Kementrian Lembaga: BPBD

  • Nelayan Pamekasan Hilang Saat Melaut, Pencarian Masih Terus Dilakukan

    Nelayan Pamekasan Hilang Saat Melaut, Pencarian Masih Terus Dilakukan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Nasib nahas menimpa Moh Fahral (55), warga Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, yang diduga hilang saat melaut di perairan desa setempat pada Rabu (28/5/2025) dini hari. Dugaan ini mencuat setelah ia tak kunjung kembali ke daratan, meski perahunya ditemukan mengapung oleh nelayan lain di perairan Takat sekitar pukul 12.00 WIB.

    Nelayan setempat sempat melakukan pencarian mandiri hingga pukul 15.00 WIB, namun korban tak ditemukan. Perahu korban kemudian dibawa ke tambatan perahu di desa.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Potensi SAR bersama Tim Reaksi Cepat BPBD Pamekasan segera mendatangi rumah korban untuk meminta izin melakukan pencarian, melibatkan instansi terkait.

    “Pada hari pertama, kami dari tim gabungan mulai melakukan pencarian di wilayah perairan Pantai Talang Siring dan sekitarnya. Menggunakan perahu karet milik BPBD dan Basarnas, serta dibantu perahu nelayan setempat,” kata Plt Kalaksa BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, Kamis (29/5/2025).

    Proses pencarian melibatkan unsur gabungan dari BPBD, Basarnas, Pol Airud, TNI, Polsek Larangan, Pangkalan TNI AL Batuporon, Tagana, dan relawan. “Selama melakukan proses pencarian, kondisi ombak relatif tenang, semoga segera membuahkan hasil,” tambahnya.

    Selain penyisiran di laut, pencarian juga dilakukan di sepanjang pesisir pantai. Dhofir mengimbau para nelayan agar senantiasa waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    “Terlebih peristiwa ini juga menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang sedang terpukul, bahkan sempat histeris dan pingsan ketika mendengar kabar perahu ditemukan tanpa keberadaan korban, dan mereka berharap agar mereka segera ditemukan,” pungkasnya. [pin/beq]

  • Seleksi Sekda Bondowoso Masuki Tahap Akhir, 3 Nama Sudah Diserahkan ke Bupati

    Seleksi Sekda Bondowoso Masuki Tahap Akhir, 3 Nama Sudah Diserahkan ke Bupati

    Bondowoso (beritajatim.com) – Seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPT) untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso kini memasuki tahap akhir. Panitia seleksi resmi menyerahkan tiga nama ASN terbaik kepada Bupati Abdul Hamid Wahid untuk dipilih sebagai Sekda definitif.

    Ketua Panitia Seleksi, Prof. Dr. Ach. Halim Soebahar, MA., dalam pengumuman bernomor 11/PANSEL-JPTP-SEKDA/V/2025 tanggal 29 Mei 2025, menjelaskan bahwa tahapan seleksi makalah dan wawancara telah selesai dilaksanakan pada Senin, 26 Mei 2025 di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Timur, Surabaya.

    Saat ini, proses tengah menunggu penerbitan persetujuan teknis (pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Masih proses di Wasdal BKN, begitu alur perteknya,” ungkap Prof Halim saat dikonfirmasi BeritaJatim.com, Kamis (29/5/2025).

    Seleksi ini diikuti delapan peserta ASN yang sebelumnya lolos tahap administrasi, CAT, penulisan makalah, dan wawancara. Dari jumlah tersebut, tiga nama terbaik akhirnya direkomendasikan kepada Bupati Abdul Hamid Wahid.

    Peserta yang memenuhi syarat antara lain:

    Drs. Agung Tri Handono, S.H., M.M. – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bondowoso
    Dr. Fathur Rozi, M.Fil.I – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Probolinggo
    Dr. Hari Cahyono, S.T., M.M. – Asisten Administrasi Umum Setda Bondowoso
    Hendri Widotono, S.Pt., M.P. – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso
    Dr. Mohammad Imron, M.M.Kes. – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Bondowoso
    Sholikin, S.Pd., S.H., M.Si. – Sekretaris DPRD Bondowoso
    Drs. Sigit Purnomo, M.M. – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso
    Taufan Restuanto, S.Pd., M.Si. – Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan Setda Bondowoso

    Identitas tiga nama yang direkomendasikan masih dirahasiakan hingga proses pertek selesai. Setelah pertek diterbitkan, Bupati Abdul Hamid Wahid akan menentukan satu nama untuk diangkat sebagai Sekda definitif Kabupaten Bondowoso. [awi/beq]

  • BPBD Trenggalek Terus Lakukan Pembersihan Material Longsor

    BPBD Trenggalek Terus Lakukan Pembersihan Material Longsor

    Trenggalek (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek masih terus melakukan upaya pembersihan material longsor, di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Material longsor masih menutup sejumlah akses jalan di desa tersebut.

    Petugas juga dibantu warga sekitar untuk melakukan pembersihan ini. Satu buah alat berat dikerahkan agar proses pembersihan berjalan maksimal.

    Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengatakan pasca operasi pencarian terhadap korban resmi berakhir, mereka mulai fokus melakukan pembersihan material longsor. Petugas melakukan pembersihan di beberapa akses jalan yang masih tertutup.

    “Mulai dari jalan penghubung antar RT hingga akses jalan penghubung ke Tulungagung kita bersihkan dari material longsor,” ujarnya.

    Pihak BPBD juga mulai melakukan mitigasi untuk mencari lokasi yang akan digunakan sebagai tempat relokasi korban bencana longsor ini. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa setempat, guna menentukan titik relokasi.

    “Kita mulai melakukan koordinasi untuk mencari lokasi relokasi, setelah lokasi dapat akan segera kita laporkan ke provinsi,” tuturnya.

    Sementara itu, Sekda Kabupaten Trenggalek Edy Soepriyanto menambahkan lokasi relokasi diusahakan akan berada di desa tersebut. Penentuan titik relokasi tentunya juga memperhatikan kondisi masyarakat setempat. Nantinya pihak Pemprov Jatim akan membangun kembali rumah korban longsor di titik relokasi yang sudah disepakati.

    “Lokasi relokasi kita yang mencarikan, untuk pembangunan rumah akan dilakukan oleh Pemprov Jatim,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Banjir Bandang Terjang Donggala, 2 Tewas

    Banjir Bandang Terjang Donggala, 2 Tewas

    Sulawesi Tengah, Beritasatu.com –  Banjir bandang kembali menerjang dua desa di Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), yakni Desa Wombo dan Desa Wombo Kalonggo, pada Rabu (28/5/2025) pukul 11.00 Wita.

    Bencana ini menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga dan kerusakan parah di sejumlah fasilitas umum dan rumah penduduk.

    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, bencana tersebut diduga kuat dipicu oleh aktivitas penebangan liar di kawasan perbukitan sekitar desa.

    Akibat banjir bandang Donggala ini, enam orang, termasuk empat penambang dilaporkan hilang, dua orang tewas, dan puluhan warga luka-luka.

    Selain itu, 87 rumah rusak, termasuk 51 rumah yang tertimbun material lumpur dan kayu, satu jembatan penghubung antardesa putus, tiga sekolah rusak berat, serta 215 KK diungsikan.

    Moh Umli, salah seorang warga setempat, menyebut banjir membawa material lumpur dan gelondongan kayu dari arah pegunungan, memperparah kerusakan di permukiman.

    Tanggap Darurat dan Bantuan

    Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Palu, Kolonel Laut (P) Martinus Sir mengatakan, tim gabungan dari TNI AL, Polda Donggala, Basarnas Palu, dan stakeholder lainnya telah dikerahkan ke lokasi terdampak banjir bandang Donggala.

    BPBD Sulteng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir bandang susulan, terutama mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu serta ekosistem hutan yang sudah rusak di Donggala.

  • Bantu Korban Gempa Bengkulu, Pertamina Salurkan Bantuan Energi hingga Sembako

    Bantu Korban Gempa Bengkulu, Pertamina Salurkan Bantuan Energi hingga Sembako

    Bengkulu: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang mengguncang Bengkulu pada Jumat dini hari, 23 Mei 2025.
     
    Melalui Fuel Terminal (FT) Pulau Baai, Pertamina menyalurkan bantuan sosial senilai Rp50 juta untuk warga terdampak. 
     
    Bantuan terdiri dari paket sembako, perlengkapan kesehatan, serta kebutuhan pokok lainnya yang sangat dibutuhkan warga selama masa pemulihan.

    Gempa yang terjadi pada pukul 02.52 WIB itu menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah, dengan total 314 rumah terdampak di tujuh kecamatan di Kota Bengkulu. 
     

    Bantuan lengkap untuk warga terdampak
    Bantuan yang disalurkan mencakup Bright Gas 5,5 kg sebanyak 3 tabung dan Bright Gas 12 kg 3 tabung, beras 250 kg, telur 100 krat, tepung 50 bungkus, minyak goreng 30 liter, air mineral 20 dus, kopi dan teh 50 dus, gula pasir 40 kg, sarden 30 kaleng, obat-obatan 100 box, termasuk alat tensi dan vitamin.
     
    Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh FT Manager Pulau Baai, Erik Imam Kasmianto, kepada Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bengkulu, Denny Martin, pada Selasa, 27 Mei 2025.
     
    Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan bahwa aksi cepat ini merupakan bagian dari komitmen sosial perusahaan.
     
    “Sebagai bagian dari perusahaan yang beroperasi di Bengkulu, kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk turut serta membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami, dan diharapkan dapat meringankan beban warga yang terdampak selama masa pemulihan,” ujar Nikho dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Mei 2025.
     
    Bantuan Pertamina ini disambut baik oleh BPBD Kota Bengkulu. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Denny Martin, mengapresiasi kepedulian yang diberikan.
     
    “Bantuan ini sangat membantu, khususnya untuk wilayah yang mengalami kerusakan paling parah. Kepedulian seperti ini sangat berarti bagi percepatan penanganan di lapangan,” ungkap Denny.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Komisi E dan BPBD Jatim Bahas Percepatan Pembukaan Jalan Cangar-Pacet

    Komisi E dan BPBD Jatim Bahas Percepatan Pembukaan Jalan Cangar-Pacet

    Surabaya (beritajatim.com) – Seluruh perhatian kini tertuju pada pentingnya percepatan pembukaan jalan Cangar-Pacet yang masih menjadi prioritas utama.

    Jalan ini merupakan akses vital bagi petani dari Malang Raya menuju zona utara, serta jalur utama yang mendukung perekonomian masyarakat di wilayah Mojokerto dan Jawa Timur secara keseluruhan.

    Dalam pertemuan yang berlangsung antara Komisi E DPRD Jatim dengan BPBD Jawa Timur, termasuk Dinas Perhubungan Jatim, sejumlah pihak menegaskan perlunya menindaklanjuti rencana percepatan akses 24 jam dan memastikan kondisi jalan saat ini sudah layak digunakan secara permanen.

    Dukungan penuh dari berbagai fraksi pun disampaikan, termasuk komitmen akan mengusulkan agar Dinas Perhubungan dan pihak terkait segera mempercepat proses perbaikan dan pendesainan jalan tersebut agar dapat dinikmati masyarakat secara optimal.

    “Betapa pentingnya akses jalan di Mojokerto ini, karena menurut kami itu adalah akses jalan utama bagi petani kita dari arah Malang Raya untuk akses ke utara, jadi ini perlu ada percepatan untuk pembukaan akses 24 jam dan tentu perlu mempertimbangkan kondisi yang ada saat ini betul-betul sudah layak atau siap untuk menjadi akses 24 jam,” kata anggota komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso.

    Cahyo menambahkan, DPRD Jatim siap mendukung dan akan mendiskusikan dengan Komisi D terkait dinas perhubungan agar segera mempercepat akses jalan tersebut untuk memperlancar ekonomi di wilayah Mojokerto dan Malang Raya.

    “Selain aspek infrastruktur, perhatian besar juga diberikan pada kesiapan sistem peringatan dini dan penanganan bencana. Wilayah Jawa Timur yang termasuk kategori rawan bencana seperti longsor dan aktivitas gunung berapi menuntut kesiapan infrastruktur pendukung seperti Early Warning System (EWS). Namun, evaluasi terkini menunjukkan kapasitas EWS masih perlu ditingkatkan dalam hal jumlah, kualitas, dan SDM yang mampu mengoperasikannya secara efektif,” tambahnya.

    Cahyo pun menerangkan, untuk penanganan bencana maka diperlukan perhatian secara khusus dan DPRD Jawa Timur juga telah menyetujui anggaran untuk BPBD Jatim yang merupakan salah satu terbesar secara nasional.

    “Tetapi kita perlu memperhatikan kondisi geografis Provinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah rawan bencana, baik bencana longsor, gempa bumi, banjir maupun gunung berapi,” imbuhnya.

    Kelaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto menyatakan, jalur Cangar tersebut masih ada kekurangan pengerjaan penerangan jalan, sehingga ketika sudah terpasang maka bisa dioperasikan secara optimal.

    “Tetapi dengan catatan khusus, apabila dirasa membahayakan dan cuaca tidak memungkinkan, maka dilakukan penutupan ruas jalan tersebut,” terangnya.

    Longsor, erupsi gunung berapi, dan banjir menjadi tantangan besar yang harus mendapat perhatian serius. Oleh karena itu, upaya peningkatan anggaran menjadi kebutuhan mendesak, bersamaan dengan penguatan pelatihan relawan seperti Tagana dan Destana, serta pemberdayaan tokoh masyarakat termasuk karang taruna dan kepala desa dalam sistem evakuasi dan mitigasi bencana.

    “Karyawan dan masyarakat harus bersinergi, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto demi perlindungan maksimal bagi masyarakat. Negara wajib melindungi rakyatnya sesuai amanat konstitusi,” tegasnya.

    Dia menambahkan, kolaborasi yang solid akan memperkuat keberhasilan pembangunan infrastruktur jalan dan sistem mitigasi bencana, sehingga tidak hanya memajukan perekonomian tapi juga memastikan keselamatan warga di daerah rawan bencana.

    Kunjungan ini menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten sangat penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan aman bagi semua masyarakat di Mojokerto dan Jawa Timur. [tok/beq]

  • Akses Jalan Jetis–Dadapan Sempat Tertutup Pohon Tumbang, BPBD Bondowoso Tangani dalam Dua Jam

    Akses Jalan Jetis–Dadapan Sempat Tertutup Pohon Tumbang, BPBD Bondowoso Tangani dalam Dua Jam

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Curahdami pada Rabu siang (28/5/2025) mengakibatkan pohon Sengon Buto tumbang di kawasan petak 48 Perhutani Desa Jetis.

    Pohon berdiameter sekitar 50 cm itu roboh menutup total akses jalan alternatif selebar 1,5 meter yang menghubungkan Desa Jetis Kecamatan Curahdami dengan Desa Dadapan Kecamatan Grujugan.

    Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan awal dari warga melalui pesan WhatsApp pada pukul 13.00 WIB.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan assessment dan penanganan darurat.

    “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” kata Sigit pada BeritaJatim.com, Rabu (28/5/2025) sore.

    Walaupun demikian, dampak yang terjadi cukup signifikan. Sebab pohon tumbang menimpa kabel PLN dan menutup akses jalan yang biasa digunakan warga.

    Dalam penanganan di lokasi, BPBD Bondowoso bekerja sama dengan Perangkat Desa Jetis, Perhutani RPH Wringin Tapong, serta pihak Kecamatan Curahdami.

    BPBD Bondowoso mengevakuasi pohon tumbang di jalan jetis-dadapan, Rabu (28/5/2025). (BPBD Bondowoso)

    Pembersihan dan evakuasi pohon tumbang berhasil diselesaikan oleh TRC BPBD pada pukul 15.35 WIB atau sekitar dua jam pasca-kejadian.

    “Penanganan berjalan lancar tanpa kendala. Kini, jalan sudah bisa dilalui kembali dan situasi di wilayah tersebut terpantau aman dan kondusif,” tambahnya.

    Sementara itu, pihak BPBD terus memantau perkembangan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah Bondowoso.

    Sigit juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kondisi cuaca buruk yang bisa terjadi sewaktu-waktu, serta segera melapor jika menemukan kondisi darurat di lingkungannya. (awi/ted)

  • Pria Jember Cari Eceng Gondok di Kali Makmur Surabaya Ditemukan Meninggal

    Pria Jember Cari Eceng Gondok di Kali Makmur Surabaya Ditemukan Meninggal

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang pria asal Jember berinisial M (65) ditemukan meninggal dunia di Sungai Kali Makmur, Surabaya, setelah dilaporkan tenggelam saat mencari tumbuhan eceng gondok. Korban sempat hilang sejak Selasa malam (27/5/2025) sebelum akhirnya ditemukan oleh tim BPBD Surabaya, Rabu pagi (28/5/2025).

    “Korban ditemukan dari titik TKP tenggelam sekitar 150 meter dalam kondisi meninggal dunia, pukul 05.40 WIB,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat.

    Proses pencarian dilakukan sejak malam hari dengan menggunakan perahu karet, namun korban belum berhasil ditemukan hingga pencarian dilanjutkan keesokan paginya. Setelah ditemukan, identitas korban langsung dikonfirmasi kepada pihak keluarga dan dinyatakan benar merupakan M, warga asal Kabupaten Jember.

    “Setelah identifikasi selesai dilakukan oleh Tim Inafis, jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah RS Bhayangkara,” tambah Buyung.

    Sebagai langkah antisipasi, BPBD Surabaya mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran sungai, khususnya saat cuaca hujan atau mendung. Masyarakat juga diminta segera melapor ke Command Center 112 jika menemukan kondisi darurat di lingkungan sekitar. [ram/beq]

  • Ratusan rumah di Muara Angke terendam banjir rob

    Ratusan rumah di Muara Angke terendam banjir rob

    Petugas TRC BPBD DKI Jakarta mengukur kedalaman air yang merendam jalan dan pemukiman warga di RW 22 Muara Angke Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Rabu (28/5/2025) dini hari. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

    Ratusan rumah di Muara Angke terendam banjir rob
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Ratusan rumah warga yang berada di 12 RT/RW 22 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Rabu dini hari.

    “Banjir ini terjadi akibat air laut pasang dan merendam 200 rumah warga di RW 22 dengan ketinggian air dari 40 hingga 60 sentimeter (cm),” kata petugas Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DKI Jakarta Erda di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan banjir ini naik ke permukiman warga sejak pukul 23.00 WIB dan saat ini sudah mulai surut. Menurut dia, banjir rob ini diprediksi akan terjadi hingga 31 Mei 2025 dan puncaknya ketinggian air mencapai 60 cm.

    “Banjir ini disebabkan adanya fenomena “supermoon” yang menyebabkan air laut naik dan masuk ke kawasan ini,” kata dia.

    Selain merendam permukiman warga, tambah dia, banjir rob itu juga merendam sejumlah ruas jalan di Muara Angke. Warga pun mengaku hanya bisa pasrah dengan banjir air asin ini yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.

    “Ini banjir sudah hari ketiga dan kami hanya bisa pasrah,” kata salah satu warga RW 22 Muara Angke, Warsinah.

    Dia berharap pemerintah dapat segera merampungkan pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall), sehingga air laut tidak lagi masuk dan merendam permukiman warga saat pasang terjadi.

    “Harus dibangun tembok di belakang sana. Air laut yang tinggi masuk ke sini dan banjir. Kami sudah capek banjir terus,” kata dia.

    Sebelumnya, BPBD Provinsi DKI Jakarta mengingatkan masyarakat di pesisir Jakarta mewaspadai banjir rob akibat fenomena “supermoon” mulai 24 Mei-31 Mei 2025.

    “Waspada menghadapi fenomena supermoon dari mulai 24 sampai 31 Mei 2025. Selalu menjaga lingkungan di sekitar agar sampah-sampah yang berada itu tidak tergenang dan menjadi sumber penyakit,” kata Kepala Satuan Pelaksana Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan, BPBD DKI Jakarta, Kristian Gottam Marudut Sihombing di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan fenomena alam “supermoon” akan dampaknya sangat besar terhadap pasang surut air. Adapun “supermoon” adalah saat bulan tampak lebih dekat dan besar dari biasanya. Biasanya terjadi saat bulan berada lebih tinggi dari bumi, menutupi permukaan bumi. Waktu terjadinya fenomena ini dalam setahun tak bisa diprediksi.

    Dampak utama “supermoon” adalah peningkatan ketinggian air laut, yang dapat menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir. Banjir rob bisa mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kerugian ekonomi serta korban jiwa bagi masyarakat di wilayah pesisir pantai.

    Sumber : Antara

  • Tinjau Armada Damkar yang Sudah Uzur dan Butuh Perbaikan, Wabup Sidoarjo: Sabar Ya Pak….

    Tinjau Armada Damkar yang Sudah Uzur dan Butuh Perbaikan, Wabup Sidoarjo: Sabar Ya Pak….

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana mengecek armada Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sidoarjo. Saat ini Sidoarjo memiliki 13 Mobil Pompa dengan kapasitas 5.000 L, yang tersebar pada 6 lokasi Pos Damkar diantaranya di Sidoarjo Kota, Waru, Candi, dan Porong.

    Ada unit armada Damkar yang mengalami kebocoran pada selang pompanya dimana kondisinya rata-rata sekitar 60% dan dikhawatirkan air akan habis sebelum unit armada Damkar tiba di lokasi kejadian.
    BPBD saat ini sedang mengajukan anggaran agar dapat dilakukan perawatan lebih lanjut.

    Wabup Hj. Mimik Idayana menyampaikan bahwa unit armada Damkar tersebut suara sirinenya juga kurang kencang. Padahal itu penting agar pengguna jalan dengar dan memberi jalan saat damkar melintas.

    Untuk alat pelindung diri berupa baju safety dan pakaian dinas lapangan, diketahui terakhir kali pengadaan pada tahun 2022 dan untuk sepatu pada tahun 2021.

    Mimik juga mengecek layar yang memonitor bencana gempa yang terjadi yaitu Automatic Weather Station dimana yang ditampilkan masih system besar nya dan perlu berkomunikasi lagi dengan BMKG Juanda untuk menyiapkan system localnya khususnya untuk memonitor kejadian gempa di Sidoarjo.

    Wabup Hj. Mimik Idayana juga mengecek tempat pemulihan tenaga untuk beristirahat yang tersedia di sana. Terlihat masih ala kadarnya, bahkan tempatnya panas dan kasurnya juga panas.

    “Yang sabar ya pak, kerja yang ikhlas dengan rasa sosial. Nanti akan kita perbaiki karena bapak-bapak ini yang bekerja di lapangan kalau masyarakat lagi membutuhkan karena dengan gerak cepat maka banyak yang akan terselamatkan,” tutur wabup.

    Hj. Mimik Idayana juga mengecek beberapa kendaraan lainnya diantaranya mobil pemadam kebakaran kecil tahun 2012, mobil angkut peralatan logistik, dan perahu-perahu.

    “Untuk usulan-usulan anggaran perawatan mohon segera diajukan dan tetap semangat, tetap bantu Sidoarjo lebih baik lagi,” imbuhnya.

    Menurut Muhammad Qodari, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Sidoarjo, selama ini pihaknya terus memonitor kejadian gempa secara manual melalui relawan-relawan yang ada di desa dan kecamatan yang mengupdate informasi kejadiannya. [isa/aje]