Kementrian Lembaga: BPBD

  • Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Sejumlah Wilayah Jakarta Bakal Terdampak – Page 3

    Status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Sejumlah Wilayah Jakarta Bakal Terdampak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi Siaga 2 pada Sabtu (8/3/2025).

    BPBD DKI Jakarta menyatakan tinggi muka air Pintu Air Pasar Ikan pada pukul 05.00 WIB berada dalam ketinggian 215 cm dengan status Siaga 2.

    “Antisipasi wilayah yang kemungkinan akan terdampak: Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru,” tulis BPBD DKI Jakarta dalam akun resmi X @BPBDJakarta dilansir Antara.

    Saat ini Pintu Air Pasar Ikan berstatus Siaga 2 dengan cuaca dalam kondisi mendung tipis.

    BPBD DKI Jakarta telah menyebarluaskan informasi melalui media sosial serta pemberitahuan kepada camat dan lurah tentang kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan tersebut.

    Dalam keadaan darurat, masyarakat diimbau menghubungi call center Jakarta Siaga pada nomor 112.

    Adapun pada lokasi pintu air lainnya, meliputi Katulampa, Depok, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Angke Hulu, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Sunter Hulu, dan Pulo Gadung diinformasikan berstatus Normal atau Siaga 4.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau pintu air Manggarai, seiring banjir melanda permukiman warga Jakarta di bantaran kali Ciliwung.

  • Banjir Akibat Luapan Sungai Cikalumpang Rendam 13 Desa di Serang

    Banjir Akibat Luapan Sungai Cikalumpang Rendam 13 Desa di Serang

    Serang, Beritasatu.com – Sebanyak 13 desa di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, terdampak banjir setelah Sungai Cikalumpang meluap akibat hujan deras.

    Sekretaris Camat Padarincang Danil Suherlan menyampaikan berdasarkan data yang dihimpun, hampir seluruh desa di kecamatan tersebut mengalami banjir.

    “Dari 14 desa yang ada, 13 desa terdampak banjir dengan kondisi terparah terjadi di Desa Padarincang, tepatnya di kawasan wisata Kacida Cibuntu, di mana ketinggian air mencapai 1,5 meter,” ungkap Danil di Serang, Jumat (7/3/2025) dikutip dari Antara.

    Ia menjelaskan hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 09.00 WIB menyebabkan Sungai Cikalumpang meluap dan membanjiri permukiman warga.

    “Kejadian ini murni disebabkan oleh luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi, bukan karena adanya aktivitas penebangan hutan,” jelasnya.

    Untuk mengantisipasi dampak banjir, warga yang terdampak telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti kantor desa, masjid, dan kantor Koramil.

    “Kami telah mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman, termasuk kantor desa, masjid, dan sebagian ke kantor Koramil. Selain itu, dapur umum juga telah disiapkan di masing-masing kantor desa,” tambahnya.

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir di Serang ini berdampak ke 534 keluarga dan 528 rumah.

  • Gaya Pejabat Tinjau Banjir: Pramono Naik Helikopter, Doel Perahu Karet, Gibran Jalan Kaki  – Halaman all

    Gaya Pejabat Tinjau Banjir: Pramono Naik Helikopter, Doel Perahu Karet, Gibran Jalan Kaki  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gaya para pejabat saat meninjau korban banjir Jabodetabek beberapa hari belakangan tuai sorotan.

    Ada Gubernur Jakarta Pramono Anung memantau banjir menggunakan helikopter.

    Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Bang Doel memakai perahu karet saat meninjau korban banjir.

    Lanjut Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pilih jalan kaki.

    Gibran menerjang lumpur saat mendatangi Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi yang kompleknya terendam banjir hingga 3 meter.

     

    Gubernur Pramono Naik Helikopter

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menggunakan helikopter saat meninjau banjir.

    Dia ingin memastikan langsung kondisi Jakarta berangsur normal setelah diterjang banjir sejak Senin (3/3/2025) kemarin.

    “Kalau dilihat dari atas tadi kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” ucapnya, Kamis (6/3/2025).

    Tak cuma berkeliling di wilayah Jakarta, Pramono bersama rombongan juga turut memantau banjir di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

    Dari hasil pantauan udara, Pramono menyebut, beberapa wilayah di Bekasi masih lumpuh akibat banjir.

    “Dari tinjauan tadi, malah Bekasi sampai hari ini masih serius, Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius,” kata dia.

    Selama memantau banjir via udara, Pramono turut didampingi oleh Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Marulitua Sijabat, Kepala Korpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A Chaniago.

     

    Rano Karno Pakai Perahu Karet

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno atau Si Doel meninjau lokasi banjir dan warga yang terdampak di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Selasa (4/3/2025).

    Rano Karno bersama Wali Kota Jakarta Selatan menaiki perahu karet saat mendatangi langsung titik banjir.

    Rano Karno menyapa warga yang masih bertahan di rumah mereka. 

    Dia juga menyalurkan bantuan kepada para korban yang terdampak banjir.

    Rano Karno mengatakan Pemprov Jakarta akan fokus pada program pengendalian banjir dengan menormalisasi Sungai Ciliwung menggunakan dana Program Strategis Nasional atau PSN dari pemerintah pusat.

    “Kerja sama Si Doel kudu cepat. Enggak cepat gue suruh dorong oplet lu,” kata Si Doel dikutip dari akun instagram @si.rano, Selasa (4/3/2025).

    Rano Karno juga menyapa lansia yang sedang berbaring di ruang tamu rumahnya.

    “Bisa tidur, beh,” katanya. Ia pun memberi bantuan kepada warga yang terdampak banjir.

    “Tadi pagi, saya diketuk tetangga, katanya kebanjiran. saya langsung bergegas ke lokasi untuk melihat langsung kondisi warga yang terdampak,” tulis Si Doel dalam caption di instagram.

    Di lokasi, Si Doel mengaku bertemu dengan tim medis yang cepat door-to-door membantu warga. 

    Mereka sudah siap siaga dengan ambulans, memastikan setiap yang butuh pertolongan bisa segera ditangani.

    “Saya juga menghimbau kepada warga, kalau ada yang perlu dirujuk ke rumah sakit, jangan ragu, langsung saja! Kesehatan yang utama, kita pastikan semua tertangani dengan baik,” katanya.

     

    Wapres Gibran Jalan Kaki Terjang Lumpur

    Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu (5/3/2025). 

    Gibran tiba di lokasi sekira pukul 10.07 WIB, dia awalnya menemui korban banjir di tempat pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di dekat perumahan PGP. 

    Dia lokasi pengungsian, Gibran sempat menyapa dan berbincang dengan warga korban banjir yang masih belum bisa kembali ke rumah. 

    Setelah dari lokasi pengungsian, Gibran didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung menuju lokasi banjir Perumahan PGP. 

    Mengenakan setelan kemeja putih dipadukan celana dan sepatu kasual hitam, putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu menerjang lumpur yang memenuhi kawasan perumahan. 

    Banjir di Perumahan PGP Bekasi telah surut sejak dini hari tadi, air yang menggenang setinggi empat meter menyisakan lumpur dan sampah. 

    TINJAU BANJIR- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terjang lumpur saat tinjau lokasi banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Jatiasih, Kota Bekasi pada Rabu (5/3/2025) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

    Tak peduli kotor, Gibran terus melangkah menuju permukiman meski sepatunya makin tebal diselimuti lumpur. 

    Di momen ini Gibran juga menyempatkan berbincang dengan warga, bahkan dia masuk ke dalam rumah meninjau kondisi pasca direndam banjir hebat pada Selasa (4/3/2025) kemarin. 

    Karena lumpur kian tebal, Gibran akhirnya memutuskan memakai sepatu bot dan terus berjalan meninjau permukiman warga terdampak banjir. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

  • BPBD DKI Jakarta informasikan status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2

    BPBD DKI Jakarta informasikan status Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi Siaga 2 pada Sabtu.

    Laman media sosial X BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta) pada Sabtu menyatakan tinggi muka air Pintu Air Pasar Ikan pada pukul 05.00 WIB berada dalam ketinggian 215 cm dengan status siaga 2.

    “Antisipasi wilayah yang kemungkinan akan terdampak: Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, dan Kalibaru,” tulis BPBD dalam akun resmi X @BPBDJakarta.

    Saat ini Pintu Air Pasar Ikan berstatus siaga 2 dengan cuaca dalam kondisi mendung tipis.

    BPBD DKI Jakarta telah menyebarluaskan informasi melalui media sosial serta pemberitahuan kepada camat dan lurah tentang kenaikan status Pintu Air Pasar Ikan tersebut.

    Dalam keadaan darurat, masyarakat diimbau menghubungi call center Jakarta Siaga pada nomor 112.

    Adapun pada lokasi pintu air lainnya, meliputi Katulampa, Depok, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Angke Hulu, Waduk Pluit, Cipinang Hulu, Sunter Hulu, dan Pulo Gadung diinformasikan berstatus normal atau siaga 4.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jembatan Cidadap Sukabumi Ambles, Akses Dua Desa Terputus Total – Page 3

    Jembatan Cidadap Sukabumi Ambles, Akses Dua Desa Terputus Total – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Jembatan Cidadap di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, ambruk setelah diguyur hujan deras pada Kamis malam (6/3/2025). Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan dua desa terputus total.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast menjelaskan, curah hujan tinggi menyebabkan air sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan Cidadap hingga ambles sekitar 4 meter.

    Berdasarkan pemantauan pada Jumat (7/3/2025), ujung jembatan tampak runtuh dengan lapisan aspal terbelah. Diperparah terjadi longsor di sekitar area.

    Kejadian itu membuat jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 8 meter tak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

    “Warga yang ingin menuju Loji dan Kiara Dua di sekitar Pajampangan kami imbau untuk mencari jalur alternatif karena jembatan ini tidak bisa dilintasi,” kata Jules Abraham dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).

    “Hingga saat ini kondisi jembatan terputus dan tidak bisa dilewati roda 4 maupun roda 2,” dia menambahkan.

    Sementara itu, seorang warga, Kusnawan (45), mengaku mendengar suara dentuman beberapa kali sebelum jembatan ambles.

    “Sekitar pukul 21.15 WIB, terdengar suara dentuman keras, lalu tiba-tiba jembatan langsung runtuh. Beruntung saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas. Kami langsung menutup akses masuk setelah kejadian,” ujar Kusnawan.

    Tidak hanya jembatan, beberapa rumah warga di sekitar sungai juga terdampak. Bahkan, beberapa di antaranya hanyut terbawa arus deras.

    “Beberapa rumah di tepi sungai ada yang hanyut, tapi syukurnya penghuni berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa,” ucap dia.

     

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, ada enam rukun tetangga (RT) yang masih terendam banjir pada Jumat (31/1/2025). Data itu tercatat per pukul 13.00 WIB.

  • BPBD Jabar dan Tim Gabungan Terus Cari Korban Longsor di Sukabumi

    BPBD Jabar dan Tim Gabungan Terus Cari Korban Longsor di Sukabumi

    JABAR EKSPRES – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, BPBD Kabupaten Sukabumi, serta aparat setempat terus melakukan upaya penanganan dan pencarian korban pasca bencana tanah longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB.

    Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, mengonfirmasi bahwa pada hari ini tim berhasil menemukan dua orang korban dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang, sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.

    “Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu,” ujar Anne saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025) malam.

    Berdasarkan data yang dihimpun hingga siang tadi, bencana yang dipicu oleh hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak.

    Dampak terhadap masyarakat mencatat sebanyak 149 kepala keluarga atau 264 jiwa terdampak, sedangkan yang mengungsi sebanyak 146 kepala keluarga atau 304 jiwa. Terdapat tiga kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam. Sementara itu, perhitungan kerugian material masih dalam proses.

    Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.

    BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.

    Layanan Pengaduan dan Informasi BPBD Jawa Barat:

    Alamat Kantor: Jl. Soekarno Hatta No. 629, Kota Bandung

    Telepon: (022) 73513621

    Email: [email protected]

    Media Sosial:

    Twitter: https://twitter.com/BPBDjabar/Facebook: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa BaratInstagram: https://www.instagram.com/bpbd_jabar/TikTok: https://www.tiktok.com/@bpbdjabar/YouTube: https://www.youtube.com/user/bpbdprovjabar/Aplikasi Unit Data Informasi: https://barata.jabarprov.go.id/

  • Kala Tim SAR Temukan 2 Korban Banjir di Sukabumi, Jasad Ibu dan Anak Saling Peluk

    Kala Tim SAR Temukan 2 Korban Banjir di Sukabumi, Jasad Ibu dan Anak Saling Peluk

    BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat pada Kamis dan Jumat (6-7 Maret 20225) data sementara longsor dan banjir ini terjadi pada 26 kecamatan, dengan total rumah rusak sebanyak 26 rumah. Ada 7 rumah yang masuk kategori rusak berat.

    “Data sementara, 157 KK (328 jiwa) mengungsi, 3 orang meninggal dunia yakni 1 orang dari Kecamatan Simpenan dan 2 orang dari Kecamatan Palabuhanratu. Kemudian korban hilang atau dalam pencarian sebanyak 5 orang, yakni 2 orang di Kecamatan Simpenan dan 3 orang di Kecamatan Lengkong,” ujar Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna. 

    Adapun 26 kecamatan tersebut diantaranya Kadudampit, Curug Kembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampang Tengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, Purabaya, Cidadap, Surade. 

    Pihak BPBD masih terus memperbarui data dampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi ini. Jaringan internet dan listrik yang terputus di beberapa lokasi bencana, masih menjadi kendala petugas gabungan di lapangan dalam menanggulangi kejadian ini. 

     

     

     

     

     

     

  • Longsor di Cimenyan, Seorang Perempuan dan Anak Alami Luka-Luka

    Longsor di Cimenyan, Seorang Perempuan dan Anak Alami Luka-Luka

    JABAR EKSPRES – Dua orang mengalami luka-luka akibat tertimpa material longsor yang terjadi di Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat (7/3/2025).

    Dua orang tersebut yakni Latipah (44) dan Hapia (8) yang tertimpa material longsor di bagian kaki dan juga kepala.

    Longsor ini pun terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur Bandung Raya sejak petang.

    Kapolsek Cimenyan, Kompol Deni Rusnandar, membenarkan adanya kejadian longsor yang menimpa dua orang tersebut.

    BACA JUGA: Tembok Rumah Jebol Sebabkan Banjir Bandang di Kampung Cireundeu, Dua Warga Luka-luka

    “Iya kejadiannya pukul 17.30 WIB dan menimpa dinding belakang rumah milik warga mengenai dua orang tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi.

    Deni menjelaskan, jika longsor ini menjebol dinding rumah warga milik Abah Aben sekitar 3×3 meter ke arah ruang tamu. Kemudian menimpa penghuni rumah dan beberapa barang, termasuk mesin jahit.

    “Salah satu korban, Latipah (44), mengalami retak pada kaki kanan dan Hapis (8), mengalami luka gores di jidat kanan dan kaki kiri,” katanya.

    Menurutnya saat ini untuk korban perempuan sudah  ditangani oleh ahli patah tulang di Kota Bandung. Sementara itu, korban anak sempat mendapat perawatan di puskesmas.

    BACA JUGA: Gedebage Kembali Dilanda Banjir, Pengendara: Udah Bukan Jalan, Tapi Kolam Renang

    “Untuk korban anak sudah kembali ke rumah,” jelasnya.

    Dari hasil pemeriksaan, longsor diduga terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang membuat tanah di belakang rumah korban menjadi jenuh air dan akhirnya ambrol.

    “Jadi longsor ini karena resapan debit air ke area belakang rumah korban dan terjadi longsoran tanah,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Beni Sonjaya, memastikan bahwa korban sudah mendapatkan perawatan medis.

    Ia menambahkan bahwa korban dewasa telah dibawa ke pengobatan tulang, sementara korban anak dirujuk ke rumah sakit.

    BACA JUGA: Jabar Dikepung Banjir, Ono Surono Tegaskan Pengembalian Fungsi Hutan Mutlak Dilakukan

    “Kami memastikan aparatur desa turut membantu korban, termasuk jika diperlukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit,” katanya.

    Selain mengurus korban, warga setempat bersama aparatur Desa Mekarmanik langsung melakukan pembersihan material longsor yang menimpa rumah warga.

  • Tembok Rumah Jebol sebabkan Banjir Bandang di Kampung Cireundeu, Dua Warga Luka-luka

    Tembok Rumah Jebol sebabkan Banjir Bandang di Kampung Cireundeu, Dua Warga Luka-luka

    JABAR EKSPRES – Diguyur hujan deras sejak Jumat (7/3/2025) sore, wilayah Kampung Cireundeu, RT 02/RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, diterjang banjir bandang yang mengakibatkan kerusakan di permukiman warga.

    Akibatnya, enam rumah warga mengalami kerusakan, sementara dua orang mengalami luka akibat tertimpa tembok rumah yang jebol.

    Luapan air dari saluran utama di kawasan permukiman, yang tersumbat material longsor akibat runtuhnya Tembok Penahan Tanah (TPT) beberapa hari sebelumnya, menjadi pemicu banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut.

    Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mulai turun sejak pukul 15.00 WIB memperparah kondisi, menyebabkan air meluber dan menerjang rumah-rumah warga.

    BACA JUGA:Gedebage Kembali Dilanda Banjir, Pengendara: Udah Bukan Jalan, Tapi Kolam Renang

    Salah satu korban, Khoeruman (27), mengisahkan detik-detik sebelum tembok rumah warga ambruk. Saat itu, ia tengah berupaya membersihkan saluran air di belakang rumah untuk mencegah genangan masuk ke dalam.

    Namun, di tengah upayanya, ia melihat tembok belakang rumah warga mulai miring, sementara air terus menyembur dari retakan yang semakin melebar.

    Kondisi Rumah Warga yang Jebol Usai Diterjang Air dan Hujan Deras di Kampung Cireundeu, Cimahi Selatan. (Mong / Jabar Ekspres)

    “Posisi saya waktu hujan itu sekitar jam 17.30 (WIB), sedang memperbaiki saluran, karena mampet khawatir air masuk rumah,” ujar Khoeruman saat ditemui, Jumat .

    Tak lama, tembok belakang rumah warga roboh, memicu derasnya air yang langsung menerjang permukiman. Khoeruman sempat terkena reruntuhan di bagian lututnya, namun beruntung ia berhasil menyelamatkan diri sebelum tertimpa lebih parah.

    BACA JUGA:Jabar Dikepung Banjir, Ono Surono Tegaskan Pengembalian Fungsi Hutan Mutlak Dilakukan

    “Pas saya lihat tembok jebol saya langsung mundur. Cuma memang sempat kena bagian kaki, jadi lututnya luka. Alhamdulillah masih selamat, enggak sampai tertimpa. Kalau tetangga sama, luka di kaki juga,” ungkapnya.

    Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi langsung turun ke lokasi untuk melakukan assessment dan penanganan dampak banjir bandang serta ambruknya tembok rumah warga.

  • Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Maret 2025

    Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD Megapolitan 7 Maret 2025

    Strategi Pemprov Jakarta Atasi Banjir, Modifikasi Cuaca hingga Bangun Tanggul NCICD
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi Jakarta mengatasi permasalahan banjir melalui berbagai strategi yang mencakup langkah jangka pendek, menengah, hingga panjang.
    Mulai dari
    operasi modifikasi cuaca
    (OMC) untuk antisipasi cepat saat musim hujan, hingga proyek besar seperti
    National Capital Integrated Coastal Development
    (NCICD) untuk mengatasi banjir rob di pesisir utara Jakarta.
    Sekretaris
    Dinas Sumber Daya Air
    (SDA) Jakarta, Hendri, menjelaskan program penanganan banjir telah disusun melalui roadmap yang menjadi landasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
    “Pemprov Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai upaya jangka pendek penanggulangan banjir,” ujar Hendri saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025).
    Dalam strategi jangka pendek, Pemprov Jakarta kembali melaksanakan OMC yang dikoordinasikan oleh BPBD.
    OMC dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menyebabkan banjir.
    Selain itu, normalisasi Kali Ciliwung terus digenjot untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko genangan.
    “Pemprov juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur yang dapat menghambat aliran air,” kata Hendri.
    Pemasangan sheet pile atau tanggul di sisi kali dan sungai, seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, serta Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara, turut dilakukan untuk mencegah tanah longsor.
    Dinas SDA Jakarta telah membangun 47 waduk, situ, dan embung di berbagai wilayah.
    Infrastruktur ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk mengurangi limpasan air saat curah hujan tinggi.
    Selain itu, pemasangan sistem polder diperluas. Saat ini, 52 sistem polder telah dibangun dari target 70 polder.
    Sistem polder ini berfungsi untuk mengalirkan air yang tidak dapat mengalir menggunakan pompa.
    “Ada 47 waduk/situ/embung telah dibangun Dinas SDA di sejumlah wilayah di Jakarta sebagai tempat penampungan sementara agar mampu mengurangi limpasan air,” ungkap Hendri.
    Proyek NCICD Untuk mengatasi banjir rob akibat pasang laut di wilayah pesisir utara Jakarta, pembangunan tanggul pengaman pantai dalam proyek NCICD Fase A dipercepat.
    Pembangunan ini mencakup kawasan Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong (Cilincing-Marunda).
    “Selain itu, dibangun pula pompa dan pintu air di muara sungai serta sistem monitoring dan early warning system banjir rob,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.