Kementrian Lembaga: BPBD

  • Waspada, Ini Jalur Mudik 2025 yang Rawan Longsor dan Banjir di Lampung

    Waspada, Ini Jalur Mudik 2025 yang Rawan Longsor dan Banjir di Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Pemudik yang melintas di Provinsi Lampung saat libur Lebaran 2025 diimbau untuk lebih waspada, terutama saat melewati jalur-jalur yang rawan bencana alam.

    Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung, Wahyu Hidayata, mengungkapkan bahwa sejumlah ruas jalan nasional di Lampung memiliki risiko tinggi terhadap longsor dan banjir.

    “Jalur mudik yang rawan longsor di antaranya Jalan Lintas Barat (Jalinbar) serta jalan penghubung Krui-Liwa. Sementara itu, di Jalan Lintas Timur (Jalintim), pemudik perlu mewaspadai potensi banjir,” ujar Wahyu, Rabu (12/3/2025).

    Menurut Wahyu, tingginya mobilitas pemudik di Lampung yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatera mengharuskan adanya langkah antisipasi sejak dini.

    “Pemerintah harus memastikan kelancaran arus mudik, mengingat Lampung menjadi jalur utama bagi pemudik yang menuju Sumatera,” jelas dia.

    BPBD Lampung telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk memastikan kelancaran mudik. Wahyu memastikan bahwa pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar pemudik dapat terhindar dari ancaman bencana hidrometeorologi.

    “Kami dari BPBD akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi potensi bencana selama musim mudik tahun ini,” ungkapnya.

    Selain itu, BPBD juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendirikan posko mudik di sejumlah titik strategis, seperti rest area, Pelabuhan Bakauheni, dan jalan lintas Sumatera.

    Tak hanya itu, BPBD Lampung juga menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat.

    “Berdasarkan pantauan, potensi hujan dan terbentuknya awan masih mungkin terjadi pada periode H-7 hingga H+7 Lebaran, sehingga pemudik diimbau untuk tetap berhati-hati,” dia memungkasi. 

     

  • Ngabuburit Sambil Mancing, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam

    Ngabuburit Sambil Mancing, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang bocah laki-laki berinisal LQ (7) warga Sukolilo Larangan ditemukan meninggal dunia usai tenggelam di sungai Jalan Sukolilo Baru, Sabtu (15/3/2025).

    Dari keterangan yang dihimpun, LQ saat itu sedang memancing sambil menunggu waktu berbuka puasa. Ia sendirian memegang alat pang di pinggir kolam. Sempat terlihat oleh warga setempat, LQ mendadak hilang.

    “Warga yang menyadari kejadian tersebut langsung melakukan pencarian,” kata Yusuf salah satu warga.

    Sementara itu, Kapolsek Kenjeran Kompol Yuyus Andrianto, mengatakan Setelah menerima laporan, kami bersama tim BPBD dan Satpol PP Kota Surabaya langsung menuju lokasi dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

    “Iya tadi ada. Kami menuju lokasi dan sudah meninggal dunia korbannya,” kata Yuyus.

    Jenazah L-Q lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya untuk menjalani proses visum guna memastikan penyebab pasti kematian.

    “Jenazah masih di kamar jenazah untuk pemeriksaan,” imbuh Yuyus.

    Atas kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat khususnya para orang tua, untuk lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anak mereka, terutama saat beraktivitas di sekitar area perairan.

    “Kami harap kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan dan menghindari aktivitas berisiko, khususnya bagi anak-anak,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Operasi Ketupat Semeru 2025, Polres Pacitan Siagakan 484 Personel

    Operasi Ketupat Semeru 2025, Polres Pacitan Siagakan 484 Personel

    Pacitan (Beritajatim.com) – Menyambut Lebaran 2025, Polres Pacitan memperkuat kesiapan pengamanan guna menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat. Sebanyak 484 personel gabungan diterjunkan dalam Operasi Ketupat Semeru 2025 yang berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025.

    Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho mengatakan, pengamanan akan difokuskan pada berbagai titik strategis, termasuk jalur utama, pusat keramaian, tempat ibadah, serta kawasan wisata. Selain itu, Polres Pacitan juga mendirikan 12 pos di berbagai lokasi, yang terdiri dari 1 pos pelayanan, 4 pos pengamanan, dan 7 pos pantau.

    “Kami sudah memetakan potensi gangguan kamtibmas selama Lebaran, mulai dari kemacetan lalu lintas, kejahatan konvensional seperti pencurian kendaraan bermotor, hingga potensi ancaman terorisme. Operasi ini mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif guna meminimalkan risiko,” ujarnya, ditulis Sabtu (15/3/2025).

    Pengamanan ini melibatkan berbagai unsur, termasuk TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, serta organisasi masyarakat seperti Senkom dan Orari.

    Selain gangguan keamanan, Polres Pacitan juga mengantisipasi potensi bencana alam, termasuk gempa bumi, banjir, dan tanah longsor yang kerap terjadi di beberapa wilayah.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati di jalan, mematuhi aturan lalu lintas, serta segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan,” pungkasnya. [tri/beq]

  • Potensi hujan meningkat, OMC dilakukan tiga kali sorti penyemaian

    Potensi hujan meningkat, OMC dilakukan tiga kali sorti penyemaian

    Jakarta (ANTARA) – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di hari kelima di wilayah DKI Jakarta dilakukan tiga sorti penyemaian garam (NaCl) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi termasuk banjir.

    Hal itu untuk menyikapi prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa potensi hujan pada 16-18 Maret di wilayah Jakarta meningkat.

    “Berdasarkan prediksi hujan harian, esok hingga 3 hari ke depan cenderung mengalami peningkatan intensitas curah hujan,” kata Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo di Jakarta, Sabtu.

    Budi mengatakan bahwa terdapat peningkatan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada 16-18 Maret 2025 di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

    “Untuk tanggal 16 Maret 2025, diperkirakan hujan berpotensi turun pada sore hingga malam hari,” katanya.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI sekaligus Juru Bicara OMC Jakarta tahun 2025, Michael Sitanggang menyebutkan bahwa pelaksanaan operasi hari kelima berlangsung sebanyak tiga sorti.

    Menurut dia, misi hari kelima berhasil dilakukan sebanyak tiga sorti menggunakan 2,4 ton bahan semai higroskopis dengan tiga titik lokasi penyemaian. Higroskopis adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap uap air dari lingkungan, baik melalui absorbsi maupun adsorpsi.

    “Sorti 1 di area barat daya Bogor dan Lebak, sorti 2 di area barat laut Kota Cilegon, Serang, Perairan Selat Sunda dan pada sorti 3 di area barat daya Pandeglang Banten, Kabupaten Lebak, Perairan Selat Sunda,” katanya.

    OMC Jakarta tahap 3 yang dimulai sejak 11 Maret telah berlangsung sebanyak 12 sorti menggunakan bahan semai 9,6 ton dengan total jam terbang sebanyak 25 jam 50 menit.

    Michael mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan dampak dari cuaca ekstrem, seperti genangan air dan potensi banjir di beberapa titik rawan.

    “Kami terus memantau perkembangan informasi dari BMKG guna memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” ujarnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • BMKG keluarkan peringatan dini cuaca buruk di Lebak bagian selatan

    BMKG keluarkan peringatan dini cuaca buruk di Lebak bagian selatan

    Arsip – Nelayan di selatan Lebak Banten saat tidak melaut akibat tinggi gelombang di perairan itu mencapai 4,0 meter (tinggi). ANTARA/Mansyur.

    BMKG keluarkan peringatan dini cuaca buruk di Lebak bagian selatan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 15 Maret 2025 – 13:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk yang ditandai dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan dan timur di Provinsi Banten hari ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas 1 Serang dalam laporan yang dikutip di Lebak Sabtu menyebutkan, peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang itu berpeluang terjadi di Kabupaten Lebak bagian selatan dan timur.

    Selain itu juga waspada potensi tinggi gelombang 1.25 – 2.50 meter (sedang) di wilayah Selat Sunda bagian Utara, serta potensi tinggi gelombang 2.5 – 4.0 meter (Tinggi) di Selat Sunda Barat Pandeglang, Perairan Selatan Pandeglang dan Perairan Selatan Lebak. Sedangkan angin bergerak dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 05 – 35 kilometer/jam dengan suhu udara 22 – 33 derajat Celcius serta kelembapan udara 65 – 95 persen.

    Pagi hari ini potensi berawan hujan ringan terjadi di Carita, Labuan, Mandalawangi, Pandeglang, Panimbang, Cimanggu, Padarincang, Cibeber, Bayah, Rangkasbitung, Cibadak, Tanara, dan Jawilan. Selanjutnya, pada siang hari  berawan dan hujan sedang berpeluang terjadi di Malingping, Panggarangan, Cibeber; Hujan Ringan di Bayah, Leuwidamar, Gunung Kencana, Cikeusik, Cirinten, Pasar Kemis, Tangerang, Pondok Aren, Ciputat.

    Begitu juga malam hari  Berawan dan Hujan ringan terjadi di Gunung Kencana, Cirinten, Leuwidamar, Malingping, Bayah, Cimanuk, Cimanggu, Panimbang, dan Padarincang. Kemudian pada dini hari berawan dan hujan Ringan di Carita, Cimanggu, Munjul, Cikeusik, Malingping, Panggarangan, Bayah, serta Serang.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan, dengan adanya peringatan cuaca buruk yang dikeluarkan BMKG itu tentu agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang cukup besar.

    Begitu pula pihaknya menyampaikan agar nelayan tradisional waspada potensi tinggi gelombang di selatan Lebak mencapai 4,0 meter, karena bisa menimbulkan kecelakaan laut.

    “Kami minta warga agar waspada menghadapi cuaca buruk juga potensi gelombang tinggi sehingga tidak menimbulkan kecelakaan laut,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Jalur Wisata Gunung Bromo Via Malang Kembali Dibuka Seusai Longsor

    Jalur Wisata Gunung Bromo Via Malang Kembali Dibuka Seusai Longsor

    Malang, Beritasatu.com – Akses jalur menuju wisata Gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang sempat tertutup material longsor, akhirnya dibuka kembali pada Sabtu (15/3/2025).

    Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani menyatakan, pembersihan material longsor telah dilakukan pada Sabtu pagi. Jalan tersebut bisa kembali dilalui sekitar pukul 11.00 WIB.

    “Longsor di kawasan Gunung Bromo sudah terkendali, jalan sudah bisa dilewati sejak pukul 11.00 WIB,” kata Septi saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/3/2025).

    Septi menambahkan, akses menuju Gunung Bromo dari arah Malang, yang sempat terganggu, kini sudah dapat dilalui oleh kendaraan, termasuk kendaraan jip atau jeep.

    “Akses ke Bromo memang sempat terhambat, tetapi tidak terlalu signifikan. Apalagi jumlah pengunjung dari arah Malang hari ini tidak banyak, sehingga tidak menimbulkan kemacetan parah,” jelasnya.

    Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Jumat (14/3/2025) menyebabkan tanah longsor di Jalur Lajeng, Desa Ngadas.

    Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, berdasarkan informasi, hujan dengan intensitas sedang hingga deras mengguyur wilayah Kecamatan Poncokusumo dan sekitarnya dalam waktu yang cukup lama, sehingga diduga menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.

    Akibat kejadian tersebut, tebing setinggi sekitar 10 meter, lebar 7 meter, dan tebal 3 meter menutup sebagian jalan yang menghubungkan Desa Ngadas dan kawasan Bromo, tepatnya di kawasan TNBTS.

    “Akibat longsoran tersebut, jalan menuju Bromo tertutup sebagian, tetapi masih bisa dilalui satu arah,” tambahnya.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. BPBD telah melakukan koordinasi dengan TNBTS, dan pembersihan material longsor direncanakan akan dilakukan pada Sabtu (15/3/2025) pagi, mengingat kondisi gelap pada malam sebelumnya.

    “Kami telah memasang yellow line sebagai tanda peringatan di kawasan akses menuju Gunung Bromo. Mengingat gelapnya kondisi malam itu, pembersihan baru bisa dilakukan pada Sabtu pagi,” pungkas Sadono.

  • DPRD Bogor evaluasi Pemkot dalam tanggulangi bencana

    DPRD Bogor evaluasi Pemkot dalam tanggulangi bencana

    Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor rapat pembahasan penanggulangan bencana di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025). (ANTARA/HO-DPRD Kota Bogor)

    DPRD Bogor evaluasi Pemkot dalam tanggulangi bencana
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 15 Maret 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – DPRD Kota Bogor Jawa Barat mengevaluasi pemerintah daerah setempat dalam menanggulangi bencana alam hidrometeorologi yang terjadi di kota hujan beberapa waktu lalu.Sejumlah evaluasi disampaikan oleh anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor dalam rapat kerja agenda pembahasan percepatan penanggulangan bencana, Jumat.

    Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Ence Setiawan dalam rapat tersebut meminta Pemerintah Kota Bogor segera melakukan perbaikan dan memaksimalkan upaya mitigasi bencana sebagai antisipasi.

    “Dengan banyaknya bencana yang terjadi kemarin dan menyebabkan adanya korban jiwa. Kami menekankan kepada Pemkot Bogor agar bergerak cepat melakukan perbaikan dan mitigasi bencana kedepannya,” kata Ence.

    Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor Juhana menyampaikan bahwa berdasarkan data yang disampaikan oleh BPBD Kota Bogor, sejak awal tahun sampai Maret ini, terjadi 276 kejadian bencana di Kota Bogor yang didominasi oleh tanah longsor sebanyak 95 kejadian. Sehingga Juhana menekankan kepada Bapperida, BPBD dan Asisten Pemerintah (Aspem) agar melakukan pencegahan yang sudah dipetakan melalui peta rawan bencana.

    “Jadi APBD Kota Bogor tidak hanya difokuskan kepada pembangunan infrastruktur yang menjadi kegiatan seremonial saja. Tetapi membangun Kota yang bisa meminimalisir terjadinya bencana sesuai dengan kajian yang sudah disusun,” kata Juhana.

    Di lokasi yang sama, anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Endah Purwanti menyoroti pelaksanaan Perda nomor 1 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Menurut Endah, Pemkot Bogor masih lalai dalam pelaksanaan Perda ini karena belum menerbitkan Perwali yang mengatur petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis.

    “Jadi kami mempertanyakan kenapa setelah tujuh tahun masih belum ada perwali. Kami mendorong agar perwali ini segera diterbitkan agar menjadi juklak juknis pelaksanaan perda,” kataEndah.

    Tak hanya itu, di dalam Perda tersebut juga terdapat pasal yang mengamanatkan agar Pemkot Bogor menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk penanggulangan bencana.

    “Kami meminta kepada Bapperida agar identifikasi RAD dimasukkan ke dalam RPJMD yang akan dibahas tahun ini,” ujar Endah.

    Sumber : Antara

  • Wagub Ingkong Ala Rakor dengan Menko Polhukam, Bahas Pencegahan Karhutla 

    Wagub Ingkong Ala Rakor dengan Menko Polhukam, Bahas Pencegahan Karhutla 

    JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menyatakan siap menghadapi berbagai potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun ini. 

    Hal Itu dikatakan Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis, 13 Maret.

    Ingkong Ala juga menyampaikan sebelum diluncurkan Desk pemerintah pusat, pemerintah daerah telah membentuk tim untuk mengantisipasi serta mengatasi karhutla. 

    “Tim ini sudah ada sejak tahun 2017, yang terdiri dari seluruh perangkat daerah dan instansi vertikal terkait. Seperti, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kehutanan, Polda, TNI dan masyarakat,” kata Ingkong Ala. 

    “Kita berkolaborasi dengan masyarakat setempat, juga perusahaan yang berada di sekitar wilayah rawan kebakaran sudah kita minta wajib membantu, termasuk alat-alat pemadam mereka juga,” sambung dia. 

    Wagub Ingkong mengatakan Tanjung Palas Timur menjadi salah satu wilayah yang rawan berada di Kabupaten Bulungan. Daerah tersebut cukup sulit dalam mendapatkan air dan didominasi lahan gambut. 

    Sedangkan daerah pegunungan, ketika terjadi karhutla tidak sampai meluas, karena masyarakatnya sudah paham dan punya kearifan lokal dalam membuka lahan di waktu tanam padi. 

    “Dipastikan masyarakat akan terlebih dahulu membuat sekat bakar dan mengetahui waktu yang tepat harus membakar. Begitu juga dengan luasnya tidak terlalu luas serta dilakukan secara bergotong royong,” jelasnya. 

    Ditegaskannya, perusahaan yang berada di Kaltara memiliki kewajiban untuk mengamankan arealnya serta mempunyai peralatan pemadam kebakaran seperti pompa pemadam dan kendaraan tangki yang dilengkapi APD untuk tugas pemadaman.

    Kemudian, untuk wilayah yang minim air atau aliran akan dibuat titik–titik kolam yang disebut “Embung” untuk penampungan air sehingga memudahkan dalam proses pemadaman karhutla. 

    “Kalau terjadi kebakaran semua lini harus turun ke lapangan, sebagai koordinator di daerah BPBD dibantu TNI, Polri sampai tingkat bawah, lalu OPD seperti Satpol PP, pemadam, Dishut, DLH dan Dinas Pertanian,” kata dia.

  • PT Cikarang Listrindo salurkan bantuan korban banjir di Babelan Bekasi 

    PT Cikarang Listrindo salurkan bantuan korban banjir di Babelan Bekasi 

    Sumber foto: Eko Purnomo/elshinta.com.

    PT Cikarang Listrindo salurkan bantuan korban banjir di Babelan Bekasi 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Hujan lebat pada awal Maret 2025 menyebabkan banjir di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan dari 23 kecamatan yang ada, salah satunya adalah Kecamatan Babelan yang terbilang cukup parah, bukan saja merendam rumah warga, namun area persawahan milik petani turut terendam.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, sebanyak 87.282 jiwa terdampak dan menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana No. 100.3.3.2/Kep.212-BPBD/2025 untuk periode 5-18 Maret 2025.

    Mengenai bencana tersebut, General Affairs PLTU Babelan PT Cikarang Listrindo. Jauhari Eka Ronaldo mengatakan, atas bencana tersebut pihaknya turut peduli, dengan berkoordinasi melalui pemerintah setempat menyalurkan bantuan pangan ke 4 (empat) desa terdampak di Kecamatan Babelan, yaitu Desa Muara Bakti, Buni Bakti, Kedung Pengawas, dan Hurip Jaya. 

    Menurut Jauhari, pihaknya menyalurkan bantuan pangan berupa 546 dus mie instan, 135 dus air mineral, 649 bungkus minuman sereal, 1.832 kotak biskuit, 30 kg beras dan 15 kg telur. Bantuan ini didistribusikan ke 8 (delapan) titik lokasi diantaranya Dusun 2B Desa Muara Bakti, Desa Muara Bakti, Kampung Buni Baru, Desa Buni Bakti, Desa Hurip Jaya, Kampung Sembilangan, Desa Kedung Pengawas, dan Kampung Belendung, dan menjangkau 5.633 kepala keluarga yang tersebar di  delapan titik distribusi di empat desa.

    “Ini merupakan tanggung jawab sosial, sehingga kamipun bisa berkontribusi bagi lingkungan dan komunitas tempat kami beroperasi.” ujar Jauhari seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Purnomo, Jumat (14/3). 

    Dalam hal ini. Jauhari menegaskan pihaknya memiliki komitmen yakniCikarang Listrindo dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yaitu SDGs 2 (Tanpa Kelaparan) dan SDGs 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan) serta memperkuat hubungan positif dengan komunitas sekitar.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tebing 10 Meter di Poncokusumo Longsor, Akses ke Bromo Via Malang Tertutup

    Tebing 10 Meter di Poncokusumo Longsor, Akses ke Bromo Via Malang Tertutup

    Jakarta

    Tebing setinggi 10 meter di ruas jalan menuju Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) longsor. Akibatnya jalur menuju Gunung Bromo via Malang tertutup.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan, titik tanah longsor berada di Puncak Lajeng yang merupakan jalur Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Material tanah dan lumpur menutup jalan sehingga hanya bisa dilalui satu arah saja.

    “Jalan menuju Bromo tertutup setengah atau hanya bisa dilalui satu arah saja,” ujar Sadono dilansir detikJatim, Sabtu (15/3/2025).

    Laporan adanya tanah longsor ini baru diterima pihaknya Jumat (14/3/2025) pukul 17.00 WIB tadi. Garis peringatan atau yellow line sudah dipasang untuk menandai agar masyarakat mewaspadai jika telah terjadi bencana longsor di lokasi tersebut.

    “Longsor dikarenakan hujan deras di wilayah Poncokusumo dan sekitarnya. Kondisi ini diduga menjadi pemicu terjadinya tanah longsor yang terjadi pukul 07.10 WIB pagi tadi,” bebernya.

    Menurut Sadono, tebing yang mengalami longsor memiliki ketinggian kurang lebih 10 meter, dan lebar 7 meter dengan ketebalan 3 meter di jalur Lajeng.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu