Kementrian Lembaga: BPBD

  • Tim Gabungan Fokus Cari 8 Korban yang Tertimbun Longsor Gunung Kuda

    Tim Gabungan Fokus Cari 8 Korban yang Tertimbun Longsor Gunung Kuda

    CIREBON – Tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan relawan akan memfokuskan pencarian terhadap delapan korban yang diduga masih tertimbun longsor di area tambang galian C Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (1/6) pagi.

    Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron di Cirebon, Sabtu, mengatakan operasi pencarian pada hari ketiga itu akan menyasar beberapa area yang diduga menjadi titik tertimbunnya para korban.

    Ia menjelaskan, sebelum operasi dilanjutkan, tim gabungan akan melakukan asesmen lingkungan untuk mengetahui batasan-batasan area kerja.

    Menurut dia, hal ini penting dilakukan demi kelancaran proses pencarian korban serta untuk keselamatan tim yang dikerahkan di lokasi.

    “Arahan dari pimpinan jelas, dalam pencarian ini keselamatan tim harus diutamakan. Jangan sampai saat mengamankan korban, justru kita sendiri yang tidak aman,” katanya.

    Rencananya, kata Yusron, tim akan memecah batu besar di sektor timur menggunakan alat khusus, asalkan langkah itu tidak menimbulkan longsor susulan.

    “Kalau batu sudah dipecah, harapannya bisa didorong ke bawah bersama timbunan tanah, sehingga jenazah korban dapat ditemukan,” ujarnya.

    Ia menyampaikan, instansi terkait di bidang pertambangan, juga dijadwalkan meninjau lokasi untuk mengevaluasi aktivitas tambang di Gunung Kuda yang berlangsung selama ini serta mencari tahu penyebab pasti dari kejadian longsor.

    Sebelumnya, lanjut dia, tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sektor timur, serta lokasinya berdekatan satu sama lain.

    “Korban yang ditemukan tadi lokasinya saling berdekatan,” tuturnya.

    Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jabar saat ini sudah ada 17 korban tewas yang berhasil dievakuasi usai insiden longsor di Gunung Kuda Cirebon.

    Adapun korban yang masih dalam pencarian, identitasnya sebagai berikut:

    Muniah (45) asal Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Cirebon.

    Sudiono (51) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Tono bin Sudirman (57) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Wahyu bin Aga (34) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Nalo Sanjaya (53), asal Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Dedi Setiadi (47), asal Desa Cikalahang, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Nurakman (51) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Puji Siswanto (50) asal Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

  • Duo Pegawai Bunuh Bos Sawit di Riau demi Motor Berakhir Masuk Jeruji

    Duo Pegawai Bunuh Bos Sawit di Riau demi Motor Berakhir Masuk Jeruji

    Indragiri Hulu

    Dua orang pria bernama Ari Saputra (26) dan Viris Vavo (24) ditangkap polisi atas pembunuhan Suyono (67), bos sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Keduanya resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Inhu.

    Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar mengatakan kedua tersangka dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, Pasal 170 Ayat (2) ke-3 KUHP tentang kekerasan yang menyebabkan kematian, dan Pasal 365 Ayat (4) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian.

    “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam dengan pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun,” demikian bunyi Pasal 340 KUHP.

    Ari dan Viris membunuh Suyono pada Sabtu (10/5). Keduanya membunuh korban dengan cara memukulnya di bagian kepala dengan kayu balok, lalu jasadnya dibuang ke Sungai Indragiri.

    Keduanya mengaku membunuh bosnya itu karena sakit hati dengan alasan sering dimarahi.

    “Alasannya sakit hati karena sering dimarahi,” imbuhnya.

    “Motor tersebut dijual kepada penadah di Tembilahan, kami sudah dapatkan juga tiga tersangka penadahnya,” katanya.

    Awal Mula Kasus Terbongkar

    Pembunuhan Suyono ini terbongkar setelah polisi menerima laporan orang hilang dari Dwi yang merupakan anak korban. Dalam laporannya, Dwi menyampaikan ayahnya itu tidak dapat dihubungi sejak tanggal 9 Mei 2025.

    Mencurigai ada yang tak beres, Dwi kemudian melapor ke Polsek Peranap pada 16 Mei 2025. Polisi kemudian melakukan penyelidikan secara intensif hingga akhirnya mendapatkan petunjuk bahwa ponsel korban dikuasai oleh tersangka Ari.

    Ari kemudian ditangkap di loket travel di Kota Pekanbaru, Riau, pada 28 Mei 2025. Ari melawan saat hendak ditangkap hingga akhirnya kakinya dilumpuhkan dengan timah panas.

    “Satu tersangka AS terpaksa kami lumpuhkan di bagian kakinya karena melawan saat hendak dilakukan penangkapan,” imbuhnya.

    Menurut pengakuan Ari, dia membunuh Suyono bersama rekannya, Viris, yang juga pegawai di lahan milik Suyono. Di hari yang sama, Viris berhasil diamankan di kebun karet milik orang tuanya di Inhu.

    Jasad Korban Belum Ditemukan

    Jasad Suyono yang tewas dibunuh oleh dua orang pegawainya itu dibuang ke Sungai Indragiri sekitar tanggal 10 Mei 2025. Polisi berusaha melakukan pencarian terhadap jenazah, tetapi belum berhasil ditemukan.

    Pada Jumat (30/5) lalu, proses pencarian skala besar dihentikan. Penghentian operasi pencarian ini dilakukan setelah mempertimbangkan kondisi lapangan dan juga hasil analisis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

    “Berdasarkan penilaian BPBD, kondisi di lapangan sangat menyulitkan untuk menemukan korban. Standar tanggap darurat pun sudah dianggap cukup,” ujar Fahrian, dalam keterangannya, Jumat (30/5).

    (mei/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Longsor Maut Tambang Galian C Cirebon, Badan Geologi Sebut Lokasi Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Tinggi

    Longsor Maut Tambang Galian C Cirebon, Badan Geologi Sebut Lokasi Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Tinggi

    Dilansir kanal Peristiwa, Liputan6, longsor terjadi di lokasi galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat insiden tersebut, empat pekerja tambang dilaporkan tewas setelah tertimbun material longsor. Sementara itu, sembilan pekerja lainnya berhasil diselamatkan meski mengalami luka-luka.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menerangkan, material longsor turut menyebabkan tujuh dump truck serta tiga eskavator yang tengah beroperasi tertimbun.

    “Longsor yang terjadi di galian C ini menyebabkan tujuh unit mobil dump truck dan tiga unit alat berat jenis eskavator terkubur material longsoran. Berdasarkan laporan sementara, terdata sebanyak empat korban jiwa yang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).

    Hendra menjelaskan, empat korban tewas yang berhasil dievakuasi yaitu Sanuri (47), warga Desa Semplo, Andri (40), warga Padabenghar, Sukadi (48), warga Buntet Pesantren, Kendra alias Bureng, warga Girinata.

    Selain itu, sebanyak sembilan korban lainnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kini dirawat intensif di RS Sumber Urip. Mereka antara lain Rion Firmansyah, warga Gunung Santri, Rio, dan Rino warga Cikalahang, Suwandi warga Girinata, Ervan Hardiansyah warga Blok Siliasih, Aji warga Beberan, Safitri dan Abdul Rohim warga Kertajati.

    Dia mengatakan pendataan dan proses evakuasi masih terus berlangsung, Pihak Kepolisian bersama unsur TNI, BPBD, dan Relawan tengah melakukan pencarian lanjutan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.

    “Kami menghaturkan doa terbaik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta apresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh petugas yang terlibat dalam proses penyelamatan,” tandas dia.

  • Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekda Masih Kosong

    Pemkot Surabaya Lantik 223 Pejabat Baru, Posisi Sekda Masih Kosong

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 223 pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi dilantik hari ini, namun posisi strategis jabatan Sekertaris Daerah (Sekda) belum terisi alias kosong, Sabtu (31/5/2025).

    Pelantikan besar-besaran kali ini meliputi pejabat eselon II dan III. Termasuk sejumlah kepala bidang, kepala bagian serta pejabat kepala dinas.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa rotasi ini bukan lah formalitas, melainkan bagian dari evaluasi kinerja untuk arah yang lebih baik. “Dari 223 pejabat ini, 55 naik jabatan berdasarkan proposal dan hasil asesmen. Sisanya ini bergeser dan ber- putar, supaya tidak ada yang terlalu lama berada di zona nyaman,” ujar Eri, Sabtu (31/5/25).

    Eri juga menjelaskan, rotasi pegawai negeri lebih dari dua tahun akan digeser. Langkah ini diambil untuk memberi pengalaman baru lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mengasah kemampuan analisis, serta manajerial di bidang berbeda.

    “Kalau seorang pejabat terlalu lama bertahan di satu tempat, kemampuan manajerialnya ini akan stagnan. Sehingga dia juga harus bisa merasakan beban kerja di tempat lain,” terangnya.

    Namun, meskipun ratusan pejabat telah dilantik, posisi Sekda Kota Surabaya masih kosong. Oleh karena itu, pemkot berencana segera membentuk panitia seleksi (pansel) guna membuka pendaftaran secara terbuka; dan siapa pun boleh mendaftar.

    “Siapa pun boleh mendaftar, baik dari dalam maupun luar Surabaya. Tapi harus paham visi misi kota ini dan benar-benar siap mengemban tanggung jawab,” kata Eri.

    Ia juga mengingatkan bahwa jabatan bukan hanya soal prestise, tapi juga soal kesiapan menghadapi risiko dan tanggung jawab besar.

    “Birokrasi ini adalah mesin kota. Wali kota hanya dirijen. Maka siapapun kepala daerahnya nanti, birokrasi harus tetap kuat dan berjalan dengan baik,” imbuhnya.

    Wali Kota dua periode itu mengingatkan agar penempatan pejabat berdasarkan kompetensi dan latar belakang keilmuan yang relevan. Terutama bagi jabatan teknis yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

    Dan selain posisi sekda, ada lima jabatan kepala dinas yang juga akan segera dibuka melalui seleksi terbuka. Eri berharap proses ini bisa berjalan cepat agar roda pemerintahan dan pelayanan publik tidak terganggu.

    “Kita kejar cepat. Setelah sekda terisi, baru kita isi kepala dinas yang kosong. Mekanisme seleksinya tetap terbuka dan profesional,” ucap Eri.

    Adapun Kepala PD di lingkungan Pemkot Surabaya yang baru dilantik di antaranya adalah; Ikhsan sebagai Inspektorat yang sebelumnya menjabat Sekda, Dewi Soeriyawati sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan, M Fikser sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, serta Anna Fajriatin sebagai Asisten Administrasi Umum.

    Selain itu, Kepala PD lain yang dilantik adalah R Rachmad Basari sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Febrina Kusumawati sebagai Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag), Achmad Zaini sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (PP), Mia Santi Dewi sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Agus Hebi Djuniantoro sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Irvan Widyanto sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Tundjung Iswandaru sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). [kun]

  • Lansia Tewas Tertimpa Rumah Roboh di Sidorejo Magetan

    Lansia Tewas Tertimpa Rumah Roboh di Sidorejo Magetan

    Magetan (beritajatim.com) – Seorang warga lanjut usia bernama Rukinem (70) meninggal dunia setelah tertimpa runtuhan dapur rumahnya yang roboh di Dusun Ngijo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada Sabtu sore (31/5/2025) pukul 17.00 WIB. Peristiwa tragis ini terjadi setelah kayu penyangga utama bangunan yang sudah lapuk tidak mampu lagi menopang struktur, menyebabkan ambruknya atap dan dinding dapur.

    Laporan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan menyebutkan bahwa insiden tersebut dipicu oleh hujan berintensitas ringan hingga sedang yang mengguyur wilayah Kecamatan Sidorejo pada hari yang sama. Rumah korban diketahui dalam kondisi tua dan hanya dihuni oleh korban seorang diri.

    Plt. Camat Sidorejo menyampaikan laporan kejadian kepada Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) PB BPBD Magetan pada pukul 18.47 WIB. Menindaklanjuti laporan itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Magetan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan asesmen serta pendataan pukul 19.00 WIB.

    Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Eka Wahyudi, menyampaikan, “Korban langsung dievakuasi oleh warga dan telah dimakamkan oleh pihak keluarga dibantu masyarakat sekitar.”

    Sementara itu, upaya pembersihan material sisa bangunan akan dilaksanakan pada Minggu (1/5/2025) pukul 07.00 WIB. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai unsur seperti BPBD Magetan, TNI, Polri, PMI, perangkat kecamatan dan desa, serta masyarakat sekitar.

    BPBD Kabupaten Magetan mengeluarkan imbauan agar masyarakat lebih waspada terhadap bangunan tua atau yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti retakan, kemiringan struktur, atau perubahan fisik lainnya, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem.

    Masyarakat diimbau segera melapor ke BPBD Magetan apabila menemukan potensi bahaya bangunan atau mengalami kejadian bencana serupa. Layanan informasi dan tanggap darurat BPBD tersedia melalui berbagai kanal, termasuk telepon/ fax: 0351-891111, serta WhatsApp di +62 813-3643-0086. [fiq/kun]

  • Pemotor Tewas Tenggelam Usai Alami Kecelakaan Tunggal di Jembatan Sungai Lusi Blora

    Pemotor Tewas Tenggelam Usai Alami Kecelakaan Tunggal di Jembatan Sungai Lusi Blora

    BLORA – Kepolisian Resor (Polres) Blora, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan yang menyebabkan korban tercebur hingga meninggal di Sungai Lusi, Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jumat, 30 Mei.

    “Kasus tersebut saat ini ditangani Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Blora untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan,” kata Kepala Subbagian Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo di Blora.

    Ia mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berkendara, khususnya saat melintasi jembatan atau jalan yang rawan kecelakaan.

    Dijelaskan AKP Gembong, kronologis kejadian tersebut berawal ketika korban bernama Harjono (37), warga Desa Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora itu mengendarai sepeda motor Honda Revo dari arah Ngawen menuju Banjarejo.

    Setibanya di jembatan, korban diduga kehilangan kendali hingga sepeda motornya oleng dan korban terjatuh ke sungai.

    Salah satu saksi mata mendengar suara benturan keras dan melihat korban tercebur ke sungai. Namun, karena tidak bisa berenang, saksi tidak dapat memberikan pertolongan secara langsung.

    Saksi kemudian berteriak meminta tolong kepada warga yang sedang memancing tidak jauh dari lokasi kejadian.

    Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh salah satu warga, namun korban sudah tenggelam dan tidak tampak di permukaan air.

    Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan instansi terkait.

    “Korban diduga mengalami kecelakaan tunggal saat melintasi jembatan Kali Lusi di jalan penghubung Banjarejo-Ngawen sekitar pukul 13.30 WIB,” ujarnya.

    Petugas gabungan dari Polsek Banjarejo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan sejumlah relawan segera melakukan pencarian. Tak berselang lama, korban berhasil ditemukan di dasar sungai dalam kondisi meninggal dunia.

    “Korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Blora untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

  • Tanggul Jebol, Ratusan Rumah Warga di Tanggamus Diterjang Banjir Rob

    Tanggul Jebol, Ratusan Rumah Warga di Tanggamus Diterjang Banjir Rob

    Tanggamus, Beritasatu.com – Ratusan rumah warga di Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, diterjang banjir rob setelah tanggul penahan ombak (sea wall) di kawasan pesisir jebol akibat gelombang tinggi yang terjadi sejak Kamis (29/5/2025) pagi.

    Banjir rob merendam permukiman warga di Lingkungan Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, dengan ketinggian air laut mencapai 10-20 sentimeter.

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus, sedikitnya 300 rumah warga terdampak.

    Daerah Terdampak

    Tiga Rukun Tetangga (RT) terdampak paling parah, yakni RT 10, RT 14, dan RT 16.

    Sejumlah rumah tidak hanya terendam air laut, tetapi juga mengalami kerusakan struktural. Salah satunya rumah milik Susilawati (45), warga RT 16, yang bagian dapur dan kamar mandinya hanyut terseret arus.

    “Kerusakan tanggul laut akibat hantaman gelombang tinggi menjadi penyebab utama banjir rob ini,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi BPBD Tanggamus, Edi Nugroho, Sabtu (31/5/2025).

    Selain merendam permukiman warga, banjir rob juga menyebabkan tempat pemakaman umum (TPU) di lingkungan Kapuran tergenang dan nyaris terkikis oleh ombak.

    Pelabuhan dan TPI Kota Agung Ikut Terdampak

    Banjir rob turut melanda area Dermaga 2, pelabuhan, dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Agung, Tanggamus. Pasir dan batu terbawa ke dalam area pelelangan, menyebabkan aktivitas nelayan dan pedagang terganggu.

    “Kondisi ini berdampak pada ekonomi warga pesisir yang menggantungkan hidup dari aktivitas pelabuhan dan perikanan,” ujar Edi.

    BPBD mencatat panjang tanggul laut yang rusak mencapai 100 meter, dengan estimasi biaya perbaikan sekitar Rp 500 juta. Pemerintah daerah diminta segera melakukan penanganan cepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

    Lurah Pasar Madang, Mega Sari mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD, Polsek Kota Agung, dan Danramil untuk menangani situasi darurat.

    “Kami juga siaga menghadapi kemungkinan banjir rob susulan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi,” ujarnya.

    Akibat bencana banjir rob ini, BPBD Tanggamus mengimbau masyarakat tetap waspada dan bersiap mengantisipasi dampak gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan.

  • Sebanyak 50 Rumah Warga di Aceh Barat Terdampak Banjir Rob

    Sebanyak 50 Rumah Warga di Aceh Barat Terdampak Banjir Rob

    ACEH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat sebanyak 50 unit rumah warga di Desa Pasir dan Desa Ujung Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan terdampak banjir rob.

    “Hasil pendataan petugas, tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam bencana alam ini,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Ronal dilansir ANTARA, Jumat, 30 Mei.

    Menurut dia, bencana alam yang terjadi sejak Kamis hingga Jumat tersebut terjadi akibat pasang surut dan gelombang tinggi di sekitar pantai setempat.

    Akibatnya, terjadinya banjir rob di permukiman warga dengan ketinggian air berkisar antara 20-30 sentimeter.

    Guna memastikan dampak dari bencana alam ini, BPBD Aceh Barat telah mengerahkan petugas untuk melakukan pendataan untuk memastikan kondisi masyarakat yang terdampak.

    “Saat ini kondisi air mulai surut di permukiman warga, namun gelombang laut masih tinggi,” kata Teuku Ronal.

    BPBD Kabupaten Aceh Barat mengimbau masyarakat di daerahnya agar senantiasa waspada, dengan potensi terjadinya banjir rob yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

  • BNPB: Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Jadi 13 Orang

    BNPB: Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Jadi 13 Orang

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat longsor yang melanda kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bertambah menjadi 13 orang.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (31/5/2025).

    Menurut Muhari, dari 13 korban meninggal dunia, lima di antaranya masih dalam proses identifikasi. Tim gabungan juga melaporkan bahwa longsor tersebut turut menimbun tiga unit alat berat ekskavator dan enam truk pengangkut material tambang.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga telah menghentikan sementara pencarian pada pukul 17.30 WIB dan akan melanjutkannya besok pagi. Pusdalops BNPB terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk mempercepat proses evakuasi.

    “Berdasarkan prakiraan cuaca hingga dua hari ke depan, kondisi di wilayah Kabupaten Cirebon terpantau cerah berawan,” ujarnya.

    Muhari mengimbau tim SAR tetap mengutamakan keselamatan saat bertugas, karena potensi bencana susulan masih bisa terjadi. BNPB juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan.

    “Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih,” pungkasnya. [hen/beq]

  • Akses Jalan Pacet–Cangar Mojokerto Sempat Tertutup Pohon Tumbang

    Akses Jalan Pacet–Cangar Mojokerto Sempat Tertutup Pohon Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Akses Jalan Raya Pacet–Cangar di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, sempat tertutup akibat pohon tumbang pada Sabtu (31/5/2025) pagi. Pohon berdiameter 20–30 cm tersebut tumbang setelah hujan deras mengguyur wilayah sekitar sejak Jumat malam.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo. “Hujan yang mengguyur kawasan Pacet sejak Jumat malam menyebabkan tanah menjadi gembur, hingga akhirnya pohon jenis tutup dengan diameter 20–30 cm tumbang dan melintang di jalan. Kami menerima informasi dari masyarakat terkait pohon tumbang tersebut,” ujarnya.

    Menanggapi laporan warga, tim gabungan yang terdiri dari anggota Tahura R. Soerjo, relawan Sendi, dan Polsek Pacet langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi pohon yang menutup jalan. BPBD Kabupaten Mojokerto melalui Pusdalops segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan melaporkan perkembangan situasi kepada pimpinan.

    “Proses evakuasi berlangsung cepat. Sekitar pukul 05.30 WIB, pohon berhasil disingkirkan dan arus lalu lintas kembali normal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya akses jalur Pacet–Cangar sempat tertutup akibat pohon tumbang dan proses evakuasi. Namun sekarang sudah normal kembali,” jelas Khakim. [tin/beq]