Kementrian Lembaga: BPBD

  • Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

    Warga Angkut Jenazah Bayi Pakai Motor Imbas Jalan Rusak, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans Rp1,6 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial video warga angkut peti jenazah bayi pakai sepeda motor.

    Jenazah bayi perempuan itu berasal dari Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Warga terpaksa mengangkut peti jenazah pakai sepeda motor karena jalan rusak parah.

    Di mana lokasi menuju rumah duka juga tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.

    Jenazah bayi tersebut adalah anak pasangan suami istri, Yohanes Kunua dan Ovi Marlin Kunua.

    “Mayatnya dibawa dari Kota Kupang menuju rumahnya di Kabupaten Kupang,” kata Camat Amfoang Utara, Ambrosius Nenobais, Jumat (28/2/2025) malam, melansir dari Kompas.com.

    Ambrosius menuturkan, awalnya pada Senin (24/2/2025) lalu, Ovi Marlin yang hendak melahirkan dirujuk dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Naikliu menggunakan mobil dobel gardan (berpenggerak empat roda).

    Mobil itu milik warga bernama Ama Roda yang disewa oleh keluarga Ovi Marlin dengan biaya Rp 2 juta untuk sekali antar.

    Mobil pun berangkat pukul 11.00 Wita dan tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat, Kabupaten Kupang, pada pukul 17.00 Wita.

    Kemudian, pada Selasa (25/2/2025), Ovi Marlin dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kota Kupang.

    “Dia melahirkan di RSU WZ Johannes pada Rabu (26/2/2025) malam sekitar pukul 19.00 Wita,” kata Ambrosius.

     

    Namun, bayi yang baru dilahirkan itu meninggal dunia.

    Dokter menyebut, bayi itu sudah meninggal saat berada dalam kandungan.

    Selanjutnya, pada Kamis (27/2/2025) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, jenazah dibawa dari RSU WZ Johannes menggunakan mobil pikap dengan biaya sewa Rp 800 ribu.

    “Awalnya keluarga niat mau pakai ambulans, tapi tarifnya Rp 1,6 juta, sehingga dari pihak keluarga tidak sanggup, sehingga menggunakan pikap dengan biaya Rp 800 ribu,” ungkap Ambrosius.

    Namun, mobil pikap hanya mampu mengantar hingga separuh perjalanan, karena kondisi jalan rusak berat, penuh bebatuan, serta berlumpur dan hanya bisa dilewati mobil dobel gardan.

    Jenazah yang telah dimasukkan dalam peti lalu dibungkus dengan plastik dan diangkut menggunakan sepeda motor menuju rumah duka di RT 11, RW 005, Dusun 4, Desa Fatunaus, Kecamatan Amfoang Utara, yang berjarak sekitar 15 kilometer.

    Sementara itu, video warga terjang banjir untuk makamkan jenazah juga viral di media sosial.

    Peristiwa ini terjadi di Desa Driyorejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Selasa (25/2/2025).

    Di mana itu merupakan wilayah terparah akibat banjir kali Surabaya.

    Empat dusun di Desa Driyorejo ini terdampak banjir.

    Kepala Desa Driyorejo, Choirul Machmud pun minta maaf.

    Ia angkat bicara soal video pemakaman di tengah banjir parah tersebut.

    Dia menyampaikan bahwa kondisi desanya paling parah terdampak banjir se-kecamatan Driyorejo. 

    Berdasarkan Berdasarkan data dari BPBD Gresik terbaru, di Desa Driyorejo, jumlah rumah tergenang : 1.450 rumah. Jalan Lingkungan tergenang sepanjang 4.000 meter, Jalan Raya Driyorejo tergenang pada 2 titik, sepanjang total 200 meter tinggi genangan 15 – 20 sentimeter. Warga mendirikan Dapur Umum Mandiri. Sebanyak 88 warga mengungsi di Masjid Al Muttaqin.

    “Pemakaman kemarin sempat viral, keadaan desa kami tidak baik-baik saja, posisinya banjir paling parah se kecamatan Driyorejo. Warga kami ada yang meninggal posisinya makam di sini banjir, kita sudah berupaya semaksimal mungkin, perlu diketahui mohon maaf sampai saat ini desa kami sedang tidak baik-baik saja, desa kami paling parah (banjir) dibandingkan desa lain,” paparnya.

    Semua dusun yang ada di Desa Driyorejo, kata Machmud, dalam kondisi terdampak banjir. Total warga di pengungsian kurang lebih 88 orang.

    50 diantaranya merupakan lansia. Pos pengungsian di Desa Driyorejo ada empat titik.

    Di Dusun Driyorejo dipusatkan masjid Al-Muttaqin.

    Lalu di Dusun Karanglo dipusatkan di SDN Driyorejo, Dusun Lopang di sebuah TPQ, dan di Dusun Semambung di balai Dusun.

    “Kami berharap berdoa yang terbaik, satu, jangan sampai curah hujan tinggi, kedua naudzubillah jangan sampai ada orang meninggal kami tidak bsa melakukan pemakaman posisinya banjir,” imbuhnya.

    Sementara itu, jenazah yang dimakamkan dalam video viral adalah warga bernama Martawi.

    Warga Dusun Driyorejo yang mengembuskan nafas terakhirnya di tengah bencana banjir.

    Video proses pemakaman jenazah Martawi beredar di media sosial.

    Dalam video tersebut warga harus menerjang banjir untuk mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhir. 

    Tak hanya itu, proses penggalian kubur pun terkendala.

    Betapa tidak, air banjir berwarna kecokelatan juga menggenangi area pemakaman.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 18 RT di Jakarta Terendam Banjir, Ini Lokasinya – Page 3

    18 RT di Jakarta Terendam Banjir, Ini Lokasinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Terdapat 18 RT di Jakarta banjir pada Sabtu, (1/3/2025) pagi. Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, banjir ini terjadi akibat hujan yang turun di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat, (28/2/2025) kemarin.

    “Menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 17.00 WIB, Pos Depok menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 21.00 WIB dan Pos Sunter Hulu menjadi siaga 3 (Waspada) pukul 22.00 WIB,” kata Yohan dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

    “Serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” sambungnya.

    BPBD kemudian menyedot genangan air atau banjir di wilayah yang terdampak tersebut. “Memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi genangan tersebut.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” pungkasnya.

     

     

  • Banjir Sempat Rendam 73 Rumah di Cijayanti Bogor, 243 Jiwa Terdampak

    Banjir Sempat Rendam 73 Rumah di Cijayanti Bogor, 243 Jiwa Terdampak

    Bogor

    Banjir lintasan sempat melanda tiga kampung di Desa Cijayanti, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Banjir disebabkan karena hujan deras dan meluapnya aliran sungai di sekitar lokasi.

    “Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi, mengakibatkan meluapnya aliran Kali Cisarapati dan Kali Cijayanti, sehingga menyebabkan banjir lintasan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (28/2) kemarin. Ketinggian air mencapai 1,5 meter dan merendam puluhan rumah warga.

    “Korban terdampak 57 unit rumah di Kampug Cicerewed terdampak genangan banjir, di kampung Cimanggurang 9 unit, dan di Kampung Babakan Tengah 7 unit,” ucapnya.

    Total sebanyak 243 jiwa terdampak banjir lintasan tersebut. Di antaranya 181 jiwa di Kampung Cicerewed, 34 jiwa di Kampung Cimanggurang, dan 28 jiwa di Kampung Babakan Tengah.

    “Untuk korban mengungsi dan menderita nihil,” ucap Adam.

    Petugas BPBD segera melakukan penanganan banjir tersebut mulai malam hari. Saat ini, kondisi sudah bersih dan sisa-sisa lumpur dibersihkan warga.

    “Untuk saat ini banjir lintasan sudah surut dan warga sudah membersihkan material lumpur di rumah masing-masing,” ujar Adam.

    (rdh/eva)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Desa Liang Pematang, Kecamatan Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara bernama Bahagia Tarigan (54) hilang misterius sejak Selasa, 25 Februari 2025.

    Sepeda motor dinas Bahagia Tarigan ditemukan di atas jembatan Titi Kabel.

    Kapolresta Deli Serdang, Kombes Raphael Sandhy, mengungkapkan bahwa di atas sepeda motor milik Bahagia ditemukan tas berisi dokumen serta racun rumput masih dalam kondisi tersegel.

    “Di atas sepeda motor terletak sebuah tas milik Kades Liang Pematang berisikan surat dan dompet. Kemudian satu botol kecil racun rumput masih tersegel tutupnya,” kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy, Jumat (28/2/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Polisi mengatakan hilangnya Kades bermula ketika Bahagia mengenakan pakaian dinas Kades, berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 3948 M, Selasa (25/2/2025) sekira pukul 14.00 WIB. 

    Namun, hingga pukul 20.00 WIB, Bahagia tak kunjung pulang, sehingga pihak keluarga segera melakukan pencarian.

    Keluarga kemudian menghubungi Camat Tiga Juhar, Antonius Tarigan, untuk menanyakan keberadaan Bahagia.

    Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Muda, Tarsan Tarigan, sempat mencari Bahagia hingga ke Desa Durian Tinggung dan bertemu dengan seorang warga bernama Jondri Tarigan.

    Jondri menyampaikan bahwa ia sempat melihat Kades Liang Pematang masuk ke area perkebunan milik warga.

    Setelah menerima informasi tersebut, mereka segera menuju ke kebun yang didatangi Bahagia Tarigan dan akhirnya berhasil menemukannya sekitar pukul 22.00 WIB.

    “Setelah bertemu selanjutnya diajak untuk pulang,” ungkap Raphael.

    Setelah ditemukan, Tarsan mengajak pulang Bahagia dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, di mana posisi Bahagia berada di depan dan Tarsan mengikuti di belakang.

    Tak lama kemudian, Tarsan mendahului motor Bahagia dan berharap ia tetap mengikutinya dari belakang.

    Tarsan berhenti sejenak di kantor Desa menunggu Bahagia, namun ia tak kunjung terlihat.

    Tarsan lalu kembali menyusul ke Lau Hulung.

    Di situlah ia menemukan sepeda motor Kades Liang Pematang terparkir di atas jembatan.

    “Sedangkan kunci kontak sepeda motor berada didasboard motor. selanjutnya dilakukan pencarian kemana-mana dengan memanggil nama Kades Liang Pematang seputaran Jembatan Titi kabel namun tidak ada sahutan,” jelas Raphael.

    Raphael menyampaikan bahwa hingga saat ini Kepala Desa Liang Pematang masih belum ditemukan.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polsek Tiga Juhar, BPBD Deli Serdang, Basarnas Deli Serdang, serta warga setempat, telah melakukan pencarian dengan menyusuri sungai yang berada di bawah jembatan.

    Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Bahagia Tarigan, Kades Liang Pematang, mengalami depresi dan kebingungan.

    Kondisi tersebut dialaminya sejak kehilangan sang istri yang meninggal beberapa waktu lalu.

    “Hingga sampai saat ini Kades belum ditemukan. Sesuai keterangan keluarga terdekat, Bahagia Tarigan mengalami depresi atau linglung semenjak meninggalnya istri dan memiliki riwayat penyakit jantung,” ujar Kombes Raphael Sandhy.

    Raphael menjelaskan bahwa pencarian yang dilakukan pada Jumat (28/2/2025), dimulai sekitar pukul 11.00 di area Sungai Lau Luhung, yang diduga sebagai lokasi terakhir keberadaan korban. 

    “Aliran sungai Lau Luhung telah disisir dari permukaan air di bawah jembatan oleh tim BPBD, Basarnas, dan masyarakat. Panjang aliran sungai yang disusur berkisar sepanjang 2 kilometer, tetapi belum ada hasil dari pencarian itu,” tutur Raphael.

    Raphael menambahkan bahwa pihaknya menghadapi kendala yang menyulitkan akses ke area sungai lainnya selama proses pencarian Bahagia.

    “Cuaca di Kecamatan STM Hulu tidak menentu, setiap sore hujan air Lau Luhung meluap membesar sehingga menyulitkan tim untuk melakukan penyisiran. Selain itu, medan aliran air yang dilalui ekstrem,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Sepeda Motor Dinas Ditemukan di Pinggir Jembatan

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Rahmat Utomo)

  • 3.051 Keluarga di 16 Desa Pasuruan Terdampak Banjir

    3.051 Keluarga di 16 Desa Pasuruan Terdampak Banjir

    Sebelumnya, enam kabupaten di Jatim yaitu Gresik, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo dan Trenggalek terendam banjir akibat intensitas hujan yang turun sejak Senin sore hingga malam (24/2/2025). Hal tersebut berdasarkan data dari BPBD Jatim.

    “Beberapa daerah kondisinya saat ini telah berangsur surut. Khusus di Gresik, banjir yang terjadi saat ini ketinggiannya mencapai sekitar 30 cm hingga 70 cm,” ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Gresik, Selasa (25/2/2025).

    Gatot mengungkapkan, Tim BPBD Jatim merespon cepat banjir tersebut salah satunya di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Gresik, seperti, di Kecamatan Driyorejo, Balongpanggang dan Benjeng.

    “Di lokasi banjir, sejak pagi tadi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim membantu proses evakuasi sejumlah warga terdampak, khususnya kelompok rentan, seperti, warga lansia, anak-anak dan warga yang sakit,” ucapnya.

    Gatot mengatakan, evakuasi itu dilakukan bersama Tim BPBD Gresik, perangkat desa setempat dan sejumlah relawan.

    “Selain evakuasi warga, Tim BPBD Jatim juga membantu memfasilitasi mobilitas warga dengan perahu karet dan mendistribusikan nasi bungkus kepada warga terdampak,” ujarnya.

    “Tak hanya menerjunkan personel, Tim BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik berupa makanan siap saji sebanyak 2.400 kaleng, Tambah Gizi 2.400 kaleng, lauk pauk 2.400 kaleng dan hygenkit sejumlah 50 paket,” imbuh Gatot.

    Gatot menyebut bahwa hingga malam ini, Selasa (25/2/2025), Tim BPBD Jatim masih terus melakukan aksi evakuasi di lapangan.

    Karenanya, lanjut Gatot, pihaknya akan terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik hingga saat ini.

    “Banjir di Gresik ini merupakan luapan dari Kali Lamong yang alirannya bergerak dari satu titik ke titik yang lain,” ucapnya.

  • Momen Dramatis Evakuasi Pria Berusia 83 Tahun Tersesat di Hutan Jembrana Bali – Halaman all

    Momen Dramatis Evakuasi Pria Berusia 83 Tahun Tersesat di Hutan Jembrana Bali – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Suasana haru dan lega menyelimuti Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Jumat (28/2/2025) sore.

    Setelah dua hari hilang, Pekak Dana (83), seorang lansia yang hilang saat mencari kayu, akhirnya ditemukan di dasar jurang oleh warga setempat. Korban ditemukan dalam kondisi lemas, dengan luka lebam di bagian kaki kiri dan pinggul belakang.  

    Pekak Dana, yang dikenal sebagai warga yang masih aktif meski usianya telah lanjut, hilang sejak Rabu (26/2/2025).

    Keluarga mulai khawatir ketika ia tak kunjung pulang hingga Kamis (27/2/2025) malam. Sepeda motornya ditemukan terparkir di pinggir jalan pedesaan, tak jauh dari kebun miliknya.  

    “Awalnya kami pikir beliau hanya terlambat pulang. Tapi ketika malam tiba dan tak ada kabar, kami mulai panik,” ujar salah seorang keluarga korban.  

    Keluarga pun melaporkan kehilangan tersebut ke Bhabinkamtibmas setempat.

    Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Jembrana, polisi, dan relawan segera bergerak melakukan pencarian pada Jumat (28/2/2025) siang.  

    Pencarian dimulai sekitar pukul 12.30 WITA.

    Tim menyusuri kebun milik korban dan area sekitarnya namun hingga pukul 14.30 WITA, belum ada tanda-tanda keberadaan Pekak Dana.

    Suasana tegang mulai terasa, terutama di antara keluarga dan warga yang turut membantu.  

    Hingga akhirnya, sekitar pukul 16.00 WITA, kabar gembira datang. I Wayan Suardika (69), seorang warga yang sedang mencari kayu di kebun, menemukan Pekak Dana tergeletak di dasar jurang yang dipenuhi air (pangkung).  

    “Saya sedang mencari kayu ketika melihat ada sesuatu yang bergerak di dasar jurang.

    Setelah mendekat, ternyata itu Pekak Dana. Beliau terlihat lemas dan kesakitan,” kisah Suardika.  

    Dengan sigap, Suardika dan beberapa warga lainnya segera mengevakuasi Pekak Dana dari dasar jurang.

    Kondisi medan yang terjal dan licin membuat proses evakuasi menjadi sangat sulit.

    Namun, berkat kerja sama warga, korban berhasil dibawa ke rumah warga terdekat untuk pertolongan pertama.  

    “Kami sangat bersyukur beliau ditemukan dalam kondisi selamat. Meski lemas dan terluka, setidaknya nyawanya tertolong,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.  

    Pekak Dana ditemukan dengan luka lebam di kaki kiri dan pinggul belakang, diduga akibat terjatuh dari tebing.

    Meski lemas, korban masih bisa merespons saat diajak bicara.

    Setelah dievakuasi, Pekak Dana langsung diawasi oleh keluarganya dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.  

    “Kami menduga beliau linglung sehingga tersesat. Tapi beruntung ditemukan dalam kondisi selamat,” tambah Agus.  

    Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat, terutama yang memiliki anggota keluarga lanjut usia, untuk selalu memerhatikan dan mengawasi aktivitas mereka.

    “Kami imbau warga untuk lebih waspada, terutama jika ada keluarga yang sering linglung. Hal seperti ini bisa terjadi kapan saja,” pesan Agus.  

    Proses pencarian dan evakuasi Pekak Dana tidak lepas dari peran serta warga setempat. Semangat gotong royong dan kepedulian mereka menjadi kunci keberhasilan operasi ini.

    “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Ini bukti nyata kekuatan masyarakat kita,” ucap keluarga korban.  

    Kisah Pekak Dana yang selamat setelah dua hari hilang di hutan Jembrana menjadi cerita yang penuh haru dan inspirasi.

    Meski sempat tersesat dan terjatuh di jurang, keberhasilannya ditemukan dalam kondisi selamat adalah bukti nyata dari kerja keras tim gabungan dan kepedulian warga.

     

  • Tinjau Posko Pengungsian, Ketua DPRD Gresik Pastikan Bantuan Logistik dan Kesehatan Korban Banjir

    Tinjau Posko Pengungsian, Ketua DPRD Gresik Pastikan Bantuan Logistik dan Kesehatan Korban Banjir

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Ketua DPRD Gresik, M Syahrul Munir meninjau langsung posko pengungsian korban banjir di Driyorejo, Gresik, Jawa Timur, Rabu (26/2/2025).

    Syahrul datang ke posko pengungsian pada malam hari.

    Dia mengungkapkan, ribuan rumah terendam banjir, terutama di desa-desa yang berada di tepi Kalimas yang ada di Driyorejo.

    Sejumlah warga di Dusun Driyorejo mengungsi di Masjid Jami Al-Muttaqin, Desa Driyorejo.

    Syahrul menjelaskan, wilayah yang terdampak banjir cukup luas, sehingga setiap desa mendirikan posko untuk menyalurkan bantuan logistik, pengamanan, dan layanan kesehatan.

    “Wilayah yang paling parah adalah permukiman di sepanjang tepi Kalimas. Ketinggian air bahkan mencapai paha orang dewasa,” ujar Syahrul.

    DPRD bersama pemerintah daerah terus memantau perkembangan banjir guna memastikan bantuan kesehatan, makanan, dan logistik, matras tempat tidur bagi warga terdampak.

    Menurut Syahrul, banyak lansia dan warga sakit yang mengungsi di Masjid Al-Muttaqin, sehingga diperlukan evakuasi demi keselamatan mereka.

    “Petugas BPBD Jatim siaga untuk evakuasi warga yang membutuhkan, sementara layanan kesehatan dari Puskesmas Driyorejo juga beroperasi 24 jam di posko. Kalau ada kekurangan logistik bisa menghubungi kami,” lanjutnya.

  • 113 Orang Mengungsi, Gubernur Khofifah Kirim Logistik untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Gresik

    113 Orang Mengungsi, Gubernur Khofifah Kirim Logistik untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Gresik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanganan bencana banjir yang melanda Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme dan Driyorejo, Kabupaten Gresik. 

    Untuk menangani banjir akibat luapan Kali Lamong tersebut, Gubernur Khofifah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim memprioritaskan proses penanganan tanggap darurat dan evakuasi.

    Sekaligus, penyaluran bantuan logistik bagi masyarakat yang terdampak banjir.

    “Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim sudah hadir di lokasi bencana sejak dua hari yang lalu. Prioritasnya adalah proses evakuasi warga terdampak, khususnya kelompok rentan seperti, lansia, anak-anak dan warga yang sakit,” ujar Khofifah, Kamis (27/2/2025). 

    Kegiatan evakuasi, lanjut Khofifah, masih terus dilakukan, khususnya di Kecamatan Driyorejo.

    Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, hingga saat ini, jumlah pengungsi akibat banjir di wilayah Driyorejo, Gresik, mencapai 113 jiwa. 

    Jumlah itu tersebar di dua lokasi, yakni Masjid Al Muttaqin Desa Driyorejo sebanyak 88 orang, dan di Balai Desa Bambe sebanyak 25 orang. 

    Selain evakuasi, kesiapan logistik dan fasilitas mobilitas warga terdampak turut jadi perhatian Gubernur Khofifah.

    Berkolaborasi dengan Tim BPBD Gresik, perangkat desa setempat dan sejumlah relawan, TRC BPBD Jatim juga menerjunkan perahu karet untuk menjangkau warga dan mendistribusikan nasi bungkus kepada warga terdampak.

    “Distribusi logistik terus kami komunikasikan dengan BPBD Jatim, jangan sampai ada wilayah yang tidak mendapat suplai secara komprehensif,” tegas Khofifah. 

    Untuk itu, Pemprov Jatim tercatat telah memberikan bantuan logistik berupa 2.500 kaleng makanan siap saji, 2.500 kaleng tambah gizi, 2.500 kaleng lauk pauk, dan 100 paket hygenkit. 

    Bantuan logistik tersebut diperuntukkan bagi kegiatan dapur umum mandiri yang didirikan warga seperti di Balai Desa Bambe, Balai Desa Krikilan dan di Masjid Al Muttaqin Desa Driyorejo.

    Sementara, khusus untuk mendukung kegiatan dapur umum di Balai Desa Krikilan, Tim BPBD Jatim mendirikan tenda pengungsi di halaman area setempat. 

    “Kita juga kirim bantuan personel dan logistik untuk kegiatan dapur umum. Kita ingin pastikan logistik dan dapur umum aman, layanan kesehatan tersedia serta evakuasi warga tetap berjalan,” katanya.

    Untuk itu, Gubernur Khofifah juga meminta kesiapsiagaan seluruh pihak.

    Tak hanya Tim BPBD Jatim, tapi seluruh stakeholder hingga masyarakat untuk terus waspada dan bersiap diri. 

    “Saya sudah meminta tim BPBD Jatim untuk terus melakukan pemantauan perkembangan banjir serta evakuasi di lapangan,” pungkasnya. 

    Merespons arahan Gubernur Khofifah, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, hingga Selasa malam (25/2/2025), Tim BPBD Jatim masih terus melakukan evakuasi di lapangan.

    Ia juga akan terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik.

    “Banjir di Gresik ini merupakan luapan dari Kali Lamong yang alirannya bergerak dari satu titik ke titik yang lain,” katanya.

    Gatot menambahkan, hingga Rabu sore, kondisi ketinggian air di sejumlah desa di Kecamatan Driyorejo cenderung stabil di kisaran 30 cm hingga 100 cm.

    Selain di Gresik, banjir juga melanda sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo dan Trenggalek.

    Hanya, di beberapa daerah kondisinya kini telah berangsur surut.

  • Basarnas Temukan Pemuda yang Terjun di Jembatan 4 Barelang dalam Kondisi Meninggal

    Basarnas Temukan Pemuda yang Terjun di Jembatan 4 Barelang dalam Kondisi Meninggal

    Liputan6.com, Batam – Alamsyah (20), pemuda asal Kota Batam yang terjun dari Jembatan 4 Barelang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 21.35 WIB.

    Korban ditemukan tersangkut di keramba nelayan, berjarak sekitar 1,3 mil laut (NM) dari lokasi kejadian. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara.

    Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Tanjungpinang, Rahmat Hidayat, membenarkan bahwa korban telah ditemukan setelah pencarian intensif oleh Tim SAR Gabungan.

    “Korban berhasil ditemukan setelah pencarian selama dua hari. Tim SAR menggunakan teknik penyisiran permukaan air dengan RIB (Rigid Inflatable Boat) dan penyelaman di sekitar lokasi yang diduga menjadi titik jatuh korban,” ujar Rahmat Hidayat dalam wawancara, Selasa (25/2/2025).

    Sebelumnya, Rahmat mengungkapkan pada Minggu (23/2/2025) pukul 07.25 WIB, Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang menerima laporan dari Kapolsek Galang, Iptu Alex, mengenai seorang pria yang melompat dari Jembatan 4 Barelang. Peristiwa itu terjadi dini hari sekitar pukul 01.40 WIB.

    Berdasarkan keterangan saksi, Sudirman (45) dan Suryadi (42), korban yang mengendarai motor Yamaha Mio J dengan nomor polisi BP 5289 JJ terlihat duduk di pinggir jembatan sebelum akhirnya melompat. Saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Galang.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Tanjungpinang, Polairud Polda Kepri, TNI AL, BPBD Batam, serta relawan segera melakukan pencarian. Namun, proses pencarian sempat terkendala arus laut yang cukup kuat dan kondisi cuaca yang berubah-ubah.

    Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa keberhasilan pencarian ini tidak terlepas dari kerja sama seluruh unsur SAR yang terlibat.

    “Kami mengapresiasi kerja keras semua tim yang terlibat dalam operasi ini. Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup, dan seluruh personel kembali ke satuan masing-masing,” ucapnya.

    Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif korban melompat dari jembatan.

     

    Biadab, Guru dan Tukang Kebun Cabuli Siswi di Pemalang

  • Banjir Dayeuhkolot, Ribuan Rumah dan Fasilitas Terdampak Banjir

    Banjir Dayeuhkolot, Ribuan Rumah dan Fasilitas Terdampak Banjir

    JABAR EKSPRES – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Uka Suska Puji Utama mengatakan ada 3.028 rumah yang terdampak akibat banjir yang melanda di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

    Diketahui, banjir ini terjadi akibat hujan deras sejak Selasa (26/2) sore hingga menyebabkan debit aliran sungai Citarum meluap.

    “Ada sebanyak 3.028 rumah yang melanda Kecamatan Dayeuhkolot ada di dua Desa, Desa Citereup 1.659 dan di Desa Dayeuhkolot 1.369,” ujarnya saat dikonfimasi, Rabu (26/2/2025).

    BACA JUGA: Atasi Permasalahan Banjir di Kota Bandung, Wakil Wali Kota Minta Dibuat Desain Teknis

    Uka menjelaskan, jika ketinggian air di dua desa tersebut bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga 150 sentimeter.

    Di desa Citereup ketinggian air 30 sampai 50 sentimeter dan di Desa Dayeuhkolot mencapai tinggi 150 sentimeter.

    “Variasi ketinggian air paling tinggi 150 sentimeter,” ujarnya.

    BACA JUGA: Banjir Landa Kampung Bojong Asih Dayeuhkolot, 3.800 Kepala Keluarga Terdampak

    Uka menambahkan tak hanya rumah, di Desa Citereup beberapa fasilitas juga ikut terdampak seperti 5 sekolah, 17 tempat ibadah dan 3 fasilitas umum.

    “Ada sekitar delapan kampung di Desa Citereup yang terdampak,” katanya.

    Puluhan warga juga ikut mengungsi akibat rumahnya terdampak banjir.

    “Ada sekitar 58 Kepala Keluarga (KK) atau 183 Jiwa sudah mengungsi,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Banjir di Kecamatan Cimanggung Berangsur Surut, BPBD Jabar Terus Lakukan Pemantauan dan Penanganan

    Sementara itu di Desa Dayeuhkolot, sebanyak 18 KK 50 Jiwa, 30 anak, 7 Lansia, 3 Balita, dan 2 Disabilitas ikut mengungsi akibat banjir.

    “Mereka mengungsi di belakang kantor desa. Dan di Desa Dayeuhkolot ada lima kampung yang terendam,” terangnya.

    Uka menyebut saat ini BPBD Kabupaten Bandung terus melakukan assesment dan menggunakan pompa untuk menyedot air agar semakin surut.

    Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada warga untuk tetap waspada, mengingat potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

    BACA JUGA: Petani Ciamis Berjuang Melawan Banjir Berulang

    “Apabila terjadi hujan agar waspada, karena beberapa wilayah sungai ini bermuara di daerah itu. Jadi bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai agar tetap siaga,” pungkasnya. (Agni Ilman)