Kementrian Lembaga: BPBD

  • Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang dan Rumah Warga di Mojokerto Rusak

    Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang dan Rumah Warga di Mojokerto Rusak

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sejumlah pohon yang ada di tiga kecamatan, Sabtu (8/2/2025) tumbang. Tiga titik tersebut yakni Jalan Raya Kemlagi-Mantup di Kecamatan Dawarblandong, Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi dan Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan pantauan aplikasi BMKG Juanda di wilayah Kabupaten Mojokerto terjadi angin kencang.

    “Prakiraan cuaca angin berhembus dari arah barat Laut dengan Kecepatan 05-54 km/h. Angin kecang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto sekira pukul 18.00 WIB. Yakni di Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi dan Gedeg,” ungkapnya.

    Khakim menjelaskan, di Kecamatan Dawarblandong angin kencang terjadi di Jalan Raya Kemlagi-Mantup, di Kecamatan Kemlagi angin kecang terjadi Dusun Kajangan Lor RT 05 RW 04, Desa Mojokusumo. Dan di Dusun Tumpak, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg.

    “Angin kencang mengakibatkan pohon tumbang dan beberapa atap rumah warga terhempas oleh angin kencang. Di Jalan Raya Kemlagi-Mantup, 2 pohon Jati dengan diameter ± 20 dan 25 cm tumbang dan sekira pukul 19.15 WIB, berhasik dievakuasi,” katanya.

    Arus lalu-lintas yang sempat tersendat di jalur alternatif Mojokerto-Lamongan tersebut kembali lancar. Angin kencang di Dusun Kajangan Lor RT 05 RW 04, Desa Mojokusumo, Kecamatan Kemlagi menyebabkan satu rumah milik warga mengalami rusak berat pada bagian atap kamar tidur.

    “Di Dusun Tumpak RT 30 RW 06, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, angin kencang menyebabkan satu rumah warga juga mengalami rusak berat pada bagian atap rumah. Evakuasi pohon tumbang akan dilakukan besok pagi,” katanya. [tin/kun]

  • Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Februari 2025

    Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa Megapolitan 8 Februari 2025

    Banjir Jakarta, 198 Jiwa Mengungsi di Mushalla dan Rusunawa
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta memaksa 198 warga mengungsi ke mushalla dan rusunawa terdekat.
    Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Sabtu (8/2/2025) pukul 14.00 WIB, menunjukkan para pengungsi tersebar di enam lokasi.
    “Ratusan warga terdampak banjir mengungsi di enam titik yang telah disediakan,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji pada Sabtu, dikutip dari Antara.
    Berikut daftar enam pengungsian:
    BPBD Jakarta
    telah menyalurkan bantuan berupa 40 kotak makanan siap saji serta empat dus air mineral untuk membantu warga terdampak.
    BPBD Jakarta mencatat banjir menggenangi 20 RT serta tiga ruas jalan di Jakarta Barat pada Sabtu siang.
    Wilayah terdampak meliputi tujuh RT di Kedaung Kaliangke, enam RT di Tegal Alur, tiga RT di Pegadungan, serta masing-masing satu RT di Kapuk dan Cengkareng Barat.
    Selain permukiman, tiga ruas jalan juga banjir yakni Jalan Tanjung Duren Raya RT 012/RW 02 di Tanjung Duren Utara dengan ketinggian air 30 cm.
    Jalan Benda Raya RT 02/RW 01 di Kamal dengan genangan setinggi 25 cm, serta Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI) di Cengkareng Timur yang terendam hingga 60 cm.
    Hujan dengan intensitas tinggi menjadi faktor utama penyebab banjir di wilayah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Kencang Terjang Wilayah Timur Magetan, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Angin Kencang Terjang Wilayah Timur Magetan, Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Magetan (beritajatim.com) – Angin kencang melanda wilayah timur Kabupaten Magetan pada Sabtu (08/02/2025) sore sekitar pukul 16.10 WIB. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, mengonfirmasi bahwa beberapa wilayah terdampak cukup parah akibat peristiwa ini.

    “Sore ini Magetan Wilayah Timur diterjang angin kencang,” ujar Eka Wahyudi. Beberapa titik yang mengalami dampak signifikan meliputi:

    Jalan Raya Barat – Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat
    Jalan Raya Barat – Desa Ngumpul, Kecamatan Barat
    Jalan Raya Barat – Dusun Singgahan, Desa Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo
    Taman Ria Park Lanud Iswahjudi, Maospati
    Desa Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo
    Desa Klagen Gambiran, Kecamatan Maospati
    Dampak Angin Kencang di Magetan

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, beberapa infrastruktur mengalami kerusakan, termasuk:

    Pohon tumbang menutup hingga 100% badan jalan di beberapa titik, bahkan menimpa kabel listrik PLN. Warung milik Ibu Yatini (53) di Dukuh Bombong, Desa Bangunasri juga mengalami kerusakan sedang.

    Sebanyak 43 rumah dan 3 fasilitas umum di Desa Kartoharjo mengalami kerusakan ringan. Beberapa rumah di Desa Klagen Gambiran juga terdampak, dan saat ini masih dalam proses pendataan.

    Pohon tumbang juga menimpa sejumlah fasilitas di kawasan Taman Ria Iswahjudi. Tim BPBD Magetan bersama warga telah melakukan penanganan darurat. Pohon tumbang di Kelurahan Mangge dan Desa Ngumpul sudah berhasil dibersihkan, sehingga akses jalan kembali normal. “Sementara itu, penanganan pohon tumbang di Taman Ria Park Lanud Iswahjudi akan dilakukan pada Minggu pagi (09/02) pukul 06.30 WIB,” kata Eka.

    Angin kencang disertai hujan dengan intensitas sedang melanda wilayah Kecamatan Kartoharjo dan Maospati, menyebabkan pohon tumbang serta beberapa rumah mengalami kerusakan ringan. Laporan kejadian diterima BPBD Magetan melalui call center dan langsung ditindaklanjuti dengan upaya evakuasi serta pembersihan lokasi terdampak. BPBD Magetan mengimbau masyarakat agar selalu waspada dampak cuaca ekstram. [kun]

  • Warga Sambirejo Solo Keluhkan Banjir Usai Proyek Simpang Joglo Dibangun

    Warga Sambirejo Solo Keluhkan Banjir Usai Proyek Simpang Joglo Dibangun

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Pemukiman di dekat Simpang Joglo, tepatnya di Sambirejo, Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, kembali tergenang air usai hujan lebat mengguyur Kota Bengawan, Sabtu (8/2/2025) siang.

    Pantauan di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB, sejumlah anak-anak tampak asyik bermain air di jalan yang tergenang.

    Di sisi lain, anggota BPBD dan relawan sibuk berupaya mengurangi debit air menggunakan dua pompa.

    Ketinggian air di kawasan tersebut bervariasi, mulai dari mata kaki hingga setinggi lutut orang dewasa.

    Warga Sambirejo RT 1 RW 1, Heri, mengatakan bahwa kawasan ini memang sering tergenang saat hujan, tetapi tidak separah saat ini.

    Menurutnya, sejak adanya proyek Underpass dan Simpang Joglo, banjir terjadi lebih cepat meski hujan hanya turun sebentar.

    “Setelah ada proyek ini, hujan sebentar saja pasti banjir,” katanya kepada Tribunjateng.com.

    Ia menjelaskan bahwa jalan di Simpang Joglo lebih tinggi dibandingkan perkampungan, sehingga air tidak bisa mengalir dengan baik.

    Heri berharap pihak terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan ini.

    “Supaya saat hujan turun, kami tidak perlu repot menguras air yang masuk ke rumah. Banjir ini juga merusak perabotan,” terangnya.

  • Jakarta Diguyur Hujan Sejak Malam Tadi, 16 RT dan 4 Jalan Banjir

    Jakarta Diguyur Hujan Sejak Malam Tadi, 16 RT dan 4 Jalan Banjir

    JAKARTA – Hujan lebat terjadi di wilayah Jakarta sejak Jumat, 7 Februari, malam. Sehingga, menyebabkan banjir di 16 RT dan empat ruas jalan.

    Kondisi tersebut merujuk pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta per 8 Februari 2025, pukul 09.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT dan 4 ruas jalan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Sabtu 8 Februari.

    Rinciannya, 7 RT di Kelurahan Kedaung Kaliangke, 5 RT di Kelurahan Tegal Alur, 1 RT di Kelurahan Rawa Buaya, 1 RT di Kelurahan Pegadungan, 1 RT di Kelurahan Jelambar, dan 1 RT di Kelurahan Kapuk. Ketinggian air di seluruh wilayah yang terdampak banjir tersebut sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter.

    Sementara untuk ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Perumahan Green Garden RW. 04 (MCD), Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10 sentimeter; Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012 RW 02, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 sentimeter.

    Kemudian, Jalan Benda Raya RT 002 RW 01, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 25 sentimeter; dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Kelurahan Cengkareng Timur dengan ketinggian air 80 sentimeter.

    “Upaya penanganan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.

  • Pohon Tumbang akibat Tersangkut Truk Timpa Pengendara Motor di Kediri
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Februari 2025

    Pohon Tumbang akibat Tersangkut Truk Timpa Pengendara Motor di Kediri Surabaya 8 Februari 2025

    Pohon Tumbang akibat Tersangkut Truk Timpa Pengendara Motor di Kediri
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Seorang pengendara motor mengalami luka setelah terjatuh akibat tertimpa dahan pohon yang tumbang di Jalan KH Wachid Hasyim, Kelurahan Bandar Kidul, Kota
    Kediri
    , Jawa Timur, Jumat (7/2/2025) tengah malam.
    Dahan pohon berdiameter sekitar 30 sentimeter tersebut tumbang setelah tersangkut truk kontainer bertonase besar yang melintas di lokasi tersebut.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kota Kediri, Djoko Ariyanto, menjelaskan bahwa terdapat dua korban dalam insiden ini, yaitu seorang laki-laki dan perempuan.
    “Korban mengalami luka ringan dan dibawa ke RS Kilisuci,” ujar Djoko Ariyanto kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2025).
    Selain menyebabkan luka pada korban, dahan yang tumbang juga mengakibatkan kerusakan pada motor yang mereka tumpangi.
    Kedua kendaraan, baik truk maupun motor yang rusak, kemudian diamankan di markas kepolisian setempat.
    Pihak BPBD segera melakukan pembersihan dahan yang melintang di jalan dan menghalangi arus lalu lintas.
    “Sekitar pukul 22.40 WIB, evakuasi dahan selesai dan arus lalu lintas lancar kembali,” pungkas Djoko Ariyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pesisir Barat Lampung, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Pesisir Barat Lampung, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    Pesisir Barat, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2mengguncang Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Sabtu (8/2/2025) pukul 12.00 WIB.

    Berdasarkan data dari laman resmi BMKG, gempa terjadi di koordinat 6,10° lintang selatan (LS) dan 103,20° bujur timur (BT). Episenter gempa berada di laut, sekitar 130 kilometer (km) barat daya Pesisir Barat.

    Meskipun memiliki kekuatan cukup signifikan, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

    Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

    “Untuk saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan warga akibat gempa, bahkan banyak warga yang tidak merasakan getaran tersebut,” ujar Sekretaris BPBD Pesisir Barat, Hermansyah, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Sabtu (8/2/2025).

    Meskipun tidak ada dampak signifikan, BPBD tetap mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada terkait gempa magnitudo 5,2 yang terjadi di Pesisir Barat, Lampung.

    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat agar tetap tenang dan selalu waspada terhadap potensi gempa susulan,” tambahnya.

    Dalam menghadapi gempa bumi, BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat, di antaranya, tetap tenang dan tidak panik saat terjadi gempa dan jika berada di dalam bangunan.

    Selain itu, segera keluar ke tempat terbuka, hindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, dan, pantau terus informasi resmi dari BMKG dan BPBD untuk mengetahui perkembangan terbaru.

    Gempa magnitudo 5,2 yang terjadi di Pesisir Barat, Lampung, tidak berpotensi tsunami dan belum menimbulkan kerusakan. Meski demikian, BMKG dan BPBD tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.

  • Puting Beliung Terjang Luwu, 52 Rumah Rusak di Dua Kecamatan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Februari 2025

    Puting Beliung Terjang Luwu, 52 Rumah Rusak di Dua Kecamatan Regional 8 Februari 2025

    Puting Beliung Terjang Luwu, 52 Rumah Rusak di Dua Kecamatan
    Tim Redaksi
    LUWU, KOMPAS.com –

    Puting beliung
    yang melanda Desa Dadeko dan Kelurahan Bone Pute, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten
    Luwu
    , Sulawesi Selatan, pada Jumat (7/2/2025) siang, menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
    Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, Karyadi, mengungkapkan bahwa bencana ini juga berdampak di Kecamatan Lamasi Timur.
    “Data sementara yang masuk menunjukkan bahwa
    puting beliung
    juga terjadi di Desa Bulu Londong, Kecamatan Lamasi Timur dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 10 unit,” kata Karyadi saat dikonfirmasi pada Sabtu (8/2/2025) siang.
    Karyadi menjelaskan bahwa lokasi kejadian di dua kecamatan tersebut cukup berjauhan, dengan Kecamatan Larompong Selatan berada di ujung selatan Kabupaten Luwu, sementara Kecamatan Lamasi Timur terletak di bagian utara.
    “Lokasinya cukup jauh dari ibu kota Kabupaten, harus melewati Kota Palopo untuk menuju ke sana. Hari ini tim menuju ke lokasi untuk melakukan asesmen dan membantu warga,” tambahnya.
    Salah seorang warga Dusun Tabi, Desa Bulu Londong, Lumeon, mengungkapkan bahwa angin puting beliung terjadi pada Jumat (8/2/2025) siang sekitar pukul 13.00 Wita.
    “Banyak atap rumah warga yang diterbangkan angin, termasuk pohon-pohon banyak yang tumbang. Kalau rumah saya, atapnya habis,” ujar Lumeon.
    Ia menjelaskan bahwa setelah diterjang angin, warga langsung bergotong royong untuk memperbaiki rumah.
    “Untuk sementara saya pakai atap bekas keluarga yang belum terpakai, karena takutnya nanti hujan deras bisa basah semua. Yang penting ada beberapa yang bisa tertutupi, meski di bagian dapur dan teras belum tertutupi sepenuhnya,” tutur Lumeon.
    Lumeon juga menambahkan bahwa saat kejadian, atap rumahnya terbang sekitar 70 meter dan menghantam rumah tetangganya. “Atap seng rumah saya terbang, itu yang rusak atap genteng tetangga, padahal ada dua rumah yang dilewati,” jelasnya.
    Beruntung, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka.
    Warga yang terdampak kini berupaya bergotong royong memperbaiki rumah mereka.
    Sebelumnya, bencana puting beliung yang terjadi di Desa Dadeko, Kecamatan Larompong Selatan, telah menyebabkan 40 unit rumah terdampak, dan kini bertambah menjadi 42 unit rumah di dua lokasi berbeda.
    Camat Larompong Selatan, Herman Alias, menyatakan bahwa ada dua lokasi yang diterjang angin puting beliung, yakni Desa Dadeko dan Kelurahan Bone Pute.
    “Yang paling parah saya lihat ini di Desa Dadeko. Data sementara menunjukkan ada 40 unit rumah, dengan 15 unit yang parah. Sementara di Kelurahan Bone Pute ada 2 unit rumah yang rusak, satu di antaranya sangat parah dan sudah tidak bisa ditinggali,” kata Herman saat dikonfirmasi di lokasi pada Jumat (7/2/2025) malam.
    Herman menambahkan bahwa kejadian ini berlangsung sebelum warga melaksanakan Shalat Jumat hingga usai shalat. “Ini kejadian langka dan luar biasa dirasakan oleh warga, khususnya di Desa Dadeko, karena Dadeko berada di tengah-tengah dan agak jauh dari laut. Namun, kejadiannya hanya berlangsung sekitar 10 menit,” ucap Herman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir

    11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir

    Sejumlah warga menggunakan payung saat turun hujan di kawasan Sudirman, Jakarta. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi.

    BPBD: 11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 10:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengatakan sebanyak 11 rukun tetangga (RT) dan empat ruas jalan di wilayah Jakarta masih banjir pada Sabtu pagi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 11 RT dan empat ruas jalan,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.

    Isnawa mengatakan 11 RT itu berada di Jakarta Barat dengan rincian tiga RT di Kedaung Kaliangke, empat RT di Tegal Alur, satu RT di Rawa Buaya, satu RT Pegadungan, satu RT Jelembar dan satu RT Kapuk.

    Ia menyebut, ketinggian air mencapai 30 hingga 100 sentimeter (cm) karena curah hujan tinggi pada Sabtu pagi mulai pukul 07.00 WIB.

    “Situasi masih banjir dan pengungsi nihil,” ujarnya.

    Kemudian, empat ruas jalan yang banjir yakni Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kel. Kedoya Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10 cm dan Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 cm.

    Lalu, Jalan Benda Raya RT 002/RW 01, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 15 cm dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur dengan ketinggian air 80 cm.

    “Kini jalan tergenang yang sudah surut yakni Jalan Letjen S. Parman No.1, RT06/RW16, Tomang, Jakarta Barat,” ujarnya.

    Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama lembaga terkait, terus berupaya bisa memprediksi cuaca dengan akurat dan menentukan strategi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    Operasi ini diharapkan dapat mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.

    Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca juga tak dipungkiri bisa berdampak negatif lantaran operasi ini bisa memicu pembentukan pita hujan yang terjadi lebih cepat atau bahkan bisa memicu garis badai yang jauh dari lokasi OMC.

    Sumber : Antara

  • Rumah Warga Plumpung Magetan Longsor usai Hujan Deras

    Rumah Warga Plumpung Magetan Longsor usai Hujan Deras

    Magetan (beritajatim.com)– Sebuah rumah milik Subiyo (55), warga Dusun Tawing, Desa Plumpung, Kecamatan Plaosan, mengalami longsor dan rusak parah pada Jumat (8/2/2025) sekitar pukul 20.30 WIB. Kejadian ini diduga disebabkan oleh pergerakan tanah akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

    Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) BPBD Magetan, bersama relawan TNI/Polri dan warga setempat, segera melakukan evakuasi pada Sabtu (08/02/2025) pagi. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerusakan yang terjadi sangat parah hingga memaksa Subiyo dan keluarganya mengungsi ke rumah anaknya. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

    Menurut Samirah, istri Subiyo, tanda-tanda longsor sudah terlihat sejak beberapa waktu sebelumnya. “Tanahnya sudah mulai retak, makin lama makin besar. Lalu sekitar pukul 20.30, rumah tiba-tiba bergetar dan langsung terseret longsor,” ungkapnya.

    Bagian depan rumah menjadi yang paling terdampak, dengan seluruh struktur bangunan ambruk terbawa longsor. Meski saat kejadian hujan tidak terlalu deras, wilayah tersebut telah mengalami curah hujan tinggi dalam seminggu terakhir.

    “Pada saat kejadian, keluarga masih berada di dalam rumah, tetapi ketika mendengar suara tanah bergerak, kami langsung keluar menyelamatkan diri,” tambah Samira.

    Didik Santoso, anggota TRC-PB BPBD Magetan, mengonfirmasi bahwa longsor terjadi akibat pergerakan tanah yang semakin melemah setelah diguyur hujan terus-menerus. “Kejadian ini terjadi pada pukul 20.30 WIB dengan hujan berintensitas ringan. Namun, dalam seminggu terakhir, curah hujan di wilayah ini cukup tinggi, ditambah dengan angin kencang,” jelasnya.

    Wilayah Plaosan sendiri memang termasuk daerah yang rawan longsor, terutama di musim hujan. Beberapa lokasi lain yang mengalami curah hujan tinggi adalah Poncol dan wilayah sekitar Pelauan.

    Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak. “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah agar rumah bisa dibangun kembali,” ujar Samira.

    Saat ini, keluarga Subiyo masih mengungsi di rumah saudaranya, menunggu bantuan dan solusi dari pihak terkait. BPBD Magetan mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras berlangsung dalam waktu lama. [fiq/beq]