Kementrian Lembaga: BPBD

  • Banjir landa 21 RT di Jaksel dan Jaktim akibat hujan lebat

    Banjir landa 21 RT di Jaksel dan Jaktim akibat hujan lebat

    Jakarta (ANTARA) – Banjir melanda 21 rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan ketinggian air mencapai setengah meter lebih akibat hujan lebat di daerah itu.

    “Banjir dikarenakan hujan lebat melanda wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, hujan lebat di Jakarta menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga tiga atau waspada pada pukul 18:00 WIB dan kenaikan Pos Pantau Sunter Hulu menjadi siaga tiga (waspada) pada pukul 18:00 WIB serta menyebabkan banjir di DKI Jakarta.

    BPBD, kata Yohan, mencatat saat ini banjir terjadi di 21 RT dan dua ruas jalan.

    Ada pun data wilayah terdampak sebagai berikut;

    Jakarta Selatan terdapat di 14 RT yang terdiri dari, Kelurahan Bangka satu RT dengan ketinggian muka air 40 sentimeter (cm).

    Selanjutnya Kelurahan Kuningan Barat tiga RT, ketinggian 45 sampai 70 cm.

    Kemudian, Kelurahan Pela Mampang, sembilan RT ketinggian 40 sampai 50 cm.

    Kelurahan Duren tiga satu RT dengan ketinggian air 30 cm.

    “Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang,” ujarnya.

    Untuk di Jakarta Timur terdapat tujuh RT yang terdiri dari Kelurahan Susukan empat RT ketinggian 50 cm, Kelurahan Kampung Tengah satu RT ketinggian 40 cm, serta Kelurahan Gedong sebanyak dua RT ketinggian 50 cm.

    “Di Jakarta timur penyebab utama karena curah hujan tinggi,” katanya.

    Ia menambahkan, untuk jalan banjir yaitu Jl. KH Hasyim Ashari, Kelurahan Cideng, Jakarta Pusat ketinggian 20 cm dan Jl. Pelita No.5 , Kel. Lubang Buaya, Jakarta Pusat ketinggian 10 cm.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bangunan bekas pabrik roti ambruk di Tebet akibat hujan lebat

    Bangunan bekas pabrik roti ambruk di Tebet akibat hujan lebat

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah bangunan bekas pabrik roti ambruk di Jalan Bukit Duri Tanjakan, Gang 1 RT012/RW012, Bukit Duri, Tebet akibat hujan lebat.

    “Info dari bapak ketua RT 11 bahwa bangunan tersebut bukan rumah tempat tinggal melainkan eks pabrik roti yang sudah tidak dihuni,” kata Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Korwil Jakarta Selatan Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Sukendar mengatakan informasi tersebut didapatkan dari pihak kelurahan dan RT setempat.

    Bekas pabrik roti itu merupakan bangunan tua yang ambruk saat hujan lebat.

    “Untuk korban jiwa nihil,” tambahnya.

    Hingga kini, sejumlah personel BPBD Jakarta Selatan dikerahkan ke lokasi untuk perkembangan terbaru.

    Sebelumnya, BPBD DKI juga menangani pohon tumbang dan menimpa kios akibat hujan deras di Jalan Tebet Timur Dalam No 126, Tebet, Jakarta Selatan.

    Selain menimpa kios, pohon tumbang itu juga mengenai tiang listrik dan sejumlah sepeda motor yang sedang terparkir di lokasi yang sama.

    Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Tebet Timur Dalam sempat terhambat karena ruas jalan tertutup batang pohon yang melintang.

    Hingga pukul 20.00 WIB, BPBD DKI mencatat banjir masih terjadi di 15 RT Jakarta Selatan dan satu ruas jalan di Jakarta Pusat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPBD DKI tangani pohon tumbang akibat hujan deras di Tebet

    BPBD DKI tangani pohon tumbang akibat hujan deras di Tebet

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menangani pohon tumbang dan menimpa kios akibat hujan deras di Jalan Tebet Timur Dalam No 126, Tebet, Jakarta Selatan.

    “Pohon menimpa satu kios dan tiang listrik juga menimpa motor-motor yang terparkir. Lokasi kejadian berada di Jalan Tebet Timur Dalam No 126,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

    Yohan mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 17.00 WIB yang berawal dari angin kencang disertai hujan intensitas sedang. Kemudian, pohon mahoni yang sudah lapuk tumbang.

    Selain menimpa kios, pohon tumbang itu juga mengenai tiang listrik dan sejumlah sepeda motor yang sedang terparkir di lokasi yang sama.

    Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Tebet Timur Dalam sempat terhambat karena ruas jalan tertutup batang pohon yang melintang.

    Petugas gabungan dari BPBD, Dinas Pertamanan dan PLN telah dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi pohon tumbang dan tiang listrik yang roboh.

    “Saat ini sudah dalam penanganan,” ujarnya.

    Atas kejadian pohon tumbang tersebut, diperkirakan kerugian mencapai Rp25 juta.

    Hingga pukul 20.00 WIB, BPBD DKI mencatat banjir masih terjadi di 15 RT Jakarta Selatan dan satu ruas jalan di Jakarta Pusat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 22 Wisatawan di Pantai DIY Disengat Ubur-ubur, Dikira Seperti di SpongeBob

    22 Wisatawan di Pantai DIY Disengat Ubur-ubur, Dikira Seperti di SpongeBob

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat setidaknya 22 wisatawan menjadi korban sengatan ubur-ubur di pantai selatan (pansela) DIY hingga hari ini. Menurut BPBD para wisatawan terbuai karena mengira ubur-ubur itu seperti di serial SpongeBob Squarepants yang bisa dipegang.

    “Jadi sebagian orang menganggap bahwa ubur-ubur tuh seperti yang di SpongeBob itu, bisa ditangkap,” kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, dilansir detikJogja, Selasa (1/7/2025).

    “Yang di Parangtritis itu ada 22 yang kena itu,” lanjut dia.

    Noviar mengatakan, beberapa waktu belakangan banyak ubur-ubur yang terdampar di sebagian pantai selatan di Gunungkidul dan Pantai Parangtritis. Namun ubur-ubur yang terdampar ini menurutnya memiliki bentuk yang berbeda dengan yang di serial SpongeBob.

    Ubur-ubur yang terdampar ini, kata Noviar, memiliki bentuk yang beragam. Mulai yang berbentuk panjang, berbentuk gel, hingga memiliki tentakel. Warnanya juga beragam, ada warba biru juga warna merah.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pertamina bersama Hiswana dukung BPBD Jateng atasi permasalahan banjir rob di Sayung

    Pertamina bersama Hiswana dukung BPBD Jateng atasi permasalahan banjir rob di Sayung

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pertamina bersama Hiswana dukung BPBD Jateng atasi permasalahan banjir rob di Sayung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 30 Juni 2025 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendukung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah untuk mengatasi permasalahan banjir rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Jawa Tengah.

    Bentuk bantuan yang diberikan berupa bahan bakar minyak berjenis Dexlite sebanyak 1.500 liter. Bantuan ini diserahkan langsung di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 44.501.11 di Jalan Kaligawe Raya, Pada Kamis (26/6).

    Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsbility (CSR) Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan mengatakan hal itu merupakan bentuk kepedulian dan tanggap bencana dari Pertamina dan Hiswana terhadap warga sekitar yang terdampak banjir rob di Kecamatan Sayung.

    “Melalui kolaborasi ini, kami berharap bantuan yang disalurkan dapat mendukung operasional BBM bagi BPBD, khususnya dalam pengoperasian pompa penyedot air untuk mengatasi banjir rob,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Senin (30/6).

    Kepala Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Jawa Tengah, Armin Nugroho, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pertamina dan Hiswana Migas Jateng & DIY atas bantuan BBM untuk mendukung operasional penanganan banjir rob di Kecamatan Sayung.

    “Ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan dalam menangani bencana di Provinsi Jawa Tengah,” ujar Armin.

    Ia menjelaskan bahwa banjir rob yang telah terjadi sejak Desember 2024 hingga saat ini. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah memompa air dari permukiman warga dan menyalurkannya ke laut. Untuk itu, mereka mengoperasikan pompa air selama sepuluh jam yang membutuhkan sekitar 150 liter BBM dan mampu membuang air rob hingga 700 liter per detik.

    “Harapan kami, semoga banjir rob yang melanda Kecamatan Sayung di sekitaran Kali Ngepreh ini segera surut agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan tenang dan nyaman. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada Pertamina dan Hiswana Migas Jateng & DIY atas bantuan dan kepeduliannya,” imbuhnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Banjir Rendam 103 Kepala Keluarga di Kendari, BPBD Dirikan 3 Posko Pengungsian

    Banjir Rendam 103 Kepala Keluarga di Kendari, BPBD Dirikan 3 Posko Pengungsian

    KENDARI – Banjir akibat hujan deras melanda wilayah Kali Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat sebanyak 402 jiwa atau 103 kepala keluarga (KK) terdampak bencana ini.

    Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, mengatakan banjir menggenangi rumah warga dengan ketinggian air mencapai 180 sentimeter. Warga terdampak tersebar di empat Rukun Tetangga (RT) yakni RT 01, 10, 12, dan 14.

    “Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir hampir di seluruh wilayah Kota Kendari, dengan dampak paling parah terjadi di Kali Wanggu,” ujar Cornelius saat ditemui di Kendari, Antara, Minggu, 29 Juni.

    Untuk membantu para korban, BPBD mendirikan tiga posko pengungsian yang didukung oleh Kementerian Sosial (Kemensos), BPBD Provinsi Sultra, dan BPBD Kota Kendari. Tenda-tenda pengungsian tersebut khusus dibuka di wilayah Kali Wanggu, yang menjadi titik fokus penanganan karena jumlah korban cukup banyak.

    Selain menyediakan tempat pengungsian, BPBD juga menyiapkan perbekalan makanan siap saji bagi para pengungsi agar mereka tidak perlu repot memasak selama masa evakuasi.

    “Mudah-mudahan cuaca segera membaik, sehingga warga yang terdampak dapat kembali ke rumah masing-masing dalam waktu dekat,” kata Cornelius.

    Banjir yang melanda Kali Wanggu ini juga diikuti dengan bencana tanah longsor di beberapa wilayah lain di Kota Kendari, sehingga penanganan dan bantuan terus diintensifkan untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan korban terpenuhi.

  • Hujan Lebat di Tangerang Sebabkan Banjir Setinggi 1,5 Meter

    Hujan Lebat di Tangerang Sebabkan Banjir Setinggi 1,5 Meter

    TANGERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Banten mencatat hujan yang terjadi sejak siang hingga sore hari menyebabkan banjir di sejumlah wilayah dengan ketinggian air paling parah mencapai 1,5 meter.

    “Ketinggian banjir paling parah ada di RT01/RW 16 Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas mencapai 1,5 meter,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Mahdiar di Tangerang, Sabtu.

    Ia mengatakan dampak dari banjir tersebut menyebabkan pemukiman warga terendam banjir. BPBD Kota Tangerang mencatat hingga pukul 19.00 WIB ada 280 kepala keluarga yang terdampak.

    BPBD Kota Tangerang mendata, hujan ringan hingga sedang yang terjadi di wilayah Kota Tangerang sejak pukul 13.30 WIB hingga 17.00 WIB telah menyebabkan genangan dan banjir selain di wilayah Cibodas.

    Untuk di wilayah Periuk, banjir terjadi di Jalan Duta Taman Cibodas dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Lalu di Kelurahan Jatake Jatiuwung, ketinggian air mencapai 80 sentimeter di Perum Magnolia Residence.

    Selain itu ada juga peristiwa pohon tumbang di Jalan Pinang Kunciran dan menutup ruas jalan umum. Lalu di Jalan KH Hasyim Ashari Cipondoh yang juga menutup ruas jalan.

    Sementara itu untuk di wilayah Karang Tengah seperti Perum Ciledug Indah hingga malam ini masih kondisi aman. Begitu juga dengan di Gebang Raya yakni Garden City dan Jembatan Alamanda masih aman.

    “Kami sudah siagakan semua personil di lapangan untuk melakukan evakuasi maupun bersiaga sesuai kebutuhan warga sekitar karena” katanya.\

  • Tanggul Kali Sabi Jebol, Dinas PUPR Tangerang Lakukan Penanganan Darurat – Page 3

    Tanggul Kali Sabi Jebol, Dinas PUPR Tangerang Lakukan Penanganan Darurat – Page 3

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten, melaporkan sebagian besar titik banjir di wilayah tersebut mulai surut. Saat ini, hanya tersisa dua titik banjir di kawasan Periuk dengan ketinggian air antara 20 hingga 50 sentimeter.

    “Sudah surut pada pagi ini, yang di Periuk ada dua titik masih 20 sampai 50 centimeter,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar, dikutip dari Antara, Minggu (29/6/2025).

    Banjir sebelumnya terjadi pada Sabtu (28/6) sore, setelah hujan ekstrem melanda sejumlah wilayah seperti Cibodas, Jatiuwung, dan Periuk. BPBD mencatat sekitar 1.000 warga terdampak banjir tersebut.

    Mahdiar menambahkan bahwa banjir di Periuk disebabkan oleh jebolnya tanggul Kali Sabi yang menyebabkan air meluap ke permukiman warga. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kota Tangerang telah memasang kisdam untuk mengurangi dampak banjir.

    Meski sudah terjadi penurunan debit banjir, Mahdiar memastikan seluruh petugas tetap disiagakan bersama perlengkapan seperti perahu karet dan lainnya.

    Sementara warga yang sebelumnya mengungsi, Dia mengatakan telah kembali ke rumahnya masing-masing, dan tetap dipantau oleh petugas media. “Kita tetap siaga antisipasi terjadinya hujan lagi,” katanya.

  • Terdampak Cuaca Ekstrem, BPBD Bintan -Kepri Bantu Tiga Rumah Korban

    Terdampak Cuaca Ekstrem, BPBD Bintan -Kepri Bantu Tiga Rumah Korban

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membantu perbaikan tiga rumah korban cuaca ekstrem di kawasan pesisir Desa Penaga Kecamatan Teluk Bintan.

    Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah di Tanjungpinang Sabtu sore, menyampaikan timnya bersama pemangku kepentingan terkait langsung turun ke lokasi kejadian usai menerima laporan ada tiga rumah warga setempat yang rusak dilanda angin kencang pada Sabtu pagi.

    “Tim BPBD segera menghitung dampak kerusakan rumah warga, lalu dibahas bersama pemerintah desa untuk dilakukan bantuan perbaikan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah seperti dilansir dari ANTARA.

    Selain itu, katanya, Tim BPBD Bintan juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa box (kotak plastik) makanan untuk tiga kepala keluarga (KK) terdampak angin kencang itu. Masing-masing box berisi beras, roti, mie instan, gula, kopi, susu, serta minyak goreng.

    Ramlah menjelaskan, kronologis kejadian bencana yang menimpa ketiga rumah korban itu berawal pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, terjadi angin kencang disertai hujan deras sehingga membuat atap hingga dinding rumah rusak.

    Ia memerinci dampak dan kerusakan rumah yang dialami para korban, antara lain rumah milik Effendi mengalami kerusakan pada bagian atap kamar mandi dan dapur.

    Kemudian, rumah milik Sanu terdapat kerusakan pada atap kamar mandi dan dinding, serta rumah milik Alan rusak pada bagian dinding rumah atau pecah.

    “Tak ada kerugian jiwa dalam kejadian ini. Masing-masing keluarga korban memilih tetap tinggal di rumah mereka, namun tetap dalam pantauan kami bersama pihak-pihak terkait,” ungkap Ramlah.

    Ia juga turut mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di kawasan pesisir untuk siaga terhadap potensi cuaca ekstrem belakangan ini, sebagaimana yang disampaikan BMKG Tanjungpinang.

    Ia turut mengingatkan masyarakat tidak berteduh di bawah pohon atau berada di luar rumah, termasuk ancaman bahaya kelistrikan saat cuaca ekstrem.

    “BPBD selalu siaga 1×24 jam untuk mengantisipasi kondisi bencana akibat cuaca ekstrem. Mudah-mudahan cuaca ekstrem tidak berlarut-larut ke depannya,” demikian Ramlah.

  • Tangerang Hujan Lebat, Banjir Setinggi 1,5 Meter

    Tangerang Hujan Lebat, Banjir Setinggi 1,5 Meter

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Banten mencatat hujan yang terjadi sejak siang hingga sore hari menyebabkan banjir di sejumlah wilayah dengan ketinggian air paling parah mencapai 1,5 meter.

    “Ketinggian banjir paling parah ada di RT01/RW 16 Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas mencapai 1,5 meter,” kata Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Mahdiar di Tangerang, Sabtu dilansir dari ANTARA.

    Ia mengatakan dampak dari banjir tersebut menyebabkan pemukiman warga terendam banjir. BPBD Kota Tangerang mencatat hingga pukul 19.00 WIB ada 280 kepala keluarga yang terdampak.

    BPBD Kota Tangerang mendata, hujan ringan hingga sedang yang terjadi di wilayah Kota Tangerang sejak pukul 13.30 WIB hingga 17.00 WIB telah menyebabkan genangan dan banjir selain di wilayah Cibodas.

    Untuk di wilayah Periuk, banjir terjadi di Jalan Duta Taman Cibodas dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter. Lalu di Kelurahan Jatake Jatiuwung, ketinggian air mencapai 80 sentimeter di Perum Magnolia Residence.

    Selain itu ada juga peristiwa pohon tumbang di Jalan Pinang Kunciran dan menutup ruas jalan umum. Lalu di Jalan KH Hasyim Ashari Cipondoh yang juga menutup ruas jalan.

    Sementara itu untuk di wilayah Karang Tengah seperti Perum Ciledug Indah hingga malam ini masih kondisi aman. Begitu juga dengan di Gebang Raya yakni Garden City dan Jembatan Alamanda masih aman.

    “Kami sudah siagakan semua personil di lapangan untuk melakukan evakuasi maupun bersiaga sesuai kebutuhan warga sekitar,” katanya.