Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kemenhub Libatkan KNKT Selidiki Pemicu Kecelakaan Bus ALS yang Tewaskan 12 Penumpang – Halaman all

    Kemenhub Libatkan KNKT Selidiki Pemicu Kecelakaan Bus ALS yang Tewaskan 12 Penumpang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab laka maut yang melibatkan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025).

    “Saat ini Ditjen Hubdat tengah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Dinas Perhubungan setempat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mendalami penyebab kecelakaan tersebut,” kata Plt. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani dalam keterangannya, Selasa.

    Ahmad Yani menyatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) yang terjadi di Jalan Lintas Padang Panjang.

    Insiden kecelakaan tunggal ini menyebabkan 12 penumpang tewas dan 12 luka. Bus mengangkut 48 penumpang.

    “Saat ini Petugas gabungan segera dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi para korban,” jelas dia.

    Setelah ditelusuri lebih lanjut melalui aplikasi Mitra Darat, bus ALS yang mengalami kecelakaan di Padang Panjang ini ternyata tidak memiliki izin operasi. Namun, masa uji berkala berlaku hingga 14 Mei 2025.

    Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan. 

    “Diimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone,” terangnya.

    Bus ALS jurusan Medan-Bekasi nomor bodi 285 yang mengalami kecelakaan tunggal di Padang Panjang, Sumatera Barat, mengangkut 48 penumpang, Selasa pagi pukul 08.15 WIB, 6 Mei 2025.

    Dari 48 penumpang, sebanyak 12 penumpang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka.  Lokasi kecelakaan berada di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.

    Pasca kecelakaan ini polisi mengamankan sopir dan kernet. Proses evakuasi bus dan penumpang yang tewas dan luka masih terus berlangsung. Polisi melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi kejadian.

    Bus ALS berplat nomor B7512 FGA ini diduga hilang kendali dan mengalami rem blong, sebelum mengalami kecelakaan. 

    Kecelakaan tunggal bus ALS nomor bodi 285 jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa pagi pukul 08.15 WIB, 6 Mei 2025. Bus mengangkut 48 penumpang, sebanyak 23 penumpang meninggal dunia dan 23 penumpang luka-luka.  (Kolase Tribunnews)

    Bus kemudian terpelanting ke kiri. Kerasnya benturan menyebabkan bodi dan kabin bus terbelah. Lokas kecelakaan bus ini tidak jauh dari Terminal Bus Padangpanjang. 

    Semua korban sudah dibawa ke RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi Padang Panjang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Petugas gabungan bekerja keras mengeluarkan korban dari badan bus yang terguling, termasuk sejumlah jenazah korban tewas.
    Evakuasi penumpang melibatkan petugas kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, tim medis rumah sakit dan Puskesmas, Dishub Padang Panjang, Satpol PP serta masyarakat.

     

  • Kecelakaan Maut Bus ALS Rute Medan

    Kecelakaan Maut Bus ALS Rute Medan

    GELORA.CO – Kecelakaan maut terjadi di depan Terminal Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatera Barat pada Selasa, 6 Mei 2025. Bus ALS dengan nomor polisi B 7512 FGA yang melayani rute Medan-Bekasi via Padang mengalami rem blong saat menuruni jalan sebelum terminal. Akibat kecelakaan itu 12 orang tewas dan 23 orang lainnya luka-luka.

    “Dugaan sementara, jika rem tidak blong, bus hendak masuk ke terminal. Karena rem blong, bus melewati terminal dan menabrak tembok di samping puskesmas,” ujar Kasat Lantas Polres Padang Panjang, Iptu Jamalludin, saat dihubungi Tempo pada Selasa, 6 Mei 2025.

    Dari total korban sementara yang berhasil dievakuasi ada 35 orang, dengan 12 orang meninggal dunia, terdiri dari tujuh laki-laki termasuk satu anak dan lima perempuan termasuk satu anak. Sementara, 23 korban lainnya mengalami luka-luka, dengan rincian 17 laki-laki dan 6 perempuan.

    “Kami telah melakukan olah TKP bersama Tim Ahli Analisis Kecelakaan (TAA) Polda Sumbar untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini. Jumlah penumpang belum bisa dipastikan,” ujarnya.

    Pihak kepolisian telah mengamankan sopir dan kernet bus untuk pemeriksaan, termasuk tes urine. Korban kecelakaan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang dengan bantuan dari berbagai pihak termasuk SAR Padang, Damkar, BPBD, Satpol PP, Dishub, PMI, dan Brimob.

    Polres Padang Panjang juga telah mendirikan pos DVI (Disaster Victim Identification) di RSUD serta menyiapkan tim trauma healing dari psikolog RSUD dan Polda untuk membantu korban. Koordinasi dengan Jasa Raharja juga telah dilakukan untuk pengurusan asuransi korban.

    Posko bersama penanganan kecelakaan telah didirikan di RSUD Padang Panjang untuk memudahkan koordinasi penanganan korban dan keluarga.

    Pihak kepolisian mengimbau kepada perusahaan bus untuk selalu melakukan pemeriksaan kendaraan secara berkala, terutama sistem pengereman untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang. (*)

  • Badan Bus ALS yang Kecelakaan di Padang Panjang Sampai Terbelah, 12 Tewas – Halaman all

    Badan Bus ALS yang Kecelakaan di Padang Panjang Sampai Terbelah, 12 Tewas – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, PADANGPANJANG – Bus ALS jurusan Medan-Bekasi nomor bodi 285 yang mengalami kecelakaan tunggal di Padang Panjang, Sumatera Barat, mengangkut 48 penumpang, Selasa pagi pukul 08.15 WIB, 6 Mei 2025.

    Dari 48 penumpang, sebanyak 12 penumpang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka. 

    Lokasi kecelakaan berada di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang.

    Pasca kecelakaan ini polisi mengamankan sopir dan kernet. Proses evakuasi bus dan penumpang yang tewas dan luka masih terus berlangsung. Polisi melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi kejadian.

    Bus ALS berplat nomor B7512 FGA diduga hilang kendali dan mengalami rem blong, sebelum mengalami kecelakaan. 

    Bus kemudian terpelanting ke kiri. Kerasnya benturan menyebabkan bodi dan kabin bus terbelah. Lokas kecelakaan bus ini tidak jauh dari Terminal Bus Padangpanjang. 

    “Data sementara sebanyak 12 orang meninggal dunia dari kecelakaan bus di Bukit Surungan,” kata Brigadir Ilham Wahyudi dari tim penyidik laka lantas Polresta Padang Panjang.

    Dari 12 korban meninggal dunia, dua orang di antaranya adalah anak-anak. “Satu laki-laki, satu perempuan,” kata Brigadir Ilham.

    Sedangkan sisanya orang dewasa sebanyak 10 orang. “Total semua, tujuh laki-laki dan lima perempuan,” terang Ilham.

    KECELAKAAN BUS ALS – Kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. Dari peristiwa ini, setidaknya 12 orang tewas dan sebagian penumpang dilarikan ke rumah sakit. (TRIBUN PADANG/ MUHAMMAD IQBAL)

    Semua korban sudah dibawa ke RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi Padang Panjang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Petugas gabungan bekerja keras mengeluarkan korban dari badan bus yang terguling, termasuk sejumlah jenazah korban tewas.

    Saat kecelakan, posisi badan bus terbanting ke kiri dalam perjalanan dari Bukittinggi menuju Kota Padang tidak jauh dari UPTD Puskesmas Bukit Surungan.

    BUS ALS – Proses evakuasi korban dari kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. (Muhammad Iqbal/TribunPadang)

    Evakuasi penumpang melibatkan petugas kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, tim medis rumah sakit dan Puskesmas, Dishub Padang Panjang, Satpol PP serta masyarakat.

    Kasi Ops Kantor SAR Padang, Hendri, mengatakan bahwa telah diterima adanya kecelakaan bus terbalik di Jalan Raya Padang Panjang.

    “Kami menerima informasi dari Damkar Padang Panjang,” kata Hendri, dalam keterangan tertulisnya.

    Kantor SAR Padang Panjang menerima informasi kecelakaan pada pukul 08.40 WIB.

    Hendri mengirimkan sebanyak 15 orang petugas untuk membantu proses evakuasi.

    “Ada delapan orang dari tim Rescue Basarnas Padang, dan tujuh orang dari rescue Pos SAR 50 Kota,” ujar Hendri.

    Laporan Reporter Tribun Padang: Muhammad Iqbal 

     

     

     

     

  • BREAKING NEWS: Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, 12 Orang Tewas – Halaman all

    BREAKING NEWS: Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, 12 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, – Terjadi kecelakaan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi.

    Dari peristiwa ini, setidaknya 12 orang tewas dan sebagian penumpang dilarikan ke rumah sakit.

    “Data sementara sebanyak 12 orang meninggal dunia dari kecelakaan bus di Bukit Surungan,” kata kata Penyidik Laka Lantas Polresta Padang Panjang, Brigadir Ilham Wahyudi dikutip dari TribunPadang.

    Dari 12 korban meninggal dunia, dua orang di antaranya adalah anak-anak.

    “Satu laki-laki, satu perempuan,” kata Brigadir Ilham.

    Sedangkan sisanya orang dewasa sebanyak 10 orang.

    “Total semua, tujuh laki-laki dan lima perempuan,” terang Ilham.

    Ilham menyebut, semua korban sudah dibawa ke RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi Padang Panjang untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Saat Tribunpadang.com sampai di lokasi, kondisi jalur dua, di lokasi bus rebah ke arah kiri sudah dipenuhi oleh petugas.

    Mulai dari pihak kepolisian, BPBD, Damkar, PMI, tim medis dari pihak rumah sakit atau puskesmas, Dishub, Satpol PP hingga masyarakat.

    Terlihat juga tim gabungan tersebut mengevakuasi korban yang berada di dalam bus.

    Dari sisi kanan bus, yang setelah kecelakaan berada di bagian atas. Tampak tim gabungan memasang rantai untuk menarik bus agar normal kembali.

    Dilihat dari bagian depan bus, terlihat seperti lorong lantaran kaca depan pecah dan kursi-kursi sudah dikeluarkan oleh tim gabungan.

    Untuk kondisi bus sendiri cukup parah, bagian kiri mobil hancur, semua kaca pecah.

    Tampak juga, beberapa korban sudah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia dari dalam bus oleh tim gabungan.

    Sementara itu, mobil ambulans juga sudah bersiap membawa korban ke RS Yarsi Padang Panjang.

    Informasi sementara dari beberapa masyarakat beserta petugas di lokasi, bus dari Medan dengan tujuan Jakarta.

    Saat ini, tim gabungan juga berusaha melakukan penderekan menggunakan mobil Dishub.

    Diduga Rem Blon

    Dugaan gagal fungsi pengereman atau rem blong menjadi penyebab satu unit bus ALS mengalami kecelakaan tunggal.

    Peristiwa Kecelakaan Bus ALS sekitar pukul 08.30 WIB ini menyebabkan badan bus terguling.

    Berdasarkan laporan personil Sat Lantas Polres Padang Panjang, Brigadir Yudha, kecelakaan tersebut terjadi akibat gagal fungsi pengereman.

    “Telah terjadi laka lantas satu unit bus ALS yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman,” terangnya.

    Sementara itu, akibat kejadian kecelakaan tersebut, arus lalu lintas tersendat di lokasi karena proses evakuasi.

    Oleh karena itu, arus lalu lintas di TKP dialihkan dari kedua arah.

    “Untuk sementara arus lalu lintas dialihkan. Kendaraan yang datang dari arah Bukittinggi menuju Padang, sampai di Terminal akan diarahkan ke dalam kota,” jelasnya.

    “Begitupun arah sebaliknya, kendaraan dari Padang menuju Bukittinggi bisa lewat masuk ke dalam kota

    Kasi Ops Kantor SAR Padang, Hendri, mengatakan bahwa telah diterima adanya kecelakaan bus terbalik di Jalan Raya Padang Panjang.

    “Kami menerima informasi dari Damkar Padang Panjang,” kata Hendri, dalam keterangan tertulisnya.

    Kantor SAR menerima informasi kecelakaan pada pukul 08.40 WIB.

    Hendri mengirimkan sebanyak 15 orang petugas untuk membantu proses evakuasi.

    “Ada delapan orang dari tim Rescue Basarnas Padang, dan tujuh orang dari rescue Pos SAR 50 Kota,” ujar Hendri.

    Saat ini petugas sedang dalam perjalanan menuju lokasi kecelakaan bus tersebut.

    “Petugas sudah berangkat dari pukul 08.50 WIB,” sebutnya.

    Untuk kronologis sementara, bus datang dari arah Bukittinggi menuju Padang.

    “Informasi sementara, bus menabrak warga, sehingga membutuhkan evakausi,” katanya.

     

  • Rumah Ibu Tunggal di Sukaraja Ambruk Dihantam Hujan Deras, Butuh Bantuan Perbaikan

    Rumah Ibu Tunggal di Sukaraja Ambruk Dihantam Hujan Deras, Butuh Bantuan Perbaikan

    JABAR EKSPRES – Sebuah rumah milik Dede Aisyah, janda dengan tiga anak, ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kampung Pasir Jambu, Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Minggu (4/5) dini hari.

    Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, insiden terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. “Bangunan memang sudah rapuh karena lama tidak diperbaiki. Hujan dan angin mempercepat kerusakannya,” jelas Adam, Senin (5/5).

    Kerusakan meliputi dinding dan atap di bagian kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Meski tidak ada korban jiwa, rumah dikategorikan rusak sedang dan tidak layak huni. Dede dan ketiga anaknya kini mengungsi di rumah tetangga.

    Petugas BPBD telah mendatangi lokasi untuk asesmen serta menyalurkan bantuan sembako.

    Dede mengisahkan saat kejadian, ia terbangun karena mendengar suara retakan. “Saya langsung bangunin anak-anak dan keluar rumah buat selamatin diri,” ujarnya.

    Suaminya meninggal dunia saat bertugas sebagai petugas KPPS pada Pemilu 2024 lalu. Kini, Dede hanya mengandalkan pekerjaan serabutan dan berharap ada bantuan dari pemerintah.

    “Harapan saya, rumah ini bisa dibangun kembali. Saya sendiri tidak punya biaya untuk perbaikan,” ungkapnya dengan pasrah.

  • Pria di Sleman Meninggal Tertimpa Pohon, Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        5 Mei 2025

    Pria di Sleman Meninggal Tertimpa Pohon, Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang Yogyakarta 5 Mei 2025

    Pria di Sleman Meninggal Tertimpa Pohon, Dampak Hujan Deras Disertai Angin Kencang
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten
    Sleman
    , Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (5/5/2025) sore.
     
    Akibat cuaca ekstrem ini, sejumlah pohon tumbang dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
    “Satu orang meninggal atasnama Bukirno Budi Hartono alamat Kalijeruk, Widodomartani, Ngemplak, Sleman,” ujar Bambang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro.
    Menurut Bambang, saat hujan deras mengguyur wilayah Kapanewon Ngemplak, korban sedang berada di area sawah untuk menutup aliran air.
    Tiba-tiba, sebuah pohon Sengon berdiameter sekitar 30 cm tumbang dan menimpa korban.
    “Kondisi korban henti nafas dan henti nadi,” ucapnya.
    Selain menelan korban jiwa, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang yang menimpa rumah dan kendaraan warga.
    Di Bokoharjo, Kapanewon Prambanan, sebuah pohon Beringin berdiameter 90 cm dilaporkan tumbang dan menimpa sebuah mobil.
    “Bokoharjo, Prambanan hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan pohon Beringin diameter 90 Cm menimpa kendaraan roda empat,” kata Bambang.
    Sementara di Kapanewon Ngemplak, tercatat dua kejadian pohon tumbang yang menimpa teras rumah warga, dan satu kejadian lainnya menimpa bagian utama rumah.
    Bambang menyebut beberapa pohon tumbang sudah ditangani, namun sebagian lainnya masih dalam proses evakuasi oleh personel gabungan dari BPBD Sleman, TRC BPBD DIY, Tagana Sleman, relawan, serta warga sekitar.
    “BPBD Sleman koordinasi dengan pihak terkait dan distribusi bantuan darurat,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Hebat Landa PT HWI Jepara, Ratusan Motor Buruh Pabrik Hangus
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Mei 2025

    Kebakaran Hebat Landa PT HWI Jepara, Ratusan Motor Buruh Pabrik Hangus Regional 5 Mei 2025

    Kebakaran Hebat Landa PT HWI Jepara, Ratusan Motor Buruh Pabrik Hangus
    Tim Redaksi
    JEPARA, KOMPAS.com

    Kebakaran hebat
    terjadi di area parkir PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025) sore.
    Insiden tersebut menyebabkan ratusan sepeda motor milik buruh pabrik terbakar.
    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, mengatakan kebakaran bermula dari sebuah warung makan di samping area pabrik sekitar pukul 15.00 WIB.
    Api kemudian merembet ke tiga warung lain sebelum akhirnya menyambar ke lokasi parkir motor.
    “Dugaan ledakan kompor di warung yang merembet ke warung lainnya dan tempat parkir. Empat warung ludes dan ratusan motor terparkir terbakar. Kami masih dalami ini,” kata Faizal saat dihubungi melalui ponsel.
    Kepala Pelaksana BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, menyampaikan bahwa proses pemadaman berlangsung selama dua jam, dengan menerjunkan empat unit mobil pemadam kebakaran.
    Dari hasil pendataan, sebanyak 150 unit sepeda motor dilaporkan hangus terbakar, dengan luas area terdampak mencapai sekitar 20 x 50 meter.
    “Kerugian ditaksir Rp 2,2 miliar,” ujar Arwin.
    Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab utama kebakaran.
    Sementara itu, petugas tengah memverifikasi data kendaraan yang terbakar dan mendata kerugian korban.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sosok Galuh Widyasmoro, Bunuh Kekasihnya Remi Yuliana Putri di Denpasar, Dendam Dihina – Halaman all

    Sosok Galuh Widyasmoro, Bunuh Kekasihnya Remi Yuliana Putri di Denpasar, Dendam Dihina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Galuh Widyasmoro yang tega bunuh kekasihnya sendiri Remi Yuliana Putri di Sidakarya, Denpasar, Bali.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Galuh Widyasmoro merupakan pria muda kelahiran 1999 atau kini berusia 26 tahun.

    Ia bukanlah warga asli Denpasar, Bali.

    Galuh Widyasmoro tercatat sebagai warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

    Di Pulau Dewata, pelaku bekerja sebagai sopir online.

    Galuh Widyasmoro tega membunuh kekasihnya Remi Yuliana Putri.

    Perempuan berumur 36 tahun itu juga sehari-hari berprofesi sama seperti kekasihnya.

    Sementara motif kasus ini karena pelaku menaruh dendam ke korban.

    Ia sakit hati dihina dengan kata tak pantas.

    Kasus pembunuhan bermula saat jasad Remi ditemukan dalam mobil, pada Rabu 30 April 2025 sekitar pukul 11.30 Wita lalu.

    Mobil merk Terios warna merah marun bernopol DK 1662 ACT itu terparkir depan bangunan kosong di Jalan Kerta Dalem, Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar.

    Saksi mata yang menemukan jasad Remi kemudian melaporkannya ke pihak berwenang.

    Koordinator Ambulans BPBD Denpasar, Dewa Mahendra menyebut, korban tewas karena dibunuh.

    “Kejadian fantastis diduga pembunuhan. Kondisi meninggal dunia dengan luka tusuk di leher kiri,” bebernya, dikutip dari Tribun-Bali.com, Senin (5/5/2025).

    Jasad Remi dibawa petugas ke  Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar guna pemeriksaan lebih lanjut.

    Sementara identitas korban diketahui berasal dari Surabaya dan tinggal di alamat Jalan Tukad Buana III No 51 Denpasar.

    Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo memastikan, Remi tewas karena dibunuh oleh kekasihnya, Galuh Widyasmoro.

    Pelaku melarikan diri ke tanah kelahirannya usai kejadian.

    Jajaran kepolisian melakukan pengejaran hingga Kota Solo, Jawa Tengah.

    Aksi penangkapan Galuh Widyasmoro berjalan dramatis.

    “Tersangka melawan, bahkan mobil kami sampai tabrak-tabrakan, kami lakukan tindakan tegas terukur karena tersangka melakukan perlawanan,” jelas Kompol Laorens, dikutip dari Tribun-Bali.com.

    Polisi lantas membawa pelaku ke Bali dengan sejumlah barang bukti termasuk pisau.

    Benda tajam tersebut cocok dengan luka yang ada di leher korban.

    “Barang bukti ditemukan pisau ini posisi di dalam mobil dengan darah di TKP semua di dalam.”

    “Dari hasil autopsi penyebab kematian korban karena luka tusuk di leher sebelah kiri panjangnya 9 cm, ditusuk korban pas pembuluhnya,” jelasnya.

    PEMBUNUHAN DI DENPASAR – Penemuan jenazah perempuan di di Jalan Kerta Dalem, Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Rabu 30 April 2025 sekitar pukul 11.30 Wita. (Istimewa/BPBD Denpasar)

    Kapolresta Denpasar, Kombes Pol M. Iqbal Simatupang mengungkap motif pembunuhan terhadap Remi.

    Semua bermula saat Galuh Widyasmoro menyimpan dendam ke korban

    Keduanya juga sempat cekcok di dalam mobil yang terjadi Kamis malam (1/5/2025), saat korban dan pelaku tengah berada di kawasan Goa Gong, Jimbaran. 

    Pelaku kepada polisi mengaku sakit hati karena dihina di dalam grup WA para sopir online.

    Singkat cerita, pelaku merencanakan pembunuhan dengan mengambil sebilah pisau sepanjang 27 cm dari rumah pamannya tiga hari sebelum kejadian pembunuhan.

    Pada Kamis (1/5/2025), keduanya sempat makan bersama di dalam mobil sebelum menuju lokasi kejadian. 

    Namun, pertengkaran kembali memanas hingga akhirnya pelaku menikam leher kiri korban dengan pisau, menyebabkan luka sedalam 9 cm. 

    Korban sempat melawan, namun tak berdaya dan akhirnya tewas di tempat.

    Setelah memastikan korban meninggal, pelaku memindahkan jenazah ke kursi belakang mobil, lalu membawa kendaraan tersebut ke kawasan Jalan Kerta Dalem. 

    Ia sengaja memarkir mobil di dekat tempat yang akrab dengan korban agar tidak langsung mencurigakan.

    “Motif pembunuhan adalah dendam pribadi dan masalah ekonomi. Ini pembunuhan berencana,” ungkap Kombes Pol M. Iqbal, dikutip dari Instgaram @polrestadenpasar.

    Polisi menjerat Galuh Widyasmoro dengan tiga pasal sekaligus.

    Yakni, pasal 340 KUHP, pasal 338 KUHP, dan Pasal 365 ayat (3) KUHP.

    Ia kini terancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Penangkapan Pelaku Pembunuhan di Sidakarya Berlangsung Sengit, Tabrak-tabrakan Mobil Polisi & Pelaku

    (Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Bali.com/Adrian Amurwonegoro)

  • BPBD Imbau Masyarakat Pesisir Kotawaringin Timur Waspada Banjir Rob

    BPBD Imbau Masyarakat Pesisir Kotawaringin Timur Waspada Banjir Rob

    SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai potensi terjadinya banjir rob atau pasang besar air laut dan dampaknya.

    “Kami mendapat laporan terjadi air pasang tinggi di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Kami mengimbau masyarakat waspada, khususnya dalam hal keselamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Antara, Minggu, 4 Mei. 

    Banjir akibat pasang air Sungai Mentaya sering terjadi, khususnya di wilayah selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara.

    Geografis empat kecamatan ini dekat dengan muara laut, bahkan dua kecamatan tepat berada di pesisir laut yakni Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.

    Beberapa kawasan terimbas air pasang, di antaranya jalan di bantaran sungai di Desa Jaya Kelapa dan Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan hingga menyebabkan sejumlah rumah warga terendam. Selain itu, kenaikan debit sungai juga terjadi di desa dan kecamatan lainnya di wilayah selatan.

    Pasang besar Sungai Mentaya merupakan imbas pasang air laut. Meski ini sering terjadi, namun masyarakat diharapkan selalu waspada agar tidak sampai terjadi hal yang tidak diinginkan.

    Keselamatan harus selalu menjadi perhatian utama. Kejadian membahayakan harus dicegah, seperti ancaman korban tenggelam maupun serangan satwa liar seperti buaya yang kini makin sering muncul. Bahkan Sabtu (3/5) terjadi serangan buaya terhadap seorang warga Desa Bagendang Tengah, untungnya korban berhasil selamat.

    Berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), kata Multazam, dijelaskan bahwa fenomena “Super New Moon” berdampak pada potensi meningkatnya ketinggian air laut maksimum di beberapa daerah, termasuk wilayah pesisir Kalimantan Tengah.

    Super New Moon adalah kondisi ketika bulan berada pada titik terdekatnya degan bumi saat terjadi fase bulan baru. Selama peristiwa ini, karena jarak bulan sedikit lebih dekat, maka bulan akan sedikit lebih besar dari biasanya.

    Dampak dari fenomena alam ini, masyarakat diimbau mewaspadai potensi potensi banjir rob.

    Untuk prediksi ketinggian pasang pada bulan ini dominan lebih tinggi dari pada biasanya dan keadaan pasang tertinggi, khususnya daerah Kalimantan Tengah diperkirakan akan berpotensi terjadi pada 10 hari pertama dan akhir Mei.

    “Kami terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait sebagai antisipasi dan mencegah hal yang tidak diinginkan. Kami juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan,” demikian Multazam.

  • Banjir Besar Terjang 5 Kecamatan di Berau, Puluhan Ribu Warga Terdampak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Mei 2025

    Banjir Besar Terjang 5 Kecamatan di Berau, Puluhan Ribu Warga Terdampak Regional 4 Mei 2025

    Banjir Besar Terjang 5 Kecamatan di Berau, Puluhan Ribu Warga Terdampak
    Tim Redaksi
    BERAU, KOMPAS.com
    – Banjir besar kembali menerjang Kabupaten Berau,
    Kalimantan Timur
    .
    Sedikitnya lima kecamatan terdampak banjir kiriman dari hulu sungai yang terjadi akibat hujan deras sejak beberapa hari terakhir.
    Kecamatan Kelay, Segah, Sambaliung, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur menjadi wilayah yang terdampak, dengan ribuan warga terpaksa mengungsi dan mengalami kerugian materiil.
    “Banjir ini kiriman dari hulu, terutama dari wilayah Kelay. Debit airnya tinggi karena hujan deras di hulu sungai, ditambah kondisi air pasang dan curah hujan yang masih tinggi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
    BPBD Berau
    , Nopian Hidayat, melalui telepon kepada Kompas.com, Minggu (4/5/2025).
    Berdasarkan laporan sementara, sebanyak 13 kampung telah terdampak.
    Meski pendataan masih berlangsung, BPBD memperkirakan jumlah warga yang terdampak mencapai puluhan ribu jiwa dan kemungkinan masih akan bertambah.
    BPBD dalam proses pendataan masih terus terjun ke lapangan dan belum bisa menentukan jumlah pastinya.
    Ketinggian air di beberapa titik bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai 1,7 meter atau setara dagu orang dewasa.
    “Belum ada korban jiwa, alhamdulillah. Namun, kami sudah antisipasi potensi bahaya lain, seperti aliran listrik. Beberapa gardu listrik bahkan sudah hampir terendam, jadi kami minta PLN segera siaga dan matikan sementara di titik rawan,” ujar Nopian.
    Seluruh personel BPBD telah diterjunkan ke lapangan, termasuk tim evakuasi yang masih terus membantu warga menyelamatkan diri maupun barang-barang mereka.
    Meski sebagian warga mampu mengungsi mandiri, tetapi banyak harta benda yang belum bisa diselamatkan.
    “Tim kami fokus pada evakuasi dan distribusi bantuan. Untuk logistik, kami baru bisa mendistribusikan bantuan terbatas hari ini. Besok akan kami formulasikan lagi dengan jumlah lebih besar,” katanya.
    Saat ini, posko darurat telah disiapkan di tingkat kecamatan, sementara beberapa titik kampung yang jauh dari pusat kecamatan masih dalam tahap penjajakan untuk pengiriman bantuan dan pendirian posko tambahan.
    BPBD juga melaporkan adanya sejumlah titik longsor di beberapa wilayah, yang turut memperparah kondisi lapangan.
    “Kalau dibandingkan banjir waktu Lebaran lalu, debit air kali ini lebih besar. Namun, kabar baiknya, airnya cepat surut. Tidak seperti kemarin yang menggenang lama,” ucap Nopian.
    BPBD Berau mengimbau warga tetap waspada karena potensi hujan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
    Masyarakat juga diminta untuk tidak memaksakan diri tinggal di rumah jika air terus naik dan segera menghubungi aparat terdekat untuk bantuan evakuasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.