Kementrian Lembaga: BPBD

  • Petugas BPBD evakuasi warga Periuk terdampak banjir

    Petugas BPBD evakuasi warga Periuk terdampak banjir

    Petugas mengevakuasi pelajar menggunakan perahu karet saat banjir akibat hujan deras di Perumahan Magnolia Residence, Kota Tangerang, Banten, Selasa (12/8/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem seiring meningkatnya curah hujan yang dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer di berbagai wilayah Indonesia sejak awal Agustus 2025. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/YU

    Petugas BPBD evakuasi warga Periuk terdampak banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 13:45 WIB

    Elshinta.com – Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten menyatakan sejak tadi malam petugas telah melakukan evakuasi warga di permukiman Periuk yang dilanda banjir ke posko terdekat untuk keamanan, lalu pagi ini  juga membantu warga yang ingin menuju ke lokasi kerja.

    “Laporan anggota di lapangan, pagi ini banjir masih terjadi di Periuk dengan ketinggian paling parah mencapai satu meter. Sejak malam petugas telah melakukan evakuasi warga,” kata Plt Kepala  BPBD Kota Tangerang Mahdiar dihubungi Rabu.

    Perahu karet dan armada angkutan yang mampu menembus banjir telah disiapkan demi aktivitas warga sekitar terdampak banjir tetap berjalan normal.

    “Mereka yang mau ke sekolah melewati jalan yang tergenang, kita bantu menyeberang. Kami pastikan semuanya ditangani dengan baik,” ujarnya.

    BPBD Kota Tangerang mencatat hujan deras yang terjadi pada Selasa (12/8) pukul 12.10 WIB telah menyebabkan terjadinya banjir dan pohon tumbang. Adapun wilayah yang tercatat terjadi bencana yakni Jalan Wanamulya Utama berupa pohon tumbang dan memutus kabel listrik yang langsung ditangani PLN dan Disbudpar.

    Lalu di Perum Magnolia terjadi banjir di jalan umum dengan ketinggian mencapai 80 centimeter. Jalan Caplang Baru Keroncong genangan dengan ketinggian 30 centimeter. Underpass Taman Cibodas dengan ketinggian genangan 40 centimeter. Jalan Darmawangsa genangan ketinggian 40 centimeter.

    Perum Cipulir Estate ketinggian air 50 centimeter. Jembatan Alamanda ketinggian air 80 centimeter. Jembatan Perum Total Persada RW.08 ketinggian capai 120 centimeter. Kelurahan petir area jembatan polor cantiga ketinggian 50 centimeter. Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Iwan Nursyamsu mengatakan telah menerjunkan petugas untuk memfokuskan penanganan darurat mengantisipasi luapan Kali Ledug.

    Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang juga mulai mengerahkan sekitar seribu karung darurat untuk mengantisipasi kebocoran tanggul di sekitar kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan tanggul dapat beroperasi mengalirkan debit air secara optimal. Terlebih, ketinggian muka air di Kali Ledug sudah dalam status “awas” dengan tinggi sekitar 2,6 meter.

    “Kami mulai telah menyiapkan ratusan karung untuk mulai dipasang mengantisipasi kebocoran yang sering terjadi di kawasan ini,” ujarnya.

     

     

    Sumber : Antara

  • Hujan Deras Guyur Jabodetabek, 4 Perumahan di Tangsel Banjir

    Hujan Deras Guyur Jabodetabek, 4 Perumahan di Tangsel Banjir

    Jakarta

    Hujan deras mengguyur wilayah di Jabodetabek sejak siang tadi. Sejumlah perumahan di Tangerang Selatan (Tangsel) kebanjiran sore ini.

    Berdasarkan data yang dikeluarkan BPBD Kota Tangsel per pukul 17.31 WIB, total ada empat perumahan di Tangsel yang terdampak banjir. Salah satu titik banjir berada di Kavling Bulak RW 02 Kelurahan Pondok Kacang Timur.

    Tinggi air di lokasi itu mencapai 35 cm. Ada 65 keluarga yang kebanjiran di lokasi tersebut.

    “Kondisi saat ini masih (banjir),” kata Staf Pusat Data dan Informasi BPBD Kota Tangsel, Sutrisno, kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).

    Titik banjir juga terdapat di Perumahan Pondok Maharta, Pondok Aren. Tinggi air mencapai 20 hingga 50 cm. Total 650 keluarga terdampak banjir.

    “Penyebab intensitas hujan cukup lama,” katanya.

    Titik banjir lainnya terdapat di Bintaro Galery, Kelurahan Pondok Kacang Timur. Di lokasi ini tinggi air mencapai 15 sampai 50 cm. Total ada 50 keluarga terdampak banjir.

    Selain banjir di empat perumahan, genangan juga muncul di dua ruas jalan di Tangsel. Salah satunya terdapat di Jalan Raya Pasar Ceger, Kelurahan Jurang Mangu, Pondok Aren. Tinggi air di lokasi mencapai 25 cm.

    Genangan juga terdapat di ruas jalan sekitar Kelurahan Jurang Mangu barat RW 15. Tinggi air di lokasi ini mencapai 10 hingga 30 cm.

    (ygs/azh)

  • DLH DKI gelar simulasi penanggulangan busa di Pintu Air Wier 3

    DLH DKI gelar simulasi penanggulangan busa di Pintu Air Wier 3

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan menggelar simulasi penanggulangan busa di Pintu Air Wier 3, Kanal Banjir Timur (KBT) pada esok hari, Rabu (13/8).

    Kegiatan yang melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat daerah (OPD) lintas sektor itu bertujuan memastikan respons cepat dan efektif jika busa kembali muncul di lokasi tersebut.

    “Dinas LH bersama BPBD, Dinas Sumber Daya Air, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan akan berkolaborasi untuk mempercepat pemulihan kualitas air sungai,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, simulasi tersebut merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menanggulangi pencemaran air jangka pendek.

    Simulasi itu juga bagian dari program pemulihan air sungai untuk jangka panjang.

    Lebih lanjut, dia menyebut kadar pencemar di kawasan tersebut sudah melampaui baku mutu lingkungan.

    Busa pun terbentuk akibat tingginya pencemaran organik yang ditunjukkan oleh nilai Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD).

    Selain itu, limbah rumah tangga, terutama sabun dan deterjen yang mengandung surfactant sintetis juga menjadi penyebab utama munculnya busa di lokasi tersebut.

    “Kondisi turbulen di pintu air akibat perbedaan elevasi permukaan membuat udara terjebak di dalam air, sehingga memperbanyak dan mempertahankan busa,” terang Asep.

    Dalam simulasi tersebut, sambung dia, timnya akan menggunakan semprotan nozzle yang mencampurkan air dengan cairan mikroorganisme pengurai surfactant, seperti EM4 yang lebih mudah terurai secara alami atau biodegradable guna mempercepat pemecahan busa.

    Selain itu, DLH DKI Jakarta juga memasang jaring terapung untuk melokalisasi penyebaran busa tersebut. Sejumlah perahu karet bermotor akan disiagakan di dalam dan luar area jaring untuk mobilisasi petugas di lapangan.

    Asep menekankan pentingnya pencegahan jangka panjang di luar penanganan darurat. Salah satunya melalui penertiban pelaku usaha yang diwajibkan memiliki Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL), yakni dokumen bagi usaha berskala kecil, dengan luas lahan terbangun di bawah satu hektare atau bangunan di bawah 5.000 meter persegi.

    Pihaknya pun mengingatkan pelanggaran terhadap pengelolaan lingkungan dapat dikenakan sanksi pidana, berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, dengan ancaman kurungan 10 hingga 90 hari atau denda antara Rp100 ribu hingga Rp30 juta.

    Selain itu, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2005 tentang Air Limbah Domestik, pelanggar juga dapat dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha dan penyegelan bangunan.

    “Tahun ini kami fokus membina usaha kategori SPPL, dimulai dari kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung sebagai pilot project penguatan pengelolaan lingkungan sejak dari hulu,” tutup Asep.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4 Kecamatan di Karo Dihantam Cuaca Buruk, Warga Diminta Waspada

    4 Kecamatan di Karo Dihantam Cuaca Buruk, Warga Diminta Waspada

    MEDAN – Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat empat kecamatan di Kabupaten Karo terdampak cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem melanda wilayah tersebut pada Sabtu, 9 Agustus. Empat kecamatan yang terdampak yakni Simpang Empat, Tiga Panah, Kabanjahe, dan Berastagi.

    Laporan sementara menyebutkan 14 rumah mengalami kerusakan. Di Kecamatan Kabanjahe, tiga rumah rusak di Desa Sumber Mufakat, lima rumah di Desa Kaban, sementara di Kecamatan Berastagi enam rumah rusak di Desa Raya.

    Tidak ada laporan korban meninggal dunia, luka-luka, maupun pengungsi akibat kejadian ini.

    Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengatakan data tersebut masih bersifat sementara.

    “Tim sedang melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” ujarnya dalam laporan yang diterima di Medan, Antara, Minggu, 10 Agustus. 

    Pusdalops PB Sumut mengimbau masyarakat tetap waspada mengingat perubahan cuaca yang berlangsung cepat dalam beberapa hari terakhir.

  • Kebon Pala Banjir 3 Kali dalam 10 Hari, Warga Tagih Pengerukan Kali Ciliwung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Agustus 2025

    Kebon Pala Banjir 3 Kali dalam 10 Hari, Warga Tagih Pengerukan Kali Ciliwung Megapolitan 10 Agustus 2025

    Kebon Pala Banjir 3 Kali dalam 10 Hari, Warga Tagih Pengerukan Kali Ciliwung
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta Timur, menagih janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mengeruk Kali Ciliwung.
    Pasalnya, dalam 10 hari terakhir, warga sudah kebanjiran sebanyak tiga kali akibat meluapnya Kali Ciliwung.
    “Katanya mau dikeruk, tapi yang dikeruk itu malah bagian yang jauh dari sini. Wilayah sini belum tersentuh,” kata Ketua RT 13 RW 04 Kebon Pala, Sanusi (58), saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (10/8/2025). 
    Terbaru, banjir merendam wilayah Kebon Pala akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Timur pada Sabtu (9/8/2025) malam.
    Air disebut naik pada Sabtu tengah malam dan mulai surut pada Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.
    “Kalau itu (banjir) selalu kiriman sih. Malam kita sudah dapat kabar kalau di Depok siaga tiga,” ujarnya 
    Sanusi menjelaskan, ketinggian air sempat mencapai 75 cm dan merendam sejumlah rumah warga.
    Meski demikian, tidak ada warga yang mengungsi lantaran sebagian besar rumah di wilayah tersebut dibangun dua lantai.
    “Enggak ada yang ngungsi selama tiga kali banjir ini, karena masih siaga tiga. Kalau statusnya naik, baru mungkin mengungsi,” kata dia.
    Begitu air surut, warga langsung membersihkan sisa lumpur yang dibawa banjir.
    “Sudah surut kalau siang ini cuma becek, warga lagi bersih-bersih,” tutur Sanusi.
    Sanusi mengungkapkan, penanganan dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih sebatas pemantauan rutin.
    Ia menyebut, informasi terkait potensi banjir biasanya didapatkan dari sesama warga atau memantau langsung data tinggi muka air secara mandiri melalui situs resmi Pemprov DKI Jakarta.
    “Kita biasanya pantau sendiri lewat SDH dan info teman-teman. Jadi ya mandiri,” tuturnya.
    Sanusi menambahkan, frekuensi banjir yang meningkat membuat warga semakin khawatir. Oleh karenanya, ia berharap pemerintah segera turun tangan. 
    “Dulu banjir lima tahunan, sekarang bisa tiap bulan. Bulan Juli aja dua kali, sekarang Agustus baru tanggal 10 sudah tiga kali,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Agustus 2025

    4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya Megapolitan 10 Agustus 2025

    4 Kelurahan di Jaktim Sempat Banjir, Kini Surut Sepenuhnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Banjir yang sempat melanda sejumlah wilayah Jakarta Timur telah surut sepenuhnya pada Minggu (10/8/2025) siang.
    Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Ali, menyebut, banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung, menyusul naiknya tinggi muka air (TMA) di Pos Angke Depok pada Sabtu (9/8/2025) malam.
    “Pada pukul 19.00 WIB, TMA di PA Depok tercatat naik hingga 250 cm dengan status Siaga 3 akibat hujan gerimis. Namun, kondisi kembali normal pada pukul 22.00 WIB dengan TMA turun ke 190 cm (Siaga 4),” ujar Ali dalam laporan yang diterima
    Kompas.com
    , Minggu.
    Beberapa lokasi yang sempat terendam banjir, yakni:
    1. Kelurahan Cililitan
    2. Kelurahan Cawang
    3. Kelurahan Bidara Cina
    4. Kelurahan Kampung Melayu
    Ali menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun kerusakan akibat banjir ini.
    Selain itu, tidak ditemukan kejadian kebakaran, pohon tumbang, longsor, bangunan rubuh, maupun kecelakaan besar lainnya yang dipicu banjir atau hujan deras. 
    “Situasi saat ini sudah kembali normal dan kami terus melakukan pemantauan di lapangan,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Limpasan Rendam Belasan Rumah di Sukabumi, Tiga Anak Sempat Terjebak

    Banjir Limpasan Rendam Belasan Rumah di Sukabumi, Tiga Anak Sempat Terjebak

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi, Jawa Barat sejak Sabtu sore 9 Agustus 2025 memicu terjadinya banjir limpasan yang merendam belasan rumah di Kampung Ciseureuh, RT 01 RW 01, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh.

    Peristiwa ini membuat sejumlah keluarga terpaksa berjuang di tengah genangan air. Tinggi muka air dilaporkan mencapai 60 hingga 100 sentimeter, mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kepanikan di malam hari.

    Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi segera merespons laporan yang masuk. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat, pihaknya menerima laporan kejadian banjir setelah waktu Isya.

    “Kami menda laporan habis isya tentang ada kejadian banjir di Kelurahan Karangtengah,” ujar Novian, Sabtu 9 Agustus 2025.

    Tim gabungan langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan dan evakuasi. Novian juga mengungkapkan sempat terjadi kepanikan ketika ada tiga anak yang terjebak dalam genangan air.

    “Tadi juga terjadi adanya tiga anak yang terjebak dan kami bantu evakuasi,” kata dia.

    Dengan sigap, lanjut Novian, tim BPBD berhasil menyelamatkan ketiga anak tersebut dan memastikan mereka dalam kondisi aman.

    “Penyebab utama dari banjir limpasan ini diduga kuat karena saluran air yang tersumbat oleh sampah. Hal ini menyebabkan air tidak bisa mengalir dengan lancar saat hujan deras turun, sehingga meluap dan merendam pemukiman warga,” terang dia.

    Novian menjelaskan, kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang tinggi, membuat volume air meningkat drastis dalam waktu singkat.

    Setelah evakuasi berhasil dilakukan, saat ini BPBD bersama warga setempat berupaya keras untuk mengurangi genangan air.

    “Sekarang BPBD dibantu dengan warga untuk mengupayakan penyerutan air dan alhamdulillah air sudah berkurang sedikit,” papar Novian.

     

    Hujan lebat mengguyur Pulau Kyushu, Jepang selatan, sejak Jumat dini hari (8/8). Akibatnya, terjadi banjir parah di Kirishima dan tanah longsor di Aira, Prefektur Kagoshima.

  • Pemkab Tanah Bumbu Siapkan Embung dan Relawan Hadapi Karhutla

    Pemkab Tanah Bumbu Siapkan Embung dan Relawan Hadapi Karhutla

    TANAH BUMBU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyiapkan embung dan relawan untuk menghadapi potensi bencana alam pada musim kemarau, terutama kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, Sabtu, mengatakan pemerintah daerah (pemda) telah membangun 145 embung di desa yang dinilai rawan karhutla.

    “Rapat koordinasi juga dilakukan untuk menjaga sinergi lintas sektor menghadapi potensi karhutla serta memperketat pengawasan di wilayah rawan bencana,” ujarnya.

    Menurut Sulhadi, setiap embung memiliki kapasitas tampung air hingga ribuan meter kubik sehingga dapat memastikan penanganan karhutla dilakukan cepat dan maksimal.

    Untuk memperkuat pencegahan dan penanganan, lanjut dia, BPBD Tanah Bumbu meminta pemerintah desa menyiapkan peralatan pemadam kebakaran dengan target satu desa memiliki satu alat pemadam.

    Pemkab Tanah Bumbu juga mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

    “Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin telah menetapkan status siaga darurat karhutla dan kabupaten lain di Kalsel juga telah menetapkan status tersebut,” kata Sulhadi.

    Sulhadi mengungkapkan belum ada kasus yang signifikan di Tanah Bumbu hingga saat ini, karena penanganan dan pencegahan karhutla dilakukan tim pengendalian bencana secara maksimal.

    BPBD Tanah Bumbu menetapkan Kecamatan Batulicin, Satui, Simpang Empat, Kusan Tengah, Mantewe, Kusan Hulu, dan Teluk Kepayang, sebagai wilayah berpotensi karhutla.

    “Strategi kesiapsiagaan terus kami rumuskan berdasarkan data potensi kerawanan di masing-masing wilayah,” tutur Sulhadi.

  • Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bogor Terendam Banjir Usai Hujan Deras

    Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bogor Terendam Banjir Usai Hujan Deras

    Bogor

    Sejumlah kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terdampak banjir malam ini. Salah satunya ada di Desa Pasir Gaok, Kecamatan Rancabungur.

    “Di Desa Pasir Gaok (banjir) untuk situasi saat ini banjir mulai surut,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, Sabtu (9/8/2025).

    Selain itu, banjir juga melanda di kawasan Desa Kemang, Kecamatan Kemang. Banjir menyebabkan sejumlah warga harus dievakuasi.

    “Evakuasi warga yang terdampak banjir di RT 03/01 Desa Kemang,” ungkapnya.

    Selain itu, banjir juga sempat melanda kawasan Kecamatan Bojonggede. Pada malam ini, banjir di kawasan tersebut telah berangsur surut.

    Dalam foto yang dibagikan, tampak sejumlah rumah warga terendam banjir dengan ketinggian beragam. Video banjir lintasan di sejumlah titik kawasan Kabupaten Bogor juga beredar di media sosial.

    Belum dilaporkan ada atau tidaknya korban jiwa akibat kejadian itu. Saat ini, petugas masih melakukan penanganan di lokasi.

    (rdh/lir)

  • Tanggul Jebol, Perumahan di Kemang Bogor Diterjang Banjir

    Tanggul Jebol, Perumahan di Kemang Bogor Diterjang Banjir

    Jakarta

    Perumahan di kawasan Kemang, Bogor, Jawa Barat, diterjang banjir viral di media sosial. Disebutkan penyebabnya lantaran tanggul sungai jebol.

    Dalam video yang dilihat, Sabtu (9/8/2025), peristiwa terjadi pada sore tadi. Terlihat hujan deras melanda kawasan tersebut saat peristiwa terjadi.

    Banjir lintasan terlihat datang dengan arus yang cukup deras. Perekam video berteriak histeris akibat kejadian itu.

    Terlihat tanggul pembatas sungai di sebelah perumahan telah rusak. Akibatnya, air meluap dan menggenangi sejumlah rumah warga.

    Dikonfirmasi, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, membenarkan kejadian itu. Malam ini, beberapa titik banjir sudah mulai surut.

    Untuk sementara, belum ada laporan mengenai korban akibat kejadian itu. Kerugian material dari warga yang terdampak juga masih dalam asesmen petugas.

    “Belum ada laporan terkait korban,” ucapnya.

    (rdh/lir)