Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pencarian Korban Longsor Mojokerto Dihentikan Sementara

    Pencarian Korban Longsor Mojokerto Dihentikan Sementara

    Mojokerto (beritajatim.com) – Operasi pencarian (opsar) korban longsor di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/5/2025) malam dihentikan. Selain karena sudah malam, juga lantaran kondisi yang tidak memungkinkan.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, opsar dihentikan sekira pukul 17.10 WIB, lantaran kondisi tanah di lokasi kejadian gembur dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian.

    “Malam ini dihentikan, besok opsar kembali dilakukan mulai pukul 07.00 WIB. Kita mendirikan dua posko, posko induk ada di Polsek Pacet karena di sini (lokasi) tidak ada signal dan di sini kita dirikan satu posko. Lampu diesel sudah siap, tinggal dipasang. Yang lain-lain menyesuaikan seperti biasanya,” ungkapnya.

    Kalak menjelaskan, jika longsor terjadi lantaran ada sumbatan air tersumbat di ketinggian 50 meter sehingga menyebabkan longsor. Material longsor menutup akses jalur alternatif Mojokerto – Batu. Akibat longsor tersebut ditemukan dua kendaraan terbawa material longsor yang berjarak beberapa meter.

    “Ada dua kendaraan roda empat. Di lokasi hujan luar biasa sehingga opsar ditutup dan dilanjutkan besok pagi, diharapkan semua korban ditemukan dan jalan bisa dilalui. Setelah proses evakuasi selesai, baru evakuasi pohon-pohon yang membahayakan. Untuk jumlah korban belum diketahui, baru satu yang ditemukan,” katanya.

    Korban yang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia yakni Masjid Zatmo Setio (31) warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Korban ditemukan di kendaraan pribadi yang terseret material longsor. Jenazah korban dibawa ke RSUD Sumberglagah, Kecamatan Pacet.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara. [tin/but]

  • Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi

    Gunung Gede Jabar 21 Kali Gempa Vulkanik, Merapi Sumbar dan Semeru Jatim Erupsi

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejumlah gunung di Indonesia mengalami aktivitas vulkanis pada awal April 2025 ini.

    Gunung Gede, yang membentang di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat (Jabar) itu mengalami 21 kali gempa vulkanik.

    Sementara itu, Gunung Merapi di Sumatera Barat (Sumbar) dan Gunung Semeru di Jawa Timur (Jatim) erupsi.

    Gede

    Lonjakan aktivitas vulkanik di Gunung Gede terjadi pada Selasa (1/4/2025). 

    Gunung yang ramai menjadi destinasi pendakian para pecinta alam itu mengalami 21 kali gempa vulkanik dalam (Volcanic A-type).

    Jumlah gempa tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pada periode 1 sampai 31 Maret 2025 yang hanya 0 hingga 1 kali per hari.

    Kini, Kamis (3/4/2025), aktivitas vulkanis itu mereda.

    Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Deni, menyampaikan bahwa berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tidak teramati kejadian kegempaan vulkanik atau nihil.

    “Terpantau satu kali tornillo dengan amplitudo 2 milimeter dan durasi 19 detik, serta satu kali tektonik jauh dengan amplitudo 49 milimeter, S-P 15 detik, dan durasi 150 detik,” tutur Deni kepada Kompas.com melalui pesan tertulis.

    Deni menjelaskan bahwa asap kawah tidak teramati karena kondisi kabut yang bervariasi antara 0-I hingga 0-III, sementara hujan ringan terjadi satu kali.

    Secara meteorologis, kondisi cuaca di gunung setinggi 2.958 mdpl tersebut terpantau cerah, berawan, dan hujan.

    “Angin bertiup lemah ke arah tengara. Suhu udara berkisar antara 19 hingga 28 derajat Celsius,” tambahnya.

    Meskipun aktivitas kawah terpantau normal, Deni menegaskan bahwa masyarakat, pengunjung, dan wisatawan dilarang menuruni, mendekati, serta bermalam di Kawah Gunung Gede dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.

    Sebelumnya, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah menutup sementara kegiatan pendakian mulai Kamis (3/4/2025) hingga 7 April 2025 atau hingga ada informasi lebih lanjut berdasarkan hasil pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

    Penutupan ini dilakukan menyusul peningkatan aktivitas gempa vulkanik di Kawah Gunung Gede, yang berpotensi menimbulkan bahaya berupa letusan freatik maupun gas gunung api di sekitar kawah.

    Merapi Sumbar

    Sementara itu, Gunung Marapi di Sumbar kembali erupsi, Kamis (3/4/2025) pagi. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo, melaporkan erupsi terjadi sekitar pukul 07.12 WIB.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 3 April 2025 pukul 07.12 WIB dengan kolom abu teramati 1500 meter dari atas puncak dengan intensitas tebal condong ke arah Timur,” ujar Teguh dikutip dari TribunPadang.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi ± 1 menit 9 detik,” sambungnya.

    Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

    Masyarakat yang bermukim di sekitar lemba atau bantaran dan aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

    Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).

    Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

    Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id, website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id, aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore, atau melalui media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram @pvmbg_).

    Semeru

    Gunung Semeru di Jatim juga erupsi pada Kamis (3/4/2025).

    Mengutip Kompas.com, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, erupsi terjadi pukul 07.09 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 900 meter di atas puncak kawah, mengarah ke timur dan tenggara.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 3 April 2025, pukul 07.09 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Sebelumnya, pada Rabu (2/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 44 kali.

    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak.

    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.

    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbau dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Longsor di Jalur Mojokerto – Batu, Satu Jenazah Ditemukan

    Longsor di Jalur Mojokerto – Batu, Satu Jenazah Ditemukan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/5/2025). Korban tewas berjenis kelamin laki-laki.

    Korban diduga merupakan pengendara mobil pickap warna putih yang terseret material longsor saat melintas di lokasi. Proses evakuasi melibatkan petugas gabungan dari Tahura R Soerjo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri dan Potensi Relawan.

    Usai berhasil dievakuasi dari dalam jurang, jenazah korban dibawa ke ruang jenazah RSUD Sumberglagah di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Petugas masih melakukan evakuasi material longsor yang menutup jalur alternatif Mojokerto – Batu tersebut.

    Dari video yang dibagikan pengguna jalan, ada dua mobil jenis pikap warna putih dan mobil pribadi warna abu-abu. Hingga kini proses evakuasi masih dilakukan, selain melibatkan petugas dari wilayah Kabupaten Mojokerto juga melibatkan petugas dari wilayah Batu.

    Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto mengatakan, dari keterangan petugas ada satu kendaraan berada di bawah. “Satu unit lagi di sebelah sana, saya belum bisa memastikan. Saya mohon waktu, unit kendaraan apa? Jumlahnya berapa orang? Supaya saya tidak memberikan informasi yang salah,” ungkapnya.

    Pihaknya masih melakukan proses evakuasi kendaraan yang terseret material longsor yang berhasil ditemukan. Kapolres menegaskan, alat berat diturunkan untuk membantu proses evakuasi material longsor yang dilakukan petugas. Kapolres juga meminta doa agar proses evakuasi bisa selesai dilakukan.

    Sebelumnya, longsor terjadi di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara. [tin/but]

  • Pemkab Pulau Seribu tempatkan personel  gabungan di dermaga

    Pemkab Pulau Seribu tempatkan personel gabungan di dermaga

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu menempatkan personel gabungan di dermaga penghubung transportasi ke daerah kepulauan tersebut untuk memastikan kelancaran wisatawan saat berkunjung ke kawasan itu.

    “Kami bersama dengan berbagai instansi terkait melaksanakan pengamanan kedatangan dan keberangkatan wisatawan di Dermaga Utama Pulau Harapan,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Edi Syahrudi di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pengamanan libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2025 untuk memastikan kelancaran dan keselamatan para wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Seribu.

    Menurut dia, pengamanan ini melibatkan personel gabungan dari Babinsa, Polri, Satpol PP Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Satpol PP Pulau Harapan, Suku Dinas Perhubungan, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), BPBD, serta Tim Kesehatan.

    Selain itu, lanjutnya pengamanan juga dilakukan dengan mengawasi proses kedatangan dan keberangkatan wisatawan di Dermaga Utama Pulau Harapan.

    Ia menjelaskan, total kedatangan wisatawan di dermaga pintu masuk Kepulauan Seribu mencapai 1.092 orang.

    Sedangkan untuk keberangkatan wisatawan, tercatat sekitar 500 orang mulai dari yang berangkat menggunakan KM Merpati Express sebanyak 200 orang, KM Kelapa Indah sebanyak 200 orang dan KM Miles 2 sebanyak 100 orang.

    Menurut dia, selama kegiatan berlangsung, petugas memberikan imbauan kepada para wisatawan untuk berhati-hati saat turun dan naik dari kapal, serta tidak berdesakan guna menghindari potensi kecelakaan.

    “Kami terus mengimbau agar para wisatawan tetap menjaga keselamatan diri mereka sendiri dan orang lain,” kata dia.

    Ia mengatakan pengamanan oleh Satpol PP dan instansi terkait dipastikan memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang ingin menikmati liburan panjang di Kepulauan Seribu.

    “Kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2018 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2007,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • BNPB Ungkap Dampak Angin Kencang dan Banjir di Sidoarjo

    BNPB Ungkap Dampak Angin Kencang dan Banjir di Sidoarjo

    Jakarta (beritajatim.com) – Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi di sejumlah wilayah Tanah Air menurut laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari ini, Kamis (3/4/2025). Beberapa wilayah Indonesia di antaranya Jawa Timur dilanda bencana mulai dari angin kencang dan banjir.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, kejadian angin kencang terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi di dua desa, yakni Desa Cemandi dan Desa Buncitan, Kecamatan Sedati di mana bencana tersebut telah berdampak kepada 44 KK, menyebabkan 44 rumah rusak, 5 kendaraan rusak dan 5 pohon tumbang.

    “Sedikitnya tiga orang mengalami luka berat setelah terdampak reruntuhan bangunan yang dihantam angin kencang. Ketiganya telah mendapat perawatan intensif oleh tenaga medis di Puskesmas Sedati,” kata Muhari.

    Dia menambahkan, kejadian banjir juga terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bencana itu telah melanda 7 desa di 2 kecamatan. Sebanyak 432 rumah yang ditinggali 432 KK terdampak.

    BPBD Kabupaten Sidoarjo dan BPBD Provinsi Jawa Timur beserta lintas instansi terkait telah mengupayakan dukungan tanggap darurat mulai pembersihan drainase dari sampah hingga dukungan logistik dan peralatan.

    Masih di Jawa Timur, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 1.333 KK di 7 desa dalam lingkup 3 kecamatan terdampak banjir. “Saat ini, kondisi banjir telah berangsur surut dan BPBD Kabupaten Pasuruan telah mendampingi pemerintah desa dan warga dalam upaya penanganan darurat,” ujar Muhari. [hen/but]

  • Jalur Mojokerto – Batu Tertutup Longsor dan Pohon Tumbang

    Jalur Mojokerto – Batu Tertutup Longsor dan Pohon Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Longsor terjadi di wilayah kawasan Tanah Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (3/4/2025). Akibatnya, jalur alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor dan pohon tumbang sehingga jalur alternatif tersebut ditutup sementara.

    Selain dipenuhi lumpur, ruas jalan juga dipenuhi bebatuan dan material pohon tumbang. Petugas gabungan dari Tahura R Soerjo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri dan Potensi Relawan masih berupaya memindah bebatuan dan kayu, ke pinggir jalan.

    Petugas juga ada yang membersihkan meterial tanah dengan peralatan seadanya. Akibat kejadian tersebut, kendaraan baik roda dua maupun empat dari arah Mojokerto ke Batu atau sebaliknya tidak dapat melintas. Pasalnya petugas masih melakukan evakuasi material longsor.

    Kepala UPT Tahura Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan, jika longsor terjadi di kawasan Blok Watu Lumpang sekitar pukul 11.30 WIB. “Penyebab longsor karena sebelumnya kawasan tersebut dilanda hujan. Akibat tebing di jalur tersebut Mojokerto – Batu longsor,” ungkapnya.

    Tidak hanya lumpur, longsor juga menyebabkan sebagian pohon tumbang. Akibatnya, jalan alternatif Mojokerto – Batu tertutup material longsor. Wahyudi menambahkan, jika saat ini jalur alternatif Mojokerto – Batu ditutup sementara lantaran petugas gabungan masih melakukan evakuasi.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana ?(Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati membenarkan, adanya longsor di kawasan Watu Lumpang tersebut. “Saat ini, petugas BPBD sudah meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi,” tambahnya. [tin/but]

  • Longsor di Tasik Selatan, Akses Jalan Alternatif ke Pangandaran Sempat Tertutup

    Longsor di Tasik Selatan, Akses Jalan Alternatif ke Pangandaran Sempat Tertutup

    Liputan6.com, Tasikmalaya – Material tebing setinggi 25 meter di Desa Papayan Jatiwaras longsor menimpa Jalan Raya Salopa Cikatomas Tasikmalaya, Jawa Barat Rabu (2/4/2025) petang. Panjang longsoran sekitar 40 meter dengan ketebalan tanah 2 meter lebih, membuat akses jalur menuju Tasik selatan sempat terhenti.

    Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adi Setia mengatakan, longsor Tasik selatan itu disebabkan guyuran hujan deras yang terjadi sejak siang kemarin, hingga akhirnya menutup akses. Selain material tanah, longsor juga membuat pepohonan ambles dan menutup akses jalan. Sehingga arus kendaraan pemudik dari kedua arah tidak bisa bergerak. “Tim sedang ke lokasi. Saat ini proses evakuasi sedang berlangsung,” ujar dia, Rabu (2/4/2025) petang.

    Seperti diketahui jalur Salopa Cikatimas merupakan rute alternatif Kabupaten Tasikmalaya menuju Pangandaran. Proses evakuasi tengah dilakukan oleh Anggota Polisi, TNI, Tagana, BPBD dan masyarakat sekitar. “Evakuasi secara manual termasuk menggunakan kendaraan pemadam untuk menyemprot lumpur agar jalan tidak licin,” ujar dia.

    Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Tasikmalaya, IPTU Solihin menambahkan, untuk memudahkan proses evakuasi tim Sabhara Polres Tasikmalaya bersama intansi lain bahu-membahu melakukan evakuasi longsoran tanah. “Kami evakuasi dengan manual dan juga bantual alat,” ujar dia.

    Hasilnya, petugas gabungan berhasil mengevakuasi setengah material longsoran yang menutup jalan, sehingga akses jalan mulai bisa dilalui kendaraan secara bergantian dari kedua arah. “Cuaca di lokasi masih hujan, alhamdulillah jalan sudah bisa dilalui berkat kesiapan semua pihak. Kami pun bekerja sampai malam hari,” ujar dia.

  • Cuaca Ekstrem! Kabupaten Ciamis Dilanda Tanah Longsor, Banjir dan Pohon Tumbang

    Cuaca Ekstrem! Kabupaten Ciamis Dilanda Tanah Longsor, Banjir dan Pohon Tumbang

    JABAR EKSPRES – Kabupaten Ciamis kembali dilanda serangkaian bencana alam dalam beberapa hari terakhir.

    Cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut memicu tanah longsor, banjir, serta pohon tumbang di sejumlah kecamatan, mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani mengatakan kondisi cuaca yang tidak stabil dengan intensitas hujan tinggi menjadi penyebab utama bencana ini.

    BACA JUGA: Dishub dan BPBD Kabupaten Bandung Petakan Jalur Mudik Rawan Bencana, Siapkan Hal Ini

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir,” ujarnya, Kamis 3 April 2025.

    Salah satu bencana yang cukup parah terjadi di Dusun Sukamantri, RT 39 RW 10, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, tanah longsor menutup akses jalan penghubung antara Pamarican (Ciamis) dan Langkaplancar (Pangandaran) di tiga titik berbeda.

    Akibatnya, arus transportasi terhambat dan petugas terpaksa menutup sementara ruas jalan tersebut. Warga setempat diminta mencari alternatif rute untuk menghindari lokasi bencana.

    “Kami melakukan penanganan dengan alat berat untuk membersihkan material longsoran. Proses evakuasi dan perbaikan memakan waktu beberapa hari,” jelas Ani.

    BACA JUGA: Pemerintah Siapkan Lahan untuk Permukiman Warga Terdampak Bencana Banjir Bandang di Cipatat KBB

    Sementara itu, di Kecamatan Lakbok, banjir melanda Dusun Kiarapayung, Desa Puloerang. Air dari Sungai Sukamelang meluap setelah hujan deras berlangsung berjam-jam, menggenangi pemukiman warga.

    Sebanyak 27 rumah terendam, dan sejumlah keluarga terpaksa mengungsi sementara.

    BPBD Ciamis bersama relawan telah mendirikan posko darurat untuk membantu korban. “Kami mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, selimut, dan obat-obatan bagi warga terdampak,” kata salah seorang relawan.

    BACA JUGA: Pemkab Bandung Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi Akibat Cuaca Ekstrem

    Bencana lain terjadi di Kecamatan Banjaranyar dan Cisaga, di mana dua pohon besar tumbang akibat angin kencang. Di Dusun Pongporang, RT 013 RW 004, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar, sebuah pohon menimpa rumah milik Ma’mun.

    Sementara di Dusun Cisagakolot, RT 002 RW 014, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, pohon tumbang menghancurkan bagian rumah Karman.

  • Bocah Tenggelam di Sungai Montong Tuban Ditemukan Meninggal Dunia

    Bocah Tenggelam di Sungai Montong Tuban Ditemukan Meninggal Dunia

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang bocah yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Kali Bokong, Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Korban berinisial WGP (14), warga Semanding, Kabupaten Tuban, diketahui tengah bermain di pinggiran sungai pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 16.10 WIB. Saat kejadian, hujan deras mengguyur wilayah tersebut, dan diduga korban terpeleset hingga akhirnya tenggelam.

    Kapolsek Montong, AKP Waheru Purwantono, yang menerima laporan insiden itu segera bergegas ke lokasi kejadian dan melaporkannya ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan pencarian.

    “Adapun pencarian dibantu oleh TNI/Polri dan warga setempat, dan pukul 21.30 WIB sudah ditemukan dalam keadaan meninggal,” ujar AKP Waheru, Kamis (3/4/2025).

    Lebih lanjut, Kapolsek Montong menyebutkan bahwa korban yang berjenis kelamin laki-laki ini diduga terpeleset sebelum tenggelam. Setelah ditemukan, jenazah korban telah dibawa ke kediamannya untuk disemayamkan.

    Kapolsek juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak saat bermain, terutama di area yang berisiko seperti sungai. [ayu/suf]

  • Tragis! Bocah 12 Tahun Tenggelam di Sungai Montong Tuban, Pencarian Tertunda

    Tragis! Bocah 12 Tahun Tenggelam di Sungai Montong Tuban, Pencarian Tertunda

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang anak berusia 12 tahun dilaporkan hilang akibat tenggelam di Sungai Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Rabu (2/4/2025) sore. Korban yang berinisial G, seorang anak laki-laki, diduga terpeleset saat bermain di sekitar sungai yang tengah dilanda hujan deras.

    Kapolsek Montong, Iptu Waheru, membenarkan kejadian tersebut. “Untuk pencarian masih ditunda karena sudah malam. Pencarian oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban dilanjut besok,” ujarnya.

    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.10 WIB. Upaya pencarian langsung dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, serta warga setempat. Namun, hingga pukul 19.50 WIB, korban belum ditemukan.

    “Ini ditunda karena kata warga setempat, sungai ini banyak sekali ularnya, terlebih kalau malam hari. Sehingga, besok pagi tim BPBD akan kembali melakukan pencarian,” kata Iptu Waheru, Rabu malam.

    Hingga saat ini, pihak berwenang masih berkoordinasi untuk melanjutkan pencarian dengan lebih optimal. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat berada di area sungai yang berarus deras dan berisiko tinggi, terutama di musim hujan seperti sekarang. [ayu/suf]