Kementrian Lembaga: BPBD

  • 2 Desa di Palengaan Pamekasan Tergenang Banjir

    2 Desa di Palengaan Pamekasan Tergenang Banjir

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dua desa di kecamatan Palengaan, Pemaksaan, tergenang banjir akibat intensitas hujan lebat yang melanda wilayah setempat, dan sekitarnya, Sabtu (12/4/2025).

    Kedua desa tersebut masing-masing Desa Palengaan Dhaja, dan Desa Rombuh, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. “Lokasi terdampak di Desa Palengaan Dhaja, tersebar di tiga dusun berbeda, yakni di Dusun Londalem, Tarate 1 dan Lecceran,” kata Kalaksa BPBD Pamekasan, Akmad Dhofir Rosidi.

    “Untuk Dusun Londalem, total terdapat 11 KK terdampak banjir luapan dan mengakibatkan 2 dapur rusak ringan dan 1 dapur rusak total dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter, dan surut sekitar pukul 16:50 WIB,” imbuhnya.

    Termasuk juga dua dusun lainnya di Desa Palengaan Dhaja, Palengaan, Pamekasan. “Untuk Dusun Tarate 1, total 20 KK terdampak, di mana banjir luapan masuk ke dalam rumah warga setinggi 1 meter. Serta 3 KK terdampak di Dusun Laccaran, dan air surut sekitar pukul 17:00 WIB,” bebernya.

    “Untuk Desa Rombuh, hanya terjadi di Dusun Galisan. Di mana hanya terdapat 3 KK dinyatakan terdampak banjir luapan dengan ketinggian air sekitar 1 meter, dan air surut sekitar pukul 16:55 WIB,” sambung Dhofir.

    Sementara peristiwa tersebut disinyalir terjadi akibat intensitas hujan lebat yang mengguyur wilayah Palengaan, dan sekitarnya. “Selain hujan lebat dengan intensitas tinggi, ditambah dengan keberadaan tanggul jebol yang mengakibatkan banjir meluap,” jelasnya.

    “Dari peristiwa itu, tim langsung BPBD bersama instansi samping langsung menuju lokasi untuk melakukan kaji cepat, membantu evakuasi warga ke titik aman. Terpenting tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” pungkasnya. [pin/kun]

  • Pria di Surabaya Tewas dengan Wajah Penuh Luka, Diduga Diserang 10 Anjing Peliharaan – Halaman all

    Pria di Surabaya Tewas dengan Wajah Penuh Luka, Diduga Diserang 10 Anjing Peliharaan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kejadian tragis terjadi di Jalan Rungkut Harapan, Surabaya, Jawa Timur, di mana seorang pria bernama Yohanes Alexander Stefanus de Fretes (52) ditemukan tewas dengan wajah penuh luka.

    Dugaan sementara menyebutkan, korban tewas akibat serangan sepuluh anjing peliharaannya.

    Yohanes ditemukan tidak bernyawa pada Jumat (11/4/2025), oleh kakaknya, Henry de Fretes, setelah pulang dari bekerja.

    Henry mengaku mendengar suara gonggongan anjing yang tidak biasa dari kamar adiknya.

    “Tapi pas pulang, cuma dengar anjing-anjingnya gonggong terus dari dalam kamar. Pas saya dobrak pintu, saya lihat adik saya sudah dalam kondisi seperti itu, bersama anjing-anjingnya,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM.

    Henry menjelaskan, adiknya menderita penyakit TBC dan sangat menyayangi anjing-anjing peliharaannya.

    “Dia sering tidur ditemani anjing-anjingnya,” tambahnya.

    Melihat kondisi mengenaskan adiknya, Henry segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

    Kapolsek Rungkut, AKP Agus Santoso, membenarkan kejadian ini dan menyatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk memastikan penyebab kematian korban.

    “Kami masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk memastikan penyebab kematian korban,” jelas AKP Agus.

    Sebagai langkah lanjutan, sepuluh anjing peliharaan korban telah dievakuasi oleh petugas BPBD Surabaya dan diserahkan ke Dinas Peternakan untuk menjalani karantina.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Update Dampak Gempa Bogor: 35 Rumah Rusak, 1 Orang Terluka 
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        12 April 2025

    Update Dampak Gempa Bogor: 35 Rumah Rusak, 1 Orang Terluka Bandung 12 April 2025

    Update Dampak Gempa Bogor: 35 Rumah Rusak, 1 Orang Terluka
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
     Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
    BNPB
    ) mencatat puluhan rumah di
    Bogor
    , Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat
    gempa bumi
    bermagnitudo 4,1 yang terjadi pada Kamis (10/4/2025) malam.
    Berdasarkan pendataan terkini pascagempa, terdapat 35 rumah yang rusak akibat gempa tektonik tersebut. Kerusakan tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
    Dari total tersebut, sebanyak 24 unit rumah mengalami rusak ringan dan satu unit rusak sedang di Kota Bogor.
    Sementara di Kabupaten Bogor, terdapat sembilan unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang.
    Selain itu, satu fasilitas pendidikan juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
    Kerusakan paling banyak terjadi di 11 kelurahan yang tersebar di empat kecamatan di Kota Bogor, serta satu desa di satu kecamatan di Kabupaten Bogor.
    Jenis kerusakan bangunan umumnya berupa tembok retak dan genteng rontok.
    “Yang terdampak gempa bumi dengan rincian 25 KK di Kota Bogor dan 10 KK di Kabupaten Bogor. Selain itu, terdapat satu orang (di Kota Bogor) yang mengalami luka ringan akibat gempa itu,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/4/2025).
    Abdul merinci, bangunan yang rusak tersebar di lima kecamatan di wilayah Bogor.
    Di Kota Bogor, daerah terdampak meliputi Kelurahan Kedunghalang (Kecamatan Bogor Utara), Kelurahan Cilendek Timur, Cilendek Barat, Menteng, dan Pasir Jaya (Kecamatan Bogor Barat), Kelurahan Panaragan, Curugmekar, dan Gudang (Kecamatan Bogor Tengah), serta Kelurahan Rancamaya, Muarasari, dan Bondongan (Kecamatan Bogor Selatan).
    “Sementara di Kabupaten Bogor, kerusakan tercatat di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang,” ujarnya.
    Saat ini, pemerintah daerah melalui BPBD Kota dan Kabupaten Bogor bersama BNPB terus melakukan pemutakhiran data dan penanganan pascagempa secara bertahap.
    Pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan bantuan melalui pemetaan kebutuhan darurat.
    BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang jika gempa kembali terjadi, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta mengikuti arahan resmi dari pemerintah.
    “BNPB secara berkala akan memberikan informasi perkembangan yang terjadi melalui kanal informasi resmi BNPB,” tuturnya.
    Sebelumnya diberitakan, gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (10/4/2025) pukul 22.16 WIB.
    Gempa terjadi di darat dengan kedalaman dangkal, yakni 5 kilometer.
    Guncangan gempa dirasakan warga di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok selama dua hingga tiga detik dengan intensitas getaran sedang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah SMP Ngawi Hilang Terseret Arus Deras Bengawan Madiun

    Bocah SMP Ngawi Hilang Terseret Arus Deras Bengawan Madiun

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dilaporkan hanyut terseret derasnya arus Sungai Bengawan Madiun di Desa Purwosari, Keadungan, Ngawi, Jawa Timur pada Sabtu (12/4/2025) siang sekitar pukul 12.00 WIB.

    Korban berinisial RD, siswa kelas 7 SMP Negeri Kwadungan, dikabarkan hanyut saat mandi bersama tiga temannya di sungai yang berada tepat di belakang rumahnya. Kejadian ini sontak membuat ibu korban, Sri Hartini (40), menangis histeris begitu mengetahui kabar musibah tersebut.

    “Ibu korban terus menangis sambil berharap anak bungsunya dapat segera ditemukan,” ujar salah satu warga yang menyaksikan suasana pilu tersebut.

    Sri Hartini, seorang ibu rumah tangga dan istri dari Sukarno (48), pertama kali mengetahui kabar musibah dari ketiga teman anaknya yang panik dan berlari ke rumah korban untuk meminta pertolongan. Jarak antara rumah korban dan lokasi kejadian diketahui hanya sekitar 100 meter.

    Sukarno, ayah korban, langsung menuju sungai untuk melakukan pencarian dengan cara menyelam, namun tidak membuahkan hasil. Kondisi sungai yang memiliki kedalaman hingga lima meter serta arus yang deras menyulitkan proses pencarian.

    “Itu tadi mandi bersama teman-temannya terus hanyut. Temannya panik, ngasih tahu ke orang tuanya. Lantas bapak korban mencari ke sungai dengan cara menyelam, namun tak ditemukan hingga sekarang,” ungkap Mujiono, warga sekitar.

    Kepala Desa Purwosari, Suyono, juga membenarkan kejadian tersebut. “Mandi bersama tiga temannya terus tidak bisa berenang dan hanyut. Kedalaman sampai lima meter. Pencarian terus dilakukan hingga sekarang,” jelasnya.

    Pihak kepolisian setempat yang menerima laporan segera menuju lokasi kejadian. “Kita dapat laporan, datangi lokasi, ditemukan kaos korban di pinggir sungai. Diduga korban hanyut saat mandi bersama temannya. Pencarian terus dilakukan,” ujar Aipda Sutrisno, petugas Polsek Kwadungan yang juga Bhabinkamtibmas Desa Purwosari.

    Hingga saat ini, upaya pencarian korban masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari warga, TNI, Polri, BPBD, Damkar, serta sejumlah relawan. Namun, pencarian terkendala oleh derasnya arus Sungai Bengawan Madiun.

    Masyarakat berharap korban segera ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi musibah ini. [fiq/kun]

  • Hilang Sehari, Pelajar SMP Ditemukan Tewas Tenggelam di Kali Pesanggrahan

    Hilang Sehari, Pelajar SMP Ditemukan Tewas Tenggelam di Kali Pesanggrahan

    JAKARTA – Muhammad Rizky Fadilah (15), seorang pelajar yang hilang tenggelam di aliran Kali Pesanggrahan, Jalan Adhi Karya, RT 03/05, Pintu Air Lama, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, akhirnya berhasil ditemukan pada Jumat, 11 April.

    Namun nahas, korban ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Saat hilang tenggelam, korban masih mengenakan celana panjang sekolah SMP warna biru.

    Korban berhasilkan ditemukan oleh tim SAR sekitar pukul 14.21 WIB.

    “Korban ditemukan dengan radius 500 meter dari titik lokasi kejadian di bawah jembatan. Korban ditemukan dengan posisi kaki dan punggung tersangkut di ranting pohon,” kata Kepala Pusdatin BPBD Jakarta, Mohamad Yohan saat dikonfirmasi, Jumat, 11 April.

    Selanjutnya jenazah korban dievakuasi pukul 14.58 WIB dan dibawa ke RSCM Jakarta Pusat menggunakan mobil ambulan.

    “Pencarian dilakukan menggunakan 4 perahu. Proses pencarian secara visual darat dan air dan menyusuri aliran kali Pesanggrahan,” ujarnya.

    Sebelumnya, suasana sore yang tenang di kawasan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mendadak berubah menjadi kepanikan dan duka.

    Seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun, berinisial R, dilaporkan hanyut terbawa arus deras Kali Pesanggrahan pada Kamis, 10 April, sekitar pukul 15.30 WIB.

    Menurut keterangan saksi, dua rekan korban, Devid (14) dan Yusuf (15), awalnya mereka sedang bermain bersama di tepi kali.

    Ketiganya tengah membuat jebakan burung, sebuah permainan sederhana yang biasa dilakukan anak-anak di lingkungan mereka.

    Namun, suasana bermain itu berubah ketika R melihat seseorang berenang di sungai.

    Tergerak oleh rasa penasaran dan semangat bermain, R memutuskan untuk ikut berenang di kali tersebut.

  • Bima Arya Waspadai Gunung Gede Usai Gempa Bogor, Begini Status Terbaru

    Bima Arya Waspadai Gunung Gede Usai Gempa Bogor, Begini Status Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap Gunung Gede dan Gunung Salak. Hal itu disampaikan menyusul gempa bumi M4,1 yang mengguncang wilayah Bogor pada Kamis malam (10/4/2025).

    Kedua gunung tersebut diketahui merupakan dua dari tujuh gunung api yang statusnya masih aktif di Jawa Barat. Berdasarkan pantauan di media sosial, warganet tak terkecuali Bima melaporkan kepanikan saat gempa mengguncang Bogor dan sekitarnya.

    “Begitu terjadi gempa yang lumayan keras tadi malam, saya juga merasakan di rumah. Sampai loncat keluar, selama satu jam menunggu di luar. Itu tidak pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Bima saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, dikutip Sabtu (12/4/2025).

    Mantan Wali Kota Bogor ini lantas mengungkapkan telah mendorong kepala daerah untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi, terutama dengan menjalin komunikasi aktif dengan BMKG.

    “Kami melihat kepala daerah sudah melakukan pendataan. Tapi yang paling penting adalah mitigasi. Jadi kami mendorong, mengimbau para kepala daerah untuk berkomunikasi dengan BMKG untuk mengantisipasi. Titik-titik mana saja yang rawan,” ujarnya.

    Ia juga menyoroti kecenderungan aktivitas vulkanik di kawasan Gunung Salak dan Gunung Gede yang belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Ia meminta kewaspadaan dari semua pihak.

    Lantas, Bagaimana Sebenarnya Status Gunung Gede Saat Ini?

    Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut memberikan penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di kota Bogor. Badan Geologi mengungkapkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di Tenggara Kota Bogor, pada koordinat 6.62 LS dan 106.80 BT berjarak 2 km Tenggara Kota Bogor. Gempa bumi dengan magnitudo 4,1 berada pada kedalaman 5 km.

    “Gempa bumi ini diikuti oleh dua gempa susulan dengan magnitudo masing-masing (M1.8, kedalaman 15 Km) dan M1.7, kedalaman 11 Km),” tulis Badan Geologi dikutip dari laman esdm.go.id, Sabtu (12/4/2025).

    Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi, merupakan dataran bergelombang hingga perbukitan dengan kemiringan landai hingga curam, terutama di bagian selatan yang mendekati kawasan pegunungan.

    “Batuannya dominan batuan rombakan gunung api yang telah lapuk dan sebagian merupakan endapan aluvial,” tulis Badan Geologi.

    Menurut data Badan Geologi, wilayah Bogor dan sekitarnya didominasi oleh jenis kelas tanah keras hingga sedang (kelas D). Sedangkan untuk daerah utara sebagian besar disusun oleh jenis tanah sedang hingga lunak (E).

    Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman maka kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di sekitar kota Bogor dengan mekanisme sesar mendatar.

    Di sisi lain, berdasarkan informasi dari BPBD Kota Bogor, kejadian gempa bumi ini telah mengakibatkan kerusakan ringan-sedang pada beberapa bangunan di Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Barat, salah satunya di perumahan Bogor Nirwana Residence.

    Berikut lima rekomendasi dari Badan Geologi menyikapi gempa bumi yang terjadi di Bogor:

    1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

    2. Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai arahan dari BPBD setempat.

    3. Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak mengakibatkan terbentuknya sesar permukaan dan bahaya ikutan (retakan tanah, penurunan tanah, likuifaksi dan gerakan tanah).

    4. Badan Geologi akan mengirim Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana guna melakukan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rekomendasi teknis kepada Pemerintah Daerah terdampak bencana.

    5. Gunung api yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah G. Gede. Badan Geologi memantau secara menerus aktivitas G. Gede dan pada saat ini tingkat aktivitas G. Gede pada level 1 (Normal). Jika ada informasi terkait dengan aktivitas G. Gede, akan dilaporkan oleh Badan Geologi.

    (dce)

  • Gunung Merapi Erupsi, Guguran Lava Capai 1.800 Meter

    Gunung Merapi Erupsi, Guguran Lava Capai 1.800 Meter

    Klaten, Beritasatu.com – Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu (12/4/2025) pagi, mengalami guguran lava sebanyak 13 kali mengarah ke barat daya menuju Kali Bebeng dan Krasak dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter.

    Saat ini Gunung Merapi telah masuk pada level siaga tiga. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengimbau warga yang tinggal di lereng gunung untuk selalu waspada terhadap aktivitas gunung tersebut.

    Warga juga diminta untuk terus memantau aktivitas vulkanik Merapi yang semakin meningkat.

    Sementara itu, Gunung Merapi tampak diselimuti kabut tebal saat erupsi pagi ini.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati Nuruzzaman mengimbau warga agar kembali melakukan ronda malam.

    “Saat hujan lebat, hindari aktivitas di Sungai Kaliworo atau di sepanjang aliran sungai hulu Merapi,” kata Anjung kepada Beritasatu.com.

    Meski guguran lava sering mengarah ke barat daya, tetapi kata Anjung, kewaspadaan warga di wilayah timur Gunung Merapi harus tetap dijaga.

    “BPBD Klaten terus memantau situasi ini melalui CCTV dan informasi yang diberikan BPPTKG Yogyakarta,” papar Anjung mengenai informasi terkini erupsi Gunung Merapi.

  • Kabar Duka dari Jatim, 3 Santri Ditemukan Tewas di Pantai Balekambang Malang

    Kabar Duka dari Jatim, 3 Santri Ditemukan Tewas di Pantai Balekambang Malang

    Pada saat yang bersamaan, ketiga SRU darat bergerak melakukan penyisiran dan pengamatan di sepanjang pesisir pantai Wonogoro, pantai Sugu, dan pantai Baruna.

    “Untuk mengoptimalkan pencarian, tim SAR gabungan berupaya dengan menyebar luaskan informasi kejadian yang dialami ketiga korban ini kepada nelayan sekitar,” ucap Nanang.

    “Hal ini dimaksudkan jika ada diantara mereka yang menemukan korban, maka diharapkan untuk menginformasikannya kepada tim SAR,” pungkas Nanang.

    Proses pencarian hingga evakuasi ketiga korban ini berhasil berkat kerja sama yang baik antara sejumlah pihak, di antaranya tim Unit Siaga SAR Malang Raya, Satpolairud Sendnag Biru, Pos TNI AL Sendang Biru, PSR, BPBD kabupaten Malang, BPBD Provinsi Jatim, RAPI.

    TAGANA, Pengelola Pantai, Polsek Bantur, Koramil Bantur, SAR MTA, SIR, SAR 87, Bela Negara, SAR Kanjuruhan, PMI, MSR, KSB, Rescue Bululawang, KTB, SAR Mahameru, Lintamal, nelayan sekitar dan sejumlah potensi SAR lainnya.

  • Pria Surabaya Ditemukan Tewas di Dalam Kamar, Bagian Jasadnya Diduga Dimangsa 10 Anjing

    Pria Surabaya Ditemukan Tewas di Dalam Kamar, Bagian Jasadnya Diduga Dimangsa 10 Anjing

    Terpisah, Kapolsek Rungkut, AKP Agus Santoso membenarkan kejadian tersebut. “Kami masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk memastikan penyebab kematian korban,” ucap AKP Agus.

    “Apakah murni karena sakit, atau ada faktor lain yang menyebabkan kematian korban, termasuk kemungkinan dimangsa anjing peliharaannya, masih dalam penyelidikan,” imbuh AKBP Agus.

    Polisi masih menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Sementara itu, sepuluh anjing peliharaan korban telah dievakuasi oleh petugas BPBD Surabaya dan diserahkan ke Dinas Peternakan untuk menjalani karantina.

  • Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    Update Terbaru: Gempa Bogor M4.1 Rusak 35 Rumah, Warga Diminta Tenang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Gempa berkekuatan M4.1 yang mengguncang Bogor pada Kamis malam (10/4/2025) merusak 35 rumah di sejumlah wilayah.

    BNPB mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan resmi demi keselamatan pascagempa.

    Gempa Guncang Wilayah Bogor, 35 Rumah Rusak Ringan

    Gempa bumi terjadi pada Kamis (10/4) pukul 22.16 WIB dengan kekuatan M4.1, berpusat di darat dengan kedalaman 5 km.

    Berdasarkan data BPBD, sebanyak 35 rumah mengalami kerusakan.

    24 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak sedang di Kota Bogor.

    9 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang di Kabupaten Bogor.

    11 Kelurahan dan 1 Desa Terdampak

    Sebanyak 11 kelurahan di 4 kecamatan di Kota Bogor dan 1 desa di Kabupaten Bogor terdampak gempa.

    Kelurahan yang terdampak di Kota Bogor:

    Kelurahan Kedunghalang

    Kelurahan Cilendek Timur

    Kelurahan Pasir Jaya (Kecamatan Bogor Barat)

    Kelurahan lainnya di Kecamatan Bogor Utara, Bogor Tengah, dan Bogor Selatan.

    Desa yang terdampak di Kabupaten Bogor:

    Desa Cijayanti (Kecamatan Babakan Madang).

    Pascagempa, BPBD dan BNPB Terus Lakukan Pemutakhiran Data

    Meski kondisi telah kembali kondusif, BPBD Kota dan Kabupaten Bogor bersama BNPB terus melakukan pemutakhiran data dan penanganan pascagempa secara bertahap.

    Pemetaan kebutuhan darurat juga sedang dilakukan untuk memastikan penanganan yang tepat bagi masyarakat yang terdampak.

    GEMPA DI KOTA BOGOR – Gempa bumi magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat pada 10 April 2025. Baca informasi terbaru dan langkah-langkah penanggulangan serta persiapan menghadapi gempa dari BMKG. (BMKG)

    Imbauan BNPB: Tetap Tenang dan Jangan Sebarkan Informasi Tidak Terverifikasi

    Sebagai langkah antisipasi, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

    Warga diminta untuk mengikuti arahan resmi dari pemerintah dan menjaga keselamatan diri dan keluarga. BNPB juga akan terus memberikan informasi terkini melalui kanal resmi mereka.

    “Pemerintah daerah terus memantau perkembangan dan memastikan penanganan yang efektif pascagempa. Kami berharap warga tetap tenang dan mengikuti arahan yang ada,” kata BNPB dalam pernyataannya.

    Dengan adanya upaya pemulihan yang terus berlangsung, masyarakat diharapkan tetap waspada dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

    Pemerintah daerah bersama dengan BNPB akan terus mengupayakan yang terbaik untuk membantu para korban dan memastikan kondisi kembali normal.

    Penyebab Gempa Terungkap

    Penyebab gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo dengan kedalaman 5 km yang mengguncang wilayah Kota Bogor pada Kamis (10/4/2025), terungkap.

    Gempa tersebut merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menjelaskan bahwa bukti gempa ini adalah gempa tektonik terlihat dari bentuk gelombang gempa yang tercatat oleh sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko).

    “Dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi, ini merupakan ciri khas dari gempa tektonik yang terjadi ketika sesar aktif melepaskan energi,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

    BMKG juga menganalisis bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme geser atau strike-slip, dengan episenter terletak di jalur Sesar Citarik yang mengarah ke mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip).

    Gempa Susulan

    BMKG melaporkan bahwa hingga pagi hari tadi, telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak empat kali. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 23.12 WIB dengan kekuatan 1,9 magnitudo, disusul dengan gempa lainnya pada pukul 23.14 WIB (1,7 M), 01.04 WIB (1,6 M), dan 01.38 WIB (1,7 M).

    Imbauan Wali Kota Bogor

    Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. Ia juga menyampaikan bahwa beberapa kantor dinas mengalami kerusakan ringan.

    “Kepada seluruh warga, saya mengimbau untuk mengantisipasi apabila terjadi gempa susulan. Sejauh ini, saya telah menerima laporan mengenai kerusakan ringan di beberapa kantor dinas. Harapannya, tentu tidak terjadi kerusakan yang sedang maupun berat di sekitar Kota Bogor,” ujarnya.

    Dedie Rachim berharap agar masyarakat tetap berada dalam kondisi aman dan terus melakukan pemantauan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor untuk memitigasi dampak lebih lanjut.

    “Kita berdoa agar tidak terjadi lagi gempa susulan. Untuk itu, saya juga meminta kepada pihak BPBD agar terus mewaspadai dan mengantisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak kita inginkan,” tambahnya.