Kementrian Lembaga: BPBD

  • Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Setinggi Saat Sahur

    Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Setinggi Saat Sahur

    Balikpapan, Beritasatu.com – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejak Kamis (6/3/2025) malam menyebabkan sebagian Kota Balikpapan, Kalimantan Timur banjir pada Jumat pagi (7/3/2025).

    Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 1 meter, merendam ratusan rumah dan mengganggu aktivitas warga, terutama saat sahur. Bahkan, salah seorang warga hampir hilang terseret arus banjir.

    Rekaman video amatir memperlihatkan sejumlah warga panik saat genangan banjir setinggi 60 sentimeter mulai memasuki permukiman di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Kota.

    Arus banjir yang cukup deras menyebabkan kecemasan di kalangan warga. Sementara itu, di kawasan Jalan Bukit Cinta, juga terpantau banjir setinggi 50 sentimeter yang merendam rumah-rumah warga. Kondisi ini membuat sebagian besar aktivitas sahur warga terganggu.

    Di kawasan Jalan Beller, banjir setinggi satu meter menyebabkan perabotan rumah warga rusak parah, karena tidak sempat diselamatkan. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda membuat sebagian Kota Balikpapan banjir. Bahkan hingga Jumat (7/2/2025) pagi, hujan belum berhenti. Genangan air setinggi 60 sentimeter menghalangi sejumlah ruas jalan, membuat kendaraan tidak dapat melintas.

    Salah satu insiden terjadi di Jalan MT Haryono, seorang warga hampir hilang terseret arus banjir. Beruntung, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan TNI-Polri segera melakukan evakuasi dan berhasil menyelamatkan warga tersebut.

    Komandan Regu Basarnas Balikpapan Sianturi menjelaskan, korban mencoba menyeberangi banjir menggunakan sepeda motor. Namun, arus yang deras membuat korban terjatuh dan berpegangan pada tiang listrik untuk menyelamatkan diri.

    “Korban mencoba mengamankan motornya, tetapi tidak kuat melawan arus dan terbawa,” kata Sianturi, Jumat (7/3/2025) pagi.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerjang banjir karena arus yang deras sangat berbahaya. Beruntung, korban berhasil selamat dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

    Curah hujan yang tinggi membuat sebagian wilayah Kota Balikpapan banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter. Warga yang terdampak diminta tetap tenang, karena tim SAR gabungan terus bersiaga dan melakukan evakuasi secara bergantian.

  • Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Setinggi Saat Sahur

    Hujan Deras Semalaman, Kota Balikpapan Banjir Saat Sahur

    Balikpapan, Beritasatu.com – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda sejak Kamis (6/3/2025) malam menyebabkan sebagian Kota Balikpapan, Kalimantan Timur banjir pada Jumat pagi (7/3/2025).

    Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 1 meter, merendam ratusan rumah dan mengganggu aktivitas warga, terutama saat sahur. Bahkan, salah seorang warga hampir hilang terseret arus banjir.

    Rekaman video amatir memperlihatkan sejumlah warga panik saat genangan banjir setinggi 60 sentimeter mulai memasuki permukiman di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Balikpapan Kota.

    Arus banjir yang cukup deras menyebabkan kecemasan di kalangan warga. Sementara itu, di kawasan Jalan Bukit Cinta, juga terpantau banjir setinggi 50 sentimeter yang merendam rumah-rumah warga. Kondisi ini membuat sebagian besar aktivitas sahur warga terganggu.

    Di kawasan Jalan Beller, banjir setinggi satu meter menyebabkan perabotan rumah warga rusak parah, karena tidak sempat diselamatkan. Hujan deras disertai angin kencang yang melanda membuat sebagian Kota Balikpapan banjir. Bahkan hingga Jumat (7/2/2025) pagi, hujan belum berhenti. Genangan air setinggi 60 sentimeter menghalangi sejumlah ruas jalan, membuat kendaraan tidak dapat melintas.

    Salah satu insiden terjadi di Jalan MT Haryono, seorang warga hampir hilang terseret arus banjir. Beruntung, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan TNI-Polri segera melakukan evakuasi dan berhasil menyelamatkan warga tersebut.

    Komandan Regu Basarnas Balikpapan Sianturi menjelaskan, korban mencoba menyeberangi banjir menggunakan sepeda motor. Namun, arus yang deras membuat korban terjatuh dan berpegangan pada tiang listrik untuk menyelamatkan diri.

    “Korban mencoba mengamankan motornya, tetapi tidak kuat melawan arus dan terbawa,” kata Sianturi, Jumat (7/3/2025) pagi.

    Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak menerjang banjir karena arus yang deras sangat berbahaya. Beruntung, korban berhasil selamat dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

    Curah hujan yang tinggi membuat sebagian wilayah Kota Balikpapan banjir dengan ketinggian bervariasi antara 40 sentimeter hingga 1 meter. Warga yang terdampak diminta tetap tenang, karena tim SAR gabungan terus bersiaga dan melakukan evakuasi secara bergantian.

  • Banjir Sukabumi Setinggi Atap Rumah, 116 Keluarga Mengungsi

    Banjir Sukabumi Setinggi Atap Rumah, 116 Keluarga Mengungsi

    Sukabumi, Beritasatu.com – Banjir di Sukabumi merendam ratusan rumah di Perumahan Pratama Indah Residence, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, pada Kamis (6/3/2025) malam. Banjir Sukabumi ini terjadi setelah wilayah di Jawa Barat tersebut diguyur hujan deras pada Kamis petang

    Akibat banjir Sukabumi ini, sebanyak 116 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    Banjir Sukabumi ini disebabkan oleh luapan Sungai Cibojong akibat tingginya curah hujan. Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, terlihat kepanikan warga saat air dengan cepat masuk ke dalam rumah mereka. 

    Bahkan, ketinggian air mencapai atap rumah di beberapa titik.

    Salah seorang korban banjir Sukabumi, Ade Lukman mengungkapkan bahwa air mulai naik setelah salat tarawih. “Awalnya air masih kecil, tetapi karena curah hujan sangat deras, air dari sungai terus naik hingga merendam rumah-rumah warga,” ujarnya.

    Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan dikerahkan untuk mengevakuasi warga, terutama perempuan dan anak-anak, menggunakan perahu karet. Beberapa korban banjir Sukabumi dievakuasi ke rumah penduduk yang tidak terdampak, sementara sebagian lainnya mengungsi ke Kantor Desa Bojong, Cikembar.

    Diketahui, luas area yang terdampak banjir ini mencapai sekitar 3 hektare. Hingga saat ini, petugas masih melakukan pendataan terhadap kerugian material serta memastikan kebutuhan para pengungsi dapat terpenuhi.

    Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait terus berkoordinasi dalam upaya penanganan bencana banjir Sukabumi ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat potensi curah hujan tinggi masih berlanjut di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.

  • Longsor di Kabupaten Sukabumi, 1 Meninggal Dunia, 5 Orang Masih Hilang

    Longsor di Kabupaten Sukabumi, 1 Meninggal Dunia, 5 Orang Masih Hilang

    Berdasarkan data dari laman BPBD Jabar per 5 Maret 2025, tercatat jumlah bencana pada periode 1 Januari-5 Maret 2025 total mencapai 285 kejadian.Terdiri dari 140 cuaca ekstrem, 81 tanah longsor dan 64 kejadian banjir.

    Dampaknya 263.881 orang jadi penyitas dan seorang meninggal dunia. Selain itu sebnayak 50.432 bangunan terendam, 1.136 bangunan rusak ringan, 632 rusak sedang dan 245 rusak berat.

    Kota Bogor menempati urutan pertama jumlah kejadian bencana paling tinggi di Provinsi Jabar dengan total 54 kejadian dengan rincian lima kejadian banjir, 13 tanah longsor dan 34 cuaca ektrem.

    Disusul oleh Kabupaten Karawang dengan total 41 kejadian bencana alam dengan rincian delapan kejadian banjir, 2 tanah longsor dan 31 cuaca ektrem.

    Diurutan ke tiga ada Kabupaten Bandung Barat dengan total 19 kejadian bencana alam dengan rincian sekali kejadian banjir, 6 tanah longsor dan 12 cuaca ektrem.

    Sementara untuk Kabupaten Ciamis total 14 kejadian bencana alam dengan rincian sekali kejadian banjir, 7 tanah longsor dan 6 cuaca ektrem serta Kabupaten Majalengka total 14 kejadian bencana alam dengan rincian tiga kejadian banjir, 8 tanah longsor dan tiga cuaca ekstrem.

  • Banjir di OKU Timur Sumsel, Jembatan Akses Jalan Putus, Aktivitas Warga Lumpuh Total

    Banjir di OKU Timur Sumsel, Jembatan Akses Jalan Putus, Aktivitas Warga Lumpuh Total

     

    Liputan6.com, Palembang – Banjir yang menerjang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, membuat Sungai Komering meluap sehingga memutus jembatan gantung yang ada di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Cempaka.

    “Curah hujan tinggi yang terjadi kemarin sore sekitar pukul 16.30 WIB menyebabkan satu unit jembatan gantung putus,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur Budi Widiyanto di Martapura, Sumsel, Jumat (7/3/2025).

    Budi juga mengatakan, dampak curah hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir menyebabkan debit air di hulu sungai meningkat hingga memutus jembatan gantung di Desa Negeri Sakti.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, namun putusnya jembatan menyebabkan dua unit kendaraan roda dua hanyut terbawa arus sungai dan hingga kini belum ditemukan.

    Tak hanya itu, putusnya jembatan tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat untuk menyeberangi sungai menjadi lumpuh total karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat, terutama di seberang sungai untuk mengangkut hasil kebun.

    “Personel kami sudah ke lokasi kejadian guna melakukan kajian cepat untuk penanggulangan bencana alam,” katanya.

    Menyikapi insiden itu, Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah mengintruksikan Dinas PUPR setempat untuk segera mengecek jembatan gantung yang ambruk tersebut.

    Bupati mengaku belum bisa memutuskan apakah jembatan akan direnovasi atau dibangun baru guna memperlancar aktivitas masyarakat di wilayah setempat.

    “Untuk pemulihan jembatan pasca-bencana, kami masih menunggu laporan dari dinas terkait,” ujarnya.

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 7 Maret 2025: Langit Pagi Mayoritas Berawan – Page 3

    Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohammad Yohan menyampaikan, banjir di Jakarta sudah surut pada hari ini, Kamis (6/3). Hal itu dipastikan dari laporan diterima Rabu malam (5/3) pukul 23.00 WIB yang mencatat sudah tidak ada genangan di seluruh Jakarta.

    “BPBD mencatat hingga Rabu (05/03) pukul 23:00 WIB, seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” kata Yohan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Menurut Yohan, surutnya banjir turut didukung upaya kolaboratif yang dilakukan oleh seluruh instansi terkait seperti BPBD, Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan PPSU Kelurahan.

    “Seluruh organisasi perangkat daerah telah mengerahkan personel berikut dengan peralatan pendukung seperti pompa mobile dalam menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik,” tutur dia.

    Tidak hanya itu, Yohan juga menyebut adanya peran dari unsur masyarakat yang dilibatkan dalam upaya ini seperti pihak RT/RW, FKDM, dan tokoh masyarakat lainnya turut membantu proses surutnya banjir Jakarta dalam waktu cepat.

    Meski demikian, Yohan tetap mengimbau kepada seluruh warga Jakarta untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Jika terjadi kondisi darurat, jangan ragu untuk menghubungi nomor 112.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” dia menandasi.

  • Gunung Semeru Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Maret 2025

    Gunung Semeru Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter Surabaya 7 Maret 2025

    Gunung Semeru Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Jumat (7/3/2025).
    Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, Gunung Semeru mengalami sembilan kali erupsi.
    Beberapa erupsi yang menonjol di antaranya terjadi pada pukul 00.39 WIB. Kolom abu teramati berintensitas sedang membubung setinggi 1.100 meter mengarah ke barat daya.
    Selain itu, erupsi dengan tinggi kolom 1.200 meter terjadi pada pukul 04.34 WIB. Letusan dengan intensitas sedang itu mengarah ke utara.
    Selain dua erupsi tersebut, terdapat tujuh kali erupsi lainnya dengan ketinggian kolom abu antara 300-800 meter di atas puncak kawah.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 7 Maret 2025, pukul 04.34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.200 meter di atas puncak.”
    Demikian bunyi keterangan tertulis petugas PPGA Semeru, Liswanto, Jumat pagi.
    Dalam 24 jam terakhir atau pada Kamis (6/3/2025) sejak pukul 00.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat terjadi erupsi berupa letusan sebanyak 67 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbau dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dentuman Keras Saat Gunung Marapi Meletus Jelang Sahur Bikin Warga Terbangun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Maret 2025

    Dentuman Keras Saat Gunung Marapi Meletus Jelang Sahur Bikin Warga Terbangun Regional 7 Maret 2025

    Dentuman Keras Saat Gunung Marapi Meletus Jelang Sahur Bikin Warga Terbangun
    Tim Redaksi
    PADANG, KOMPAS.com

    Erupsi Gunung Marapi
    yang terjadi pada Jumat (7/3/2025) dini hari WIB mengejutkan warga sekitar dan membuat mereka terbangun dari tidur.
    Suara dentuman keras yang menyertai erupsi membuat kaca jendela rumah bergetar.
    “Ada dentuman keras saat erupsi,” kata Eri Putra (40), seorang warga
    Kecamatan X Koto
    , Tanah Datar, yang berada di dekat Gunung Marapi.
    Eri mengungkapkan bahwa suara dentuman tersebut membuatnya terbangun dari tidur.
    “Karena suara dentuman keras membuat saya terbangun. Saya pikir suara apa, ternyata Marapi meletus,” tambahnya.
    Menurut Eri, kejadian
    erupsi Gunung Marapi
    bukanlah hal baru.
    Sejak akhir 2023, gunung tersebut sering mengalami erupsi.
    Ia juga menyatakan bahwa untuk mitigasi, dirinya masih menunggu instruksi dari
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah
    (BPBD).
    “Dulu memang pernah disuruh mengungsi karena Marapi level Siaga. Sekarang masih level waspada. Kita tunggu instruksi saja,” jelas Eri.
    Erupsi Gunung Marapi terjadi menjelang sahur, tepatnya pada pukul 02.45 WIB, dengan tinggi kolom abu mencapai 1.200 meter di atas puncak gunung.
    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,7 mm dan durasi 2 menit 4 detik,” ungkap petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Teguh Purnomo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com pada hari yang sama.
    Warga di sekitar diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang terkait aktivitas Gunung Marapi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir dan Longsor di Sukabumi Tutup Akses Jalan Nasional, Ibu Hamil Terjebak

    Banjir dan Longsor di Sukabumi Tutup Akses Jalan Nasional, Ibu Hamil Terjebak

    Seorang ibu hamil bernama Suryati harus menahan rasa sakit dan lemas, saat dirinya terjebak longsor di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Mobil yang ditumpangi Suryati tertahan, akibat longsor di Jalan Kiara Dua, tepatnya di Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

    Selain ibu hamil, di dalam mobil tersebut juga terdapat seorang anak kecil. Informasi dihimpun, mereka dalam perjalanan dari Desa Cihaur menuju Rumah Sakit Palabuhanratu.

    Longsor yang terjadi pada dua titik ini, membuat mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan maupun berbalik arah karena terhalang material longsor. Selain itu, sejumlah warga lain juga ikut tertahan di lokasi akibat jalan yang tertutup tanah longsor.  

    Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, membenarkan kejadian tersebut bahwa ada kendaraan terjebak di antara dua titik longsor. 

    “Saat ini tim sedang berupaya melakukan evakuasi, dan ibu hamil sudah dipindahkan ke puskesmas terdekat,” ujar Daeng.  

  • Normalisasi Sungai dan Penertiban Bangunan Liar Dinilai Jadi Solusi Atasi Banjir Bekasi – Page 3

    Normalisasi Sungai dan Penertiban Bangunan Liar Dinilai Jadi Solusi Atasi Banjir Bekasi – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat jumlah warga terdampak banjir per Rabu (6/3/2025) sebanyak 16.371 KK, dengan total keseluruhan 61.648 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 48.000 jiwa mengungsi di 14 posko pengungsian yang tersedia.

    Titik banjir tersebar di 24 desa dari 16 kecamatan, yakni Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, Sukatani, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat dan Setu.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi sendiri telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana untuk banjir, longsor, curah hujan ekstrem, abrasi, angin kencang dan puting beliung. Status tersebut berlangsung sejak 5 Maret 2025 hingga 14 hari ke depan.

    Bupati Bekasi Ade Kuswara mengatakan, dengan peningkatan status tanggap darurat, Pemkab Bekasi dapat lebih optimal dalam menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, sesuai dengan alokasi anggaran kebencanaan yang telah disiapkan. Selain itu dapat segera memulihkan kondisi pascabencana dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.

    “Dalam penanganan bencana ini, kami terus bersinergi dengan TNI-Polri serta para penggiat lingkungan. Kami sudah menginstruksikan BPBD, Dinas Sosial dan Baznas untuk segera menyalurkan bantuan,” ujar Ade.

    Pemeriksaan Kesehatan Korban Banjir

    Tak hanya bantuan logistik, Pemkab Bekasi juga memeriksa kondisi kesehatan warga terdampak, terutama yang berada di posko pengungsian. Hal ini untuk memastikan para pengungsi dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit akibat banjir, seperti gatal-gatal atau diare.

    “Biasanya kalau banjir, airnya kotor dan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit serta diare. Tapi tadi saya melihat dan memeriksa langsung, belum ada keluhan seperti itu,” ujar Wakil Bupati Bekasi, Asep Surya Atmaja

    Ia juga memastikan bantuan bagi warga terdampak di 24 desa, terus berdatangan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BPBD, camat, kepala desa, serta bantuan pribadi. Ia meminta agar distribusi bantuan dilakukan secara merata.

    Selain itu, Asep menginstruksikan tim kesehatan untuk memberi perhatian khusus kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak. Ia memastikan warga yang memerlukan layanan kesehatan lebih lanjut dapat mengakses puskesmas setempat atau tenaga medis di posko.