Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kecelakaan Maut di Denpasar, Pemotor Bonceng Tiga vs Truk Boks, Remaja 12 Tahun Tewas – Halaman all

    Kecelakaan Maut di Denpasar, Pemotor Bonceng Tiga vs Truk Boks, Remaja 12 Tahun Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tragedi kecelakaan maut terjadi di Simpang Tohpati, Denpasar, Bali, melibatkan sepeda motor dan truk boks, Sabtu (29/3/2025) dini hari.

    Kecelakaan ini menewaskan satu orang dan melukai dua lainnya.

    Kecelakaan terjadi pada pukul 02.00 WITA di perempatan Jalan WR Supratman By Pass Ngurah Rai, Km 6, Denpasar Timur.

    Pengendara sepeda motor Yamaha NMAX, yang dikemudikan oleh seorang pria berinisial IKES (21), bergerak dari arah timur menuju barat.

    Sementara itu, truk boks melaju dari selatan menuju utara.

    Setibanya di lokasi, IKES yang berbonceng tiga orang tidak dapat mengendalikan kendaraannya dan terjadi tabrakan dengan truk boks.

    “Setibanya di TKP, pengendara Yamaha NMAX dengan kecepatan sedemikan, memasuki persimpangan serta berbonceng tiga orang, tidak dapat mengendalikan kendaraannya sehingga terjadi tabrakan,” ungkap Kasat Lantas Polresta Denpasar, AKP Yusuf Dwi Admojo kepada Tribun Bali. 

    Dalam kecelakaan tersebut, remaja berusia 12 tahun berinisial PDAW meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Sementara itu, penumpang lainnya, GA (23), mengalami luka lecet di pipi kiri dan merasakan sakit di beberapa bagian tubuh.

    GA saat ini dirawat di RSUP Prof. Ngoerah Bali.

    IKES juga mengalami luka lecet, terutama di pipi kiri dan deformitas pada paha kiri.

    Jenazah PDAW dievakuasi ke RSUP Prof. Ngoerah Bali menggunakan ambulans milik BPBD Kota Denpasar.

    Pada saat kejadian, lampu lalu lintas di lokasi kecelakaan dalam kondisi kuning, yang mengindikasikan pengendara harus berhati-hati.

    Saat itu lampunya (traffic light) semuanya dalam kondisi kuning (berhati-hati). Saat ini kami masih periska saksi-saksi,” tambah AKP Yusuf.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Update Banjir di Kebumen, Terjang 22 Desa di 31 Titik, Ini Lokasinya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Update Banjir di Kebumen, Terjang 22 Desa di 31 Titik, Ini Lokasinya Regional 29 Maret 2025

    Update Banjir di Kebumen, Terjang 22 Desa di 31 Titik, Ini Lokasinya
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kebumen pada Jumat (28/3) sore hingga saat ini telah menyebabkan berbagai bencana alam, termasuk banjir dan angin kencang di sejumlah wilayah.
    Berdasarkan laporan dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen, hujan deras disertai angin kencang berdampak pada 31 titik banjir di 22 desa serta 5 titik pohon tumbang di 5 desa.
    Humas BPBD Kabupaten Kebumen Heri Purwanto mengatakan, sebanyak 7 kecamatan terdampak banjir, dengan total 31 titik genangan. Beberapa daerah yang sempat terendam antara lain:
    1. Kelurahan Kebumen

    a. Jalan Moro Sutta
    – Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    b. Jalan Kusuma
    – Pertigaan pasar koplak Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    c. Jalan A.Yani
    – Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    d. Jalan Mayjen Suprapto
    – Genangan air setinggi 30 Cm (Sudah surut)
    2. Desa Sumberadi
    3. Desa Jatisari
    4. Desa Roworejo
    1. Desa Karangjambu
    2. Desa Tanggeran
    3. Desa Kejawang
    1. Kelurahan Plarangan
    2. Kelurahan Panjatan
    3. Desa Candi
    4. Desa Karangkemiri
    2. Desa Krakal
    3. Desa Bojongsari
    4. Desa Surotrunan
    1. Desa Merden
    1. Desa Pringtutul
    1. Desa Arjosari

    2. Desa Bonjok
    3. Desa Sekarteja
    4. Desa Tegalsari
    Akibat bencana ini, sebanyak 72 kepala keluarga (204 jiwa) mengungsi di Gedung Serbaguna Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo.
    Dari jumlah tersebut, terdapat 61 laki-laki, 59 perempuan, 46 anak-anak, 34 lansia, dan 12 balita.
    “Sebagian warga lainnya mengungsi ke rumah kerabat yang lebih aman,” kata Heri pada Sabtu (29/3/2025)
    Tim gabungan dari BPBD Kebumen, TNI, Polri, Satpol PP Damkar, serta berbagai relawan seperti PMI, SAR Elang Perkasa, dan Banser/Bagana, telah dikerahkan untuk evakuasi dan penanganan bencana.
    Kebutuhan mendesak yang masih diperlukan mencakup evakuasi warga terdampak serta bantuan pangan dan sandang.
    “Itu data sampai pagi tadi Sabtu (29/3/2025) nanti sore bisa kita update lagi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” kata Heri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Orang Terluka, Puluhan Bangunan Rusak

    3 Orang Terluka, Puluhan Bangunan Rusak

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebut banjir dan longsor membuat puluhan bangunan rusak. Selain itu, ada 3 orang terluka akibat tertimpa material longsoran.

    Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol mengatakan ada 12 kapanewon yang terdampak banjir genangan, pohon tumbang, hingga tanah longsor. Kapanewon itu meliputi Kasihan, Dlingo, Bantul, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Piyungan, Pleret, Sewon, dan Srandakan.

    “Berdasarkan data, akibat hujan deras kemarin ada 4 kejadian pohon tumbang, 23 gerakan tanah, 1 jembatan ambrol, dan 26 lokasi terdampak genangan air,” katanya dilansir detikJogja, Sabtu (29/3/2025).

    Secara lebih rinci, ada 6 unit rumah rusak, 1 bangket rusak, 5 akses jalan terganggu, 3 talut rusak, 4 fasilitas pendidikan rusak, 1 jembatan ambrol, dan 21 permukiman rusak. Kurugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.

    Menyoal korban jiwa, Antoni mengaku tidak ada. Namun, ada tiga warga yang mengalami luka-luka. Ketiganya adalah AA (3), Susilowati (36), keduanya warga Watu Glundung, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Sedangkan satu lagi adalah Saniyah (54), warga Kemasan, Karangtengah, Imogiri, Bantul.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        29 Maret 2025

    Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak Regional 29 Maret 2025

    Update Banjir Kebumen, 7 Kecamatan Terendam dan 11 Desa Terdampak
    Tim Redaksi

    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kebumen sejak Jumat (28/3/2025) sore hingga malam menyebabkan banjir di berbagai wilayah.
    Salah satu dampak banjir terparah terjadi di Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, akibat jebolnya tanggul Sungai Karanganyar.
    Luapan air menggenangi jalur utama mudik Lebaran, tepatnya di depan Toko Besi Mega Baja hingga Hotel Aman Karanganyar.
    Genangan air sepanjang 500 meter tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas dan menyulitkan mobilitas warga.
    Banyak para pemudik menjadi korban karena terhenti tidak bisa melewati banjir.
    Polres Kebumen yang awalnya fokus mengamankan jalur mudik segera mengalihkan perhatian ke penanganan korban banjir hingga situasi aman.
    Polisi juga mengevakuasi warga yang terjebak banjir.
     
    Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri bersama Pejabat Utama (PJU) Polres Kebumen turun langsung ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi warga yang terdampak, Jumat.
    Dalam proses evakuasi, Kapolres Kebumen tampak menggendong seorang balita yang berhasil diselamatkan dan dibawa ke tempat yang lebih aman.
    “Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, wilayah Kebumen masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor,” ujarnya, Sabtu (29/3/2025).
    Di lokasi lain, tanggul Sungai Kemit di Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo, juga jebol pada Jumat malam, mengakibatkan banjir besar di Dukuh Pesirian.
    Akibatnya, sekitar 300 warga terpaksa mengungsi ke Balai Desa Arjosari untuk menyelamatkan diri.
    Menurut keterangan warga, tanggul mulai jebol sekitar pukul 18.00 WIB, saat masyarakat tengah berbuka puasa.
    Air dengan cepat merendam permukiman, mencapai ketinggian hingga 1,5 meter di beberapa titik.
    Di dekat lokasi tanggul yang jebol, air bahkan hampir mencapai atap rumah, memaksa warga untuk segera dievakuasi.
    “Kami telah menerjunkan personel untuk membantu proses evakuasi. Upaya penanganan terus dilakukan bersama BPBD dan relawan agar kondisi dapat segera membaik,” tambah dia.
    Data dari Polres Kebumen mencatat bahwa hujan deras yang mengguyur pada Jumat sejak pukul 15.00 WIB telah menyebabkan banjir di 7 kecamatan, dengan total 11 desa terdampak.
     
    Selain itu, bencana tanah longsor dan pohon tumbang juga terjadi di beberapa titik, memperparah dampak cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko yang lebih besar.
    “Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk menangani dampak banjir dan memastikan bantuan bagi korban dapat tersalurkan dengan baik,” tutup Kapolres.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Batu Besar Menggelinding Timpa Rumah Warga di Prambanan, Dinding Dapur Jebol – Halaman all

    Kronologi Batu Besar Menggelinding Timpa Rumah Warga di Prambanan, Dinding Dapur Jebol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah batu berukuran besar menggelinding dari bukit dan menimpa dapur rumah warga di Ngrau RT 0115 Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (28/3/2025).

    Peristiwa ini terjadi saat hujan deras mengguyur daerah tersebut.

    Batu yang berdiameter 120 sentimeter tersebut jatuh dari ketinggian sekira 50 meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, menjelaskan meskipun insiden ini menyebabkan kerusakan pada dinding dapur rumah, beruntung tidak ada korban jiwa. 

    “Tidak ada korban jiwa. Kerugian dinding (dapur) batako jebol,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, Sabtu (29/3/2025). 

    Peristiwa ini terjadi sekira pukul 20.00 WIB.

    BPBD Kabupaten Sleman menerima laporan mengenai bencana tersebut pada pukul 22.05 WIB.

    Makwan menyatakan, pihaknya telah melakukan asesmen dampak kejadian dan memberikan bantuan logistik serta peralatan.

    Rencananya akan dilaksanakan gotong-royong bersama warga untuk menyingkirkan batu sekaligus membersihkan puing bangunan yang rusak.

    Kerusakan yang terjadi tidak hanya pada dinding dapur, tetapi juga meliputi peralatan dapur yang rusak dan struktur bangunan yang patah.

    Meskipun insiden ini menimbulkan kekhawatiran, Makwan menegaskan potensi longsor susulan di lokasi belum terdeteksi.

    “Untuk potensi longsor susulan belum terdeteksi. Karena mau ngecek naik belum bisa, jalan terjal dan informasi dari Pak RW banyak ular,” jelasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Air Sungai Meluap, Kompleks di Kulonprogo Terendam Banjir

    Air Sungai Meluap, Kompleks di Kulonprogo Terendam Banjir

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Akibat hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (28/3/2025) siang, kompleks di Padukuhan Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, Yogyakarta, terendam banjir. Air sungai yang berada di sisi barat permukiman warga meluap dengan cepat, memasuki area permukiman.

    “Banjir mulai terjadi setelah salat tarawih sekitar pukul delapan malam. Air mengalir deras melewati tanggul dan masuk ke permukiman,” kata  warga Karangtengah Kidul, Hendri Debbi Gunawan kepada Beritasatu.com, Sabtu (29/3/2025) dini hari.

    Setidaknya 200 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 50 sentimeter hingga 2 meter. Akibatnya, para penghuni rumah panik dan berusaha menyelamatkan diri serta barang-barang berharga. Tim relawan gabungan segera terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap lansia, ibu hamil, dan anak-anak.

    “Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Basarnas, kami mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Ketinggian air mencapai sekitar 2 meter, dengan jumlah rumah terdampak sekitar 280 rumah,” ungkap Kapolsek Pengasih AKP Joko Nugroho.

    Proses evakuasi sempat terhambat karena kurangnya perahu karet, serta aliran listrik yang masih menyala yang menjadi kendala dalam pelaksanaan evakuasi. 

    Setelah dievakuasi, warga mengungsi ke kantor Kalurahan Margosari yang tidak jauh dari lokasi permukiman. Beberapa warga yang mengalami hipotermia dilarikan ke RSUD Wates untuk mendapatkan perawatan medis.

    Pihak BPBD Kulonprogo masih melakukan asesmen terkait jumlah kerugian dan pendataan korban yang terdampak banjir di daerah Kulonprogo tersebut. Sementara itu, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

  • Jelang Lebaran 2025, Puluhan Rumah di Gunungkidul Terendam Banjir

    Jelang Lebaran 2025, Puluhan Rumah di Gunungkidul Terendam Banjir

    Gunungkidul, Beritasatu.com –  Beberapa hari menjelang Lebaran 2025, puluhan rumah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terendam banjir setelah hujan deras yang melanda sejak Jumat (28/3/2025) siang. Air sungai di wilayah Munggi, Kecamatan Semanu, meluap hingga memasuki permukiman warga dan menyebabkan arus lalu lintas terhambat, dengan ketinggian air mencapai 20 sentimeter.

    Selain Kecamatan Semanu, banjir juga melanda beberapa kawasan lain di Gunungkidul, seperti di Kalurahan Wiyoko, Kecamatan Playen. Empat warga terpaksa dievakuasi karena akses jalan keluar tertutup oleh arus air yang cukup deras. Warga dievakuasi menggunakan tali agar dapat menyeberangi aliran sungai.

    Menurut kepolisian, banjir ini merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Maret 2025. Oleh karena itu, kawasan bantaran sungai menjadi perhatian khusus pihak kepolisian di Gunungkidul, terlebih menjelang Lebaran 2025.

    “Kami bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),  pemadam kebakaran (Damkar), dan petugas kesehatan telah menuju dua lokasi untuk mengevakuasi empat warga yang terjebak banjir di dalam rumah,” ujar Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini kepada Beritasatu.com, Sabtu (29/3/2025) dini hari.

    Hingga Jumat (28/3/2025) malam, Polres Gunungkidul mencatat terdapat puluhan rumah terendam banjir, di antaranya di Kecamatan Wonosari (22 rumah), Kecamatan Semanu (4 rumah), Kecamatan Playen (5 rumah), dan Kecamatan Paliyan (19 rumah). Selain itu, di Kecamatan Patuk, terjadi tanah longsor yang menutup akses jalan antar Padukuhan.

    Masyarakat di sekitar Gunungkidul pun diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung hingga tiga hari mendatang yang dikhawatirkan akan kembali banjir menjelang Lebaran 2025.

  • Hujan Deras, Jalur Wonosobo-Kutoarjo via Bruno Tertutup Longsor
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Maret 2025

    Hujan Deras, Jalur Wonosobo-Kutoarjo via Bruno Tertutup Longsor Regional 28 Maret 2025

    Hujan Deras, Jalur Wonosobo-Kutoarjo via Bruno Tertutup Longsor
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com –
     Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah
    Wonosobo
    pada Jumat (28/3/2025) siang mengakibatkan tanah longsor di jalur Wonosobo-Kutoarjo via Bruno, tepatnya di Desa Jangkrikan, Kecamatan Kepil.
    Longsor terjadi sekitar pukul 13.00 WIB dan menutup akses jalan, sehingga mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut. Hujan pun tak berhenti hingga sore hari.
    Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Meski demikian, longsor mengganggu aktivitas warga.
    “Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, longsor ini sempat menutup ruas jalan, sehingga perlu dilakukan pembersihan agar akses lalu lintas bisa kembali normal,” ungkap Dudy kepada awak media pada Jumat (28/3/2025).
    BPBD Kabupaten Wonosobo bersama sejumlah pihak terkait, seperti Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Relawan Penanggulangan Bencana (RPB) Kepil, dan warga sekitar, bergerak cepat untuk menangani longsor.
    Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan.
    “Kami juga mengimbau warga untuk berhati-hati saat melintas di jalur ini, terutama saat hujan deras, mengingat potensi longsor masih ada,” tambah Dudy.
    Dudy juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana.
    “Kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kelestarian lingkungan guna mengurangi risiko bencana. Mari bersama kita jaga alam agar alam juga menjaga kita,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ini Penyebab Petugas Damkar Kota Tangerang Terluka Saat Padamkan Kebakaran Pabrik Plastik

    Ini Penyebab Petugas Damkar Kota Tangerang Terluka Saat Padamkan Kebakaran Pabrik Plastik

    Ini Penyebab Petugas Damkar Kota Tangerang Terluka Saat Padamkan Kebakaran Pabrik Plastik
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Seorang
    petugas pemadam kebakaran
    dari Kota Tangerang, Ilham, mengalami luka saat bertugas memadamkan kebakaran di sebuah
    pabrik plastik
    di
    Kabupaten Tangerang
    , Jumat (28/3/2025).
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara mengatakan, petugas tersebut mengalami luka di bagian kaki akibat menginjak bahan plastik yang masih panas.
    “Petugas tidak sengaja menginjak bahan yang terlihat kering, tetapi ternyata di dalamnya masih ada panasnya karena plastik yang terbakar,” ujar Agun, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
    Korban langsung mendapatkan pertolongan medis dan dibawa ke
    RS Metro
    yang berlokasi di Jalan Raya Mauk.
    “Alhamdulillah, langsung ditangani di rumah sakit terdekat,” kata dia.
    Agun mendapat informasi bahwa petugas yang jadi korban itu sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan.
    “Dengar kabarnya sudah keluar (dari rumah sakit), kalau tidak salah,” kata dia.
    Sementara itu, gudang biji plastik milik PT Bina Relasi Plastindo di Kampung Bayur Kali, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, terbakar, pada Jumat dini hari.
    Agun mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 04.35 WIB dan hingga saat ini, api masih dalam tahap pendinginan.
    “Kondisinya masih tahap pendinginan karena banyak asap, khawatir ganggu warga sekitar,” kata dia.
    Menurut Agun, kebakaran menghanguskan pabrik serta limbah plastik yang tersimpan di lokasi.
    Untuk memadamkan api, BPBD Kabupaten Tangerang mengerahkan sekitar 30 personel dan beberapa unit pemadam kebakaran dari Pos Sepatan, Rajeg, Pasar Kemis, serta Damkar Kota Tangerang.
    “Total ada sekitar 30 personel dengan unit dari Kota Tangerang dan beberapa pos di Kabupaten Tangerang,” kata dia.
    Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    Dua Bocah yang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember Ditemukan Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Insiden tragis menimpa dua bocah di Sungai Bedadung, Jember, Jawa Timur. 

    Abdul Qodari (16) dan Aliful Imam (13) ditemukan tewas usai terseret arus deras sungai.

    Keduanya ditemukan tim SAR di hari ketiga pencarian.

    Peristiwa tragis bermula ketika lima anak pergi mencari ikan di sungai setelah sholat subuh. 

    Dari lima anak tersebut, tiga memutuskan untuk mandi dan menyelam di sungai.

    Sayangnya, dua di antaranya terseret arus, sementara satu anak berhasil menyelamatkan diri.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widodo Julianto, mengungkapkan bahwa pencarian berlangsung selama tiga hari.

    Abdul Qodari ditemukan sejauh lebih dari tiga kilometer dari lokasi awal hanyut, sementara Aliful Imam ditemukan di muara Pancer Puger, yang berjarak lebih jauh.

    “Anak-anak sering kali menganggap sungai sebagai tempat bermain tanpa menyadari potensi bahaya yang mengintai.

    Arus deras dan kedalaman yang tidak merata bisa menjadi ancaman serius,” kata Widodo.

    Orangtua memiliki peran penting dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama ketika berada di lingkungan yang berisiko seperti sungai. (Tribun Jatim/Imam Nawawi)