Kementrian Lembaga: BPBD

  • Cuaca Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Cuaca Hari Ini Rabu 19 Maret 2025: Jabodetabek Pagi Hari Diprediksi Berawan – Page 3

    Operasi modifikasi cuaca (OMC) yang memasuki hari keenam telah menyemai 12 ton garam (NaCl) di langit Jakarta. Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi hujan deras.

    Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sekaligus juru bicara operasi modifikasi cuaca (OMC) Jakarta 2025, Michael Sitanggang, mengatakan total penggunaan bahan semai mencapai 12 ton dengan waktu terbang kumulatif selama 31 jam 30 menit.

     “Tercatat sebanyak 15 kali sorti penyemaian garam sudah dilakukan,” kata Michael dalam keterangan resminya, Mnggu (16/3/2025) dilansir Antara.

    Pada Minggu ini, lanjut dia, dilakukan tiga sorti penyemaian 2,4 ton bahan semai higroskopis (menyerap molekul air) dengan total durasi penerbangan mencapai 5 jam 40 menit.

    Lokasi penyemaian meliputi area Kabupaten Pandeglang dan Serang untuk sorti pertama. Lalu, wilayah Barat Daya Pandeglang, Banten, Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti kedua. Serta, area Barat Daya Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Perairan Selat Sunda untuk sorti ketiga.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca demi memastikan kota Jakarta terhindar dari bencana hidrometeorologi selama pelaksanaan OMC,” ujar Michael.

    Operasi modifikasi cuaca hari keenam terhitung sejak 11 Maret lalu, dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengalami hujan dengan intensitas bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga lebat.

    Pelaksana tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menjelaskan berdasarkan prediksi presipitasi (curah hujan) tiga jam, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diprediksi merata di seluruh wilayah.

    “Prakiraan cuaca tiga jam menunjukkan intensitas ringan hingga sedang, sehingga pertumbuhan awan di wilayah Barat Jawa menjadi target pelaksanaan operasi hari ini. Potensi pembentukan awan hujan di wilayah Jawa bagian Barat pada 17-18 Maret 2025,” kata Budi.

  • DKI kemarin, limbah di Cikini Raya hingga Pasar Poncol kebakaran

    DKI kemarin, limbah di Cikini Raya hingga Pasar Poncol kebakaran

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Selasa (18/3) kemarin, mulai dari pembangunan saluran air limbah di Cikini Raya hingga Pasar Poncol kebakaran.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pembangunan saluran air limbah di Jalan Cikini Raya rampung April 2025

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebutkan proyek pembangunan saluran air limbah bawah tanah (galian) yang menutup sebagian ruas jalan di Cikini Raya, Jakarta Pusat, rampung pada 22 April 2025.

    “Estimasi waktu selesai proyek galian di Jalan Cikini Raya lokasi (shaft) E4.1 pada 22 April 2025,” kata Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Hendri saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    2. 35 kios di Pasar Poncol hangus terbakar diduga korsleting listrik

    Kebakaran yang terjadi pada Selasa dini hari di Pasar Poncol, Jakarta Pusat, menghanguskan kurang lebih 35 unit kios, diduga korsleting (arus pendek) listrik.

    “Kurang lebih 35 kios yang terbakar,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    3. Jakarta E-Prix 2025 digadang bukti komitmen DKI sebagai kota global

    Direktur Proyek Jakarta E-Prix 2025, Deni Rifky Purwana mengatakan bahwa Jakarta E-Prix 2025 tak hanya ajang balap biasa, melainkan bukti komitmen Jakarta sebagai kota global (global city).

    “Jadi ini tidak hanya dilihat sebagai event balap mobil biasa. Ini adalah bukti komitmen Jakarta sebagai kota global untuk turut serta berkontribusi pada sustainability (kelanjutan), environment (lingkungan) dan green economy (ekonomi hijau). Jadi ada misi di sini. Tidak hanya sekedar hura-hura atau hanya sekedar balap-balap gitu ya,” kata Deni saat dijumpai di Jakarta Pusat, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    4. 29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 29 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur, Barat dan Selatan, kembali terendam banjir dengan ketinggian air hingga mencapai 2,5 meter.

    “Data pada Selasa pagi genangan terjadi di 29 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Selengkapnya di sini

    5. Sudin Perumahan Jaksel tangani Manggarai agar bebas RW kumuh

    Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Jakarta Selatan berfokus menangani Kelurahan Manggarai, Tebet agar terbebas dari kawasan Rukun Warga (RW) kumuh.

    “RW kumuh terbanyak ada di Kelurahan Manggarai, Jaksel sebanyak 7 RW. Ini sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) No 90 Tahun 2018,” kata Kepala Suku Dinas PRKP Jakarta Selatan Agus Ruhyat saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD DKI Jakarta informasikan status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1

    BPBD DKI Jakarta informasikan status Pos Pantau Angke Hulu Siaga 1

    Antisipasi kurang lebih 3 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Cengkareng Drain

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menginformasikan kenaikan status Pos Pantau Angke Hulu menjadi bahaya atau Siaga 1 pada Rabu, pukul 02.00 WIB.

    Dikutip dari laman media sosial X BPBD DKI Jakarta (@BPBDJakarta), Rabu, tinggi muka air Pos Pantau Angke Hulu pada pukul 01.00 WIB berada pada ketinggian 270 cm dengan status siaga atau siaga 2.

    Pada pukul 02.00 WIB, tinggi muka air Pos Pantau Angke Hulu naik menjadi 305 cm, dengan status bahaya atau Siaga 1.

    “Antisipasi kurang lebih 3 jam ke depan air akan sampai di Pintu Air Cengkareng Drain,” tulis BPBD dalam akun resmi X @BPBDJakarta.

    Adapun wilayah yang dilalui aliran sungai adalah Kembangan Selatan, Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kembangan Utara, Kedaung Kaliangke, Cengkareng Timur, Kapuk, Kapuk Muara dan Kamal Muara.

    Saat ini Pos Pantau Angke Hulu berstatus Siaga 1 dengan cuaca dalam kondisi mendung tipis.

    BPBD DKI Jakarta telah melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, Disaster Early Warning System (DEWS), SMS Blast, serta pemberitahuan kepada camat dan lurah tentang kenaikan status Pos Pantau Angke Hulu tersebut.

    Terdapat empat tingkatan Siaga Banjir mulai dari terendah Siaga 4 hingga Siaga 1.

    Dalam keadaan darurat, masyarakat diimbau untuk menghubungi call center Jakarta Siaga di nomor 112.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kisah Kardjono Terjebak Semalaman di Tengah Danau Rawa Pening , Terjebak Eceng Gondok

    Kisah Kardjono Terjebak Semalaman di Tengah Danau Rawa Pening , Terjebak Eceng Gondok

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Seorang warga ditemukan selamat setelah semalaman terjebak di tengah Danau Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Selasa (18/3/2025).

    Warga yang bernama M Kardjono (70) tersebut tidak bisa bergerak di karmba lantaran terjebak di antara eceng gondok tengah danau.

    Kardjono sebelumnya dilaporkan hilang sejak Senin (17/3/2025) malam.

    Para anggota BPBD Kabupaten Semarang, Polres Semarang, SAR Buser dan relawan lain langsung melakukan pencarian korban.

    “Tim segera bergerak menuju dermaga perahu Desa Bejalen dan melakukan asesmen di lapangan menggunakan tiga perahu untuk mencari survivor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan.

    Pencarian sempat dihentikan akibat terhambat kerumunan eceng gondok dan juga angin kencang yang melanda wilayah tersebut.

    Tim gabungan akhirnya menemukan korban di sebuah karamba nelayan yang tertutup rapat oleh kerumunan eceng gondok pada Selasa pagi.

    “Survivor kemudian dievakuasi dan dibawa kembali ke Pos Operasi SAR Bejalen untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” imbuh Alexander.

    Sementara itu, dari keterangan pihak kepolisian, korban mencari eceng gondok di danau tersebut pada Senin pagi, namun tak kunjung kembali pada sore harinya.

    Seorang nelayan lain yang sempat melihat Kardjono terjebak langsung melaporkan hal tersebut kepada paguyuban nelayan dan Polsek Tuntang.

    Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy mengimbau para nelayan atau pencari enceng gondok untuk memperhatikan situasi cuaca dalam beraktivitas.

    “Pastikan cuaca dalam kondisi aman saat beraktivitas di tengah rawa dan upayakan ada rekan sesama nelayan maupun pencari enceng gondok di sekitar lokasi. 

    Sehingga apabila terjadi kendala, dapat segera meminta bantuan warga sekitar,” kata AKBP Ratna. (*)

     

     

  • 29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter

    29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter

    Warga melintasi banjir yang merendam kawasan Cililitan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, sebanyak 29 RT terdampak banjir dengan ketinggian 30-250 cm akibat luapan Sungai Ciliwung. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.

    29 RT di Jakarta kembali terendam banjir hingga mencapai 2,5 meter
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 18 Maret 2025 – 15:40 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 29 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur, Barat dan Selatan, kembali terendam banjir dengan ketinggian air hingga mencapai 2,5 meter.

    “Data pada Selasa pagi genangan terjadi di 29 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, banjir yang melanda sebagian daerah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta Jakarta Barat tersebut menerjang kawasan yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.

    Ia menjelaskan dari data yang ada bahwa banjir paling tinggi berada di Kelurahan Cililitan, dan Cawang, Jakarta Timur dengan ketinggian mencapai 2,3 meter hingga 2,5 meter.

    Yohan mengatakan, banjir kali ini dikarenakan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta pada Senin (17/3) dan beberapa daerah lainnnya sekitar Jakarta.

    “Sehingga, menyebabkan kenaikan Pos Pantau Krukut Hulu menjadi siaga 3 atau waspada pada Senin (17)3) malam pukul 22.00 WIB,” ujarnya.

    Selain itu, kata Yohan, pos Pantau Pesanggrahan menjadi siaga 3 atau waspada pukul 22.00 WIB, Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga 3 (waspada) Pukul 22.00 WIB, Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 (waspada) Pukul 23.00 WIB.

    Kemudian Pos Pantau Depok siaga 3 (waspada) pada Selasa dini hari pukul 00.10 WIB dan Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga 1 (bahaya) Pukul 01.00 WIB.

    “Akibatnya, terjadi beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Berikut 29 RT di Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan yang terendam banjir:

    Jakarta Timur terdapat di 23 RT yang terdiri dari:
    Kelurahan Lubang Buaya, 1 RT, ketinggian air 30 sentimeter (cm)

    Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 160 sampai 175 cm

    Kelurahan Kampung Melayu
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 160 cm

    Kelurahan Balekambang
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 130 hingga 170 cm

    Kelurahan Cawang
    Jumlah: 7 RT
    Ketinggian: 30 hingga 230 cm

    Kelurahan Cililitan
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 230 hingga 250 cm

    Kelurahan Cipinang Melayu
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 30 sampai 40 cm

    Penyebab curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Ciliwung.

    Jakarta Barat terdapat dua RT di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, dengan ketinggian air mencapai 35 cm dan disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Sementara, Jakarta Selatan terdapat empat RT di Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, dengan ketinggian air mencapai 135 hingga 195 cm
    dan disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliwung.

    Sumber : Antara

  • Update Banjir Jakarta: 21 RT Masih Tergenang hingga Ketinggian Air Nyaris 2 Meter! 

    Update Banjir Jakarta: 21 RT Masih Tergenang hingga Ketinggian Air Nyaris 2 Meter! 

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, masih ada puluhan RT di ibu kota yang dikepung banjir hingga siang ini.

    Adapun banjir terjadi imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin (17/3/2025) malam hingga dini hari tadi.

    “Sampai dengan pukul 14.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 21 RT,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

    Puluhan RT yang masih tergenang itu tersebar di tujuh kelurahan yang tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

    Ketinggian genangan pun cukup bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga mencapai nyaris dua meter.

    Saat ini, petugas gabungan dari unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Dinas Bina Marga terus berupaya melakukan penyedotan.

    Koordinasi dengan lurah dan camat setempat pun dilakukan guna memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD DKI Jakarta pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam non-stop,” tuturnya.

    Berikut daftar wilayah di Jakarta yang masih kebanjiran hingga siang ini:

    Jakarta Barat (2 RT):

    – Kel. Rawa Buaya*

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Angke

    Jakarta Selatan (5 RT):

    – Kel. Pejaten Timur*

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 40 s.d 50 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cipulir

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 80 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali pesanggrahan 

    Jakarta Timur terdapat (16 RT):

    – Kel. Bidara Cina*

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 130 s.d 145 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 170 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cawang

    Jumlah: 5 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

    – Kel. Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 160 – 180 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi & Luapan Kali Ciliwung

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Warga Jaktim diimbau hindari pohon besar dan waspada asbes saat hujan

    Warga Jaktim diimbau hindari pohon besar dan waspada asbes saat hujan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) mengimbau warga untuk menghindari pohon-pohon besar dan lebih waspada terhadap asbes atau genteng saat hujan deras.

    “Kita imbau juga masyarakat yang parkir di area atau berdiri di bawah pohon. Musim hujan gini soalnya, jangankan pohon, saya lihat juga sempat asbes itu harus diperhatikan juga,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta Timur, Selasa.

    Menurut Iin, asbes yang diletakkan tidak benar bisa jatuh dan terbang saat hujan deras disertai angin kencang.

    Imbauan ini dikatakan Iin mengingat sebanyak delapan pohon di Jakarta Timur tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda sejak Senin (17/3) malam hingga Selasa dini hari.

    “Jadi, memang itu menjadi salah satu faktor kemungkinan terjadi pohon tumbang. Kemudian atap-atap yang asbes yang belum terpaku dengan benar itu perlu diperhatikan,” ujar Iin.

    Selain itu, Iin menyebut, Pemkot Jakarta Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) gerak cepat menindaklanjuti pohon yang tumbang.

    “Seperti semalam terjadi anginnya sangat besar kami langsung gerak cepat tindak lanjut mengamankan pohon yang tumbang tadi, kita rapikan,” ucap Iin.

    Pemkot Jakarta Timur juga melakukan pemangkasan pohon yang dibagi menjadi tiga kategori, yakni pangkas ringan (merapikan), sedang (banyak cabang yang dipotong) dan berat (memotong ketinggian dan cabang yang dikhawatirkan tumbang).

    Pohon-pohon yang dipangkas juga dinilai rawan tumbang saat kondisi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi disertai angin kencang, berada di akses infrastruktur misalnya di saluran air, sisi jalan, serta pohon yang keropos, kering dan mati.

    “Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur memangkas 66 pohon yang rawan tumbang di musim hujan ini sejak awal 2025,” ucap Iin.

    Tercatat ada 671 kasus pohon tumbang dan sempal ditangani jajaran Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur selama Januari hingga Desember 2024.

    Berdasarkan data dari Sudin Tamhut Jakarta Timur (Jaktim) yang diperoleh di Jakarta menyebutkan, selama periode Januari hingga Minggu pertama November 2024 telah memangkas 20.453 pohon.

    Dari 20.453 pohon dipangkas terdiri dari pangkas ringan sebanyak 6.783 pohon, pangkas sedang 8.023 pohon dan pangkas berat 5.177 pohon serta 45 poh​​​on dilakukan penebangan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Madiun Terseret Longsor Saat Salat Mahrib, Ditemukan Tidak Bernyawa di Sungai Bengawan Solo – Halaman all

    Warga Madiun Terseret Longsor Saat Salat Mahrib, Ditemukan Tidak Bernyawa di Sungai Bengawan Solo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLORA – Wahyudiono (66), warga  warga Madiun, Jawa Timur ditemukan mengapung di Sungai Bengawan Solo, turut Desa Nglungger, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025) siang.

    Cipto Adi, keluarga korban merasa bersyukur lantaran jasad korban ditemukan. 

     “Ditemukan ini sangat bersyukur sekali, dan berterimakasih atas bantuannya dari pihak Polisi dan BPBD Blora,” katanya, saat menjemput jenazah korban di RSUD Blora, Senin (17/3/2025) malam.

    Cipto Adi mengatakan, Wahyudiono menghilang terbawa arus longsor, Sabtu (15/3/2025) sore sekira pukul 18.00 WIB.

    Rumah Wahyudiono tiba-tiba ambrol diterjang derasnya aliran air tanpa sempat menyelamatkan diri.

    “Waktu itu hujannya lebat sekali dan rumahnya itu sampingnya sungai dan sungai itu sudah meluap akhirnya pondasi rumah longsor dan korban yang sedang salat akhirnya  jatuh di sungai,” katanya.

     Setelah, Wahyudiono dikabarkan hilang, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan langsung melakukan pencarian. 

    “Kami di sana juga ikut melakukan pencarian, ini hilang sudah sejak 2 hari, dan Alhamdulillah sudah ditemukan, kami bawa pulang untuk dikebumikan,” paparnya.

    Sebagai informasi, jenazah korban Wahyudiono ditemukan oleh warga yang sedang memancing di Sungai Bengawan Solo, turut Desa Nglungger, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (17/3/2025) siang.

    Setelah itu, warga melaporkan ke Polsek Kradenan. Kemudian pihak kepolisian meminta bantuan BPBD Blora untuk membantu evakuasi jenazah korban.

    Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban dibawa ke RSUD Blora lalu dijemput oleh keluarga korban dari Madiun. (Tribun Jatim/M Iqbal Shukri)

  • Gempa Magnitudo 5,5 di Tapanuli Tengah, 1 Orang Meninggal

    Gempa Magnitudo 5,5 di Tapanuli Tengah, 1 Orang Meninggal

    Medan, Beritasatu.com – Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 yang mengguncang Tapanuli Tengah, Selasa (18/3/2025) mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Kabid Pencegahan dan Penanganan BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati  mengatakan belum mengetahui identitas korban meninggal dunia akibat gempa di Tapanuli Tengah ini. 

    Selain korban jiwa, gempa di Tapanuli Tengah ini juga mengakibatkan pergerakan tanah yang menimpa beberapa rumah warga dan merusak jalan nasional.

    “Wilayah yang terdampak gempa bumi tersebut, yakni di Kecamatan Pahae Julu, Desa Hutabarat dan Desa Sitoluama, lalu Kecamatan Pahae Jahe, di Desa Silangkitang dan Desa Pardomuan, serta Kecamatan Adiankoting,” ujar Sri Wahyuni Pancasilawati kepada Beritasatu.com, Selasa (18/3/2025).

    Gempa juga mengakibatkan terjadinya longsor di dua titik Jalan Nasional Tarutung-Sipirok yakni Deda Hutabarat putus total dan Desa Sitoluama. Saat ini lokasi tersebut hanya dapat dilalui satu kendaraan dam masih dilakukan sistem buka tutup.

    Gempa juga merusak sejumlah bangunan sekolah, di antaranya SD 177923 Kecamatan Pahae Julu mengalami rusak sedang, SMAN 1 Pahae Julu mengalami kerusakan tembok retak, SMKN 1 Pahae Julu mengalami kerusakan ringan. 

    Sedangkan bangunan sekolah rusak di Kecamatan Pahae Ja, yakni SD 173238 Pangaloan mengalami rusak sedang dan kantor kepala desa Pardomuan Kecamatan Pahae Jae mengalami rusak berat.

    BPBD Kabupaten Tapanuli Utara telah berkoordinasi dengan pemerintah desa/kelurahan yang  terdampak bencana gempa bumi untuk melakukan pendataan di lokasi kejadian. Alat berat dari dinas PUTR Taput telah berada dilokasi kejadian dan melakukan pembersihan material longsoran akibat gempa di Tapanuli Tengah. 

  • Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Maret 2025

    Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter Surabaya 18 Maret 2025

    Gunung Semeru Letuskan Abu Tebal Setinggi 1.000 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur kembali mengalami
    erupsi
    pada Selasa (18/3/2025).
    Erupsi
    terjadi pukul 05.37 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 1.000 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke utara dan timur laut.
    Sebelumnya, pada pukul 04.50 WIB, Gunung Semeru juga mengalami erupsi berupa letusan asap tebal setinggi 500 meter yang mengarah ke utara dan timur laut.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Selasa, 18 Maret 2025 pukul 05.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).
    Pada Senin (17/3/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 40 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau
    waspada
    .
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

    Waspada
    terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” ujarnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.