Kementrian Lembaga: BPBD

  • Banjir Jabodetabek Belum Surut, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang

    Banjir Jabodetabek Belum Surut, Sejumlah Wilayah Masih Tergenang

    Bisnis.com, JAKARTA – Bencana banjir yang mengepung sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa (4/3/2025) belum seluruhnya surut.

    Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mencatat hingga Selasa malam, sejumlah titik di Jabodetabek terpantau masih belum surut. 

    Untuk wilayah Kabupaten Bekasi hingga Selasa (4/3/2025), pukul 19.00 WIB, banjir di beberapa titik belum surut. Tercatat sebanyak 18 desa di 10 kecamatan yang terdampak banjir. 

    Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Bojongmangu, Cikarang Utara, Cikarang Timur, Cikarang Pusat, Cibitung, Cibarusah, Serang Baru, Setu, Tambun Utara dan Tambun Selatan. 

    Sebanyak 13.704 KK atau 51.320 jiwa di sejumlah kecamatan tersebut terdampak banjir. BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan. 

    Sementara itu, di wilayah Kota Bekasi, banjir menggenangi 25 kelurahan di 12 kecamatan. Masyarakat terdampak sebanyak 18.738 KK (61.233 jiwa). Bencana ini mengakibatkan 47 KK atau 360 jiwa dari Kecamatan Bekasi Utara mengungsi sementara waktu ke musola Jumiatur Khair.  

    Pemerintah daerah setempat telah menetapkan status kedaruratan menyikapi bencana hidrometeorologi di wilayahnya. 

    Sementara itu, banjir di wilayah Jakarta genangan masih terjadi di beberapa kelurahan, seperti di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Total warga terdampak sebanyak 770 KK atau 2.098 jiwa, sedangkan data warga mengungsi sejumlah 313 KK atau sebanyak 1.236 jiwa. 

    BNPB juga memonitor banjir yang terjadi di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Banjir melanda 7 desa pada 7 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 1.373 KK atau 4.157 jiwa terdampak bencana ini.

    Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dampak di lapangan, sedangkan di Tangerang Selatan, 1.870 KK terdampak di 5 kecamatan. Hingga Selasa (4/3/2025), sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan genangan belum surut. 

    Di wilayah Kota Depok, banjir menyasar pada 15 kelurahan di 8 kecamatan. Kondisi terakhir terpantau genangan air di sebagian besar wilayah sudah surut. Genangan masih terlihat di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Pancoran Mas, dengan tinggi muka air 30 – 40 cm.

    Bencana banjir di wilayah itu berdampak pada 603 KK atau 398 jiwa.  Di samping itu, tercatat kerugian material dengan kategori terdampak pada rumah 86 unit, fasilitas pendidikan 1, fasilitas ibadah 1 dan jaringan pipa gas 1 titik. 

    Pemerintah Gelar Modifikasi Cuaca

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan pemerintah terus berupaya mengatasi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek dengan berbagai langkah darurat.

    Dia menyatakan bahwa selain upaya evakuasi dan penyelamatan warga terdampak, pemerintah juga memperluas operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di kawasan tersebut.  

    “Iya tadi pagi saya bersama Kepala BNPB sudah menggelar rapat koordinasi, yang hadir ada perwakilan dari Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Basarnas, dan BMKG. Saat ini fokus utama kita adalah penyelamatan masyarakat. Oleh karena itu, evakuasi sudah dikerahkan, kita sudah koordinasi soal lokasi mana yang butuh bantuan dan pengungsian,” ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).  

    Selain menangani dampak langsung banjir, kata Pratikno pemerintah juga meningkatkan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan, terutama yang berasal dari wilayah hulu.

    “Karena ini banjir ini masalahnya juga ada dikiriman dari hulu dari hulu, juga di hilirnya sendiri juga hujan terus ya di daerah kawasan Jabodetabek. makanya ini harus dikurangi curah hujan, curah hujannya dikurangi,” imbuhnya.  

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, operasi modifikasi cuaca (OMC) akan berlangsung menyesuaikan dengan prediksi cuaca yang telah ditetapkan.

    BNPB bersama dengan instansi terkait yang melakukan OMC ini berharap dapat mengalihkan potensi hujan di wilayah Jabodetabek yang terdampak banjir ke area yang lebih aman. Di samping itu, OMC ini diharapkan dapat untuk menurunkan intensitas hujan dan dampak bencana yang lebih besar. 

    “Saat ini kita mulai dari tanggal 4 sampai 8 Maret mengingat prediksi curah hujan masih cukup tinggi,” ujar Suharyanto.

  • Anak terseret arus Kali Ciliwung ditemukan meninggal di dekat rumahnya

    Anak terseret arus Kali Ciliwung ditemukan meninggal di dekat rumahnya

    Jakarta (ANTARA) – Seorang anak laki-laki berinisial A (2) yang terseret arus Kali Ciliwung saat dilakukan evakuasi banjir di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (4/3), ditemukan di dekat rumahnya dalam kondisi meninggal.

    “Warga melihat jenazah anak kecil dengan posisi telentang di dekat rumahnya, sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih di Jakarta, Rabu.

    Murodih mengatakan temuan tersebut didapat setelah kondisi luapan air Kali Ciliwung surut drastis dan listrik di permukiman sudah dinyalakan oleh PLN.

    Selanjutnya, warga mengevakuasi korban ke rumah neneknya di Gang Perintis RT010/RW010, Tebet, Jakarta Selatan.

    “Selanjutnya warga melaporkan temuan tersebut kepada Timsar Gabungan,” ujarnya.

    Adapun faktor penghambat dalam proses pencarian yakni karena cuaca, arus kali meluap, akses mobilitas perahu sempit dan kabel listrik.

    Kemudian, unsur yang terlibat yakni SAR Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Tebet, Satpol PP Kebayoran Baru dan masyarakat setempat.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat pada Rabu hingga pukul 06.00 WIB, ada tiga rukun tetangga (RT) di Kebon Baru, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian 60 hingga 200 sentimeter (cm) karena meluapnya air Kali Ciliwung.

    Sebelumnya, seorang anak laki-laki berinisial A (2) terseret arus Kali Ciliwung saat dilakukan evakuasi banjir di Jalan J, Gang Perintis RT 010/RW 010, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (4/3).

    Pada awalnya, saat itu empat tim relawan sedang melakukan evakuasi lima orang korban banjir menggunakan perahu karet.

    Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus air sungai.

    Atas kejadian tersebut, warga setempat melaporkan kejadian tersebut Polsek Tebet.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir Jakarta, Pimpinan DPRD DKI Minta Naturalisasi Sungai Jadi Prioritas

    Banjir Jakarta, Pimpinan DPRD DKI Minta Naturalisasi Sungai Jadi Prioritas

    Jakarta

    Banjir melanda ratusan rukun tetangga (RT) di Jakarta. Wakil Ketua DPRD Jakarta Wibi Andrino mendorong percepatan proyek naturalisasi sungai hingga peningkatan kapasitas drainase.

    “Percepatan proyek pengendalian banjir, seperti naturalisasi sungai dan peningkatan kapasitas drainase, harus jadi prioritas,” kata Wibi kepada wartawan, Selasa (4/3/2025).

    Wibi menekankan penanganan banjir membutuhkan respons cepat hingga koordinasi lintas instansi. Karena itu, kata dia, Pemprov mesti memastikan betul proses evakuasi warga berjalan baik.

    “Pemprov harus memastikan pompa berfungsi optimal, saluran air bersih dari sumbatan, dan evakuasi warga terdampak berjalan lancar,” tegasnya.

    Terakhir, Wibi mendorong agar Pemprov Jakarta merealisasikan solusi jangka panjang penanggulangan banjir. Dengan begitu, Jakarta tangguh banjir dapat diwujudkan.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    “DPRD akan terus mengawasi dan mendorong realisasi solusi jangka panjang agar Jakarta lebih tangguh menghadapi banjir,” ujarnya.

    Seperti diketahui, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam.

    Hujan baru reda sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (4/3/2025). Hujan sepanjang malam itu memicu sungai yang mengalir di Jabodetabek meluap. Akibatnya, rumah-rumah warga di berbagai wilayah terendam banjir.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan sebanyak 122 RT dilanda banjir hingga Selasa (4/3) sore. Di pagi hari, ketinggian air di wilayah Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, sempat mencapai 5 meter.

  • 114 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Pagi Ini, Paling Tinggi 3,1 Meter

    114 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Pagi Ini, Paling Tinggi 3,1 Meter

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyampaikan sebanyak 114 RT masih terendam banjir. Banjir paling tinggi mencapai 3,1 meter.

    Jumlah tersebut merupakan data pada Rabu (5/3/2025) pukul 04.00 WIB. Sementara dua ruas jalan masih tergenang.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 114 RT dan 2 Ruas Jalan Tergenang,” kata Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan melalui keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).

    Berikut data wilayah terdampak banjir di Jakarta:

    Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Duri Kosambi
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    – Kel. Kedaung Kali Angke
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Rawa Buaya
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 150 cm
    * Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    – Kel. Kebon Jeruk
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 60 s.d 100 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kedoya Selatan
    * Jumlah: 4 RT
    * Ketinggian: 90 cm
    * Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kembangan Selatan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kel. Kembangan Utara
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 60 s.d 80 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Angke

    Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Petamburan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 40 cm
    * Penyebab: Luapan PHB

    Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Lenteng Agung
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipulir
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 70 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Pondok Pinang
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Pengadegan
    * Jumlah: 1 RT
    * Ketinggian: 310 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Rawajati
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 90 s.d 250 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Pejaten Timur
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 30 s.d 120 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Bintaro
    * Jumlah: 6 RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Pesanggrahan
    * Jumlah: 8 RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    – Kel. Kebon Baru
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 60 s.d 200 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Manggarai
    * Jumlah: 5 RT
    * Ketinggian: 45 s.d 125 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:
    – Kel. Bidara Cina
    * Jumlah: 3 RT
    * Ketinggian: 180 s.d 220 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kampung Melayu
    * Jumlah: 38 RT
    * Ketinggian: 40 s.d 250 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang
    * Jumlah: 7 RT
    * Ketinggian: 160 s.d 260 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan
    * Jumlah: 2 RT
    * Ketinggian: 220 s.d 230 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jalan Tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari:
    1. Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian : 40 cm
    2. Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan
    Ketinggian : 70 cm

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:
    1. Kel. Rawa Buaya: 4 RT
    2. Kel. Lebak Bulus: 1 RT
    3. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT
    4. Kel. Cilandak Timur: 3 RT
    5. Kel. Cipinang Muara: 3 RT
    6. Kel. Gedong: 3 RT
    7. Kel. Balekambang: 3 RT
    8. Kel. Bali Mester: 3 RT

    Jalan tergenang yang sudah surut sebagai berikut:
    1. Jl. Komplek Joglo Baru RT. 07 RW Kel. Joglo, Jakarta Barat
    2. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat
    3. Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    Lokasi Pengungsi:
    Kel. Kampung Melayu
    1. SDN Kampung Melayu 01/02 (260 Jiwa)
    2. Masjid Jami Miftahul Huda (181 Jiwa)
    Kel. Bidara Cina
    3. RPTRA RT.10 RW.11 (48 Jiwa)
    4. Masjid Abrol RT.12 RW.11 (71 Jiwa)
    5. SKKT RT.6,13 RW.11 (70 Jiwa)
    6. GPIB Penabur (182 Jiwa)
    7. GOR (599 Jiwa)
    Kel. Cawang
    8. Musholla Al Ishlah (53 Jiwa)
    9. Ruko – Ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa)
    10. Universitas Binawan (531 Jiwa)
    Kel. Pejaten Timur
    11. SDN 22 (450 Jiwa)
    12. SMPN 46 (300 Jiwa)
    Kel. Cilandak Timur
    13. Musholla Al Makmuriyah (39 Jiwa)
    14. Pendopo RT.3 RW.3 (19 orang)
    Kel. Lebak Bulus
    15. Musholla Al – Mabrur RT.8 RW.8 (100 Jiwa)
    Kel. Lenteng Agung
    16. Majelis Ta’lim RW.03 (230 Jiwa)
    Kel. Kembangan Selatan
    17. Majelis Nurul Muhi, RT.2 RW.9 (52 Jiwa)
    Kel. Kedoya Selatan
    18. Kantor Kel Kedoya Selatan (31 Jiwa)
    Kel. Kedaung Kali Angke
    19. Masjid Jami Alfudholah (37 Jiwa)
    Kel. Pengadegan
    20. Rusunawa Pengadegan (200 Jiwa)
    21. GOR Pengadegan (500 Jiwa)
    22. Kantor Kecamatan (80 jiwa)
    23. Yayasan Lia (50 Jiwa)
    24. Town House Pengadegan (15 Jiwa)
    25. SD 03 Pengadegan (30 jiwa)

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Top 5 News: Banjir Lumpuhkan Bekasi hingga Nikita Mirzani Ditahan

    Top 5 News: Banjir Lumpuhkan Bekasi hingga Nikita Mirzani Ditahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Laga Persija vs PSIS dialihkan ke Stadion Tangerang akibat banjir yang melanda kawasan Bekasi, serta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Musi Banyuasin menjadi top 5 news pada Selasa (4/3/2025).

    Artikel lainnya yang tak kalah menarik, yaitu banjir setinggi tiga meter merendam ratusan rumah warga di dua Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat hingga Bekasi lumpuh dihantam banjir.

    Top 5 news Beritasatu.com:

    1. Laga Persija vs PSIS Dialihkan ke Stadion Tangerang karena Banjir 

    Pertandingan pekan ke-25 Liga 1 Persija vs PSIS resmi dipindahkan ke Stadion Indomilk Arena, Tangerang. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu (5/3/2025) pukul 20.30 WIB. Laga tersebut batal dimainkan karena banjir yang melanda kawasan Bekasi berdampak pada kondisi stadion.

    Persija menjelaskan, perubahan lokasi dan jadwal pertandingan ini telah ditetapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) melalui surat resmi dengan perihal “penerapan status pertandingan kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 Persija vs PSIS”.

    2. KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Musi Banyuasin

    Tim penyidik KPK melakukan penggeledahan di lingkungan Pemkab Musi Banyuasin (Muba), Selasa (4/3/2025). Penggeledahan berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini. 

    Penggeledahan ini terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Tebing Bulang pada Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.

    3. Gawat! Banjir Karawang Meluas

    Top 5 news selanjutnya, banjir setinggi tiga meter merendam ratusan rumah warga di dua Kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Seluruh warga korban banjir telah dievakuasi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ke tempat-tempat pengungsian.

    Dari pantauan udara di lokasi banjir, terpantau ketinggian air mencapai atap rumah warga di Desa Karangligar dan Desa Mekarmulya, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang.

    4. Nikita Mirzani Santai Saat Ditahan

    Nikita Mirzani resmi ditahan terkait dugaan pemerasan terhadap pengusaha Reza Gladys. Bersama asistennya yang berinisial IM, Nikita dikawal menuju ruang tahanan di Rutan Polda Metro Jaya pada Selasa (4/3/2025), tetapi tetap tampak santai dan bahkan melemparkan senyuman kepada awak media.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, Nikita Mirzani keluar dari Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya dan langsung dikawal oleh sejumlah penyidik. Ia memakai baju tahanan yang hanya diselempangkan di punggungnya tanpa benar-benar dipakai.

    5. Bekasi Lumpuh Dihantam Banjir

    Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (4/3/2025) dini hari membuat banjir menghantam Bekasi. Sejumlah ruas jalan utama tergenang hingga tak dapat dilalui, menyebabkan kemacetan panjang dan menghambat mobilitas warga.

    Selain itu, aktivitas di Stasiun Bekasi ikut terdampak karena adanya pemadaman listrik yang membuat operasional sedikit terganggu. 

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Selasa (4/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Link CCTV untuk Pantau Banjir di Jabodetabek – Halaman all

    Link CCTV untuk Pantau Banjir di Jabodetabek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut link CCTV untuk mengecek kondisi banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek.

    Seluruh masyarakat bisa mengecek kondisi banjir yang terjadi di Jakarta, melalui situs web Jakarta Smart City milik Pemprov DKI Jakarta.

    Lokasi dan kondisi banjir bisa dicek melalui situs web http://smartcity.jakarta.go.id/maps/.

    Saat link tersebut diklik, halaman situs web akan menampilkan sejumlah pilihan, termasuk nama-nama satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

    Langkah berikutnya, klik tulisan “Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)”.

    Kemudian centang pilihan “CCTV Lokasi Rawan Banjir (Radius 1.000 Meter)”.

    Lalu, pilih salah satu kawasan yang ingin kamu pantau kondisi genangan banjirnya.

    Klik simbol CCTV yang muncul di peta berdasarkan lokasi.

    Nantinya, akan muncul video yang menggambarkan suasana sekitar secara real time.

    Selain itu, kamu juga bisa mengecek lokasi dan kondisi banjir melalui link situs web https://smartcity.jakarta.go.id/id/pantaubanjir/.

    Ketika link tersebut diklik, halaman situs web akan menampilkan sejumlah pilihan, termasuk Dasbor Pantau Banjir, Peta, Informasi Banjir, dll.

    Langkah berikutnya, klik tulisan Peta, kemudian pilih “Peta Banjir Berbasiskan RT”.

    Tampilan peta situs web tersebut kemudian akan menampilkan informasi wilayah yang terendam banjir di Ibu Kota.

    Selain lewat situs web tersebut, masyarakat juga bisa mengetahui titik banjir di wilayah Jabodetabek melalui Aplikasi JAKI.

    Sebelumnya, Anda harus mengunduh Aplikasi JAKI melalui Google Play Store atau di App Store.

    Cara Cek Titik Banjir di Jabodetabek Lewat JAKI:

    1. Unduh Aplikasi JAKI melalui Google Play Store atau di App Store.

    2. Buka JAKI, dan pilih fitur “JakPantau”.

    3. Pilih tombol “Info Banjir (RT)” di kanan atas layar. Setelah itu, Anda akan diarahkan ke peta banjir berbasis RT.

    4. Di peta berbasis RT Jakarta, Anda dapat melihat titik-titik genangan/banjir (jika ada).

    Selain itu, terdapat rangkuman informasi jumlah RT, luas wilayah, dan daftar RT terdampak banjir serta data pintu air dan jumlah RT terdampak banjir per wilayah kota.

    LINK PANTAU BANJIR – Tangkapan layar tampilan situs web untuk pantau banjir di di Jabodetabek diambil pada Selasa (4/3/2025). Seluruh masyarakat bisa mengecek kondisi banjir yang terjadi di Jakarta melalui situs web Jakarta Smart City milik Pemprov DKI Jakarta di https://smartcity.jakarta.go.id/id/pantaubanjir/. (Tangkapan Layar Situs Web Jakarta Smart City milik Pemprov DKI)

    Di Aplikasi JAKI, Anda juga bisa Melapor adanya Genangan Banjir, caranya:

    1. Buka aplikasi JAKI, kemudian klik “Buat Laporan”.

    Khusus untuk laporan genangan/banjir, sangat disarankan memilih opsi Publik (bukan Privat/Rahasia) agar foto lokasi genangan/banjir dapat terlihat oleh petugas yang akan menanganinya.

    2. Foto genangan banjir yang kamu temukan.

    Ambil foto langsung dari aplikasi (bukan dari galeri) agar fitur geotagging berfungsi dan petugas dapat menemukan lokasi dengan tepat.

    3. Pilih kategori “Banjir” atau cari “Banjir” pada kolom pencarian

    4. Tulis deskripsi genangan dan banjir dengan detail.

    Seperti perkiraan tinggi genangan dan sebab banjir jika diketahui (bendungan jebol, saluran air penuh sampah, dll).

    5. Isi info lokasi secara lengkap, lalu “Simpan”.

    6. Tinjau ulang laporan lalu ketuk “Kirim Laporan”.

    (Tribunnews.com/Latifah)

  • Warga Jatiasih Bekasi yang Terpeleset dan Hanyut Terbawa Arus Banjir Belum Ditemukan – Halaman all

    Warga Jatiasih Bekasi yang Terpeleset dan Hanyut Terbawa Arus Banjir Belum Ditemukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JATIASIH – A (46), warga Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dikabarkan hilang terseret arus banjir, Selasa (4/3/2025). 

    Hingga pukul 14.00 WIB kemarin, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian.

    Camat Jatiasih, Ashari, mengatakan, korban hanyut terseret arus banjir ketika hendak membersihkan sampah bambu di Bendungan Koja Jatiasih.

    Korban kemudian terpeleset dan hanyut terbawa arus banjir yang berasal dari Sungai Cikeas yang saat itu mengalir cukup deras.

    “Informasi dari warga, sekitar pukul 06.00 WIB ada seorang warga yang sedang membersihkan sampah di Bendungan Koja, tetapi ia terpeleset dan terseret arus banjir,” kata Ashari saat meninjau banjir di Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Selasa (4/3/2025).

    Ashari menjelaskan saat kejadian ada saksi yang berupaya menolong korban, namun derasnya arus membuat penyelamatan belum berhasil. 

    “Saksi di lokasi sempat mencoba menyelamatkan korban, tetapi arus sangat deras, sehingga korban belum ditemukan,” jelasnya.

    Ashari mengungkapkan laporan terkait korban banjir yang hilang terseret arus banjir hanya satu orang.

    Lalu untuk korban sakit, luka-luka maupun meninggal dunia belum ada.

    “Sementara ini belum ada laporan korban lainnya,” ujarnya.

    Banjir 1,5 Meter Terjang 7 Kecamatan

    Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam banjir usai diguyur hujan deras pada Selasa (4/3/2025).

    Banjir menggenangi wilayah permukiman warga, jalan raya utama, jalan permukiman hingga jalan kawasan industri.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi mengatakan, banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 centimeter.

    Titik-titik banjir tersebar di Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, Bojongmangu,” kata dia.

    KAWASAN STASIUN BEKASI BANJIR – Tak hanya mengganggu aktivitas warga, banjir juga merendam sejumlah fasilitas di Stasiun Bekasi pada Selasa(4/3/2025) salah satunya genset yang berfungsi sebagai sumber listrik cadangan stasiun. Akibatnya, sejak pukul 14.00, perangkat tap in di gerbang masuk stasiun dimatikan. Penumpang yang hendak menggunakan KRL pun terpaksa naik tanpa tap in. (Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma)

    “Data sementara kami ada tujuh kecamatan terdampak, dan tim sudah ke lapangan kerahkan perahu karet dan bantuan,” katanya, Selasa (4/3/2025).

    Ia menuturkan, lokasi terdampak banjir rata-rata di dekat aliran sungai. Seperti sungai Cibeet, Citarum, Cipamingkis hingga Kali Bekasi.

    Sejumlah warga harus dievakuasi karena air sudah memasuki rumah mereka. 

    Beberapa ruas jalan utama juga tergenang, sehingga kendaraan kesulitan melintas.

    BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan saat ini tengah melakukan evakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak cukup parah seperti Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah.

    “Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan,” ujar Dodi Supriadi.

    Hingga saat ini, cuaca di Kabupaten Bekasi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

    BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir.

    Bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing agar lebih baik mengungsi ke tempat aman.

    “Evakuasi segera tempat yang lebih tinggi, jangan memaksakan bertahan di rumah,” katanya.

    Sumber : (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra/m37)

  • UPDATE Pukul 03.00 WIB, Info Terkini Daftar Genangan di Wilayah Jakarta Rabu 5 Maret 2025 Pagi – Halaman all

    UPDATE Pukul 03.00 WIB, Info Terkini Daftar Genangan di Wilayah Jakarta Rabu 5 Maret 2025 Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Info terkini lokasi genangan atau banjir di wilayah Jakarta hari Rabu (5/3/2025).

    Dikutip dari webiste BPBD DKI Jakarta kondisi terkini yang pada pukul 03.00 WIB, masih ada genangan di 114 Rukun Tetangga.

    BPBD mencatat saat ini genangan terjadi membuat dua ruas jalan tergenang.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Duri Kosambi

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kedaung Kali Angke

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Rawa Buaya

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kelurahan Kebon Jeruk

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 60 s.d 100 cm

    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kedoya Selatan

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 90 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kembangan Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Utara

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 s.d 80 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Petamburan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan PHB

    Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Lenteng Agung

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cipulir

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pondok Pinang

    Jumlah: 5 RT

    Ketinggian: 100 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pengadegan

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 310 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Rawajati

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 90 s.d 250 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pejaten Timur

    * Jumlah: 6 RT

    * Ketinggian: 30 s.d 120 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Bintaro

    * Jumlah: 6 RT

    * Ketinggian: 100 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pesanggrahan

    * Jumlah: 8 RT

    * Ketinggian: 60 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kebon Baru

    * Jumlah: 3 RT

    * Ketinggian: 60 s.d 200 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Manggarai

    * Jumlah: 5 RT

    * Ketinggian: 45 s.d 125 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Bidara Cina

    * Jumlah: 3 RT

    * Ketinggian: 180 s.d 220 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    * Jumlah: 38 RT

    * Ketinggian: 40 s.d 250 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cawang

    * Jumlah: 7 RT

    * Ketinggian: 160 s.d 260 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 220 s.d 230 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

     

    Jalan Tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    1. Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat

    Ketinggian : 40 cm

    2. Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan

    Ketinggian : 70 cm

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Kel. Rawa Buaya: 4 RT

    2. Kel. Lebak Bulus: 1 RT

    3. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT

    4. Kel. Cilandak Timur: 3 RT

    5. Kel. Cipinang Muara: 3 RT

    6. Kel. Gedong: 3 RT

    7. Kel. Balekambang: 3 RT

    8. Kel. Bali Mester: 3 RT

     

    Jalan tergenang yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Jl. Komplek Joglo Baru RT. 07 RW Kel. Joglo, Jakarta Barat

    2. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    3. Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    Semetara itu, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

  • Banjir Jakarta, Pramono: Pemerintah tanggung jawab penuh

    Banjir Jakarta, Pramono: Pemerintah tanggung jawab penuh

    Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selaas (4/3/2025). Foto: Bayu Istiqlal

    Banjir Jakarta, Pramono: Pemerintah tanggung jawab penuh
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 03:40 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan bahwa penanganan banjir di Jakarta adalah tanggung jawab penuh pemerintah. Hal ini disampaikannya saat meninjau Pintu Air Manggarai, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3/2025).

    Dalam tinjauannya, Pramono mengatakan bahwa tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai telah mencapai 850 sentimeter yang menandakan status Siaga II (dua)

    “Tinggi permukaan air di Pintu Air Manggarai ini sudah mencapai 850 sentimeter. Ini artinya Jakarta sekarang sudah siaga dua. Sehingga kami adakan rapat khusus yang dihadiri Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Kepala Dinas terkait, ada Dinas SDA, Dinas Sosial (Dinsos), termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” ujar Gubernur.

    Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari langkah kesiapsiagaan menghadapi banjir yang melanda sejumlah wilayah Jakarta.

    Dalam upaya pengendalian banjir, Pramono menginstruksikan Dinas SDA agar terus memantau pintu air guna memastikan aliran air tidak semakin membebani Jakarta Timur, terutama kawasan yang dialiri Kali Ciliwung.

    “Beban banjir di Jakarta Timur harus berkurang. Saya minta semua pompa diaktifkan, ada di 200 titik dengan total 500 pompa,” tegasnya.

    Selain penanganan teknis, Pramono juga memastikan Pemprov Jakarta tengah menyiapkan Kampung Siaga Bencana yang melibatkan sektor swasta, dan masyarakat untuk membantu warga terdampak.

    “Apalagi ini bulan puasa, nanti sahur dan buka puasa jangan sampai terganggu. Jadi, dapur umum juga saya sudah minta untuk diaktifkan di lapangan. Saya juga minta jajaran untuk tidak lagi hanya sekadar menangani yang bersifat jangka pendek, tapi juga jangka menengah dan panjang,” katanya.

    Dengan berbagai langkah strategis ini, diharapkan dampak banjir di Jakarta bisa diminimalkan, terutama di tengah bulan Ramadan supaya masyarakat membutuhkan ketenangan dalam menjalankan ibadah.

    Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tangani Banjir Jabodetabek, Modifikasi Cuaca Difokuskan Kawasan Puncak Bogor

    Tangani Banjir Jabodetabek, Modifikasi Cuaca Difokuskan Kawasan Puncak Bogor

    Jakarta

    BNPB menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Modifikasi cuaca bakal difokuskan pada kawasan hulu di Puncak, Bogor.

    “Fokusnya di Jabodetabek khususnya di kawasan hulu Puncak/Bogor,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).

    Abdul menjelaskan, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan sejak Selasa (4/3). Sebanyak 3 sorti garam disemai.

    “Untuk hari ini 3 sorti hingga malam (3 x 1.000 kg),” terangnya.

    Ia sempat menjelaskan teknis OMC. Dalam operasi kali ini, BNPB menggunakan pesawat Cessna untuk menyemaikan garam dari udara. Tujuannya supaya curah hujan tak terakumulasi di satu wilayah.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Senada, Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Yohan menjelaskan saat ini kegiatan OMC dilaksanakan oleh BNPB dengan cakupan wilayah Jawa Barat. Sementara di wilayah DKI Jakarta masih menunggu arahan selanjutnya.

    “Saat ini OMC sedang dilaksanakan oleh BNPB dengan cakupan Wilayah Jawa Barat,” jelas Yohan.

    Yohan menuturkan pada umumnya, metode operasi modifikasi cuaca yang diterapkan Pemprov Jakarta sama dengan BNPB. “Sama saja metodenya beda pelaksana. Sementara ini baru BNPB,” terangnya.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung telah memberi instruksi kepada jajarannya terkait penanggulangan banjir di wilayahnya. Pramono, kata dia, menginstruksikan supaya jajarannya mengoptimalkan penanganan warga terdampak banjir.

    “Arahan Pak Gubernur optimalkan bantu warga terdampak banjir,” ucapnya.

    Sebelumnya, BNPB mengatakan akan menggelar operasi modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025. Operasi modifikasi cuaca tersebut dilakukan dengan harapan dapat mengantisipasi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.

    “OMC (operasi modifikasi cuaca) sekali lagi kami akan laksanakan sampai tanggal 8,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, yang digelar secara daring, Selasa (4/3/2025).

    Seperti diketahui, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam.

    Hujan baru reda sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (4/3/2025). Hujan sepanjang malam itu memicu sungai yang mengalir di Jabodetabek meluap. Akibatnya, rumah-rumah warga di berbagai wilayah terendam banjir.

    Salah satu lokasi yang paling parah terkena banjir ialah Vila Nusa Indah 2 di Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banjir di wilayah ini mencapai 3 meter hingga hampir merendam atap rumah warga.

    Sementara di wilayah Jakarta, tepatnya di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 5 meter.

    (taa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu