Kementrian Lembaga: BPBD

  • Longsor Putuskan Akses Jalan Desa di Bantul Yogyakarta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Februari 2025

    Longsor Putuskan Akses Jalan Desa di Bantul Yogyakarta Regional 24 Februari 2025

    Longsor Putuskan Akses Jalan Desa di Bantul Yogyakarta
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah longsor terjadi di Padukuhan Bojong, Kalurahan Wonolelo, Pleret, Bantul, DI Yogyakarta, pada Senin (24/2/2025), memutuskan akses jalan desa setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
    Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan bahwa longsor terjadi setelah hujan lebat yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB.
    “Terjadi hujan lebat di wilayah Pleret Bantul tidak selang lama tanah yang berada di Bojong mengalami longsor dan memutus akses jalan,” ungkap Antoni saat dihubungi wartawan melalui telepon.
    Akibat longsor tersebut, tujuh Kepala Keluarga yang terdiri dari 24 jiwa mengalami kesulitan dalam beraktivitas.
    Warga setempat melakukan gotong royong untuk memotong pohon-pohon yang berpotensi membahayakan rumah-rumah yang berada di bawah longsoran.
    “Untuk dua rumah yang berada di bawah longsoran mengalami becek dengan adanya tanah longsoran yang berada di teras rumah tersebut. Hujan dengan intensitas deras dan tanah labil,” tambahnya.
    Antoni juga menginformasikan bahwa longsor tersebut menyebabkan tiang listrik roboh, yang mengakibatkan tiga RT mengalami pemadaman listrik.
    Pihak BPBD Bantul sedang melakukan pendataan untuk menangani situasi ini.
    Menurut informasi dari akun Instagram Pemerintah Kabupaten Bantul, hujan deras juga menyebabkan luapan air di beberapa lokasi, termasuk Srumbung Segoroyoso, Pleret, Jalan Cinomati, dan Jalan Kaliurang Dlingo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sungai di Desa Pamotan Lamongan Meluap, Rendam Rumah Warga

    Sungai di Desa Pamotan Lamongan Meluap, Rendam Rumah Warga

    Lamongan (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur Desa Pamotan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, pada Senin (24/2/2025) sore, menyebabkan sejumlah sungai meluap dan merendam rumah warga. Luapan sungai terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung selama beberapa jam.

    Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Joko Raharto, menjelaskan bahwa hujan lebat mulai melanda wilayah Desa Pamotan dan sekitarnya pada pukul 14.00 WIB. Curah hujan yang tinggi, ditambah air kiriman dari hulu, menyebabkan debit air sungai meningkat dengan cepat. Sekitar pukul 15.00 WIB, air sungai mulai meluap dan menggenangi permukiman warga.

    “Akibat hujan tersebut, air sungai meluap dan mengakibatkan air masuk ke rumah milik 8 warga yang berada di pinggir sungai,” kata Joko, saat dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).

    Ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 1 meter. Namun, banjir tersebut hanya berlangsung singkat. Genangan air berangsur surut ketika hujan mereda. “Pada pukul 18.00 WIB, luapan air sungai sudah surut,” ucapnya.

    Joko Raharto juga menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa akibat banjir luapan sungai di Pamotan ini, dan kerugian materiil juga nihil. “Kerugian materiil juga nihil,” kata Joko.

    Menurut Joko, luapan sungai di Desa Pamotan terjadi hanya pada saat-saat tertentu, terutama ketika terjadi hujan yang sangat lebat dengan durasi yang cukup lama. “Tapi memang cepat surut, karena mengalir ke arah Kali Lamong,” tuturnya. [fak/ian]

  • Banjir Bandang di Sumbawa, 21 Rumah Warga Terendam 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Februari 2025

    Banjir Bandang di Sumbawa, 21 Rumah Warga Terendam  Regional 24 Februari 2025

    Banjir Bandang di Sumbawa, 21 Rumah Warga Terendam 
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com
    – Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan
    banjir bandang
    di
    Desa Serading
    , Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
    Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 14.30 Wita, yang mengakibatkan 21 rumah warga terendam.
    Kepala
    BPBD Sumbawa
    , Muhammad Nurhidayat, mengkonfirmasi peristiwa tersebut.
    “Benar, terjadi banjir yang menggenangi 21 rumah warga. Saat ini, banjir sudah surut,” ujarnya.
    Nurhidayat menjelaskan, berdasarkan laporan dari Camat Moyo Hilir, Widodo, banjir melanda RT 01 Dusun Karang Jati, Desa Serading, akibat luapan sungai.
    Saat ini, air telah surut, dan warga mulai membersihkan rumah mereka.
    Namun, mereka masih membutuhkan makanan cepat saji karena belum dapat memasak dampak banjir.
    “Pihak kami segera menyalurkan
    bantuan makanan
    ke lokasi terdampak banjir pada malam ini dan juga besok pagi,” kata Nurhidayat.
    Sementara itu, Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot, yang sedang mengikuti retret kepala daerah di Akademi Militer Magelang, tetap memantau kondisi terkini di Sumbawa.
    Ia menegaskan pentingnya penanganan bencana yang cepat dan tepat agar masyarakat yang terdampak segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
    “Saya telah berkoordinasi dengan wakil bupati, sekretaris daerah dan BPBD untuk memastikan bantuan segera disalurkan. Kita harus bergerak cepat agar masyarakat terdampak tidak mengalami kesulitan yang berkepanjangan,” ujar Jarot.
    Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan.
    Masyarakat diharapkan segera melaporkan kondisi darurat kepada pihak berwenang agar penanganan dapat dilakukan dengan segera.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Mulai Didistribusikan di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 2.657 paket sembako yang dikumpulkan sebagai pengganti karangan bunga dalam rangka pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani – Mujiono, mulai disalurkan kepada warga miskin dan terdampak bencana.

    Pendistribusian bantuan dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, dengan sasaran utama warga korban banjir dan angin kencang. Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi menyatakan bahwa proses distribusi dilakukan langsung ke rumah-rumah oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan, dan kelurahan.

    “Kami diperintahkan oleh Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” ujar Ustadi.

    Menurutnya, distribusi tahap awal ini ditujukan kepada 566 warga terdampak bencana di Kecamatan Banyuwangi. Selanjutnya, bantuan akan diberikan kepada warga miskin yang telah terdata oleh Dinas Sosial.

    “Sebagaimana sesuai arahan Bupati, sembako dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi, sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” jelasnya.

    Selain di Kecamatan Banyuwangi, distribusi juga akan dilakukan di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah penerima sebanyak 600 warga terdampak bencana.

    Sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani mengimbau agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya berupa karangan bunga diganti dengan bantuan sembako. Imbauan ini bertujuan untuk mengutamakan asas kebermanfaatan bagi sesama.

    “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekadar ucapan selamat tapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” pungkas Ustadi. [alr/suf]

  • Modifikasi cuaca mampu kurangi curah hujan di Jakarta hingga 60 persen

    Modifikasi cuaca mampu kurangi curah hujan di Jakarta hingga 60 persen

    Jakarta (ANTARA) – Hasil evaluasi yang dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mampu mengurangi curah hujan sebesar 40-60 persen.

    “Dampak positif dari upaya ini terlihat dari kondisi cuaca di DKI Jakarta yang hanya mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Sepanjang periode pelaksanaan OMC, terpantau tidak adanya kejadian banjir di wilayah DKI Jakarta,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo di Jakarta, Senin.

    Sementara itu, Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta sekaligus Juru Bicara Pelaksanaan Kegiatan OMC Tahun 2025 Michael Sitanggang menjelaskan, pelaksanaan OMC DKI Jakarta bertujuan memitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya dalam mengurangi risiko banjir akibat curah hujan ekstrem.

    “Dengan hasil yang telah dicapai, program OMC ini dapat dikatakan berhasil dalam menekan potensi bencana. Selain itu, dapat menjaga stabilitas lingkungan perkotaan dari dampak cuaca ekstrem,” jelas Michael.

    Keberhasilan OMC pada Februari 2025 ini merupakan hasil kolaborasi antara BPBD Provinsi DKI Jakarta, BMKG, TNI AU, dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia.

    Dia menambahkan, pelaksanaan OMC akan terus dilakukan sebagai upaya mencegah risiko bencana hidrometeorologi.

    “Ke depan, upaya serupa akan terus dilakukan sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan peningkatan risiko bencana hidrometeorologi,” kata dia.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Curah Hujan Tinggi, Longsor di Pacitan Timbun Dapur Warga

    Curah Hujan Tinggi, Longsor di Pacitan Timbun Dapur Warga

    Pacitan (Beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan, memicu tanah longsor di Dusun Karang, Desa Jetiskidul, pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. Longsor tersebut menimpa rumah milik Surono, warga RT 01 RW 05, dan merusak bagian dapur rumahnya.

    Kapolsek Arjosari, Ipda Ferry Ardyanto, menjelaskan hujan berintensitas tinggi mulai turun sejak pukul 12.30 WIB. Sekitar satu jam kemudian, tanah dari tebing setinggi 8 meter yang berada di belakang rumah Surono longsor, dan menimbun bagian dapur. “Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujarnya.

    Tak lama setelah kejadian, petugas Polsek Arjosari bersama pemerintah desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan langsung menuju lokasi untuk melakukan penanganan. Demi keselamatan, pemilik rumah diminta untuk sementara mengosongkan tempat tinggalnya dan menyelamatkan barang-barang berharga.

    “Kami telah berkoordinasi dengan BPBD dan pihak terkait untuk menangani dampak longsor ini. Saat ini, kerugian materiil masih dalam perhitungan,” tambah Ferry.

    Hingga berita ini ditulis, petugas bersama warga setempat masih melakukan pembersihan material longsor. Masyarakat sekitar diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan yang masih berpotensi tinggi di wilayah tersebut. [end/beq]

  • Warga Bojonegoro Tenggelam di Sungai, Diduga Epilepsi Kambuh

    Warga Bojonegoro Tenggelam di Sungai, Diduga Epilepsi Kambuh

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang warga Desa Duyungan, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, ditemukan tewas tenggelam di aliran Sungai Dam Klepek pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.

    Korban dengan inisial SB (44) diduga mengidap penyakit epilepsi dan kambuh saat sedang mandi di sungai. Sehingga, korban tenggelam dan berhasil dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia.

    Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi menyatakan bahwa timnya segera melakukan assessment dan pencarian terhadap korban setelah menerima laporan. Korban berhasil ditemukan namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

    “Kami bersama Damkarmat, Polri, TNI, dan perangkat desa setempat langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian dan memberikan bantuan,” ujar Heru.

    Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Subroto kemudian dibawa ke rumah duka untuk proses visum oleh pihak Puskesmas setempat. “Kami turut berduka atas kejadian ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit tertentu,” tambah Heru.

    Heru mengimbau, bagi warga sekitar untuk selalu waspada saat beraktivitas di sekitar aliran sungai, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang rentan. [lus/beq]

  • Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Dibagikan ke Warga Banyuwangi

    Ribuan Paket Sembako Pengganti Karangan Bunga Dibagikan ke Warga Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi mulai menyalurkan ribuan paket sembako pengganti karangan bunga sebagai ucapan atas pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih Ipuk Fiestiandani–Mujiono. Sebanyak 2.657 paket sembako yang terkumpul akan disalurkan secara bertahap kepada warga miskin dan warga terdampak bencana. Pendistribusian paket sembako tersebut dimulai pada Senin (24/2/2024) di wilayah Kecamatan Banyuwangi, kbususnya bagi warga yang terdampak bencana banjir dan angin kencang. 

    “Kami diperintahkan Bupati Ipuk untuk segera mendistribusikan ribuan paket sembako yang telah terkumpul. Hari ini kami bersama tim turun langsung untuk mendistribusikannya kepada warga,” kata Asisten Administrasi dan Pembangunan Choiril Ustadi, Senin (24/2/2025)

    Pendistribusian tersebut dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah oleh tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Dinas Sosial, pihak kecamatan dan kelurahan. “Sebagaimana arahan bupati, sembako  dibagikan bertahap bagi warga miskin dan terdampak bencana. Untuk Kecamatan Banyuwangi sembako difokuskan pada warga korban bencana banjir dan angin kencang,” katanya.

    Pendistribusian paket sembako di Kecamatan Banyuwangi tersebut dilakukan kepada 566 warga terdampak bencana. “Selanjutnya juga akan dilakukan pendistribusian bagi warga terdampak bencana di Kecamatan Pesanggaran dan Purwoharjo dengan jumlah sasaran sebanyak 600 warga,” ujar Ustadi.

    Untuk paket sembako sisanya, kata Ustadi akan difokuskan untuk dibagikan kepada warga miskin secara bertahap sesuai dengan pendataan yang dilakukan Dinas Sosial.

    Sebelumnya Bupati Ipuk Fiestiandani mengeluarkan imbauan agar ucapan selamat atas pelantikannya yang biasanya menggunakan karangan bunga diganti dengan paket sembako. Hal ini bentuk semangat efisiensi dan penerapan asas kebermanfaatan. “Bupati menyampaikan terima kasih atas partisipasi para pihak yang telah mensuport imbauan ini. Beliau menyampaikan jika ini bukan hanya sekedar ucapan selamat, tetapi bentuk kepedulian banyak pihak terhadap sesama,” tutup Ustadi.

  • Dilaporkan Hilang di Kawah Ijen Bondowoso, Wisatawan Sumenep Ditemukan Selamat

    Dilaporkan Hilang di Kawah Ijen Bondowoso, Wisatawan Sumenep Ditemukan Selamat

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seorang wisatawan asal Kabupaten Sumenep sempat dilaporkan hilang di kawasan wisata Kawah Ijen, Bondowoso, pada Minggu (23/2/2025) malam. Wisatawan bernama Khoirud Dian (19) itu akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Senin (24/2/2025) pagi.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan laporan yang diterima, korban tergabung dalam rombongan wisatawan berjumlah 45 orang dari Madura yang berkunjung ke Kawah Ijen pada Minggu malam.

    “Sekitar pukul 23.30 WIB, korban berpamitan kepada dua rekannya, Robi dan Wahyu, untuk turun lebih awal dengan alasan ingin mengunjungi saudaranya di Bondowoso. Namun, hingga pagi hari, korban belum sampai ke tujuan, sehingga dilaporkan hilang,” ujar Sigit Purnomo kepada BeritaJatim.com.

    BPBD Kabupaten Bondowoso menerima laporan hilangnya wisatawan ini pada Senin (24/2/2025) pukul 07.47 WIB melalui media sosial WhatsApp. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Polsek Sempol, Koramil Sempol, Puskesmas Sempol, BKSDA Sempol, Puskesmas Pujer, serta warga sekitar segera melakukan pencarian.

    “Tim langsung melakukan assessment di lapangan, mendokumentasikan kejadian, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Beruntung, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat pada pukul 08.30 WIB,” lanjutnya.

    Setelah ditemukan, korban langsung diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kondisinya baik. Saat ini, Khoirud Dian telah berada di rumah saudaranya di RT 13 RW 01 Desa Sukodono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso.

    Sigit Purnomo mengimbau para wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen agar selalu berkoordinasi dengan pemandu wisata serta memastikan keselamatan selama berada di kawasan tersebut.

    “Jika ada kondisi darurat, segera laporkan ke pihak berwenang agar bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. [awi/beq]

  • Truk Terjun ke Sungai di Pelalawan: 14 Korban Tewas Ditemukan, 1 Orang Masih Hilang

    Truk Terjun ke Sungai di Pelalawan: 14 Korban Tewas Ditemukan, 1 Orang Masih Hilang

    Pelalawan, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan telah menemukan 14 korban tewas dalam kecelakaan truk colt diesel yang jatuh ke Sungai Segati, Kabupaten Pelalawan, Riau. Saat ini, pencarian masih berlanjut untuk satu korban yang hilang.

    Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karabianto menyampaikan, total korban kecelakaan ini berjumlah 15 orang, terdiri dari sembilan anak-anak dan enam orang dewasa.

    “Total korban yang sudah ditemukan 14 orang, semuanya dalam keadaan meninggal dunia. Satu korban lagi, atas nama Arman Mandrefa, masih dalam pencarian,” ujar Anom, Senin (25/2/2025).

    Insiden truk terjun ke Sungai di Pelalawan itu terjadi pada Sabtu (22/2/2025), ketika truk colt diesel mengangkut 32 penumpang menuju Desa Segati. Di tengah perjalanan, truk tersebut tiba-tiba terjun ke sungai.

    Berdasarkan data sementara insiden truk terjun ke Sungai di Pelalawan, total penumpang mencapai 32 orang, korban selamat 17, tewas 14, dan satu korban dinyatakan hilang.

    Anom menjelaskan, pada hari pertama, tiga korban ditemukan meninggal dunia dan 17 orang selamat. Pada hari kedua, ditemukan satu korban meninggal, disusul dua korban lainnya pada hari selanjutnya.

    “Hari ini, kembali ditemukan delapan korban dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Anom.

    Tim SAR gabungan, yang terdiri dari BPBD, Polairud, TNI, dan Pemerintah Kabupaten Pelalawan, terus melakukan pencarian korban yang masih hilang. “Kami menyisir aliran sungai hingga 15 kilometer dari titik kejadian, menggunakan perahu karet dan melakukan penyelaman,” tambahnya.

    Pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban kecelakaan truk terjun ke Sungai di Pelalawan berhasil ditemukan.