Update Banjir Bontang, Sejumlah Wilayah Sempat Terendam hingga 2 Meter, Kini Sudah Surut
Tim Redaksi
BONTANG, KOMPAS.com –
Hujan deras yang mengguyur Kota
Bontang
, Kalimantan Timur, pada Minggu (6/4/2025) dini hari menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang mencatat, enam lokasi terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi, antara 30 sentimeter hingga dua meter.
Selasa (8/4/2025), seluruh kawasan yang sebelumnya terendam banjir sudah surut.
Kepala BPBD Bontang Usman melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Ismail mengatakan, penyebab banjir di Bontang disebabkan oleh hujan deras.
“Curah hujan yang tinggi sejak dini hari membuat sejumlah drainase tidak mampu menampung debit air. Wilayah-wilayah seperti Gunung Elai, Telihan, Tanjung Laut, Guntung, Kanaan, hingga Bontang Lestari terdampak cukup parah,” ujar Ismail kepada Kompas.com, Selasa (8/4/2025).
Salah satu titik dengan dampak cukup besar adalah kawasan Kilo 5 di Bontang Lestari, dengan ketinggian air mencapai dua meter dan arus deras.
Di lokasi ini, pemantauan dilakukan sejak pukul 06.40 WITA, sementara di wilayah RT 18 dan 19 Kelurahan Gunung Elai, ketinggian air mencapai 70 sentimeter dan merendam 38 rumah.
Wali Kota Bontang dan Wakil Wali Kota turun langsung meninjau lokasi terdampak di Gunung Elai sekitar pukul 09.51 WITA.
Selain melakukan peninjauan, tim BPBD bersama kelurahan dan relawan juga menyalurkan bantuan darurat dan menyiapkan perahu karet untuk evakuasi.
“Pemantauan masih terus kami lakukan karena air di beberapa titik belum surut. Kami juga tetap siaga jika ada hujan susulan,” kata Ismail.
Berikut lokasi-lokasi yang sempat terdampak banjir di Bontang:
Jumlah warga yang terdampak banjir di Kota Bontang pada Minggu, 6 April 2025, mencapai sekitar 1.700 jiwa dengan 500 rumah terendam.
BPBD Bontang juga menyatakan bahwa daerah Bontang saat ini sudah surut dan aman, sembari warga masyarakat diingatkan untuk tetap waspada pada banjir susulan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BPBD
-
/data/photo/2025/04/08/67f47210cb5cf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Update Banjir Bontang, Sejumlah Wilayah Sempat Terendam hingga 2 Meter, Kini Sudah Surut Regional 8 April 2025
-
/data/photo/2025/04/07/67f3bbdd4c595.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Korban Hilang Terseret Ombak di Pantai Bambang Lumajang Ditemukan Meninggal, Keponakannya Masih Dicari Surabaya 8 April 2025
1 Korban Hilang Terseret Ombak di Pantai Bambang Lumajang Ditemukan Meninggal, Keponakannya Masih Dicari
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Satu dari dua wisatawan yang hilang setelah terseret ombak di
Pantai Bambang
, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten
Lumajang
, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia pada Selasa (8/4/2025).
Korban tersebut bernama Paedi (42), yang merupakan warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Sebelumnya, Paedi dan keponakannya, Candra (13), dilaporkan hilang setelah terseret ombak saat berwisata di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025).
Candra yang sedang mandi di laut terseret ombak, dan Paedi berusaha menolongnya namun justru ikut terseret.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengungkapkan bahwa Paedi ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB.
Lokasi penemuan jenazahnya berada di sekitar Pantai Bambang dan Pantai Watu Pecak.
“Korban atas nama Paedi ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB dalam kondisi meninggal dunia,” kata Yudhi di Lumajang.
Yudhi menambahkan, jenazah Paedi telah dibawa ke rumah duka di Desa Sumbermujur untuk dilakukan pemakaman sesuai dengan permintaan keluarga.
“Sesuai permintaan keluarga, korban langsung dibawa ke rumah duka,” terangnya.
Sementara itu, pencarian satu korban lainnya, Candra, masih terus dilakukan oleh petugas, warga, dan keluarga.
Yudhi menjelaskan bahwa pencarian dibagi menjadi tiga tim yang menyisir mulai dari Pantai Dampar, Pantai Bambang, hingga Pantai Watu Pecak.
Alat modern seperti drone juga digunakan untuk membantu proses pencarian.
Namun, tim pencari menghadapi kesulitan akibat kondisi ombak yang cukup tinggi, berkisar antara 3 hingga 4 meter.
“Pencarian terus kita lakukan, kesulitan kami adalah ombak yang tinggi, jadi kami juga perlu berhati-hati agar tidak ada korban lagi,” jelas Yudhi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/08/67f50d3a6c367.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Kabupaten di Kalteng Masih Dilanda Banjir, Barito Selatan Terendam Sebulanan Regional 8 April 2025
4 Kabupaten di Kalteng Masih Dilanda Banjir, Barito Selatan Terendam Sebulanan
Tim Redaksi
PALANGKA RAYA, KOMPAS.com –
Banjir tercatat masih melanda empat kabupaten di Provinsi
Kalimantan Tengah
(Kalteng).
Kedalaman dan luasan banjir mengalami fluktuasi seiring dengan meningkatnya curah hujan.
Tak hanya akibat hujan, banjir bahkan terjadi selama berbulan-bulan lantaran kondisi geografis wilayah yang berada di dataran rendah dan mempertemukan banyak sungai.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Ahmad Toyib mengungkapkan, banjir kembali melanda empat kabupaten di provinsi setempat sejak satu bulan terakhir.
“Yang menjadi lokasi banjir sampai dengan saat ini adalah
Barito Selatan
,
Kapuas
, Katingan, dan Pulang Pisau, empat daerah ini masih mengalami banjir,” beber Toyib kepada awak media saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Selasa (8/4/2025).
Toyib menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Barito Selatan sudah dimulai sejak satu bulan yang lalu.
Kondisi muka air masih stagnan lantaran lokasi banjir memang dataran rendah yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya.
“Jadi sering banjir karena wilayah yang mempertemukan dua sungai, sehingga dataran rendah, bahkan sampai 3 bulan lama banjir terjadi di Barito Selatan biasanya,” jelas dia.
Banjir bulanan yang melanda Barito Selatan itu memiliki kedalaman air sekitar 111 cm, melanda 1 kecamatan di 7 desa.
Sementara untuk ketiga kabupaten lainnya, kedalaman dan luas wilayah banjir terus berfluktuasi menyesuaikan dengan tinggi rendahnya curah hujan yang terjadi di daerah tersebut.
“Saat ini banjir terluas terjadi di Kapuas, terdapat 5 kecamatan dan 38 kelurahan yang mengalami banjir hingga saat ini,” tuturnya.
BPBPK Kalteng terus melakukan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten yang dilanda banjir untuk menjalankan tugas pencegahan hingga penanganan.
“Kalau seandainya nanti kabupaten itu ada menetapkan status siaga atau tanggap darurat, di situlah pemprov masuk, apakah pemprov juga bisa menetapkan status bencana, kalau sudah ditetapkan kami bisa maksimal membackup personel maupun sarana dan prasarana,” jelas Toyib.
Pihaknya juga setiap hari melakukan pemantauan perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingat potensi hujan di Kalteng masih merata.
“Sampai dengan saat ini kami terus memberikan informasi kewaspadaan kepada teman-teman di daerah agar stakeholder yang tergabung di satgas penanganan banjir kabupaten supaya aktif menjalankan upaya pencegahan hingga penanggulangan,” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Balkon Rumah di Jalan Putat Surabaya Diduga Ambruk Akibat Usia Bangunan
Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa tragis terjadi di Jalan Putat, Surabaya, pada Selasa (8/4/2025), ketika balkon rumah ambruk dan menewaskan seorang pria disabilitas yang tertimpa reruntuhan. Polisi mengungkapkan bahwa penyebab ambruknya balkon tersebut diduga akibat usia bangunan yang sudah tua, pelapukan, serta serangan rayap yang merusak struktur bangunan.
Kapolsek Sawahan, AKP Kiki Tyas Titisari, menjelaskan bahwa bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan signifikan akibat faktor usia. “Rumah merupakan bangunan tua dan dalam kondisi sudah banyak yang lapuk dan banyak termakan rayap,” ungkap Kiki.
Korban, yang diketahui berinisial AF (35 tahun), adalah seorang pria disabilitas yang tinggal di rumah tersebut. AF ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka akibat tertimpa reruntuhan balkon yang ambruk.
“Ditemukan luka-luka lecet di tubuh korban. Diduga meninggal karena tertimpa reruntuhan lantai balkon,” ucap Kiki.
Kejadian ambruknya balkon terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pagi. Menurut keterangan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, balkon tersebut patah dan menyebabkan korban yang berada di lantai dua terjatuh dan tertimpa reruntuhan.
“Kita terima laporan pukul 10.30 WIB. Sampai di lokasi, korban tertimpa reruntuhan di bawah. Kondisinya bukan tertimpa tembok, tetapi korban semula berada di lantai 2, kemudian balkon patah dan korban jatuh dari lantai 2 dan tertimpa,” jelas Buyung.
Setelah kejadian, tim evakuasi segera membawa korban ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. Sementara itu, petugas lain masih mengevakuasi puing-puing reruntuhan dari balkon yang ambruk.
“Bangunan yang runtuh memiliki panjang sekitar 5 meter dan luas 1 meter. Saat ini petugas masih mengevakuasi puing reruntuhan di lantai bawah,” tambah Buyung. [ram/beq]
-

Satu Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Bambang Lumajang Ditemukan
Lumajang (beritajatim.com) – Satu dari dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Selasa (8/4/2025). Korban bernama Paedi (42), merupakan paman dari satu korban lainnya yang masih dalam pencarian, Candra (13).
Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (7/4/2025) siang saat keduanya tengah menikmati libur Lebaran di kawasan wisata pantai selatan Lumajang. Proses pencarian yang dilakukan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Basarnas, relawan, dan warga, berlanjut hingga hari kedua.
“Ini pukul 11.30 WIB korban Paidi ditemukan oleh warga dan tim SRU 3 (Search and Rescue, Red). Kemudian korban sudah dibawa menuju rumah duka sesuai permintaan keluarga. Korban ini ditemukan kurang lebih satu kilometer dari kawasan Pantai Watu Pecak,” ujar Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Lumajang, Yudhi Cahyono.
Sementara korban kedua, Candra, masih dalam proses pencarian. Tim gabungan menyisir area sepanjang dua kilometer ke arah barat dan timur dari titik awal korban dilaporkan hilang. Pemantauan juga dilakukan melalui udara menggunakan drone.
“Upaya pencarian ini dilakukan dengan menyisir dari darat hingga sepanjang garis pantai sejauh dua kilometer ke arah barat dari tempat kejadian menghilang (TKM). Kemudian juga dua kilometer menuju arah timur dari TKM. Ini pemantauan udara pakai drone juga,” jelas Yudhi.
Tingginya gelombang laut menjadi tantangan dalam proses evakuasi. Untuk memaksimalkan pencarian, tim dibagi menjadi tiga satuan. Tim SRU 1 menyisir dari Pantai Dampar hingga Pantai Bambang, SRU 2 bertugas melakukan pemantauan udara, sementara SRU 3 bergerak dari arah Pantai Watu Pecak menuju lokasi kejadian.
“Itu laporan sementara dari proses perkembangan kejadian terseretnya pengunjung wisata di obyek wisata Pantai Bambang. Untuk informasi lanjut masih menunggu hasil akhir dari pencarian,” tambah Yudhi. [has/beq]
-

Atap Balkon Rumah di Jalan Putat Surabaya Ambrol, Penyandang Disabilitas Tewas Tertimpa
Surabaya (beritajatim.com) – Atap balkon lantai 2 rumah warga di samping Pasar Kupang Baru, Jalan Putat, Surabaya ambrol hingga menimbulkan satu korban meninggal dunia, Selasa 8 April 2025 hari ini.
Korban yang meninggal dunia adalah salah satu penghuni rumah, laki-laki penyandang disabilitas berinisial AF (35 tahun). Saat kejadian korban AF sedang berada di lantai 2. Korban terjatuh ke lantai bawah, tertimpa reruntuhan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, kejadian bangunan balkon ambrol itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
“Kita terima laporan 10.30 WIB. Sampai di lokasi korban tertimpa reruntuhan di bawah. Kondisinya bukan tertimpa tembok tapi korban semula berada di lantai 2, kemudian balkon patah korban jatuh dari lantai 2 dan tertimpa,” terang Buyung di lokasi.
Biyung menyampaikan, korban saat ini dievakuasi petugas dengan dibawa ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya. Sementara petugas yang lain, masih menertibkan bangunan balkon rumah yang runtuh.
“Bangunan yang runtuh memiliki panjang sekitar 5 meter dan luas 1 meter. Saat ini petugas masih mengevakuasi puing reruntuhan, di lantai bawah,” jelas Buyung.
Di lokasi korban tertimpa reruntuhan, kepolisian Polsek Sawahan bersama Tim Inafis Polrestabes Surabaya melakukan olah TKP. Serta memeriksa sejumlah saksi.
Sementara warga setempat, Farman menyatakan bahwa, kejadian tersebut membuat dirinya kaget. Kata dia, lokasi bawah balkon yang runtuh tersebut merupakan salah satu akses jalan pasar saat pagi hari.
“Ya ini musibah, beruntung kejadiannya agak siang. Kalau pagi jalan bawah balkon ini banyak yang melewati, pembeli pembeli warga yang belanja di pasar,” ucap Farman. [ram/aje]
-

Catatan Mudik 2025 yang Lancar
Jakarta – Mudik Lebaran 2025 dinilai banyak kalangan sebagai mudik terlancar semenjak tahun 2000-an. Pemerintah diapresiasi karena dipandang siap dalam menghadapi lonjakan pemudik. Mudik selalu terulang setiap tahun dan yang terjadi selama ini adalah keluhan kemacetan lalu lintas. Antisipasi pemerintah dengan menerapkan libur sekolah semenjak 21 Maret disusul dengan cuti bersama Hari Raya Nyepi lalu Lebaran dan cuti bersama Lebaran sejak tanggal 2 hingga 7 April terbukti mampu mengurai kepadatan lalu lintas.
Meskipun prediksi pemerintah yang akan pulang kampung sebanyak 148,48 juta tidak menjadi kenyataan, banyak orang baik di desa maupun di kota mengatakan mudik 2025 lebih sepi dibanding tahun sebelumnya. Jika di kota bisa jadi mereka membatalkan pulang kampung karena menjadi korban PHK, pengangguran atau kesulitan keuangan sehingga niatan mudik terpaksa mereka urungkan.
Sementara di desa Lebaran terasa sepi karena di desa sedang masa paceklik –tidak sedang panen bahkan beberapa daerah gagal panen karena banjir dan cuaca ekstrem. Langkah bijak tentu saja ditempuh sebagian warga kota yang membatalkan diri tidak jadi mudik karena kesulitan keuangan. Namun terlepas dari apapun situasi dan keadaannya mudik 2025 layak diapresiasi karena lancar.
Ada sejumlah faktor yang menjadikan mudik ini lebih lancar. Bagi pemudik kepulangan ke kampung halaman bisa dimajukan karena ada libur sebelumnya sehingga mampu diantisipasi. Begitu juga kepulangan kembali ke kota pasca Lebaran masih ada cuti bersama yang cukup panjang sehingga tidak perlu buru-buru kembali ke kota. Ini memberi keleluasaan pemudik untuk berlama-lama silaturahmi dan tidak perlu terburu-buru pulang. Tindakan buru-buru adalah tindakan ceroboh yang kerap berujung fatal kecelakaan lalu lintas.
Ada sejumlah aspek yang menyebabkan mudik 2025, kata Ketua Komisi III DPR Habiburrohman, paling lancar sepanjang sejarah. Pertama, meski volume kendaraan meningkat drastis mampu dikendalikan pemerintah. Terdapat antisipasi resiko terburuk dan ada pemberitahuan dari otoritas berwenang mengenai kondisi ini. Ini berkat koordinasi dari TNI, Polri, BPBD, Kementerian Perhubungan, relawan dan masyarakat.
Volume kendaraan yang bertambah ditunjang dengan pemberlakuan pembayaran tarif tol yang diberikan potongan harga memudahkan pemudik. Penerapan sistem one way dari Jakarta atau Cikampek ke Jawa Tengah terbukti sangat membantu mengurai kemacetan. Baru kali ini one way searah diterapkan sangat masif ke arah Jawa Tengah sehingga perjalanan lancar. Ketika informasi one way diberlakukan dan pemudik tinggal mengikuti pasti tidak terjebak kemacetan parah.
Kedua, antrean loket pembayaran tol elektronik mampu diantisipasi sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Penerapan pembayaran secara elektronik terbukti memudahkan. Karena pembayaran tol dengan cara manual membutuhkan waktu minimal tiga menit karena harus menghitung kembalian. Ini tentu memerlukan waktu relatif lama. Belum lagi ketika keluar dari tol kendaraan pemudik bertemu dengan arus dari jalan nasional pantai utara Jawa yang juga sama-sama macet.
Larangan kendaraan berat melintas selama Lebaran dan cuti bersama sangat membantu. Bagaimanapun mereka adalah penyebab utama kemacetan. Dengan adanya larangan terbukti di sepanjang ruas jalan tol, nasional dan provinsi lancar dan tanpa kendala berarti. Artinya sepanjang manajemen mudik diterapkan dengan benar kelancaran lalu lintas aman terjaga.
Ketiga, libur dan cuti bersama Lebaran 2025 yang cukup panjang justru mempermudah dalam pengaturan arus mudik. Hampir semua pemudik berpikiran pulang ke kampung halaman lebih awal agar tidak terjebak kemacetan dan bisa beristirahat di desa mempersiapkan Lebaran. Hal ini penting agar tidak di waktu yang sama membludak di jalanan. Puncak arus mudik dan arus balik yang selama ini menjadi mitos mengerikan terbukti tidak terjadi. Justru menurut media prediksi puncak arus mudik dan arus balik terus berubah menyesuaikan situasi di jalanan.
Saya sebenarnya berharap begitu macet panjang di ruas tol pemudik dibebaskan dari keharusan membayar tarif tol untuk menghindari risiko yang lebih buruk. Bagi pemudik macet di jalan tol jelas kesengsaraan bertubi-tubi. Di jalan tol baru tentu minim fasilitas karena berada di tengah-tengah sawah dan ladang penduduk. Tidak ada rumah makan, toilet, tempat beristirahat, stasiun pengisian bahan bakar. Meski bahan bakar sudah terisi penuh dari Jakarta sampai ke Jawa Tengah pasti sudah habis dengan harapan dapat mengisi bahan bakar di pantura.
Belajar dari mudik 2025 yang lancar ke depan pengaturan jadwal kepulangan pemudik agar tidak membeludak di jalan raya penting dilakukan. Misalnya dengan memperpanjang liburan dan cuti bersama. Pengendalian angkutan mudik juga perlu diperhatikan. Memaksa pemudik menggunakan angkutan umum tidak akan berhasil selama pemudik masih senang dengan kendaraan pribadi dan sepeda motor. Selama angkutan di perdesaan tidak beres jangan harap mereka pulang naik angkutan umum.
Pembatasan kendaraan juga sangat diperlukan. Pabrikan kendaraan terus berproduksi tanpa memperhitungkan panjang jalan raya. Usia kendaraan tidak pernah dibatasi. Lihat saja di jalur mudik kendaraan berusia lebih dari 20 tahun masih melintas di jalanan pemudik. Pemerintah menangguk untung besar dari pajak kendaraan bermotor namun tidak dipikirkan kemacetan terjadi dimana-mana.
Antisipasi perlu dilakukan terkait pengaturan arus balik pasca Lebaran. Kendaraan dari Jawa Tengah menuju Jakarta menggunakan jalan tol secara one way. Sementara jalan nasional dari Jakarta ke Jawa tengah menggunakan jalan nasional. Informasi ini perlu diberitahukan semenjak dini agar pemudik yang akan kembali ke Jakarta dapat mengatur strategi dan melakukan mitigasi.
Bagaimanapun mudik 2025 layak diberikan apresiasi. Kita juga berterima kasih kepada mereka yang kena PHK dan punya persoalan keuangan lain akibat kesulitan ekonomi batal mudik sehingga memperlancar arus lalu lintas. Pemerintah dianggap serius dan lebih siap mengelola pemudik. Tinggal bagaimana sekarang mereka duduk bersama para pihak agar pengalaman bagus ini menjadi pelajaran berharga di masa depan.
Paulus Mujiran pemerhati sosial di Yayasan Kesejahteraan Keluarga Soegijapranata Semarang
(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Mr X Meninggal Tertabrak KA di Perlintasan Kalibokor Kencana Surabaya
Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pria tanpa identitas, diperkirakan berusia 60 tahun, ditemukan tewas akibat diduga tertabrak kereta api di jalur rel ruas Jalan Kalibokor Kencana, Gubeng, Surabaya pada Senin (7/4) malam.
Ketika peristiwa nahas itu terjadi, tidak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian kecelakaan tersebut. Namun warga Jalan Kalibokor menemukan jasad pria dengan kondisi tergeletak di tengah rel, sekitar pukul 19.40 WIB malam hari.
Ketua RW setempat, Budi, menfatakan jasad pria yang diduga tertabrak kereta tersebut tidak ditemukan membawa kartu identitas (KTP). sehingga sampai malam ini pihaknya masih berupaya mencari informasi dari warga untuk mengidentifikasi korban.
“Kami juga masih mencari (identitas korban). Ini warganya siapa, apakah warga kami, atau warga dari kampung lain dengan menggali informasi ke warga dan melihat CCTV,” kata Budi saat di lokasi kejadian, Senin (7/4) malam.
Jasad pria tanpa identitas tersebut diduga tewas tertabrak kereta api Jenggala jurusan Mojokerto – Babat Lamongan. Dari ciri-ciri pakaian yang dikenakan, korban memakai baju warna abu-abu dan celana hitam.
Menurut Budi, suasana jalur rel kereta api di area kampungnya itu memang sepi dan minim penerangan saat malam hari. Oleh sebab itu, saat kecelakaan kereta ini terjadi tidak ada warga yang mengetahui.
“Ya ini kondisinya memang gelap, tidak ada dan belum ada yang tahu (bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi),” ucap Budi.
Diketahui, setelah peristiwa terjadi jasad korban dievakuasi petugas gabungan BPBD Surabaya ke kamar mayat RSUD dr. Soetomo untuk penanganan lebih lanjut. sementara pihak kepolisian Tim Inafis Polrestabes Surabaya telah melakukan olah TKP. (rma/ted)
-

Dua Orang Wisatawan Terseret Ombak Pantai Bambang Lumajang, Begini Kronologinya
Lumajang (beritajatim.com) – Insiden kecelakaan air terjadi di kawasan wisata Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (7/4/2025). Dua orang pengunjung dilaporkan hilang terseret ombak laut selatan saat sedang asik mandi.
Informasi yang diperoleh Beritajatim.com, kedua wisatawan yang hilang itu bernama Candra (13) dan Paedi (42). Keduanya diketahui warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Bago Wahyudi Ananta mengatakan, kedua korban diketahui hilang di sekitar pesisir pantai di bagian barat yang berdekatan dengan bagian muara pada pukul 12.00 WIB.
Kedua korban diduga sedang mandi di kawasan itu dan tidak sadar saat terseret ombak hingga ke bagian tengah.
“Ini memang ada laporan kalau pengunjung hanyut terseret ombak saat mandi di pesisir pantai bagian sebelah barat, ” terangnya, Senin (7/4/2025).
Semula, diketahui Candra terlebih dahulu terseret ombak laut saat sedang mandi. Melihat anak di bawah umur itu hanyut, Paedi yang merupakan paman Candra berusaha melakukan pertolongan. Nahasnya, kedua korban justru sama-sama hilang terseret ombak.
“Jadi awalnya yang anak kecil ini duluan terseret ombak, pamannya ini mau membantu, tapi malah ikut terseret dan hilang,” tambahnya.
Ananta mengaku, terdapat petugas yang sudah bersiaga di sekitar Pantai Bambang dan selalu memberikan peringatan berkala kepada pengunjung agar tidak mandi di laut.
Terdapat juga papan peringatan larangan mandi di laut yang diakui sudah terpasang di sepanjang bibir pantai. Larangan itu sudah diberikan dengan mempertimbangkan ombak yang cukup besar.
Laporan dari warga sejak beberapa hari terakhir, diakui, ombak besar dapat mencapai ketinggian tiga hingga empat meter.
“Jika sesuai informasi yang kami terima dari pelapor, sepertinya ini memang karena korban terlalu berani mandi di laut padahal ombaknya cukup besar. Beberapa hari ini bisa sampai ketinggian tiga atau empat meter,” beber Ananta.
Hingga pukul 19.30 WIB, upaya pencarian yang dilakukan petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan SAR, diketahui belum membuahkan hasil. Sehingga, upaya penyisiran akan terus dilakukan.
“Sudah dilakukan penyisiran dari titik awal kedua korban dilaporkan hilang hingga ke sisi timur sejauh dua kilometer. Tapi belum membuahkan hasil. Mudah-mudahan segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ungkapnya. (has/ian)
