Kementrian Lembaga: BPBD

  • Banjir Masih Genangi 32 RT dan 5 Ruas Jalan Jakarta Pagi Ini

    Banjir Masih Genangi 32 RT dan 5 Ruas Jalan Jakarta Pagi Ini

    Jakarta

    BPBD DKI Jakarta mencatat saat ini genangan masih terjadi di 32 RT dan 5 ruas jalan di wilayah DKI Jakarta. Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji menyampaikan pihaknya masih mengerahkan personel untuk terus memantau kondisi genangan di setiap wilayah.

    “BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan,” ujar Isnawa dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025).

    “Dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” sambungnya.

    BPBD DKI, ujar Isnawa, mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Adapun data wilayah terdampak berdasarkan BPBD DKI per pukul 04.00 WIB sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 4 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Rawa Buaya
    •⁠ ⁠Jumlah: 4 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 30 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Pengadegan
    •⁠ ⁠Jumlah: 1 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 80 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    •⁠ ⁠Jumlah: 5 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 50 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pejaten Timur
    •⁠ ⁠Jumlah: 6 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 30 s.d 120 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kebon Baru
    •⁠ ⁠Jumlah: 2 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 60 s.d 100 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 7 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Bidara Cina
    •⁠ ⁠Jumlah: 3 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 90 s.d 100 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kampung Melayu
    •⁠ ⁠Jumlah: 4 RT
    •⁠ ⁠Ketinggian: 95 cm
    •⁠ ⁠Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jalan Tergenang terdapat 5 Ruas Jalan yang terdiri dari:
    1.⁠ ⁠Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat
    Ketinggian: 60 cm
    2.⁠ ⁠Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat
    Ketinggian: 60 cm
    3.⁠ ⁠Jl. Srengseng Raya, Kel. Srengseng, Jakarta Barat
    Ketinggian: 20 cm
    4.⁠ ⁠Jl. H. Muhajar RT 011 RW 002, Kel. Sukabumi Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 20 cm
    5.⁠ ⁠Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Kec. Cilandak
    Ketinggian : 100 cm

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:
    1.⁠ ⁠Kel. Srengseng Sawah: 2 RT
    2.⁠ ⁠Kel. Lenteng Agung: 3 RT
    3.⁠ ⁠Kel. Kampung Melayu: 23 RT
    4.⁠ ⁠Kel. Tanjung Barat: 4 RT
    5.⁠ ⁠Kel. Gedong: 3 RT
    6.⁠ ⁠Kel. Balekambang: 3 RT
    7.⁠ ⁠Kel. Rawa Jati: 2 RT
    8.⁠ ⁠Kel. Cawang: 5 RT
    9.⁠ ⁠Kel. Cililitan: 2 RT

    Pengungsi:
    Kel. Kampung Melayu
    1.⁠ ⁠SDN Kampung Melayu 01/02 (30 Jiwa)
    2.⁠ ⁠Masjid Jami Miftahul Huda (181 Jiwa)
    Kel. Bidara Cina
    3.⁠ ⁠RPTRA RT.10/11 (17 Jiwa)
    4.⁠ ⁠Aula Kelurahan Bidara Cina (21 Jiwa)
    5.⁠ ⁠Masjid Abrol RT.12/11 (26 Jiwa)
    6.⁠ ⁠SKKT RT.6,13 /11 (20 Jiwa)
    7.⁠ ⁠Majlis Ta’lim masjid Abrol RT 10/11 (24 Jiwa)
    Kel. Cawang
    8.⁠ ⁠Musholla Al Ishlah (30 Jiwa)
    9.⁠ ⁠Ruko – Ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa)
    Kel. Pejaten Timur
    10.⁠ ⁠SDN 22 (450 Jiwa)
    11.⁠ ⁠SMPN 46 (300 Jiwa)
    Kel. Cilandak Timur
    12.⁠ ⁠Musholla Al Makmuriyah (22 Jiwa)

    Bantuan BPBD:
    •⁠ ⁠Makanan Siap Saji 1000 box
    •⁠ ⁠Paket kidsware 260 Paket
    •⁠ ⁠Air Mineral 20 Dus
    •⁠ ⁠Selimut 20 Lembar
    •⁠ ⁠Family Kit 160 Paket

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada

    Pos Pantau Depok Siaga 1, BPBD minta warga bantaran Ciliwung waspada

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta kepada warga yang berada di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir karena Pos Pantau Depok pada pukul 00.40 WIB dalam status Siaga 1 atau Bahaya.

    “Kami menginformasikan bahwa ketinggian Pos Pantau Depok 350 centimeter (cm) dengan kondisi hujan,” kata petugas BPBD DKI Jakarta saat mengumumkan status bahaya banjir dari akun X @BPBDJakarta yang dipantau di Jakarta, Selasa dinihari.

    Pada pengumuman tersebut, petugas meminta warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir yang dapat menerjang sewaktu-waktu.

    BPBD juga merilis sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana banjir akibat kenaikan status Pos Pantau Depok, di antaranya Kelurahan Srengseng Sawah, Lenteng Agung dan Tanjung Barat.

    Selain itu Pejantan Timur, Rawajati, Cikoko, Bukit Duri, Manggarai, Kampung Melayu, dan lain sebagainya. “Diimbau kepada warga bantaran sungai untuk waspada dan berhati-hati,” katanya.

    Hujan dengan intensitas tinggi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin (3/3) malam, membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa Kota Bogor kembali menyentuh angka 170 centimeter (cm) atau berstatus Siaga 2.

    Petugas Bendung Katulampa, Andi Sudirman menyebutkan, kondisi itu terjadi pada pukul 23.00 WIB dengan debit air mencapai 339.679 liter per detik.

    Ketinggian muka air Bendung Katulampa bahkan sempat menyentuh angka 220 cm atau berstatus Siaga 1 pada Minggu (2/3) pada pukul 21.33 WIB dengan debit air mencapai 514.659 liter per detik.

    Namun beberapa menit kemudian, TMA di Bendung Katulampa surut menjadi 160 cm atau berstatus Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB, dengan debit air 307.467 liter per detik dan terus berangsur surut menjadi normal.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 1.229 warga di Jaksel dan Jaktim mengungsi akibat banjir

    1.229 warga di Jaksel dan Jaktim mengungsi akibat banjir

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan sebanyak 1.229 warga yang tersebar di beberapa kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian.

    “Ada 11 lokasi pengungsian yang tersebar di empat kelurahan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Ia menyatakan, untuk empat kelurahan yang warganya mengungsi akibat luapan Kali Ciliwung, yaitu Kelurahan Kampung Melayu berjumlah 221jiwa dengan perincian 30 jiwa mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02 dan 181 jiwa di Masjid Jami Miftahul Huda.

    Selanjutnya, di Kelurahan Bidara Cina, para pengungsi tersebar di RPTRA RT 10/11 17 jiwa, Aula Kelurahan Bidara Cina 21 jiwa, Masjid Abrol RT 12/11 sebanyak 26 jiwa, SKKT RT 6,13 /11 berjumlah 20 jiwa dan Majlis Ta’lim Masjid Abrol RT 10/11 terdapat 24 jiwa.

    Untuk Kelurahan Cawang berada di Mushalla Al Ishlah sebanyak 30 jiwa dan ruko-ruko pinggir jalan terdapat 130 jiwa.

    “Untuk Kelurahan Pejaten Timur lokasi pengungsian berada di SDN 22 sebanyak 450 jiwa dan SMPN 46 300 jiwa,” katanya.

    Yohan menambahkan, BPBD DKI Jakarta juga menyediakan bantuan berupa makanan siap saji 1.000 boks, paket “kidsware” 260, air mineral 20 dus, selimut 20 lembar dan “family kit” 160 paket.

    Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini tinggal 25 Rukun Tetangga (RT) yang masih terdampak banjir akibat meluapnya Kali Ciliwung dengan perincian 11 RT berada di Jakarta Selatan dan 14 RT di Jakarta Timur.

    Sebelumnya, Yohan menyatakan bahwa banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam banjir.

    Ia menjelaskan bahwa hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi Siaga 3 atau Waspada pada pukul 20.20 WIB.

    Kemudian, di hari yang sama pada pukul 20.40 siaga 2, dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi Siaga 1 atau Bahaya sekitar pukul 21.30 WIB.

    Selanjutnya, di Pos Pantau Depok berstatus Siaga 3 Waspada pukul 21.40 WIB, Siaga 2 pukul 00.00 WIB dan Siaga 1 atau Bahaya pukul 00.30 WIB.

    “Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 25 KK di Cianjur Mengungsi Akibat Kebanjiran Sudah Kembali ke Rumah

    25 KK di Cianjur Mengungsi Akibat Kebanjiran Sudah Kembali ke Rumah

    JABAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memastikan 25 kepala keluarga (KK) di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur yang rumahnya terdampak banjir mengungsi sudah kembali ker rumah masing-masing.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya mengatakan, banjir melanda sejumlah wilayah Cianjur termasuk di Desa Cipendawa setelah hujan turun deras sejak Minggu 2 Maret hingga Senin 2 Maret dini hari, membuat debit air sungai meluap.

    “Sekitar 25 kepala keluarga mengungsi Senin dini hari karena rumah mereka terendam banjir setinggi setengah meter, namun saat ini sebagian besar sudah kembali ke rumah dan melakukan pembersihan lumpur sisa banjir,” katanya.

    Pihaknya meminta warga yang sudah pulang ke rumah untuk tetap waspada dan jeli membaca tanda alam akan terjadi bencana, dengan segera mengungsi ke tempat yang dinilai aman karena curah hujan masih tinggi hingga pertengahan Maret.

    Tidak ada korban jiwa atau rumah rusak akibat banjir yang melanda perkampungan warga di Desa Cipendawa, karena air cepat surut dan warga yang sempat mengungsi sudah dapat kembali menempati rumahnya masing-masing.

    “Warga diminta tetap waspada karena curah hujan masih tinggi, segera mengungsi jika hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam terutama saat malam hari,” katanya.

    Pihaknya juga mencatat akibat hujan deras dengan intensitas hampir 24 jam, menyebabkan jembatan penghubung antar desa di Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi ambruk, sehingga aktifitas warga terhambat karena harus mencari jalur alternatif yang jauh.

    Ambruk-nya jembatan permanen sepanjang 20 meter dengan lebar 3 meter akibat pondasi di bagian bawah tergerus debit air yang meluap, tidak ada korban jiwa namun aktifitas warga terutama perekonomian terhambat, sehingga perlu penanganan cepat.

    “Kami sudah koordinasikan dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, guna penangan cepat agar aktifitas warga kembali normal, untuk sementara warga menggunakan jalur alternatif yang jaraknya cukup jauh dan lama untuk sampai ke jalan utama Sukaresmi,” katanya.

  • Update Banjir Jakarta, 57 RT Masih Tergenang Akibat Luapan Ciliwung

    Update Banjir Jakarta, 57 RT Masih Tergenang Akibat Luapan Ciliwung

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 57 RT terendam banjir, pada Senin, 3 Maret 2025. Berdasarkan data per pukul 12.00 WIB, banjir yang terjadi di puluhan RT tersebut akibat luapan sungai Ciliwung.

    Rinciannya sebanyak 18 RT di wilayah Jakarta Selatan dan terdapat 39 RT di wilayah Jakarta Timur yang terendam. Ketinggian air bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga 300 centimeter.

    Di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan dan Kelurahan Cawang Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 300 centimeter, berdasarkan catatan BPBD DKI.

    Berikut wilayah terdampak luapan Sungai Ciliwung, update hingga pukul 12.00 WIB.

    Jakarta Selatan

    Jakarta Selatan terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    Kel. Tanjung Barat
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 70 s.d 140 cm Kel. Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm Kel. Rawajati
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 120 s.d 300 cm Kel. Pejaten Timur
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30 s.d 60 cm Kel. Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60 s.d 100 cm Jakarta Timur

    Jakarta Timur terdapat 39 RT yang terdiri dari:

    Kel. Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 240 s.d 260 cm Kel. Kampung Melayu
    Jumlah: 23 RT
    Ketinggian: 30 s.d 195 cm Kel. Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 150 s.d 200 cm Kel. Cawang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 300 cm Kel. Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 140 s.d 230 cm Kel. Gedong
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 30 s.d 40 cm

    BPBD juga mencatat banjir mulai surut di wilayah sebagai berikut, Kel. Srengseng Sawah: 2 RT, Kel. Lenteng Agung: 3 RT, Kel. Kampung Melayu : 3 RT, Kel. Tanjung Barat : 2 RT.

    Sejumlah warga mengungsi di tempat pengungsian di sejumlah titik di antaranya di Kelurahan Kampung Melayu: 30 Jiwa berlokasi: SDN Kampung Melayu 01/02; Kelurahan Bidara Cina berlokasi di Kantor sekretariat RW011 Kel. Bidara cina (6 Jiwa), Kelurahan Bidara Cina Aula Kelurahan (21 Jiwa ), Kelurahan Cawang berlokasi di Musholla Al Ishlah (30 Jiwa), Ruko-ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Saat Banjir Jakarta Selalu Jadi ‘Wahana’ Bocah Main Air

    Saat Banjir Jakarta Selalu Jadi ‘Wahana’ Bocah Main Air

    Jakarta

    Banjir yang merendam Jakarta menjadi ‘wahana’ bocah main air. Meskipun tidak ada jaminan keamanan, nyatanya ini adalah fenomena yang sering terjadi saat banjir melanda.

    Tidak ada yang memastikan apa yang ada di dasar air banjir yang keruh, tidak ada pula yang memastikan apakah air banjir benar-benar steril dari aliran listrik. Anak-anak Jakarta tetap nyebur di banjir.

    Suasana ceria nampak banjir kawasan Jl Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (3/3/2025) tadi. Anak-anak ramai bermain di genangan air, membawa bola plastik, galon, gayung, hingga sepeda. Air luapan Kali Ciliwung mendadak jadi wahana berenang di banjir sedalam 70 cm ini.

    “Ayo, Bang, renang, gini… gini…. Bisa nggak?” kata seorang anak. Anak-anak di sini sudah bermain air sejak pukul 08.00 WIB pagi dan masih bermain hingga jelang sore tadi.

    Banjir di Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Jaksel menjadi wahanan dadakan bocah main air, Senin (3/3/2025). Foto: Banjir di Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Jaksel menjadi wahanan dadakan bocah main air. (Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Beberapa anak laki-laki menanggalkan bajunya, disimpan di meja yang terletak tak jauh dari sana. Anak-anak perempuan pun bergabung main air sambil ragu-ragu. Anak yang membawa sepeda kemudian membawa sepedanya ke arah tanjakan. Sesaat dia meluncur dengan cepat ke arah banjir hingga menciprati teman-teman di sekitarnya.

    Agaknya, suasana seperti ini memang jamak di banjir Jakarta. Banjir di Rawa Terate, Cakung, Jakarta Timur, 29 Januari 2025 lalu juga dijadikan wahan bermain anak.

    Halaman selanjutnya, bermain di banjir rob Jakarta Utara dan banjir di Jaktim:

    Bermain di Banjir Rob Jakarta Utara

    Anak bermain di banjir rob Muara Angke (Pradita Utama/detikcom)

    Anak-anak juga bermain di banjir rob Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, 18 Desember 2024 lalu. Siang hari, air rob di RW 22 masih sedalam sekitar 50 cm.

    Di Penjaringan, 16 Desember 2024, anak-anak juga bermain banjir menggunakan ban dalam. Mereka bertelanjang dada berkubang di air keruh.

    Di Kampung Melayu

    Banjir di Kampung Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, 28 November 2025 lalu juga sama. Anak-anak berenang ke sana ke mari. Mereka saling menyiramkan air ke teman-temannya. Orang tua di lokasi juga tidak melarang anak-anak bermain banjir.

    Salah seorang anak di RT 12, Mira, mengatakan tidak berangkat sekolah karena rumahnya terendam banjir dari malam sebelumnya.

    Banjir rob di Penjaringan, Jakarta Utara, telah berlangsung selama 4 hari. Kawasan yang tergenang banjir tersebut kini jadi arena bermain anak-anak. Foto: Pradita Utama

    Di Kembangan, Jakbar

    7 Juli 2024, banjir langganan dan tak kunjung surut datang lagi di Kembangan Utara, Jakarta Barat. Pantauan detikcom di Jl Nurul Muslimin I siang hari, ketinggian masih mencapai 75 cm. Anak-anak terlihat bermain air di lokasi banjir.

    Bukan tanpa bahaya, ada pula risiko membayang bila anak-anak bermain banjir. Ada anak tenggelam di Bekasi.

    Simak halaman selanjutnya:

    Bocah Hanyut Saat Banjir di Bekasi

    Anak-anak bermain banjir di Jakarta. (Antara Foto/Fauzan)

    Pada 28 Juni 2024 lalu, aktivitas bermain saat banjir ini membawa akibat berbahaya bagi bocah. Anak berinisial MAAJ berusia 6 tahun hanyut setelah tercebur ke selokan saat bermain banjir bersama teman-temannya.

    Petugas gabungan mencari keberadaan korban. BPBD Kota Bekasi pada saat itu mengatakan anak itu jatuh terpeleset ke got selebar 60 cm saat bermain.

    Upaya pencarian korban dilakukan dengan sejumlah metode dari pengamatan darat hingga penyusuran gorong-gorong. “Sejauh 1,5 km,” kata BPBD Kota Bekasi.

    Pencarian korban dihentikan pukul 22.30 WIB malam saat itu.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Setelah Selamatkan Saudaranya yang Hanyut, Petani di Kediri Tewas Tenggelam
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Maret 2025

    Setelah Selamatkan Saudaranya yang Hanyut, Petani di Kediri Tewas Tenggelam Surabaya 3 Maret 2025

    Setelah Selamatkan Saudaranya yang Hanyut, Petani di Kediri Tewas Tenggelam
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Seorang
    petani
    ditemukan tewas karena
    tenggelam
    di sungai Desa Mojokerep, Kecamatan Plemahan, Kabupaten
    Kediri
    , Jawa Timur, Minggu (2/3/2025) malam.
    Ironisnya, korban yang teridentifikasi bernama Muhammad Joni (34) warga Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri itu tenggelam setelah berhasil menolong seorang saudaranya yang juga tenggelam di sungai tersebut.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Djoko Sukrisno mengatakan, jenazah korban ditemukan oleh tim gabungan BPBD maupun sejumlah relawan lainnya dalam radius beberapa meter dari lokasi awal hilangnya korban.
    “Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Djoko Sukrisno, Minggu (2/3/2025).
    Kejadian ini bermula saat korban dan seorang saudaranya datang ke lokasi untuk memanen padi di sekitar sungai Mojokerep, Minggu pagi.
    Saat jam istirahat siang sekitar pukul 13:00 WIB, keduanya menuju sungai untuk sekadar membersihkan diri.
    Nahas, saudara korban yang sedang mencuci muka di pinggiran sungai itu tiba-tiba terpeleset lalu terperosok ke dalam sungai.
    Korban yang tidak bisa berenang itu nekat masuk ke air untuk menolong saudaranya yang juga tidak bisa berenang itu. Korban berhasil menyelamatkannya dengan membawanya ke tepian sungai.
    Namun, kondisi berbeda menimpa korban. Dia justru tidak bisa menyelamatkan diri sehingga terseret arus sungai yang tengah deras itu hingga hilang tenggelam.
    Usai mendapatkan laporan, tim BPBD beserta Polsek Plemahan hingga perangkat desa melaksanakan penyisiran dan pemantauan di lokasi kejadian.
    “Pada malam ini pukul 21.15 korban diketemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ucap Sukrisno. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mbah Paroh Kebingungan saat Banjir Sudah Genangi Teras Rumah, Langsung Dramatis Digendong Damkar

    Mbah Paroh Kebingungan saat Banjir Sudah Genangi Teras Rumah, Langsung Dramatis Digendong Damkar

    TRIBUNJATIM.COM – Momen dramatis terjadi di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Minggu (2/3/2025).

    Mbah Paroh yang kebingungan lantaran rumahnya sudah kebanjiran itu akhirnya diselamatkan personel Damkar.

    Banjir lintasan terjadi di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada kemarin malam, Minggu (2/3/2025).

    Beberapa rumah warga sampai terendam dengan ketinggian air semata kaki dewasa.

    Saat bersamaan juga, nenek bernama Paroh terjebak d irumahnya yang mulai terendam banjir lintasan.

    Beruntung, ia berhasil diselamatkan oleh personel Damkar dan BPBD dengan cara digendong.

    “Nenek Paroh kita evakuasi dengan cara digendong. Itu lokasinya di Kampung Bebek RT 002 RW 010. Personel yang mengevakuasinya Damkar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Senin (3/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via Tribun Jabar.

    Hidayatullah melanjutkan, banjir lintasan di Kampung Bebek ini akibat Sungai Ciliwung yang meluap pasca hujan deras yang terjadi.

    Banjir lintasan di titik ini tidak berlangsung lama.

    Air yang masuk ke rumah-rumah warga langsung kembali surut.

    “Hingga Minggu 2 Maret 2025 pukul 23.30 WIB malam, sudah ada enam laporan bencana yang terdiri dari atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, longsor dan sebagainya,” ujarnya.

    Sementara itu, Danru Regu 1 Damkar Pos Cibuluh, Agus Kurniawan mengatakan, bahwa saat mendatangi lokasi banjir Kampung Bebek, dirinya melihat debit air mulai naik dan melintasi permukiman warga.  

    “Kami melihat ada lansia. Kemudian kami bujuk untuk dievakuasi karena air sudah merendam teras depan rumah warga,” ungkap Agus.  

    Agus melanjutkan, setelah dibujuk, Nenek Paroh pun bersedia dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

     “Kemudian kami gendong Nenek Paroh dan mengevakuasinya ke rumah warga sekitar yang jauh dari potensi banjir maupun longsor. Alhamdulillah, sekarang sudah aman dan sudah dievakuasi,” tandasnya.

    KORBAN BANJIR – Evakuasi yang dilakukan Damkar terhadap Mbah Paroh, di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, pada kemarin malam, Minggu (2/3/2025). (TribunnewsBogor.com)

    Seperti diketahui sebelumnya, banjir bandang terjadi Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Peristiwa banjir bandang itu terjadi pada Minggu (2/3/2025).

    Korban meninggal dalam kejadian itu adalah Asep Mulyana, warga Kampung Pesanggrahan, Desa Citeko. 

    “Informasi ada korban jiwa terbawa arus, untuk korban satu orang di Citeko,” ujar Komandan Kompi (Danki) Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, kepada wartawan, Senin (3/3/2025). 

    Tim SAR gabungan segera melakukan pencarian setelah mendapatkan laporan pada Minggu malam. Pencarian sempat tertunda akibat cuaca yang tidak bersahabat.

    Pencarian akhirnya dilanjutkan pada Senin pagi.

    Intensitas hujan yang tinggi pada Minggu malam menyebabkan air sungai meluap dan merendam permukiman warga di Kecamatan Cisarua.

    Selain menimbulkan korban jiwa, banjir juga merusak sejumlah infrastruktur, termasuk jembatan penghubung yang terputus di beberapa titik.

    Satu jembatan yang terdampak adalah di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, yang merupakan akses utama bagi warga setempat.

    Banjir juga mengganggu arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, menyulitkan pengendara yang melintas.

    Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, atau yang akrab disapa Jaro Ade, menyatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait banjir di Cisarua.

     “Hujan cukup lebat dari tadi siang, barusan sudah ada laporan dari Cisarua, Puncak, Desa Tugu, ada banjir dan saya sudah laporkan langsung ke Pak Bupati, Pak Bupati sudah monitor,” ungkapnya saat ditemui pada Minggu malam.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan.

    “Jangan panik, tetap waspada dan saling membantu antar sesama,” ujarnya.

    Cisarua turut menghambat aktivitas warga, termasuk anak-anak yang harus bersekolah.

    Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurunnisa Setiawan, meminta pemerintah daerah segera mengambil tindakan, termasuk membangun jembatan sementara agar akses warga tidak terganggu.

    “Penanganan segera sangat dibutuhkan, terutama karena jalan ini merupakan jalur utama bagi warga Jogjogan dan Cilember, serta akses ke sekolah-sekolah di wilayah tersebut, seperti SD 1 Jogjogan dan SMPN 1 Cisarua,” kata Nurunnisa.

    Pemerintah daerah diharapkan segera menanggulangi dampak banjir untuk meminimalkan kerugian dan memastikan kelancaran mobilitas warga terdampak.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Harapan Baru untuk Mbah Darwati, Janda Lansia yang Rumahnya Ambruk Disapu Bencana

    Harapan Baru untuk Mbah Darwati, Janda Lansia yang Rumahnya Ambruk Disapu Bencana

    Liputan6.com, Jepara – Mbah Darwati tak pernah menyangka rumah sederhana yang ia tinggali dan tempat berteduh selama puluhan tahun itu, bakal roboh dengan tanah dihantam bencana.

    Atap belakang rumah janda lansia yang tinggal bersama anaknya penyandang disabilitas ini, ambruk akibat hujan deras yang mengguyur di Desa Klepu, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara pada Minggu (2/3/2025) dini hari.

    Tak ada teriakan minta tolong, yang ada hanya suara kayu yang patah dan genting yang berserakan. Dalam rasa keterkejutannya, Mbah Darwati bergegas menyelamatkan diri.

    Beruntung tubuh wanita berusia 75 tahun ini tak mengalami luka. Namun saat melihat rumahnya dalam kondisi rusak, hatinya bagai runtuh bersama dinding rumahnya yang ambruk.

    Mbah Darwati yang merupakan penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ini, harus rela meninggalkan rumahnya yang ambruk. Demi keamanan Mbah Darwati, ia diungsikan dan berempat tinggal sementara waktu di tempat yang aman.

    Selama ini, Mbah Darwati makan dan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari bergantung dari bantuan PKH. Dia mesti menghabiskan masa tuanya dalam kehidupan yang penuh nestapa.

    Di tengah kesedihan Mbah Darwati itu, Bupati Jepara Witiarso Utomo pun tergerak melangkah menemui warganya itu. Tak sekadar melihat saja, namun Mas Wiwit yang baru dilantik sebagai Bupati Jepara periode 2024-2030 itu, juga membawa perhatian yang tulus kepada Mbah Darwati.

    Ia menyapa Mbah Darwati dengan penuh empati. Menggenggam tangan Mbah Darwati dan mendengarkan cerita tentang rumah miliknya yang telah menjadi tempat bernaungnya selama puluhan tahun.

    Saat tiba di lokasi, Bupati Wiwit didampingi Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar. Mereka juga ditemani sejumlah pejabat Pemkab Jepara. Diantaranya perwakilan BPBD, Dinas Sosial, PMI, Baznas, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman serta Perangkat Desa Klepu.

    Dalam kesempatan itu, Wiwit menegaskan komitmennya membantu warga terdampak bencana. Yakni menyalurkan bantuan logistik dan material bangunan.

    “Kami memastikan Mbah Darwati mendapatkan bantuan yang dibutuhkan, baik logistik maupun material bangunan agar rumahnya bisa segera diperbaiki,” terang Mas Wiwit.

     

    Detik-detik Angin Langkisau atau Puting Beliung Rusak 300 Rumah Warga Wangon, Banyumas

  • Kondisi Terkini di Jalur Piket Nol, Bebatuan Bisa Dibersihkan, Jalan Lumajang-Malang Kembali Normal

    Kondisi Terkini di Jalur Piket Nol, Bebatuan Bisa Dibersihkan, Jalan Lumajang-Malang Kembali Normal

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

    TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG – Setelah beberapa hari tertutup karena tanah longsor, jalur Piket Nol KM 57, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kini bisa kembali dilalui dengan normal, Senin (3/3/2025).

    Kapolsek Candipuro, AKP Lugito menjelaskan seiring rampungnya proses pembersihan reruntuhan tanah longsor, arus lalu lintas dari Kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Malang dapat dilalui oleh seluruh kendaraan.

    “Arus lalu lintas Malang-Lumajang kembali lancar. Kendaraan roda 2 maupun roda 4 bisa kembali melewati jalur Piket Nol,” ujar Lugito ketika dikonfirmasi.

    Kendati jalur kembali dapat diakses dengan normal, Lugito meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai karakter jalur Pikel Nol yang rawan longsor.

    Ia berpesan kepada masyarakat agar menghindari sejenak menempuh jalur Piket Nol saat cuaca sedang buruk. Maupun cuaca setelah hujan deras.

    Apalagi, kejadian longsor terbaru terjadi pada saat cuaca sedang cerah. Dugaan kondisi tanah labil di perbukitan sepanjang jalur Piket Nol pun menguat.

    “Kami menghimbau masyarakat agar selalu waspada ketika berkendara di jalur piket nol untuk selruh pengendara baik roda 2 maupun roda 4,” ucap Lugito.

    Sementara itu, Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Lumajang, Ayon menuturkan jika upaya pembersihan bebatuan telah rampung pada Minggu (2/3/2025) sore. Alat berat breaker berhasil memecah bebatuan dan mengevakuasinya menjauh dari badan jalan.

    “Sudah rampung, dengan alat yang ada kami bisa membersihkan puing-puing tanah longsor termasuk bebatuan besar yang sempat menutupi jalan,” jelas Ayon.