Kementrian Lembaga: BPBD

  • Wakil Bupati Jepara M Ibnu Hajar Tinjau dan Beri Bantuan Warga Korban Rumah Roboh

    Wakil Bupati Jepara M Ibnu Hajar Tinjau dan Beri Bantuan Warga Korban Rumah Roboh

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara meninjau langsung sekaligus memberikan bantuan kepada warga Desa Kancilan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara yang menjadi korban rumah roboh.

    Peninjauan tersebut dilakukan secara langsung oleh Wakil Bupati Jepara, M Ibnu Hajar didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah juga bersama Baznas Kudus dan PMI Jepara meninjau rumah roboh tersebut di Desa Kancilan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara pada Sabtu (8/3/2025). 

    Sebagai wujud empati, Wakil Bupati Jepara melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa (Dinsospermasdes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Baznas, dan PMI Kabupaten Jepara menyerahkan sejumlah bantuan logistik dan uang tunai. 

    Untuk tindakan lebih lanjut, Gus Wabup sapaan akrab Wakil Bupati Jepara mengatakan, akan ditinjau dan diverifikasi lebih lanjut terlebih dahulu oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) dan Inspektorat untuk diberikan bantuan rehab rumah.

    “Ini nanti biar dicek dulu oleh Disperkim, diverifikasi dulu, ketika lolos verifikasi ya nanti diberikan bantuan rehab rumah,” kata Wabup Jepara dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Minggu (9/3/2025).

    Setelah meninjau dan memberikan bantuan korban rumah roboh di Desa Kancilan, Gus Wabup juga meninjau rumah milik Sri Mulyani (56), seorang lansia difabel warga Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo Jepara yang rumahnya mengalami roboh pada Sabtu (8/3) pagi. 

    Pihaknya pun bertindak cepat bersama jajarannya setelah mendapatkan laporan adanya kejadian tersebut. 

    Sejumlah bantuan logistik juga turut diberikan secara langsung kepada korban.

    Gus Wabup sapaan akrabnya menuturkan, untuk nantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga telah dikoordinasikan bersama dinas terkait.

    “Karena saat ini memang curah hujan belum berhenti jadi kita harus waspada menghadapi itu semua,” tandasnya. 

    Disisi lain, korban rumah roboh, Sutikno menyebut bahwa rumahnya ambruk pada Jumat (7/3) dini hari setelah angin kencang menerjang. 

    “Beruntung dirinya saat itu sedang tidak ada di rumah,” ucap Sutikno.(Ito)

  • JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    JATIM TERPOPULER: Bondowoso Dilanda Angin Kencang – Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 9 Maret 2025.

    Berita pertama hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Kemudian Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Selanjutnya Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (9/3/2025) di TribunJatim.com.

    Bondowoso Dilanda Angin Kencang 3 Hari Berturut-turut, di Kecamatan Binakal 5 Rumah & 1 Musala Rusak

    DILANDA ANGIN KENCANG – Tim BPBD melakukan evakuasi pohon tumbang ke rumah warga terdampak hujan disertai angin kencang, di Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, Bondowoso pada Sabtu (8/3/2025). Ada total 5 rumah, 1 Musala, 1 kandang, dan 1 pohon tumbang akibat angin kencang. (Istimewa/BPBD Bondowoso)

    Hujan disertai angin kencang melanda Desa Bandelan, Kecamatan Binakal, pada Sabtu (8/3/2025).

    Bencana hujan dengan angin ini menjadi yang ke tiga kalinya menghantam Bondowoso dalam tiga hari berturut-turut. Berawal di Perumahan PBI, Kelurahanan Nangkaan, Bondowoso, pada Kamis (6/3/2025).

    Kemarin Jum’at (7/3/2025), juga terjadi di Desa Sukokerto dan Sukodono, Kecamatan Pujer yang menyebabkan beberapa rumah rusak. 

    Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Bondowoso, Yuliono Triandono, hujan dengan angin kencang hari ini terjadi di dua dusun, Desa Bandelan, Kecamatan Binakal.

    Terperinci yakni di Dusun Krajan, ada 4 rumah warga rusak ringan. Dan satu Musala rusak ringan.

    Kemudian, di Dusun Karang Anyar, Desa Bandelan, ada 1 kandang ternak rusak ringan tertimpa pohon tumbang, dan 1 rumah warga rusak ringan.

    “Kalau menurut penuturan warga hujan dengan angin kencang tadi terjadi jam 15.36 WIB,” terangnya.

    Ia membenarkan video beredar sebuah garasi rumah warga juga atapnya ambruk akibat angin. Beruntung mobilnya berhasil dievakusi oleh pemilik rumah.

    “Tidak ada korban jiwa,” terangnya.

    Pria yang akrab disapa Yuli itu memastikan proses evakuasi pohon tumbang telah rampung dilakukan di lokasi bencana.

    Baca Selengkapnya

    2. Polres Tuban Ungkap Kasus Penyalahguanan BBM Bersubsidi, 1 Orang Ditetapkan Tersangka, 1 Masih DPO

    PENYALAHGUNAAN BBM – Satreskrim Polres Tuban ungkap kasus penyalahguanan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban pada Sabtu, (8/3/2025). Dari kejadian ini satu orang di amankan dan satu lagi masih DPO, selain mengamankan tersangka petugas juga mengamankan 3,5 ton solar bersubsidi yang hendak di distribusikan ke Jawa Tengah. (TribunJatim.com/Muhammad Nurkholis)

    Satreskrim Polres Tuban mengungkap kasus penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak alias BBM subsidi jenis solar di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Sabtu (8/3/2025).

    Kasus ini bermula pada Hari Selasa 6 Maret 2025 pada pukul 22.00 WIB di sebuah lahan kosong di Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban.

    Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, saat konferensi pers mengungkapkan jika dari kejadian ini terdapat satu orang yang diamankan dan ada satu lagi yang masih dalam pencarian. 

    “Kita amankan satu orang tersangka, selain itu ada satu lagi yang masih DPO,” ujar Oskar.

    Untuk identitas tersangka yang diamankan yaitu Mulyono (31) warga Dusun Krajan, Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Sedangkan untuk DPO saat ini pihak kepolisian masih melakukan pencarian untuk mencari keberadaan tersangka.

    Kemudian untuk proses penangkapan, Oskar menceritakan jika petugas mengamankan tersangka, saat hendak menyiapkan solar bersubsidi untuk di jual ke Jawa Tengah.

    “Setelah dilakukan penyelidikan, petugas melakukan penangkapan saat tersangka mau mengantar solar ke Jawa Tengah,” imbuhnya.

    Diketahui solar yang akan dibawa ke Jawa Tengah oleh tersangka, nantinya akan dijual ke sebuah industri.

    “Akan dijual di sebuah industri di Jawa Tengah,” bebernya.

    Dari kejadian ini petugas mengamankan sebanyak 3.5 ton solar, 1 unit truk warna kuning dengan nomor polisi S-9423-8,1 unit sepeda motor suzuki smash tidak berplat nomor beserta ronjot, 28 jerigen plastik ukuran 30 liter, 1 unit sanyo, 1 unit selang, dan potongan drum.

    Baca Selengkapnya

    3. Dinsos Ponorogo Amankan Ibu Bawa Anak Ngemis, Penghasilannya Melebihi Gaji PNS, Per Hari Rp 200 Ribu

    PENGEMIS KAYA RAYA – Pengemis WN bersama anaknya saat diminta keterangan di Kantor Dinsos P3A, Jalan Gondosuli, Kelurahan Nologaten, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (8/3/2025). Dinsos P3A Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis. (Istimewa/Dinsos P3A)

    Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo menangkap seorang ibu yang membawa anaknya berusia 2,5 tahun untuk mengemis.

    Yang bikin tercengang, adalah penghasilan pengemis berinisial WN warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur itu melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV.

    “Sehari Rp 200 ribu lebih, kalikan saja 30 hari. Bisa 6 juta sebulan. Gaji PNS saja kalah,” ungkap Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Sabtu (8/3/2025) sambil terkekeh.

    Supriyadi menjelaskan bahwa beberapa hari banyak aduan masyarakat. Bahwa  pengemis mulai bermunculan di perempatan Bumi Reog. Dari aduan itu, Dinsos P3A Ponorogo melakukan penertiban.

    “Kita melakukan penertiban yang kita amankan pengemis di perempatan pabrik es. Pengemis itu ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun,” tuturnya.

    Terlebih, jelas dia, saat dilakukan penangkapan pukul 13.00 WIB. Diketahui cuaca di Kabupaten Ponorogo sedang panas-panasnya.

    “Pengakuannya pengemis itu di Pabrik es mulai pukul 10.00 WIB. Kita tertibkan sekitar pukul 13.00 WIB itu kita hitung penghasilannya Rp 160 ribu. Setelah didalami dapatnya sehari bisa Rp 200 ribu lebih,” katanya.

    Menurutnya WN melakoni pekerjaan sebagai pengemis selalu membawa anaknya. Hal itu dilakoni warga Kabupaten Madiun, Jatim untuk menarik simpati.

    “Ya kan orang kita itu kalau disentuh sedikit merasa kasihan. WN merasa nyaman dengan mengemis,” tambah Supriyadi saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Padahal, jelas dia, dari data WN merupakan penerima manfaat atau bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos yang lain.

    Baca Selengkapnya

    Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

  • Kronologi Dua Bocah Tenggelam di Sungai Pohuwato, 1 Ditemukan Meninggal Lainnya Masih Hilang

    Kronologi Dua Bocah Tenggelam di Sungai Pohuwato, 1 Ditemukan Meninggal Lainnya Masih Hilang

    Setelah berjam-jam melakukan pencarian, pada pukul 17.30 WITA, tim berhasil menemukan tubuh Muh Ikbal Sulaeman dalam kondisi tidak bernyawa, sekitar satu kilometer dari lokasi awal mereka tenggelam. Kabar duka ini sontak mengundang kesedihan mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

    “Ketika ditemukan, tubuh korban sudah lemas dan tidak bernyawa. Kami langsung membawanya ke daratan untuk diserahkan kepada keluarga,” ujar salah satu anggota tim SAR yang turut dalam pencarian.

    Sementara itu, pencarian terhadap Muh Zikri Sulaeman masih terus dilakukan hingga malam hari. Kendala utama yang dihadapi adalah derasnya arus sungai serta minimnya pencahayaan saat malam mulai tiba.

    “Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban kedua. Namun, kondisi sungai yang cukup deras menjadi tantangan tersendiri. Kami berharap pencarian ini membuahkan hasil secepatnya,” tambah Praka Rijal.

    Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada, terutama bagi anak-anak yang bermain di sekitar sungai.

    Pihak berwenang mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, khususnya di area yang rawan seperti sungai dan daerah berarus deras.

    “Kami meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Jika cuaca buruk atau arus sungai deras, sebaiknya hindari bermain di area sungai. Keselamatan adalah yang utama,” ujar Rahmat, Anggota BPBD setempat.

    Keluarga korban berharap pencarian terhadap Muh Zikri Sulaeman segera membuahkan hasil. Tangis duka menyelimuti kediaman keluarga saat jenazah Muh Ikbal Sulaeman dibawa pulang untuk disemayamkan.

    “Semoga anak kami yang satu lagi bisa segera ditemukan. Kami sangat berharap dia bisa kembali kepada kami, apa pun keadaannya,” ujar ibu korban dengan mata berkaca-kaca.

    Upaya pencarian akan terus dilanjutkan hingga korban kedua ditemukan. Tim SAR dan instansi terkait berkomitmen untuk tidak menghentikan pencarian sebelum hasil yang diharapkan tercapai.

  • Terus Bertambah, 568 Orang jadi Penyintas Longsor di Sukabumi

    Terus Bertambah, 568 Orang jadi Penyintas Longsor di Sukabumi

    Liputan6.com, Bandung – Sebanyak 568 orang menjadi penyitas tanah longsor dan banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB lalu.

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyebutkan sebanyak 264 orang dari 149 kepala keluarga (KK) terdampak bencana dan 304 orang dari 146 KK terpaksa mengungsi.

    “Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu,” ujar Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, dalam keterangan resminya, ditulis Bandung, Sabtu (8/3/2025).

    Anne menjelaskan dua orang korban ditemukan oleh tim pencarian dan pertolongan dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya seorang korban bencana di Kabupaten Sukabumi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Dengan demikian ucap Anne, jumlah korban meninggal dunia menjadi tiga orang, sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.

    “Terdapat tiga kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam. Sementara itu, perhitungan kerugian material masih dalam proses,” kata Anne.

    Berdasarkan data yang dihimpun, bencana banjir da longsor yang dipicu oleh hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak.

    Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.

    BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.

     

    Simulasi Sebaran Virus Corona Melalui Droplet Saat Bermasker dan Tak Bermasker

  • Alat Berat Diterjunkan ke Lokasi Longsor Akses Wisata Negeri di Atas Awan Lebak

    Alat Berat Diterjunkan ke Lokasi Longsor Akses Wisata Negeri di Atas Awan Lebak

    Lebak

    Pemprov Banten menerjunkan alat berat ke lokasi longsor di Jalan Cipanas-Ciparay tepatnya di Desa Majasari, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten. Akses menuju wisata Negeri di Atas Awan dialihkan.

    “Alat berat dan tim sedang meluncur lokasi, tadi alat berat dan tim sedang penanganan longsor yang Ciparay-Cikumpay dulu,” kata Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemeliharaan jalan dan Jembatan Lebak pada DPUPR Banten, Firman Zuliansyah kepada wartawan, Sabtu (8/3/2025).

    Firman membenarkan titik longsor berada di jalan yang sempat terputus. Pihaknya sempat melakukan penanganan sementara agar kendaraan bisa melintas.

    Namun, hujan deras yang mengguyur lokasi hari ini membuat material tanah dari tebing di sampingnya longsor dan menutup akses jalan.

    “Itu longsor awal jalan terputus, kita tangani sementara dengan cut and fill tanah sebelahnya dan diurug material agregat yang penting kendaraan baik roda dua dan roda empat segera bisa lewat. Untuk longsor sekarang itu longsoran tebing material tanah yang menutup badan jalan,” jelasnya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Saat ini, akses kendaraan dialihkan melalui Jalan Majasari-Ciparasi Sobang ke Citorek. Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa pihaknya sudah merencanakan pembangunan di titik longsor tahun ini.

    “Sekarang masih tertutup belum bisa dilewati kendaraan roda dua dan roda empat, besok pagi-pagi kita langsung eksekusi supaya besok bisa segera dilewati kendaraan. Sudah masuk program pembangunan penanganan longsor, mudah-mudahan tahun ini segera terealisasi pembangunan penanganan longsornya,” pungkasnya.

    Sebelumnya, longsor terjadi di Jalan Cipanas-Ciparay tepatnya di Desa Majasari, Kecamatan Sobang, Lebak, Banten. Saat ini, akses menuju wisata Negeri di Atas Awan ditutup.

    “Betul (terjadi longsor), kejadian pukul 18.00 WIB sore tadi,” kata Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pramata saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (8/3).

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor: 3 Korban Jiwa dan 5 Lainnya Hilang – Halaman all

    Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor: 3 Korban Jiwa dan 5 Lainnya Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi bertambah menjadi tiga orang.

    Awalnya, hanya satu korban yang dilaporkan, namun tim gabungan berhasil menemukan dua korban tambahan yang merupakan ibu dan anak pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat, mengonfirmasi penemuan tersebut. 

    “Iya, sudah ditemukan dua jiwa ibu dan anak,” ungkap Hadi pada Sabtu, 8 Maret 2025.

    Kedua korban yang ditemukan adalah warga Kecamatan Pelabuhanratu.

    Hadi juga menyatakan bahwa hingga saat ini, lima orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim gabungan.

    Dari lima orang tersebut, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Simpenan dan tiga lainnya dari Kecamatan Lengkong.

    “Untuk yang 5 (orang hilang), hari ini masih lanjut pencarian,” ucapnya.

    Dampak Bencana

    Jumlah warga yang terdampak bencana juga mengalami peningkatan.

    Awalnya, 116 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 204 jiwa terdampak, kini menjadi 156 KK dengan total 287 jiwa.

    Selain itu, jumlah warga yang mengungsi meningkat dari 31 KK (159 jiwa) menjadi 157 KK (328 jiwa).

    “Lalu ada 3 KK yang terdiri dari 10 jiwa yang terancam. Kalau terancam itu biasanya ada longsoran dekat rumah,” ujar Hadi.

    Kerusakan akibat bencana ini mencakup 11 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, serta 155 rumah terendam.

    Selain itu, 30 fasilitas umum dan sosial juga terdampak, serta 30 hektar lahan pertanian yang mengalami kerusakan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Bertambah jadi Tiga Orang, 5 Orang Masih Dicari.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 4
                    
                        Enam Wilayah di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras
                        Megapolitan

    4 Enam Wilayah di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras Megapolitan

    Enam Wilayah di Tangsel Terendam Banjir akibat Hujan Deras
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –

    Hujan deras
    yang mengguyur Tangerang Selatan pada Sabtu (8/3/2024) menyebabkan enam wilayah terendam banjir dengan ketinggian air 20–40 cm.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel mencatat genangan terjadi di beberapa perumahan dan jalan utama akibat meluapnya aliran kali serta buruknya sistem drainase.
    “Penyebabnya karena
    hujan deras
    sehingga air kali meluap. Selain itu juga ada saluran drainase yang buruk sehingga air meluap,” ujar Danton Satgas BPBD Kota Tangsel, Dian Wiriyawan, saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (8/3/2024).
    Enam titik banjir tersebut meliputi:
    1. BPI Pamulang Timur
    Ketinggian air 30 cm, 120 keluarga terdampak akibat luapan Kali Pinus BPI.
    2. Pinus Pamulang Barat
    Ketinggian air 40 cm, 100 keluarga yang terdampak akibat luapan Kali Pinus BPI.
    3. Jalan Kemuning RW 5 Pamulang Barat
    Ketinggian air 30 cm akibat curah hujan tinggi dan saluran drainase yang kurang baik.
    4. Perumahan Rosewood Serua Indah
    Ketinggian air 30 cm, 60 keluarga terdampak akibat hujan deras dan luapan Kali Serua.
    5. Perumahan Pondok Hijau Ciputat
    Ketinggian air 30-40 cm, 100 keluarga yang terdampak akibat hujan deras dan luapan Kali Legoso.
    6. Perumahan Puri Bintaro Indah, Kelurahan Jombang
    Ketinggian air 20 cm, 180 keluarga terdampak akibat hujan deras dan luapan anak Kali Angke.
    Dian mengatakan, pihak
    BPBD Tangsel
    telah menyiagakan personel dan perahu karet di lokasi yang terdampak.
    “Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Konstruksi (SDA BMK) Tangsel terkait penggunaan mesin penyedot air,” kata Dian.
    Hingga saat ini, pihak BPBD masih memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut.
    Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan jika hujan kembali turun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Pembobolan Tembok di Galaxy Bekasi Akibat Banjir, Diduga Sengaja Dibuang ke Kampung Utan – Halaman all

    Viral Pembobolan Tembok di Galaxy Bekasi Akibat Banjir, Diduga Sengaja Dibuang ke Kampung Utan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang merekam aksi warga membobol tembok pembatas di Perumahan Galaxy Bekasi menjadi viral di media sosial.

    Video tersebut menunjukkan genangan banjir setinggi paha orang dewasa yang merendam perumahan elite itu, sementara di balik tembok pembatas, Kampung Utan tidak terdampak banjir sama sekali.

    Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 4 Maret 2025, di Jalan Baru Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan.

    Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @volunteernetizen pada Rabu, 5 Maret 2025, terlihat beberapa warga menggunakan linggis untuk membobol bagian bawah tembok beton.

    Setelah beberapa saat, separuh tembok beton tersebut terlihat jebol.

    Menurut narasi yang beredar, pembobolan tembok itu diduga dilakukan oleh warga Perumahan Galaxy untuk mengalirkan banjir ke wilayah Kampung Utan.

    Namun, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana, membantah informasi tersebut.

    Ia menjelaskan bahwa pembobolan itu dilakukan atas inisiatif warga Kampung Utan untuk mengurangi genangan air banjir di Perumahan Galaxy.

    “Awalnya ada rumah warga yang bocor. Mereka mendatangi Pak RT dan mengeluhkan luapan air dari banjir di Grand Galaxy City,” ungkap Dedi.

    Dengan adanya lubang di tembok tersebut, warga berharap genangan air di Perumahan Galaxy bisa mengalir ke selokan di area perkampungan.

    Namun, setelah pembobolan, tembok yang jebol bukanlah bagian yang dilubangi, melainkan tembok di sampingnya akibat debit air yang tinggi.

    Akibatnya, air yang tergenang di Grand Galaxy City mengalir ke Kampung Utan dan menyebabkan banjir di wilayah tersebut.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sebanyak 52.000 jiwa terdampak banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi.

    Hingga Rabu, 5 Maret 2025, air banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut.

    Pelaksana Harian Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, menjelaskan bahwa banjir melanda 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi dan tujuh kecamatan di Kota Bekasi.

    “Kami telah melakukan penanganan darurat termasuk evakuasi warga, pendirian tempat pengungsian darurat, serta penyediaan logistik bersama relawan,” kata Anne dalam keterangan resmi.

    Ketinggian air di sejumlah titik bervariasi antara 50 hingga 350 cm, dan banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas publik, termasuk rumah sakit.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Detik-detik Mobil Hanyut di Banjir Bekasi, Warga Berjuang Menyelamatkan Korban Menggunakan Bambu – Halaman all

    Detik-detik Mobil Hanyut di Banjir Bekasi, Warga Berjuang Menyelamatkan Korban Menggunakan Bambu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan detik-detik mobil terseret arus banjir di Kabupaten Bekasi menjadi viral di media sosial.

    Peristiwa ini terjadi di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, pada Selasa, 4 Maret 2025, sekitar pukul 06.00 WIB.

    Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jabodetabek24info, tampak sebuah mobil berjenis SUV bergerak mundur sebelum akhirnya hanyut terbawa derasnya arus banjir.

    Beberapa warga yang menyaksikan peristiwa tersebut berusaha memperingatkan pengemudi agar segera turun dari mobilnya sebelum terseret lebih jauh.

    Kepala Bidang dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, membenarkan bahwa pengemudi tersebut nekat menerobos arus banjir meskipun telah diingatkan oleh warga.

    “Korban satu orang. Warga sudah mengingatkan agar pengemudi tidak melewati jalan yang terendam banjir dan arusnya cukup deras,” jelas Dodi.

    Korban berhasil selamat setelah terseret kurang lebih 20 meter.

    Proses penyelamatan dilakukan oleh warga yang menggunakan bambu panjang untuk menarik korban yang terjebak di arus.

    “Alhamdulillah penumpang selamat,” ujar Dodi.

    Sementara itu, mobil yang terseret tersebut tersangkut di dasar aliran sungai.

    Banjir di Kabupaten Bekasi semakin parah pada hari yang sama, dengan tujuh kecamatan terendam akibat hujan deras.

    Ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 sentimeter.

    Kecamatan yang terdampak meliputi Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, dan Bojongmangu.

    “Data sementara kami ada tujuh kecamatan terdampak, dan tim sudah ke lapangan untuk mengerahkan perahu karet dan bantuan,” tambah Dodi Supriadi.

    BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan tengah melakukan evakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak parah seperti Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah.

    Hingga saat ini, cuaca di Kabupaten Bekasi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

    BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di daerah rawan banjir.

    “Bagi warga yang masih bertahan di rumah, diimbau untuk mengungsi ke tempat aman. Evakuasi segera ke tempat yang lebih tinggi, jangan memaksakan bertahan di rumah,” tegas Dodi.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Banjir dan Longsor di Kabupaten Sukabumi: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, 5 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Banjir dan Longsor di Kabupaten Sukabumi: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, 5 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban jiwa akibat banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi tiga orang.

    Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar), Hadi Rahmat berujar, awalnya korban jiwa hanya satu orang. 

    Lalu tim gabungan menemukan dua korban jiwa yang merupakan ibu dan anak pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Kedua korban adalah warga Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

    “Iya sudah ditemukan dua jiwa (ibu dan anak),” ujar Hadi, Sabtu (8/3/2025), dilansir Tribun Jabar.

    Lebih lanjut, Hadi menyatakan bahwa ada lima orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam tahap pencarian oleh tim gabungan.

    Dari lima orang yang hilang itu, dua di antaranya merupakan warga Kecamatan Simpenan dan tiga lainnya warga Kecamatan Lengkong.

    “Untuk yang 5 (orang hilang), hari ini masih lanjut pencarian,” ucapnya.

    Adapun jumlah warga yang terdampak bencana juga bertambah, dari 116 KK yang terdiri dari 204 jiwa menjadi 156 KK yang terdiri dari 287 jiwa.

    Begitu pula dengan warga yang mengungsi, bertambah dari yang semula 31 KK yang terdiri dari 159 jiwa menjadi 157 KK yang terdiri dari 328 jiwa.

    “Lalu ada 3 KK yang terdiri dari 10 jiwa yang terancam. Kalau terancam itu biasanya ada longsoran dekat rumah,” ujar Hadi.

    Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh bencana tanah longsor dan banjir Kabupaten Sukabumi juga bertambah.

    Berdasarkan data sementara, ada 11 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, 155 rumah terendam, 30 fasilitas umum fasilitas sosial terdampak, serta 30 hektare sawah maupun lahan juga terdampak.

    Wapres Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi bencana yang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

    Gibran datang dengan memakai kemeja warna putih, celana hitam, dan sepatu boot.

    Di sana, eks Wali Kota Solo itu menyapa masyarakat sekitar dan melihat langsung situasi di Jembatan Bojong Kopo yang amblas akibat diterjang banjir, Kamis (5/3/2025).

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti mengatakan, Gibran secara langsung memerintahkan Kementerian PU untuk segera melakukan percepatan penanganan. 

    Berdasarkan hasil tinjauan dengan Gibran, melihat kondisi pasca-bencana banjir lebih berat situasinya dibandingkan November 2024.

    “Tadi juga ditunjukkan ada ibu dan anak yang meninggal berpelukan di sana, dan Bapak Wakil Presiden sangat prihatin terkait hal ini,” ucap Diana kepada wartawan, Sabtu.

    Gibran juga meminta permasalahan sungai harus segera dibenahi dan dilakukan pengerukan.

    “Permasalahan sungai itu juga harus dilakukan pengerukan sedimentasinya. Tadi kami sudah diskusi dengan Pak Bupati dan nanti provinsi yang akan melakukan pengerukan terhadap sungai tadi,” tutur Diana. 

    Diana juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memastikan warganya tidak tinggal di daerah yang sempadan dengan sungai. 

    “Saya harapkan juga penduduk yang di sekitar sempadan sungai jangan kembali lagi di sempadan sungai tadi.”

    “Kalau bisa diperlebar. Dengan diperlebar maka jalannya air itu akan lebih leluasa, tidak mengganggu dan nantinya juga tidak berdampak kepada penduduk-penduduk yang diam di situ,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Bertambah jadi Tiga Orang, 5 Orang Masih Dicari.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/M Rizal)