukiman warga serta menutup akses jalan akibat longsor.

    Plh Sekretaris Daerah Bondowoso, Haeriyah Yuliati, memastikan bahwa Pemkab telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk percepatan penanganan bencana ini.

    “Kami telah menurunkan tim dari berbagai instansi untuk melakukan penanganan di lapangan, termasuk evakuasi warga, distribusi bantuan, serta pembersihan material longsor yang menutup akses jalan,” ujar Haeriyah kepada BeritaJatim.com, Rabu (5/2/2025) di lokasi.

    Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa banjir dan longsor ini berdampak pada 113 rumah warga, lima musholla, serta merusak enam titik plengsengan.

    Selain itu, sekitar 50 hektare area persawahan terendam banjir, dan aspal jalan desa sepanjang 500 meter mengalami kerusakan.

    “Akses jalan dari Desa Leprak ke Desa Wonoboyo terputus, sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melintas. Kami juga mengevakuasi 15 ekor sapi ke tempat yang lebih aman,” jelas Sigit.

    BPBD Bondowoso bersama TNI, Polri, dan relawan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak bencana.

    Petugas BPBD Bondowoso membersihkan sisa material banjir bandang di Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Rabu (5/2/2025). (Pusdalops BPBD Bondowoso)

    Sejak hari pertama, tim melakukan asesmen di lokasi, membantu warga membersihkan rumah dari material lumpur, serta membangun tembok penahan air sementara di Tangkis Gunung Putri, yang menjadi salah satu titik utama masuknya air ke permukiman.

    “Kami juga mendirikan Posko Tanggap Darurat dan Dapur Umum di rumah Kepala Desa Wonoboyo untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi,” tambahnya.

    Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso turut serta dalam penanganan bencana dengan mendistribusikan bantuan logistik bagi warga terdampak.

    Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD dan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi.

    “Kami menyalurkan bantuan berupa makanan, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya untuk warga terdampak. Selain itu, kami juga menyiapkan pendampingan psikososial bagi korban yang mengalami trauma akibat bencana ini,” ujar Anisatul.

    Menurutnya, kebutuhan mendesak saat ini meliputi tambahan logistik, alat berat untuk membersihkan material longsor, serta perbaikan sementara jalan desa yang rusak.

    Pemkab Bondowoso berencana melaksanakan kerja bakti massal untuk percepatan pemulihan pasca-banjir di Desa Wonoboyo, Rabu (5/2/2024) pagi.

    Selain itu, BPBD tengah menyiapkan Surat Pernyataan Bencana Alam dan Surat Keputusan Tanggap Darurat guna memudahkan koordinasi bantuan dari berbagai pihak. (awi/ted)