Kementrian Lembaga: BPBD

  • Petaka Siswi SMA Iseng Masukin Jari Kelingking ke Kursi Kayu, Ending Bikin Damkar Turun Tangan

    Petaka Siswi SMA Iseng Masukin Jari Kelingking ke Kursi Kayu, Ending Bikin Damkar Turun Tangan

    TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG – Seorang siswi SMA mengalami kejadian tak terduga setelah iseng memasukkan jarinya ke kursi kayu, Selasa (11/2/2025). 

    Hal itu dilakukan siswi SMA tersebut saat sedang bermain dengan temannya.

    Diketahui, peristiwa itu terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Mojoagung, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

    Akibat peristiwa itu, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sampai turun tangan.

    Kejadian tak terduga itu dialami oleh seorang siswi SMA, dimana jari kelingking terjepit lubang yang berada di sebuah kursi kayu pada Selasa (11/2/2025) siang. 

    Siswi sempat merasa kesakitan karena jari kelingking tersangkut dan sulit dilepas. 

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat korban dan satu temannya sedang asik bermain di salah satu ruang kelas di sekolah.

    Tanpa disengaja, korban memasukkan jarinya ke dalam celah kursi kayu berbentuk lubang dengan diameter sangat kecil. 

    Siswi tersebut sempat ingin mengeluarkan jari kelingkingnya itu namun kesulitan hingga akhirnya merintih kesakitan karena jarinya tidak bisa lepas dari celah lubang tersebut. 

    Teman korban yang mengetahui itu lalu melaporkan kejadian itu penjaga sekolah yang kemudian diteruskan ke Pos Damkar Mojoagung untuk meminta pertolongan.

    Tidak berselang lama, petugas Damkar Jombang pun tiba di lokasi dan melakukan proses evakuasi melepaskan jari siswi itu dari celah lubang tersebut. 

    Menurut keterangan dari Kasi Pemadam Kebakaran (PMK) BPBD Jombang, Syamsul Bahri mengatakan jika pada akhirnya jari kelingking siswi tersebut bisa dilepaskan dengan cara memotong bagian dari kursi kayu menggunakan Gerinda. 

    Beberapa bagian dari kursi kayu itu dipotong satu per satu menggunakan Gerinda.

    Setelah beberapa bagian sudah terpotong, perlahan petugas pun mengeluarkan jari kelingking siswi tersebut. 

    Petugas membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk melakukan proses pemotongan bagian kursi kayu sampai melepaskan jari kelingking siswi yang belum diketahui identitas dan kelas berapa itu. 

    “Kondisi korban, jari kelingkingnya sudah bisa dilepaskan dan tidak ada dampak serius,” ucapnya. 

    Sementara itu, kisah jari terjepit juga pernah terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

    Nasib bocah yang asyik bermain malah tak sengaja memasukkan jarinya ke lubang kunci slot.

    Peristiwa itu diketahui terjadi di Kabupaten Sumedang.

    Bocah itu adalah Naira (6).

    Ia memainkan kunci slot atau kunci palang pintu yang sedang tidak terpasang.

    UPT Damkar Wilayah Kota, Kabupaten Sumedang membantu seorang siswa yang jarinya masuk lubang kunci slot, Minggu (9/2/2025). 

    Naira adalah warga Dusun Cikadu RT 03/07, Desa Cikadu, Kecamata Situraja, Kabupaten Sumedang. 

    Asyik memainkan lubang kunci itu, Naira tak sadar jari kelingking kanannya semakin dalam masuk ke lubang dan akhirnya tidak bisa dilepaskan.

    Dengan panik, dia memberi tahu orang tuanya. 

    Orang tua Naira berupaya melepaskan jari anaknya itu dari lubang kunci slot, dengan membubuhkan air sabun supaya lebih licin, tapi upaya itu tak membuahkan hasil. 

    Pukul 10.00, Minggu, orang tua Naira melapor ke Damkar UPT Wilayah Kota, Kabupaten Sumedang.

    Laporan dilakukan dengan membawa serta Naira ke kantor Damkar. 

    “Korban langsung datang ke kantor UPT Damkar Sumedang Kota untuk meminta bantuan untuk melepaskan jari yang tersangkut di lubang slot kunci,” kata Deni Gumilar, petugas Damkar Sumedang Kota,

    Dia mengatakan, evakuasi dimulai pada pukul 10.10 dan selesai dalam 20 menit saja.

    Tim Damkar menggergaji besi yang menjadi bahan lubang kunci slot itu. 

    Sambil seorang menggunakan gerinda bermata kecil untuk memotong, seorang petugas lain tampak menyemprotkan air.

    Gunanya, agar gesekan dari alat pemotong tidak membuat besi panas yang bisa menyakiti Naira.  

    “Evakuasi dilaksanakan regu piket 3 UPT Damkar Sumedang Kota,” katanya.(*)

    Sementara itu, peristiwa serupa juga pernah terjadi di Senen, Jakarta Pusat.

    Jari bocah 9 tahun tersangkut lubang bangku hingga ditolong petugas damkar atau pemadam kebakaran.

    Peristiwa ini dialami bocah di Senen, Jakarta Pusat. 

    Kronologi kejadian pun terungkap.

    Tragedi ini bermula saat si ibu suapi bocah itu pakai lontong sayur.

    Pagi itu, Yani, si ibu bocah tersebut, mengajak anaknya ke tempat kerjanya. 

    Sang ibu lalu membelikan lontong sayur untuk sarapan. 

    Sembari disuapi si ibu, si anak bermain ponsel.

    “Saat anak saya duduk, kebetulan bangku ada lubangnya. Lubangnya ternyata pas di jari anak saya. Tangan kiri anak saya pegang Hp sementara tangan kanannya pegang lubang bangku,” ujar Yani seperti dikutip dari TribunJakarta.

    Yani tak memerhatikan gerak-gerik tangan kanan si anak karena ia keasyikan menyuapinya. 

    Namun, saat lagi disuapi makan, si anak tiba-tiba panik. 

    “Mama jari aku enggak bisa keluar!” kata Yani menirukan suara si anak. 

    Yani kemudian baru sadar melihat dua jari si anak tersangkut di lubang bangku. 

    “Yang tersangkut awalnya jari telunjuk dan jari tengah. Yang jari telunjuk dia paksa tarik tuh alhamdulilah lepas, nah yang jari tengah enggak bisa,” katanya. 

    Melihat si anak yang meledak dalam tangis, Yani pun ikut-ikutan panik. 

    Ada sekitar 20 menit, jari si anak tersangkut sekaligus menahan sakit. 

    Ia mencoba melepaskan jari si anak dengan menggunakan minyak sayur, tetapi ketika jari ditarik, si anak makin kesakitan. 

    Beruntung, Yani mengenal Sulatun, seorang petugas Satpol PP yang tahu solusi atas kejadian sial itu. 

    “Anak saya lalu dibawa ke Damkar Senen, alhamdulilah bisa dilepas,” ujarnya. 

    Sebanyak empat personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat sektor Senen turun tangan membantu melepaskan jari si anak. 

    “Jari dapat dilepas dengan cara memotong bangku memakai alat gerinda mini drill,” ujar Koordinator Grup C Sektor IV Senen, Nurrul Hafizh. 

    Dari video yang diunggah petugas damkar @abie113 di TikTok, tampak seorang anak menangis saat jarinya dievakuasi petugas damkar. 

    Sembari memotong bangku plastik, petugas mencoba menenangkan si anak itu agar tak banyak bergerak dan panik. 

    Akhirnya, jari pun dapat terlepas dari lubang bangku. 

    Sebelumnya, kisah petugas damkar diminta usir hantu oleh ibu-ibu viral di media sosial.

    Salah satu postingannya diunggah oleh akun Instagram @abouthetic, Rabu (22/1/2025).

    Petugas Damkar yang mengalami pengalaman aneh ini rupanya terjadi di Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

    Dalam narasi yang beredar di media sosial, kisah ini diceritakan oleh Kepala Seksi (Kasi) Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama dikutip dari Kompas.com.

    Hendro menceritakan kejadian di luar nalar itu dia alami pada 2024 lalu.

    Waktu itu waktu menunjukan pukul 21.30 malam masuk telepon dari seorang ibu-ibu yang meminta pertolongan aneh.

    Ibu tersebut mengeluh di rumahnya yang belum lama dia tempati ada hantu yang mengganggu.

    Warga ini meminta tolong kepada petugas Damkar untuk menangkap hantu tersebut.

    “Dia bilang ada setan yang sering mengganggunya,” sebut Hendro dalam unggahan tersebut, dikutip dari Tribun Jambi.

    Hendro pun mengingat ada salah satu anggota Damkar bernama Rahmat yang dikenal mampu mengusir makhluk halus.

    Dia pun kemudian menerjunkan tim termasuk petugas Damkar Rahmat itu ke TKP malam itu juga.

    Setelah sampai di TKP rumah ibu-ibu itu, Rahmat kemudian melakukan ritual mengusir setan.

    Proses pengusiran setan itu berlangsung cukup lama.

    “Sampai jam dua dini hari baru selesai,” kata Hendro.

    Hantu yang dikeluhkan ibu-ibu itu tidak ditangkap petugas Damkar kemudian dibawa pulang.

    Hantu itu dipindahkan dari rumah agar menghuni sebuah pohon.

    Hendro pun mengaku selama proses itu, suasana di rumah ibu-ibu itu memang membuat bulu kuduk berdiri.

    “Rahmat memindahkan setan ke pohon. Suasana di lokasi bikin merinding,” katanya.

    Biasanya ketika menangkap atau mengevakuasi reptil seperti ular atas permintaan warga, anggota di lapangan membuat laporan kegiatannya.

    Namun tindakan menangkap hantu itu tidak dibuatkan laporannya oleh petugas di lapangan saat itu.

    “Lagi pula gimana mau bikin laporan, yang dievakuasi tak tampak,” kata Hendro tertawa.

    Kisah ini cukup ramai direspons warganet di media sosial.

    Berikut beberapa komentar mereka.

    “serba bisa. ga pernah menolak saat masyarakat butuh bantuannya”

    “apa yg mereka ga bisa”

    “mba kunti nya dipindah”

    “WKWKWKWKKWKWKWKW”. 

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Tambang Emas Ilegal Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Malaria di Pohuwato, 2 Warga Meninggal Dunia

    Tambang Emas Ilegal Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Malaria di Pohuwato, 2 Warga Meninggal Dunia

    Kabid Pelaksana Teknis Malaria Dinas Kesehatan Pohuwato, Roys Gunibala, mengakui bahwa penyebaran malaria di wilayah PETI sangat masif. Marisa, Buntulia, dan Taluditi mencatatkan jumlah kasus tertinggi di Pohuwato.

    “Penyebaran malaria telah meluas ke seluruh kecamatan di Pohuwato, dengan tiga kecamatan tersebut memiliki kasus terbanyak,” kata Roys.

    Upaya penanganan yang dilakukan selama dua tahun terakhir dengan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dinilai belum membuahkan hasil maksimal. Oleh karena itu, statusnya kini meningkat menjadi darurat bencana non-alam agar penanggulangan lebih efektif.

    Menurut Roys, langkah strategis yang dilakukan saat ini melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pohuwato bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Fokus utama adalah pengobatan pasien terinfeksi serta pencegahan lebih lanjut.

    Hasil penelitian tim Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa nyamuk Anopheles, penyebab utama malaria, berkembang biak di genangan air, termasuk limbah rumah tangga yang terabaikan. Faktor lingkungan seperti genangan air berlumut dan kubangan bekas tambang memperparah penyebaran penyakit ini.

    Data Satgas Kejadian Luar Biasa (KLB) mencatat, terdapat sekitar 500 kubangan bekas PETI di Kecamatan Buntulia, khususnya di Desa Hulawa. Sementara itu, lebih dari 200 kubangan serupa ditemukan di Desa Puncak Jaya, Kecamatan Taluditi. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Popayato, Dengilo, dan Patilanggio.

    “Selain kubangan bekas tambang, lingkungan permukiman yang kurang terjaga kebersihannya juga menjadi faktor utama. Pencegahan harus dilakukan dengan menutup kubangan dan menjaga kebersihan lingkungan,” jelas Roys.

    PETI Masih Beroperasi, Penindakan Minim

    Meski malaria telah berstatus darurat, aktivitas PETI di Pohuwato masih marak tanpa penindakan tegas dari aparat penegak hukum. Bahkan, beberapa lokasi PETI berada dekat dengan kantor kepolisian, seperti di Desa Bulangita, Marisa, yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari Polres Pohuwato.

    Penambangan ilegal di daerah ini bukanlah fenomena baru, tetapi semakin masif dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan alat berat seperti ekskavator dilakukan secara terbuka tanpa pengawasan ketat. Hal ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

    Masyarakat berharap adanya langkah tegas dari pihak berwenang untuk menertibkan aktivitas PETI demi menekan angka penyebaran malaria serta melindungi kesehatan warga Pohuwato.

  • Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Banyuwangi, BPBD Beri Bantuan Material

    Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Banyuwangi, BPBD Beri Bantuan Material

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Puluhan rumah di Banyuwangi mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda sejak Minggu (9/2/2025) hingga Kamis (13/2/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi segera bergerak menyalurkan bantuan material kepada warga terdampak untuk memperbaiki rumah mereka.

    Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan bahwa fenomena angin kencang ini mengakibatkan kerusakan pada sekitar 80 rumah dengan kategori ringan, sedang, hingga berat. Selain itu, sedikitnya 54 pohon tumbang tercatat di berbagai wilayah.

    “Akibat dari bencana angin kencang tersebut, kerugian kerusakan ditaksir sekitar Rp360 juta,” ujar Danang.

    Kerusakan rumah tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Banyuwangi Kota, Sempu, Kalipuro, Rogojampi, dan beberapa wilayah lainnya. BPBD Banyuwangi segera menyalurkan bantuan material guna membantu warga yang rumahnya terdampak.

    BPBD menyalurkan berbagai material bangunan yang dibutuhkan untuk perbaikan rumah warga. Bantuan yang diberikan meliputi semen, asbes, kayu, pasir, spandek, dan baja ringan. Selain itu, bantuan sembako telah lebih dulu didistribusikan sejak bencana terjadi.

    “Bantuan diberikan secara bertahap, per desa atau kelurahan. Minggu ini bantuan material kami berikan di beberapa titik, salah satunya Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro,” jelas Danang.

    BPBD Banyuwangi berharap bantuan ini dapat membantu warga segera memperbaiki rumah mereka. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem selama musim pancaroba.

    “Semoga lancar, semua warga yang rumahnya terdampak bisa dengan cepat terlayani dan kembali memperbaiki huniannya,” tandasnya. [alr/beq]

  • Semeru Meletus 3 Kali dan Semburkan Kolom Abu Setinggi 700 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Februari 2025

    Semeru Meletus 3 Kali dan Semburkan Kolom Abu Setinggi 700 Meter Surabaya 15 Februari 2025

    Semeru Meletus 3 Kali dan Semburkan Kolom Abu Setinggi 700 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Sabtu (15/2/2025).
    Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, Gunung Semeru mengalami tiga kali erupsi.
    Erupsi
    teramati terjadi pada pukul 02.07 WIB.
    Kolom abu dengan intensitas tebal teramati membubung setinggi 500 meter dan mengarah ke selatan.
    Berikutnya, erupsi kembali terjadi pada pukul 02.34 WIB.
    Kolom abu teramati membubung setinggi 700 meter dengan intensitas tebal yang mengarah ke selatan.
    Terbaru, erupsi terjadi pada pukul 07.02 WIB.
    Kolom abu teramati membubung setinggi 500 meter mengarah ke timur dan tengara.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 15 Februari 2025 pukul 02.34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).
    Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir atau pada Selasa (11/2/2025) sejak pukul 00.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat terjadi erupsi berupa letusan sebanyak 49 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau
    waspada
    .
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

    Waspada
    terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas – Halaman all

    Andi Satu-satunya Korban Speedboat Terbalik di Kaltara yang Belum Ditemukan, 6 Korban Lainnya Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BULUNGAN – Hingga hari keenam pasca kecelakaan speedboat SB Iqzza Express 01, korban hilang, Andi Badinah (sebelumnya ditulis Andi Badi–red), belum juga ditemukan.

    Andi Badinah (50) adalah salah satu dari 3 korban hilang dalam insiden speedboat terbalik pada Senin (10/2/2025) lalu.

    Sebelumnya dua korban hilang atas nama M Dafit (6) dan Alfa Rezky Azka (6) ditemukan di hari keempat pencarian, Kamis (13/2/2025).

    Kedua jasad korban ditemukan hanya berbeda waktu sekitar satu jam, namun dalam kondisi tak bernyawa.

    Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

     

    Empat korban tewas lainnya ditemukan pada hari yang sama saat peristiwa terjadi, Senin.

    Sabtu (15/2/2025) atau hari keenam pencarian, Tim SAR Gabungan akan menyisir areal lokasi kejadian, dengan memperluas radius pencarian.

    Kasi Ops Kantor SAR Tarakan Dede Hariana mengatakan, pencarian kembali dilakukan oleh tim gabungan, dengan melibatkan sejumlah instansi terkait di antaranya TNI, Polri, BPBD, PMI, juga pihak keluarga dan masyarakat sekitar.

    Dede Hariana mengatakan pencarian dilakukan dengan metode penyisiran. Tak hanya secara manual, penyisiran dilakukan juga dengan bantuan alat drone. 

    “Radius pencarian kita perluas ke arah hilir. Utamanya di areal lokasi ditemukannya dua korban sebelumnya,” kata Dede Hariana.

    Selain arus yang cukup deras, proses pencarian juga terkendala dengan batang kayu yang hanyut di sekitar lokasi. 

    “Kita gunakan Aquaeye, namun tidak kita maksimalkan, karena kondisi arus deras dan banyak batang kayu yang hanyut. Kami juga tidak menggunakan penyelaman, selain karena cuaca yang buruk, jarak pandang yang terbatas dan kemungkinan binatang buas. Areal itu juga bukan medan pencarian yang harus menggunakan penyelaman,” ungkapnya.

    Sebelumnya pada hari keempat pencarian, tim SAR gabungan melakukan penyisiran pada dua wilayah areal:

    Area pencarian 1 :

    A. 2°54’34.53″N 117°25’9.17″E
    B. 2°54’30.37″N 117°25’12.96″E
    C. 2°56’24.63″N 117°25’17.19″E
    D. 2°56’27.05″N 117°25’14.09″E

    Area pencarian 2 :

    A. 2°54’17.18″N 117°25’32.12″E
    B. 2°54’9.32″N 117°25’36.18″E
    C. 2°55’11.69″N 117°27’12.79″E
    D. 2°55’17.67″N 117°27’8.20″E

    Diketahui kondisi cuaca hari ini Cerah Berawan. 

    KORBAN SPEEDBOAT DITEMUKAN – Proses evakuasi korban speedboat terbalik di Sungai Temangga, Bulungan, Kalimantan Utara, oleh Tim SAR Gabungan, Kamis (13/2/2025). Korban bernama M Dafit (6) sempat dinyatakan hilang usai insiden speedboat terbalik. (TribunKaltara.com/Desi Kartika Ayu)

    Arah angin : Barat Laut – Timur Laut. 

    Dengan kecepatan angin: 2 – 15 knot dan tnggi Gelombang antara 0,5 – 1,25 meter.

    Speedboat Terbalik, 4 Korban Tewas

    Diketahui Speedboat SB Iqzza Express terbalik setelah menabrak kayu di perairan Sungai Temangga SP 6 Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin (10/2/2025).

    Hingga Selasa (11/2/2025) malam tercatat 4 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

    PENCARIAN KORBAN – Speedboat berpenumpang lebih dari 30 orang terbalik di Sungai Temangga, Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Senin (10/2/2025). Proses pencarian korban kecelakaan speedboat di Sungai Temangga, Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan. (TRIBUNKALTARA.COM/ISTIMEWA)

    Sementara 3 penumpang lainnya hilang dan masih dalam proses pencarian.

    Keempat jenazah korban masih berada di ruang mayat RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.

    Tiga korban meninggal terlebih dahulu ditemukan pada siang hari, beberapa saat setelah kejadian. 

    Mereka adalah:

    Hj Andi Tinja (80 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Meme (35 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Hj Petanminnong (63 tahun/perempuan), ditemukan Senin
    Andi Herawati, ditemukan Senin
    M Dafit (6), ditemukan Kamis
    Alfa Rezky Azka (6), ditemukan Kamis

    Kronologis Speedboat Tenggelam

    Kapolresta Bulungan Kombes Pol Rofikoh Yunianto, melalui Ps Kasi Humas Iptu Magdalena Lawai menjelaskan, kronologis kecelakaan bermula saat rombongan (rata-rata warga Berau, Kalimantan Timur) itu, hendak pulang dari acara perkawinan keluarga di Kampung Tias, Tanjung Palas Tengah.

    Dari Tias, rombongan yang menggunakan 2 unit speedboat menuju ke Tanjung Selor, untuk selanjutnya ke Berau lewat perjalanan darat.

    “Speedboat yang digunakan ini, merupakan speedboat dari keluarga rombongan juga,” kata Magdalena.

    Saat di perjalanan salah satu speedboat, yakni SB Iqzza Express itu mengalami kecelakaan. 

    Akibatnya 3 orang belum ditemukan dan yang sudah ditemukan 4 orang dalam kondisi meninggal dunia.

    “Ada kayu tersangkut di mesin, sehingga membuat speedboat oleng, dan langsung terbalik ke kiri,” imbuhnya.

    Pulang dari Acara Pernikahan

    Menurut informasi, speedboat tersebut dalam perjalanan pulang dari Pulau Tias menuju Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. 

    Hampir semua penumpang yang berada dalam satu speedboat itu masih satu kerabat. 

    Para penumpang tersebut rata-rata berdomisili di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. 

    Mereka ke Kampung Tias untuk menghadiri acara pernikahan di tempat keluarga.

    Korban selamat kini masih di tampung di Kantor Dinas Sosial Bulungan di Jl Rambutan Tanjung Selor.

    Sementara korban luka-luka dan yang meninggal berada di RSD Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. 
     
    Sumber: (TribunKaltara.com/Edy Nugroho/Desi Kartika Ayu Nuryana) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Tim SAR Gabungan Masih Cari Satu Korban Speedboat Terbalik, Gunakan Drone untuk Penyisiran

  • Lima Anak Hanyut di Sungai Barru, Satu Masih Hilang!

    Lima Anak Hanyut di Sungai Barru, Satu Masih Hilang!

    TRIBUNJATENG.COM, BARRU – Lima anak terbawa arus saat mandi di Sungai Ujungnge, Lingkungan Jampue, Kelurahan Simpang Bianangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pada Jumat (14/2/2025) sore.

    Dari lima korban, empat anak berhasil diselamatkan, yakni Amir Mukminin, Rahmat, Abid, dan Sokib.

    Namun, satu anak lainnya, Bais, masih dinyatakan hilang.

    Upaya pencarian terus dilakukan oleh warga setempat dan tim BPBD Barru, namun hingga kini korban belum ditemukan.

    Badan SAR Nasional (Basarnas) Parepare menerima laporan pada Jumat malam dan segera menerjunkan tim pencari ke lokasi kejadian.

    “Tim Basarnas Parepare sudah diterjunkan bersama tim SAR gabungan lainnya ke lokasi hilangnya korban di Sungai Barru,” ujar Andi Sultan, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar.

    Pencarian masih berlangsung dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, dan warga setempat.

    Tim SAR menggunakan berbagai metode pencarian, termasuk penyisiran di sepanjang aliran sungai untuk menemukan korban yang hilang.

    Hingga saat ini, keluarga korban masih menanti dengan harapan besar agar Bais dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.

    Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan yang menyebabkan arus lebih deras dan berbahaya.

  • Video Gas Elpiji 3 Kg Meledak Hari Ini Sebabkan Rumah Tinggal di Wergu Kulon Kudus Terbakar

    Video Gas Elpiji 3 Kg Meledak Hari Ini Sebabkan Rumah Tinggal di Wergu Kulon Kudus Terbakar

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Berikut ini video Gas Elpiji 3 Kg Meledak Hari Ini Sebabkan Rumah Tinggal di Wergu Kulon Kudus Terbakar.

    Kebakaran melanda sebuah rumah tinggal milik Cholif Tiah (62), warga RT 03 RW 04 Kelurahan Wergu Kulon, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jumat (14/2/2025).

    Sebuah tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram meledak hingga mengakibatkan bangunan rumah rusak hingga 50 persen.

    Korban juga mengalami luka bakar sekitar 30-40 persen di bagian kaki, tangan, badan, dan sebagian wajah.

    Korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Menurut keterangan saksi tetangga korban, Siswoyo (64) mengatakan, saat kejadian sedang menonton televisi bersama cucu di ruang tengah.

    Tiba-tiba kurang lebih pukul 14.45 WIB dikagetkan dengan suara ledakan keras yang bersumber dari rumah tetangga.

    Kepulan asap membumbung tinggi di atas rumah tetangganya, sedangkan atap rumah berhamburan dampak dari ledakan.

    Seketika Siswoyo mengecek kondisi rumah korban dan segera melaporkan kejadian ke Kantor BPBD Kabupaten Kudus.

    “Saya dengar sekali ledakan kencang, atap rumah rusak, temboknya sampai miring mau roboh,” terangnya di lokasi.

    Lebih lanjut, Siswoyo mendengar suara teriakan minta tolong korban dari dalam rumah.

    Dia bersama tetangga lain berhasil mengevakuasi korban dari dalam rumah ke tempat yang lebih aman.

    Korban yang mengalami luka bakar dibawa jajaran Polsek Kota Kudus ke RDUD dr Loekmono Hadi.

    Menurut dia, korban tinggal bersama dua anaknya.

    Saat kejadian, anak-anak korban sedang bekerja, sementara korban berada di rumah sendirian.

    Korban diketahui memiliki keterbatasan berjalan, sehingga tidak bisa menyelamatkan diri ketika rumahnya terbakar.

    “Korban selamat, tapi ada luka bakar cukup serius, berhasil dievakuasi,” lanjut dia.

    Lima unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD, Satpol PP dan Damkar, PT Nojorono dan PT Djarum dikerahkan untuk memadamkan api.

    Penyebab kebakaran diduga karena gas elpiji di rumah korban bocor.

    Ketika korban hendak menghidupkan kompor untuk merebus air, terjadi ledakan hingga menyebabkan kebakaran.

    Atap rumah korban rusak parah, sebagian dinding rumah juga miring terancam roboh.

    Kerugian materil dampak kebakaran kali ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. (Sam)

  • Gulkarmat: Kebakaran di Poncol Jaya akibat korsleting dari kamar kos

    Gulkarmat: Kebakaran di Poncol Jaya akibat korsleting dari kamar kos

    kami langsung meluncurkan 19 mobil pemadam berikut 67 personel ke lokasi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengatakan kebakaran di Jalan Poncol Jaya, RW 04, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan akibat korsleting dari salah satu kamar kos.

    “Diduga api berasal dari korsleting salah satu kamar kos,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda di Jakarta, Jumat.

    Huda mengatakan, informasi terjadinya kebakaran di wilayah padat penduduk tersebut diterima pada pukul 11.03 WIB.

    Dia menjelaskan sesampai di lokasi, pihaknya melakukan proses pemadaman dengan tepat dan cepat.

    “Mendapatkan informasi api sudah membesar, kami langsung meluncurkan 19 mobil pemadam berikut 67 personel ke lokasi,” ujarnya.

    Sehingga, pada pukul 11.49 WIB api dapat dilokalisir dan pada pukul 12.38 WIB sudah memasuki tahap pendinginan.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran ini,” ucapnya.

    Sementara itu, Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Mohammad Nur menambahkan berdasarkan keterangan saksi di lapangan diketahui api tiba-tiba membesar dari salah satu unit di lantai dua tempat kos yang sedang ditinggal penghuninya.

    Saat ini, lanjut dia, pemilik dan penghuni kos difasilitasi lokasi pengungsian di Balai Warga RW 04 untuk mendapatkan bantuan sementara.

    “Kami terus melakukan koordinasi dengan pengurus lingkungan dan pemerintah setempat terkait bantuan yang akan kita salurkan,” ucapnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Karhutla di Aceh Barat Terus Meluas, Total 9,5 Hektare Lahan Terbakar

    Karhutla di Aceh Barat Terus Meluas, Total 9,5 Hektare Lahan Terbakar

    Aceh, Beritasatu.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh Barat meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat mencatat luas lahan yang terbakar hingga Rabu (12/2/2025) malam mencapai 9,5 hektare. 

    Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Ronal mengatakan karhutla terparah masih terjadi di Desa Blang Beurandang mencapai 9 hektare. Upaya pemadaman karhutla di Aceh terus dilakukan agar tidak terus meluas.

    “Besar kemungkinan api akan terus meluas. Kita temukan juga titik api baru di Ujung Beurasok,” ujar Ronal pada wartawan, Jumat (14/2/2025). 

    Karhutla di Aceh Barat ini terjadi pada Minggu (9/2/2025) lalu di beberapa lokasi. Titik api yang ada di Desa Darul Huda dan Desa Gampa sudah dipadamkan sepenuhnya.

    Sementara di Desa Blang Beurandang, petugas masih berupaya memadamkan api karena muncul titik api baru. 

    Karhutla pada titik api baru itu muncul di dua lokasi lainnya yakni Desa Plang Ujong Beurasok dan Jalan Lingkar UTU Aceh.

  • Efisiensi Anggaran, BPBD Semarang Harap Dana Logistik Bencana Tak Dipangkas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Februari 2025

    Efisiensi Anggaran, BPBD Semarang Harap Dana Logistik Bencana Tak Dipangkas Regional 14 Februari 2025

    Efisiensi Anggaran, BPBD Semarang Harap Dana Logistik Bencana Tak Dipangkas
    Tim Redaksi
     
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Kebijakan
    efisiensi anggaran
    dari pemerintah pusat mulai merambat ke daerah, termasuk Kota Semarang, Jawa Tengah.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, berharap agar dana logistik bencana tidak terkena pemangkasan.
    “Mengingat dampaknya yang langsung dirasakan masyarakat,” kata Endro kepada kompas.com, Jumat (14/2/2025).
    Dia mengungkapkan bahwa hingga kini efisiensi masih dalam tahap perhitungan dan belum sepenuhnya diterapkan.
    “Kami masih dalam tahap awal. Kota Semarang diminta untuk berhitung sebelum pelaksanaan,” ujarnya.
    Endro menegaskan bahwa kebijakan ini mengikuti arahan dari pemerintah pusat, termasuk pemangkasan sejumlah anggaran operasional.
    “Perjalanan dinas berkurang 50 persen, alat tulis kantor (ATK) dikurangi 10 persen, sedangkan biaya makan dan minum rapat dipangkas sekitar 45 persen,” paparnya.
    Selain itu, anggaran pemeliharaan gedung perkantoran juga turut mengalami pengurangan. Untuk mengantisipasi dampaknya, BPBD Kota Semarang mulai menerapkan langkah-langkah penghematan.
    “Kami sudah mulai mengurangi konsumsi listrik, mematikan AC setelah jam kerja, serta membatasi penggunaan tinta printer,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.