Kementrian Lembaga: BPBD

  • Gunung Raung Kembali Erupsi, BPBD Bondowoso Imbau Warga Tak Dekati Kawasan Sejauh 3 Km

    Gunung Raung Kembali Erupsi, BPBD Bondowoso Imbau Warga Tak Dekati Kawasan Sejauh 3 Km

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Gunung Raung, di Kecamatan Sumber Wringin, Bondowoso erupsi, pada Kamis (13/3/2025).

    Data diterima dari BPBD Bondowoso menyebutkan erupsi terjadi pada sekitar pukul 06.59 WIB. Teramati tinggi kolom abu sekitad 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 4.832 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arat barat dan barat laut.

    “Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi sekitar 34 detik.

    Untuk informasi, saat ini Gunung Raunh berada di status level II (Waspada). Masyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni Kaldera.

    “Tak boleh juga bermalam di kawasan kawah,” sebagaimana dikutip dalam laporan PVMBG yang disampaikan oleh BPBD Bondowoso. 

    Kepala BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan, menindak lanjuti ini pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.

    “Belum (laporan tebaran abu vulkanik, red) di Kecamatan Sumber Wringin,” terangnya.

    Namun begitu, pihaknya langsung membuat flyer agar masyarakat tidak panik dan mempercayai berita-berita yang tak bertanggung jawab.

    “Kita himbau masyarakat untuk tenang dan waspada. Dan jangan mudah terprovokasi manakala ada informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” terangnya.

    Camat Sumber Wringin, Probo Nugroho, memastikan belum ada tebaran abu vulkanik  erupsi.

    “Iya kita stand by di sini. Kita ini perjalanan, ke Dusun Legen untuk memastikan lagi,” pungkasnya. 

  • Tak Hanya Rumah, Banjir Bandang di Bondowoso Bikin Madrasah, DAM, dan Bronjong Jebol

    Tak Hanya Rumah, Banjir Bandang di Bondowoso Bikin Madrasah, DAM, dan Bronjong Jebol

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, tak hanya mengakibatkan tiga rumah terdampak.

    Data dari BPBD Bondowoso, ada satu faslitas umum yakni Madrasah, satu DAM juga jebol, serta beronjong sepanjang 500 meter juga jebol.

    “Dua kendaraan roda terhanyut banjir juga,” jelas  Kepala Bidang PK2, BPBD Bondowoso, Yuliono Triandono dikonfirmasi TribunJatim.com, Rabu (12/3/2025).

    Ia menjelaskan saat ini pihaknya sedang melakukan tindakan awal dengan menata batu yang difungsikan untuk bronjong sementara bersama seluruh pihak.

    “Batu-batu ini merupakan material banjir yang kita buat bronjong semetara. Tadi material ada batu, sama kayu,” terangnya.

    Kata Yuliono, tak ada korban jiwa dalam kejadian-kejadian ini.

    Diberitakan sebelumnya, hujan deras terjadi hampir merata di Bondowoso pada Selasa (12/3/2025) sore. Akibatnya ada dua titik yang terdampak banjir. Pertama di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami.

    Data diterima ada tiga rumah rusak ringan, dan satu fasum rusak, satu DAM juga jebol, serta beronjong sepanjang 500 meter jebol.

    Disebut banjir bandang di Desa Sumber Salak ini, karena hujan aliran sungai buangan dari Gunung Saeng meluap hingga merusak jalan desa.

    Kemudian di Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan air deras di sungai juga sebabkan satu jembatan putus.

  • Hari Kedua Operasi Modifikasi Cuaca, Fokus ke Langit Utara dan Barat Laut Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Maret 2025

    Hari Kedua Operasi Modifikasi Cuaca, Fokus ke Langit Utara dan Barat Laut Jakarta Megapolitan 13 Maret 2025

    Hari Kedua Operasi Modifikasi Cuaca, Fokus ke Langit Utara dan Barat Laut Jakarta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta sedang melakukan operasi
    modifikasi cuaca
    (OMC) untuk mitigasi bencana hidrometeorologi.
    Pada hari kedua pelaksanaan OMC yang dilakukan pada Rabu (12/3/2025), BPBD menyasar wilayah utara dan barat laut Jakarta.
    “Yakni sorti 1 menyasar wilayah barat laut, Selat Sunda, dan Kepulauan Seribu. Sementara sorti 2 dilakukan di perairan utara DKI Jakarta dan Laut Jawa,” kata Juru Bicara OMC Jakarta 2025 Michael Sitanggang, melansir dari
    Antara
    , Rabu.
    Ia menyatakan, selama periode operasi, BPBD akan berupaya mengurangi intensitas hujan ekstrem di Jakarta dan sekitarnya.
    Pada hari kedua operasi telah dilakukan sebanyak dua sorti dengan total durasi penerbangan 4 jam 8 menit yang menggunakan 1,6 ton bahan semai NaCl.
    Ia menambahkan, pelaksanaan OMC hari kedua telah mencapai target dengan tidak adanya bencana hidrometeorologi yang tercatat di wilayah DKI Jakarta.
    “Hari ini tidak terjadi bencana hidrometeorologi di DKI Jakarta,” katanya.
    Adapun kegiatan OMC tersebut bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).
    Sementara itu, Plt Direktur Tata Kelola
    Modifikasi Cuaca
    BMKG Budi Harsoyo menyampaikan, analisis kondisi dinamika atmosfer secara umum pada siang hingga sore hari berpotensi terjadi hujan ringan di wilayah Jakarta.
    “Jika melihat prediksi hujan harian berpotensi ringan, namun potensi pada esok hari dan empat hari ke depan cenderung mengalami peningkatan potensi curah hujan hingga intensitas sedang,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jabar Urutan Pertama Terjadinya Bencana Hidrometeorologi

    Jabar Urutan Pertama Terjadinya Bencana Hidrometeorologi

    BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan Provinsi Jabar tercatat sebagai urutan pertama terjadinya bencana hidrometorologi se-Indonesia.

    Berdasarkan data dari BPBD Jawa Barat, dari Januari 2025, sampai dengan Maret 2025 tercatat ada 324 bencana yang terdiri dari banjir (73 kejadian), tanah longsor (98 kejadian, dan cuaca ekstrem (153 kejadian). Dari jumlah tersebut, sebanyak 252 bencana selesai ditangani dan sisanya dalam proses.

    “Sampai saat ini di Indonesia berdasarkan data BNPB, Jawa Barat ini menempati urutan pertama dari tanggal 1 Januari sampai tanggal 10 Maret 2025 tertinggi di Indonesia terutama di bencana hidrometeorologi,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, di Bandung, Rabu, 12 Maret dilansir ANTARA.

    Anne mengungkapkan, ada beberapa jenis bencana yang tercatat paling banyak terjadi di wilayah Jawa Barat. Misalnya banjir, longsor, angin kencang, dan beberapa lainnya yang termasuk bencana hidrometeorologi.

    Atas banyaknya kejadian ini, kata Anne, sedikitnya sembilan sembilan daerah telah menetapkan status tanggap darurat kebencanaan karena bencana yang terjadi di daerah tersebut tergolong berat dan besar.

    Sembilan daerah tersebut beberapa di antaranya yaitu Kabupaten Indramayu, Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung, Sukabumi.

    “Saat ini dari tanggal 1 (Januari 2025) sampai hari kemarin ini sudah ada sembilan sembilan daerah yang tanggap darurat,” ujar dia.

    Anne mengatakan masyarakat dan pemerintah di sembilan daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat kebencanaan itu, harus melakukan mitigasi kebencanaan agar efek yang terjadi tidak makin besar.

    Atas berbagai kejadian bencana yang otomatis ada anggaran yang harus dikeluarkan, Anne mengatakan anggaran untuk penanganan dan mitigasi saat ini masih belum bisa diketahui.

    “Nah, ini prakiraannya agak susah karena kami tidak tahu berapa, katakanlah prakiraan nominal yang dikeluarkan oleh logistik, kami juga didukung oleh BNPB. Kemudian oleh Kementerian Sosial dan beberapa instansi lainnya,” kata dia.

    Sementara untuk antisipasi terjadinya peristiwa kebencanaan, lanjut Anne, yaitu dengan memperbaiki infrastruktur atau tata ruang di wilayah resapan air.Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan membongkar objek wisata di kawasan puncak, Bogor.”Kalau infrastruktur sekarang sudah digencar oleh Pak Gubernur ya, karena itu yang paling susah. Yang paling sulit itu adalah mitigasi struktural dan sosial. Nah, sosial ini termasuk adalah perilaku masyarakat yang mengubah lahan untuk kegiatan s

  • Banjir Bandang Melanda Bondowoso Jembatan Penghubung Antar Dusun Ambruk

    Banjir Bandang Melanda Bondowoso Jembatan Penghubung Antar Dusun Ambruk

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO– Hujan deras yang melanda Bondowoso pada sore hari tak hanya membuat banjir bandang di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, pada Rabu (12/3/2025) malm.

    Namun, satu jembatan di Dusun Patirana, Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, terputus.

    Menurut Yuliono Triandana, Kabid PK2 BPBD Bondowoso, jembatan yang putus ini merupakan satu-satunya akses jalan penghubung antar dusun.

    Jembatan ambruk berukuran panjang 12 meter, dan lebar 2 meter.

    “Tim Pusdalop sudah ke lokasi lakukan asessment,” ungkapnya.

    Ia menjabarkan, diperkirakan hujan deras yang terjadi membuat debit air sungai meningkat hingga membuat jembatan putus.

    Kondisi ini membuat, warga di Dusun Patirana berjumlah sekitar 90 KK terisolasi.

    “Ada puluhan KK yang terisolasi,” pungkasnya.

    Untuk informasi, hujan deras terjadi hampir merata di Bondowoso pada Selasa (12/3/2025) sore.

    Akibatnya ada dua titik yang terdampak banjir. Pertama di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami.

    Data diterima ada tiga rumah rusak ringan, dan satu fasum rusak, satu DAM juga jebol, serta beronjong sepanjang 500 meter jebol.

    Di Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan air deras di sungai juga sebabkan satu jembatan putus.

  • Pemprov DKI Siapkan Bendung Karet Antisipasi Banjir Rob Akibat Worm Moon

    Pemprov DKI Siapkan Bendung Karet Antisipasi Banjir Rob Akibat Worm Moon

    Jakarta

    Pemprov DKI Jakarta bersiap menghadapi banjir rob akibat fenomena worm moon atau bulan purnama di bulan Maret. Salah satunya dengan cara memperkuat sistem polder pengendali banjir rob dengan bendung karet demi mencegah air laut meluap ke daratan.

    “Selain pembangunan tanggul, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas SDA DKI Jakarta juga memperkuat sistem polder pengendali rob yang dilengkapi dengan bendung karet untuk menahan air laut agar tidak kembali meluap ke daratan dan mengoptimalkan penggunaan pompa stasioner dan mobile untuk mengalirkan air ke laut, terutama di wilayah dengan topografi rendah atau di bawah permukaan laut, untuk mengatasi rob secara langsung, serta upaya yang terus dilakukan yakni mengoptimalisasi saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lancar,” kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Yohan saat dihubungi, Rabu (12/3/2025).

    Dia mengatakan Pemprov Jakarta berkomitmen melindungi warga dari dampak banjir rob. Dia juga meminta warga waspada dan mengikuti arahan dari BPBD Jakarta serta BMKG.

    “Dengan upaya-upaya ini, BPBD DKI Jakarta berkomitmen untuk melindungi masyarakat dan meminimalkan dampak dari fenomena worm moon tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terbaru dari BPBD DKI Jakarta dan BMKG,” katanya.

    BPBD DKI juga akan melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah hujan deras yang dapat memicu banjir di rob semakin parah. Yohan mengatakan operasi modifikasi cuaca selama 10 hari sejak 11 Maret 2025.

    “Melakukan kegiatan operasi modifikasi cuaca (OMC), karena dampak fenomena ini dapat semakin besar apabila disertai cuaca buruk di wilayah pesisir. Untuk itu, OMC dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang di wilayah DKI Jakarta,” jelasnya.

    Dia mengatakan Pemprov DKI berupaya melakukan pengendalian penurunan muka tanah dengan pembatasan penggunaan air tanah. Dia mengatakan Pemprov DKI berupaya meningkatkan jaringan perpipaan air bersih PAM agar masyarakat beralih dari penggunaan air tanah ke air bersih perpipaan.

    Seperti diketahui, fenomena worm moon atau bulan purnama pada Maret yang terjadi bersamaan dengan fase bulan perigee dan gerhana bulan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena ini bisa memicu banjir di kawasan pesisir Indonesia.

    Berdasarkan data lapangan yang diterima BMKG, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di Indonesia. Yakni di Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku. Salah satu wilayah yang diprediksi terdampak banjir rob ialah pesisir Jakarta, terdiri dari Kemal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, dan Kalibaru Jakarta Utara.

    “Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir hingga tambak perikanan darat dan garam,” kata Eko dilansir Antara, Rabu (12/3/2025).

    (taa/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Banjir Bandang Terjang Bondowoso, Warga Berlarian Selamatkan Diri ke Lokasi yang Lebih Tinggi

    Banjir Bandang Terjang Bondowoso, Warga Berlarian Selamatkan Diri ke Lokasi yang Lebih Tinggi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Banjir bandang terjadi di Desa Sumber Salak, Kecamatan Curahdami, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (12/3/2025) malam.  

    Hingga berita ini ditulis, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polres, TNI, pemerintah desa dan kecamatan bergotong royong membersihkan material banjir di lokasi. Seperti kayu dan ranting pohon.  

    Namun belum tuntas gotong royong, banjir yang lebih besar datang.

    Masyarakat pun berlarian ke lokasi yang lebih tinggi.  

    Kapolsek Curahdami, Iptu Sunardi, mengatakan, sebelum banjir melanda, terjadi hujan deras sejak pukul 16.00 WIB.

    Diperkirakan karena hujan, aliran sungai buangan dari Gunung Saeng meluap hingga merusak jalan desa.  

    “Merusak jalan desa, dan tiga rumah. Sementara kami data tiga rumah. Akan kami perbarui laporan berikutnya,” ungkapnya.  

    Ia memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

    Namun, dirinya menyebut jalan penghubung desa diperkirakan putus karena banjir.  

    “Memutuskan jalan dari desa ke atas, Dusun Sumber Salak bagian atas. Akses terputus,” terangnya.  

    Disinggung tentang evakuasi warga, kata Sunardi, pihaknya masih akan melihat terlebih dahulu.

    Karena semula air surut pada pukul 21.00 WIB, namun sekarang tambah deras lagi.  

    “Kita lihat situasi lebih lanjut,” terangnya.  

    Kurniawan, warga Desa Sumber Salak, mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah hujan mengguyur sejak sore.

    Warga berlarian ke lokasi yang lebih tinggi.  

    “Jam 7an malam tadi yang banjir, itu yang parah di atas,” pungkasnya.  

    Dalam beberapa video yang beredar, tampak warga berlarian sembari membawa hewan ternaknya.

    Mereka menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih tinggi. 

  • Bekasi siapkan 43,8 ton benih padi bagi petani terdampak banjir

    Bekasi siapkan 43,8 ton benih padi bagi petani terdampak banjir

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Kabupaten Bekasi Jawa Barat menyiapkan 43,8 ton benih padi bagi petani terdampak banjir melalui pembiayaan daerah yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) BPBD di masa tanggap darurat bencana.

    “Saat ini tengah dalam persiapan proses distribusi. Bantuan segera disalurkan setelah mendapat persetujuan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Eem Lesmanasari di Cikarang, Rabu.

    Dia menyatakan bantuan dimaksud akan disalurkan kepada petani terdampak banjir secara serentak usai mendapatkan persetujuan pengalokasian biaya melalui skema BTT tanggap darurat bencana tersebut.

    Berdasarkan data yang dihimpun petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, tercatat 1.752 hektare lahan pertanian terdampak banjir pada 14 kecamatan dan 50 desa.

    Eem menjelaskan bahwa penghitungan bantuan benih telah melalui tahapan penyesuaian dengan luas area pertanian terdampak yakni 25 kilogram per hektare.

    “Dengan total lahan terdampak mencapai 1.752 hektare, jumlah benih yang akan disalurkan mencapai 43.800 kilogram atau 43,8 ton,” katanya.

    Selain bantuan benih, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga telah menjalin koordinasi bersama Komisi Irigasi untuk menangani tanggul jebol yang menyebabkan air masuk ke area persawahan.

    “Seperti kasus jebol tanggul Kali Cilemahabang yang merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai, kami sudah bersurat dan meminta agar segera diperbaiki. Sementara untuk tanggul yang menjadi kewenangan dinas sumber daya air, kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas terkait,” katanya.

    Ia berharap keluhan petani dapat segera ditindaklanjuti agar sawah yang terdampak banjir bisa kembali ditanami dan efektivitas koordinasi lintas perangkat daerah sangat dibutuhkan untuk percepatan realisasi bantuan tersebut.

    “Sekaligus upaya mengantisipasi serta memitigasi dampak banjir di masa mendatang. Dengan langkah cepat dan sinergi yang baik, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Bekasi dapat segera pulih dan produktivitas petani tetap terjaga,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • DKI jadwalkan bangun tanggul mitigasi setelah Lebaran

    DKI jadwalkan bangun tanggul mitigasi setelah Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjadwalkan pembangunan tanggul mitigasi setelah Lebaran 1446 Hijriah/2025 untuk mengurangi dampak banjir rob di beberapa titik kawasan Jakarta Utara.

    “Nanti setelah Lebaran, kami akan membangun tanggul-tanggul di beberapa tempat dan itu mudah-mudahan menjadi preventif untuk rob di beberapa titik yang selalu terjadi,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Jakarta, Rabu.

    Rencana pembangunan tanggul mitigasi sudah pernah disampaikan di era Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi pada Januari lalu.

    Namun, hingga saat belum ada informasi terkait lokasi rinci tanggul mitigasi tersebut dibangun dan panjangnya.

    Adapun tanggul mitigasi dibangun sembari menunggu pembangunan tanggul laut atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN/NCICD) rampung pada 2030.

    National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau PTPIN merupakan salah satu program strategis nasional di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

    Prinsip pembangunan PTPIN bukan hanya sebagai pengendali kenaikan muka air laut dan banjir, namun untuk memperbaiki kondisi lingkungan dengan hadirnya konsep ruang ketiga.

    Lebih lanjut terkait banjir rob, Pramono mengingatkan tentang adanya potensi bencana ini di Jakarta Utara pada 28 dan 29 Maret 2025.

    Sejumlah wilayah yang kemungkinan terdampak antara lain Muara Angke, Muara Baru, Jalan R.E. Martadinata, Cilincing, dan Marunda Pulo.

    Pramono mengatakan sudah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI untuk mengantisipasi termasuk melakukan mitigasi. Salah satunya dengan menyiagakan pompa-pompa pengendali banjir yang tersedia.

    Sebelumnya, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat mengatakan sudah menginformasikan kepada warga di pesisir utara Jakarta seraya menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya termasuk sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.

    “Apabila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada,” ujar Maruli.

    Dia menambahkan pemenuhan kebutuhan dasar warga di lokasi pengungsian juga termasuk yang akan disiapkan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Remaja di Banjar Loncat ke Sungai Citanduy, Korban Diduga Punya Masalah Pribadi…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        12 Maret 2025

    Remaja di Banjar Loncat ke Sungai Citanduy, Korban Diduga Punya Masalah Pribadi… Bandung 12 Maret 2025

    Remaja di Banjar Loncat ke Sungai Citanduy, Korban Diduga Punya Masalah Pribadi…
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Seorang remaja berinisial RM (17) diduga tenggelam setelah melompat ke
    Sungai Citanduy
    di kawasan Jembatan Pelangi, Jalan Wanareja-Langensari, Kota Banjar. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian.
    Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, mengatakan pihaknya menerima laporan dari Pusdalops BPBD Kota Banjar pada Selasa (11/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
    Setelah berkoordinasi dengan BPBD,
    rescue team
    diterjunkan ke lokasi pada Rabu pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
    “Berdasarkan laporan yang kami terima, korban diduga mengalami permasalahan pribadi. Ia sempat berjalan di sepanjang jalan menuju Jembatan Pelangi Langensari dan dikejar oleh orangtuanya,” ujar Ade dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
    Menurut Ade, RM kemudian bersembunyi di semak-semak sebelum melompat ke Sungai Citanduy.
    “Hingga saat ini korban masih dalam pencarian Tim SAR gabungan,” katanya.
    Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
    Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
    https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.