Kementrian Lembaga: BPBD

  • DKP Banten Bongkar Sisa Pagar Laut di Kabupaten Tangerang

    DKP Banten Bongkar Sisa Pagar Laut di Kabupaten Tangerang

    JAKARTA – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten melakukan pembongkaran sisa pagar laut di wilayah pesisir Desa Kohod Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang.

    Kepala DKP Provinsi Banten Eli Susiyanti mengatakan pembongkaran dilakukan secara terpadu dengan dukungan berbagai pihak.

    Di antaranya bantuan tersebut dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Provinsi Banten.

    “Kami juga berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat melalui Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Kabupaten Tangerang, DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tangerang, serta pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Eli.

    Untuk memperlancar pembongkaran, DKP bersama DPUPR Banten mengerahkan ekskavator “long arm” standar lengkap dengan ponton.

    Hal ini dilakukan guna mengatasi kendala teknis di lapangan, mengingat pagar laut yang dibongkar memiliki struktur yang kuat dan sulit diangkat secara manual.

    “Kami juga menurunkan Kapal Patroli Latermeria dan rubber boat. Sementara itu, Ditjen PSDKP turut mendukung operasional dengan menyediakan speedboat, sea rider, serta sejumlah personel,” ujar dia.

    Eli menuturkan HNSI Kabupaten Tangerang turut membantu proses pembongkaran dengan menurunkan lima unit kapal nelayan, untuk pengumpulan bambu bekas pagar laut agar tidak mencemari lingkungan.

    Dia mengatakan hingga hari kedua pelaksanaan (17/4), tim gabungan berhasil membongkar pagar laut sepanjang 400 meter. Proses ini ditargetkan rampung pada 23 April 2025.

    “Sampai kemarin tim gabungan berhasil membongkar sepanjang 400 meter, kita juga dapatkan dukungan dari masyarakat nelayan yang membantu proses pengumpulan bambu,sehingga benar-benar bambu dikumpulkan pada tempat yang sesuai dan tidak menjadi sampah di laut,” kata dia.

    Pembongkaran ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Banten dalam menjaga kelestarian wilayah pesisir serta mendukung aktivitas nelayan setempat secara berkelanjutan.

    Eli menyampaikan apresiasi untuk seluruh pihak yang terlibat dalam upaya tersebut.

  • PGN Telah Cek Bau Gas Misterius di Bekasi, Berikut Hasilnya – Halaman all

    PGN Telah Cek Bau Gas Misterius di Bekasi, Berikut Hasilnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan tidak ada kebocoran pada jaringan pipa gas bumi, menyusul laporan bau yang sempat tercium warga di Bekasi, Jumat (18/4/2025) malam.

    Area Head PGN Bekasi, Maisalina, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim untuk inspeksi lapangan setelah menerima laporan. Hasil pengecekan menyeluruh tidak menemukan adanya indikasi kebocoran.

    “Kami sudah lakukan pengecekan di seluruh jaringan, hasilnya tidak ditemukan adanya kebocoran,” ujar Maisalina di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

    Maisalina mengatakan, berdasarkan pantauan tim PGN bersama masyarakat sekitar, bau yang sebelumnya sempat diduga berasal dari bau gas, saat ini sudah tidak tercium.

    Meski demikian, PGN tetap melakukan pemantauan ketat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang demi menjaga keamanan masyarakat dan pelanggan gas bumi.

    PGN juga mengimbau masyarakat segera melapor ke Contact Center 135 jika mencium bau gas atau mencurigai kondisi tidak normal di sekitar jaringan.

    “Keselamatan dan keandalan infrastruktur menjadi prioritas kami dalam menjaga pasokan energi bagi masyarakat,” tegas Maisalina.

    Sebelumnya, sejumlah warga di Bekasi mengeluhkan adanya bau menyengat menyerupai gas bocor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menerjunkan tim untuk memantau limbah di Kali Bekasi guna mengusut bau mencurigakan yang tercium warga sejak kemarin.

    Hasilnya, tidak tercium bau menyengat serupa gas yang ditimbulkan dari pembuangan limbah di sungai. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso memastikan, daerah aliran sungai (DAS) situasinya terpantau normal.

    “Untuk pos pantau PGP di Kali Bekasi tidak tercium aroma bau gas,” ucap

  • Batu Besar Timbun Akses Jalan Pacitan-Ponorogo

    Batu Besar Timbun Akses Jalan Pacitan-Ponorogo

    Pacitan (beritajatim.com) – Akses utama Pacitan menuju Ponorogo kembali mengalami gangguan akibat bencana longsor yang terjadi di ruas jalan Dusun Degel, Desa Ngreco, Kecamatan Tegalombo, Sabtu (19/4/2025) pagi.

    Sebuah batu besar dengan diameter sekitar 4 meter dilaporkan menutup sebagian badan jalan, menyebabkan arus lalu lintas dari dua arah harus bergantian melintas.

    Petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bina Marga Jatim Wilayah Pacitan langsung diterjunkan ke lokasi tak lama setelah kejadian. Dua unit alat berat jenis loader pun disiagakan 24 jam untuk menangani dampak longsor serta mengantisipasi kejadian serupa.

    “Petugas sudah bergerak sejak pagi. Saat ini kendaraan sudah bisa melintas, meski kami terus memantau kondisi terbaru di lapangan,” ujar Kepala UPT Budi Harisantoso.

    Jalur penghubung Pacitan-Ponorogo memang dikenal rawan longsor, terlebih saat curah hujan tinggi. Saat ini jalur provinsi ini sudah kembali normal.

    Berdasarkan rilis dari BPBD Pacitan, wilayah utara seperti Kecamatan Nawangan, Bandar, dan Tegalombo masih berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat dalam beberapa hari ke depan. (tri/ian]

  • Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Pohon Tumbang Diterjang Angin Kencang Tutup Akses Jalan Amir Kusman Bondowoso

    Bondowoso (beritajatim.com) – Angin kencang disertai hujan ringan mengakibatkan pohon tumbang di Jalan Amir Kusman, Bondowoso, pada Sabtu (19/4/2025) pukul 12.29 WIB. Peristiwa ini sempat menutup sebagian akses jalan dan memutus kabel listrik milik warga.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, mengungkapkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh kondisi pohon yang sudah lapuk dan tidak mampu menahan terpaan angin. Warga yang melihat kejadian tersebut segera melaporkan ke BPBD melalui WhatsApp.

    “Begitu laporan masuk, Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung kami turunkan ke lokasi. Pukul 12.35, penanganan pohon tumbang sudah selesai,” kata Sigit kepada beritajatim.com, Sabtu siang (19/4/2025).

    Dalam proses evakuasi dan pembersihan, BPBD bekerja sama dengan personel dari Kodim 0822 dan Polres Bondowoso. Penanganan berlangsung cepat dan lancar tanpa kendala yang berarti.

    “Tidak ada kendala dalam penanganan di lapangan. Alhamdulillah, situasi saat ini sudah aman dan lalu lintas kembali lancar,” tambah Sigit.

    Adapun tim yang terlibat dalam evakuasi ini terdiri dari personel TRC, Pusdalops, dan Danru. Mereka di antaranya Miftahul Ulum, Rudi Hartono, Gracia Sangra, Sofyan Febrianto, Dodik F.A, Bima B, dan M. Subhan Z.

    BPBD Bondowoso terus memantau perkembangan cuaca dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama di wilayah Kecamatan Ijen dan sekitarnya yang masih mengalami hujan ringan. [awi/beq]

  • Warga Bekasi Diserang Bau Menyengat, PGN: Tak Ada Gas Bocor

    Warga Bekasi Diserang Bau Menyengat, PGN: Tak Ada Gas Bocor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Bekasi melaporkan fenomena aneh dan tak menyenangkan terjadi pada Jumat (18/4) malam hingga Sabtu (19/4/2025) pagi ini. Ada bau yang tak sedap dan sangat menyengat yang tercium di wilayah Bekasi.

    Menurut laporan warga setempat, baunya mirip seperti bensin dan gas bocor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi mengonfirmasi mendapat laporan dari warga, tetapi belum menemukan sumber bau tersebut.

    Menanggapi hal ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan tidak ada kebocoran pada jaringan pipa gas bumi, menyusul laporan bau yang sempat tercium warga di wilayah Ciledug, Kecamatan Setu, Bekasi.

    Area Head PGN Bekasi, Maisalina, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim untuk inspeksi lapangan setelah menerima laporan. Hasil pengecekan menyeluruh tidak menemukan adanya indikasi kebocoran.

    “Kami sudah lakukan pengecekan di seluruh jaringan, hasilnya tidak ditemukan adanya kebocoran. Berdasarkan pantauan tim PGN bersama masyarakat sekitar, bau yang sebelumnya sempat diduga berasal dari bau gas, saat ini sudah tidak tercium,” kata dia melalui keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Sabtu (19/4/2025).

    Meski demikian, PGN tetap melakukan pemantauan ketat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang demi menjaga keamanan masyarakat dan pelanggan gas bumi.

    PGN juga mengimbau masyarakat segera melapor ke Contact Center 135 jika mencium bau gas atau mencurigai kondisi tidak normal di sekitar jaringan.

    “Keselamatan dan keandalan infrastruktur menjadi prioritas kami dalam menjaga pasokan energi bagi masyarakat,” Maisalina menuturkan.

    (fab/fab)

  • Keluhan Bau Menyengat di Bekasi, PGN Tidak Temukan Kebocoran Jaringan Pipa Gas – Halaman all

    Keluhan Bau Menyengat di Bekasi, PGN Tidak Temukan Kebocoran Jaringan Pipa Gas – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tidak menemukan adanya kebocoran pada jaringan pipa gas buminya di wilayah Bekasi, menyusul laporan keluhan bau menyengat yang tercium warga Ciledug, Kecamatan Setu, Bekasi, Jumat malam, (18/4/2025).

    Area Head PGN Bekasi, Maisalina mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim untuk inspeksi lapangan setelah menerima laporan.

    Dari hasil pengecekan menyeluruh tidak menemukan adanya indikasi kebocoran pipa.

    “Kami sudah lakukan pengecekan di seluruh jaringan dan hasilnya tidak ditemukan adanya kebocoran,” ujar Maisalina dalam keterangan Sabtu (19/4/2025).

    Berdasarkan pantauan tim PGN bersama masyarakat sekitar, bau yang sebelumnya sempat diduga berasal dari bau gas saat ini sudah tidak tercium.

    Meski demikian, PGN tetap melakukan pemantauan ketat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang.

    Pihaknya memastikan keamanan masyarakat dan pelanggan gas bumi di sekitar jaringan. “Keandalan infrastruktur menjadi prioritas dalam menjaga pasokan energi,” pungkasnya.

    Kalak BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso mengatakan pihaknya tidak menemukan sumber bau yang dikeluhkan warga.

    “Sampai sekarang belum diketahui sumber penyebabnya,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (19/4/2025). BPBD kembali menanyakan ke masyarakat di wilayah yang terdampak bau.

    Priadi menyebut sudah menerjunkan tim guna melakukan monitoring ke sejumlah titik. Namun hasilnya masih nihil, sumber bau tidak ditemukan.

    “Mustika Jaya, Rawalumbu, Bantargebang, Jatiasih dan Bekasi Selatan sudah kami monitor,” imbuhnya.

    Pihaknya sudah memantau DAS Kali Bekasi untuk memastikan sungai aman dari pencemaran limbah industri yang menyebabkan bau.

    Dia memastikan di Kali Bekasi tidak tercium bau menyengat. “Nggak bau, karena memang tidak terjadi pencemaran di Kali Bekasi,” pungkasnya.

    Pada Jumat sekitar pukul 22.00 WIB, bau gas tercium di hampir seluruh wilayah Bekasi hingga Tambun, menyebabkan rasa pusing dan cemas di kalangan warga yang mulai panik.

    “Aromanya sangat menyengat, baunya sampai ke dalam rumah,” ujar Listya, salah seorang warga Jatibening, Kota Bekasi, yang merasakan bau tersebut.

    Bau tak dikenal ini terus tercium hingga pukul 23.00 WIB, membuat sebagian besar warga khawatir, terutama yang memiliki anak kecil.

  • Warga Keluhkan Cium Bau Gas, PGN Pastikan Tak Ada Kebocoran di Bekasi – Page 3

    Warga Keluhkan Cium Bau Gas, PGN Pastikan Tak Ada Kebocoran di Bekasi – Page 3

    Malam tanggal 18 April 2025, warga Bekasi dan Jakarta Timur mencium bau gas menyengat yang kuat, menyerupai gas LPG bocor, bensin, atau oli terbakar, tercium di berbagai wilayah.

    Laporan membanjiri media sosial, menggambarkan aroma menyengat yang mengganggu tidur dan menimbulkan kecemasan, terutama bagi para orang tua dengan bayi.

    Wilayah terdampak meliputi Babelan (Kabupaten Bekasi), Jakasampurna dan Taman Galaxy (Kota Bekasi), serta Duren Sawit (Jakarta Timur). Meskipun belum ada laporan resmi terkait dampak kesehatan langsung, kekhawatiran akan potensi bahaya tetap menjadi perhatian utama.

    Kejadian ini memicu pertanyaan besar: Apa penyebab bau gas misterius ini? Sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang, seperti BPBD Bekasi, yang membuat warga semakin resah dan bertanya-tanya.

    Kejadian ini juga menyoroti masalah kualitas udara di Bekasi yang sudah sejak lama menjadi perhatian. Data sebelumnya menunjukkan bahwa kualitas udara di Bekasi seringkali buruk, bahkan lebih buruk daripada Jakarta.

    Tingginya polusi udara berkontribusi pada peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berbagai faktor berkontribusi pada buruknya kualitas udara di Bekasi, termasuk polusi hiperlokal seperti pembakaran sampah.

    Meskipun Pemkot Bekasi telah berupaya mengendalikan pencemaran udara, masalah ini masih jauh dari kata selesai.

  • Keluhan Bau Menyengat di Bekasi, PGN Tidak Temukan Kebocoran Jaringan Pipa Gas – Halaman all

    Turunkan Tim, BPBD Bantah Ada Aroma Menyengat Akibat Buangan Limbah di Kali Bekasi – Halaman all

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi membantah ada bau menyengat setelah menerjunkan tim untuk memantau limbah di Kali Bekasi.

    Tayang: Sabtu, 19 April 2025 11:37 WIB

    handout

    TELUSURI BAU MENYENGAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menerjunkan tim untuk memantau limbah di Kali Bekasi, Sabtu (19/4/2025). Hasilnya tidak tercium bau aroma menyengat dari pembuangan limbah. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menerjunkan tim untuk memantau limbah di Kali Bekasi.

    Hasilnya tidak tercium bau aroma menyengat yang ditimbulkan dari pembuangan limbah. Kalak BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso menuturkan daerah aliran sungai (DAS) situasinya terpantau normal.

    “Untuk pos pantau PGP di Kali Bekasi tidak tercium aroma bau gas,” ucap Priadi saat dihubungi, Sabtu (19/4/2025).

    Pihaknya masih berupaya menelusuri sumber bau menyengat tidak sedap yang dikeluhkan warga.

    Pada Jumat (18/4/2025), BPBD Kota Bekasi menerima laporan dari warga perihal bau menyerupai gas tersebut.

    Warga berinisial SA melaporkan kejadian itu pukul 22.30 WIB. SA merupakan warga Perumahan Geraha Harapan F5 No 15, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

    Kronologi berawal saat pelapor mencium ada aroma gas yang menyengat didalam rumah lalu mengecek di area dapur tidak ada kebocoran gas milik pribadi

    Kemudian pelapor keluar rumah hendak menanyakan ke tetangga.

    Sesampainya di luar pelapor dan warga sekitar mencium aroma yang sama, aroma yang sama di rasakan oleh beberapa warga se-Mustikajaya dan se-Kota Bekasi.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • BPBD Kota Bekasi Belum Temukan Sumber Bau Diduga Gas yang Dikeluhkan Warga – Halaman all

    BPBD Kota Bekasi Belum Temukan Sumber Bau Diduga Gas yang Dikeluhkan Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi masih berupaya untuk mencari sumber bau gas menyusul ramainya keluhan warga terkait bau menyengat yang diduga gas dan oli.

    Kalak BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso mengatakan pihaknya masih belum menemukan sumber bau.

    “Sampai sekarang belum diketahui sumber penyebabnya,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (19/4/2025).

    BPBD kembali menanyakan ke masyarakat di wilayah yang terdampak bau.

    Priadi menyebut sudah menerjunkan tim guna melakukan monitoring ke sejumlah titik.

    Namun hasilnya masih nihil, sumber bau tidak ditemukan.

    “Mustika Jaya, Rawalumbu, Bantargebang, Jatiasih dan Bekasi Selatan sudah kami monitor,” imbuhnya.

    Pihaknya pun mencoba melakukan pemantauan di DAS Kali Bekasi untuk memastikan sungai aman dari pencemaran limbah industri yang menyebabkan bau.

    Dia memastikan di Kali Bekasi tidak tercium bau menyengat.

    “Nggak bau, karena memang tidak terjadi pencemaran di Kali Bekasi,” pungkasnya.

    Pada Jumat sekitar pukul 22.00 WIB, bau gas tercium di hampir seluruh wilayah Bekasi hingga Tambun, menyebabkan rasa pusing dan cemas di kalangan warga yang mulai panik.

    “Aromanya sangat menyengat, baunya sampai ke dalam rumah,” ujar Listya, salah seorang warga Jatibening, Kota Bekasi, yang merasakan bau tersebut.

    Bau tak dikenal ini terus tercium hingga pukul 23.00 WIB, membuat sebagian besar warga khawatir, terutama yang memiliki anak kecil.

  • PGN Telah Cek Bau Gas Misterius di Bekasi, Berikut Hasilnya – Halaman all

    Bau Gas Misterius di Bekasi Diduga Terkait Kebocoran Pipa Gas Pekan Lalu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Sebelum warga Bekasi mencium bau gas pada Jumat malam (18/4/2025), saluran pipa gas di Jalan Bojong Permai Raya terbakar akibat kebocoran pada Jumat pekan lalu.

    BPBD Kota Bekasi masih menyelidiki sumber bau gas tersebut.

    Warga Bekasi dikejutkan dengan bau gas yang sangat menyengat pada Jumat malam (18/4/2025).

    Beberapa laporan datang dari kawasan Rawalumbu, Bantar Gebang, dan Mustika Jaya, membuat warga khawatir akan dampaknya terhadap kesehatan. 

    Hal ini terjadi hanya satu minggu setelah kebakaran yang melibatkan kebocoran saluran pipa gas di Jalan Bojong Permai Raya, Kelurahan Bojong, Rawalumbu, pada Jumat (11/4/2025).

    Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, petugas telah melakukan pemantauan pada Jumat malam (18/4/2025) sekitar pukul 21.50 WIB untuk mengidentifikasi sumber bau gas tersebut. 

    “Kami belum menemukan sumber,” ujar Priadi.

    Ilustrasi bau gas Warga Bekasi mencium bau gas misterius yang diduga terkait dengan kebocoran pipa gas yang terbakar pekan lalu di Jalan Bojong Permai Raya, Rawalumbu. (discovery)

    Kebakaran pipa gas di lokasi tersebut terjadi ketika para pekerja yang sedang melakukan pembongkaran saluran gas tidak sengaja menggali pipa yang bocor, menyebabkan api menyala. 

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bekasi, Abi Hurairah, menjelaskan bahwa api berhasil dipadamkan dengan menggunakan satu unit mobil pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api di area seluas 5 meter persegi. 

    “Saat ini status sudah hijau,” kata Abi pada 11 April 2025.

    Namun, setelah satu minggu pasca kebakaran, bau gas tercium kembali, menambah keresahan warga.

    Listya, seorang warga Rawalumbu, mengungkapkan bahwa bau gas tersebut sangat menyengat hingga tercium di dalam rumahnya. 

    “Bau sampai ke rumah,” ungkapnya.

    Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Irma, warga Alamanda Regency di Tambun Utara. 

    “Mencium bau gas,” katanya. 

    Warga setempat mengkhawatirkan dampak bau gas tersebut terhadap kesehatan mereka. Beberapa warga melaporkan mengalami gejala seperti mual dan pusing setelah terpapar bau gas tersebut.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya