Kementrian Lembaga: BPBD

  • Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan Megapolitan 11 Maret 2025

    Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    memberikan klarifikasi terkait kritik yang diterimanya setelah memantau kondisi banjir di Jakarta menggunakan
    helikopter
    pada Kamis (6/3/2025).
    Ia menegaskan, penggunaan helikopter tersebut bukanlah permintaannya, melainkan tawaran dari pihak lain untuk mempercepat proses pemantauan dari udara.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ungkap Pramono saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Pramono menjelaskan, tujuan utama dari pemantauan udara adalah untuk melihat kondisi naturalisasi aliran sungai serta mengidentifikasi titik-titik yang membutuhkan normalisasi dan pembuatan sodetan.
    Ia menyatakan, pemantauan dari udara memungkinkan identifikasi area terdampak secara lebih menyeluruh dan efisien dibandingkan jika dilakukan dari darat.
    “Kenapa kemudian dilihat dari atas? Karena ingin naturalisasi, sodetan di mana-mana itu bisa dilakukan,” ujarnya.
    Menanggapi kritik yang muncul di media sosial, Pramono menyatakan bahwa masukan dari masyarakat merupakan “obat yang sangat menyehatkan”.
    Ia mengaku menerima semua kritik dengan lapang dada dan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai bahan evaluasi dalam penanganan banjir ke depannya.
    “Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja terima kasih, matur nuwun,” ungkapnya.
    Pramono juga menepis anggapan bahwa penggunaan helikopter bertujuan untuk menunjukkan kekuasaan.
    Ia menegaskan, langkah tersebut diambil demi efektivitas dan efisiensi dalam penanganan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta dan Bekasi.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” tegas Pramono.
    Kritik terhadap Pramono muncul setelah warganet membandingkan aksinya menggunakan helikopter dengan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang turun langsung ke lapangan untuk meninjau banjir.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Ia didampingi oleh Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta, Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Erdi A. Chaniago.
    Dari hasil pemantauan tersebut, Pramono menyatakan bahwa kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Modifikasi Cuaca, Pemprov DKI Lakukan 2-3 Kali Sorti Penerbangan Per Hari

    Modifikasi Cuaca, Pemprov DKI Lakukan 2-3 Kali Sorti Penerbangan Per Hari

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut bahwa dalam operasi modifikasi cuaca (OMC) akan melakukan sorti penerbangan 2-3 kali per hari. Upaya ini dilakukan selama 10 hari.

    “Untuk total 10 hari operasi,” kata Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta sekaligus juru bicara pelaksanaan kegiatan OMC tahun 2025 Michael Sitanggang di Jakarta, dilansir Antara, Senin (10/3/2025).

    Dia mengatakan modifikasi cuaca tahap ketiga akan dilaksanakan pada 11-20 Maret 2025 dengan menggandeng sejumlah instansi dalam pelaksanaannya. Michael menyebut penerbangan itu nantinya juga akan menyesuaikan potensi pertumbuhan awan hujan.

    “Instansi pendukung pelaksanaan BMKG, TNI AU dan untuk operator pelaksana PT. Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI),” katanya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara bertahap mulai melakukan OMC sebagai upaya mitigasi bencana banjir.

    “Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Gubernur Jakarta Pramono Anung.

    Pramono menjelaskan, pada 11 Maret akan dilakukan modifikasi cuaca yang lebih intensif. Hal itu karena diprakirakan puncak curah hujan tinggi akan terjadi besok.

    “Dan untuk itu secara khusus saya juga sudah bicara dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk modifikasi dimulai lebih dini untuk besok. Supaya memang kalau cuaca seperti yang diperkirakan BMKG maka tertangani dari awal,” kata Pramono.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari Megapolitan 10 Maret 2025

    Naik Helikopter Tinjau Banjir, Pramono: Saya Ditawari
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Gubernur Jakarta

    Pramono Anung
    menegaskan, keputusannya meninjau banjir menggunakan helikopter karena mendapatkan tawaran seseorang.
    Namun, ia tidak mengungkapkan siapa pihak yang menawarkan helikopter tersebut.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ujar Pramono saat berada di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Mantan Sekertaris Kabinet (Seskab) Indonesia Maju pimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu kembali menegaskan, pemantauan dari udara dilakukan demi melihat kondisi banjir di Jakarta secara menyeluruh.
    “Jadi sekali lagi, naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” tegas Pramono.
    Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Pramono memantau banjir dari udara menggunakan helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169.
    Pramono didampingi oleh Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum dan Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat.
    Di luar dari Pemprov Jakarta, Pramono juga didampingi Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A Chaniago.
    Hasil dari pemantauan udara menunjukkan bahwa kondisi di Jakarta kala itu mulai berangsur normal setelah sempat dilanda banjir dalam beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono.
    (Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Dikritik Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan Permintaan Saya Megapolitan 10 Maret 2025

    Dikritik Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan Permintaan Saya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku, memantau banjir menggunakan helikopter bukan merupakan permintaannya.
    Namun, politisi PDI-P itu tidak menjelaskan secaran rinci siapa yang meminta memantau banjir menggunakan helikopter.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ujar Pramono Anung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Menurut Pramono, pemantauan dari udara diperlukan untuk melihat secara menyeluruh titik-titik banjir di Jakarta.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” kata dia.
    Meski menuai kritik, Pramono mengaku tak mempermasalahkannya. Pramono menilai, kritik merupakan hal yang positif dan bermanfaat untuk dirinya ketika memimpin Jakarta.
    “Kritik itu merupakan obat yang sangat menyehatkan. Saya dikritik apa saja terima kasih, matur nuwun,” ucap Pramono.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Pramono didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago.
    Hasil pemantauan tersebut, Pramono mengatakan kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dikritik karena Pantau Banjir Pakai Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 Maret 2025

    Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan Megapolitan 10 Maret 2025

    Pantau Banjir Naik Helikopter, Pramono: Bukan untuk Gagah-gagahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    mengaku, tidak bermaksud ingin gagah-gagahan dengan memantau banjir menaiki helikopter.
    Pemantauan dari udara diperlukan untuk melihat secara menyeluruh titik-titik banjir di Jakarta.
    “Jadi sekali lagi naik heli bukan untuk gagah-gagahan,” ujar Pramono Anung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
    Pramono menjelaskan, penggunaan helikopter untuk meninjau banjir dari udara bukan atas permintaannya.
    “Saya naik heli bukan permintaan saya, ada yang menawarkan,” ungkap Pramono.
    Sebelumnya, Pramono menaiki helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 saat meninjau kondisi banjir di wilayah Jakarta, Kamis (6/5/2025).
    Pramono didampingi Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air Jakarta Ika Agustin Ningrum, Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta Marulitua Sijabat, Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih, serta Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A. Chaniago.
    Hasil pemantauan tersebut, Pramono mengatakan kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir melanda beberapa hari terakhir.
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono, Kamis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    Mayat Tanpa Identitas Ditemukan dalam Selokan di Koja Jakut, Tidak Ditemukan Tanda-tanda Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Rawa Badak Utara, Jakarta Utara, dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa identitas di saluran air pada Senin (10/3/2025) pagi. 

    Mayat tersebut ditemukan di Jalan Sindang Terusan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 06.30 WIB.

    Menurut laporan, penemuan mayat ini pertama kali diketahui oleh warga setempat yang kemudian melaporkannya kepada petugas PPSU (Pasukan Pemeliharaan Sarana dan Utilitas).

    Selanjutnya, laporan tersebut disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara, yang segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

    Komandan Pleton BPBD Jakarta Utara, Muhammad Zidan Firdhaus, menjelaskan mayat pria tersebut ditemukan dalam posisi telentang di dalam selokan dengan kedalaman sekitar 1 meter. 

    “Tadi penemuan jenazah di Jalan Sindang Terusan, di selokan ya, ada warga yang melihat lalu melapor ke tim piket PPSU, lalu disampaikan ke BPBD. Kurang lebih sekitar jam setengah 7 tadi kita melakukan proses evakuasi,” kata Zidan.

    Sebanyak enam personel BPBD Jakarta Utara dikerahkan untuk mengangkat jenazah dari dalam selokan.

    Evakuasi berjalan lancar tanpa kendala, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

    Jenazah tersebut diduga berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia sekitar 30-40 tahun.

    Saat ditemukan, jenazah masih mengenakan pakaian lengkap, namun tidak ditemukan identitas apapun yang melekat di tubuhnya.

    Selain itu, petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada pemeriksaan awal terhadap kondisi jenazah.

    “Tidak ditemukan barang-barang pribadi. Sependek penglihatan kita tidak ada luka, namun sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi,” katanya.

    BPBD Jakarta Utara telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk mengevakuasi dan membawa jenazah tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi lebih lanjut.

    Kasus ini kini ditangani oleh Polsek Koja, Jakarta Utara, untuk penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya.

  • Mitigasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Lakukan Normalisasi di 31 Titik Sungai

    Mitigasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Lakukan Normalisasi di 31 Titik Sungai

    Liputan6.com, Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus berupaya mengatasi persoalan banjir dengan melakukan normalisasi sungai di 31 titik yang tersebar di seluruh wilayah kota. Langkah itu dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat sebagai bagian dari strategi mitigasi banjir. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso mengungkapkan bahwa selain normalisasi sungai, pihaknya juga membangun bronjong serta memperbaiki talud yang rusak akibat banjir. “Ibu Wali Kota Bandar Lampung, bunda Eva Dwiana meminta kami untuk terus melakukan normalisasi sungai. Setiap hari, tim kami turun langsung menyusuri sungai dan saluran drainase,” kata Dedi, Kamis (6/3/2025).

    Selain infrastruktur, Pemkot Bandar Lampung juga menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 107,6 ton beras telah disalurkan kepada warga di 16 kecamatan. Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi menjelaskan bahwa bantuan diberikan kepada 10.760 rumah tangga, di mana masing-masing rumah mendapatkan 10 kilogram beras. “Sedikitnya masing-masing rumah kami bagikan 10 kilogram beras, kepada 10.760 rumah tangga yang terdampak bencana banjir,” sebut Wakhidi.

    Berikut 10 Langkah Pemkot Bandar Lampung: 

    • Bekerja sama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan dalam pemeliharaan wilayah catchment di area register 17 dan 19.

    • Memperbaiki dan memperdalam sistem drainase.

    • Melakukan normalisasi sungai secara rutin bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

    • Membersihkan drainase secara berkala dari sampah dan sedimen.

    • Meninggikan talud di sepanjang sungai.

    • Menanam pohon dan memperbanyak ruang terbuka hijau.

    • Memasang alat peringatan dini di sekitar register 17 dan 19 serta daerah rawan banjir lainnya.

    • Membangun embung dan sumur resapan.

    • Membuat jalur evakuasi bagi warga saat terjadi banjir.

    • Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

     

     

  • Banjir Kabupaten Bandung: 8.043 Rumah Terendam dan Hampir 35.000 Orang Terdampak

    Banjir Kabupaten Bandung: 8.043 Rumah Terendam dan Hampir 35.000 Orang Terdampak

    Liputan6.com, Bandung – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) menyebutkan 8.043 rumah terendam dan 34.826 orang terdampak banjir yang terjadi sejak Jumat, 7 Maret 2025 pukul 20.00 WIB di Kabupaten Bandung.

    Menurut Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, seluruh jumlah rumah yang terendam dan warga terdampak banjir merupakan data per Minggu, 9 Maret 2025 pukul 13.00 WIB.

    “Dampak kejadian tiga rumah rusak berat, satu rusak ringan, 8.043 rumah terendam, 13 fasilitas umum terdampak, enam sekolah terdampak, 19 tempat ibadah terdampak,” ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Minggu (9/3/2025).

    Hadi menambahkan sedangkan untuk 34.826 orang terdampak banjir merupakan dari 11.032 kepala keluraga (KK). Sementara, 635 orang dari 246 KK menjadi pengungsi.

    Hadi mengatakan saat ini BPBD Jabar terus berkoordinasi dengen BPBD Kabupaten Bandung. Tak hanya itu, BPBD setempat bekerja sama dengan lintas instansi dan organisasi lainnya untuk melakukan penyelamatan dan pertolongan warga yang terdampak banjir.

    “BPBD Kabupateb Bandung terus melakukan pendataan dan monitoring ke wilayah yang terdampak banjir,” kata Hadi.

    Upaya evakuasi kata Hadi, terus dilakukan mengingat tinggi muka air (TMA) masih tinggi di wilayah yang terdampak banjir. Beberapa warga ada yang bertahan di tempat tinggalnya, ada pula yang terjebak.

    Hadi menyebutkan otorisnya juga ikut melakukan evakuasi warga yang terjebak di rumah tinggalnya karena terkepung air dan melakukan penyedotan air di beberapa titik banjir.

    “Titik lokasi banjir yang melanda Kabupetan Bandung, Jawa Barat pada 2025 ada 9 kecamatan. Rinciannya yaitu Desa Dayeuhkolot, Citeureup, Cangkuang Wetan, dan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot,” ucap Hadi.

    Daerah lain yang terdampak banjir lanjut Hadi yakni Desa Bojongsoang, Bojongsari dan Buahbatu Kecamatan Bojongsoang. Ditambah Desa Rancamanyar, Andir dan Baleendah Kecamatan Baleendah serta Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu.

    Selain itu di Desa Cijagra Kecamatan Paseh, Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay, Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk, Desa Cileunyi Kulon Kecamatan Cileunyi dan Desa Bojongmas Kecamatan Solokan Jeruk.

     

  • Korban Hanyut Banjir Bekasi Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian, Jasad di Antara Puing Bambu & Sampah – Halaman all

    Korban Hanyut Banjir Bekasi Ditemukan Setelah 5 Hari Pencarian, Jasad di Antara Puing Bambu & Sampah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hanyut ketika hendak membersihkan sampah bambu di Bendungan Koja Jatiasih pada Selasa (4/3/2025), A (46) warga Jatiasih, Kota Bekasi akhirnya ditemukan.

    A ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di antara puing bambu dan sampah Kali Cikeas.

    Kepala Sub Bagian Umum Kantor SAR Jakarta, Mikel Rahman Junika mengatakan A ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    “Jenazah ditemukan oleh tim SAR gabungan pada radius 100 meter dari lokasi kejadian di antara puing-puing bambu dan sampah,” kata Mikel, Senin (10/3/2025).

    Mikel menjelaskan jenazah A ditemukan usai melewati waktu lima hari.

    Selama proses pencarian, tim SAR gabungan melakukan pembagian dengan dua tim.

    Tim pertama melakukan upaya pencarian dengan menggunakan perahu karet menyusuri sungai Cikeas hingga radius 20 Kilometer (Km) dari lokasi kejadian. 

    Tim kedua melakukan upaya pencarian melalui jalur darat dengan pengamatan secara visual sampai jembatan besi Kabupaten Bekasi. 

    “Korban berhasil kami temukan sore (17.20 WIB) dan jenazah kemudian kami evakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga,” jelasnya.

    Sebagai informasi, Camat Jatiasih, Ashari menyampaikan korban hanyut ketika hendak membersihkan sampah bambu di Bendungan Koja Jatiasih.

    Korban kemudian terpeleset ketika arus Sungai Cikeas sedang deras.

    “Informasi dari warga kami sekitar pukul 06.00 WIB, ada seorang warga yang mencoba membersihkan sampah di Bendungan Koja, tetapi ia terpeleset dan terseret arus,” ucap Ashari saat meninjau banjir di Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Selasa (4/3/2025).

    Ashari menegaskan saat kejadian ada saksi yang berupaya menolong korban, namun derasnya arus membuat penyelamatan belum berhasil. 

    “Saksi di lokasi sempat mencoba menyelamatkan, tetapi arus sangat deras, sehingga korban belum ditemukan,” tegasnya. 

    Banjir Bekasi

    Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan, banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 150 centimeter.

    Titik-titik banjir tersebar di Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, Tambun Utara, Bojongmangu,” kata kepada

    “Data sementara kami ada tujuh kecamatan terdampak, dan tim sudah ke lapangan kerahkan perahu karet dan bantuan,” katanya pada Selasa (4/3/2025).

    Pemukiman warga yang terdampak banjir di Bekasi rata-rata di dekat aliran sungai, seperti sungai Cibeet, Citarum, Cipamingkis hingga Kali Bekasi.

    BPBD Kabupaten Bekasi bersama tim gabungan dari TNI, Polri, dan relawan mengevakuasi warga, terutama di wilayah yang terdampak cukup parah seperti Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah.

    “Kami masih terus melakukan pemantauan di lokasi-lokasi terdampak dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan,” ujar Dodi Supriadi.

    Hingga saat ini, cuaca di Kabupaten Bekasi masih berpotensi turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

    BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau masyarakat utetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir. Sementara, bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing agar lebih baik mengungsi ke tempat aman.

    “Evakuasi segera tempat yang lebih tinggi, jangan memaksakan bertahan di rumah,” katanya.

  • 500 Rumah di Grobogan Terendam Banjir Akibat Tanggul Sungai Tuntang Jebol – Halaman all

    500 Rumah di Grobogan Terendam Banjir Akibat Tanggul Sungai Tuntang Jebol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banjir melanda Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (9/3/2025) akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung.

    Banjir ini mengakibatkan sekitar 500 rumah warga terendam dengan ketinggian air antara 30 cm hingga 150 cm.

    Kepala Desa Ringinkidul, Muhammad Shodiq, menyampaikan sekitar 150 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke Masjid dan Gereja setempat.

    “Yang mengungsi sekitar 150 KK,” ujar Shodiq kepada awak media di lokasi pengungsian.

    Untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak, pemerintah desa berencana membuka tiga dapur umum di Karangmalang, Gereja, dan Balai Desa Ringinkidul.

    Hingga Minggu sore, tim gabungan dari pemerintah desa dan BPBD Grobogan masih melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet.

    Jumlah pengungsi kemungkinan besar akan bertambah karena ketinggian air terus meningkat.

    Shodiq juga menerangkan, pemerintah daerah telah memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak.

    Semua logistik tersebut saat ini dikumpulkan di Gereja Ringinkidul untuk didistribusikan secara merata.

    “Pihak pemerintah daerah dan BPBD telah memberikan bantuan logistik berupa beras, mi instan, dan Dinas Kesehatan memberikan bantuan obat-obatan,” tambahnya.

    Namun, Shodiq mencatat, masih ada kebutuhan mendesak bagi warga yang mengungsi, terutama kasur dan selimut.

    Banjir Terbesar di Ringinkidul

    Menurut Shodiq, ini merupakan banjir terbesar yang pernah melanda Ringinkidul, khususnya di awal tahun 2025.

    “Ini merupakan banjir terbesar, kemarin dua kali banjir masih bisa teratasi,” ungkapnya.

    Salah satu warga, Suratno, menyebutkan hampir seluruh wilayah desa telah terendam.

    Jika air terus naik, tidak menutup kemungkinan seluruh desa akan terendam.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).