2 Wisatawan Pantai Bambang Lumajang Hilang Terseret Ombak
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Dua orang wisatawan dilaporkan hilang terseret ombak di
Pantai Bambang
, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten
Lumajang
, Jawa Timur, Senin (7/4/2025).
Korban yang hilang adalah Candra (13) dan Paedi (42), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Bago, Wahyudi Ananta, menjelaskan bahwa laporan mengenai hilangnya kedua wisatawan tersebut diterima sekitar pukul 12.00 WIB.
Lokasi kejadian berada di pesisir pantai sebelah barat, dekat dengan muara sungai yang terhubung ke laut.
“Memang benar tadi ada laporan pengunjung hanyut terseret ombak saat mandi di pesisir pantai sebelah barat,” ungkap Ananta di Lumajang.
Kedua korban diduga sedang mandi di laut dan tidak menyadari bahwa mereka sudah terlalu jauh ke tengah hingga akhirnya terseret ombak.
Ananta menambahkan bahwa petugas yang bersiaga di sekitar Pantai Bambang selalu memberikan peringatan secara berkala melalui pengeras suara agar pengunjung tidak mandi di laut.
Papan peringatan larangan mandi di laut juga telah dipasang di sepanjang bibir pantai, mengingat kondisi ombak yang cukup besar.
“Dalam beberapa hari terakhir, ombak di Pantai Bambang memang cukup besar, antara 3 hingga 4 meter,” ujar Ananta.
Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan informasi yang diterima, kedua korban tampaknya terlalu berani untuk mandi di laut meskipun ombak sedang tinggi.
Awalnya, Candra yang merupakan anak kecil tersebut terseret ombak.
Melihat keponakannya dalam bahaya, Paedi berusaha menolong namun justru ikut terseret.
“Jadi awalnya yang anak kecil terseret, pamannya mau membantu malah ikut terseret juga,” tambahnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa upaya pencarian yang dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan SAR belum membuahkan hasil.
“Kami lakukan penyisiran dari titik awal kedua korban dilaporkan hilang hingga ke sisi timur sejauh 2 kilometer, namun belum membuahkan hasil. Mudah-mudahan segera ditemukan dalam kondisi selamat sebelum gelap,” pungkas Ananta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BPBD
-
/data/photo/2025/04/07/67f3bbdd4c595.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Wisatawan Pantai Bambang Lumajang Hilang Terseret Ombak Surabaya 7 April 2025
-

Wisatawan Asal Kencong Tewas Terseret Ombak di Pantai Paseban
Jember, Beritasatu.com – Seorang wisatawan asal Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Karanganyar, Paseban, pada Senin (7/4/2025) siang.
Peristiwa tragis tersebut mengundang kepanikan dan histeris dari para pengunjung lain yang berada di lokasi kejadian. Proses evakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), relawan, TNI, dan Polri berlangsung dramatis karena gelombang laut sedang tinggi.
KBO Satpolair Polres Jember Aiptu Agus Riyanto mengungkapkan, korban bernama Sundrik Yuliadi (37) adalah warga Dusun Bulurejo, Desa Paseban. Sekitar pukul 09.00 WIB, korban bersama keluarganya datang ke Pantai Paseban untuk berlibur.
“Korban berenang bersama anaknya. Saat sedang asyik mandi, ia melihat sang anak terlalu jauh ke tengah laut. Ia pun berusaha menyusul dan menarik anaknya kembali ke tepian,” ujar Agus kepada Beritasatu.com, Senin (7/4/2025).
Namun nahas, meskipun sang anak berhasil diselamatkan, Sundrik justru terseret ombak dan hilang dari permukaan hingga wisatawan tersebut tewas.
Menurut Agus, tradisi mandi di laut saat Lebaran Ketupat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan keluarga korban setiap tahun. Namun, pada saat kejadian kondisi ombak memang sedang tinggi dan berbahaya.
Setelah tubuh korban berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat, ia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke puskesmas terdekat.
“Saat tiba di puskesmas, korban sudah dalam kondisi kritis. Meskipun telah diberikan pertolongan, nyawanya tidak berhasil diselamatkan,” tambah Agus.
Ia juga mengimbau kepada seluruh wisatawan, terutama yang berkunjung ke pantai selatan, agar tidak nekat berenang di laut jika kondisi ombak sedang tinggi.
“Kami terus mengingatkan para pengunjung untuk tidak mandi di laut karena kondisi ombak (termasuk Pantai Paseban) yang sangat berbahaya,” tegasnya.
-
/data/photo/2025/04/07/67f38014a9a5d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perumahan Maharta Langganan Banjir, Pemkot Didesak Tambah Pompa dan Keruk Kali Megapolitan 7 April 2025
Perumahan Maharta Langganan Banjir, Pemkot Didesak Tambah Pompa dan Keruk Kali
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
– Bambang (50), pemilik warung pecel lele di Perumahan Maharta, Pondok Kacang, Tangerang Selatan (Tangsel) meminta pemerintah segera mengatasi
banjir
yang kerap melanda perumahan tersebut.
Harapan itu disampaikan Solihin setelah banjir kembali merendam warung dan rumahnya pada Minggu (6/4/2025), akibat hujan deras.
“Pompanya rusak mulu. Jadi perlu ada tambahan pompa sama harusnya dikeruk kalinya yang paling penting,” ujar Bambang saat ditemui di lokasi, Senin (7/4/2025).
Menurut Bambang, pompa air sangat dibutuhkan karena lokasi Perumahan Maharta berada di dataran rendah. Sehingga, air sulit surut jika tidak disedot secara berkala.
Selain pompa air, warga juga mendesak agar kali di sekitar Perumahan Maharta segera dikeruk. Sempitnya saluran air juga dinilai menjadi salah satu penyebab air tidak mengalir lancar ke hilir.
“Kalau dulu itu kalinya standar, jembatan enggak dinaikin enggak masalah, airnya enak ngalirnya, lurus aja enggak numpuk. Nah kalau sekarang itu jembatannya tinggi, air ngumpul semua, kalinya juga kecil,” jelas dia.
Hal senada juga disampaikan oleh warga Perumahan Maharta lainnya, Samratuti (60).
Menurutnya, letak Perumahan Maharta yang lebih rendah dan dikelilingi perumahan lain membuat banjir makin sulit surut.
“Saya melihatnya adanya jembatan yang terlampau tinggi, tapi tidak memikirkan bagaimana dampak kami di sini. Jembatan ditinggikan tapi kami yang terendam. Seperti wajanlah saya lihat-lihat. Kayak tekukan yang di sini, airnya enggak bisa keluar,” jelas Samratuti.
“Sedangkan pompanya kecil. Dari ujung ke ujung itu kan ada dua kilometer tapi pompanya cuma dua,” sambung dia.
Samratuti menilai, belum adanya upaya maksimal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel maupun provinsi untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut, misalnya dengan normalisasi kali.
Oleh sebab itu, ia berharap, pemerintah lebih memperhatikan warga Perumahan Maharta yang langganan terdampak banjir.
“Harapannya, jangka panjangnya tolong dipikirkan kepada pemerintah kalau bisa dikeruk kalinya,” kata Samratuti.
“Untuk jangka pendeknya, tolong kami dibagi untuk pompa dulu. Pompa yang bisa mengatasi
emergency
. Bila ada pompa
emergency,
secepatnya kami bisa kerja,” ucap dia.
Sebelumnya, Komandan Peleton (Danton) Satgas BPBD Kota Tangerang Selatan, Dian Wiryawan, menyebut, ada 23 titik di Tangsel yang tergenang banjir.
“Sebagian besar genangan disebabkan oleh curah hujan yang cukup deras dan meluapnya aliran kali. Beberapa lokasi juga terdampak karena saluran drainase tidak mampu menampung debit air,” ujar Dian saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/4/2025).
Salah satu titik banjir terparah terjadi di Perumahan Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur.
Di wilayah ini, tinggi muka air (TMA) di lokasi tersebut mencapai sekitar 130 sentimeter dan berdampak pada 350 kepala keluarga (KK).
Sementara itu, Perumahan Taman Mangu di Jurang Mangu Barat juga terdampak dengan TMA antara 20 hingga 45 sentimeter. Sebanyak 200 keluarga terdampak di lokasi ini.
Dian menyebutkan, kondisi sebagian besar genangan saat ini sudah mulai surut, meski masih ada beberapa titik yang tergenang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jalur Mojokerto-Batu Masih Ditutup, Tim Gabungan Fokus Bersihkan Material Longsor
Mojokerto (beritajatim.com) – Akses jalur alternatif Mojokerto–Batu yang melintasi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, hingga kini masih ditutup total. Penutupan dilakukan menyusul bencana longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) lalu dan menyebabkan tertutupnya badan jalan oleh material tanah dan pohon tumbang.
“Hari ini kami mendapatkan komando untuk membersihkan ruas jalan sehingga PUPR Kabupaten Mojokerto dan PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengerahkan 2 unit alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi ruas jalan,” ungkap Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, Senin (7/4/2025).
Pembersihan difokuskan pada titik-titik longsor utama yang menutup jalur penghubung Mojokerto–Batu. Meski cuaca relatif cerah, tim gabungan tetap mewaspadai potensi longsor susulan, terutama jika hujan kembali turun.
“Penanganan lanjutan akan dilakukan teman-teman dari Provinsi terkait penguatan tembok tebing karena tentunya jika ruas dibuka, kita harus memastikan keamanannya. Kami bekerja ada koordinator, sampai saat ini belum ada perintah untuk itu (evakuasi bangkai mobil). Kami berharap cuaca seperti ini, kalau hujan tentunya kita harus menghentikan proses evakuasi,” jelasnya.
Sementara itu, tiga pohon besar yang sempat menghalangi jalan telah dipotong oleh tim BPBD Provinsi Jawa Timur. Pembersihan material longsor saat ini telah mencapai sekitar 70 persen, namun masih menunggu asesmen dari BPBD untuk pembukaan jalan secara penuh.
“Itu masih harus bergantung dari asesmen dari teman-teman BPBD (akses Cangar–Pacet dibuka kembali), kami hanya supporting saja. Hanya pembersihan ruas jalan saja, besok Insya Allah mendukung teman-teman dari Dinas PU Bina Marga Provinsi untuk melakukan penanganan karena faktor keselamatan harus diperhatikan,” tuturnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah Mojokerto dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Tri Cahyo Utomo, menegaskan bahwa fokus saat ini masih pada evakuasi dan pembersihan material longsor.
“Ini baru efektif, tadi pagi potong pohon. Hari ini kita juga akan gali, lihat dinding penahannya di samping itu,” tambahnya.
Tri menjelaskan, bagian bawah tebing akan diperkuat dengan dinding penahan baru yang lebih kokoh. Sementara bagian atas akan menggunakan teknologi biosoil engineering dengan bambu dan vegetasi penahan air, untuk meminimalisir risiko longsor berulang.
“Jadi sumbatan di atas itu alami, ada pohon lapuk jatuh ke situ. Di atas posisinya sekarang ditutup sementara karena kita juga harus cari solusi terbaik, itu juga untuk mengairi sawah warga. Jadi besok bersama PUPR Kabupaten terjun dan asesmen baiknya seperti apa, jika bawah aman, atas kerja. Itu yang agak lama, pembukaan jalur diputuskan tim bersama,” tegasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya menegaskan bahwa perbaikan jalur Pacet–Cangar akan dilakukan dengan konstruksi yang lebih kokoh. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemprov untuk menjamin keamanan masyarakat pengguna jalan.
“Yang jelas untuk sementara, jalan ini (Pacet–Canggar) masih kita tutup sampai batas waktu yang akan diumumkan berikutnya. Setelah rapat dan pembersihan jalan, tanggal 7 Maret 2025 akan kita lihat hasil asesmennya. Proses selanjutnya akan diputuskan apakah harus ada plengsengan di kanan kirinya, atau perlebaran air sungai,” katanya, Sabtu (5/4/2025).
Diketahui, dalam peristiwa longsor tersebut, terdapat 10 korban dari dua kendaraan yang tertimpa longsoran tanah dan pohon, masing-masing sebuah pikap dan minibus yang melintas saat kejadian. [tin/beq]
-

Pembersihan Longsor Pacet Mojokerto Dimulai, Alat Berat Dikerahkan
Mojokerto (beritajatim.com) – Proses pembersihan material longsor di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, mulai dilakukan pada Senin (7/4/2025). Tim gabungan telah menerjunkan alat berat ke lokasi bencana yang sempat memutus akses jalur alternatif Mojokerto–Batu.
Tim yang dikerahkan berasal dari TNI/Polri, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), BPBD, Dinas PUPR, pengelola Tahura R Soerjo, dan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Selain mengangkut material longsoran, petugas juga menebang tiga pohon lapuk berdiameter sekitar 170 cm yang dianggap berisiko memperparah kondisi di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, mengungkapkan bahwa sejak hari pertama kejadian longsor, pihaknya telah bergerak cepat atas instruksi Bupati Mojokerto untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Sejak hari pertama kejadian longsor, Bapak Bupati langsung menghimbau teman-teman dari provinsi. Kita dari kabupaten juga sudah koordinasi, dan di hari kedua alat berat sudah standby. Fokus awal kami adalah evakuasi korban bersama Brimob dan Dinas Mojokerto,” ungkapnya.
Menurut Rinaldi, proses pembukaan jalur yang tertutup longsoran hingga kini masih berlangsung. Pihaknya belum bisa memprediksi durasi pembersihan, sebab kondisi cuaca menjadi faktor penentu utama.
“Semoga cuaca bersahabat, tidak turun hujan sehingga kita bisa melanjutkan pembersihan sampai nanti sore. Semoga hari ini jalur bisa ditemukan kembali, meski untuk pemasangan penahan tebing belum dilakukan,” pungkasnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah meninjau lokasi longsor pada Minggu (6/4/2025). Dalam keterangannya, Khofifah menyampaikan bahwa setelah pembersihan selesai, akan dilakukan pemasangan bronjong untuk memperkuat kontur tanah dan mencegah longsor kembali terjadi.
“Rencananya bronjong akan dibangun setinggi 70 meter sepanjang 40 meter di area terdampak tanah longsor. Tujuan pemasangan bronjong untuk memberikan penguatan kontur tanah yang ada sehingga dari hasil mitigasi, ada tiga pohon yang akan ditebang agar terasering bisa dilakukan,” ujar Gubernur Khofifah.
Pemasangan bronjong akan dilaksanakan melalui Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, dan di sisi jurang kiri jalan akan dibangun tanggul serta penguatan tambahan. Selain itu, Pemprov juga akan memasang sistem peringatan dini berbasis digital atau Early Warning System (EWS) di sepanjang akses Cangar-Pacet.
“Di sepanjang akses Cangar-Pacet akan diberlakukan bentuk peringatan berbasis digital atau Early Warning System (EWS). Dengan keberadaan EWS ini nantinya diharapkan bisa memberikan pengamanan ganda bagi para pengguna jalan. Penanganan longsor secara teknis menggunakan biosoil engineering,” lanjutnya.
Biosoil engineering sendiri merupakan teknik penguatan lereng dengan metode terasering, bambu penahan tanah, dan penanaman gebalan rumput vetiver. Gubernur Khofifah juga menginstruksikan agar dinas terkait segera berkoordinasi dengan Pemkab Mojokerto untuk melakukan normalisasi sungai di bagian atas area longsor.
Sebagai informasi, total terdapat 10 korban dalam bencana longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) tersebut. Para korban berada di dalam dua kendaraan, yakni sebuah mobil pikap dan satu unit minibus yang melintas tepat saat longsor terjadi. [tin/beq]
-

Daftar Wilayah yang Masih Tergenang Air per 7 April 2025
PIKIRAN RAKYAT – Wilayah DKI Jakarta masih ada yang tergenang banjir pada Senin pagi, 7 April 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat saat ini banjir masih merendam di 7 RT.
Sebelumnya hujan deras melanda wilayah DKI Jakarta pada Minggu, 6 April 2025.
Adapun banjir tersebar di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur dengan ketinggian air dilaporkan mencapai 40-90 centimeter.
Berikut daftar wilayah DKI Jakarta yang masih tergenang air pada 7 April 2025.
Jakarta Barat
-Kelurahan Rawa Buaya
Jumlah: 2 RT
Ketinggian: 90 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke-Kelurahan Joglo
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 30 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Angke-Kelurahan Duri Kosambi
Jumlah: 1 RT
Ketinggian: 40 cm
Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali AngkeJakarta Timur
-Kelurahan Kampung Melayu
Jumlah: 4 RT
Ketinggian: 40 cm
Penyebab: Luapan Kali CiliwungBPBD DKI melaporkan terdapat dua ruas jalan tergenang air yaitu di Jalan Outer Ring Road Kembangan, Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 centimeter. Lalu ada jalan Kembangan Selatan, Kel. Kembangan Selatan, Kec. Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian 30 centimeter.
Sejauh ini pihak BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
Selain itu, pihaknya juga memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dengan stakeholder di wilayah.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Kandang Terbakar, 50 Ribu Anak Ayam di Mojokerto Terpanggang
Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah kandang ayam yang terletak di Desa Gembongan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Senin (7/4/2025) dini hari terbakar. Akibatnya, sebanyak 50 ribu anak ayam yang baru berusia 1 minggu terpanggang.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 WIB tersebut meludeskan dua petak kandang ayam yang berada di tengah area persawahan Desa Gembongan. Tak hanya membakar kandang yang terbuat dari kayu dan bambu saja, api juga membakar 50 ribu anak ayam.
Tak hanya puluhan ribu anak ayam yang terpanggang, api juga membakar tumpukan sak berisi pakan ayam dan satu unit sepeda motor milik penjaga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut lantaran para penjaga kandang yang tidur terlelap berhasil selamat.
Setidaknya dua unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke lokasi kebakaran. Petugas melakukan upaya pemadaman dan berhasil memadamkan api sekira pukul 03.00 WIB.
Penjaga kandang ayam, Muhammad Aris Safrianto mengatakan, kandang ayam tersebut memakai oven dengan menggunakan arang sebagai penghangat ayam.
“Sekitar pukul 23.00 WIB kondisi masih aman. Kemungkinan 23.30 WIB itu, dari percikan api. Satu jam-an sudah merembet,” ungkapnya.
Masih kata Aris, dua petak kandang ayam tersebut masing-masing berisi 25 ribu anak ayam sehingga total ada 50 ribu anak ayam. Kebakaran kandang ayam milik warga Malang tersebut membuat kepanikan para penjaga lantaran api yang terus membesar.
“Dua kandang, masing-masing isi 25 ribu anak ayam. Satu kandang isi anak ayam usia sekitar 12 hari, satu kandang isi anak ayam usia sekitar 15 hari. Iya panik karena saat kejadian anak-anak tidur, api sudah besar. Hanya sebagian anak ayam yang bisa selamatkan, tapi banyak yang mati terpanggang,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Gedeg, AKP Karen menambahkan, jika pihaknya mendapatkan informasi terkait kebakaran kandang ayam di Desa Gembongan tersebut sekitar pukul 01.15 WIB.
“Ayamnya baru masuk kandang, jadi masih kecil sekitar 1 mingguan,” ujarnya.
Kapolsek menjelaskan, anak ayam tersebut perlu penghangat dari arang dan sekam. Pagar dinding kandang ayam terbuat dari kayu dan bambu, diduga terjadi percikan api dan angin sehingga kandang beserta isinya yakni 50 ribu anak ayam tersebut ludes terbakar.
“Ada 50 ribu anak ayam di dalam kandang tersebut, ayam pedaging untuk ayam potong. Ukuran kandang sekitar 8×50 meter², jauh dari pemukiman warga. Di tengah area persawahan, diantara tanaman padi dan tebu. Tidak sampai merambat ke area persawahan,” tuturnya.
Kapolsek menambahkan jika kandang ayam tersebut milik warga Malang, di lokasi hanya dijaga oleh dua orang penjaga. Diduga api muncul dari arang dan sekam yang ada di bawah kandang untuk penghangat ayam-ayam tersebut. Namun pihaknya belum menghitung kerugian akibat kebakaran.
“Kita belum bisa menghitung karena dari pihak pemilik kandang belum menyampaikan, yang pasti ada 50 ribu anak ayam yang ada di kandang tersebut ikut terbakar. Upaya pemadaman selesai sekitar jam 3,” tegasnya. [tin/aje]
-

Jakarta Kemarin, mulai dari banjir hingga arus balik lebaran
Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta pada Minggu (6/4) masih layak untuk disimak hari ini, mulai dari Enam RT di Jakbar dan Jaktim terendam banjir hingga 175 cm hingga Arus balik lebaran, jumlah penumpang Bandara Halim turun 10 persen.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Enam RT di Jakbar dan Jaktim terendam banjir hingga 175 cm
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa enam Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur terendam banjir hingga mencapai 175 centimeter (cm) pada Minggu.
Baca di sini
2. Lebaran Fair 2025 raih transaksi Rp300 miliar
Jakarta Lebaran Fair 2025 yang digelar selama 19 hari pada 19 Maret-6 April 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Pusat, berhasil meraih transaksi Rp300 miliar dan dikunjungi 400 ribu orang.
Baca di sini
3. Nelayan Kepulauan Seribu terima bantuan jaket pelampung dari BPBD
Puluhan nelayan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu Utara, mendapatkan bantuan jaket pelampung (life jacket) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada Minggu.
Baca di sini
4. JakCard Bank DKI dipakai di sejumlah tempat wisata saat libur Lebaran
Penggunaan JakCard Bank DKI telah digunakan atau dipakai di sejumlah tempat wisata di Jakarta termasuk di Taman Margasatwa Ragunan selama periode musim libur Lebaran 2025.
Baca di sini
5. Arus balik Lebaran, jumlah penumpang Bandara Halim turun 10 persen
Beberapa wilayah Jakarta tergenang akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (24/11) malam.
Baca di sini
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025 -

Ratusan rumah terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Kahayan di Palangka Raya
Jumat, 14 Maret 2025 21:02 WIB
Personel TNI dan petugas BPBD Kota Palangka Raya mengevakuasi seorang lansia di dalam rumahnya yang terendam banjir di Jalan Mendawai Induk, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (14/3/2025). Curah hujan yang tinggi dan meluapnya air Sungai Kahayan, Rungan, dan Sebangau mengakibatkan 663 unit rumah di 15 kelurahan di Kota Palangka Raya terendam banjir. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/YU
Warga menggunakan perahu melintasi banjir di Jalan Mendawai Induk, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (14/3/2025). Curah hujan yang tinggi dan meluapnya air Sungai Kahayan, Rungan, dan Sebangau mengakibatkan 663 unit rumah di 15 kelurahan di Kota Palangka Raya terendam banjir. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/YU
Warga bermain air di permukiman yang terendam banjir di Jalan Mendawai Induk, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (14/3/2025). Curah hujan yang tinggi dan meluapnya air Sungai Kahayan, Rungan, dan Sebangau mengakibatkan 663 unit rumah di 15 kelurahan di Kota Palangka Raya terendam banjir. ANTARA FOTO/Auliya Rahman/YU
