Kementrian Lembaga: BPBD

  • Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Bondowoso, Titik Pusat Diduga di Wilayah Pegunungan Argopuro

    Gempa Magnitudo 3,7 Guncang Bondowoso, Titik Pusat Diduga di Wilayah Pegunungan Argopuro

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,7 mengguncang wilayah Bondowoso pada Jumat (13/6/2025) pukul 00.49 WIB.

    Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 7,85 Lintang Selatan dan 113,76 Bujur Timur atau sekitar 20 kilometer barat laut dari pusat kota Bondowoso. Kedalaman gempa tercatat sangat dangkal, hanya 2 kilometer di bawah permukaan tanah.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Sigit Purnomo, membenarkan kejadian tersebut dan memperkirakan bahwa episentrum gempa berada di wilayah Pakem, tepatnya di kawasan pegunungan Argopuro.

    “Iya benar. Perkiraan jika 20 km ke barat laut dari titik nol (alun-alun) Bondowoso itu di wilayah Pakem. Jadi titik gempa diperkirakan masuk wilayah pegunungan Argopuro,” ujarnya pada BeritaJatim.com, Jumat (13/6/2025) pagi.

    Ia menjelaskan bahwa secara umum gempa bumi dibedakan menjadi dua jenis, yakni gempa tektonik dan vulkanik.

    Gempa vulkanik terjadi akibat aktivitas gunung berapi, sementara gempa tektonik dipicu oleh pergerakan lempeng bumi.

    “Meski Bondowoso tidak berada di pesisir, kita berada di atas lempeng Eurasia, yang membentang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku. Artinya, potensi terjadinya gempa bumi tetap ada,” tambahnya.

    Warga Desa Pakem, Kecamatan Pakem, Dedi Fathola, turut merasakan kuatnya guncangan. Ia mengatakan gempa terjadi saat tengah malam dan cukup mengagetkan. “Tadi malam sekitar jam 1 gempanya. Keras sekali. Kaca rumah sampai bergetar,” ungkap Dedi.

    Wawan, warga Kelurahan Badean, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso juga merasakan getaran gempa. “Keras getarannya tapi sebentar. Cuma beberapa detik saja,” akunya.

    BPBD Bondowoso saat ini sedang menghimpun informasi dari para camat di wilayah lereng Argopuro untuk menginventarisasi dampak gempa.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. BPBD mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, serta selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. [awi/aje]

  • Sempat Dibuka Terbatas Akibat Bencana Longsor, Jalur Alternatif Pacet–Batu via Cangar di Mojokerto Dibuka

    Sempat Dibuka Terbatas Akibat Bencana Longsor, Jalur Alternatif Pacet–Batu via Cangar di Mojokerto Dibuka

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur alternatif Pacet–Batu via Cangar yang sebelumnya dibatasi operasionalnya karena bencana longsor, mulai Jumat, (13/6/2025) resmi dibuka selama 24 jam penuh. Sebelumnya, jalur yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu ini hanya dibuka dari pukul 05.00 hingga 18.00 WIB.

    Pembukaan penuh ini merupakan hasil evaluasi bersama yang dilakukan oleh sejumlah instansi, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dinas Perhubungan (Dishub), TNI/Polri, UPT Tahura Raden Soerjo, hingga Basarnas.

    “Berdasarkan hasil evaluasi dan keputusan bersama, jalur Pacet–Batu via Cangar dibuka 24 jam mulai besok,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Prasarana Perhubungan Lalu Lintas Angkutan Jalan (UPT P3 LLAJ) Mojokerto Dishub Jawa Timur, Kristiani Asih Pratiwi.

    Untuk mendukung keamanan pengguna jalan, telah dipasang berbagai fasilitas keselamatan di titik-titik rawan longsor, seperti rambu-rambu peringatan dan 10 unit lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Selain itu, proyek terasering dan pipanisasi aliran air dari atas tebing juga telah rampung.

    “Meski dibuka penuh, operasional jalur tersebut tetap bersifat dinamis melihat kondisi cuaca. Jika terjadi hujan lebat selama tiga hari berturut-turut, maka jalur akan ditutup sementara sebagai langkah antisipatif,” katanya.

    Senada dengan itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida Soesetyo Djati mengatakan bahwa penutupan bisa dilakukan sewaktu-waktu jika curah hujan tinggi terjadi. “Penutupan akan dilakukan di Pos Sendi dan Pos Cangar bila cuaca ekstrem tidak memungkinkan aktivitas kendaraan,” tegasnya.

    Evaluasi pembukaan jalur ini melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi, antara lain, BPBD Provinsi dan Kabupaten Mojokerto, BMKG, Dinas PU Bina Marga Jatim, Dishub Jatim, Dishub Jatim, UPT Tahura Raden Soerjo, Basarnas, TNI, Polri, Forkopimda Mojokerto, dan FPRB Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, jalur Pacet–Batu sempat ditutup total akibat longsor di kawasan Blok Watu Lumpang, Tahura R. Soerjo, pada Kamis (3/4/2025) lalu. Tebing setinggi 50 meter dengan kedalaman 70 meter longsor dan menimbun badan jalan sepanjang 50 meter usai kawasan tersebut diguyur hujan deras.

    Akibat kejadian ini, dua kendaraan yakni sebuah mobil pikap dan Toyota Kijang Innova Reborn tertimbun material longsor dan menewaskan 10 orang. Seluruh korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan pada Jumat, (4/4/2025).

    Setelah proses pembersihan dan perbaikan, jalur sempat dibuka kembali secara terbatas mulai Rabu (23/4/2025), hanya dari pukul 05.00 hingga 18.00 WIB. [tin/aje]

  • Dinyatakan Aman dan Layak, Hari Ini Jalur Pacet-Cangar Buka 24 Jam

    Dinyatakan Aman dan Layak, Hari Ini Jalur Pacet-Cangar Buka 24 Jam

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah sempat dibuka secara terbatas pagi hingga sore hari, jalur Pacet-Cangar yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu kini dibuka full 24 jam mulai Jumat (13/6/2025) hari ini.

    Keputusan itu diambil setelah Tim Gabungan Pemprov Jatim, Pemkab Mojokerto dan Kota Batu melakukan rapat evaluasi dan pengecekan jalur eks longsor tersebut, di kawasan Pacet Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/6/2025) kemarin.

    “Mulai Jumat, tanggal 13 Juni 2025, pukul 05.00 WIB, jalur Pacet-Cangar kita putuskan untuk dibuka 24 jam,” ujar Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto usai menerima laporan hasil rapat Tim gabungan didampingi Kabid KL BPBD Jatim, Satriyo Nurseno.

    “Dari pengecekan Tim Teknis bersama Tim gabungan, hasilnya, secara keseluruhan kondisi jalan dinyatakan layak, baik dan aman untuk dilalui,” imbuhnya.

    Adapun Tim Gabungan yang turut dalam pengecekan jalur tersebut, di antaranya, adalah BPBD Jatim, Dinas PU Bina Marga Jatim, Dinsos Jatim, Dishub Jatim, Dinas Kehutanan Jatim, UPT Tahura R Soerjo, BMKG Juanda, Kantor SAR Kota Batu, BPBD Kota Batu, BPBD Kabupaten Mojokerto, UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Mojokerto, Perum Perhutani, Polres Mojokerto, Koramil Pacet, BPBD Kab. Mojokerto, UPT LLAJ Mojokerto, Camat, Kades dan Forum PRB Kab. Mojokerto.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim Satriyo Nurseno yang hadir dalam pengecekan jalur Cangar-Pacet menyampaikan, pascaterjadinya longsor di Cangar, semua rekomendasi perbaikan sebagaimana hasil rapat sebelumnya telah dilaksanakan.

    Yakni, pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) sisi barat, sisi timur, trucuk bambu, guard rail, pipanisasi saluran air, Early Warning System (EWS) Longsor, penanaman tumbuhan (vertiver, matoa & petai) untuk penahan tanah dan peningkatan kualitas jalan, serta pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU).

    Karena itulah, berdasar kesepakatan Tim Gabungan Pemprov Jatim, Pemkab Mojokerto dan Kota Batu, jalur Pacet-Cangar akan dibuka kembali secara full 24 jam, pada Jumat, 13 Juni 2025, mulai Pukul 05.00 WIB.

    “Dengan catatan, apabila ada peringatan cuaca buruk, hujan lebat atau kondisi yang membahayakan, akan dilakukan buka tutup sementara oleh pihak Tahura dan Polsek setempat,” terangnya.

    Bagaimana jika terjadi pohon tumbang? “Jika pohon tumbang terjadi di Jalur Pacet Cangar, penanganan akan dilakukan oleh Tahura R. Soerjo dibantu oleh masyarakat, relawan dan jajaran yang lain,” imbuhnya.

    Sebagaimana yang diketahui, jalur Pacet-Cangar mulai ditutup sejak 3 April 2025, saat terjadi longsor di kawasan tersebut.

    Pada hari Rabu, 23 April 2025, jalur ini mulai dibuka secara terbatas, mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, dan mulai Jumat, 13 Juni 2025, jalur ini dibuka kembali secara full 24 jam. [tok/aje]

  • Ustaz di Sumberjambe Berikan Saran kepada BPBD Jember Soal Gunung Raung

    Ustaz di Sumberjambe Berikan Saran kepada BPBD Jember Soal Gunung Raung

    Jember (beritajatim.com) – Gunung Raung yang terletak di wilayah Kabupaten Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, mengalami erupsi, Rabu (11/6/2025) pagi. Muzammil, seorang ustaz yang tinggal di Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe, memberikan saran kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.

    “Ustaz Muzammil menyarankan agar pos pantau dipinjami handy talky untuk mempercepat komunikasi, karena biasanya jika tanda – tanda alam dari Gunung Raung sudah muncul, jaringan handphone sering hilang,” kata Kepala BPPD Jember Widodo Yulianto, Kamis (12/6/2025).

    Selain itu BPBD Jember diminta melatih relawan Desa Gunung Malang, memasang spanduk sebagai tanda posko pantau, dan memantau secara berkala perkembangan erupsi Gunung Raung.

    Muzammil bukan sembarang ustaz. Dia adalah Ketua Desa Tanggap Bencana (Destana) Gunung Malang. Jarak titik rumahnya ke kawah Raung kurang lebih 16 kilometer. Destana adalah program pemerintah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menghadapi dan mengatasi berbagai jenis bencana.

    Erupi kembali terjadi pada pukul 04.41 WIB, Kamis (12/6/2025) dengan ketinggian kolom abu teramati kurang lebih seribu meter di atas puncak atau kurang lebih 4.332 meter di atas permukaan laut. “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah selatan,” kata Widodo.

    Menurut Widodo, erupsi berlangsung menerus. Rekaman seismik didominasi Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 milimeter. Status Gunung Raung sendiri pada Level II atau waspada). “Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah,” katanya.

    BPBD Jember sudah berkoordinasi dengan BPBD Banyuwangi dan Bondowoso. “Hari ini kita kirim tim pantau ke pos pantau di Songgon Banyuwangi untuk berkoordinasi dengan petugas pengamat,” kata Widodo.

    “Sejauh ini semua masih aman terkendali. Masyarakat diimbau tidak panik. Mohon informasikan kepada BPBD bila ada dampak aktifitas Gunung Raung terhadap masyarakat,” kata Widodo. [wir]

  • Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Juni 2025

    Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19 Surabaya 12 Juni 2025

    Meski Belum Ditemukan Kasus Infeksi, Bupati Blitar Keluarkan SE Kewaspadaan Penyebaran Covid-19
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com

    Bupati Blitar
    Rijanto menandatangani Surat Edaran tentang Kewaspadaan Penyebaran Covid-19, Kamis (12/6/2025).
    Meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus infeksi Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar.
    Surat edaran yang ditujukan pada sejumlah organisasi perangkat daerah dan instansi pemerintah lainnya itu dikeluarkan sebagai respon awal atas merebaknya kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia dan dilaporkan telah mulai masuk Indonesia.
    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati mengatakan bahwa surat edaran tersebut lebih banyak bertujuan untuk kembali meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19.
    “Tekanan utamanya lebih pada edukasi kembali kewaspadaan Covid-19 pada masyarakat,” ujar Christine kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Kamis sore.
    Surat edaran tersebut, kata Christine, ditujukan kepada sejumlah instansi pemerintah terkait, yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, dan rumah sakit umum daerah di Kabupaten Blitar.
    Lalu, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa TImur di Kabupaten Blitar, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar (Kemenag), dan seluruh camat di Kabupaten Blitar.
    “Diharapkan instansi-instansi tersebut dapat menyosialisasikan kewaspadaan Covid-19 melalui lembaga pendidikan termasuk yang berada di bawah Kemenag,” ungkapnya.
    “Juga agar para camat meneruskan kepada masyarakat luas melalui pemerintah desa. Kemudian juga kewaspadaan di tempat-tempat ibadah,” imbuh Christine.
    Kewaspadaan yang dimaksud, kata dia, adalah perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, dan menggunakan masker bagi yang sedang sakit saat berada di kerumunan.
    Bagi Dinas Kesehatan sendiri, kata dia, kewaspadaan Covid-19 dilakukan dengan melakukan pemantauan gejala-gejala infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di tengah masyarakat.
    “Tapi sejauh ini data kasus ISPA tidak ada lonjakan yang cukup signifikan,” tuturnya.
    Menurut Christine, hingga saat ini pihaknya juga tidak menemukan adanya kasus positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Blitar meskipun sulit untuk disimpulkan bahwa tidak ada penyebaran kasus.
    “Karena sekarang itu warga yang mengalami gejala yang patut diduga Covid-19 seperti gejala ISPA tidak ada yang mau dites, diswab,” tuturnya.
    Kata Christine, tenaga medis akhirnya hanya memberikan resep obat kepada mereka yang mengeluhkan gejala-gejala tersebut.
    “Kalau demam yang dikasih obat demam. Kalau batuk dikasih obat batuk. Apalagi sekarang memang tidak tersedia alat swab di puskesmas-puskesmas,” ujarnya.
    Lebih jauh, Christine mengatakan bahwa vaksinasi massal selama wabah Covid-19 di seluruh Indonesia diandaikan telah menumbuhkan kekebalan kolektif di kalangan masyarakat.
    Hal itu membuat dampak kesakitan yang ditimbulkan dari infeksi Covid-19 menjadi lebih ringan dan tidak mematikan terlepas dari varian apa pun yang menginfeksi.
    “Covid-19 itu kan disebabkan oleh virus. Jadi pada dasarnya yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya melalui mekanisme anti bodi kekebalan tubuh. Jadi ya yang penting makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Landa Pabrik Kayu di Mojokerto

    Kebakaran Landa Pabrik Kayu di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah kebakaran terjadi di pabrik kayu yang berlokasi di Dusun Wonokerto, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/6/2025). Kebakaran di CV Dian Persada Rotarindo Building terjadi sekitar pukul 13.45 WIB.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan, laporan pertama kali diterima dari warga setempat. Menurut laporan tersebut, kebakaran melanda salah satu bagian pabrik kayu milik CV. Dian Persada.

    Petugas gabungan dari dua unit mobil pemadam kebakaran BPBD Mojokerto bersama pihak Polsek dan Koramil setempat segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman. Potensi relawan dan warga sekitar juga turut membantu proses evakuasi dan penanganan.

    “Objek yang terbakar merupakan mesin blower pembuangan residu cat dengan luas area terdampak sekitar 2 × 4 meter persegi. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini, api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 14.45 WIB,” terangnya.

    Setelah upaya pemadaman dan pembasahan dilakukan kurang lebih satu jam, api berhasil dipadamkan. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Sementara itu, estimasi kerugian material masih dalam proses perhitungan oleh pihak berwenang. [tin/but]

  • Pohon Tumbang di Bondowoso Timpa Pengendara Motor

    Pohon Tumbang di Bondowoso Timpa Pengendara Motor

    Bondowoso(beritajatim.com) — Insiden pohon tumbang terjadi di depan Balai Desa Kejawan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Kamis (12/6) dini hari sekitar pukul 01.45 WIB.

    Pohon diduga tumbang karena bagian akarnya terbakar, menyebabkan batang kehilangan kekuatan dan roboh ke jalan raya.

    Kejadian ini menimpa seorang pengendara motor bernama Juriyanto, warga Desa Grujugan Kidul, yang sedang dalam perjalanan menuju pasar.

    Akibat tertimpa pohon, Juriyanto mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RS Mitra Medika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Dari hasil assessment di lokasi, diketahui bahwa pohon tumbang karena bagian akarnya terbakar. Kami langsung mengerahkan tim ke lokasi setelah menerima laporan,” ujar Kalaksa BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo.

    Selain menimpa korban, pohon tumbang juga menyebabkan kabel Telkom putus dan sempat menutup akses jalan raya Tamanan–Bondowoso. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama Agen Informasi Bencana Jatim 5.5, Pemerintah Desa Kejawan, dan warga sekitar segera melakukan evakuasi dan pembersihan.

    Dalam proses penanganan, BPBD mengerahkan satu unit kendaraan operasional dan berbagai alat seperti chainsaw, tali tampar, tangga, dan linggis. Penanganan berjalan lancar tanpa kendala berarti.

    “Hingga pukul 03.05 WIB, penanganan selesai dilakukan dan arus lalu lintas kembali normal. Saat ini wilayah Bondowoso terpantau aman dan cuaca juga cerah,” jelas Sigit.

    Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sembarangan di sekitar pohon besar yang berada dekat dengan akses jalan umum. (awi/ted)

  • Kebakaran Besar Gudang BBM Bandar Lampung, 11 Mobil Damkar Dikerahkan

    Kebakaran Besar Gudang BBM Bandar Lampung, 11 Mobil Damkar Dikerahkan

    Lampung, Beritasatu.com – Kebakaran gudang bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kecamatan Telukbetung Selatang, Bandar Lampung, mengejutkan warga pada Kamis (12/6/2025), sekitar pukul 01.00 WIB.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandar Lampung, Anthoni Irawan mengatakan, pihaknya segera mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.

    Untuk mendukung upaya pemadaman, dua unit mobil suplai air milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diturunkan ke lapangan.

    “Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB setelah dua jam berjibaku,” kata Anthoni, dikutip dari Antara, Kamis (12/6/2025).

    Sayangnya, dalam insiden kebakaran gudang BBM di Bandar Lampung ini, dua unit mobil tangki yang berada di dalam area gudang ikut hangus terbakar. Tidak hanya itu, dua rumah semipermanent di sekitar lokasi juga turut dilalap api.

    Meski kebakaran cukup besar, Anthoni menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini kami masih melakukan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada sisa api yang bisa kembali menyala,” jelasnya.

    Penyebab pasti insiden kebakaran gudang BBM di Bandar Lampung belum diumumkan hingga saat ini. Namun, kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya standar keamanan dan pengawasan ketat di fasilitas penyimpanan BBM.

  • Luapan Banjir Kali Lamong Bergeser di Kecamatan Cerme Gresik

    Luapan Banjir Kali Lamong Bergeser di Kecamatan Cerme Gresik

    Gresik (beritajatim.com)– Banjir akibat meluapnya Kali Lamong bergeser di wilayah Kecamatan Cerme. Imbas dari banjir tersebut empat desa terendam. Empat desa itu diantaranya Desa Cerme, Dungus, Morowudi, dan Desa Guranganyar tergenang di ketinggian 10-30 centimeter.

    Selain menggenangi jalan lingkungan desa. Meluapnya banjir tersebut juga menyebabkan puluhan hektar area persawahan juga turut tergenang banjir.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dN Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, FX Driatmicko Herlambang mengatakan, semula banjir menggenangi wilayah Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng. Kini luapannya bergeser di empat desa wilayah Cerme.

    “Kami sudah melakukan monitoring terkait perkembangan banjir. Termasuk dengan pemerintah desa yang terdampak banjir,” katanya, Rabu (11/6/2025).

    Masih menurut Micko, dari empat desa yang tergenang. Desa Dungus yang paling parah. Pasalnya, ada 80 rumah warga terendam banjir hingga ketinggian 10-30 centimeter.

    “Ada 50 hektar sawah dan area tambak tergenang banjir,” paparnya.

    Ia menambahkan, terkait dengan kejadian banjir ini. Dirinya menghimbau
    kepada warga yang terdampak tetap waspada mengingat kedatangan banjir tak bisa diprediksi.

    “Banjir Kali Lamong tak bisa diprediksi kendati saat ini sudah bergeser ke wilayah Cerme,” imbuhnya.

    Penyebab banjir tersebut diakibatkan curah hujan tinggi, dan kiriman dari wilayah hulu. Sehingga, debit Kali Lamong meningkat lalu meluap ke permukiman warga. (dny/ted)

  • Jembatan di Lamongan Ambles Digerus Aliran Sungai, Roda Empat Dilarang Melintas

    Jembatan di Lamongan Ambles Digerus Aliran Sungai, Roda Empat Dilarang Melintas

    Lamongan (beritajatim.com) – Jembatan penghubung di Dusun Tambar, Desa Sidokumpul, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, ambles akibat tergerus aliran sungai yang meningkat drastis. Peristiwa ini terjadi pada Selasa malam (10/6/2025) setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.

    Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, Joko Raharto, mengatakan peningkatan debit air sungai menyebabkan bagian bawah konstruksi jembatan terkikis, hingga akhirnya ambles.

    “Jembatan yang ambles ini disebabkan debit air sungai yang meningkat drastis, akibat tingginya curah hujan beberapa hari belakangan,” kata Joko, Rabu (11/6/2025).

    BPBD Lamongan telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk meninjau langsung kondisi jembatan. Sebagai langkah antisipasi kecelakaan, kendaraan roda empat atau lebih dilarang melintas di atas jembatan tersebut untuk sementara waktu.

    “Demi keselamatan, untuk sementara jembatan kami tutup untuk kendaraan roda 4 atau lebih. Sedangkan untuk roda dua masih bisa melintas,” ujarnya.

    Selain menangani jembatan ambles, BPBD juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menanggulangi tanggul sungai yang longsor (sliding) di Dusun Keplak, Desa Kacangan, Kecamatan Modo. Kejadian ini dipicu oleh luberan air sungai yang menyebabkan struktur tanggul terkikis.

    Distribusi logistik kedaruratan dan sarana prasarana untuk penanganan darurat telah dilakukan oleh BPBD bersama Dinas PU Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Forkopimcam, serta Pemerintah Desa setempat.

    “Harapan kami tentu agar tanggul sudah kembali aman, jika sewaktu-waktu terjadi hujan lagi, sehingga bisa menyelamatkan lahan pertanian dari dampak yang lebih parah,” ucap Joko. [fak/beq]