Kementrian Lembaga: BPBD

  • Banjir Luapan Sungai Gandong di Bojonegoro Genangi Dua Desa di Kecamatan Ngasem

    Banjir Luapan Sungai Gandong di Bojonegoro Genangi Dua Desa di Kecamatan Ngasem

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ngasem pada Jumat sore (16/5/2025) menyebabkan Sungai Gandong meluap dan merendam permukiman warga di dua desa, yakni Desa Bandungrejo dan Desa Setren.

    Hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi sekitar pukul 16.30 WIB dan berlangsung hingga Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Heru Wicaksono, mengungkapkan bahwa banjir disebabkan oleh peningkatan debit air Sungai Gandong akibat curah hujan yang sangat tinggi.

    “Air meluap ke permukiman warga dan menggenangi puluhan rumah di dua desa,” jelas Heru, Sabtu (17/5/2025).

    Menanggapi kejadian ini, BPBD Bojonegoro segera menerjunkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Selain itu, BPBD juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada warga terdampak.

    “Kami pastikan penanganan cepat dilakukan untuk membantu warga. Saat ini kondisi air sudah surut dan warga mulai membersihkan rumahnya,” tambah Heru.

    Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai agar tetap waspada, terutama saat musim hujan, guna mengantisipasi potensi banjir susulan.

    Dampak Banjir

    Di Desa Bandungrejo, empat rumah warga di RT 07 RW 04 terendam air dengan ketinggian sekitar 1 meter. Warga terdampak antara lain Sukemi, Warsito, Parjono, dan Karsini.

    Sementara di Desa Setren, 15 rumah warga tergenang dengan ketinggian air sekitar 50 cm. Rumah-rumah yang terdampak berada di RT 15 dan RT 14 RW 06, dihuni oleh warga seperti Simun, Tarsini, Warsan, Hadi, Ikhsanudin, Dasiman, Tamsir, Yatin, Gimah, Arifin, Sugeng, Yasmin, Waidi, Dasiyem, dan Priono. [lus/ian]

  • Hujan Seharian, Rumah Warga Sampang Diterjang Banjir

    Hujan Seharian, Rumah Warga Sampang Diterjang Banjir

    Sampang (beritajatim.com) – Hujan deras yang terjadi belakangan hari ini membuat air sungai Kemuning meluap dan meluber ke pemukiman penduduk.

    Informasi yang berhasil dirangkum beritajatim.com pukul 12.00 WIB, Sabtu (17/5/2025). Luapan air sungai Kemuning telah merendam beberapa desa, di antaranya Desa Tangumong, Desa Kemuning, Desa Pasean, Desa Gunung Madah dan sebagian kawasan kota.

    “Iya benar saat ini banjir luapan sungai Kemuning terus meluas,” terang, H. Hosen Kasi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sampang.

    Hosen juga mengatakan, jika sampai saat ini sebagian wilayah masih diguyur hujan. Sehingga, memicu air di sungai Kemuning terus meluap.

    “Jika hujan masih turun dan ditambah air laut pasang maka tidak menutup kemungkinan banjir air hujan masih berlangsung,” tambahnya.

    Terpisah, warga terdampak banjir luapan sungai Kemuning, Fatir warga Desa Tangumong mengatakan, bahwa banjir luapan sungai Kemuning itu telah memasuki halaman rumah di desanya sejak pukul 08.00 WIB tadi pagi.

    “Semoga hujannya segera reda agar air di sungai Kemuning surut dan banjir pun mereda,” harapnya. [sar/ian]

  • Ini Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Lereng Gunung Wilis Kediri

    Ini Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Lereng Gunung Wilis Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Curah hujan tinggi yang mengguyur sejak dini hari menjadi penyebab utama terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di lereng Gunung Wilis, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jumat (9/5/2025). Bencana ini menerjang tiga desa, yaitu Petungroto, Ngetrep, dan Blimbing, dan menyebabkan kerusakan signifikan serta satu warga hilang.

    Kapolsek Mojo, AKP Karyawan Hadi, S.H., M.H., menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas ekstrem mulai mengguyur sejak sebelum subuh hingga pagi hari. “Itu penyebab utamanya. Debit air tinggi dan kontur lereng yang labil membuat tanah mudah longsor,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

    Di Desa Petungroto, tercatat 15 titik mengalami longsor dan banjir. Di Ngetrep, tanah longsor merusak lahan dan rumah warga di tiga lokasi.

    Sementara di Desa Blimbing, satu rumah warga dihantam arus deras yang juga menghanyutkan 13 kambing ternak dan seorang wanita lanjut usia bernama Bu Tekat (70), yang hingga kini masih belum ditemukan.

    “Diindikasikan korban terpendam material tanah dan terbawa arus sungai yang deras. Tim dari BPBD Kabupaten Kediri, Sat Brimob, dan Polsek Mojo masih melakukan pencarian,” jelas AKP Karyawan.

    Sejumlah rumah warga lainnya mengalami kerusakan ringan, seperti tembok jebol, pekarangan tertimbun material longsor, dan jalan yang tertutup lumpur. Warga di lokasi terdampak mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman dan melakukan perbaikan secara gotong royong.

    AKP Karyawan mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bencana saat musim hujan.

    “Kami imbau masyarakat untuk tidak tidur saat hujan deras turun, terutama di wilayah rawan. Harus saling memberi informasi dan meningkatkan kesiapsiagaan,” tegasnya. [nm/beq]

  • Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Diguyur Hujan, Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Siaga Banjir

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Hujan yang terjadi beberapa waktu terakhir membuat debit sungai Bengawan Solo mengalami peningkatan. Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung cukup lama membuat debit sungai terpanjang di Pulau Jawa itu pada status siaga hijau atau siaga 1 banjir.

    Kasi Kegawatdaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Agus Purnomo, mengatakan, meningkatnya tinggi muka air (TMA) sungai Bengawan Solo yang melintas di Kabupaten Bojonegoro itu karena wilayah hulu juga tren airnya sedang tinggi.

    “Kenaikan TMA ini dipengaruhi kiriman dari hulu Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Selain itu juga karena hujan lokal yang terjadi,” ujarnya, Sabtu (17/5/2025).

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, yang diperoleh dari perusahaan umum (Perum) Jasa Tirta Devisi Jasa Asa III Sungai Bengawan Solo pada Sabtu (17/5/2025) pukul 08.00 WIB, TMA di Bengawan Solo wilayah Karangnongko berada di angka 27.18 meter di atas permukaan laut (MDPL).

    Sedangkan TMA di wilayah Kota Bojonegoro pada waktu yang sama di angka 12.28 MDPL. Pihak BPBD Bojonegoro, menetapkan status sungai terpanjang di Pulau Jawa ini pada level siaga 1 atau siaga hujau bencana banjir. [lus/but]

  • BNPB Gelontorkan Rp2,1 Miliar, Lelang Perbaikan Jembatan di Sampang Belum Ada Kejelasan

    BNPB Gelontorkan Rp2,1 Miliar, Lelang Perbaikan Jembatan di Sampang Belum Ada Kejelasan

    Sampang (beritajatim.com) – Rencana pembangunan rekonstruksi jembatan poros penghubung dua Desa Daleman dan Pesarenan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, hingga kini masih belum ada kejelasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

    Kenapa demikian, berdasarkan laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), lelang pembangunan jembatan di Desa setempat belum diumumkan.

    Padahal kondisi jembatan saat ini sangat dikhawatirkan. Sebab, papan kayu di atas kanal besi sudah banyak yang berlubang sehingga menghawatirkan para warga yang melintas.

    “Menurut saya sangat membahayakan sekali kondisi seperti ini,” ujar Muhammad pemuda setempat, Jumat (16/5/2025).

    Pihaknya berharap jembatan ini bisa segera diperbaiki secara permanen atau diberi bantuan kayu sembari menunggu rekonstruksi jembatan dilaksanakan.

    “Apalagi alasannya tidak diperbaiki, sebab pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menggelontorkan anggaran senilai Rp2.186.500.000,” imbuhnya

    Sementara Kalaksa BPBD Sampang Candra Romadoni Amin tetap optimis bahwa jembatan tersebut akan di bangun tahun ini. Sebab, anggaranya sudah ada di rekening Daerah.

    “Selain itu, kami sudah serahkan dokumen-dokumen yang diperlukan terhadap Barjas. Selanjutnya, terkait jembatan tersebut ada di Barjas semua. Tapi kami pastikan akan dibangun tahun ini,” tuturnya.

    Sementara Pengelola Barang dan Jasa Setkab Sampang, Siti Fahriyah menjelaskan untuk paket jembatan itu sudah masuk ke pokja beberapa hari lalu dan sudah direview, akan tetapi ada beberapa yang harus dilengkapi.

    Pokja masih harus mengecek kembali apakah benar BPBD sudah melengkapi atau masih belum, karena kami cek memang ada sebagian yang sudah di perbaiki tanggal 3 Mei kemarin.

    “Jadi Pokja masih belum bisa melayangkan paket tersebut hari ini atau dalam waktu dekat,” pungkasnya. [sar/ian]

  • Longsor Irigasi di Jetis Kidul, BBWS Bengawan Solo Ungkap Penyebab Utama

    Longsor Irigasi di Jetis Kidul, BBWS Bengawan Solo Ungkap Penyebab Utama

    Pacitan (beritajatim.com) – Longsornya saluran irigasi di Dusun Madekan, Desa Jetis Kidul, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, mendapat penanganan darurat dari sejumlah pihak. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS BS), bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, turun langsung ke lokasi untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

    Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengatakan, penanganan awal difokuskan pada penutupan area longsor dengan terpal dan pemasangan bronjong untuk menahan tanah. “Penanganan darurat saat ini dilakukan bersama OPD terkait. Untuk solusi permanen, masih dalam tahap perencanaan dan akan kami koordinasikan dengan BPBD Provinsi Jawa Timur,” jelasnya, Jumat (16/5/2025).

    Menurut Erwin, kejadian longsor di lokasi ini bukan yang pertama kali. Bahkan, tercatat sudah tiga kali terjadi. “Kami akan mengusulkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) ke provinsi jika memungkinkan. Mengingat dampaknya menyentuh sektor vital seperti permukiman, tempat ibadah, hingga pertanian,” tambahnya.

    Sementara itu, Koordinator Wilayah BBWS Bengawan Solo, Pacitan, Imron Prasetyo Wibowo, mengungkapkan bahwa kerusakan pada pintu klep Dam Kedung Sapi diduga menjadi penyebab utama longsor. “Saat banjir, pintu klep tidak bisa ditutup karena karat, sehingga air meluap dan mempercepat longsor,” terangnya.

    Petugas BBWS BS yang datang ke lokasi langsung membersihkan karat pada besi pintu air, lalu menutup aliran dengan tanggul dari karung berisi tanah. “Ini untuk mencegah air terus menggerus longsoran,” imbuh Imron.

    Diketahui, hujan deras yang mengguyur Arjosari pada Kamis (15/5) siang memicu longsor di sekitar Dam Kedung Sapi. Bronjong penahan aliran anak Sungai Grindulu sepanjang 15 meter ambrol, mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur dan mengancam keselamatan warga.

    Akibat kejadian ini, dua warga, Boniyem dan Siti Romlah, terpaksa mengungsi karena rumah mereka berada paling dekat dengan titik longsor. Seorang warga lainnya, Sujiatin, memilih tetap bertahan. Longsor juga mengancam pondasi Masjid Jami Madekan serta memutus jalan penghubung antar rumah warga.

    Yang paling memprihatinkan, aliran irigasi menuju lahan pertanian di tiga desa Jetis Kidul, Mangunharjo, dan Kedungbendo terputus total. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi mengganggu ketahanan pangan dan aktivitas pertanian warga. (tri/kun)

  • Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim: Pancaroba Picu Banjir dan Longsor

    Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Jatim: Pancaroba Picu Banjir dan Longsor

    Surabaya (beritajatim.com) – BPBD Provinsi Jatim mengatakan, bahwa saat ini pancaroba peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Di sisa musim hujan ini masih ada wilayah di Jatim yang terjadi hujan deras atau cuaca ekstrem hingga terjadi banjir dan longsor.

    “Kami imbau warga untuk waspada dan turut aktif membersihkan lingkungan sekitar, perhatikan aliran air di selokan agar tidak mampet dan menyebabkan banjir,” tegas Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto kepada wartawan di kantornya, Jumat (16/5/2025).

    Dia memprediksi potensi cuaca ekstrem terjadi hingga akhir Mei 2025. Musim hujan kali ini diperkirakan bakal lebih lama dibanding tahun lalu.

    “Jadi, potensi cuaca ekstrem, hujan deras disertai angin masih berpotensi terjadi hingga akhir Mei ini,” katanya.

    Gatot menyebut saat ini masih ada beberapa titik di Jatim yang terjadi bencana banjir. Yakni, Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Kediri.

    “Di beberapa daerah ada banjir Sidoarjo, Kota Blitar, Kota Kediri. Kami turunkan tim, dan tim kami bersama kabupaten/kota melakukan penambalan tanggul jebol di Jombang dan pembersihan pasca banjir di Pamekasan. Kalau yang sudah surut di Sampang, Tulungagung, Pamekasan,” tuturnya.

    “Di Lumajang juga ada sungai yang terdampak erupsi Gunung Semeru hingga ada warga yang terisolir,” tambahnya.

    Gatot meminta warga waspada dan rutin mengecek saluran-saluran air di perkampungan agar tidak terjadi banjir. Meski sudah memasuki musim pancaroba, curah hujan masih tinggi. [tok/aje]

  • Prakiraan Cuaca di Bojonegoro Hari ini Jumat 16 Mei 2025 Cerah Berawan, Kapan Hujan Deras?

    Prakiraan Cuaca di Bojonegoro Hari ini Jumat 16 Mei 2025 Cerah Berawan, Kapan Hujan Deras?

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro melaporkan prakiraan cuaca dan kondisi terkini wilayah Bojonegoro pada Jumat, 16 Mei 2025. Berdasarkan data dari BMKG dan pantauan visual, cuaca secara umum didominasi kondisi cerah berawan hingga terjadi hujan.

    Pada pagi hari, cuaca diprediksi berawan dengan suhu 27°C, kelembapan 88%, dan angin bertiup dari arah selatan dengan kecepatan 2,7 km/jam. Memasuki siang hari, wilayah Bojonegoro diperkirakan akan diguyur hujan ringan dengan suhu naik menjadi 28°C. Angin bertiup dari timur laut dengan kecepatan 18,5 km/jam dan kelembapan udara turun menjadi 85%.

    Pada malam hari hingga dini hari, cuaca kembali berawan dengan suhu berkisar antara 25°C hingga 24°C dan kelembapan mencapai lebih dari 94%. Angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan kecepatan sekitar 4,2 hingga 6,2 km/jam.

    Berdasarkan rilis yang dikirim Pusdalops BPBD Bojonegoro ke sejumlah grup WhatsApp itu menyebut, secara visual wilayah Bojonegoro Kota, Bojonegoro Selatan, Timur, dan Barat dilaporkan cerah. Hingga laporan ini disusun, tidak terdapat kejadian bencana di wilayah Bojonegoro.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan debit Sungai Bengawan Solo dari Perum Jasa Tirta Divisi Jasa ASA III, tinggi muka air (TMA) tercatat pada angka 10.95 meter pada pukul 06.00 WIB. Status debit air dinyatakan normal dengan tren turun. [lus/aje]

  • Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Hujan Deras dan Angin Terjang Pacitan, Pohon Besar Tumbang Timpa Garasi

    Pacitan (beritajatim.com) – Sebuah pohon tumbang menimpa garasi milik warga bernama Teguh di Lingkungan Slagi, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Kamis (15/5/2025) sore. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pohon pelindung yang sebagian batangnya telah lapuk tak mampu menahan beban saat hujan deras, hingga akhirnya tumbang.

    “Akibat hujan yang cukup deras dan kondisi pohon yang memang sudah lapuk, akhirnya pohon tumbang dan menimpa garasi milik warga,” jelas Radite saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD yang menerima laporan dari perangkat kelurahan segera menuju lokasi untuk mengevakuasi dan membersihkan material pohon tumbang bersama warga sekitar.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, bagian atap garasi mengalami kerusakan. Kami menghimbau warga untuk tetap waspada, mengingat cuaca masih berpotensi hujan,” tambahnya.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Juanda telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di wilayah Pacitan dan sekitarnya.

    BPBD Pacitan juga terus memantau perkembangan cuaca dan laporan kejadian bencana, mengingat wilayah tersebut rawan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir. [tri/aje]

  • Perpustakaan Bung Karno Blitar Terendam Banjir

    Perpustakaan Bung Karno Blitar Terendam Banjir

    Blitar (beritajatim.com) – Perpustakaan Nasional Bung Karno Kota Blitar terendam banjir. Bagian yang terendam banjir ini adalah tempat parkir kendaraan pengunjung dan pegawai Perpustakaan Nasional Bung Karno, Blitar.

    Beberapa kendaraan pengunjung dan pegawai Perpustakaan Nasional Bung Karno pun ikut terendam air. Ketinggiannya mencapai hampir setengah meter.

    Banjir yang melanda Perpustakaan Bung Karno ini pun viral di media sosial. Terlihat dalam video itu beberapa petugas dan pengunjung Perpustakaan Nasional Bung Karno mengevakuasi kendaraan sepeda motor mereka.

    “Hujan memang deras sekali hari ini beberapa titik terendam banjir,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar, Agus Suherli, Kamis (15/5/2025).

    BPBD Kota Blitar pun baru saja mendapatkan laporan soal kejadian banjir yang melanda Perpustakaan Bung Karno tersebut. Saat ini petugas BPBD Kota Blitar telah disebar ke beberapa titik termasuk Perpustakaan Nasional Bung Karno.

    “Sekarang personil sudah terbagi di beberapa lokasi, sedang penanganan laporan juga,” tegasnya.

    Hujan deras memang melanda Kota Blitar selama lebih dari 3 jam. Kondisi ini membuat sejumlah ruas jalan di Bumi Bung Karno tergenang air dan tidak bisa dilalui kendaraan.

    Bukan hanya itu Perpustakaan Nasional Bung Karno juga ikut terdampak banjir akibat intensitas hujan yang begitu lebat. Kini petugas BPBD Kota Blitar tengah melakukan asesmen dan perbaikan saluran air secara manual untuk bisa segera mengurangi genangan air. [owi/beq]