Kementrian Lembaga: BPBD

  • Gubernur Sumbar Apresiasi Kerja PLN Pulihkan Listrik Pasca Bencana

    Gubernur Sumbar Apresiasi Kerja PLN Pulihkan Listrik Pasca Bencana

    Jakarta

    PT PLN (Persero) terus berupaya melakukan percepatan penormalan jaringan listrik pasca bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hal itu bertujuan agar mempercepat pemulihan pasca bencana.

    Di Sumatra Barat kerja keras tim PLN di lapangan menunjukkan progres signifikan dengan tingkat penyalaan pelanggan telah mencapai 99,8 persen per Selasa, (2/12). Upaya ini mendapatkan apresiasi langsung dari Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.

    Mahyeldi menyampaikan bahwa langkah cepat PLN sangat membantu percepatan pemulihan kelistrikan di berbagai wilayah terdampak. Dengan pulihnya kelistrikan, aktivitas masyarakat perlahan dapat kembali berjalan normal.

    “Insyaallah sistem kelistrikan ini akan clear semuanya sehingga seluruh daerah sudah tersambung, listrik sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, dan aktivitas bisa berjalan seperti biasa,” ujar Mahyeldi dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

    Foto: PLN

    Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemulihan jaringan menjadi prioritas utama PLN dengan menurunkan seluruh sumber daya yang tersedia.

    “Kami terus bekerja 24 jam di lapangan untuk memastikan semua titik terdampak segera mendapatkan suplai listrik kembali. Fokus kami satu, masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal secepat mungkin,” kata Darmawan.

    Hal senada turut diungkapkan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Ajrun Karim. Dia menyampaikan bahwa capaian ini terwujud berkat kerja bersama berbagai pemangku kepentingan.

    “Pemulihan kelistrikan ini adalah buah dari kolaborasi lintas instansi. Dukungan pemerintah daerah, BPBD, TNI/Polri, dan para pemangku kepentingan lainnya mempercepat stabilisasi kelistrikan di Sumatera Barat,” ujar Ajrun.

    Ajrun merinci dari total 270.148 pelanggan yang sempat terdampak padam, listrik untuk 268.853 pelanggan telah berhasil dipulihkan. Saat ini, tersisa 1.295 pelanggan yang masih dalam proses penormalan bertahap, menyesuaikan kondisi medan dan akses yang masih harus dipastikan aman bagi petugas.

    Foto: PLN

    Pihaknya berkomitmen untuk terus mengupayakan penormalan secepatnya, agar seluruh masyarakat di Sumatera Barat bisa kembali menikmati listrik.

    Selain fokus pada pemulihan teknis, PLN juga menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui posko-posko bencana di wilayah terdampak. PLN juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bahaya kelistrikan pascabencana dan segera melaporkan kondisi jaringan yang berisiko melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center PLN 123.

    “Kami tidak hanya hadir untuk memulihkan kelistrikan, tetapi juga memastikan masyarakat merasa terbantu. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya kami distribusikan untuk meringankan beban warga,” tutup Ajrun.

    (akn/ega)

  • 3.000 Peserta Padati Pantai Cengkrong, Pramuka Jatim Gelar Aksi Kebangsaan dan Bakti Lingkungan

    3.000 Peserta Padati Pantai Cengkrong, Pramuka Jatim Gelar Aksi Kebangsaan dan Bakti Lingkungan

    Trenggalek (beritajatim.com) – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat pada 3-4 Desember 2025 di Pantai Cengkrong, Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur.

    Kegiatan yang digelar selama dua hari ini diikuti 3.000 peserta yang terdiri dari anggota Pramuka dan masyarakat sekitar. Program tersebut menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari penguatan wawasan kebangsaan, aksi bersih pantai, pasar murah, pembagian door prize, hingga penyerahan kunci rumah tinggal layak huni.

    Kegiatan dibuka dengan sesi Wawasan Kebangsaan yang diikuti lebih dari 300 peserta dari 16 Kwartir Cabang se-Jawa Timur. Ketua Kwarda Jatim, Kak H.M. Arum Sabil, menegaskan pentingnya memperkuat nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah keberagaman Indonesia.

    Ia mengingatkan bahwa Pramuka memegang peran strategis dalam merawat kesatuan bangsa melalui pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma. “Kita perlu terus memupuk semangat kebangsaan agar tidak mudah terpengaruh ajaran yang dapat merusak nilai Pancasila,” ujarnya.

    Memasuki hari kedua, ribuan peserta memadati kawasan Pantai Cengkrong untuk mengikuti aksi Bersih Pantai sebagai bagian dari bakti lingkungan Pramuka Jawa Timur. Peserta dibagi menjadi delapan kelompok dan menyisir sepanjang garis pantai. Antusiasme terlihat jelas, termasuk dari masyarakat sekitar yang turut berpartisipasi.

    Kolaborasi antara Pramuka, TNI, Polri, BPBD, Muslimat, dan komunitas lokal menghadirkan dampak nyata dalam menjaga kelestarian alam. “Senang bisa ikut menjaga lingkungan dan bertemu teman-teman dari berbagai daerah,” ungkap Syafa, peserta dari SMPN 1 Watulimo.

    Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur sekaligus Kamabida Gerakan Pramuka Jatim, Kak Khofifah Indar Parawansa, hadir menyerahkan secara simbolis sepuluh unit rumah tinggal layak huni kepada warga Trenggalek sebagai bagian dari hasil Perkemahan Wirakarya 2025 yang telah memugar total 170 RTLH di seluruh Jawa Timur. “Program ini membawa manfaat besar karena Pramuka mampu memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat,” ujar Kak Khofifah.

    Kak Khofifah juga memimpin aksi penanaman ratusan mangrove bersama Kak Siti Mukiyarti dan Kak Suli Daim dari Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Ketua Kwarda Jatim Kak H.M. Arum Sabil dan Bupati Trenggalek Kak M. Nur Arifin. Kak Khofifah menekankan bahwa pelestarian lingkungan harus menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan untuk mendukung target nasional menuju net zero emission. “Hari ini kita bukan hanya menanam pohon, tetapi membangun benteng ekologi bagi masa depan bangsa,” tegasnya.

    Pada rangkaian kegiatan ini, Kwarda Jatim bekerja sama dengan Pemprov Jatim dan didukung oleh Pemkab Trenggalek turut menggelar pasar murah dengan harga bahan pokok yang dijual jauh di bawah harga pasar. Program ini menjadi intervensi ekonomi kerakyatan untuk menjaga stabilitas harga serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Pembagian door prize yang berlangsung meriah turut menambah semangat para peserta dan warga sekitar.

    Melalui kegiatan Wawasan Kebangsaan dan Bakti Masyarakat 2025, Gerakan Pramuka Jawa Timur meneguhkan komitmennya dalam penguatan karakter kebangsaan, kepedulian lingkungan, serta pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Rangkaian program ini sekaligus menjadi energi positif dalam mewujudkan generasi muda berkarakter menuju Indonesia Emas 2045. (kun)

  • Banjir Berulang di Malang: Wali Kota Wahyu Hidayat Soroti Bangunan Liar dan Drainase Jalan Provinsi

    Banjir Berulang di Malang: Wali Kota Wahyu Hidayat Soroti Bangunan Liar dan Drainase Jalan Provinsi

    Malang (beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut banjir yang berulang kali merendam wilayahnya disebabkan oleh kombinasi kompleks antara curah hujan yang tinggi dan masifnya bangunan yang berdiri terlalu dekat dengan saluran air. Pernyataan ini disampaikan Wali Kota saat ia meninjau langsung lokasi banjir di kawasan Blimbing, Kota Malang, pada Jumat (5/12/2025).

    Menurut Wahyu, faktor tingginya intensitas hujan belakangan ini diperparah dengan permasalahan tata ruang di sekitar sistem drainase kota. Kondisi ini membuat fungsi saluran air terganggu.

    “Banjir itu terjadi karena intensitas hujan tinggi. Kemudian salurannya itu ada bangunan yang berada dekat saluran,” kata Wahyu.

    Dalam tinjauannya, Wahyu juga menemukan banyak sampah padat dan endapan sedimen yang memperparah kondisi. Material tersebut telah menyumbat aliran air, meskipun telah tersedia bak kontrol untuk penanganan awal.

    Untuk mengatasi masalah penyumbatan ini, Wali Kota langsung menginstruksikan BPBD dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menerjunkan alat berat guna melakukan pengerukan saluran secara menyeluruh.

    “Saya minta bawa alat berat kita akan keruk saluran di sana, dan saya keliling kemarin melihat situasi ada endapan sampah yang menghambat aliran air, padahal sudah ada bak kontrolnya,” ujar Wahyu.

    Lebih lanjut, Wahyu Hidayat membenarkan bahwa banjir di wilayahnya dipicu oleh berbagai faktor. Selain intensitas hujan, sarana dan prasarana di Jalan Ahmad Yani yang merupakan jalan milik provinsi juga dinilai tidak memadai karena ketiadaan drainase yang terintegrasi.

    “Jadi tiap kali hujan, air mencari jalannya sendiri,” kata Wahyu.

    Permasalahan lainnya adalah kontur tanah. Sejumlah ruas jalan dan permukiman di Malang berada di kontur yang rendah sehingga rentan terendam. Kondisi ini kian diperparah dengan minimnya lahan resapan air di kawasan perkotaan yang kini telah berubah menjadi area bangunan.

    “Kalau dulu resapan air lebih banyak, sekarang ada bangunan bangunan,” kata Wahyu. [luc/beq]

  • Korban Banjir di Langkat Bertahan Tanpa Obat dan Rasa Putus Asa

    Korban Banjir di Langkat Bertahan Tanpa Obat dan Rasa Putus Asa

    Posko pengungsian di beberapa wilayah, termasuk yang didiami Agus dan keluarganya, bahkan didirikan secara mandiri oleh masyarakat tanpa bantuan dari BPBD Langkat atau pemerintah daerah.

    Ini menunjukkan betapa gigihnya warga berusaha menyelamatkan diri dan bertahan, meskipun dalam situasi yang serba sulit.

    Rosmini, warga lain di posko, menggambarkan betapa mencekamnya saat banjir pertama datang. Ketinggian air mencapai 160 cm, memaksa masyarakat panik dan berjuang menyelamatkan diri dan anak-anak agar tidak hanyut.

    “Maaf cakapnya, kita pun sama anak sudah menyelamatkan diri masing-masing. Dan sampai hari ini mau enggak mau kami harus tetap bertahan,” kenangnya.

    Kondisi cuaca yang tidak menentu menambah kekhawatiran dan membuat warga belum bisa kembali ke rumah.

    “Akibat banjir dengan debit air yang tinggi sampai hari ke delapan ini, hampir membuat masyarakat putus asa. Enggak bisa dibilang putus asa juga, harus tetap bertahan,” tutup Agus, menyuarakan semangat yang dipaksakan di tengah keprihatinan yang mendalam.

  • Banjir di Kabupaten Bandung Capai 1,5 Meter, 34 Ribu Warga Mengungsi

    Banjir di Kabupaten Bandung Capai 1,5 Meter, 34 Ribu Warga Mengungsi

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyebut banjir menyebabkan 34 ribu jiwa terdampak. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Wahyudin mengatakan jumlah tersebut merupakan gabungan dari tiga kecamatan terparah bencana banjir ini.

    “Data kecamatan terdampak banjir parah adalah Dayeuhkolot dengan warga terdampak sekitar 25.918 jiwa, Baleendah 5.579 jiwa dan Bojongsoang sekitar 3.000 jiwa,” katanya.

    Banjir yang melanda sejumlah titik di Kabupaten Bandung juga menyebabkan 162 kepala keluarga (KK) atau sekitar 457 jiwa harus dievakuasi ke tempat pengungsian.

    “Sementara itu, data warga yang mengungsi di Dayeuhkolot sebanyak 307 jiwa atau 99 KK. Di Kecamatan Baleendah terdapat 62 KK atau sekitar 150 jiwa” tambahnya.

    Ketinggian banjir tercatat berbeda-beda dengan titik terendah mulai dari 10 sentimeter hingga mencapai 150 sentimeter, dengan titik banjir tertinggi berada di Kecamatan Dayeuhkolot.

    Dia menambahkan bahwa pihaknya kini telah melakukan koordinasi dengan aparat terkait untuk memastikan proses penanganan terhadap korban berjalan baik.

  • Banjir Terjang Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Ribuan Warga Terdampak
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 Desember 2025

    Banjir Terjang Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Ribuan Warga Terdampak Bandung 5 Desember 2025

    Banjir Terjang Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, Ribuan Warga Terdampak
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.co
    m – Ratusan ribu rumah di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Baleendah, terdampak akibat banjir luapan Sungai Citarum.
    Sungai Citarum
    kembali meluap usai hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung sejak Kamis (4/12/2025) kemarin.
    Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Wahyudin, mengatakan, di Kecamatan Dayeuhkolot sebanyak 9.246 keluarga atau 25.918 jiwa terdampak.
    Tak hanya merendam rumah warga, air juga menggenangi beberapa ruas jalan di Kecamatan Dayeuhkolot, seperti di depan Jalan Raya Dayeuhkolot.
    Ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 90 sentimeter.
    Berbeda dengan pemukiman warga di Kampung Bojong Asih, ketinggian air mencapai 1,5 meter.
    “Kalau yang mengungsi itu di Desa Bojong Asih sebanyak 99 keluarga atau 307 jiwa,” katanya saat ditemui di Desa Bojong Asih, Jumat (5/12/2025).
    Di Kecamatan Baleendah, terdata 1.873 keluarga atau 5.579 jiwa dari tiga kelurahan terdampak dan sebanyak 63 keluarga atau 150 jiwa terpaksa mengungsi.
    Terakhir, di Kecamatan Bojongsoang, sebanyak 1.236 keluarga atau sekitar 3.000 jiwa dari tiga desa juga terdampak luapan Sungai Citarum.
    “Kalau yang di Bojong Asih, tidak ada warga yang mengungsi,” terang dia.
    Data tersebut, kata Wahyudin, masih bisa berkembang melihat situasi dan kondisi Bandung Raya yang masih diperkirakan akan turun hujan.
    Camat Dayeuhkolot, Asep Suryadi, membenarkan data tersebut.
    Bahkan, hingga siang hari, air luapan Sungai Citarum masih belum menunjukkan tanda-tanda surut.
    “Masih belum surut, ketinggian air juga variatif, 70 sentimeter sampai 90 di titik terdalam,” ujar Asep.
    Asep menjelaskan, saat ini di Desa Cangkuang Wetan, tepatnya di Kampung Cibedug Hilir, ketinggian air mencapai 1,5 meter.
    Bahkan, akses jalan yang tergenang tidak bisa dilalui motor maupun berjalan kaki.
    “Banyak barang terendam, warga yang tidak bisa beraktivitas, jalan menuju masjid, hingga masjid yang tidak bisa digunakan karena terendam,” kata Asep.
    Di kampung tersebut, korban terdampak hampir 312 keluarga, dan yang mengungsi 42 keluarga atau 147 jiwa.
    “Itu baru terevakuasi, masih banyak yang belum terevakuasi,” ucapnya.
    Saat ini, kebutuhan mendesak di antaranya makanan dan minuman untuk pengungsi, alat masak untuk dapur umum, selimut dan karpet untuk pengungsi, serta perahu untuk evakuasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wajib Catat! Ini Nomor Darurat Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Wajib Catat! Ini Nomor Darurat Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

    Jakarta: Tragedi bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak akhir November 2025 telah menimbulkan duka mendalam dan kerusakan yang berdampak pada pemukiman warga, akses jalan, hingga aktivitas layanan publik.

    Dalam situasi tersebut, akses terhadap layanan darurat menjadi penting agar dapat melaporkan kondisi berbahaya, meminta bantuan evakuasi, maupun memperoleh informasi terkait penanganan bencana di wilayahnya.

    Masyarakat bisa menyimpan dan memanfaatkan nomor-nomor darurat bencana. Nomor-nomor ini sangat penting untuk pelaporan, evakuasi, dan permintaan bantuan.
    Nomor Darurat Nasional yang Bisa Hubungi

    ​- BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana): 117

    ​- Polisi: 110

    ​- SAR/BASARNAS (Pencarian dan Pertolongan): 115

    – ​Pemadam Kebakaran: 113

    – ​Informasi dan perbaikan listrik (PLN): 123

    – Sentra Informasi Keracunan BPOM: 1500-533

    Nomor ini dapat digunakan untuk kejadian darurat umum, termasuk laporan bencana, evakuasi, dan penyelamatan.

    Kontak Darurat Wilayah Aceh

    Beberapa layanan darurat di Aceh yang dapat dihubungi:

    – BPBD Aceh: (0651) 34783

    – BASARNAS Aceh: (0651) 33876

    – PMI Aceh: 0852 2315 0090

    – BPBD Aceh Besar: 0811 6713 113

    – Pusdalops BPBD Aceh Tengah: 0812 6425 7378

    – BPBD Aceh Utara: (0645) 31710

    – BPBD Pidie: (0653) 7829567

    – BPBD Aceh Barat: (0655) 7551413

    – BPBD Banda Aceh (WA): 0822 7670 5800

    – BPBD Aceh Timur: 0823 2466 8545

    – BPBD Aceh Jaya: 0811 6899 113

    – Damkar Aceh Jaya: 0811 6792 113

    – BPBD Langsa: (0641) 20113113

    – BPBD Bireuen: (0644) 323535

    – BPBD Gayo Lues: (0642) 21390

    – BPBD Aceh Tenggara: (0629) 21741
     

    Kontak Darurat Wilayah Sumatera Barat

    – BPBD Sumatera Barat: (0751) 890721

    – PMI Sumatera Barat: (0751) 27882

    – Damkar Kota Padang: 0811 6606 113

    – BPBD Padang Pariaman: 0811 666 2114

    – BPBD Pesisir Selatan: 0852 6938 0950

    – Damkar Bukittinggi: 0853 5515 7883

    Kontak Darurat Wilayah Sumatera Utara

    – BASARNAS Medan: 0851 9179 5579

    – BPBD Sumut: 0811 622 1733

    – BPBD Deli Serdang: 0811 6782 022

    – BPBD Medan: 0813 7080 0880

    – Damkar Medan: 0811 6566 113

    – BPBD Binjai: 0811 6192 611

    – BPBD Pematang Siantar: 0822 6277 330

    – BPBD Tapanuli Tengah: 0820 9022 022

    – BPBD Tapanuli Utara: 0813 7519 4119

    – BPBD Sibolga: 0631 21544

    – BPBD Tapanuli Selatan: 0811 6217 115

    – BPBD Sidempuan: 0813 9241 5449

    Nomor-nomor darurat ini bisa membantu masyarakat mendapatkan bantuan lebih cepat saat kondisi mendesak. Simpan nomor-nomor tersebut, bagikan kepada keluarga dan kerabat, dan jangan lupa selalu mengutamakan keselamatan. 

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: Tragedi bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak akhir November 2025 telah menimbulkan duka mendalam dan kerusakan yang berdampak pada pemukiman warga, akses jalan, hingga aktivitas layanan publik.
     
    Dalam situasi tersebut, akses terhadap layanan darurat menjadi penting agar dapat melaporkan kondisi berbahaya, meminta bantuan evakuasi, maupun memperoleh informasi terkait penanganan bencana di wilayahnya.
     
    Masyarakat bisa menyimpan dan memanfaatkan nomor-nomor darurat bencana. Nomor-nomor ini sangat penting untuk pelaporan, evakuasi, dan permintaan bantuan.
    Nomor Darurat Nasional yang Bisa Hubungi

    ​- BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana): 117

    ​- Polisi: 110
     
    ​- SAR/BASARNAS (Pencarian dan Pertolongan): 115
     
    – ​Pemadam Kebakaran: 113
     
    – ​Informasi dan perbaikan listrik (PLN): 123
     
    – Sentra Informasi Keracunan BPOM: 1500-533
     
    Nomor ini dapat digunakan untuk kejadian darurat umum, termasuk laporan bencana, evakuasi, dan penyelamatan.
     
    Kontak Darurat Wilayah Aceh
     
    Beberapa layanan darurat di Aceh yang dapat dihubungi:
     
    – BPBD Aceh: (0651) 34783
     
    – BASARNAS Aceh: (0651) 33876
     
    – PMI Aceh: 0852 2315 0090
     
    – BPBD Aceh Besar: 0811 6713 113
     
    – Pusdalops BPBD Aceh Tengah: 0812 6425 7378
     
    – BPBD Aceh Utara: (0645) 31710
     
    – BPBD Pidie: (0653) 7829567
     
    – BPBD Aceh Barat: (0655) 7551413
     
    – BPBD Banda Aceh (WA): 0822 7670 5800
     
    – BPBD Aceh Timur: 0823 2466 8545
     
    – BPBD Aceh Jaya: 0811 6899 113
     
    – Damkar Aceh Jaya: 0811 6792 113
     
    – BPBD Langsa: (0641) 20113113
     
    – BPBD Bireuen: (0644) 323535
     
    – BPBD Gayo Lues: (0642) 21390
     
    – BPBD Aceh Tenggara: (0629) 21741
     

     
    Kontak Darurat Wilayah Sumatera Barat
     
    – BPBD Sumatera Barat: (0751) 890721
     
    – PMI Sumatera Barat: (0751) 27882
     
    – Damkar Kota Padang: 0811 6606 113
     
    – BPBD Padang Pariaman: 0811 666 2114
     
    – BPBD Pesisir Selatan: 0852 6938 0950
     
    – Damkar Bukittinggi: 0853 5515 7883
     
    Kontak Darurat Wilayah Sumatera Utara
     
    – BASARNAS Medan: 0851 9179 5579
     
    – BPBD Sumut: 0811 622 1733
     
    – BPBD Deli Serdang: 0811 6782 022
     
    – BPBD Medan: 0813 7080 0880
     
    – Damkar Medan: 0811 6566 113
     
    – BPBD Binjai: 0811 6192 611
     
    – BPBD Pematang Siantar: 0822 6277 330
     
    – BPBD Tapanuli Tengah: 0820 9022 022
     
    – BPBD Tapanuli Utara: 0813 7519 4119
     
    – BPBD Sibolga: 0631 21544
     
    – BPBD Tapanuli Selatan: 0811 6217 115
     
    – BPBD Sidempuan: 0813 9241 5449
     
    Nomor-nomor darurat ini bisa membantu masyarakat mendapatkan bantuan lebih cepat saat kondisi mendesak. Simpan nomor-nomor tersebut, bagikan kepada keluarga dan kerabat, dan jangan lupa selalu mengutamakan keselamatan. 
     
    (Sheva Asyraful Fali)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Pulsanya Belum Tahu Siapa yang Bayar

    Pulsanya Belum Tahu Siapa yang Bayar

    Liputan6.com, Jakarta – Beredar kabar layanan internet Starlink untuk korban banjir di Sumatra yang harusnya gratis, malah berbayar. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak angkat bicara.

    Dalam penjelasannya, perangkat keras Starlink didistribusikan oleh Kemenhan. Maruli kemudian melanjutkan terkait pembayaran pulsa.

    “Itu memang perlatan kami dari Kemnhan dan kami juga. memang pulsanya belum tahu siapa yang mau bayar, tapi itu kondisinya,” kata Maruli kepada wartawan di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

    Sebagaimana diketahui, Starlink merupakan penyedia layanan internet satelit berkecapatan tinggi yang dioperasikan SpaceX, perusahaan milik Elon Musk.

    Starlink tidak menggunakan pulsa seperti kartu SIM handphone. Starlink bisa dinikmati dengan membayar biaya langganan bulanan dan pembelian perangkat keras (kit Starlink) di awal.

    TNI mengirim sejumlah Starlink ke beberapa daerah terdampak bencana. Maruli menjelaskan bahwa tujuan pengiriman untuk membantu korban banjir.

    “Semagnat kami untuk membantu kami kirimkan berpuluh Starlink ke daerah bencana,” lanjutnya.

    Personel Komlekdam XX/TIB dikerahkan untuk memasang perangkat Starlink. Total 33 unit perangkat Starlink dari Kemenhan dan 5 unit dari Puskomlekad telah didistribusikan ke Kodim serta titik-titik terdampak bencana.

    Pemasangan dilakukan langsung oleh personel Komlekdam XX/TIB di lokasi yang membutuhkan konektivitas darurat, seperti posko pengungsian, kantor pemerintah daerah, posko BPBD, serta area pencarian dan evakuasi.

    Proses instalasi dilaksanakan secara cepat dan terukur dengan menyesuaikan kondisi medan yang masih dipenuhi material banjir.

    Kehadiran perangkat Starlink dinilai sangat efektif karena mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi tanpa bergantung pada infrastruktur darat yang banyak mengalami kerusakan.

    Dengan tersambungnya koneksi internet, koordinasi lintas instansi, termasuk TNI, BPBD, Basarnas, pemerintah daerah, dan relawan, dapat dilakukan lebih efektif, terutama untuk pelaporan situasi, pengiriman data, serta penyebaran informasi kepada masyarakat.

  • Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Jombang, Ratusan Rumah Terdampak

    Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Jombang, Ratusan Rumah Terdampak

    Jombang (beritajatim.com) – Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, dilanda banjir yang menggenangi pemukiman dan persawahan warga. Sebanyak 474 Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan rincian 155 KK di Dusun Kebondalem, 80 KK di Kademangan, dan 280 KK di Desa Pekunden.

    Banjir ini terjadi akibat luapan Sungai Catak Banteng dan Sungai Gunting yang melintasi desa tersebut. Ketinggian air pada Kamis malam (4/12/2025) sempat mencapai 1 hingga 1,5 meter, namun berangsur surut pada Jumat pagi (5/12/2025) hingga ketinggian 50 sentimeter.

    Kepala Urusan Perencanaan Desa Kademangan, Mustofa Basori, menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi pada Kamis sore meningkatkan debit air sungai yang akhirnya meluap ke permukiman warga.

    “Banjir ini mengakibatkan 474 KK terdampak, namun warga lebih memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya lebih tinggi,” ujar Mustofa, Jumat (5/12/2025).

    BPBD Kabupaten Jombang juga melaporkan bahwa banjir tidak hanya melanda Kecamatan Mojoagung, tetapi juga Mojowarno dan Sumobito. Beberapa desa di wilayah-wilayah tersebut turut terdampak, antara lain Desa Betek dan Mancilan di Mojoagung, Desa Selorejo dan Catakgayam di Mojowarno, serta Desa Madiopuro dan Segosorejo di Sumobito.

    Laporan BPBD menyebut, banjir mulai terjadi pada Kamis, 4 Desember 2025, dimulai dengan hujan deras pada pukul 14.30 WIB yang meningkatkan debit sungai. Sekitar pukul 17.30 WIB, air sungai terus naik dan mulai meluap pada pukul 18.00 WIB, menggenangi jalan desa dan pemukiman warga.

    BPBD Kabupaten Jombang telah melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut. Posko bencana telah disiapkan di balai desa, namun hingga saat ini, warga lebih memilih mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga.

    Banjir di Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung

    Beberapa daerah yang terdampak banjir sudah mulai surut, termasuk Desa Betek, Mancilan, Gayam Utara, dan Selorejo. Namun, masih ada beberapa desa yang mengalami genangan air, antara lain di Desa Kademangan dan Madiopuro.

    Kondisi air di Desa Kademangan tercatat berkisar antara 10 hingga 40 cm, dengan tren surut, sementara di Madiopuro, air masih menggenangi jalan dan halaman dengan ketinggian 30 hingga 50 cm. [suf]

  • Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini Megapolitan 5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir rob menggenangi Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.
    Berdasarkan pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, air laut mulai mengalir cukup deras ke Jalan Dermaga 1. Ketinggian air mencapai 10 sentimeter.
    Sejumlah warga mulai memindahkan kendaraan motor ke Jalan Dermaga Ujung yang memiliki posisi lebih tinggi dan jauh dari tempat air laut mengalir.
    Meskipun demikian, masih terdapat warga yang menerobos genangan
    banjir rob
    menuju ke arah jembatan
    Muara Angke
    .
    Sejumlah warga yang berjalan kaki terlihat menarik celananya agar tidak terendam dalam genangan.
    Terlihat juga seorang warga yang memilih berjalan di atas tanggul pembatas antara Jalan Dermaga 1 dengan deretan rumah warga agar terhindar dari genangan banjir rob.
    Roby (31),
    warga setempat
    , mengatakan wilayah tersebut memang sering kali terjadi banjir rob.
    “Sering sih. Kita langganan tiap bulan. Kadang sebulan itu bisa tiga kali. Hari pertama kecil, hari kedua lumayan, hari ketiga gede,” katanya saat ditemui
    Kompas.com
    pada Jumat.
    Hal itu membuat warga sekitar sudah terbiasa dan seringkali hanya memindahkan motor sebagai persiapan terjadi rob.
    “Tinggal mindahin motor saja. Yang paling penting motor, kita taruh di depan buat akses keluar,” ujarnya.
    Roby menambahkan, banjir rob biasanya baru surut sekitar pukul 19.00 WIB.
    “Surutnya malam, biasanya jam 19.00 WIB tuh baru surut,” tambahnya.
    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memprediksi puncak
    banjir rob di pesisir Jakarta
    terjadi pada hari ini Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
    Dia pun mengingatkan warga pesisir untuk bersiap menghadapi banjir rob hingga 10 Desember 2025.

    Puncak banjir rob
    itu tanggal 5 jam 09.00 pagi,” ucap Pramono di Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
    Untuk mengantisipasi dampak rob, Pramono mengatakan telah meminta jajaran terkait, khususnya Dinas Sumber Daya Air dan BPBD, untuk mempersiapkan langkah mitigasi.
    Ia menyebut sejumlah titik rawan seperti Muara Angke, Marunda, dan kawasan pesisir lainnya sudah dimonitor sejak awal.
    “Terutama tempat-tempat yang kita sudah prediksi banjir rob itu akan terjadi, salah satunya adalah misalnya Muara Angke, Marunda, dan sebagainya. Sehingga dengan demikian, mitigasi bencana ini menjadi penting,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.