Kementrian Lembaga: BPBD

  • Longsor hingga Angin Kencang Melanda Bogor Kemarin, Belasan Rumah Rusak

    Longsor hingga Angin Kencang Melanda Bogor Kemarin, Belasan Rumah Rusak

    Jakarta

    Pemukiman warga di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat dilanda hujan disertai angin kencang pada Sabtu (21/6) kemarin. Akibatnya, sebanyak 12 rumah mengalami erusakan, mulai dari atap ambruk hingga tembok jebol.

    “Kejadian bencana angin kencang. Lokasi kejadian di empat kampung di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Total rumah rusak 10 unit,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani dalam keterangannya, Minggu (22/6/2025).

    Adam menyebutkan, peristiwa dilaporkan usai wilayah barat Kabupaten Bogor dilanda hujan deras dan angin kencang, pada Sabtu (25/6) sore. Hujan deras disertai angin kencang membuat rumah-rumah warga rusak.

    “Dikarenakan hujan deras disertai angin kencang, sehingga mengakibatkan beberapa unit rumah warga terdampak pada bagian atap,” kata Adam.

    “Kondisi rumah yang sudah mulai lapuk ditambah angin kencang, menjadi faktor penyebab kerusakan rumah. Diperlukan penanganan lanjut dari dinas terkait,” lanjutnya.

    Peristiwa serupa juga terjadi di kawasan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Sejumlah rumah ambruk lantaran longsor usai hujan deras mengguyur

    “Sementara di lokasi lain, satu unit rumah ambruk dan mengalami kerusakan pada bagian atap akibat angin kencang,” imbuhnya.

    Adam memastikan tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut. Menurutnya, perlu penanganan lanjutan dari dinas terkait untuk proses perbaikan rumah rusak.

    (sol/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato

    Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir Bandang Pohuwato

    Jakarta

    Kementerian Sosial Republik Indonesia mengirimkan bantuan untuk korban banjir bandang di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Bencana alam itu terjadi pada Jumat, 20 Juni 2025, sekitar pukul 22.00 WITA.

    Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut sejak sore hingga malam hari. Sungai yang melintasi beberapa kecamatan di Pohuwato meluap sangat cepat, membawa material lumpur, kayu, serta puing bangunan, dan menerjang permukiman warga.

    Dalam peristiwa ini, dua warga Desa Tuweya, Kecamatan Wonggarasi, meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Yance Munu (36) dan Larastiari Lakoro (14). Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa dalam musibah ini.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban meninggalnya akibat banjir bandang ini,” kata Saifullah dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).

    Dia mengatakan banjir bandang juga berdampak pada 2.542 kepala keluarga atau sekitar 8.468 jiwa yang tersebar di sepuluh desa di lima kecamatan meliputi Kecamatan Paguat, Lemito, Randangan, Wonggarasi, dan Taluditi.

    Desa Lemito menjadi salah satu wilayah dengan jumlah korban terbesar sebanyak 848 KK atau 2.713 jiwa. Selain itu, beberapa desa seperti Wonggarasi Tengah, Wonggarasi Barat, dan Desa Tuweya juga mengalami dampak cukup signifikan.

    Hal itu mengakibatkan aktivitas warga sehari-hari seperti memasak, mandi, dan mencuci belum dapat dilakukan secara mandiri. Saifullah menegaskan perintah Presiden Prabowo Subianto jelas bahwa negara harus hadir membantu.

    “Kami berkomitmen terus mendampingi proses evakuasi dan pemulihan, memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi, serta berkoordinasi intensif dengan semua unsur terkait agar penanganan berjalan optimal,” ungkapnya.

    “Bantuan yang disalurkan terdiri atas makanan anak sebanyak 614 paket, kidswear sebanyak 150 paket, 500 lembar selimut, 51 paket peralatan dapur keluarga, 300 lembar tenda gulung, serta dua unit tenda serbaguna, dengan total nilai bantuan mencapai Rp 312.273.900,” ungkapnya.

    Saifullah mengatakan bantuan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas. Selain itu, tim Kemensos juga melakukan kaji cepat di lokasi kejadian, mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman, memantau debit air, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait.

    Dalam penanganan bencana ini, Kementerian Sosial bekerja sama dengan berbagai unsur, mulai dari BNPB, Sentra Tumou Tou Manado, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato, TAGANA, BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan dan desa setempat, hingga berbagai unsur relawan lainnya. Seluruh kekuatan dikerahkan agar proses evakuasi, pembersihan, dan pemulihan bisa berjalan dengan cepat.

    Lebih lanjut, Saifullah mengajak masyarakat terus mengedepankan semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.

    Kementerian Sosial akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan situasi dan siap memberikan dukungan tambahan sesuai kebutuhan masyarakat terdampak di Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya.

    “Kami mengapresiasi seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan, mulai dari relawan, aparat pemerintah daerah, unsur TNI dan Polri, hingga masyarakat yang bahu membahu membantu sesama. Dengan kerja sama yang kuat, kita yakin pemulihan akan berjalan lebih cepat,” tutup Saifullah.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • DKI sepekan, balap Formula E di Ancol hingga Jakarta Fair resmi dibuka

    DKI sepekan, balap Formula E di Ancol hingga Jakarta Fair resmi dibuka

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah pemberitaan di DKI Jakarta dalam sepekan di kanal Metro dari Senin (16/6) sampai Sabtu (21/6) masih layak dibaca kembali, mulai dari sejuta lebih kendaraan di Jakarta menunggak pajak hingga Jakarta Fair 2025 resmi dibuka.

    Berikut pemberitaan DKI Jakarta selama sepekan yang masih bisa dinikmati Anda untuk mengawali pagi hari;

    1. Lebih sejuta kendaraan di Jakarta belum bayar pajak

    Jakarta (ANTARA) – Lebih sejuta kendaraan bermotor di DKI Jakarta belum didaftarkan ulang melalui mekanisme pembayaran pajak tahunan sehingga ada potensi pendapatan mencapai Rp1 triliun yang belum dibayar oleh pemiliknya.

    Selengkapnya

    2. Seorang wanita tewas akibat kebakaran di Kebon Baru

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan seorang wanita inisial APW (25) tewas akibat kebakaran di Jalan J RT06/RW10, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

    Selanjutnya

    3. PHRI Jakarta sambut baik diskon pajak sektor perhotelan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jakarta menyambut baik insentif fiskal bagi sektor perhotelan hingga kuliner berupa pengurangan (diskon) pajak hingga 50 persen yang akan diterapkan Pemprov DKI Jakarta.

    Selengkapnya

    Sejumlah pembalap melaju saat balapan seri ke-11 Formula E World Championship 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Jakarta, Sabtu (21/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa/am.

    4. Ini sembilan kantong parkir saat perayaan HUT DKI di Lapangan Banteng

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyiapkan sembilan titik kantong parkir khusus bagi pengunjung yang ingin hadir dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (22/6).

    Selanjutnya

    5. Pram-Doel kompak saksikan final Formula E di Ancol

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menghadiri acara Formula E di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol, Jakarta Utara.

    Selengkapnya

    6. Jakarta Fair 2025 resmi dibuka

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo secara resmi membuka acara tahunan Jakarta Fair 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, para Kamis malam.

    Selanjutnya

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon Regional 22 Juni 2025

    46 Rumah Rusak Diterjang Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Ambon
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai cuaca buruk yang melanda Kota Ambon, Maluku, sepanjang Sabtu (21/6/2025) tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah tempat, tetapi juga pohon tumbang dan longsor di sejumlah kawasan.
    Dampak dari
    cuaca ekstrem
    itu menyebabkan puluhan
    rumah rusak
    akibat tertimpa material longsor dan pohon tumbang. Beberapa rumah bahkan sampai ambruk.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat hujan dan cuaca ekstrem itu tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon. Mulai dari Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, Baguala, hingga Leitimur Selatan.
    “Dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang hari ini menyebabkan 46 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa longsor dan satu kejadian pohon tumbang,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu, kepada
    Kompas.com,
    Sabtu malam.
    Vita mengungkapkan, musibah banjir dan tanah longsor paling parah terjadi di Kecamatan Sirimau dengan jumlah terdampak tersebar di 42 titik.
    Selanjutnya, di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Baguala terdapat 10 titik, Kecamatan Nusaniwe lima titik, dan Kecamatan Leitimur Selatan dua titik.
    “Bencana banjir dan tanah longsor paling banyak tersebar di Kecamatan Sirimau,” ujar dia.
    Selain merusak dan merendam rumah-rumah warga, banjir dan longsor juga ikut merusak talud penahan sungai di Desa Hunuh, Kecamatan Teluk Ambon, dan talud penahan longsor di kawasan Waihoka, Kecamatan Sirimau.
    “Dua talud juga mengalami kerusakan akibat banjir dan tanah longsor,” sebut dia.
    Ada pun dampak kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Ambon itu masih bisa bertambah karena data yang dimiliki BPBD Kota Ambon saat ini masih bersifat sementara.
    “Untuk dampak kerusakan ini masih data sementara ya,” ujar dia.
    Ada pun saat musibah terjadi, petugas BPBD Kota Ambon langsung turun ke sejumlah titik banjir dan longsor untuk melakukan aksi tanggap darurat.
    “Tim kita langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan juga membantu warga yang tertimpa bencana,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Juni 2025

    Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon Regional 22 Juni 2025

    Sedang Berteduh, Seorang Warga Tewas Tertimpa Longsor di Ambon
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Seorang warga di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon tewas terimpa material longsor saat hujan deras dan angin kencang melanda Kota Ambon, Sabtu malam (21/6/2025).
    Korban yang belum diketahui identitasnya itu mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia saat material longsor menimpa sebuah rumah di kawasan Kudamati Gonga, Kecamatan Nusaniwe, tempat korban berteduh.
    “Saya sudah turun ke lokasi dan memang benar korban sudah meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu kepada
    Kompas.com
    saat dikonfirmasi.
    Vita menyebut, korban adalah warga kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe. Vita telah mengecek identitas korban di Lurah Kudamati, namun karena korban bukan warga setempat, sehingga belum bisa didentifikasi.
    “Untuk data lengkap, namanya, umur, semuanya saya belum dapat karena belum dapat dari Lurah Kudamati, karena memang yang bersangkutan itu bukan domisili di situ, cuma sementara kejadiannya di Kelurahan Kudamati. Nanti kalau sudah ada, saya infokan,” ungkap dia.
    Ada pun warga di sekitar lokasi kejadian yang mengetahui peristiwa itu langsung berusaha mengeluarkan korban dari reruntuhan rumah yang ambruk.
    Aksi warga mengevakuasi korban saat hujan lebat dari rumah yang ambruk ikut direkam dan Lalu tersebut di jejaring media sosial.
    Selain satu korban tewas,
    cuaca ekstrem
    yang terjadi di Kota Ambon juga menyebabkan seorang bocah perempuan di Desa Hative Kecil, Kecamatan Sirimau mengalami luka-luka.
    “Seorang anak kecil di Hative Kecil juga terluka akibat dampak dari cuaca ekstrem hari ini,” kata Vita.
    Sebelumnya diberitakan, hujan deras disertai cuaca buruk melanda wilayah Kota Ambon, Maluku sepanjang Sabtu.
    Dampak dari cuaca ekstrem tersebut menyebabkan terjadi banjir dan tanah longsor di lima kecamatan di ibu kota provinsi Maluku tersebut.
    Musibah itu menyebabkan ratusan rumah warga terendam dan puluhan rumah lainnya rusak. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Pohuwato: 2 Orang Tewas, Sapi-Sapi Bergelimpangan

    Banjir Bandang Terjang Dua Desa di Pohuwato: 2 Orang Tewas, Sapi-Sapi Bergelimpangan

    Dampak Banjir merusak akses jalan dan jembatan utama antardesa. Sebanyak 615 jiwa dari 158 kepala keluarga di Desa Tuweya dan 620 jiwa dari 197 kepala keluarga di Desa Bohusami dilaporkan terdampak. Tidak hanya itu, banyak hewan ternak warga hanyut dan mati akibat terjangan banjir.

    Pemerintah Kabupaten Pohuwato menyediakan pos pengungsian darurat di balai desa dan rumah-rumah warga yang tidak terdampak.

    Bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, serta perlengkapan bayi mulai disalurkan. Peringatan Cuaca dan Mitigasi Bencana

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Gorontalo mengingatkan potensi hujan lebat masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.

    “Kami imbau masyarakat tetap waspada. Kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi menyebabkan banjir susulan,” kata Kepala BMKG Gorontalo.

    BPBD menilai lemahnya sistem peringatan dini dan buruknya tata kelola drainase menjadi faktor yang memperparah dampak banjir. Pemerintah daerah diminta segera mengevaluasi sistem mitigasi bencana dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim.

    Banjir ini menjadi salah satu bencana alam terbesar yang menimpa Kabupaten Pohuwato dalam tiga tahun terakhir. Selain kerusakan fisik, bencana ini juga menimbulkan trauma bagi masyarakat, terutama anak-anak dan lansia yang kini tinggal di pengungsian.Penutup

    Hingga Sabtu malam, situasi di lokasi bencana berangsur kondusif. Pemerintah daerah terus memantau perkembangan cuaca dan memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Bencana ini menjadi pengingat pentingnya membangun ketangguhan daerah terhadap ancaman iklim ekstrem yang kian sering terjadi.

  • Hujan Deras Landa Ambon, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Hujan Deras Landa Ambon, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir Regional 21 Juni 2025

    Hujan Deras Landa Ambon, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Hujan deras melanda wilayah Kota
    Ambon
    , Maluku, sepanjang Sabtu (21/6/2025).
    Dampak dari cuaca ekstrem tersebut, ratusan rumah warga yang berada di bantaran sungai terendam.
    Berdasarkan informasi yang dihimpun
    Kompas.com
    , wilayah yang terdampak paling parah adalah Passo, Batu Merah Dalam, Hative Kecil, Jalan Baru, Galaladan dan sejumlah wilayah lainnya.
    Tak hanya merendam rumah-rumah warga, banjir juga ikut menggenangi sejumlah jalan-jalan utama di Kota Ambon seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ir Putuhena, Jalan Yos Sudarso, Jalan Sultan Hasanudin dan Jalan AY Patty.
    “Kita di sini sudah kebanjiran dari sore menjelang magrib tadi. Banyak rumah yang sudah terendam saat ini,” kata Faisal, salah seorang warga Batui Merah Dalam kepada
    Kompas.com
    , Sabtu malam.
    Saat ini, warga di daerah tersebut sedang dalam kondisi siaga tinggi. Sebab, luapan sungai Batu Merah terus meluap dan kini telah masuk ke permukiman warga.
    Sejauh ini, warga masih terus bertahan di daerah itu dan belum ada yang mengungsi dari rumah-rumah mereka.
    “Belum mengungsi, tapi kalau hujan terus bertahan maka kondisi akan semakin parah dan sudah pasti kita akan keluar dari sini,” ujarnya.
    Sementara warga Hative Kecil, Isack, mengaku saat ini rumah-rumah warga di kawasan tersebut banyak yang terendam banjir.
    “Banyak rumah di sini sudah terendam, dan banjir belum surut sampai malam ini,” katanya.
    Kondisi yang sama juga dialami warga di Passo, Kecamatan Baguala. Warga mengaku banyak rumah di bantaran sungai Wayori telah terendam banjir.
    “Ini kita sedang selamatkan barang-barang, karena air sudah masuk ke dalam rumah,” ujar Stevani via WhatsApp.
    Sementara itu, hingga pukul 23.00 WIT, hujan deras masih terus mengguyur Kota Ambon.
    Terkait cuaca ekstrem yang melanda Kota Ambon, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon langsung mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem di Kota Ambon yang terjadi sepanjang hari ini.
    BPBD meminta warga, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti bantaran sungai dan lereng-lereng gunung agar lebih waspada dengan cuaca saat ini.
    “Kembali kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di lereng gunung, bantaran sungai dan daerah rawan longsor untuk tetap waspada dengan kondisi hujan lebat disertai angin kencang saat ini,” bunyi imbauan BPBD.
    Menurut BPBD, berdasarkan informasi yang diperoleh
    BMKG
    , cuaca ekstrem yang melanda Kota Ambon akan berlangsung hingga pukul 23.00 WIT malam ini.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cika Dilaporkan Hilang, Ditemukan Tinggal Tulang

    Cika Dilaporkan Hilang, Ditemukan Tinggal Tulang

    PIKIRAN RAKYAT – Warga Sumatra Barat dikejutkan oleh pengungkapan kasus pembunuhan mengerikan yang melibatkan seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Wanda, atau SJ, asal Korong Lakuak, Pasar Usang, Padang Pariaman.

    Dalam kasus yang tengah viral ini, Wanda ditetapkan sebagai tersangka mutilasi terhadap tiga perempuan muda, dua di antaranya telah dinyatakan hilang sejak lebih dari satu tahun lalu.

    Kasus ini mencuat setelah ditemukannya potongan tubuh perempuan yang mengambang di Sungai Batang Anai, pada Senin 16 Juni 2025. Korban diketahui bernama Septia Adinda (25), mahasiswi asal Kota Padang. Saat ditemukan, jasadnya telah dimutilasi menjadi sepuluh bagian.

    Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan bahwa Wanda telah mengakui seluruh perbuatannya. Motif dari pembunuhan pertama terhadap Septia disebut karena urusan utang.

    “Dari pengakuan terduga pelaku, motifnya sakit hati karena ada pinjaman yang belum dibayarkan sebesar Rp3,5 juta,” ujar Faisol dalam konferensi pers di Parik Malintang, Kamis 19 Juni 2025.

    Menurut keterangan pelaku, korban dibunuh pada Sabtu 15 Juni 2025 sore di sebuah kebun kawasan Nagari Sungai Buluah. Setelahnya, tubuh Septia dipotong-potong menggunakan sebilah parang dan dibuang ke sungai.

    Terbongkar Dua Pembunuhan Lain: Cika dan Adek Jadi Korban

    Hal yang membuat kasus ini semakin menggemparkan, Wanda juga mengaku telah membunuh dua perempuan lainnya, yakni Siska Oktavia Rusdi (Cika) berusia 23 tahun, dan Adek Gustiana berusia 24 tahun.

    Keduanya telah dilaporkan hilang sejak awal tahun 2024, namun pencarian tak membuahkan hasil. Wanda menyimpan jasad keduanya dalam sumur tua di Pasar Usang, hanya beberapa meter dari rumahnya sendiri. Sumur tersebut baru digali dan diinspeksi oleh tim gabungan Polisi dan BPBD pada Kamis 19 Juni 2025, dan ditemukan kerangka manusia yang tinggal tulang-belulang.

    “Selain mutilasi, pelaku juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan lain,” ucap Faisol.

    Ketiga korban ternyata memiliki kesamaan latar belakang: mereka pernah tercatat sebagai mahasiswi di STIE KBP Kota Padang, dan diduga telah mengenal pelaku sebelumnya.

    Barang Bukti dan Pengakuan Sadis Pelaku

    Dari lokasi penangkapan, Polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk parang yang digunakan untuk memutilasi, telepon genggam, sepeda motor, dan pakaian pelaku. Wanda ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya pada Kamis 19 Juni 2025 dini hari sekira pukul 2.00 WIB.

    “Parang yang kami amankan adalah alat yang dipakai pelaku untuk memotong tubuh korban menjadi sepuluh bagian,” ujar Faisol.

    Warga sekitar menyebut Wanda dikenal tertutup, dan beberapa tetangga mengaku mencium bau aneh dari sekitar sumur sejak lama, namun tak berani menyelidiki.

    Akademisi: Ini Bukan Kejahatan Biasa, Tapi Pembunuhan Berantai

    Kasus Wanda memicu reaksi keras dari kalangan akademisi. Dr. Defika Yufiandra, akademisi hukum dari Universitas Dharma Andalas (Unidha) Sumbar, menilai kejahatan ini sebagai bentuk pembunuhan berantai, dan menuntut keadilan ditegakkan dengan maksimal.

    “Rasa adil itu pendekatannya tidak hanya dari keluarga korban saja, tapi juga kepada masyarakat secara umum karena perbuatan pelaku sudah di luar batas kewajaran dan tidak manusiawi,” tutur Defika, Jumat 20 Juni 2025.

    Ia mendorong aparat penegak hukum untuk menerapkan pasal yang tepat dan menyeluruh berdasarkan motif, relasi korban-pelaku, dan kondisi kejiwaan tersangka. Ia juga meminta agar pelaku diperiksa secara psikologis guna melihat apakah ada kecenderungan kelainan jiwa atau tidak.

    “Tiga korban ini punya keterkaitan yang perlu digali. Jika memang pelaku bisa mengulangi perbuatannya secara sadar, ini lebih dari sekadar kasus dendam atau emosi sesaat,” ujar Defika.

    Defika juga mengingatkan bahwa kasus ini mengulang kembali pola kekerasan seperti kasus pembunuhan Nia, penjual gorengan di Sumbar yang juga menjadi korban mutilasi beberapa waktu lalu.

    Pemerintah Daerah Didorong Terlibat Aktif

    Sebagai putra daerah Pariaman, Defika juga menyerukan agar pemerintah daerah tak diam dalam menyikapi kejadian yang menghebohkan ini. Ia menilai perlu adanya evaluasi terhadap fungsi lembaga adat dan sosial, yang selama ini dianggap menjadi benteng moral masyarakat.

    “Pemerintah perlu menyelidiki perkembangan masyarakat, apakah perilaku negatif seperti ini berkaitan dengan pengaruh narkoba, kesepian sosial, atau lemahnya sistem kontrol sosial,” ucapnya.

    Polisi Terus Selidiki, Potensi Korban Lain Terbuka

    Hingga kini, Wanda masih diperiksa intensif oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman. Polisi menyatakan masih membuka kemungkinan adanya korban lain.

    “Dengan fakta penambahan korban ini, kami perlu memastikan apakah ada kemungkinan korban lain. Sementara pelaku kini sudah di Polres untuk diproses hukum,” tutur Faisol.

    Publik menanti perkembangan selanjutnya, terutama vonis hukum yang akan dijatuhkan pada pelaku atas perbuatan keji yang telah mencabut nyawa tiga perempuan muda, menciptakan trauma bagi keluarga korban dan masyarakat luas.***

  • Gunung Semeru kembali Erupsi, Tinggi Letusan 1.200 Meter di Atas Kawah
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 Juni 2025

    Gunung Semeru kembali Erupsi, Tinggi Letusan 1.200 Meter di Atas Kawah Surabaya 21 Juni 2025

    Gunung Semeru kembali Erupsi, Tinggi Letusan 1.200 Meter di Atas Kawah
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten
    Lumajang
    , Jawa Timur, kembali mengalami
    erupsi
    pada Sabtu (21/6/2025). 
    Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa erupsi terjadi sekitar pukul 05.50 WIB.
    Erupsi
    tersebut menghasilkan letusan asap tebal berwarna kelabu yang mencapai ketinggian 1.200 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko, atau setara dengan 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl).
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 21 Juni 2025 pukul 05.50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.200 meter di atas puncak,” ungkap petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis.
    Pada hari sebelumnya, Jumat, 20 Juni 2025, PPGA Semeru mencatat sebanyak 41 kali letusan. Namun, beberapa erupsi tidak dapat teramati secara visual karena tertutup kabut.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
    BPBD
    ) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono menyatakan, status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
    Ia mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tengara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” tambahnya.
    Saat ini, kawasan sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat, yang meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak Megapolitan 20 Juni 2025

    Banjir hingga 180 Cm Rendam Dua Permukiman di Tangsel, Puluhan KK Terdampak
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Hujan deras yang mengguyur Kota
    Tangerang Selatan
    (
    Tangsel
    ) pada Jumat, (20/6/2025) malam, menyebabkan
    banjir
    di dua kawasan permukiman dengan ketinggian air mencapai hingga 180 cm.
    Komandan Peleton (Danton) Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel, Dian Wiryawan mengungkapkan, bahwa terdapat dua titik yang terdampak banjir.
    Kedua titik tersebut, yakni Perumahan CPS 2 RW 06, Kelurahan
    Keranggan
    , dan Cluster Flamingo Blok B8-B9, Serpong Lagoon, Kelurahan
    Kademangan
    .
    “Di Perumahan CPS 2, air mulai naik sejak pukul 19.30 WIB akibat hujan deras yang cukup lama dan luapan air dari kali. Tinggi muka air (TMA) di lokasi tersebut bervariasi antara 25 hingga 180 sentimeter (cm),” ujar Dian saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/6/2025).
    Dian menjelaskan, sekitar 50 kepala keluarga (KK) terdampak banjir di kawasan CPS 2. Hingga saat ini, genangan air masih belum surut.
    Sementara itu, banjir di kawasan Serpong Lagoon disebabkan oleh jebolnya tanggul perumahan yang berbatasan langsung dengan aliran kali.
    “Air mulai masuk dengan ketinggian antara 20 sampai 70 sentimeter. Ada sekitar 40 KK yang terdampak,” jelas Dian.
    BPBD Tangsel telah mengerahkan 14 personel dan dua unit perahu karet ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan pemantauan situasi.
    Dian menambahkan, wilayah lain di Kota Tangsel dilaporkan masih dalam kondisi aman dari genangan banjir.
    “Kami terus pantau perkembangan cuaca dan kondisi lapangan. Jika diperlukan, bantuan tambahan akan segera dikerahkan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.