Kementrian Lembaga: BPBD

  • Layanan Darurat 112 Ciamis Sering Terima Laporan Fiktif, Diskominfo Banjar: Menyita Waktu dan Tenaga Petugas!

    Layanan Darurat 112 Ciamis Sering Terima Laporan Fiktif, Diskominfo Banjar: Menyita Waktu dan Tenaga Petugas!

    JABAR EKSPRES – Layanan darurat 112 Kabupaten Ciamis, yang telah beroperasi hampir satu tahun, masih belum optimal dimanfaatkan masyarakat untuk situasi gawat darurat. Alih-alih menjadi solusi, layanan ini justru kerap dijadikan sasaran panggilan iseng (prank call) atau ghost call (panggilan tanpa suara) oleh oknum tidak bertanggung jawab.

    Berdasarkan data operator layanan, dalam seminggu tercatat 35 panggilan masuk ke nomor 112 Ciamis. Namun, 30 di antaranya merupakan panggilan palsu. Salah satu operator layanan darurat 112, Baiqa Munggaran, mengungkapkan, banyak laporan palsu yang diterima, seperti klaim kebakaran di luar wilayah Ciamis atau laporan pohon tumbang di Desa Cigembor yang ternyata fiktif.

    “Contohnya, ada yang melaporkan kebakaran di Tasikmalaya, padahal layanan ini khusus Ciamis. Saat ditanya detail lokasi, mereka malah tertawa,” kata Baiqa pada Jumat (25/4/2024).

    Meski demikian, ia menegaskan bahwa setiap panggilan tetap ditindaklanjuti, termasuk laporan serius seperti evakuasi hewan berbahaya, gangguan listrik, atau kecelakaan yang kemudian diteruskan ke BPBD, Damkar, atau PLN.

    Baiqa menambahkan, mayoritas panggilan iseng diduga berasal dari anak-anak. “Suara di telepon terdengar sangat muda, dan sering disertai gelak tawa di belakangnya,” ujarnya.

    Untuk meminimalisir gangguan, operator telah melacak dan menandai nomor-nomor pelaku prank call, meski belum sampai tahap blacklist.

    Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Ciamis, Hendri Ridwansyah, membenarkan fenomena ini. Menurutnya, prank call bahkan terjadi hampir setiap malam, termasuk laporan hoaks seperti pohon tumbang yang tidak terbukti. “Ini menyita waktu dan tenaga petugas,” ucap Hendri.

    Kendati menjadi sasaran panggilan iseng, layanan 112 Ciamis juga dinilai belum masif digunakan warga untuk keadaan darurat. Dalam satu shift, operator rata-rata hanya menerima 5-10 panggilan. Hendri menjelaskan, hal ini mungkin disebabkan masyarakat lebih memilih menghubungi instansi terkait langsung, seperti Damkar atau polisi.

    “Tidak masifnya laporan belum tentu buruk. Bisa jadi kondisi sedang aman. Namun, kami tetap sosialisasikan bahwa layanan 112 siap membantu 24 jam,” tegasnya.

    Hendri berharap masyarakat lebih bijak menggunakan layanan darurat ini agar sumber daya tidak terbuang untuk menangani prank call. “Kami terus berkoordinasi dengan aparat untuk menindak tegas oknum yang menyalahgunakan nomor darurat,” katanya. (CEP)

  • Sebanyak 114 rumah rusak akibat bencana tanah bergerak di Brebes

    Sebanyak 114 rumah rusak akibat bencana tanah bergerak di Brebes

    Selasa, 22 April 2025 21:16 WIB

    Warga melihat rumah yang rusak dan amblas sedalam 3 meter akibat tanah bergerak di Dukuh Krajan, Desa Mendala, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (22/4/2025). Berdasarkan data BPBD Brebes sebanyak 114 rumah rusak berat dan rusak ringan, tiga fasilitas umum dan dua fasilitas pendidikan rusak serta 439 jiwa terdampak akibat bencana tanah bergerak yang melanda desa tersebut. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/YU

    Warga melihat rumah yang amblas sedalam 3 meter akibat bencana tanah bergerak di Dukuh Krajan, Desa Mendala, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (22/4/2025). Berdasarkan data BPBD Brebes sebanyak 114 rumah rusak berat dan rusak ringan, tiga fasilitas umum dan dua fasilitas pendidikan rusak serta 439 jiwa terdampak akibat bencana tanah bergerak yang melanda desa tersebut. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/YU

    Warga melihat rumah yang rusak akibat tanah bergerak di Dukuh Krajan, Desa Mendala, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (22/4/2025). Berdasarkan data BPBD Brebes sebanyak 114 rumah rusak berat dan rusak ringan, tiga fasilitas umum dan dua fasilitas pendidikan rusak serta 439 jiwa terdampak akibat bencana tanah bergerak yang melanda desa tersebut. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/YU

  • Heboh Buaya Berkeliaran di Ladang Jagung di Bangkalan

    Heboh Buaya Berkeliaran di Ladang Jagung di Bangkalan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor buaya ditemukan lepas dari kandangnya. Beruntung, buaya itu berhasil ditangkap oleh warga sekitar.

    Hal itu dibenarkan oleh Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kabupaten Bangkalan, Arif Surya Atmaja. Pria yang akrab disapa Yayak itu mengaku pihaknya sudah mendatangi lokasi kandang buaya. “Kami sudah kesana dan buayanya sudah masuk kandang lagi. Memang sempat kabur tapi sudah dibawa oleh pemiliknya,” ujarnya, Kamis (24/4).

    Yayak mengatakan, buaya itu kabur diduga kekurangan pasokan makanan. Sehingga hewan predator itu kabur dari kandangnya. “Selain karena lapar, buaya itu ditempatkan ke kandang yang tingkat keamanannya minim sehingga bisa keluar,” imbuhnya.

    Kini, pihaknya berkoordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Surabaya untuk mencari solusi penanganan buaya itu. “Sementara buayanya masih di kandangnya sana di Desa Buddan, Kecamatan Tanah Merah,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Banjir Rendam Rumah Warga di Halmahera Barat, 149 Keluarga Dievakuasi

    Banjir Rendam Rumah Warga di Halmahera Barat, 149 Keluarga Dievakuasi

    Halmahera Barat, Beritasatu.com – Banjir merendam puluhan rumah warga di Desa Togola Sangir dan Desa Tahafo, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Kamis (24/4/2025).

    Warga sempat dibuat panik dan berhamburan meninggalkan rumah-rumah mereka lantaran ketinggian air terus meningkat.

    Pemeritah desa dan Pemeritah Kecamatan Ibu dibantu pihak Kepolisian dan TNI ikut mengevakuasi warga dari rumah mereka ke tempat yang lebih aman.

    Camat Ibu, Wajrin Soleman mengungkapkan sebanyak 149 keluarga di dua desa telah dievakuasi ke tempat aman.

    “Banjir merendam rumah warga di Kecamatan Ibu khususnya di Desa Desa Togola Sangir dan Desa Tahafo, Halmahera Barat. Sebanyak 149 keluarga sudah kami evakuasi  ke tempat yang aman,” ucap Wajrin.

    Dituturkan Wajrin, banjir yang terjadi sejak pagi hari disebabkan tingginya curah hujan yang melanda wilayah Halmahera Barat dini hari. Akibatnya Kali Gaong di desa tersebut meluap dan mengakibatkan dua desa terendam.

    “Selain rumah, banjir juga merencam sekolah dan saat ini masih belum surut,” ujarnya. 

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah turun ke lokasi dan guna melakukan penangan terhadap warga yang terdampak banjir di Halmahera Barat.

  • Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga di Bandar Lampung

    Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga di Bandar Lampung

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Puluhan rumah warga di sejumlah kecamatan rusak akibat angin puting beliung di Kota Bandar Lampung, Lampung, pada Rabu (23/4/2025) petang.

    Peristiwa yang dipicu oleh cuaca ekstrem itu diketahui terjadi selama beberapa menit, sehingga banyak rumah warga yang mengalami kerusakan di bagian atap.

    Adapun kecamatan yang terdampak angin puting beliung di Kota Bandar Lampung, yakni Kecamatan Kemiling, Kecamatan Tanjung Karang Timur dan Kecamatan Teluk Betung Barat.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, cuaca di Kota Bandar Lampung dilaporkan mendung saat angin puting beliung terjadi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung pun mengerahkan delapan regu untuk membantu warga yang terdampak.

    BPBD bersama kepolisian membantu warga membersihkan runtuhan atap rumah yang berserakan pascakejadian.

    Selain itu, petugas juga mengevakuasi pohon yang tumbang menggunakan mesin pemotong kayu.

    Camat Kemiling, Andi Darma Putra mengatakan, 20 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung berada di Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.

    “Untuk sementara, angin puting beliung merusak 20 rumah, pohon menimpa rumah dan ada juga yang atap berterbangan. Data tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari lurah,” kata Andi saat meninjau rumah warga yang terdampak angin puting beliung.

    Andi menjelaskan, berdasarkan laporan saat ini, intensitas kerusakan yang terjadi di Kecamatan Kemiling masuk dalam kategori sedang.

    Adapun wilayah yang paling terdampak angin puting beliung adalah Kelurahan Kemiling Raya.

    Menurut Andi, kerugian akibat angin puting beliung itu ditaksir mencapai Rp 10 juta-Rp 15 juta setiap rumah.

    Hingga Kamis (24/4/2025) siang, petugas gabungan dari BPBD, kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bandar Lampung bergotong royong mengevakuasi pohon yang tumbang menimpah rumah warga.

    Pihak Kecamatan Kemiling akan mendata warga yang terdampak angin puting beliung untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung. Warga pun diimbau untuk selalu waspada dengan menghindari berada di dekat pohon besar.

  • Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 April 2025

    Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter Surabaya 24 April 2025

    Gunung Semeru Meletus 5 Kali Kamis Pagi, Kolom Abu Setinggi 700 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Kamis (24/4/2025).
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa
    Gunung Semeru
    mengalami erupsi sebanyak 5 kali sejak pukul 00.00 hingga 09.00 WIB.
    Erupsi
    pertama terjadi pada pukul 01.32 WIB dengan letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 600 meter di atas puncak kawah yang mengarah ke barat daya.
    Disusul pada pukul 06.03 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi berupa kolom abu berintensitas tebal dengan tinggi 700 meter yang juga mengarah ke barat daya.
    Selanjutnya, terjadi 3 kali erupsi secara berurutan dengan tinggi letusan 600 meter pada pukul 07.28, 07.49, dan 08.28 WIB.
    “Terjadi
    erupsi Gunung Semeru
    pada hari Kamis, 24 April 2025 pukul 06.03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” kata petugas PPGA Semeru, Ghufron Alwi, dalam keterangan tertulis pada Kamis (24/4/2025).
    Sebagai informasi, pada Selasa (23/4/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 38 kali.
    Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buaya Peliharaan Berukuran 2,5 Meter Lepas, Gegerkan Warga di Bangkalan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 April 2025

    Buaya Peliharaan Berukuran 2,5 Meter Lepas, Gegerkan Warga di Bangkalan Surabaya 24 April 2025

    Buaya Peliharaan Berukuran 2,5 Meter Lepas, Gegerkan Warga di Bangkalan
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Seekor
    buaya muara
    milik warga
    Desa Buddan
    , Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten
    Bangkalan
    , Jawa Timur, lepas dari kandang.
    Buaya itu lalu memasuki area ladang jagung yang berada di sekitar permukiman warga.
    Camat Tanah Merah, Heri Arifin, mengatakan, usai mendapat laporan itu, pihaknya bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Tanah Merah mendatangi pemilik buaya.
    Di tempat itu, Heri melihat buaya yang sebelumnya lepas sudah ditangkap dan dimasukkan ke dalam kandang.
    “Tadi kami ke sana, informasi dari pemilik, gigi buaya juga sudah tidak ada, jadi sudah jinak,” ungkapnya, Kamis (24/4/2025).
    Heri mengaku, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang menangani satwa.
    Sehingga, keberadaan buaya itu nantinya tidak membahayakan warganya.
    “Kami akan koordinasi dan meminta petunjuk pada instansi yang menangani satwa ini. Untuk sementara, kami bersama Muspika mengamankan buaya itu dan memastikan agar tidak membahayakan siapapun,” imbuhnya.
    Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Arif Rahman Surya Atmaja, mengatakan buaya tersebut peliharaan warga setempat.
    “Ya betul, ada
    buaya muara
    lepas dari kandang. Buaya itu dipelihara oleh Parman, warga di Desa Buddan. Saat ini sudah ditangkap dan dimasukkan ke kandang,” ujarnya.
    Diketahui, buaya berukuran 2,5 meter itu dipelihara oleh Parman sejak ukurannya masih kecil.
    Buaya muara
    diperoleh Parman saat mencari ikan di Sungai Tangkel, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan pada 2016 lalu.
    “Menurut informasi pemilik, buaya itu dipelihara sejak kecil dan ditaruh di kandang sebelah rumahnya,” imbuhnya.
    Buaya itu dipelihara di kandang bekas kolam ikan setinggi paha orang dewasa. Sedangkan bagian atasnya hanya ditutupi kawat.
    Diduga, buaya tersebut lapar sehingga kabur ke luar kandang untuk mencari makan.
    Saat ini, pihak BPBD Kabupaten Bangkalan sedang melakukan koordinasi dengan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Tanjung Perak, Surabaya, untuk proses
    evakuasi buaya
    .
    “Kami hari ini akan koordinasi dengan BPSPL Surabaya agar ada solusi untuk buaya tersebut akan dibawa ke mana. Untuk pemilik juga sudah bersedia untuk buayanya dievakuasi,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gudang Rongsokan di Mojokerto Terbakar, Merembet ke Kamar Santri

    Gudang Rongsokan di Mojokerto Terbakar, Merembet ke Kamar Santri

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah gudang dan penggilingan rongsokan di Dusun Simpang, Desa Sidoharjo, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Rabu (23/4/2025) terbakar. Tak hanya membakar gudang dan penggilingan rongsokan, api juga merembet ke kamar santri.

    Pasalnya, tepat di samping gudang dan penggilingan rongsokan milik Danang tersebut berdiri Pondok Pesantren (Ponpes) Tsamrotul Huda. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB tersebut juga menyebabkan beberapa kamar santri di lantai dua ikut terbakar. Beruntung tidak ada korban dalam kebakaran tersebut.

    Pasalnya, saat kejadian para santri tidak berada di dalam kamar melainkan sedang mengaji di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Para santri kemudian dievakuasi setelah menyadari kobaran api mendekat ke area ponpes. Ada lima unit mobil pemadam kebakaran (PMK) diterjunkan ke lokasi kebakaran.

    Lima unit mobil PMK tersebut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, serta tiga unit dari perusahan. Yakni Intidragon, Gama dan PG Gempolkrep. Petugas berjibaku memadamkan api yang membakar gudang dan penggilingan rongsokan dan kamar santri.

    “Api awalnya terlihat dari gudang rongsokan di samping kamar santri, lalu menjalar ke lantai dua pondok bagian kamar santri. Saat kejadian, anak-anak langsung lari keluar, iya ada suara ledakan dari pagi. Sudah dilaporkan ke Kepala Desa dan sore terbakar,” ungkap salah satu wali santri, Siti Aminah (60).

    Sementara itu, Komandan Regu Pos I PMK BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto menjelaskan, area yang terbakar di gudang dan penggilingan rongsokan yang dipenuhi tumpukan rongsokan. Seperti kardus dan kertas, dengan estimasi luas sekitar 4 x 8 meter persegi.

    “Petugas sempat kesulitan karena akses jalan masuk sempit dan hanya satu arah. Kami bahkan harus menjebol tembok sebelah utara agar selang air bisa masuk ke lokasi. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” tegasnya. [tin/ian]

  • BREAKING NEWS 1 Rumah Kebakaran di Blora, Diduga Lupa Matikan Kompor

    BREAKING NEWS 1 Rumah Kebakaran di Blora, Diduga Lupa Matikan Kompor

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Kebakaran rumah warga terjadi di Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Rabu (23/4/2025).

    Kabid Damkar Satpol PP Blora, Hariyanto Purnomo, mengatakan peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB.

    “Yang terbakar rumah bapak Jupri. Kronologinya itu, istri bapak Jupri itu saat itu sedang memasak di kompor, terus ditinggal menjemput anaknya sekolah. Tapi kompor lupa dimatikan.”

    “Lalu ada tetangga korban yang melihat api sudah menjalar ke gebyok (dinding) kayu. Melihat itu, tetangga korban langsung berteriak minta tolong dan warga berdatangan untuk membantu,” jelasnya, saat dikonfirmasi Tribunjateng.

    Kemudian, ada salah seorang warga yang berinisiatif melaporkan kejadian itu ke damkar, untuk membantu pemadaman api.

    “Menerima laporan itu, kami langsung menugaskan damkar pos Randublatung untuk ke lokasi kejadian dan membantu pemadaman api. Sesampainya di lokasi petugas langsung berjibaku memadamkan api, dan sekira 30 menit kemudian api berhasil dipadamkan.”

    “Kami mengerahkan 1 mobil damkar dan 1 water supply dengan 6 personil damkar, dari BPBD juga mengirimkan 1 unit tanki air untuk membantu pemadaman,” jelasnya.

    Hariyanto menyampaikan akibat kebakaran itu korban mengalami kerugian sekira Rp 35 juta.

    “Penyebab kebakaran karena istri korban menyalakan kompor, lupa dimatikan saat ditinggal menjemput sekolah anaknya.”

    “Posisi kompor di rumah bagian tengah, jadi yang terbakar rumah bagian tengah,” paparnya.(Iqs)

  • Warga Pulau Bawean Gresik Terima Bantuan Ratusan Unit Rumah Tahan Gempa

    Warga Pulau Bawean Gresik Terima Bantuan Ratusan Unit Rumah Tahan Gempa

    Gresik (beritajatim.com)- Sebanyak 109 unit rumah tahan gempa diserahkan ke warga Pulau Bawean Gresik. Penyerahan ini merupakan bagian dari program bantuan stimulan perbaikan, dan pembangunan kembali rumah yang rusak akibat gempa.

    Rumah berkonstruksi tahan gempa tersebut menggunakan material bata ringan. Rumah ini didesain sesuai kebutuhan dan harapan warga, serta telah melalui uji ketahanan terhadap gempa dengan magnitudo hingga 8 skala richter. Targetnya, seluruh rumah rampung pada akhir April 2025.

    “Kami serahkan kunci rumah yang telah selesai dibangun. Ini adalah hasil gotong royong dan kolaborasi antara BPBD dan Dinas CKPKP. Rumah ini tidak hanya layak huni, tapi juga tahan gempa. Semoga bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga,” ujar Wabup Gresik, dr. Asluchul Alif, Rabu (23/4/2025).

    Rumadi salah satu warga yang menerima bantuan ini mengatakan, dirinya terharu dan bersyukur mendapat bantuan. Pasca rumahnya roboh akibat gempa bumi.

    “Setelah diperbaiki saya senang sekali, sangat bersyukur. Kalau bukan karena bantuan dari pemerintah, tidak mungkin rumah saya bisa dibangun lagi,” katanya.

    Selama ini lanjut dia, dirinya tinggal di rumah pamannya. Insya Allah nanti akan saya tempati bersama istri dan anak saya. Semoga tidak ada gempa lagi.

    “Saat perbaikan saya tinggal sementara di rumah saudara. Alhamdulillah setelah selesai saya kembali lagi ke rumah sendiri,” paparnya.

    Program rumah tahan gempa ini, menjadi langkah nyata Pemda Gresik dalam pemulihan pasca-bencana dan membangun kembali kehidupan warga dengan hunian yang lebih aman, dan tangguh terhadap bencana. [dny/aje]