Kementrian Lembaga: BPBD

  • Seorang bocah hanyut terbawa arus di Kali Pesanggrahan

    Seorang bocah hanyut terbawa arus di Kali Pesanggrahan

    melihat orang sedang berenang, lalu korban ikut melakukan aktivitas berenang di kali

    Jakarta (ANTARA) – Seorang bocah laki-laki berinisial R (12) hanyut terbawa arus di Kali Pesanggrahan, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB.

    Awalnya korban bersama dua orang saksi bernama Devid (14) dan Yusuf (15) sedang membuat jebakan burung di pinggiran kali.

    “Sehabis azan ashar, korban bersama saksi sedang membuat jebakan burung namun korban melihat orang sedang berenang, lalu korban ikut melakukan aktivitas berenang di kali,” kata anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Maulana di Jakarta, Kamis.

    Namun, derasnya arus Kali Pesanggrahan membuat korban hanyut dan hingga kini belum ditemukan.

    “Korban terbawa arus yang cukup deras dari pintu air dan rekan korban berusaha melakukan pertolongan namun gagal,” kata Maulana melanjutkan.

    Petugas gabungan pun telah mendirikan tenda di sekitar lokasi kejadian untuk memfokuskan upaya pencarian.

    Hingga berita ini diturunkan, korban belum kunjung ditemukan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir di Luwu Rendam Puskesmas, Pasien Dievakuasi ke Lantai Dua
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        10 April 2025

    Banjir di Luwu Rendam Puskesmas, Pasien Dievakuasi ke Lantai Dua Makassar 10 April 2025

    Banjir di Luwu Rendam Puskesmas, Pasien Dievakuasi ke Lantai Dua
    Tim Redaksi
    LUWU, KOMPAS.com
    – Banjir yang melanda dua kelurahan di Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Kamis (10/4/2025) pagi, menyebabkan Puskesmas setempat terendam dengan ketinggian air mencapai 1 meter.
    Akibatnya, pasien di Puskesmas Ponrang, yang terletak di Kelurahan Padang Subur, terpaksa dievakuasi ke lantai dua.
    Kepala Puskesmas Ponrang, Darwis, menyatakan bahwa sebanyak 9 pasien harus dipindahkan ke lantai atas.
    “Ada 9 orang pasien yang tengah menjalani perawatan, satu di antaranya adalah pasien pascapersalinan dan kami evakuasi ke lantai dua,” kata Darwis saat dikonfirmasi, Kamis.
    Darwis juga menambahkan bahwa banjir yang merendam Puskesmas tersebut adalah yang pertama kali terjadi.
    “Banjir kali ini yang merendam sampai ke dalam ruangan perawatan Puskesmas adalah yang pertama kalinya,” ucapnya.
    Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa banjir merendam Puskesmas dari halaman hingga ke seluruh ruangan, termasuk kendaraan yang terparkir.
    Petugas Puskesmas berupaya membenahi ruangan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
    “Petugas kami sejak pagi membenahi ruangan dengan memindahkan barang yang bisa dipindahkan untuk menghindari kerusakan,” tambah Darwis.
    Kapolsek Ponrang, Iptu A. Akbar, mengatakan bahwa petugas kepolisian bersama TNI, serta personel BPBD, Damkar, Satpol PP, warga, dan sejumlah jurnalis turut melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir.
    “Untuk evakuasi di Puskesmas ada 1 orang yang pasca persalinan kami evakuasi, alhamdulillah kondisi di lokasi kondusif,” tutur Akbar.
    Banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Noling di Kecamatan Bupon, yang diperparah oleh banyaknya tumpukan sampah yang menutup drainase saluran air.
    Hal ini mengakibatkan air tidak dapat mengalir dengan baik, sehingga menyebabkan luapan yang merendam permukiman padat penduduk.
    “Kami juga sudah bersihkan sampah menumpuk yang menyumbat saluran air, karena ini juga yang menjadi pemicu banjir di dua kelurahan ini,” ungkap Akbar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rusunawa Leuwigajah Jadi Tempat Sementara Korban Tanah Amblas Cimahi

    Rusunawa Leuwigajah Jadi Tempat Sementara Korban Tanah Amblas Cimahi

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi segera merelokasi warga yang terdampak akibat amblasnya tanah bekas galian pasir di Gang Ikras 2, Cihanjuang, Kelurahan Cibabat, Cimahi Utara.

    Kejadian ini menyebabkan 11 rumah yang sebelumnya 10 rumah rusak dan berdampak pada 14 kepala keluarga (KK) dengan total 46 jiwa.

    Seluruh warga yang terdampak telah sepakat untuk mengizinkan rumah mereka dibongkar oleh pemerintah demi keselamatan. Sebagai langkah awal, mereka akan dipindahkan sementara ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Leuwigajah.

    “Selama proses pembongkaran, para warga terdampak akan direlokasi sementara ke Rusunawa Leuwigajah,” ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, usai meninjau lokasi kejadian, Kamis (10/4/2025).

    BACA JUGA:Mitigasi Pergerakan Tanah di Cimahi Utara, Dewan Sarankan Relokasi Warga ke Rusunawa

    Pemerintah tengah menyiapkan alokasi anggaran tidak terduga untuk membantu warga yang kehilangan tempat tinggal. Bantuan ini mencakup kebutuhan sehari-hari serta insentif dan kompensasi bagi warga terdampak.

    “Termasuk insentif perlengkapan atau kompensasi dari bantuan akses yang tidak terduga,” kata Adhitia.

    Bantuan juga datang dari Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jawa Barat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

    “Anggaran sementara dari dana sosial tidak terduga memang sudah disiapkan sesuai aturan. Selain itu, kita juga masih memiliki dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang cukup untuk mengantisipasi bencana ini,” tambahnya.

    BACA JUGA:Kontur Labil Bekas Galian Pasir Sebabkan Pergerakan Tanah, Empat Rumah di Cimahi Nyaris Ambruk

    Terkait rumah-rumah yang terdampak, Adhitia menegaskan bahwa pembongkaran harus dilakukan untuk mencegah risiko yang lebih besar. Ia juga mengatakan, pemerintah akan segera melakukan kajian teknis terhadap kondisi tanah di kawasan tersebut.

    “Pemerintah harus cepat melakukan kajian terkait tanah ini. Jika dampaknya meluas, kami akan merapatkan kembali dengan pihak terkait untuk mencari solusi jangka panjang,” ungkapnya.

    Sebagai langkah administratif, pihaknya telah menginstruksikan lurah setempat untuk melakukan pendataan legalitas kepemilikan lahan warga terdampak.

    “Jika memang diperlukan relokasi permanen, maka kita akan mencari tempat baru yang lebih aman. Ini harus dipikirkan matang-matang karena lahan yang terdampak saat ini masih merupakan milik Pemkot,” jelasnya.

  • Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Lumajang, Warga Sempat Panik

    Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Lumajang, Warga Sempat Panik

    Lumajang (beritajatim.com) – Gempa berkekuatan Magnitudo 3,2 dilaporkan mengguncang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa terjadi tepat pukul 05.11 WIB.

    Titik gempa diketahui berada di koordinat 8,06 Lintang Selatan dan 113,29 Bujur Timur atau masuk di kawasan Kecamatan Randuagung. Sementara itu, pusat gempa dilaporkan terjadi pada kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa Mag:3.2, 10-April-2025 05:11:25WIB, Lokasi: 8.06LS, 113.29BT (10 km Timur Laut LUMAJANG-JATIM), Kedalaman:10 Km,” terang BMKG dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).

    Salah satu warga Desa Tanjung, Kecamatan Randuagung Ika mengatakan, goncangan gempa sempat dirasakan cukup kuat.

    Hal itu membuat warga terdampak sempat dibuat panik hingga harus mengevakuasi diri keluar rumah. Untungnya, gempa itu tidak berlangsung lama. Selain itu, tidak sampai menimbulkan dampak kerusakan.

    “Tadi pagi memang ada gempa lumayan terasa, warga banyak yang langsung berhamburan keluar rumah. Tapi durasi gempanya nggak lama, Alhamdulillah nggak sampai bikin rumah-rumah rusak juga,” terang Ika melalui sambungan telepon.

    Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono menerangkan, tahap asesment masih dilakukan untuk mengetahui kemungkinan dampak akibat gempa.

    “Untuk mengetahui ada dampak gempa atau tidak tim masih melakukan asesmen di lapangan,” jelasnya, singkat. [has/aje]

  • Priok Zero Accident saat Operasi Ketupat Jaya, Kapolres Ucapkan Terima Kasih

    Priok Zero Accident saat Operasi Ketupat Jaya, Kapolres Ucapkan Terima Kasih

    Jakarta

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H. Tobing mengucapkan terima kasih ke masyarakat, TNI dan stakeholders lainnya atas kolaborasi selama Operasi Ketupat Jaya 2025 dalam rangka hari libur Idul Fitri 1446 Hijriah. AKBP Martuasah mengatakan kerjasama ini.

    Kerja sama yang dimaksud adalah antara Pemerintah Daerah, TNI-Polri, KSOP, Pelindo, PT. Pelni, Basarnas, BMKG, BPBD, Dishub, PLN, hingga insan pers, serta seluruh stakeholders terkait sangat berperan dalam kelancaran arus mudik.

    “Geliat arus mudik Lebaran 2025 terlihat di Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan Tanjung Priok berjalan dengan aman dan lancar. Data penumpang yang turun di Pelabuhan Tanjung Priok 16.501 orang dengan menggunakan 20 kapal,” kata Martuasah dalam keterangan tertulis pada Rabu (9/4/2025).

    Adapun jumlah kapal kargo olaocean going (ekspor-impor) 75 kapal, selanjutnya kapal domestik 120 unit selama periode Operasi Ketupat. Tak hanya itu, objek wisata yaitu Pelabuhan Tradisional Sunda Kelapa juga dalam situasi aman dan nyaman.

    Martuasah juga mengapresiasi masyarakat Jakarta Utara, khususnya Tanjung Priok, Muara Angke Muara Baru, dan Kali Baru yang turut berpartisipasi menjaga ketertiban dan mendukung kelancaran pelaksanaan libur Idul Fitri.

    “Berkat kerja sama yang solid ini, situasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok selama Operasi Ketupat Jaya 2025 dapat berlangsung dengan aman dan memberikan kenyamanan bagi seluruh masyarakat yang merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah,” tutur dia.

    (wnv/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Bangkai Dua Kendaraan Korban Longsor di Jalur Mojokerto-Batu Berhasil Dievakuasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua bangkai mobil milik korban tanah longsor wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto berhasil dievakuasi. Proses evakuasi sendiri dua bangkai kendaraan tersebut berjalan selama dua hari.

    Tim gabungan melakukan evakuasi sejak, Selasa (8/4/2025) kemarin. Di hari pertama, bangkai mobil Toyota Kijang Innova Reborn berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Mojokerto, Jombang, dan Batu, potensi relawan, TNI/Polri.

    Proses evakuasi menggunakan chain block manual serta alat berat. Tim gabungan bahu-membahu mengevakuasi kendaraan dari medan yang curam. Usai berhasil dievakuasi, bangkai kendaraan milik warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo ini ditepikan di jalur alternatif Mojokerto – Batu.

    Sementara, di hari kedua tim gabungan melakukan evakuasi terhadap bangkai pikap Daihatsu Gran Max nopol S 9137 NI warna putih milik warga Dusun Urung-urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Kondisi dua kendaraan dalam keadaan rusak parah akibat tertimbun material longsor.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, proses pengangkatan dua kendaraan pikap Daihatsu Gran Max warna putih nopol S 9137 NI dan Toyota Kijang Innova Reborn telah rampung dilakukan tim gabungan.

    “Tim gabungan sudah selesai pengangkatan dua kendaraan, baik pikap maupun Toyota Kijang Innova Reborn. Saat ini bangkai mobil sementara kami tempatkan di pinggir jalan dan ditutup terpal. Alhamdulillah, mobil berhasil dievakuasi menggunakan chain block manual dan ekskavator,” ungkapnya, Rabu (9/4/2025).

    Evakuasi Toyota Kijang Innova Reborn sempat mengalami kendala karena posisi kendaraan berada di cekungan sungai dan terjepit batu besar di dasar jurang. Sehingga kendaraan yang membawa tujuh korban tersebut dievakuasi terlebih dahulu di hari pertama oleh tim gabungan.

    “Kedua kendaraan saat ini sudah di pinggir jalan, ditepikan. Besok rencananya kendaraan towing akan didatangkan untuk mengangkut dua bangkai kendaraan tersebut ke bawah. Tapi saat ini masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait,” jelasnya.

    Sekedar diketahui, total ada 10 korban dalam bencana longsor di wilayah kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Blok Watu Lumpang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 10 korban tersebut berada di dua mobil yang berbeda melintas saat terjadi longsor yakni pikap dan minibus. [tin/ian]

  • Hari Ketiga Pencarian, Satu Wisatawan Terseret Ombang Pantai Bambang Belum Ditemukan

    Hari Ketiga Pencarian, Satu Wisatawan Terseret Ombang Pantai Bambang Belum Ditemukan

    Lumajang (beritajatim.com) – Satu wisatawan bernama Candra Jolan Tariswa (13) yang dilaporkan hilang terseret ombak pantai Bambang di Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur belum ditemukan sampai pencarian hari ketiga, Rabu (9/4/2025).

    Upaya pencarian hari ketiga kecelakaan laut sudah dimulai petugas gabungan sejak pukul 07.00 WIB. Proses pencarian itu dilakukan dengan menerjunkan Landing Craft Rubber Boat (LCR) milik Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang.

    Kabid Kedaruratan BPBD Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, proses pencarian hari ketiga difokuskan di tiga titik. Penyisiran dimulai dari kawasan laut di pantai Watu Pecak Desa Selok Awar-awar mengarah ke timur pantai Wodgalih dan kembali ke titik awal korban terbawa ombak.

    Secara bersamaan, tim Search and Rescue Unit (SRU) darat juga melakukan penyisiran dari kawasan pesisir pantai Watu Pecak menuju arah barat pantai Bambang dan ke timur menuju Padang Savana di Desa Pandanwangi.

    Upaya pencarian itu diakui masih belum membuahkan hasil meski petugas gabungan sudah mengerahkan perahu karet untuk pencarian di air dan drone untuk memantau dari udara.

    “Jadi, di pencarian hari ketiga ini kita hentikan dulu dan akan kita lanjut besok pagi, hasil pencarian sampai pukul 16.30 WIB masih nihil untuk korban bernama Candra. Tapi kami akan terus berupaya,” terang Yudhi Cahyono ketika dikonfirmasi.

    Ombak tinggi di laut selatan diakui menjadi salah satu kendala yang dialami petugas selama proses pencarian. Sehingga, selain melakukan proses pencarian, petugas juga harus tetap mewaspadai bahaya yang mengintai.

    “Ombak besar ini jadi kendala, kawasan pencarian yang luas juga jadi kendala tambahan. Jadi perlu kejelian dan kesabaran,” tambahnya.

    Sebelumnya, dua wisatawan bernama Candra Jolan Tariswa dan Paedi (42) warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Bambang, Senin (7/4/2025).

    Petugas berhasil menemukan jenazah Paedi sehari setelah kejadian, Selasa (8/4/2025). Lokasinya di sekitar Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian atau di sisi timur Pantai Bambang.

    Sedangkan, Keponakan Candra yang merupakan keponakan dari Paedi masih belum berhasil ditemukan petugas hingga pencarian hari ketiga ditutup tepat pukul 16.30 WIB. (has/kun)

  • Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Gorong-gorong Tol Cisumdawu Sumedang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        9 April 2025

    Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Gorong-gorong Tol Cisumdawu Sumedang Bandung 9 April 2025

    Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Gorong-gorong Tol Cisumdawu Sumedang
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com
    – Jasad wanita tanpa busana yang tersangkut di dalam gorong-gorong saluran air Tol
    Cisumdawu
    , di wilayah Dusun Gamblung, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten
    Sumedang
    , Jawa Barat membuat heboh warga setempat, Rabu (9/4/2025) pagi.
    Pihak kepolisian, BPBD Sumedang dan unsur gabungan lainnya sempat mengalami kesulitan untuk mengevakuasi jasad korban.
    Karena, lokasinya berada sekitar 5 meter di dalam gorong-gorong yang ukurannya sangat sempit.
    Diketahui, jasad wanita tersebut merupakan DS (35), warga setempat yang dilaporkan oleh pihak keluarga hilang sejak Sabtu (5/4/2025).
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan, setelah diangkat, jasad di dalam gorong-gorong tersebut dipastikan DS.
    “Pihak keluarga melaporkan korban sudah hilang sejak Sabtu siang ke Polsek Pamulihan. Hari ini, jasad korban ditemukan di dalam gorong-gorong dengan kondisi meninggal dunia,” ujar Awang kepada Kompas.com, Rabu sore.

    Awang menuturkan, evakuasi jasad korban memakan waktu cukup lama karena sempitnya gorong-gorong dan jaraknya yang relatif jauh dari lubang gorong-gorong tersebut.
    “Evakuasi terkendala gorong-gorong yang sempit dan posisi jenazahnya sendiri berada sekitar 5 meter di dalam saluran drainase Tol Cisumdawu itu,” tutur Awang.
    Meski begitu, tim gabungan berhasil mengevakuasi jasad korban setelah 3 jam dengan mencoba berbagai upaya untuk mengeluarkan jasad yang sudah dalam kondisi membusuk tersebut.
    “Dari hasil pemeriksaan medis tim dokter dari Puskesmas Pamulihan, tidak ditemukan adanya tanda bekas kekerasan pada tubuh korban,” sebut Awang.
    Awang mengatakan, korban diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan keluarga korban, menolak untuk otopsi.
    “Jenazahnya langsung diserahkan keluarga karena pihak keluarga menolak untuk autopsi,” kata Awang. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Terjang Muba Sebabkan Macet 30 Km, Warga Diminta Waspada Hujan Masih Tinggi
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        9 April 2025

    Banjir Terjang Muba Sebabkan Macet 30 Km, Warga Diminta Waspada Hujan Masih Tinggi Medan 9 April 2025

    Banjir Terjang Muba Sebabkan Macet 30 Km, Warga Diminta Waspada Hujan Masih Tinggi
    Tim Redaksi
    MUBA, KOMPAS.com

    Banjir
    setinggi 120 cm di Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten
    Musi Banyuasin
    (Muba), Sumatera Selatan, saat ini masih merendam puluhan rumah warga.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mencatat, setidaknya 60 kepala keluarga dan 60 rumah ikut terendam.
    Karena itu, warga yang berada di Desa Peninggalan, Desa Pangkalan Tungkal, dan Suka Damai diminta waspada lantaran curah hujan masih berlangsung di wilayah tersebut.
    Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatera Selatan Sudirman menjelaskan, kondisi cuaca di Kabupaten Muba saat ini masih berawan dan hujan ringan dengan suhu mencapai 29 derajat.
    Banjir pertama kali berlangsung pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 01 WIB di Desa Peninggalan, Kecamatan Tungkal Jaya, akibat luapan Sungai Tungkal dan Sungai Pangkalan Tungkal akibat intensitas curah hujan yang tinggi.
    Akibatnya, sungai pun meluap dan menyebabkan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera menjadi terendam.
    “Tinggi muka air (TMA) saat ini rata-rata 120 cm di atas jalan mengakibatkan arus lalu lintas terganggu dan untuk saat ini jalan dibuat satu lajur dengan hanya kendaraan besar dapat melalui jalan tersebut,” kata Sudirman melalui keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).
    Sudirman menjelaskan, BPBD Kabupaten Muba telah menurunkan tim untuk mengevakuasi warga yang terdampak serta dua unit perahu karet di Desa Peninggalan.
    Selain itu, satu unit tenda darurat untuk pengungsi juga sudah disiapkan di Desa Peninggalan.
    “Warga Desa yang terdampak bencana
    banjir
    sebagian masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing karena warga desa sendiri memiliki rumah dengan model rumah panggung dan sebagian lagi mengungsi ketempat keluarga terdekat,” katanya.
    Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mencatat, Kabupaten Muba masih terjadi curah hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
    Lokasi wilayah yang terkena hujan tersebut meliputi Sekayu, Lais, Sungai Keruh, Batang Hari Leko, Babat Toman, Bayung Lencir, Plakat Tinggi, Tungkal Jaya, Lawang Wetan dan Babat Supat.
    Diberitakan sebelumnya,kemacetan panjang terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, akibat banjir setinggi satu meter merendam kawasan tersebut.
    Banjir itu diakibatkan luapan arus sungai hingga merendam pemukiman warga sejak Selasa (8/4/2025).
    Saat ini, kondisi banjir masih melanda lokasi itu hingga menyebabkan kemacetan panjang di Jalintim yang menghubungkan
    Palembang

    Jambi
    .
    Kasat Lantas Polres Banyuasin AKP Pandri Simbolon mengatakan, kondisi kemacetan panjang sejauh 30 kilometer sempat terjadi karena kendaraan tak dapat melintas.
    Namun, setelah dilakukan rekayasa jalan, kemacetan pun kini telah berkurang.
    “Kemarin
    macet
    sempat mencapai 30 kilometer, setelah pagi tadi dilakukan pengalihan arus kini sudah berkurang 10 kilometer,” kata Pandri, Rabu (9/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hingga Rabu Siang, Kebakaran Pabrik Sepatu Ardiles di Surabaya Belum Padam

    Hingga Rabu Siang, Kebakaran Pabrik Sepatu Ardiles di Surabaya Belum Padam

    Surabaya (beritajatim.com) – Kebakaran gudang pabrik alas kaki Ardiles di Jalan Tanjungsari 12, Sukomanunggal, Surabaya sejak hari Selasa (8/4) malam, masih dalam proses pembasahan hingga Rabu pagi.

    Api belum seratus persen padam melahap bahan produksi alas kaki dan sepatu yang ada di dalam 2 bangunan gedung. Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api, dibantu dengan sejumlah alat berat.

    “Sekarang pembasahan, diperkirakan siang nanti selesai (padam), tapi bisa jadi sampai sore,” kata seorang petugas pemadam di lokasi, Rabu (9/4).

    Kepulan asap imbas pembakaran gedung pabrik masih terlihat membumbung tinggi di atas langit. Bangunan gedung yang menganga, mempermudah petugas untuk mencari titik nyala api.

    “Kita masih menunggu alat berat, backhoe, untuk mengurai material,” lanjut petugas.

    Sementara itu, Kepala BPBD Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun yang menjadi turut sorotan, minimnya hidran dari pabrik.

    “Dari kami sarannya, untuk mitigasi kebencanaan harusnya pabrik seluas dua hektare ini memiliki hidran sendiri, jadi kalau ada kebakaran bisa safety” kata Agus Hebi.

    Diberitakan sebelumnya, kebakaran dua gudang pabrik alas kaki di Jalan Tanjungsari 12, Sukomanunggal, Surabaya ini terjadi hari Selasa (8/4), sekitar pukul 19.00 WIB. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) menerjunkan sebanyak 23 unit kendaraan pemadam dan tiga di antaranya Bronto Skylift. [ram/aje]