Banjir di Klaten dan Penyebabnya…
Tim Redaksi
KLATEN, KOMPAS.com
– Banjir dan genangan air melanda beberapa wilayah di
Klaten
, Jawa Tengah, akibat
hujan deras
yang terjadi pada Senin (24/2/2025).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh luapan air Sungai Kaligawe.
“Banjir terjadi di Desa Kaligawe Pedan, namun pukul 21.30 WIB telah surut,” ungkap Syahruna saat dikonfirmasi
Kompas.com,
Selasa (25/2/2025).
Selain itu, banjir juga melanda tiga desa di Kecamatan Karangdowo, yaitu Dukuh Sawahan, Desa Sentono, Desa Karang Wungu, dan Desa Kupang.
“Sekitar pukul 23.00 WIB, banjir telah surut,” tambahnya.
Di wilayah Dukuh Sawahan, Desa Sentono, Karang Wungu, dan Kupang, banjir hanya terjadi di jalan-jalan dan belum memasuki rumah warga.
“Untuk wilayah Kecamatan Juwiring, banjir atau genangan terjadi di Desa Sawahan, Dukuh Bulurejo, Desa Jetis, Desa Ketitang, dan Desa Taji. Genangan juga terjadi di jalan kampung dan pekarangan,” imbuhnya.
Syahruna menambahkan bahwa pihaknya telah menempatkan petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD di Pedan, Karangdowo, dan Juwiring untuk memantau situasi.
Meskipun demikian, pihaknya memastikan bahwa secara keseluruhan kondisi banjir masih dalam keadaan aman dan tidak ada korban jiwa.
“Secara keseluruhan, kondisi masih aman dan tidak mengganggu keselamatan jiwa warga,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BPBD
-
/data/photo/2024/11/11/6731f82098ba0.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir di Klaten dan Penyebabnya… Regional 25 Februari 2025
-

Banjir di Dawarblandong Mojokerto Mulai Surut
Mojokerto (beritajatim.com) – Banjir yang merendam empat desa di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, akibat luapan Kali Lamong mulai surut pada Selasa (25/2/2025). Sebelumnya, air menggenangi ratusan rumah, jalan desa, serta puluhan hektare sawah sejak Senin (24/2/2025) malam setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Empat desa yang terdampak banjir adalah Desa Sumberwuluh, Talunblandong, Pulorejo, dan Banyulegi. Warga mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur yang terbawa arus banjir.
“Hujan mulai jam 12 siang sampai jam 9 malam. Ketinggian airnya mencapai dada orang dewasa, di sini hampir 30 rumah terendam,” kata Supadi (60), warga Dusun Klanting, Desa Pulorejo.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, banjir sempat merendam beberapa desa lainnya, seperti Mojogebang dan Kemlagi, tetapi kini sudah surut.
“Di Desa Pulorejo, banjir merendam pemukiman warga di tiga dusun, yakni Dusun Beru, Klanting, dan Pulo. Sementara di Desa Banyulegi, air luapan Kali Lamong merendam Dusun Ngarus, tapi sekarang mulai surut,” ujarnya.
Ketinggian air di beberapa wilayah sempat mencapai sebahu orang dewasa, tetapi sejak Selasa pagi mulai berangsur turun. Penyebab utama banjir ini adalah tidak adanya tanggul penahan di sekitar Kali Lamong, sehingga air meluap saat debitnya meningkat.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mojokerto sejak Senin siang menyebabkan debit air di Kali Lamong naik drastis, menggenangi empat desa di utara Sungai Brantas. [tin/beq]
-

Ngonten Saat Banjir di Lampung, 2 Kreator Konten Diusir Warga
Bandar Lampung, Beritasatu.com – Dua kreator konten diusir warga saat membuat konten di lokasi banjir di Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung, Lampung. Warga menilai mereka hanya mencari keuntungan pribadi tanpa membantu korban banjir.
Kejadian ini berlangsung di Komplek Perumahan Arinda Permai, Kelurahan Pematang Wangi, pada Minggu (23/2/2025). Ratusan rumah di kawasan tersebut terendam banjir akibat meluapnya sungai setelah hujan deras yang terjadi sejak Jumat (21/2/2025) malam.
Dua kreator konten bernama Ahmad Permana dan Mak Klara itu membuat konten dengan mengajak anak-anak bermain dan berenang di lokasi banjir. Tindakan ini dinilai membahayakan keselamatan anak-anak, mengingat derasnya arus air dan kedekatan lokasi dengan aliran sungai.
Video amatir dari ponsel warga merekam momen pengusiran tersebut. Dalam video yang viral, terdengar teriakan warga yang meminta kedua kreator konten tersebut segera meninggalkan lokasi dan menghapus rekaman yang telah dibuat.
“Kami marah karena mereka hanya mencari sensasi, bukan membantu korban banjir,” ujar salah seorang warga.
Setelah insiden tersebut, kedua kreator konten kreator meminta maaf kepada warga atas kegaduhan yang terjadi.
Kasi Trantib Kelurahan Pematang Wangi Tanjung Senang Depni Arfandi menyampaikan, kemarahan warga dipicu oleh tindakan kreator yang tidak mempertimbangkan keselamatan.
“Kita tidak mempermasalahkan apabila ada kreator yang ingin menyuarakan aspirasi warga. Namun, sebaiknya tetap memerhatikan keselamatan dan dampak yang ditimbulkan,” kata Depni, Selasa (25/2/2025).
Banjir di Bandar Lampung telah merendam ratusan rumah di sembilan kecamatan. Komplek Perumahan Arinda Permai menjadi lokasi yang terkena dampak paling besar. Ratusan rumah terendam banjir selama empat hari.
Hingga Selasa petang, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung masih bersiaga di lokasi rawan banjir, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi.
Warga berharap kejadian kreator konten yang membuat konten berbahaya di lokasi banjir tidak terulang lagi. Warga juga mengingatkan agar siapa pun yang ingin membuat konten di lokasi bencana tetap memperhatikan keselamatan serta memiliki empati terhadap korban.
-

Jembatan di Desa Sendangrejo Bojonegoro Putus Tergerus Banjir
Bojonegoro (beritajatim.com) – Sebuah jembatan di Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro putus akibat tergerus banjir bandang pada Senin malam (24/2/2025) sekitar pukul 23.45 WIB.
Kapolsek Dander, Iptu Warsito mengatakan putusnya jembatan itu disebabkan pondasi jembatan tergerus air yang sempat menggenangi Desa Sendangrejo dan Sumberagung. “Jembatan putus dikarenakan pondasi tergerus banjir akibat hujan lebat,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).
Jembatan poros desa penghubung Desa Sendangrejo dengan Desa Sumberagung yang putus itu dengan panjang 8 meter dan lebar 3,5 meter. Pasca jembatan yang putus itu, Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah bersama BPBD dan Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Bojonegoro meninjau ke lokasi.
“Dinas PUBMPR sudah melakukan assesment dilokasi jembatan yang runtuh,” ujarnya usai meninjau lokasi jembatan putus.
Nurul Azizah juga meminta agar putusnya jembatan tersebut tidak mengganggu aksesibilitas warga desa Sendangrejo dan sekitarnya dengan membangun jembatan darurat. “Kami akan memasang jembatan darurat/sementara di samping jembatan eksisting,” pungkasnya.
Sementara salah seorang warga Desa Sendangrejo Kecamatan Dander, Muhajir mengatakan, jika putusnya jembatan itu menyebabkan akses jalan tertutup. Sehingga warga yang akan melintas, terutama yang menggunakan mobil harus melewati jalan lain.
“Kalau sepeda motor bisa melewati jalan sekitar, tapi kalau mobil harus melewati akses Dusun Kedungrejo yang cukup jauh,” ungkapnya. [lus/beq]
-

Banjir Rendam Empat Desa di Mojokerto, BPBD Lakukan Pendataan Warga
Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Mojokerto sejak Senin (24/02/2025) siang menyebabkan debit air di Kali Lamong dan saluran drainase meningkat. Dampaknya, empat desa di dua kecamatan yang terletak di utara Sungai Brantas terendam banjir.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, mengungkapkan bahwa satu desa di Kecamatan Kemlagi dan tiga desa di Kecamatan Dawarblandong terdampak banjir. “Satu desa di Kecamatan Kemlagi dan tiga desa di Kecamatan Dawarblandong,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).
Keempat desa tersebut adalah Desa Mojogebang di Kecamatan Kemlagi serta Desa Sumberwuluh, Desa Talunblandong, dan Desa Pulorejo di Kecamatan Dawarblandong. Di Desa Mojogebang, banjir mulai merendam Dusun Gempol Lor RT 1, 2, dan 3 RW 01 sekitar pukul 17.45 WIB.
“Berdasarkan pantauan aplikasi BMKG Juanda, wilayah Mojokerto mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama kurang lebih 6 jam, sehingga menyebabkan peningkatan debit air pada saluran irigasi atau sungai di Dusun Dempol Lor, Desa Mojogebang,” jelasnya.
Sebanyak 75 rumah warga terdampak dengan ketinggian air di jalan desa mencapai 10 cm hingga 30 cm, sementara di dalam rumah mencapai 15 cm hingga 50 cm. Selain itu, sekitar 20 hektar area pertanian yang ditanami tebu dan padi juga terdampak.
“Tim BPBD Kabupaten Mojokerto telah menuju lokasi untuk melakukan pendataan warga terdampak. Saat ini, air masih mengenangi jalan desa maupun di dalam rumah, dengan tren air naik perlahan. Sementara itu, di Kecamatan Dawarblandong, banjir terjadi akibat meningkatnya debit Kali Lamong,” terangnya.
Di Dusun Sumberwuluh, banjir merendam Dusun Geneng dengan ketinggian air di jalan mencapai 25 cm hingga 30 cm serta merendam sekitar 10 hektar area persawahan. Tren air di Dusun Geneng saat ini mulai surut perlahan. Di Dusun Talunbrak, Desa Talunblandong, sekitar 80 rumah terdampak banjir.
“Genangan air di dalam rumah berkisar antara 30 cm hingga 70 cm, sementara di jalan mencapai 25 cm hingga 80 cm. Area persawahan yang terdampak sekitar 6 hektar, dengan tren air stabil. Sedangkan di Dusun Klanting, Desa Pulorejo, sekitar 93 rumah terdampak luapan Kali Lamong dengan ketinggian air dalam rumah mencapai 30 cm hingga 60 cm,” paparnya.
Genangan air di jalan Dusun Klanting berkisar antara 70 cm hingga 120 cm, dengan tren air yang masih naik perlahan. Tim BPBD Kabupaten Mojokerto bersama TNI, Polri, dan relawan saat ini terus melakukan pemantauan serta pendataan dampak banjir di wilayah terdampak. [tin/beq]
-

Banjir Kali Lamong Gresik Meluas, Ratusan Rumah Terendam Banjir
Gresik (beritajatim.com)– Banjir akibat meluapnya Kali Lamong di Kecamatan Balongpanggang, Gresik, meluas ke desa lain. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ada 7 desa yang terendam banjir.
Desa yang dimaksud yakni Jombang Delik, Desa Ngampel, Desa Wotansari, Banjaragung, Karangsemanding, Dapet, dan Desa Sekarputih.
Banjir yang melanda desa tersebut juga menyebabkan akses jalan poros desa maupun jalan lingkungan tergenang banjir dengan ketinggian 10-50 centimeter.
Selain akses jalan, meluapnya Kali Lamong tersebut mengakibatkan ratusan rumah milik warga tergenang banjir. Desa Ngampel 29 rumah, Desa Wotansari 163 rumah, Banjaragung 74 rumah, Desa Karangsemanding 56 rumah, Desa Dapet 132 rumah, dan Desa Sekarputih 119 rumah warga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, FX Driatmicko Herlambang mengatakan, semula banjir meluapnya Kali Lamong menggenangi satu desa. Tapi saat ini meluas ke desa lain.
“Kondisi debit air Kali Lamong sejak kemarin malam terus meningkat hingga sekarang. Kami beserta anggota di lapangan masih terus memantau perkembangan,” katanya, Selasa (25/2/2025).
Ia menambahkan, selain menggenangi ratusan rumah warga. Imbas banjir ini juga menyebabkan puluhan hektar area persawahan tergenang. Termasuk jalan poros desa, dan jalan lingkungan.
“Akses jalan desa dan lingkungan tergenang sehingga mengganggu aktivitas warga,” imbuhnya.
Banjir Kali Lamong ini kesekian kalinya terjadi. Selama bertahun-tahun belum ada penyelesaian. Meski pemerintah daerah setempat sudah melakukan normalisasi. Namun, banjir masih terjadi. (dny/ted)
-

Kecamatan Dander, Langganan Banjir Bandang di Bojonegoro
Bojonegoro (beritajatim.com) – Setiap kali hujan deras mengguyur Kabupaten Bojonegoro, Kecamatan Dander merupakan wilayah yang menjadi langganan banjir. Kondisi banjir ini kembali terjadi pada Senin (24/2/2025) karena hujan dengan intensitas tinggi.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebut, banjir bandang terjadi di Desa Sumberarum RT 15, 16,17 dan 18 RW 5 yang menggenangi jalan lingkungan sepanjang kurang lebih 500 meter dengan ketinggian air sekitar 10-30 cm.
Dengan ketinggian air yang sama, banjir bandang juga menerjang Desa Karangsono, di RT 17 RW 06. Terdapat 17 rumah tergenang. Di Desa Dander, banjir bandang menggenangi jalan lingkungan sepanjang kurang lebih 1 km.
“Hujan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB hingga menyebabkan banjir bandang. Untuk saat ini kondisinya sudah surut semua,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Heru Wicaksi.
Banjir bandang juga menggenangi akses jalan. Namun, masih bisa dilalui kendaraan bermotor. Selain banjir bandang, satu pohon penghijauan di Desa Ngraseh Kecamatan Dander juga tumbang mengenai satu unit mobil dan kabel listrik.
“Pohon tumbang itu menimpa sebuah mobil yang terparkir di depan toko modern dan kabel listrik juga sudah dievakuasi,” tambah mantan Camat Kepohbaru itu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, proses evakuasi dilakukan oleh BPBD Bojonegoro bersama petugas Dinas Damkarmat, DLH, TNI-Polri, pemerintah desa serta masyarakat setempat. [lus/ian]
-

Hujan Deras 5 Jam Picu Longsor di Pacitan
Pacitan (beritajatim.com) – Hujan berintensitas tinggi mengguyur wilayah timur Pacitan sejak Senin (24/2/2025) siang. Akibatnya, tanah longsor melanda beberapa titik di Kecamatan Ngadirojo, dan menyebabkan kerusakan pada rumah warga.
Di Desa Wonoasri ada rumah yang terdampak longsor. Salah satunya terjadi di rumah Sugito, warga RT 002/001 Dusun Krajan, sekitar pukul 17.30 WIB. Material longsor menembus dinding ruang tamu, mengakibatkan kerusakan cukup parah.
Longsor juga menerjang rumah Tumardi, warga RT 002/012 Dusun Sipen. Tembok sisi kanan rumahnya jebol akibat tekanan tanah yang terus bergerak. Sementara itu, satu rumah lainnya masih dalam proses pendataan oleh petugas.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerusakan cukup signifikan,” ujar Camat Ngadirojo, Nanang Hardwijono, saat dikonfirmasi.
Nanang menjelaskan, hujan deras yang berlangsung sekitar lima jam menjadi pemicu utama longsor di wilayah tersebut. Pemerintah kecamatan telah melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan untuk tindakan lebih lanjut.
“Saat ini kami masih terus mendata dampak yang ditimbulkan. Besok, kami akan turun langsung ke lokasi untuk memastikan langkah penanganan yang dibutuhkan,” tambahnya.
Hingga malam hari, hujan masih turun dengan intensitas tinggi. Warga yang tinggal di daerah rawan bencana diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko yang lebih besar. (end/ian)
-

Kali Lamong Meluap, Puluhan Rumah di Balongpanggang Gresik Terendam Banjir
Gresik (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Gresik menyebabkan Kali Lamong meluap. Imbas dari luapan itu membuat 20 rumah warga di Desa Ngampel, Kecamatan Balongpanggang, terendam banjir setinggi 20 centimeter.
Selain merendam rumah warga, air yang meluap dari Kali Lamong juga menyebabkan jalan lingkungan desa juga turut terendam. Sehingga, melumpuhkan aktivitas warga.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, FX Driatmicko Herlambang mengatakan, meluapnya air Kali Lamong terjadi pukul 18.00 wib dan sudah menggenangi satu desa. “Tim BPBD sudah bergerak ke lokasi memantau pergerakan meluapnya Kali Lamong,” katanya, Senin (24/2/2025).
Ia menambahkan, meski terjadi banjir warga Desa Ngampel masih enggan meninggalkan rumah. Mereka sebagian besar masih bertahan kendati air yang menerjang terus mengalami peningkatan.
“Data warga yang mengungsi belum ada. Tim yang diterjunkan terus bergerak bersama anggota Koramil dan Polsek Balongpanggang serta pemerintah desa membantu warga bila meminta pertolongan,” imbuhnya.
Masih menurut Micko, banjir yang terjadi saat ini biasanya tidak berlangsung lama. Air yang meluapnya dari Kali Lamong akan surut tersendiri. Kendati demikian, pihaknya tidak gegabah, dan terus memantau peningkatan debit air yang terus meningkat. “Laporan yang masuk baru satu desa. Mudah-mudahan banjir yang melanda kali ini, airnya cepat surut,” ungkapnya. [dny/kun]
