Kementrian Lembaga: BPBD

  • Pemkot Bekasi Tetapkan Siaga Darurat Banjir hingga Longsor, Warga Diimbau Waspada
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Agustus 2025

    Pemkot Bekasi Tetapkan Siaga Darurat Banjir hingga Longsor, Warga Diimbau Waspada Megapolitan 5 Agustus 2025

    Pemkot Bekasi Tetapkan Siaga Darurat Banjir hingga Longsor, Warga Diimbau Waspada
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menetapkan status siaga darurat bencana banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor hingga akhir Agustus 2025.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Priadi Santoso membenarkan penetapan status siaga darurat tersebut.
    “Benar,” kata Priadi kepada
    Kompas.com
    , Selasa (5/8/2025).
    Penetapan tersebut merujuk pada Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor: 400.9.10/Kep.448-BPBD/VII/2025 tentang Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor di Daerah Kota Bekasi Tahun 2025.
    Pertimbangan penetapan status siaga darurat merujuk hasil curah hujan Badan Meterologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) di sebagian wilayah Jawa Barat.
    BMKG memprediksi terjadi hujan tingg, dan sangat tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, dan tanah longsor, termasuk di wilayah Kota Bekasi.
    Menindaklanjuti penetapan status siaga darurat, BPBD Kota Bekasi mengimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, angin kencang, dan longsor.
    Warga juga diminta menjaga kebersihan saluran air dan lingkungan, menyimpan dokumen penting di tempat aman, serta diimbau melapor ke BPBD jika terjadi situasi darurat dengan menghubungi
    call center
    : 0821-2349-9719.

    Status siaga darurat ini ditetapkan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi besar, seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor yang masih dapat terjadi di tengah kemarau yang mundur dan cenderung bersifat basah,”
    tulis BPBD Kota Bekasi dalam unggahan Instagram-nya, @bpbd.kotabekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebanyak 16 RT di Jakarta Timur masih terendam banjir Selasa pagi

    Sebanyak 16 RT di Jakarta Timur masih terendam banjir Selasa pagi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm akibat luapan Sungai Ciliwung, pada Selasa pagi.

    “Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa menjadi waspada pada hari Senin (4/8),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, meningkatnya status tersebut mengakibatkan sebanyak 16 RT di Jakarta Timur terendam banjir karena luapan Sungai Ciliwung.

    Yohan menegaskan bahwa BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    “Selain itu kami memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik dan menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” katanya.

    Berikut data wilayah terdampak banjir luapan Sungai Ciliwung hingga Selasa pagi, sekitar pukul 07.00 WIB:

    Jakarta Timur terdapat 16 RT yang terdiri:

    *Kel. Bidara Cina: 4 RT
    * Ketinggian: 35 s.d 55 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Kampung Melayu: 4 RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Cawang: 5 RT
    * Ketinggian: 45 s.d 50 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    *Kel. Cillitan: 3 RT
    * Ketinggian: 80 cm
    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Banjir di Seluruh Wilayah Jakarta Surut

    Banjir di Seluruh Wilayah Jakarta Surut

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan banjir yang sempat terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta sudah surut. Termasuk banjir yang sempat merendam wilayah Jakarta Timur (Jaktim).

    Banjir surut Selasa (5/8/2025) dini hari pukul 00.00 WIB. Banjir cepat surut berkat kerja sama dari takeholder lainnya.

    “Seluruh genangan di wilayah DKI Jakarta sudah surut,” kata Kapusdatin BPBD, Jakarta Yohan kepada wartawan.

    “Hal ini terjadi berkat upaya kolaboratif yang dilakukan oleh OPD terkait seperti BPBD, Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP dan PPSU Kelurahan yang telah mengerahkan personel berikut dengan peralatan pendukung seperti pompa mobile dalam menyedot genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik,” lanjutnya.

    Sebelumnya, banjir merendam sejumlah wilayah Jakarta Timur (Jaktim). Titik banjir bertambah menjadi 15 RT dan 1 ruas jalan di Jaktim.

    BPBD DKI Jakarta menyampaikan, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Hari Senin (04/08) Pukul 16.30 WIB, Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Hari Senin (04/08) Pukul 16.00 WIB menjadi Siaga/Siaga 2 Pukul 18.00 WIB kemudian menjadi Bahaya/Siaga 1 Pukul 19.20 WIB, dan Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada hari Senin (04/08) Pukul 15.00 WIB, serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 15 RT dan 1 Ruas Jalan,” demikian keterangan BPBD DKI Jakarta.

    (dek/dek)

  • Banjir dan Longsor di Maluku Tengah, Jembatan Ditutup Akses Transportasi 2 Kabupaten Lumpuh

    Banjir dan Longsor di Maluku Tengah, Jembatan Ditutup Akses Transportasi 2 Kabupaten Lumpuh

    Banjir dan Longsor di Maluku Tengah, Jembatan Ditutup Akses Transportasi 2 Kabupaten Lumpuh
    Tim Redaksi
    AMBON, KOMPAS.com
    – Hujan deras yang melanda Kabupaten Maluku Tengah dalam dua hari terakhir mengakibatkan
    sungai Way Nua
    di Desa Sounolu, Kecamatan Tehoru meluap hebat pada Senin (4/8/2025).
    Kondisi ini memaksa pihak berwenang menutup sementara jembatan darurat Kawanua, yang merupakan akses utama penghubung empat kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dengan Kabupaten Maluku Tengah.
    “Untuk kendaraan jenis mobil tak bisa lewat lagi, sekarang hanya motor saja,” kata Kapolsek Tehoru Iptu Affan Slamet kepada Kompas.com via telepon, Senin malam.
    Ia menjelaskan bahwa jembatan darurat Way Kawanua yang saat ini masih dalam proses pembangunan ditutup demi keselamatan, karena lantai jembatan yang terbuat dari kayu banyak yang sudah rusak dan lapuk.
    Lebih lanjut, Affan mengungkapkan bahwa hujan deras yang terus mengguyur menyebabkan satu tiang bentangan di jembatan terbawa banjir.
    “Banyak papan sudah rusak dan sementara masih diperbaiki. Tadi sore, saat mau pulang, saya juga sempat lihat oprit jembatan sudah terkikis dan tiang pancang di tengah jembatan satunya sudah jatuh, jadi untuk mobil tak bisa lewat lagi,” ungkapnya.
    Ia menambahkan bahwa hujan lebat juga menyebabkan sejumlah jalan terendam, meskipun saat ini kondisi tersebut sudah kembali surut.
    “Beberapa jalan di Tehoru juga terendam, tapi sudah surut saat ini,” ujarnya.
    Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsor yang menutup badan jalan di beberapa titik di Kecamatan Tehoru.
    “Sebenarnya ada banyak titik longsor, tapi yang paling parah itu ada tiga titik di Tehoru dan sampai malam ini material longsor masih menutup badan jalan,” katanya.
    Dampak dari meluapnya sungai Way Nua dan longsor yang terjadi menyebabkan akses transportasi darat yang menghubungkan empat kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dengan Kota Masohi di Maluku Tengah lumpuh total.
    “Akses transportasi darat yang menghubungkan empat kecamatan di SBT dengan Kota Masohi di Maluku Tengah saat ini lumpuh, tak bisa dilewati,” tegasnya.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Nova Anakotta, yang dihubungi secara terpisah, membenarkan bahwa jembatan Way Kawanua saat ini tidak dapat dilintasi kendaraan.
    “Tidak bisa lagi lewat Jembatan Way Kawanua,” kata Nova kepada Kompas.com.
    Ia juga mengakui bahwa cuaca buruk telah mengakibatkan longsor di sejumlah titik di Kecamatan Tehoru.
    “Betul ada beberapa titik longsor di Kecamatan Tehoru, itu merupakan akses jalan yang menghubungkan sejumlah kecamatan di SBT dengan Maluku Tengah,” sebutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Es di Kediri, Ini Penjelasan BMKG 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Agustus 2025

    Hujan Es di Kediri, Ini Penjelasan BMKG Surabaya 4 Agustus 2025

    Hujan Es di Kediri, Ini Penjelasan BMKG
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Meteorologi Dhoho
    Kediri
    angkat bicara perihal
    fenomena hujan es
    yang terjadi di wilayah Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (4/8/2025).
    Kepala BMKG Stasiun Dhoho Kediri Lukman Sholeh mengatakan, pihaknya juga banyak mendapat laporan perihal hujan es tersebut dan hal itu sesuai dengan citra radar yang ada.
    “Jika dilihat dari citra radar cuaca kami juga mendeteksi adanya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) dan hujan es di wilayah tersebut,” ujar Lukman Sholeh dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin (4/8/2025).
    Lukman mengatakan, pertumbuhan awan konvektif yang kuat itu disebabkan adanya pola angin siklonik di wilayah Samudera Hindia.
    Itu menyebabkan terjadinya konvergensi atau pola angin masuk ke wilayah Jawa Timur.
    Dengan kecepatan angin yang tidak terlalu signifikan seperti beberapa hari kebelakang aerta didukung kelembapan udara yang cukup basah membuat kuatnya awan konvektif.
    “Sehingga pertumbuhan awan konvektif menjadi semakin kuat,” katanya.
    BMKG memprediksikan kondisi ini akan berlangsung hingga 2 sampai 3 hari ke depan.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah wilayah di Kecamatan Plosoklaten mengalami fenomena alam berupa hujan es, Senin petang.
    Hujan es yang berlangsung sekitar 3 menit tersebut cukup membuat kaget warga.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri tengah melakukan pemantauan di masyarakat. Sejauh ini, belum ada laporan dampak yang ditimbulkannya. 

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Senin malam, belasan RT di Jakarta Timur terendam banjir

    Senin malam, belasan RT di Jakarta Timur terendam banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 15 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur terendam banjir pada Senin malam, setelah diguyur hujan deras di daerah itu.

    “Ketinggian air dari 30 sentimeter (cm) sampai satu meter,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, penyebab banjir karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

    Hujan tersebut kata Yohan, menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa Waspada/Siaga tiga pada pukul 16.30 WIB, Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga tiga pukul 16.00 WIB menjadi Siaga/Siaga dua pukul 18.00 WIB kemudian menjadi Bahaya/Siaga satu pukul 19.20 WIB.

    Sementara Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga tiga pada pukul 15.00 WIB serta menyebabkan terjadinya beberapa genangan di DKI Jakarta.

    “BPBD mencatat saat ini, genangan terjadi di 15 RT dan satu ruas jalan,” ujarnya.

    Adapun data wilayah terdampak banjir hingga pukul 20.00 WIB sebagai berikut :

    Jakarta Timur terdapat 15 RT yang terdiri:

    *Kelurahan Pondok Bambu: satu RT
    * Ketinggian: 50 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    *Kelurahan Cipinang Muara: dua RT
    * Ketinggian: 100 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    *Kelurahan Kampung Tengah: satu RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi

    *Kelurahan Cipinang Melayu: delapan RT
    * Ketinggian: 60 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    *Kelurahan Kebon Pala: dua RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Cipinang

    *Kelurahan Makasar: satu RT
    * Ketinggian: 30 cm
    * Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Cipinang

    Sementara untuk jalan tergenang di Jalan Cipinang Indah, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur dengan ketinggian air 10 cm.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Setinggi 900 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Agustus 2025

    Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Setinggi 900 Meter Surabaya 4 Agustus 2025

    Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Setinggi 900 Meter
    Tim Redaksi

    LUMAJANG, KOMPAS.com

    Gunung Semeru
    di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi, Senin (4/8/2025).
    Pos pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, Gunung Semeru mengalami erupsi pukul 17.35 WIB.
    Erupsi yang terjadi berupa letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 900 meter mengarah ke barat dan barat daya.
    Erupsi ini terekam di seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berlangsung selama 3 menit 31 detik.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 4 Agustus 2025 pukul 17.35 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter diatas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Yadi Yuliandi dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).
    Dalam 24 jam terakhir atau pada Minggu (3/8/2025) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 46 kali.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, belum ada laporan terkait dampak erupsi yang terjadi pagi tadi.
    Menurutnya, dengan status Gunung Semeru yang berada di level II atau waspada, aktivitas letusan-letusan kecil yang terjadi masih dalam skala wajar.
    Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
    Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
    “Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Empat orang alami luka akibat kebakaran di Mangga Dua Square

    Empat orang alami luka akibat kebakaran di Mangga Dua Square

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat empat orang warga mengalami luka ringan akibat kebakaran yang melanda pusat komputer di Gedung Agres ID, Mangga Dua Square, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Senin.

    “Korban empat orang luka ringan,” kata Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan penyebab kebakaran diduga akibat adanya korsleting listrik dan objek terdampak kebakaran adalah toko elektronik Agres ID di lantai 4 hingga lantai 5.

    Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menyatakan kebakaran ruko Mangga Dua Square dapat dipadamkan dalam waktu tiga jam lebih.

    “Alhamdulillah situasi saat ini api telah padam,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatota Sulaeman.

    Menurut dia, 100 personel dengan 17 unit mobil pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api yang menghanguskan gedung AGRES ID yang berada di lantai 4 dan lantai 5 Mangga Dua Square dengan objek yang terbakar seluas 3.000 meter persegi.

    “Kami memulai pemadaman sekitar pukul 10.16 WIB dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.30 WIB,” kata dia.

    Gulkarmat Jakut pun menaksir kerugian akibat kebakaran di Mangga Dua Square itu mencapai Rp20 miliar.

    Dia menduga terjadi akibat fenomena kelistrikan yang terjadi di lantai 4 bangunan tersebut.

    “Dari keterangan saksi di lantai 4 ada keluar bunyi percikan api dan di lokasi kejadian banyak kardus yang mudah terbakar. Karyawan berusaha memadamkan menggunakan alat pemadam api ringan tapi tidak berhasil,” kata Gatot

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim lakukan Monev terkait kepemilikan APAR

    Pemkot Jaktim lakukan Monev terkait kepemilikan APAR

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait alat pemadam api ringan (APAR) yang dimiliki oleh warga.

    “Nanti kita adakan monev supaya bisa didata dan dilist kepala keluarga (KK) mana saja yang belum memiliki APAR,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin.

    Menurut Munjirin, monev kepemilikan APAR ini bertujuan memastikan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi kebakaran.

    “Jadi, nanti terlihat siapa saja warga yang belum memiliki APAR di rumahnya buat antisipasi,” ujar Munjirin.

    Selain itu, langkah ini penting untuk mendukung upaya pencegahan kebakaran di wilayah permukiman padat penduduk.

    Pemerintah Kota Jakarta Timur juga akan berkoordinasi dengan lurah dan camat setempat guna memastikan hasil pendataan akurat dan dapat ditindaklanjuti.

    Selain itu, Munjirin juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pengurangan risiko bencana, termasuk melalui kepemilikan sarana penanggulangan kebakaran skala rumah tangga seperti APAR.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur telah melakukan sosialisasi kepemilikan APAR sebagai mitigasi risiko kebakaran di wilayah setempat pada Senin (30/6) lalu.

    Munjirin juga mengajak, agar setiap lingkungan memiliki APAR sebagai upaya penanganan dini kebakaran.

    Menurutnya, jika setiap rumah memiliki satu APAR, maka dapat mengurangi potensi penyebaran api sekaligus meminimalisir kerugian dampak kebakaran.

    “Untuk ASN sudah sekitar 90 persen yang memiliki APAR di rumahnya masing-masing. Sekarang tinggal masyarakat yang mengikuti juga untuk memiliki APAR,” ucapnya.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, tercatat sebanyak 1.653 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2023 hingga 2024.

    Data tersebut menunjukkan Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran terbanyak yakni 440 kejadian dengan rincian 223 kasus pada 2023 dan 217 kasus pada 2024. Lalu, Jakarta Barat menyusul di posisi kedua dengan total 407 kasus kebakaran selama periode yang sama.

    Kebakaran yang terjadi umumnya disebabkan oleh korsleting listrik, tabung gas bocor, pembakaran sampah, dan penggunaan lilin.

    Berikut sebaran kasus kebakaran di DKI Jakarta selama periode 2023–2024:

    Tahun 2023:

    Jakarta Timur: 223 kasus

    Jakarta Barat: 205 kasus

    Jakarta Selatan: 164 kasus

    Jakarta Utara: 157 kasus

    Jakarta Pusat: 110 kasus

    Kepulauan Seribu: 5 kasus

    Tahun 2024:

    Jakarta Timur: 217 kasus

    Jakarta Barat: 202 kasus

    Jakarta Selatan: 143 kasus

    Jakarta Utara: 130 kasus

    Jakarta Pusat: 96 kasus

    Kepulauan Seribu: 1 kasus

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Curhatan Sopir Truk yang Terjebak Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang: Harusnya Uang Diberikan ke Istri tapi Habis untuk Makan

    Curhatan Sopir Truk yang Terjebak Macet Panjang di Pelabuhan Ketapang: Harusnya Uang Diberikan ke Istri tapi Habis untuk Makan

     

    Liputan6.com, Banyuwangi – Macet horor di Pelabuhan Ketapang kembali terjadi. Masalahnya klasik, terbatasnya jenis eks LCT (Landing Craft Tank) karena harus dilakukan perbaikan, sehingga terjadi penumpukan kendaraan.

    Kemacetan sempat terurai setelah jumlah kapal mulai ditambah menjadi sembilan unit, bahkan ada dua bantuan kapal dengan kapasitas besar.

    Tapi masalahnya bukan cuma itu, dalam beberapa hari terakhir, faktor cuaca juga menjadi penyebab macet panjang di Pelabuhan Ketapang. Penerapan sistem buka tutup karena faktor cuaca yang tidak menentu membuat operasional kapal menjadi terhambat.

    Meskipun tidak memiliki kewenangan langsung, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, Pemkab telah berupaya memberikan bantuan dengan menurunkan tim dari Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Sosial, hingga BPBD untuk bersiaga di akses menuju Ketapang membantu mengurai kemacetan.

    “Memang kami tidak punya kewenangan, tetapi kami berusaha membantu mengurai kemacetan, dan agar sopir tetap nyaman, serta situasi terkendali,” kata Ipuk Seni (4/8/2025).

    Pemkab Banyuwangi juga membagikan makan utamanya bagi sopir truk tronton yang harus menunggu lama di Pelabuhan Ketapang, saat menunggu antrean masuk kapal.

    Hari ini, Senin (4/8/2025), Pemkab Banyuwangi kembali membagikan 500 nasi bungkus yang dibagikan oleh petugas dari BPBD, Dishub, Satpol PP, dan Tagana. Sebelumnya Pemkab juga telah beberapa kali membagikan makan kepada para sopir yang terjebak macet.