Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kantor Pemkab Bogor Porak Poranda Diterjang Angin Kencang, Bupati Imbau Warga Tetap Waspada

    Kantor Pemkab Bogor Porak Poranda Diterjang Angin Kencang, Bupati Imbau Warga Tetap Waspada

    JABAR EKSPRES  – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Bogor pada Minggu (6/4), mengakibatkan sejumlah pohon tumbang di sekitar area Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

    Menanggapi situasi tersebut, Bupati Bogor Rudy Susmanto segera turun langsung ke beberapa lokasi terdampak, didampingi aparat TNI dan Polri.

    “Hari ini cuaca buruk melanda Kabupaten Bogor. Kami langsung meninjau sejumlah titik yang terdampak pohon tumbang,” ujar Rudy.

    Bupati juga menginstruksikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya untuk segera turun ke lapangan melakukan penanganan cepat.

    “Saya sudah perintahkan DLH, BPBD, dan stakeholder lainnya untuk segera ambil tindakan, terutama pohon tumbang yang menghalangi jalan,” tegasnya.

    Meski situasi telah ditangani, Rudy yang juga merupakan politisi Partai Gerindra itu mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat cuaca ekstrem melanda.

    Ia juga mengingatkan para wisatawan agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang, mengingat Kabupaten Bogor masih menjadi destinasi favorit wisata alam.

    “Bagi para wisatawan yang sedang menikmati alam Bogor, tetap waspada jika angin kencang datang. Hindari berteduh di bawah pohon besar,” tutupnya.

  • Rumah Joglo Milik Pak Polisi di Blora Terbakar, Diketahui Tetangga Saat Bersih-bersih

    Rumah Joglo Milik Pak Polisi di Blora Terbakar, Diketahui Tetangga Saat Bersih-bersih

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kebakaran rumah warga terjadi di Desa Bacem, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Minggu (6/4/2025).

    Kasi Penanggulangan Kebakaran Damkar dan Satpol PP Kabupaten Blora, Mimintari Sulistiyorini mengatakan, kebakaran terjadi sekira pukul 14.15.

    “Obyek yang terbakar rumah Wahyu Puji Antoro (30).”

    “Berupa rumah kayu joglo, milik anggota kepolisian di Kabupaten Blora,” katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (6/4/2025).

    Lebih lanjut, Mimintari Sulistiyorini menjelaskan, kebakaran pertama kali diketahui oleh tetangga korban yang sedang bersih-bersih.

    “Saat itu tetangga korban sedang bersih-bersih melihat api sudah besar di bagian tengah rumah Wahyu.”

    “Tetangga korban itu kemudian berteriak minta tolong dan warga berdatangan untuk membantu.”

    “Dengan inisiatif salah satu tetangga korban, kejadian itu dilaporkan ke petugas damkar agar dibantu pemadaman,” jelasnya.

    Mimintari menyampaikan, saat kejadian rumah korban dalam kondisi kosong.

    “Kondisi rumah saat kebakaran sedang ditinggal pergi pemiliknya,” terangnya.

    Mendapat laporan adanya kebakaran, pihak Damkar menerjunkan petugas pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.

    “Kami mengerahkan 3 mobil damkar dan 1 water supply dari BPBD, serta 13 personil,” jelasnya.

    Adapun untuk penyebab kebakaran belum diketahui.

    “Api dipadamkan, namun rumah tinggal kerangkanya.”

    “Untuk kerugian masih dalam perhitungan,” paparnya. (*)

  • Pohon Beringin di Lenteng Agung Tumbang, Timpa 1 Mobil

    Pohon Beringin di Lenteng Agung Tumbang, Timpa 1 Mobil

    Pohon Beringin di Lenteng Agung Tumbang, Timpa 1 Mobil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah pohon beringin di Jalan Lenteng Agung, Jagakarsa,
    Jakarta Selatan
    , tumbang pada Minggu (6/4/2025) pukul 13.45 WIB.
    Akibatnya, satu mobil tertimpa pohon tersebut.
    Pohon itu tumbang disebabkan oleh
    angin kencang
    yang melanda kawasan Jakarta Selatan.

    Angin kencang
    mengakibatkan
    pohon beringin tumbang
    , menutup jalan, dan menimpa satu unit mobil berisi empat orang,” kata Komandan Regu BPBD Jakarta Selatan, Alfaiz, dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).
    Kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. 
    Empat penumpang mobil telah dibawa ke
    Rumah Sakit Aulia
    , Jagakarsa, Jakarta Selatan.
    Petugas juga sudah menangani dengan membersihkan pohon yang tumbang tersebut.
    “Penanganan saat ini sudah dilakukan oleh PPSU Srengseng Sawah, dan untuk korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Aulia, mengalami luka di pelipis kiri dan mengalami syok,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Guyur Jakarta, Jalan Ciledug Raya Tergenang Air Setinggi 40 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 April 2025

    Hujan Guyur Jakarta, Jalan Ciledug Raya Tergenang Air Setinggi 40 Cm Megapolitan 6 April 2025

    Hujan Guyur Jakarta, Jalan Ciledug Raya Tergenang Air Setinggi 40 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 

    Hujan
    dengan intensitas sedang menyebabkan genangan air setinggi 40 centimeter (cm) di Jalan Ciledug Raya, tepatnya di depan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal)
    Jakarta
    Selatan pada Minggu (6/4/2025) sore.
    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Jakarta, Mohamad Yohan, mengatakan bahwa genangan mulai terpantau sekitar pukul 16.00 WIB.
    “Ketinggian muka air (TMA) mencapai 40 cm,” ujar Yohan saat dikonfirmasi, Minggu.
    BPBD Jakarta
    melalui petugas Penanggulangan Bencana (P2B) langsung melakukan penanganan dengan berkoordinasi bersama pihak kelurahan setempat.
    Petugas juga dibantu unsur gabungan dari PPSU, FKDM, dan Satpol PP untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap terkendali di lokasi genangan.
    “Sudah dilakukan penanganan petugas membantu mengatur lalu lintas,” kata Yohan.
    Menurut dia, hingga saat ini
    hujan
    masih berlangsung dengan intensitas sedang.
    Oleh karenanya, BPBD mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi genangan susulan dan memperhatikan informasi resmi terkait kondisi cuaca maupun lalu lintas.
    “Hujan deras masih berlangsung. Warga diminta untuk selalu waspada,” ujar Yohan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nelayan Kepulauan Seribu terima bantuan jaket pelampung dari BPBD

    Nelayan Kepulauan Seribu terima bantuan jaket pelampung dari BPBD

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan nelayan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara, mendapatkan bantuan jaket pelampung (life jacket) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada Minggu.

    “Bantuan ini untuk meningkatkan keselamatan penumpang yang menggunakan kapal kecil menuju pulau wisata yang berada di sekitar perairan Kepulauan Seribu Utara,” kata Lurah Pulau Harapan, Yusuf di Jakarta.

    Ia mengatakan bantuan ini untuk menjaga keselamatan dalam pelayaran. Total yang diberikan sebanyak 120 buah “life jacket” kepada 40 nelayan.

    Dia berharap para nelayan dapat memanfaatkan rompi pelampung berwarna oranye ini dengan baik karena dengan menggunakan jaket pelampung ini nelayan maupun penumpang dapat menjaga diri dari segala ancaman.

    “Saya harap dirawat, jangan dirusak apalagi dihilangkan,” kata dia.

    Apalagi saat ini sedang banyak wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu dan keselamatan dalam penyeberangan adalah hal nomor satu.

    Nelayan Pulau Harapan, Hamdi (53) mengucapkan terima kasih kepada Lurah Pulau Harapan yang telah peduli dan memperhatikan keselamatan para nelayan maupun penumpangnya.

    Ia mengaku hanya mempunyai dua jaket pelampung di kapalnya. Dengan adanya jaket tersebut dirinya tidak khawatir lagi apabila terjadi kondisi cuaca buruk saat melaut.

    “Alhamdulillah bertambah lagi jaket pelampung saya. Ini sangat berguna sekali, terutama saat membawa penumpang mereka akan merasa lebih aman,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Nasib Tragis Warga Talegong Garut, Hanyut di Sungai Cikahuripan Sepulang Kerja

    Nasib Tragis Warga Talegong Garut, Hanyut di Sungai Cikahuripan Sepulang Kerja

    Liputan6.com, Garut – Luapan sungai Cikahuripan di Kampung Cijunag, Kecamatan Talegong, Garut, Jawa Barat menghanyutkan Teni (48), seorang warga Desa Mekarmukti, Sabtu (5/4/2025) petang.

    “Kejadiannya sekitar pukul 16.00 sore tadi,” ujar Camat Talegong, Muhammad Badar Hamid, Sabtu (5/4/2025).

    Menurutnya, peristiwa nahas hanyutnya warga di sungai yang menimpa warga Kampung Ranca Tugu itu, terjadi sore tadi saat korban hendak menyeberangi sungai sepulang kerja.

    “Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut lebih dari lima jam menyebabkan sungai meluap dan arus menjadi deras,” ujar dia.

    Hingga Sabtu malam korban masih dalam pencarian tim gabungan. Namun besarnya ancaman luapan air sungai serta hujan yang masih berlangsung di tengah suasana gelap, akhirnya upaya pencarian dihentikan sementara.

    “Pencarian akan dilanjutkan kembali pada Minggu pagi dengan melibatkan masyarakat setempat,” ujar dia.

    Lembaganya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, kemudian Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Talegong, perangkat desa, dan warga sekitar.

    Tidak ada kerugian material yang dilaporkan dalam insiden ini. Namun Badar mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintasi sungai di tengah cuaca ekstrem.

     

    Geger Semburan Lumpur dan Gas di Tengah Sawah Warga Cilacap

  • Detik-detik Bocah 6 Tahun di Jepara Tewas setelah Jatuh ke Sumur, Kakek Korban Teriak – Halaman all

    Detik-detik Bocah 6 Tahun di Jepara Tewas setelah Jatuh ke Sumur, Kakek Korban Teriak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah berusia 6 tahun, IMS, meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam sumur di Desa Bringin, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

    Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (5/4/2025) sekira pukul 17.00 WIB.

    Menurut Arwin Noor Isdiyanto, Kalaksa BPBD Kabupaten Jepara, kejadian bermula ketika korban bersama kakeknya pergi ke kebun milik ayahnya.

    Mereka tiba di lokasi setelah menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor.

    Setelah memarkir sepeda motor, kakek korban menyaksikan IMS berlari dan berdiri di atas sumur yang ditutup dengan semen cor.

    Tiba-tiba penutup sumur pecah, dan korban jatuh ke dalam sumur.

    Kakek korban segera berteriak meminta bantuan, yang menarik perhatian warga setempat.

    “Saat itu kakek korban berteriak minta tolong sehingga datang warga setempat ke lokasi,” kata Arwin kepada tribunjateng.com, Minggu (6/4/2025).

    Tim SAR Gabungan kemudian dikerahkan untuk melakukan evakuasi.

    Namun, setelah berjuang selama satu setengah jam, korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 18.30 WIB.

    Setelah dievakuasi, jenazah IMS dibawa ke Puskesmas Batealit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Bocah di Jepara Tewas Setelah Jatuh ke Sumur, Bermula Main di Kebun

    Kronologi Bocah di Jepara Tewas Setelah Jatuh ke Sumur, Bermula Main di Kebun

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Satu orang bocah berumur 6 tahun meninggal dunia akibat terjatuh ke sumur di Desa Bringin RT 003 RW 002 Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

    Peristiwa itu terjadi sekira, Pukul 17.00 WIB, Sabtu (5/4/2025).

    Kalaksa BPBD Kabupaten Jepara, Arwin Noor isdiyanto menyampaikan kejadian itu dialami IMS (6) warga Perumahan Jepara Regency, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

    Untuk kronologi bermula sekira pukul 17.00 WIB, korban bersama kakek korban naik sepeda motor datang ke kebun milik ayah korban yang berada di Desa Bringin RT 03 RW 02 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara.

    Setelah sampai di lokasi kakek korban memarkir sepeda motor.

    “Saat itu korban langsung turun dari motor dan berlari kemudian berdiri di atas sumur yang ditutup dengan semen cor,” kata Arwin kepada tribunjateng.com, Minggu (6/4/2025).

    Waktu korban berdiri di atas sumur, tiba – tiba penutup sumur pecah sehingga menyebabkan korban terjatuh masuk ke dalam sumur.

    “Saat itu kakek korban berteriak minta tolong sehingga datang warga setempat ke lokasi,” ujarnya.

    Sekitar Pukul 18.30 WIB korban berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia selanjutnya dibawa ke Puskesmas Batealit untuk dilakukan pemeriksaan.

    “Korban berhasil dievakuasi oleh TIM SAR Gabungan pada pukul 18.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia,” ungkapnya. (Ito)

     

  • BREAKING NEWS: Kebakaran Rumah Warga di Blora, Api Membumbung Tinggi 

    BREAKING NEWS: Kebakaran Rumah Warga di Blora, Api Membumbung Tinggi 

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kebakaran rumah warga terjadi di Desa Bacem, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Minggu (6/4/2025).

    Berdasarkan video yang beredar di grup WhatsApp Info Bencana Blora, tampak api membumbung tinggi dengan asap mengepul.

    Kasi Penanggulan Kebakaran Damkar Satpol PP Blora, Mimintari Sulistiyorini, membenarkan peristiwa kebakaran tersebut.

    “Ya mas rumah warga Bacem, Jepon, yang kebakaran,” katanya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.

    Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan kebakaran terjadi sekira pukul 14.15 WIB. Petugas damkar sampai di lokasi pukul 14.25 WIB.

    “Mendapatkan laporan adanya rumah warga yang kebakaran, kami mengerahkan petugas pemadam kebakaran yang piket untuk langsung terjun ke lokasi membantu proses pemadaman api,” 

    “Ada dua mobil damkar yang dikerahkan, satu mobil suplai, dan satu mobil suplai dari BPBD,” terangnya.

    Mimin menyampaikan sampai saat ini petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di lokasi kejadian.

    “Ini masih proses pemadaman api,” ujarnya.

    Kendati demikian, pihaknya belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kebakaran.

    “Untuk penyebab kebakaran belum ada informasi,” paparnya.(Iqs)

  • Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Bentuk Tim Safety Official, BPBD Kabupaten Mojokerto Pasang EWS di Lokasi Longsor

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasca bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membentuk tim. BPBD juga akan memasang akan memasang alat Early Warning System (EWS).

    Selain itu, juga akan dipasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor. BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan stockholder terkait diantaranya, Basarnas, BPBD Provinsi, Tahura Raden Soerjo, FPRB, BMKG, dan instansi lainnya.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan, proses pembersihan material belum dapat dilakukan karena menunggu hasil survei dan pemetaan lokasi. “Kita akan membentuk tim untuk melakukan survei, apakah pekerjaan pembersihan sisa longsoran bisa dimulai apa belum?” ungkapnya, Sabtu (5/4/2025).

    BPBD juga akan membentuk Tim Safety Official yang bertugas memantau kondisi lapangan dari atas dan menyampaikan informasi terkini agar bisa dilakukan proses pembersihan sisa material longsor. Mengingat, lanjutnya, saat ini masih cuaca ekstrem sehingga keselamatan pekerja menjadi prioritas utama.

    “Untuk mengetahui kondisi di lapangan seperti apa? Kita akan memasang alat EWS sementara di situ, pergerakan di atas bisa kita ketahui. Yang kedua kita pasang mini tremor untuk mendeteksi pergerakan tanah atau gesekan di lokasi longsor, sekaligus untuk mitigasi pengamanan para pekerja,” katanya.

    Jika hasil dari hasil survei dan BMKG menyatakan aman, maka lanjutnya, Senin (7/4/2025) pekan depan akan mulai pembersihan dengan menggunakan alat berat. Menuruthya, pasca bencana longsor tersebut pihaknya belum bisa menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan sisa material longsor.

    “Karena selama ini kalau alat berat kita mainkan maka ada getaran-getaran yang membahayakan mereka yang melakukan evakuasi. Jangan sampai alat berat kita mainkan untuk mempercepat proses pengerukan sisa longsoran justru menimbulkan korban baru, kita nggak mau itu. Presentasi BMKG, cuaca belum bagus,” jelasnya.

    BMKG dalam pemaparannya menyebutkan kondisi cuaca masih tidak stabil dan berpotensi ekstrem. Oleh karena itu, sebelum proses pembersihan dimulai, tim survei dan mitigasi akan lebih dulu memastikan keselamatan para pekerja baik yang menggunakan alat berat maupun secara manual.

    “Untuk warga yang akan berwisata, jika cuaca seperti saat ini kami menghimbau agar tidak berada di tempat-tempat yang rawan bencana, jangan berteduh di bawah pohon yang rindang atau di bawah papan reklame. Apabila sudah kelihatan hujan, jangan lewat tebing-tebing karena kita tidak tahu, karena kita lawan alam. Masyarakat kami minta menjaga situasi, diri sendiri dan keluarga,” pungkasnya. [tin/kun]