Pemandu Wisata Rugi akibat Longsor Tutup Akses Gunung Bromo Via Malang
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Beberapa wisatawan yang hendak ke
Gunung Bromo
via
Malang
membatalkan rencana
wisata
mereka akibat
longsor
yang menutup akses utama wisata Gunung Bromo.
Alhasil, beberapa pelaku jasa wisata di Gunung Bromo mengalami kerugian karena harus mengembalikan dana kepada beberapa konsumennya.
Kerugian itu salah satunya dialami Nizhar Aditya, salah satu pemandu wisata di Gunung Bromo.
Ia menyebut, selama terjadi longsor pada Senin (10/2/2025) kemarin, beberapa konsumennya membatalkan kunjungan wisata ke Gunung Bromo.
“Kerugian kurang lebih 80 persen, karena ada pengembalian dana hampir 100 persen. Tetapi pengunjung juga memaklumi dengan kondisi alam seperti ini,” ungkapnya melalui pesan singkat, Selasa (11/2/2025).
Selain dirinya, ada puluhan jasa perjalanan yang terpaksa putar balik dari arah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
“Sejak pagi dini hari sebelum keberangkatan ke Bromo, ada banyak wisatawan gagal berkunjung dan putar balik akibat longsor susulan. Ada sekitar 40 unit
jeep
dari Tumpang dan Malang yang terjebak, akhirnya kembali ke penginapan masing-masing,” katanya.
Sejak Senin (10/2/2025) kemarin, akses wisata ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) via Malang tertutup akibat tebing longsor di kawasan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Setidaknya, ada tiga titik longsor di kawasan tersebut, yakni di dekat Coban Pelangi, jalan menuju Dusun Jarak Ijo, dan Jalan Raya Desa Ngadas.
Pada Selasa (11/2/2025), terjadi longsor susulan sekitar pukul 06.40 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, ada sekitar 14 titik longsor susulan tersebut.
Di antaranya, lima titik longsor menutup jalan utama menuju Desa Ngadas atau jalur Gunung Bromo.
“Sembilan titik lainnya volume kecil (tidak sampai menutup akses jalan),” ungkapnya melalui sambungan telepon, Selasa (11/2/2025).
Saat ini, tim BPBD Kabupaten Malang bersama instansi terkait telah merampungkan pembersihan material longsor sejak pukul 16.00 WIB lalu.
“Penanganan serta pembersihan semua titik longsor telah selesai dan arus lalu lintas kembali normal kurang lebih pukul 16.00 WIB,” kata Sadono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BPBD
-
/data/photo/2025/02/11/67ab3abac18e7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemandu Wisata Rugi akibat Longsor Tutup Akses Gunung Bromo Via Malang Surabaya 11 Februari 2025
-

Gegara Lampu Templek, Sebuah Rumah di Bondowoso Ludes Terbakar
Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Dusun Krajan Timur, Desa Tumpeng, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, ludes dilalap api pada Selasa (11/2/2025). Kebakaran ini disebabkan oleh lampu templek yang dinyalakan oleh pemilik rumah, Jamal (77), sebelum ditinggal pergi.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, api mulai berkobar sekitar pukul 10.30 WIB. Anak korban pertama kali melihat asap mengepul dari dalam rumah. Angin yang bertiup kencang mempercepat penyebaran api, menghanguskan bangunan berukuran 5×7 meter tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, tiga penghuni rumah, yaitu Jamal (77), Hairiyah (38), dan Riyansyah (5), kehilangan tempat tinggal dan sangat membutuhkan bantuan.
“Tim BPBD telah melakukan assessment dan kaji cepat di lokasi. Kami segera menyalurkan bantuan logistik, seperti sembako, selimut, terpal, paket sandang, family kit, hingga matras lipat untuk para korban,” kata Sigit Purnomo kepada Beritajatim.com.
BPBD juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu proses pemulihan pascabencana, termasuk penyediaan material bangunan agar rumah korban dapat segera diperbaiki.
Saat ini, tim BPBD dan Agen Informasi Bencana Jawa Timur 5.5 Kabupaten Bondowoso masih berada di lokasi untuk memastikan semua kebutuhan korban terpenuhi.
BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan sumber api di dalam rumah.
“Pastikan api dalam kondisi aman sebelum meninggalkan ruangan, terutama saat menggunakan lampu templek atau kompor,” pungkas Sigit. (awi/ian)
-

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tidak Bernyawa di Kali Cengkareng Drain Jakarta – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sesosok mayat ditemukan di Kali Cengkareng Drain, Kelurahan Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (9/2/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, korban diduga mengakhiri hidupnya dengan melompat ke kali.
“Awal kejadian bahwa korban sehari sebelumnya pada Sabtu (8/2/2025) sekitar jam 08.00 WIB turun dari angkot,” ucap Ade Ary, dalam keterangannya, Selasa (11/2/2025).
Usai turun dari angkot, korban langsung menceburkan diri ke kali Cengkareng Drain dan tidak muncul kembali.
Tim BPBD Provinsi DKI Jakarta yang menerima laporan langsung melakukan pencarian.
Hingga akhirnya jenazah ditemukan pada Senin (10/2/2025) kemarin.
Untuk kepentingan penyelidikan, jenazah korban telah dibawa ke RS Polri guna dilakukan visum.
Belum diketahui secara pasti motif korban menceburkan diri. (Wartakota/Ramadhan LQ)
Catatan:
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
Juga bisa menghubungi Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com.
Atau Call Center Halo Kemenkes 1500-567.
Selain itu, Kemenkes juga menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567. Anda bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
-

Bojonegoro Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 10 Hari, Begini Akibatnya
Bojonegoro (beritajatim.com) – Selama sepuluh hari terakhir, Kabupaten Bojonegoro dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang. Kondisi ini menimbulkan berbagai kerusakan, termasuk pohon tumbang di beberapa lokasi serta kerusakan pada sejumlah rumah.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, pada 2 Februari lalu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Jalan Lettu Suyitno, Desa Mulyoagung, Kecamatan/Kota Bojonegoro.
Tak hanya itu, pada 8 Februari, kejadian serupa terjadi di kawasan Jalan Monginsidi Perumahan Pacul Permai, Desa Pacul, Kecamatan/Kota Bojonegoro.
Selanjutnya, pada 9 Februari, tiga pohon tumbang di Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, akibat angin kencang. Di hari yang sama, sebuah pohon roboh menimpa rumah warga di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, mengakibatkan kerusakan pada bagian dapur rumah berukuran 4×8 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung hingga 16 Februari mendatang.
“Kami mengharapkan seluruh warga Bojonegoro untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap hujan yang disertai angin kencang,” ujar Aeny pada Selasa (11/2/2025).
ASN yang sebelumnya menjabat Camat Kepohbaru, itu juga meminta masyarakat segera melaporkan ke BPBD Bojonegoro jika mengetahui ada pohon tumbang. Masyarakat dapat menghubungi nomor 0811-3356-444 yang siap melayani 24 jam untuk menanggapi berbagai kejadian bencana.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada dan segera melaporkan kepada kami atau Dinas Lingkungan Hidup (DLH) jika menemukan pohon tua yang berpotensi roboh,” tegasnya. [lus/aje]
-

Pria Melompat ke Kali Cengkareng Drain Jakbar Usai Turun dari Angkot, Jenazah Ditemukan Esok Harinya – Halaman all
Saksi melihat korban turun dari angkot langsung menceburkan diri ke dalam kali Cengkareng Drain.
Tayang: Selasa, 11 Februari 2025 12:19 WIB
Tribun Jogja/Ikrar Gilang
MELOMPAT KE KALI – Foto yang diambil beberapa waktu lalu, memperlihatkan sungai dangkal dan sempit di Jogja. Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di Kali Cengkareng Drain RT 02/04 Kelurahan Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (9/2/2025). TRIBUN JOGJA/IKRAR GILANG
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di Kali Cengkareng Drain RT 02/04 Kelurahan Kali Angke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (9/2/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan penemuan mayat tersebut.
Dari keterangan saksi yang sudah dimintai keterangan, korban diduga mengakhiri hidupnya.
“Awal kejadian bahwa korban sehari sebelumnya pada Sabtu (8/2/2025) sekitar jam 08.00 WIB turun dari angkot,” kata Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan, Selasa (11/2/2025).
Korban turun dari angkot langsung menceburkan diri ke dalam kali Cengkareng Drain.
Motif korban menceburkan diri masih belum diketahui pasti.
Yang jelas ada saksi yang melihat korban melompat ke kali.
“Korban tenggelam setelah itu diadakan pencarian oleh petugas BPBD Provinsi DKJ baru ditemukan Senin (10/2/2025),” tambah Ade Ary.
Selanjutnya jenazah dibawa ke Rs Dr Soekamto guna dilakukan visum.
Kasus ini masih diselidiki oleh tim penyidik dari Polsek Metro Cengkareng.
Disclaimer:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

Waspada! BNPB Sebut Cuaca Ekstrem dan Hujan Angin masih Mengintai Jawa Timur
Jakarta (beritajatim.com) – Bencana hidrometeorologi basah seperti cuaca ekstrem dan hujan angin masih mendominasi di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mencontohkan, angin kencang terjadi di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Sedikitnya 12 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan dilaporkan mengalami peristiwa angin kencang ini, pada Minggu (9/2/2025).
“Hasil pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat, angin kencang ini menyebabkan dua orang mengalami luka-luka, 12 unit rumah rusak ringan, dan 20 titik pohon tumbang yang akibatnya sejumlah akses jalan juga terdampak,” ujar Muhari, Senin (10/2/2025).
Sebagai upaya merespons kejadian ini, lanjutnya, selain melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada, BPBD Kabupaten Lumajang juga telah mengirimkan tim reaksi cepat guna melakukan asesmen dan penanganan berupa pembersihan material yang terdampak bersama tim gabungan.
“Melihat rentetan peristiwa bencana hidrometeorologi basah yang masih terus terjadi, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk selalu bersiaga dan meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi bencana yang ada,” kata Muhari.
Menurutnya, berbagai upaya dapat dilakukan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan, seperti memantau kondisi tanggul, pembersihan saluran air atau daerah aliran sungai, penyiapan pompa air atau tempat penampungan air serta rencana kedaruratan untuk mempersiapkan lokasi evakuasi, logistik dan peralatan penanganan bencana. [hen/ian]
-

Kisah Suyatno Delapan Hari di Pengungsian, Banjir Demak Belum juga Surut
TRIBUNJATENG.COM – Kisah Suyatno warga Demak sudah mengungsi selama delapan hari namun banjir di rumahnya belum juga surut.
Ia berharap kebutuhan di tempat pengungsian bisa terus terpenuhi karena belum tahu sampai kapan banjir akan terus menggenang.
Setidaknya hingga Senin (10/2/2025) sore, banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut.
Sebanyak 623 warga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam air.
Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan rob ini menggenangi 21 desa di Kecamatan Sayung, Karangtengah, dan Kecamatan Bonang.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak pada pukul 19.00 WIB, Desa Prampelan di Kecamatan Sayung menjadi wilayah paling terdampak, dengan 571 jiwa mengungsi di berbagai lokasi, seperti Gor Balaidesa, mushola, pondok pesantren, rumah kosong, dan gedung pendidikan.
Di Desa Prampelan, air mulai surut, dan beberapa warga mulai membersihkan rumah mereka yang sebelumnya terendam.
Namun, puluhan warga masih bertahan di pengungsian, termasuk Suyatno (35), warga RT 02 RW 02 Desa Prampelan, yang sudah mengungsi selama 8 hari karena rumahnya masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
“Masih (terendam) karena paling rendah segini (menunjuk lutut), tidur ya bagaimana?” kata Suyatno, Senin sore.
Ia sempat kembali ke rumahnya pada Selasa lalu, tetapi karena hujan lebat kembali turun, debit air naik lagi, memaksanya kembali ke pengungsian.
“Hari Rabu kan sudah mau turun (debit air) terus malamnya hujan, kembali lagi (ke pengungsian),” ujarnya.
Di tengah kondisi sulit ini, Suyatno hanya berharap agar kebutuhan makanan di pengungsian tetap terpenuhi.
“Makanan ini yang penting bisa makan gitu aja,” tambahnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Demak, Prapto, mengatakan bahwa banjir di Desa Prampelan kini menyisakan genangan setinggi 40 cm.
Namun, banyak warga yang masih memilih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih tergenang.
“Sekitar 40 sentimeter, cuma warga masih di pengungsian, di dalam rumah juga 40 (cm). Meninggalkan pengungsian karena membersihkan rumah,” kata Prapto.
BPBD memastikan bahwa kebutuhan para pengungsi tetap terpenuhi, dan mereka terus berupaya mengurangi debit air dengan mengerahkan sejumlah pompa.
“Dengan beberapa pompa ini kita kerahkan, mudah-mudahan ini hari Rabu sudah (kering) para pengungsi juga kembali ke rumah masing-masing,” tutupnya. (*)


/data/photo/2025/02/10/67a9fec9a4f40.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)