Belasan Rumah di Bogor Rusak akibat Gempa, Tembok Retak dan Plafon Jebol
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD
)
Kota Bogor
melaporkan sejumlah rumah milik warga mengalami kerusakan akibat
gempa bumi
yang terjadi pada Kamis (10/4/2025) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh mengungkapkan, hingga Jumat (11/4/2025) pagi, tercatat 14 bangunan rumah yang mengalami kerusakan di tiga kecamatan.
“Sampai pagi ini laporan yang masuk ada 14 rumah warga yang terdampak gempa bumi tadi malam,” kata Hidayatulloh saat dikonfirmasi.
Hidayatulloh menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi didominasi oleh bangunan rumah yang mengalami retak serta plafon yang jebol.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa.
“Wilayah yang terdampak ada di Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Tengah, dan Kecamatan Bogor Selatan,” sebutnya.
Gempa bumi
berkekuatan magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor pada Kamis malam pukul 22.16 WIB.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di 6,62 LS-106,80 BT, yaitu 2 KM Tenggara Kota Bogor, Jawa Barat, dengan kedalaman 5 KM.
Getaran gempa cukup kuat terasa di wilayah Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, sehingga membuat sejumlah warga yang sedang beristirahat di dalam rumah berhamburan keluar.
Risma (32), salah satu warga, mengaku panik dan langsung keluar rumah setelah merasakan getaran gempa.
Saat itu, ia bersama anaknya sedang beristirahat sambil menonton televisi.
“Kencang banget tadi gempanya. Kirain ada binatang lari-lari di atas genteng soalnya suaranya berisik gitu, eh taunya gempa,” kata Risma.
“Lantai di rumah juga terasa gerak-gerak gitu, kayak mau keangkat,” sambungnya.
Warga lainnya, Ela (30), juga merasakan hal serupa. Saat gempa terjadi, ia dan suaminya sedang beristirahat di dalam rumah.
Sontak, mereka langsung keluar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Suaranya kayak ada raksasa jalan, keras banget,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BPBD
-

BPBD hentikan sementara pencarian bocah hanyut di Kali Pesanggrahan
petugas gabungan juga menyediakan sejumlah perahu karet untuk mencari korban
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Jakarta Barat menghentikan sementara pencarian seorang bocah laki-laki berinisial R (12) yang hanyut terbawa arus di Kali Pesanggrahan, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk.
Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto menyebut hal itu lantaran kondisi telah gelap sehingga pencarian korban sulit dilakukan.
“Jadi kan tadi korban hanyut itu sekitar pukul 15.30 WIB. Kemudian kita asesmen di lokasi pukul 16.30 WIB setelah dapat info. Baru dilakukan pencarian. Tapi sekarang sudah larut, jadi dihentikan sementara,” kata Vitus melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis.
Pencarian, kata Vitus, bakal dilanjutkan Jumat pukul 06.30 WIB yang terdiri atas petugas gabungan.
“Jadi pencarian kita lanjut esok pagi. Jadi di lokasi ada petugas gabungan dari BPBD, Basarnas, Damkar, kelurahan setempat,” kata Vitus.
Selain pendirian posko pengaduan di sekitar lokasi kejadian, petugas gabungan juga menyediakan sejumlah perahu karet untuk mencari korban.
“Di lokasi kita sudah siaga posko, terus ada perahu karet dari masing-masing instansi yang terlibat dan peralatan pendukung lain juga sudah cukup untuk pencarian,” ungkap Vitus melanjutkan.
Pihaknya berharap korban segera ditemukan agar keluarganya mendapat kejelasan.
“Kita berharap saja bisa segera ditemukan,” imbuh Vitus.
Diketahui, Seorang bocah laki-laki berinisial R (12) hanyut terbawa arus di Kali Pesanggrahan, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Awalnya korban bersama dua orang saksi bernama Devid (14) dan Yusuf (15) tengah memasang jebakan burung di pinggiran kali.
Korban kemudian melihat seseorang yang sedang berenang di Kali Pesanggarahan sehingga tertarik untuk ikut berenang. Namun saat berenang ternyata arus sungai deras sehingga korban hanyut.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025 -

585 Pipa untuk Pemulihan Dampak Banjir Longsor di Tlogosari Bondowoso
Bondowoso (beritajatim.com) – Sebanyak 585 batang pipa PVC ukuran 3 inci dan 53 lem pipa diserahkan kepada warga Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, Kamis (10/4/2025).
Bantuan ini merupakan wujud penanganan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada Desember 2024 lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari BPBD Provinsi Jawa Timur dan disalurkan melalui BPBD Kabupaten Bondowoso.
“Bantuan ini untuk mempercepat pemulihan akses air bersih dari mata air di Dusun Sumbermas yang menyuplai empat dusun, yaitu Sumbermas, Babatan, Sukoanyar, dan Sukobiyung,” jelasnya.
Menurut Sigit, infrastruktur saluran air yang rusak akibat bencana membuat warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Karena itu, distribusi bantuan pipa menjadi langkah strategis dalam proses pemulihan.
Penyerahan bantuan dilakukan di lokasi Desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, dan dihadiri oleh perwakilan dari BPBD Kabupaten Bondowoso, Pemerintah Kecamatan Tlogosari, serta Pemerintah Desa Pakisan.
BPBD Bondowoso juga mengerahkan kendaraan operasional R4 (Panther) untuk mendukung kegiatan tersebut.
“Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memastikan kebutuhan dasar warga segera terpenuhi pascabencana. Sinergi dengan pemerintah provinsi dan desa sangat penting dalam proses ini,” tambah Sigit. (awi/but)
/data/photo/2025/04/11/67f867bd56535.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/04/10/67f7e7b726631.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


