Kementrian Lembaga: BPBD

  • Polres Jaktim evakuasi korban banjir Cawang ke RSUD Budhi Asih

    Polres Jaktim evakuasi korban banjir Cawang ke RSUD Budhi Asih

    Kami bergerak cepat untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir. Kami prioritaskan evakuasi terhadap anak-anak dan orang tua yang rentan

    Jakarta (ANTARA) – Unit Turjawali Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Timur mengevakuasi korban banjir Cawang, Kramat Jati Jakarta Timur ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih.

    “Sebanyak 12 orang berhasil dievakuasi dari lokasi banjir, terdiri atas lima anak-anak, enam orang dewasa, dan satu lansia,” kata Komandan Sat Samapta Polres Metro Jakarta Timur Kompol Donny Widodo saat ditemui di lokasi banjir, Selasa.

    Warga yang terjebak banjir tersebut langsung dibawa menggunakan kano kecil menuju tempat yang lebih aman, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

    “Kami bergerak cepat untuk membantu warga yang terisolasi akibat banjir. Kami prioritaskan evakuasi terhadap anak-anak dan orang tua yang rentan. Dalam kondisi seperti ini, keselamatan warga adalah yang utama,” ujar Donny.

    Banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta Timur menyebabkan warga terjebak di rumah mereka, terutama di kawasan Jalan Tanjung Sanyang RW 08, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Kegiatan penanganan dimulai sekitar pukul 08.30 WIB melibatkan 25 personel, termasuk Kasat Samapta Kompol Donny Widodo selaku komandan kegiatan, dan sejumlah anggota dari tim lainnya.

    Lalu, unit ini dilengkapi dengan peralatan evakuasi seperti kendaraan roda empat, kano kecil, dayung, serta perlengkapan keselamatan seperti rompi pelampung dan helm untuk memastikan keamanan selama proses evakuasi.

    “Dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini, Kepolisian dan tim relawan bekerja tanpa henti untuk memastikan tidak ada warga yang terisolasi atau terlantar,” ucap Donny.

    Lebih lanjut, Donny menyebut, Polres Metro Jakarta Timur juga telah menyiapkan berbagai bantuan dan posko kesehatan bagi warga yang terdampak banjir. Kegiatan ini akan terus berlangsung hingga situasi benar-benar aman dan terkendali.

    Dengan adanya evakuasi yang cepat dan koordinasi yang baik antar-instansi, kata Donny, dia berharap dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras, serta menjaga saluran air di sekitar rumah agar tidak tersumbat. Banjir seperti ini dapat datang kapan saja,” kata Donny.

    Hingga saat ini, pihak Polres Metro Jakarta Timur terus memantau perkembangan situasi dan akan melanjutkan evakuasi serta penanganan bencana di wilayah lain yang juga terancam banjir.

    Dengan sigap dan koordinasi yang solid, Donny memastikan keselamatan warga menjadi prioritas utama.

    Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 122 rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di wilayah Jakarta tergenang banjir.

    Jakarta Timur terdapat 56 RT, yakni Kelurahan Bidara Cina sebanyak tiga RT dengan ketinggian air 120 sampai 420 cm, Kelurahan Balekambang tiga RT dengan ketinggian air 190 cm, Kelurahan Cawang tujuh RT dengan ketinggian air 370 cm, Kelurahan Cililitan dua RT dengan ketinggian air 370 cm, dan Kelurahan Gedong tiga RT dengan ketinggian air 300-400 cm.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 16 Lokasi Pengungsian Banjir Jakarta, BPBD Kerahkan Bantuan

    16 Lokasi Pengungsian Banjir Jakarta, BPBD Kerahkan Bantuan

    PIKIRAN RAKYAT – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan Jakarta pada awal Maret 2025 menyebabkan kenaikan status siaga di beberapa pintu air dan pos pantau.

    Akibatnya, banjir melanda 105 RT dan 5 ruas jalan di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah membuka 16 lokasi pengungsian dan mengerahkan bantuan untuk warga terdampak.

    Berikut ini informasi terkini berdasarkan rilis yang diterima Pikiran-Rakyat.com dari BPBD DKI Jakarta:

    Kenaikan Status Siaga

    – Bendung Katulampa: Siaga 3 (Waspada) pukul 19:30 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 23:00 WIB.

    – Pos Pantau Depok: Siaga 2 (Siaga) pukul 23:00 WIB, Siaga 1 (Bahaya) pukul 02:00 WIB.

    – Pintu Air Manggarai: Siaga 3 (Waspada) pukul 07:00 WIB.

    – Pintu Air Karet: Siaga 3 (Waspada) pukul 04:00 WIB.

    – Pos Pantau Krukut Hulu: Siaga 3 (Waspada) pukul 00:00 WIB.

    – Pos Pantau Pesanggrahan: Siaga 3 (Waspada) pukul 23:00 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 03:00 WIB.

    – Pos Pantau Angke Hulu: Siaga 3 (Waspada) pukul 00:00 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 02:00 WIB, Siaga 1 (Bahaya) pukul 06:00 WIB.

    – Pos Sunter Hulu: Siaga 3 (Waspada) pukul 23:00 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 00:00 WIB.

    16 Lokasi Pengungsian

    Kelurahan Kampung Melayu

    1. SDN Kampung Melayu 01/02 (30 Jiwa)

    2. Masjid Jami Miftahul Huda (181 Jiwa)

    Kelurahan Bidara Cina

    3. RPTRA RT.10 RW.11 (17 Jiwa)

    4. Aula Kelurahan Bidara Cina (21 Jiwa)

    5. Masjid Abrol RT.12 RW.11 (26 Jiwa)

    6. SKKT RT.6,13 RW.11 (20 Jiwa)

    7. Majlis Ta’lim masjid Abrol RT10 RW.11 (24 Jiwa)

    Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Jakarta.

    Kelurahan Cawang

    8. Musholla Al Ishlah (53 Jiwa)

    9. Ruko – Ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa)

    Kelurahan Pejaten Timur

    10. SDN 22 (450 Jiwa)

    11. SMPN 46 (300 Jiwa)

    Kelurahan Cilandak Timur

    12. Musholla Al Makmuriyah (39 Jiwa)

    13. Pendopo RT.3 RW.3 (19 orang)

    Kelurahan Lebak Bulus

    14. Musholla Al – Mabrur RT.8 RW.8 (100 Jiwa)

    Kelurahan Lenteng Agung

    15. Majelis Ta’lim RW.03 (230 Jiwa)

    Kelurahan Kembangan Selatan

    16. Majelis Nurul Muhi, RT.2 RW.9 (52 Jiwa)

    Bantuan BPBD

    – Makanan Siap Saji 1000 box.

    – Paket kidsware 260 Paket.

    – Air Mineral 20 Dus.

    – Selimut 20 Lembar.

    – Family Kit 160 Paket.

    Upaya Penanganan

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan. Koordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi. Penyiapan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Target genangan surut dalam waktu cepat.

    Imbauan

    Masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, hubungi nomor telepon 112 (gratis, 24 jam).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Detik-detik Air Banjir Masuk ke Mega Mall Bekasi, Pedagang Berlarian

    Detik-detik Air Banjir Masuk ke Mega Mall Bekasi, Pedagang Berlarian

    Bisnis.com, JAKARTA — Derasnya air banjir memasuki Mega Mall Bekasi, Jawa Barat, hari ini, Selasa (4/3/2025). Banjir pun menggenangi lantai dasar pusat perbelanjaan itu. 

    Berdasarkan penggalan video yang diterima Bisnis, para pedagang di sejumlah kios di lantai dasar Mega Mall Bekasi sempat berlarian saat air banjir secara deras mulai memasuki mal melalui pintu samping.  

    Dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu, barang dagangan seperti baju, aksesoris hingga perangkat elektronik terlihat hanyut dibawa derasnya air banjir yang masuk dari luar mal.  

    Beberapa pedagang terlihat masih berusaha untuk menyelamatkan barang dagangannya. Namun, beberapa orang pada video mengajak untuk seluruh perdagang naik ke lantai lebih tinggi dan menyelamatkan diri terlebih dahulu.

    “Naik, naik, woy!,” ujar seseorang yang berada di lokasi saat genangan air naik dengan cepat, dikutip dari video tersebut. 

    Air pun terlihat dengan cepat naik dan turut merendam bagian bawa eskalator. Tidak sedikit dari pedagang yang tak memiliki pilihan selain menyelamatkan diri terlebih dahulu. 

    Sejak siang hari ini, video yang memperlihatkan kondisi banjir di pusat perbelanjaan itu turut berseliweran di media sosial. Akun X @txtdrbekasi misalnya yang mengunggah video situasi lantai dasar tersebut yang sudah tergenang air banjir. 

    Barang dagangan berbentuk pakaian yang masih digantung utamanya terlihat paling banyak yang terendam banjir.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyebut hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (3/5/2025) malam menyebabkan banjir di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi. 

    BPBD Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Sementara itu, di Kabupaten Bekasi, hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

    BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter merendam 15 unit rumah. Berdasarkan pemantauan visual di lapangan, hingga Selasa (4/3) pagi banjir masih menggenangi sejumlah wilayah. BPBD dan tim gabungan melakukan evakuasi warga terdampak menggunakan perahu karet.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah pusat melalui BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3).

    BNPB mengimbau untuk pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan mempersiapkan kebutuhan dasar yang diperlukan serta mengikuti instruksi petugas berwenang.

  • Banjir Jabodetabek, Pimpinan DPR Minta Pemda Sigap Bantu Warga

    Banjir Jabodetabek, Pimpinan DPR Minta Pemda Sigap Bantu Warga

    Banjir Jabodetabek, Pimpinan DPR Minta Pemda Sigap Bantu Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua DPR RI
    Cucun Ahmad Syamsurijal
    meminta pemerintah, khususnya pemerintah daerah (pemda), sigap membantu masyarakat yang terkena bencana banjir.
    Sebab, sejak Senin (3/3/2025), banjir melanda sejumlah daerah, yakni wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (
    Jabodetabek
    ).
    “Utamakan operasi penyelamatan masyarakat. Pemda harus tanggap dan sigap membantu warganya yang terdampak banjir,” kata Cucun saat dikonfirmasi, Selasa (4/3/2025).
    Adapun hujan deras yang mengguyur area Jabodetabek memicu meluapnya sungai yang merendam berbagai area pemukiman.
    Cucun meminta agar petugas gabungan memastikan evakuasi warga terus dilakukan secara menyeluruh.
    “Pastikan semua warga yang terjebak banjir untuk segera dievakuasi. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” kata dia.
    Bukan hanya merendam rumah, banjir juga membuat lalu lintas di Ibu Kota terdampak macet karena air menggenangi sejumlah jalan arteri.
    “Kita minta agar BPBD dan Pemprov segera memastikan jalur-jalur yang tergenang bisa cepat dikeringkan agar mobilitas masyarakat tidak terganggu,” ujar Cucun.
    Selain itu, ia meminta pemerintah pusat segera memberikan bantuan kepada daerah yang wilayahnya terdampak banjir parah.
    Wakil Ketua Umum PKB ini mendesak semua daerah yang terdampak banjir menyiapkan posko-posko pengungsian yang layak, termasuk fasilitas bagi anak, ibu hamil/menyusui, dan lansia.
    “Pemda dan BNPB perlu juga memastikan agar warga yang masih bertahan di rumahnya yang kebanjiran untuk tetap mendapatkan bantuan dan jaminan keamanan serta kenyamanan, apalagi mayoritas warga kini tengah menjalani ibadah puasa,” ujar Cucun.
    Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melaporkan dampak dari banjir akibat hujan deras di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi.
    Abdul menyebut total 155 rumah di Bekasi terendam banjir dengan tinggi air mencapai 150-200 cm.
    Saat ini, BPBD setempat tengah mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak ke lokasi yang aman.
    “Sebanyak 140 unit rumah di Kota Bekasi dan 15 unit rumah di Kabupaten Bekasi terendam banjir dengan tinggi muka air sekitar 150 sampai 200 sentimeter,” ujar Abdul dalam keterangannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Jaktim kerahkan 150 personel untuk evakuasi korban banjir

    Polres Jaktim kerahkan 150 personel untuk evakuasi korban banjir

    Kami terus memantau situasi dan memberikan peringatan dini kepada warga

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim) mengerahkan sebanyak 150 personel gabungan untuk membantu evakuasi korban banjir di Jalan Tanjung Sanyang RW 08, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Sebanyak 150 personel dari Polres Metro Jakarta Timur, Polsek Kramat Jati, dan Kecamatan Kramat Jati serta instansi terkait dilibatkan dalam upaya penanggulangan bencana banjir,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat meninjau lokasi banjir, Selasa.

    Personel tersebut bekerja sama untuk mengevakuasi warga yang terjebak dan menyediakan bantuan yang dibutuhkan termasuk makanan dan obat-obatan.

    Posko kesehatan juga telah didirikan oleh Polres Metro Jakarta Timur di Jalan Tanjung Sanyang untuk memberikan layanan medis kepada warga yang membutuhkan.

    “Kami memastikan bahwa pelayanan kesehatan bisa langsung tersedia bagi mereka yang terdampak banjir. Hal ini untuk meminimalisir potensi dampak buruk pada kesehatan,” ujar Nicolas.

    Selain itu, Nicolas menjelaskan banjir yang melanda kawasan tersebut disebabkan oleh kiriman air dari wilayah Bogor yang datang secara mendadak dan mengakibatkan permukiman di Tanjung Sanyang terendam.

    Tercatat sekitar 500 kepala keluarga (KK) terdampak dengan banyaknya barang milik warga yang terjebak dalam genangan air.

    Masyarakat yang terisolasi pun membutuhkan bantuan untuk mengamankan barang-barang berharga mereka.

    Nicolas juga menekankan pentingnya informasi yang cepat dan akurat kepada masyarakat agar mereka dapat lebih siap menghadapi kejadian serupa di masa depan.

    “Kejadian banjir ini datang sangat cepat, dan kami di sini tidak hanya untuk memantau, tetapi juga untuk membantu evakuasi warga yang terjebak, terutama anak-anak dan orang tua,” jelas Nicolas.

    Lalu, Nicolas mengungkapkan bahwa peran serta pemerintah daerah juga sangat penting dalam menanggulangi dampak banjir, terutama dalam hal distribusi bantuan kepada warga yang mengungsi.

    “Kami harap bantuan dari pemerintah daerah segera datang untuk meringankan beban pengungsi,” ucap Nicolas.

    Lebih lanjut, Nicolas mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana banjir, mengingat curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Bogor dan sekitarnya.

    “Kami terus memantau situasi dan memberikan peringatan dini kepada warga, agar mereka bisa memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman jika curah hujan meningkat,” kata Nicolas.

    Usai peninjauan di Tanjung Sanyang, Kapolres Metro Jakarta Timur beserta jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Bidaracina, Jatinegara untuk meninjau lokasi banjir lainnya yang juga terdampak.

    Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 122 rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di wilayah Jakarta tergenang banjir.

    Jakarta Timur terdapat 56 RT, yakni Kelurahan Bidara Cina sebanyak tiga RT dengan ketinggian air 120 sampai 420 cm, Kelurahan Balekambang tiga RT dengan ketinggian air 190 cm, Kelurahan Cawang tujuh RT dengan ketinggian air 370 cm, Kelurahan Cililitan dua RT dengan ketinggian air 370 cm, dan Kelurahan Gedong tiga RT dengan ketinggian air 300-400 cm.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI kembali lakukan modifikasi cuaca untuk atasi banjir 

    Pemprov DKI kembali lakukan modifikasi cuaca untuk atasi banjir 

    pelaksanaan OMC juga perlu dilakukan daerah lain bukan hanya di DKI Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai salah upaya mengatasi banjir di Ibu Kota paling lambat pada 6 Maret 2025.

    “Saya meminta untuk modifikasi cuaca dilakukan, (awan hujan) didorong untuk ke laut. Karena memang banjir yang terjadi di Jakarta sekarang ini boleh dikatakan mayoritas hampir 90 persen lebih adalah kiriman,” kata Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung di Jakarta, Selasa.

    Pramono berpendapat curah hujan di Jakarta belakangan hari terakhir cukup rendah. Adapun banjir di Jakarta terjadi bila curah hujan mencapai di atas 150 mm per hari atau melebihi daya tampung saluran air.

    Saluran air baik yang utama maupun pendukung hanya bisa menampung curah hujan 100 mm hingga 150 mm per hari.

    “Karena curah hujan di Jakarta sendiri cukup rendah. Jadi curah hujan akan menjadi tinggi bebannya menjadi banjir kalau di atas 150 mm. Nah yang di atas (wilayah hulu) 150,180, bahkan 200 mm itu semuanya terjadi di atas,” ujar Pramono.

    Menurut dia, pelaksanaan OMC juga perlu dilakukan daerah lain bukan hanya di DKI Jakarta. Hal ini lantaran masalah banjir harus ditangani secara nasional.

    Dalam kesempatan itu, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan OMC dilakukan selama lima hari.

    “Nanti kita akan lihat hari ini BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah melakukan OMC. Kami nanti mungkin besok atau paling lambat Kamis kami akan melakukan modifikasi cuaca,” ujar dia.

    Pemprov DKI sudah beberapa kali melakukan OMC sejak beberapa bulan terakhir, yang terbaru Operasi pada periode 14-21 Februari 2025. Kegiatan tersebut dikatakan mampu mencegah potensi bencana banjir.

    Pelaksanaan OMC bertujuan memitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya dalam mengurangi risiko banjir akibat curah hujan ekstrem.

    Selain OMC, Pemprov DKI juga mengupayakan sejumlah hal guna mengatasi banjir di Jakarta termasuk membuka Pintu Air Manggarai, dan memantau berbagai pintu air, agar bisa mengatur aliran air.

    Dengan demikian, air tidak membebani kawasan Jakarta Timur, khususnya yang dialiri Kali Ciliwung. Ini karena beban Kali Ciliwung sudah terlalu besar, sehingga butuh keputusan yang bijak dalam mengatur pintu air tersebut.

    Pramono mengatakan Pemprov DKI juga fokus pada penanganan banjir dalam jangka panjang. Upaya yang dilakukan yakni pengerukan sedimen atau lumpur di sungai, waduk, dan kali serta membangun sumur resapan.

    “Sodetan dilanjutkan kembali, sumur resapan tidak lagi dibuat di jalan tetapi dibuat di saluran-saluran air,” kata dia.

    Pemprov DKI Jakarta, sambung dia, juga membuka diri untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemimpin daerah terdampak banjir guna mengatasi masalah tersebut.

    “Karena penyelesaian tidak bisa parsial hanya Jakarta. Bahkan saya mendapatkan laporan yang sekarang ini dampaknya besar ada di Bekasi,” ujar Pramono.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov Akan Lebih Fokus Benahi Ciliwung

    Pemprov Akan Lebih Fokus Benahi Ciliwung

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen lebih fokus membenahi Kali Ciliwung sebagai upaya mengantisipasi banjir.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan, pengerukan waduk dan sungai-sungai masuk dalam program 100 hari kerjanya bersama Pramono Anung.

    “Sekarang, dengan PSN (Program Strategis Nasional) pengendalian banjir, kami akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung,” kata Rano Karno di Jakarta pada Selasa, 4 Maret 2025 seperti dikutip dari Antara.

    Anggaran Besar

    Menurutnya Pemprov DKI mendapat anggaran cukup besar dari Pemerintah Pusat terkait PSN untuk pengendalian banjir, tapi tidak menyebut jumlah yang dimaksud.

    “Pemerintah pusat juga mendengar bahwa bukan kita enggak mampu, tapi tentu tidak ada kelar dalam satu tahun dengan anggaran terbatas,” ujarnya.

    Sementara itu, banjir disebabkan meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Titik tertinggi terjadi di Kelurahan Pejaten Timur 3,7 meter.

    Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pukul 3.00 WIB menunjukkan, ketinggian air 30 cm dan tertinggi di kisaran 120 cm.

    “Kemarin banjir di tengah Ciliwung, sekarang sudah mulai Depok, Jakarta Timur. Ini realita yang kita hadapi. Karena itulah, makanya kami mengantisipasinya,” lanjutnya.

    Bantuan Banjir Jakarta

    Wakil Gubernur Rano Karno mengunjungi salah satu wilayah terdampak banjir di Jalan Kamboja 1, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa, 4 Maret 2025 pagi.

    “Saya bangga, semua kedinasan enggak nunggu instruksi, bergerak berdasarkan SOP,” kata pria yang akrab dipanggil Bang Doel itu.

    Ia mengaku sekira 300 orang jiwa terdampak banjir di lokasi itu. Pemprov DKI menyalurkan bantuan seperti terpal, makanan siap saji, handuk, dan lainnya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pada korban banjir.

    “Pegang SOP, jangan keluar dari ketentuan hukum supaya tidak terjadi sesuatu di kemudian hari. Tapi, bisa dipertanggungjawabkan,” lanjut Wakil Gubernur Jakarta.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Polisi evakuasi 130 balita dan lansia korban banjir di Cililitan

    Polisi evakuasi 130 balita dan lansia korban banjir di Cililitan

    Anggota Batalyon A Pelopor yang diterjunkan sebanyak 10 orang dan dibagi menjadi dua tim evakuasi

    Jakarta (ANTARA) – Tim SAR Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya mengevakuasi 130 korban banjir mulai dari anak-anak di bawah lima tahun (balita) hingga lanjut usia di Gang Setiawan, Jalan Cililitan Kecil 1, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Komandan Tim (Dantim) SAR Batalion A Pelopor Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Ipda Siswanto menyebut 130 korban tersebut dievakuasi menggunakan dua jenis perahu yakni perahu sakunar dan karet.

    “Evakuasi warga terdampak banjir yang menggunakan perahu sakunar total ada 83 orang, yang terdiri atas 22 balita, enam lansia, dan 55 orang warga,” kata Siswanto saat ditemui di lokasi, Selasa.

    Tim juga mengevakuasi warga di 13 RT yang masih terjebak banjir di dalam rumahnya.

    Evakuasi dilakukan dari rumah warga yang terendam banjir setinggi empat meter dengan menggunakan dua perahu milik Polri.

    Secara bergantian, anggota Brimob Batalyon A Pelopor mengayuh perahu karet dengan menggunakan dayung secara manual.

    Mereka terus menyusuri rumah-rumah warga yang berada di area banjir dan sulit dijangkau. Anggota Batalyon A Pelopor yang diterjunkan sebanyak 10 orang dan dibagi menjadi dua tim evakuasi.

    “Evakuasi warga korban terdampak banjir yang menggunakan perahu karet ada sebanyak 47 orang. Dari 47 warga yang dievakuasi itu terdiri dari 10 anak balita, lima orang lansia, dua orang sakit, dan 30 warga umum,” ujar Siswanto.

    Adapun proses evakuasi penyelamatan warga korban banjir sudah dilakukan sejak pukul 09.00 WIB. Ketinggian banjir yang melanda kawasan Cililitan Kecil ini bervariasi, sekitar tiga sampai empat meter.

    “Tadi kami kesulitan karena banyak yang kami evakuasi itu dari balita dan anak-anak kecil,” ujar Siswanto.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat sebanyak 122 rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di wilayah Jakarta tergenang banjir.

    Jakarta Timur terdapat 56 RT, yakni Kelurahan Bidara Cina sebanyak tiga RT dengan ketinggian air 120 sampai 420 cm, Kelurahan Balekambang tiga RT dengan ketinggian air 190 cm, Kelurahan Cawang tujuh RT dengan ketinggian air 370 cm, Kelurahan Cililitan dua RT dengan ketinggian air 370 cm, dan Kelurahan Gedong tiga RT dengan ketinggian air 300-400 cm.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cerita Relawan Tetap Berpuasa Saat Melakukan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan – Halaman all

    Cerita Relawan Tetap Berpuasa Saat Melakukan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Haji Ending (70) relawan dari Satgasus Brigade 08 Jakarta Barat dengan penuh semangat mengevakuasi warga terdampak banjir di Kompleks Induk Koperasi Pegawai Negeri atau IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

    Ending mengungkap pihaknya telah membantu evakuasi warga dari pukul 11.00 WIB hingga saat ini. 

    “Di sana masih ada nenek-nenek minta tolong minta dievakuasi,” unjar Ending setelah mengevakuasi warga, Selasa (4/3/2025). 

    Ia mengatakan tidak ada kesulitan yang berarti saat melakukan evakuasi warga. 

    “Hanya faktor air saja (Mengayuh perahu karet),” ucapnya. 

    Di tengah terik matahari, lelahnya mengayuh perahu karet membantu warga dari banjir Jakarta, Haji Ending pun masih mempertahankan ibadah puasanya. 

    “Itu (Puasa) sudah kewajiban saya di bulan suci Ramadan ini. Apapun kegiatan saya, puasa tetap berjalan. Itu prinsip saya selama ini,” terangnya. 

    Ending mengaku bergabung ke relawan Satgasus Brigade 08 Jakbar sejak 15 tahun lalu.

    “Saya juga sudah pernah mengikuti organisasi lain. Tapi di sini lebih betah. Karena banyak turun ke lapangan di tempat bencana-bencana,” ungkapnya. 

    Ia juga menerangkan saat ini rumahnya juga terdampak banjir. Tetapi menurutnya tugas lebih utama. 

    Saat membantu evakuasi warga hari ini Ending mengaku kakinya terluka hingga mengeluarkan darah. 

    “Itu kaki tadi kena keramik. Aduh apa nih ternyata ilmunya rontok,” ucap Ending lalu tertawa. 

    Hingga pukul 15.15 WIB, 139 warga terdampak banjir telah berhasil dievakuasi petugas gabung dari TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, BPBD DKI Jakarta dan relawan. 

  • Anak laki-laki terseret arus Kali Ciliwung saat evakuasi di Tebet

    Anak laki-laki terseret arus Kali Ciliwung saat evakuasi di Tebet

    Jakarta (ANTARA) – Seorang anak laki-laki berinisial A (2) terseret arus Kali Ciliwung saat dilakukan evakuasi banjir di Jalan J, Gang Perintis RT 010/RW 010, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

    “Kami mendapatkan laporan dari warga adanya seorang anak laki-laki yang hanyut di Kali Ciliwung saat sedang dilakukan evakuasi oleh tim relawan,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih di Jakarta, Selasa.

    Murodih mengatakan laporan diterima pada Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.

    Pada awalnya, saat itu empat tim relawan sedang melakukan evakuasi lima orang korban banjir menggunakan perahu karet.

    “Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus air sungai,” jelasnya.

    Atas kejadian tersebut, warga setempat melaporkan kejadian tersebut Polsek Tebet.

    Kemudian, para petugas kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk ditindaklanjuti.

    “Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan dan Basarnas Jakarta Selatan sedang melakukan pencarian,” ujarnya.

    Sementara, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan menambahkan akibat perahu karet terbalik itu pada awalnya mengakibatkan tiga orang hanyut.

    “Perahu karet terbalik mengakibatkan tiga orang hanyut, namun dua orang berhasil diselamatkan kembali dan korban hanyut berinisial A,” ucap Yohan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025