Kementrian Lembaga: BPBD

  • Batu Raksasa Timpa Rumah Warga Ponorogo, Evakuasi Pakai Alat Berat

    Batu Raksasa Timpa Rumah Warga Ponorogo, Evakuasi Pakai Alat Berat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah batu raksasa menimpa rumah dan kios milik Narto, warga Desa Ngilo-ngilo, Kecamatan Slahung, Ponorogo. Evakuasi dilakukan menggunakan alat berat oleh BPBD Ponorogo bersama Forkopimca Slahung dan Pemdes Ngilo-ngilo setelah longsor menerjang kawasan tersebut pada Sabtu (22/2) sore.

    “Kemarin sore sudah kami datangkan alat berat untuk memecah batu tersebut, sehingga nantinya jadi kecil dan bisa dievakuasi dari rumah Pak Narto,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetya, Senin (24/02/2025).

    Pada Minggu (23/2) sore, alat berat mulai beroperasi selama sekitar 1,5 jam dan berhasil memecah 50 persen dari batu raksasa berdiameter 4 meter tersebut. Namun, evakuasi terpaksa dihentikan akibat hujan yang kembali turun, meningkatkan risiko longsor susulan dari bongkahan batu lain di atas bukit.

    “Bongkahan batu sudah 50 persen setelah dievakuasi oleh alat berat. Kemarin terpaksa dihentikan karena alasan keamanan. Hujan turun lagi dan masih berpotensi longsor susulan,” katanya.

    Hari ini (24/2), proses evakuasi dilanjutkan dengan target penyelesaian penuh. Pecahan batu yang berhasil dievakuasi akan diserahkan kepada Pemdes Ngilo-ngilo untuk digunakan sebagai material pembangunan plengsengan di depan rumah Narto yang juga terdampak longsor.

    “Jadi plengsengan di depan rumah Narto juga ambrol. Pemdes akan kerja bakti untuk memulihkan itu kembali,” tutupnya.

    Sebelumnya, batu raksasa dengan diameter sekitar 4 meter menghancurkan rumah dan kios milik Narto setelah longsor terjadi di bukit belakang rumahnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

    Hujan deras sejak siang membuat tanah di perbukitan menjadi labil. Sekitar pukul 16.30 WIB, batu besar tersebut meluncur deras dan langsung menimpa dapur serta kios milik Narto. Sejumlah barang berharga, termasuk sepeda motor, kulkas, dan etalase dagangan, hancur akibat benturan keras batu tersebut.

    “Waktu kejadian saya lagi duduk di teras,” kata Narto.

    Saat itu, Narto tiba-tiba mendengar suara gemuruh. Tidak berselang lama, batu besar sudah menghantam dapur dan kiosnya, menyebabkan kerusakan parah.

    “Batu itu menimpa dapur dan kios saya. Seketika motor, kulkas, dan etalase dagangan saya semuanya hancur,” ungkap Narto dengan wajah pasrah. [end/beq]

  • Banjir Lumpur Terjang Area Bundaran Taman Rekreasi Selecta Batu, Mobil Wisatawan Terseret

    Banjir Lumpur Terjang Area Bundaran Taman Rekreasi Selecta Batu, Mobil Wisatawan Terseret

    Liputan6.com, Batu – Banjir bercampur material lumpur menerjang wilayah Desa Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu, pada Sabtu, 22 Februari 2025. Peristiwa itu menyebabkan sebuah peternakan warga rusak dan satu unit mobil wisatawan terseret.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu dalam keterangan resminya menyebutkan, banjir Kota Batu diakibatkan hujan intensitas tinggi menyebabkan sungai Paron di Dusun Gardu, Tulungrejo meluap pada pukul 14.00.

    “Hujan lebat dan saluran drainase yang ada di wilayah itu tersumbat, tak mampu menampung volume air menyebabkan air meluap,” kata Plt Kepala BPBD Kota Batu, Arif Purwanto.

    Dampaknya, air bercampur lumpur menerjang ke peternakan warga hingga ke area Bundaran Taman Rekreasi Selecta. Pondok peternakan warga mengalami kerusakan akibat peristiwa itu, beruntung hewan ternaknya masih selamat.

    Kejadian itu juga membuat sebuah mobil milik wisatawan terseret banjir sampai menghantam pohon sehingga rusak. Beruntung saat itu pemilik mobil sedang tidak berada di dalam kendaraan pribadi itu sehingga tidak ada korban jiwa.

    Luapan air sungai yang membawa material lumpur itu menyebabkan area Bundaran Wisata Selecta sempat tertutup lumpur setebal 20–25 sentimeter. Kejadian itu menyebabkan arus lalu lintas sempat lumpuh, bus wisatawan harus menunggu pembersihan jalan.

    Akses jalan baru pulih sekitar pukul 17.00 usai lumpur yang menutup dampak banjir Kota Batu dibersihkan petugas BPBD bersama Damkar, TNI, kepolisian dan relawan. Pembersihan material dibantu alat berat dan penyemprotan oleh Dinas Pemadam Kebakaran.

    “Kami imbau warga dan wisatawan selalu berhati-hati selama musim hujan ini,” tutur Arif.

     

    Dramatis, Puting Beliung Terjang Ratusan Warga di TPS Pilkades Banjarnegara

  • Masuk Pekan Terakhir Februari, Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Terjadi di Sejumlah Wilayah – Halaman all

    Masuk Pekan Terakhir Februari, Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Terjadi di Sejumlah Wilayah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah bencana terjadi memasuki minggu terkahir Februari 2025. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat kejadian bencana yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia masih didominasi bencana hidrometeorologi basah.

    “Laporan kejadian yang cukup signifikan pertama adalah tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, Minggu, (23/2/2025).

    Tanah longsor tersebut terjadi di Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat pada Sabtu 22 Februari 2025 pukul 18.00 waktu setempat.

    Peristiwa itu menelan 2 korban jiwa meninggal dunia.

    Dua korban tersebut telah berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat.

    Tanah longsor juga terjadi di Kelurahan Gedong, Kecamatan Tanjung Barat, Kabupaten Lampung, Lampung. Longsor menimpa satu rumah yang berisikan 3 orang.

    Dua di antaranya ditemukan meninggal dunia dan 1 lainnya selamat. Korban selamat saat ini sedang mengungsi di rumah kerabat.

    “Peristiwa yang terjadi pada Jumat itu diduga dipicu hujan intensitas tinggi disertai struktur tanah yang labil,” katanya.

    Sementara itu di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, angin kencang melanda tiga desa yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Desa Jatibatur di Kecamatan Gemolong, Desa Jeruk di Kecamatan Miri, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Kalijambe.

    Peristiwa yang terjadi pada Sabtu kemarin ini menyebabkan 42 unit rumah rusak 1 fasilitas ibadah terdampak, 1 unit sekolah rusak, dan 39 titik pohon tumbang.

    Terdapat beberapa pohon tumbang yang mengenai kabel listrik sehingga akses aliran listrik padam.

    “BPBD Kabupaten Sragen segera melakukan penanganan pohon tumbang didukung dengan relawan PB yang berada di wilayah tersebut. Sementara untuk pohon tumbang yang mengenai kabel listrik, BPBD berkoordinasi dengan PLN setempat,” katanya.

    Pada hari yang sama, angin kencang ikut menerjang Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

    Angin kencang yang diserai hujan deras ini merusak beberapa rumah warga.

    Sedikitnya 25 unit rumah terdampak kejadian ini. 

    BPBD Kabupaten Bone melakukan assesment dan berkoordinasi dengan Pemerintah setempat guna melakukan penanganan.

    Menyikapi peristiwa bencana yang terjadi diberbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.

    “Jika terjadi angin kencang, segera hindari pohon-pohon yang berpotensi mengalami tumbang. Berlindung di dalam bangunan yang kuat.Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam,” pungkasnya.

  • Banjir Lampung Surut, BPBD Tetap Siaga Antisipasi Banjir Susulan

    Banjir Lampung Surut, BPBD Tetap Siaga Antisipasi Banjir Susulan

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung tetap mengantisipasi adanya banjir susulan meski ketinggian air mulai surut.

    Meski banjir perlahan mulai surut, tetapi banjir masih melanda di sejumlah tempat yang ada di Kota Bandar Lampung. Salah satunya berada di Kecamatan Tanjung Senang.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung tetap siaga membantu warga terdampak banjir dan mengantisipasi potensi banjir susulan agar proses evakuasi dapat dilakukan dengan cepat.

    Banjir yang merendam ratusan rumah di sembilan kecamatan telah surut pada Minggu (23/2/2025). Namun, di Komplek Perumahan Arinda, Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, sebanyak puluhan rumah masih terendam dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter.

    Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, sementara yang lainnya memilih bertahan sembari menunggu ketinggian air surut. Sementara itu, warga yang rumahnya sudah tidak terendam mulai membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur yang terbawa banjir.

    Untuk memudahkan evakuasi, BPBD Kota Bandar Lampung menyiagakan perahu karet yang digunakan warga untuk mengambil barang dari rumah mereka yang masih terendam.

    Perahu tersebut juga disiapkan untuk evakuasi lebih lanjut jika terjadi banjir susulan, mengingat hujan yang masih terus mengguyur wilayah tersebut.

    Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan warga terdampak, Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung telah mendirikan posko kesehatan di Kelurahan Pematang Wangi, Kecamatan Tanjung Senang, yang merupakan wilayah terdampak parah. Banjir ini dipicu oleh meluapnya sejumlah sungai dan buruknya sistem drainase di wilayah tersebut.

    Warga RT 14 Kelurahan Pematang Wangi, Fitri (55) mengungkapkan, rumahnya telah terendam banjir selama dua hari terakhir.

    “Tembok dapur rumah saya juga roboh akibat banjir,” ujar Fitri.

    Ia menambahkan meski rumahnya masih terendam, dirinya kini mengungsi ke rumah tetangga yang tidak terkena banjir.

    Fitri menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang telah diterima, seperti nasi bungkus, air bersih, dan layanan kesehatan.

    “Alhamdulillah bantuan sudah ada, termasuk air bersih dan layanan kesehatan,” tambahnya.

    Setelah banjir surut, beberapa warga terlihat memancing ikan di sungai yang meluap serta sawah yang terendam banjir.

    Hujan deras yang mengguyur Provinsi Lampung pada Jumat (21/2/2025) menyebabkan banjir yang merendam 2.181 rumah di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu, banjir juga mengakibatkan tiga korban jiwa.

    Dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang ditemukan tewas akibat tertimpa tembok rumah yang roboh di Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat.

    Satu korban lainnya, Sutiyem, tewas akibat mobil yang dikendarainya terseret banjir di Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Tanjung Karang Timur.

    Tim SAR gabungan masih disiagakan di lokasi terdampak banjir untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.

  • Banjir Lumpur Melanda Kota Batu, 1 Mobil Wisatawan Terseret Banjir di Sekitar Selecta

    Banjir Lumpur Melanda Kota Batu, 1 Mobil Wisatawan Terseret Banjir di Sekitar Selecta

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Hujan yang mengguyur Kota Batu pada Sabtu (22/2/2025) kemarin mengakibatkan banjir luapan di sekitar Taman Rekreasi Selecta Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

    Ada dua titik banjir luapan air bercampur material lumpur yang terjadi di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, yakni di Sungai Paron Jalan Panderman Dusun Gerdu Desa Tulungrejo dan di Bundaran Taman Rekreasi Selecta, Desa Tulungrejo.

    Bahkan banjir yang berada di sekitar Bundaran Taman Rekreasi Selecta mengakibatkan 1 unit mobil wisatawan terseret dan mengalami kerusakan. 

    Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Arif Purwanto mengatakan, penyebab banjir lumpur atau luapan terjadi karena ujan dengan intensitas tinggi di Kota Batu dan saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air.

    “Sehingga menyebabkan banjir luapan di Sungai Paron Jalan Panderman Dusun Gerdu, Desa Tulungrejo. Banjir meluap masuk ke Pondok Peternakan Warga hingga ke area Bundaran Taman Rekreasi Selecta. Selain 1 mobil wisatawan terseret, luapan banjir juga membawa material lumpur dengan ketebalan kurang lebih 20-25 centimeter menutup jalan di area Bundaran Selecta,” kata Arif Purwanto, Minggu (23/2/2025).

    Selain mobil wisatawan menjadi korban hingga rusak, banjir mengakibatkan pondok peternakan warga mengalami kerusakan dan saluran air HIPPAM mengalami kerusakan.

    “Petugas langsung melakukan pembersihan material lumpur secara manual dan menggunakan bantuan alat berat. Selanjutnya dilakukan penyemprotan material lumpur oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Malam sekitar pukul 19.00 Wib sudah tuntas,” jelasnya.

    Sementara itu Direktur Selecta, Pramono menuturkan meski kemarin sempat terjadi banjir luapan di sekitar Selecta namun pihaknya memastikan Selecta tetap aman untuk berwisata karena banjir berada di luar Selecta.

    “Alhamdulillah sudah bersih. Jadi di bunderan itu kebetulan di sebelah lapangan parkir itu ada jalan kampung dan saluran irigasi. Karena kemarin itu curah hujan di daerah Junggo dan sekitarnya cukup deras dan lama sehingga volume air meningkat tajam dan akibatnya sungai atau saluran irigasi tidak nampung dan meluap ke jalan kampung itu, dan kebetulan di bunderan itu titik yang paling rendah, akibatnya menggenang cukup tinggi sampai mobil tidak bisa lewat,” jelas Pramono.

  • Rano Karno minta seluruh alat berat pengendali banjir dipasang pelacak

    Rano Karno minta seluruh alat berat pengendali banjir dipasang pelacak

    Sejumlah alat berat mulai bekerja mengeruk sedimen di Waduk Pluit Penjaringan Jakarta Utara usai Apel Siap Siaga Jakarta di Jakarta,Minggu (23/2/2025) ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Rano Karno minta seluruh alat berat pengendali banjir dipasang pelacak
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Februari 2025 – 13:19 WIB

    Elshinta.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meminta seluruh alat berat untuk pengendalian banjir di Jakarta dipasang perangkat pelacak (tracking) agar keberadaannya dapat diketahui sehingga penanganan banjir bisa lebih optimal.

    “Saya minta kepala Plt SDA semua alat haru pakai tracking dan online ke kantor saya agar semua bisa terpantau,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno usai apel “Siap Siaga Jakarta” di Jakarta, Minggu.

    Rano yang akrab disapa Bang Doel meminta seluruh jajaran Dinas Sumber Daya Air agar terus menguatkan perannya untuk memastikan alat berat, dump truck, pompa mobile, dan pompa portabel berfungsi dengan baik.

    Begitu juga dengan peralatan pendukung lainnya dapat beroperasi dengan baik untuk mempercepat proses normalisasi aliran air di berbagai lokasi rawan banjir.

    Menurut dia pemerintah harus bergerak dalam mengantisipasi terjadinya banjir dengan cara mengangkut sedimen yang ada di 13 aliran sungai, waduk dan bendungan yang ada di Jakarta.

    “Itu dilema di Jakarta, semua harus dilakukan setiap harinya,” kata dia.

    Ia mengatakan dalam apel “Siap Siaga Jakarta” terdata 122 unit alat berat yang akan digunakan untuk pengerukan dan 84 unit untuk pengerjaan fisik dalam penanganan banjir.

    “Jadi kita semua harus bergerak, kita punya alat punya sendiri dan tenaga punya sendiri jadi kita kerjakan sendiri mengangkut sedimen ini,” kata dia.

    Ia mengatakan program pengerukan ini dilakukan dari hari ini sampai dengan Agustus 2025 dan artinya saat bulan puasa seluruh petugas tetap bekerja mengeruk sedimen.

    “Pengerukan sedimentasi ini harus dilakukan setiap hari dan kami terus bergerak,” kata dia.

    Dirinya mengimbau petugas yang bekerja melakukan pengerukan sedimen agar tetap melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan cermat dan pastikan tidak ada penyumbatan yang menghalangi aliran air.

    Selain itu selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait Seperti Dinas Sumber Daya Air, BPBD, Satpol PP agar pengerukan berjalan efektif dan efisien serta menjaga keselamatan kerja dengan memenuhi standar operasional dan protokol kesehatan keselamatan.

    “Bekerja sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) dan arahan pimpinan karena tugas yang saudara-saudara emban sangat mulia untuk melindungi warga Jakarta dari risiko banjir,” pesan Bang Doel.

    Sumber : Antara

  • Batu Raksasa Longsor di Ponorogo, Rumah dan Kios Warga Hancur

    Batu Raksasa Longsor di Ponorogo, Rumah dan Kios Warga Hancur

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah batu raksasa berdiameter sekitar 4 meter menimpa rumah dan kios milik Narto, warga Desa Ngilo-ilo, Kecamatan Slahung, Ponorogo. Batu besar tersebut jatuh dari bukit di belakang rumahnya akibat longsor yang dipicu hujan deras pada Sabtu (22/2/2025).

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, rumah dan kios Narto mengalami kerusakan parah, dengan perkiraan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Sejumlah barang berharga seperti sepeda motor, kulkas, dan etalase dagangan hancur akibat benturan keras dari batu tersebut. “Waktu kejadian saya lagi duduk di teras,” kata Narto, Minggu (23/2/2025).

    Narto mengungkapkan, ia mendengar suara gemuruh sebelum batu besar itu meluncur dan menghantam rumah serta kiosnya. “Batu itu menimpa dapur dan kios saya. Seketika motor, kulkas, dan etalase dagangan saya semuanya hancur,” ujarnya dengan pasrah.

    Pemerintah desa setempat langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo untuk mengevakuasi batu raksasa tersebut dan melakukan pendataan kerusakan.

    “Kami langsung berkoordinasi dengan BPBD begitu kejadian terjadi. Saat ini, proses evakuasi dan pendataan masih berlangsung,” jelas Kepala Desa Ngilo-ilo, Winaryono.

    Kejadian ini menjadi peringatan bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan untuk lebih waspada terhadap risiko longsor, terutama saat musim hujan. Masyarakat diimbau segera melaporkan potensi bahaya kepada pihak berwenang guna menghindari insiden serupa di masa mendatang. [end/suf]

  • Rumah Kepala BPBD Hangus dalam Kebakaran Hebat di Banjarmasin Barat

    Rumah Kepala BPBD Hangus dalam Kebakaran Hebat di Banjarmasin Barat

    Banjarmasin, Beritasatu.com – Kebakaran hebat melanda Jalan Yos Sudarso, Komplek Airmantan, Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (23/2/2025) malam.

    Kobaran api yang cepat membesar membuat warga panik. Puluhan relawan pemadam kebakaran, baik dari unsur swasta maupun pemerintah, dikerahkan untuk mengendalikan api.

    Ketua RT 28, Nor Rahman, mengungkapkan saat kejadian, dirinya sedang berada di masjid yang tidak jauh dari lokasi kebakaran.

    “Tiba-tiba istri saya memberi kabar rumah kami terbakar. Saya langsung bergegas ke lokasi dan berusaha memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR),” ujarnya.

    Rahman menduga api berasal dari bagian atas rumah. Sayangnya, karena hanya memiliki satu APAR, api tak kunjung padam dan justru semakin membesar.

    “Saya hanya sempat menyelamatkan beberapa berkas penting dan uang musala,” tambahnya.

    Dalam kebakaran ini, dua rumah hangus dilalap api, salah satunya milik Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Husni Thamrin.

    “Rumah saya dan rumah Pak Husni Thamrin yang terbakar. Saat kejadian, beliau tidak berada di rumah, hanya ada keluarganya,” kata Nor Rahman.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kejadian guna menyelidiki penyebab pasti kebakaran di Banjarmasin itu.

  • Kronologi Tragedi di Pelalawan, 12 Orang Hilang dan 3 Balita Tewas Usai Colt Diesel Terjun ke Sungai
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Kronologi Tragedi di Pelalawan, 12 Orang Hilang dan 3 Balita Tewas Usai Colt Diesel Terjun ke Sungai Regional 22 Februari 2025

    Kronologi Tragedi di Pelalawan, 12 Orang Hilang dan 3 Balita Tewas Usai Colt Diesel Terjun ke Sungai
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Truk colt diesel yang mengangkut 32 penumpang terjun ke
    Sungai Segati
    , Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, pada Sabtu (22/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
    Menurut data dari Polres Pelalawan, insiden ini diduga disebabkan oleh sopir yang mengantuk saat mengemudikan kendaraan.
    Abdul Hadi, Publik Relation PT Nusa Wana Raya (NWR), menjelaskan bahwa truk tersebut membawa karyawan PT. Empat Res Bersaudara (ERB), kontraktor PT NWR, yang sedang dalam perjalanan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar Desa Segati.
    “Mereka melakukan perjalanan untuk berbelanja ke pasar Desa Segati. Karena hari ini tidak melakukan aktivitas pekerjaan atau libur kerja,” ungkap Hadi saat dihubungi
    Kompas.com
    melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam.
    Kendaraan tersebut terjun ke sungai saat melewati jembatan, dan kejadian ini diketahui oleh seorang karyawan yang segera melaporkan kepada pihak perusahaan untuk melakukan proses tanggap kecelakaan.
    “Beberapa karyawan dan personel medis lengkap menuju lokasi terjadinya kecelakaan untuk proses evakuasi dan menyelamatkan korban,” tambah Hadi.

    Namun, karena derasnya arus Sungai Segati, pihak perusahaan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Langgam dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau serta Kabupaten
    Pelalawan
    untuk melakukan pencarian korban.
    Dari proses pencarian, ditemukan tiga balita meninggal dunia, sedangkan 14 orang dewasa dan tiga anak berhasil diselamatkan.
    Namun, enam orang dewasa dan enam anak masih belum ditemukan.
    “Saat ini seluruh korban sudah kita tangani di klinik perusahaan, dan jika dibutuhkan tindakan medis lanjutan akan kita rujuk ke rumah sakit terdekat,” jelas Hadi.
    Mengenai sopir truk, Hadi mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut. “Belum dapat informasi soal drivernya. Komunikasi ke lapangan masih susah,” katanya.
    Sebelumnya, truk colt diesel tersebut terjun ke Sungai Segati, dan dalam peristiwa ini tiga orang balita ditemukan tewas, sementara 12 orang korban lainnya, terdiri dari enam dewasa dan enam anak-anak, masih dalam pencarian.
    Petugas gabungan saat ini tengah berupaya mencari korban yang hilang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Pertama Kerja, Wakil Bupati Purworejo Koordinasi dan Rencanakan Perbaikan Jembatan Rusak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Februari 2025

    Hari Pertama Kerja, Wakil Bupati Purworejo Koordinasi dan Rencanakan Perbaikan Jembatan Rusak Regional 22 Februari 2025

    Hari Pertama Kerja, Wakil Bupati Purworejo Koordinasi dan Rencanakan Perbaikan Jembatan Rusak
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Wakil Bupati
    Purworejo
    , Dion Agasi Setiabudi menjalani hari pertama kerja pada Jumat (21/2/2015).
    Dion mengisi hari pertama kerja dengan berkoordinasi terkait dan merencanakan perbaikan
    jembatan rusak
    akibat bencana di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo.
    “Tadi kita langsung berkoordinasi secara informal dengan Kepala Dinas PUPR, terkait jembatan di Donorati yang terdapak bencana,” kata Dion saat ditemui di kantornya, Jumat (21/2/2025).
    Jembatan rusak
    tersebut, lanjutnya, akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo.
    “Surat sudah masuk, harapannya bisa segera kita tindaklanjuti, sesuai kajian BPBD, sehingga nanti bisa kita gunakan biaya tidak terduga untuk merehab kerusakan jembatan di Donorati,” katanya.
    Lebi lanjut, Dion mengatakan, jembatan rusak ini tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan jika berlarut-larut nanti kebutuhan anggaran perbaikan akan jauh lebih besar.
     
    Selain itu, masyarakat di 3 desa juga akan dirugikan jika jembatan tak kunjung diperbaiki.
    “Kita hitung kurang lebih kalau sampai jembatan putus ruginya bisa sampai Rp 2,5 miliar, akibat kerusakan itu, belum lagi kerugian masyarakat, karena tiga desa harus berputar aksesnya, Desa Donorati, Desa Sudimoro, Kecamatan Purworejo dan Desa Tlogorejo Kecamatan Kaligesing,” tandas Dion.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.