Kementrian Lembaga: BPBD

  • Meski darurat, Wapres minta kegiatan belajar di Poso tetap berjalan

    Meski darurat, Wapres minta kegiatan belajar di Poso tetap berjalan

    Poso, Sulawesi Tengah (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta kegiatan belajar-mengajar terhadap siswa korban gempa di Poso, Sulawesi Tengah, tetap berjalan meski di tenda pengungsian darurat yang difasilitasi oleh BNPB.

    Hal itu disampaikan Gibran usai meninjau posko pengungsian korban gempa di Lapangan Sepak Bola Desa Tangkura, serta SD Negeri 1 Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat.

    “Saya sudah mendarat di Poso untuk melihat tadi ada sekolah darurat dan juga sekolah yang memang rusak pada waktu kejadian di hari minggu lalu. Yang jelas saya titip tadi ke Pak Kepala Sekolah agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan normal,” kata Wapres Gibran saat memberikan keterangan pers di SD Negeri 1 Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat.

    Wapres Gibran memastikan kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan normal dengan dibangunnya empat tenda sekolah darurat oleh BNPB di posko pengungsian.

    Di lokasi yang sama, ratusan warga telah mengungsi di tenda karena rumah mereka rusak berat usai diterjang gempa.

    Wapres pun mengapresiasi jajaran pemerintah daerah bersama BNPB telah merespons cepat penanganan korban gempa dengan menyediakan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik di posko pengungsian.

    Wapres Gibran juga meminta penanganan trauma healing kepada anak-anak, serta memprioritaskan penyaluran bantuan kepada ibu hamil, difabel dan lansia.

    Yang utama, Wapres memastikan fasilitas umum, seperti puskesmas, sekolah, hingga rumah warga yang rusak dan roboh karena gempa akan diperbaiki atau dibangun ulang.

    “Tadi sudah bertemu dengan beberapa keluarga yang rumahnya rusak dan roboh. Nanti untuk rumah yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan, semuanya akan dibantu. Fasilitas-fasilitas seperti sekolah, mungkin ada puskesmas, tempat-tempat lain, fasilitas lain nanti akan kami perbaiki atau dibangun ulang,” kata Wapres.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah melaporkan sekitar 254 rumah warga mengalami kerusakan akibat dampak gempa magnitudo 5,8 mengguncang wilayah itu.

    BPBD juga melaporkan sekitar 10 unit bangunan sekolah/fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, satu diantaranya rusak berat dan sisanya rusak ringan.

    Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga hari ke lima setelah gempa besar atau Kamis (21/8) pagi, tercatat 137 kali gema susulan di Poso dengan magnitudo 3 ke atas sebanyak 126 kali guncangan, 10 kali guncangan di bawah magnitudo 3 dan satu kali guncangan magnitudo 4.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PMI Jaktim salurkan bantuan untuk warga terdampak pohon tumbang

    PMI Jaktim salurkan bantuan untuk warga terdampak pohon tumbang

    Jakarta (ANTARA) – Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur (Jaktim) memberikan sejumlah bantuan kepada warga yang terdampak pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang di wilayah kelurahan Setu, Cipayung, pada Rabu (20/8) lalu.

    “Kita serahkan ke pihak kelurahan kemarin sore karena mereka yang akan membagikan agar tepat sasaran. Jika masih ada yang membutuhkan, tentunya kita berikan sesuai kebutuhan,” kata Kepala Seksi Humas dan Komunikasi PMI Jakarta Timur Agus Bastian saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Pemberian bantuan itu merupakan tindak lanjut atas permohonan dari pihak kelurahan setempat. Bantuan yang diberikan berupa 17 paket sembako, terpal lima lembar, tikar 17 lembar, selimut 17 lembar, kain sarung 17 lembar, seng 50 lembar, dan delapan paket perlengkapan keluarga (family kit).

    Sementara itu, Lurah Setu Dwi Widiastuti mengatakan bantuan itu diberikan kepada warga yang rumahnya rusak akibat tertimpa pohon.

    “Kami ucapkan terima kasih kepada PMI Jakarta Timur yang telah memberikan bantuan untuk warga terdampak angin kencang dan pohon tumbang. Bantuan kami serahkan kepada warga hari ini,” ujar Dwi.

    Berdasarkan hasil pendataan, terdapat 17 rumah yang terdampak angin kencang dan pohon tumbang. Sebagian besar berada di wilayah RW 03, Kelurahan Setu.

    “Siang ini kami juga akan rapat dengan Baznas Bazis Jakarta Timur karena warganya masih memerlukan bantuan tambahan. Kebanyakan atap rumah warga rusak dan sudah dibantu sementara dengan pemasangan terpal oleh petugas PPSU,” jelas Dwi.

    Lebih lanjut, dia menuturkan sebanyak 50 Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) hari ini masih melakukan penyisiran pohon tumbang yang belum dievakuasi dari lingkungan permukiman warga.

    “Semoga semua bisa dituntaskan hari ini, kami akan optimalkan dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada,” ucap Dwi.

    Seperti diketahui, tujuh pohon di sejumlah lokasi di Jakarta Timur tumbang saat hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut pada Rabu (20/8) sore.

    “Total ada tujuh pohon yang tumbang karena hujan intensitasnya lebat dan disertai angin kencang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dihubungi di Jakarta.

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tumbangnya pohon-pohon tersebut membuat lalu lintas tersendat.

    Berikut lokasi tujuh pohon yang tumbang di Jakarta Timur:

    1. Jalan Bambu Wulung 2 Nomor 113A RT 005/RW 005, Bambu Apus, Cipayung

    2. Jalan Setu Cipayung Nomor 46 RT 006/RW 007, Cipayung, Cipayung

    3. Jalan H. Abdullah Nomor 602 RT 001/RW 003, Setu, Cipayung

    4. Jalan Komplek Polri Gang HEK 2 RT 012/RW 004, Ciracas

    5. Jalan Puskesmas Setu RT 007/RW 003 Nomor 119, Setu, Cipayung

    6. Jalan Mandor Hasan, Cipayung

    7. Jalan Raya Mabes Hankam, Ceger, Cipayung

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    GELORA.CO – – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9, yang dimutakhirkan menjadi M4,7, di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) berdampak hingga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hasil laporan kaji cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat, sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan dan 111 jiwa terdampak.

    “Dari rincian data lapangan, kerusakan materi terjadi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Telukjambe Barat 6 rumah, Kecamatan Pangkalan 3 rumah, Kecamatan Tegalwaru 26 rumah, Kecamatan Klari 1 rumah, Kecamatan Ciampel 5 rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (22/8/2025).

    Selain itu, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, di antaranya 1 kantor kecamatan, 1 puskesmas, 2 musala dan 2 gedung sekolah dasar negeri.

    Salah satunya adalah SDN di Kecamatan Tegalwaru yang mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding ruang kelas. Sementara itu, aula serbaguna di kantor Kecamatan Pangkalan juga mengalami kerusakan di bagian plafon.

    “Meski banyak bangunan terdampak, hingga laporan ini diterima tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi. Sebanyak 43 kepala keluarga atau 111 jiwa terdata terdampak, dengan kondisi sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.

    Satgas BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan asesmen ke lokasi kejadian bersama aparat desa, Muspika, Kasie Trantib Kecamatan, Babinsa serta Bimaspolri. Kebutuhan mendesak saat ini berupa logistik permakanan dan kebutuhan dasar lainnya.

    Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Suharyanto, tim dari Kedeputian Penanganan Darurat segera berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan penanganan darurat dapat berjalan cepat, terkoordinasi dan tepat sasaran.

    “BNPB menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Pendataan detail kerusakan serta kebutuhan warga akan terus diperbarui seiring perkembangan situasi di lapangan,” katanya

  • Malam Mencekam di Semanan, Api Membaka 2 Rumah dan Merenggut Nyawa Remaja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Agustus 2025

    Malam Mencekam di Semanan, Api Membaka 2 Rumah dan Merenggut Nyawa Remaja Megapolitan 21 Agustus 2025

    Malam Mencekam di Semanan, Api Membaka 2 Rumah dan Merenggut Nyawa Remaja
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suasana malam di Jalan Masjid Al Husna, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, mendadak mencekam.
    Sekitar pukul 22.35 WIB, Rabu (20/8/2025), kobaran api muncul dari sebuah rumah dua lantai.
    Dalam hitungan menit, api merambat ke rumah lain yang berdempetan.
    Ahmudi (46), salah satu warga, masih ingat jelas bagaimana kepanikan pecah saat itu.
    “Tengah malam itu tiba-tiba warga melihat asap lumayan tebal, terus mulai teriak kebakaran. Manggilin yang di dalam biar cepat-cepat keluar,” jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
    Menurut Ahmudi, rumah tersebut dihuni seorang anak muda bernama F (19) yang tinggal seorang diri setelah ibunya meninggal.
    Malam itu, F bersama beberapa temannya tengah berkumpul.
    “Rumah ini sebenarnya cuma satu orang yang tinggal, anak muda. Dia sendirian karena ibunya sudah meninggal. Tapi, memang tempatnya sering dipakai buat kumpul sama teman-temannya,” ujar Ahmudi.
    Saat api semakin membesar, para remaja berhamburan keluar.
    “Langsung berhamburan keluar. Ada satu orang bahkan loncat dari lantai dua, saking paniknya,” tambahnya.
    Namun, tidak semua berhasil selamat. IZ (18), teman F yang tengah tertidur di lantai dua, gagal menyelamatkan diri.
    “Warga sempet bingung juga waktu denger suara minta tolong. Soalnya api udah makin gede, asap juga udah tebal karena banyak (material bangunan) dari kayu,” kata Ahmudi.
    Salah satu remaja sempat membangunkan IZ, tapi ia tak segera merespons.
    Warga yang mencoba membantu pun tak mampu menembus kobaran api.
    “Pas proses setelahnya itu (pendinginan), petugas damkarnya baru ngeliat jenazahnya, kayanya ketimpa reruntuhan atap,” lanjut Ahmudi.
    Kepanikan semakin menjadi ketika terdengar suara ledakan.
    Yulia (42), pemilik rumah yang ikut terbakar, merasakan sendiri detik-detik itu.
    “Abis saya menggendong anak saya yang kecil buat keluar, enggak lama ada suara meledak, entah dari listrik atau apa, tapi meledaknya,” ucapnya.
    Ledakan itu membuat api kian membesar dan asap makin pekat.
    “Api-nya itu Ya Allah, gede banget, saya sampai gemeteran melihat itu api meledak, nggak tahu berapa kali meledak gitu. Abis itu makin gede terus aja apinya,” lanjut Yulia.
    Warga berusaha keras memadamkan api dengan ember berisi air yang diambil dari rumah sekitar maupun kali terdekat.
    Namun, akses mobil pemadam kebakaran terhambat karena lokasi rumah berada di gang sempit.
    “Akhirnya pemadam sama warga, sekitar 20 orang itu estafet selang aja, ngambil airnya dari luar gang,” kata Ahmudi.
    Empat remaja termasuk F berhasil selamat, sementara IZ tak terselamatkan.
    Jenazah siswa kelas 3 SMK itu ditemukan setelah api berhasil dipadamkan.
    Ia baru saja pulang dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan malam itu bermalam di rumah F yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumahnya.
    Lurah Semanan, Danur, mengatakan jenazah IZ dimakamkan pada Kamis pagi sekitar pukul 10.30 WIB di Kampung Gaga, Kalideres.
    Dugaan korsleting listrik dan kerugian ratusan juta
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyebut kebakaran diduga akibat korsleting listrik.
    Sebanyak 7 orang korban selamat yang terdiri dari 3 Kartu Keluarga kini mengungsi di Masjid Kantor Kelurahan Semanan.
    Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 539 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Malam Mencekam di Semanan, Api Membaka 2 Rumah dan Merenggut Nyawa Remaja
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Agustus 2025

    Korban Tewas Kebakaran di Kalideres Bukan Penghuni Rumah Megapolitan 21 Agustus 2025

    Korban Tewas Kebakaran di Kalideres Bukan Penghuni Rumah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Remaja berinisial IZ (18) yang tewas dalam kebakaran di Kalideres, Jakarta Barat pada Rabu (20/8/2025) malam, bukan penghuni rumah.
    Kerabat pemilik rumah bernama Ahmudi (46) mengatakan bahwa korban IZ memang sering bermain dan menginap di rumah milik F (18). 
    “Mereka emang suka kumpul aja di sini, nongkrong, main, rame-rame lah temen sekolah,” ucap Ahmudi kepada Kompas.com di Kalideres, Kamis (21/8/2025).
    Ahmudi mengatakan pemilik rumah F tinggal sendirian setelah ibunya meninggal dunia.
    “Rumah ini sebenernya cuma satu orang yang tinggal, anak muda. Dia sendirian karena ibunya udah meninggal. Tapi, emang tempatnya sering dipakai buat kumpul sama temen-temennya,” katanya.
    Sementara kediaman IZ sendiri berjarak hanya sekitar 100 meter dari rumah yang terbakar dan tengah ramai warga melayat.
    Saat rumah F terbakar, korban IZ sedang tertidur. Temannya sudah membangun IZ, namun tidak bangun.
    “Katanya sih temennya satu udah ngebangunin, tapi nggak bangun-bangun. Kayanya baru bangun pas api mulai gede,” ucapnya.
    Ahmudi mengaku sempat mendengar IZ berteriak meminta tolong beberapa kali kepada warga yang sedang mencoba memadamkan api.
    Namun, kobaran api yang sudah membesar membuat warga tidak bisa menyelamatkan IZ.
    Akibatnya IZ terjebak di dalam rumah dan jasadnya baru ditemukan setelah proses pemadaman selesai.
    “Pas proses setelahnya itu (pendinginan), petugas damkarnya baru ngeliat jenazahnya, kayanya ketimpa reruntuhan atap,” kata Ahmudi.
    Sebelumnya, kebakaran dua rumah terjadi di Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu diduga akibat korsleting listrik.
    “Dugaan penyebab korsleting listrik,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohammad Yohan dalam keterangannya, Kamis (21/8/2025).
    Kebakaran tersebut diperkirakan menyebabkan kerugian material hingga senilai Rp 539.200.000.
    Adapun, 7 orang korban selamat dari 3 Kartu Keluarga (KK) saat ini tengah mengungsi di Masjid Kantor Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta-fakta Gempa Bumi 4,9 M di Bekasi-Karawang yang Guncang Jakarta

    Fakta-fakta Gempa Bumi 4,9 M di Bekasi-Karawang yang Guncang Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — Kabupaten Karawang dan Bekasi, Jawa Barat telah diguncang oleh gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo pada Rabu (20/8/2025) malam.

    Gempa itu tak hanya dirasakan warga Karawang dan Bekasi, namun dirasakan oleh masyarakat di Purwakarta, Bekasi, Jakarta, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Pelabuhan Ratu.

    Adapun, titik gempa bumi ini terletak pada koordinat darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.   

    Gempa bumi tektonik ini berjenis dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat alias West Java back arc thrust.

    Berikut ini sederet fakta terkait gempa bumi di Bekasi-Karawang 

    1. Ada 13 Kali Gempa Susulan

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan setelah gempa bumi terjadi sekitar 19.54 menit, setidaknya ada 13 kali gempa susulan.

    Berbekal informasi dari BMKG, gempa susulan itu memiliki kekuatan paling besar mencapai 3,9 magnitudo, sementara terkecil hanya sekitar 1,7 magnitudo.

    “Menurut informasi BMKG per pagi ini sudah terjadi gempa susulan sebanyak 13 kali dengan magnitudo terbesar 3,9 dan magnitudo terkecil 1,7,” ujar Abdul Muhar dalam YouTube BNPB Indonesia, Kamis (21/8/2025).

    2. 26 Rumah Warga Rusak

    Kemudian, Abdul mengemukakan bahwa gempa ini telah berdampak pada lima kecamatan dan sembilan desa. Perinciannya, kecamatan Telukjambe Barat; Tegalwaru; Kelari; Pangkalan dan Ciampel.

    Dari wilayah itu, terdapat 26 rumah rusak ringan hingga rusak sedang akibat gempa bumi 4,9 magnitudo. Berdasarkan penelusuran tim reaksi cepat BNPB, kerusakan rumah itu terletak pada bagian dinding.

    “Mengecek sendiri tim di lapangan ada 26 rumah warga yang mengalami rusak ringan hingga rusak sedang,” imbuh Abdul.

    3. Tak Ada Korban Jiwa

    Untungnya, kata Abdul, gempa bumi Karawang-Bekasi ini tidak ada korban jiwa baik itu meninggal dunia. Namun demikian, masyarakat tetap diminta waspada dan jangan termakan berita hoaks alias tidak benar terkait gempa bumi ini.

    “Hingga pagi ini BNPB tidak menerima adanya informasi korban jiwa baik itu meninggal dunia maupun luka,” ujar Abdul.

    4. Bakal Ada Gempa Susulan?

    Sementara itu, BNPB juga saat ini masih melanjutkan pemantauan terkait gempa ini. Oleh sebab itu, Abdul meminta agar seluruh masyarakat bisa melaporkan ke aparat desa atau BPBD apabila terdampak gempa bumi ini.

    Pasalnya, menurut Abdul, gempa susulan masih sangat mungkin terjadi di sekitar lokasi di Kabupaten Bekasi-Karawang.

    “Gempa susulan mungkin masih akan ada jadi kita harapkan masyarakat tetap waspada,” pungkas Abdul.

  • Update Terkini Gempa Bekasi: 106 Orang Terdampak, BPBD Terus Lakukan Pendataan

    Update Terkini Gempa Bekasi: 106 Orang Terdampak, BPBD Terus Lakukan Pendataan

    Berdasarkan data dari situs resmi BPBD Jabar, sepanjang Januari-Agustus 2025 bencana alam berupa gempa bumi terjadi empat kali dalam periode tersebut terjadi di Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kota Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

    Kejadian bencana alam paling dominan hingga Kamis, 21 Agustus 2025 yakni akibat cuaca ekstrem mencapai 509 kejadian, tanah longsor 295 kejadian, banjir 198 kejadian, kebakaran lahan 6 kejadian dan kekeringan empat kejadian.

    BPBD Jabar mencatat akibat bencana alam itu sebanyak 564.842 orang terdampak dan 68 orang diantaranya meninggal dunia.

    Sedangkan untuk kerugian materi berakibat 1.320 bangunan rusak berat, 2.808 rusak sedang, 5.261 rusak ringan dan 119.704 terendam.

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9 skala mengguncang Bekasi dan sekitarnya Rabu malam. Gempa diikuti sejumlah gempa susulan yang menimbulkan kerusakan di beberapa titik.

  • Ahok Usul Tiket Transportasi dan Penyaluran Bansos di Jakarta Pakai Voucher Digital – Page 3

    Ahok Usul Tiket Transportasi dan Penyaluran Bansos di Jakarta Pakai Voucher Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menggunakan sistem voucher digital dalam hal transportasi. Menurut Ahok, sistem tiket konvensional bisa diganti dengan voucher digital.

    “Zaman berubah kan, zaman berubah belum tentu yang saya (terapkan) contoh dulu parkir pakai sistem mesin, zaman saya nih, sekarang mungkin sudah tidak efisien karena semua orang tukang parkir punya HP. Kenapa enggak digital aja gitu loh. Nah mungkin harus dicocokkan kayak gitu,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/8/2025). Selain itu, Ahok juga menyarankan penggunaan sistem voucher digital dalam penyaluran bantuan milik pemerintah daerah. Dia menilai, penerapan sistem ini mampu menciptakan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran, sekaligus menekan potensi penyalahgunaan dana.

    Ahok menyebut, konsep voucher digital berbeda dengan pembagian bantuan tunai atau diskon biasa. Dengan sistem ini, bantuan yang diberikan pemerintah berupa poin atau kredit digital dapat digunakan masyarakat untuk keperluan tertentu, misalnya transportasi atau belanja kebutuhan pokok.

    “Kenapa pakai voucher itu penting? Kalau kamu bagiin-bagiin orang, kasih diskon, begitu dia enggak pakai atau dia jual duit Pemda keluar,” ujar Ahok.

    Ahok bilang, hal tersebut berbeda dengan skema bantuan konvensional. Sebab, voucher digital memiliki mekanisme cashback atau kembalinya dana ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (BPBD) jika tidak digunakan dalam periode yang ditentukan.

    “Kalau kamu kasih cashback dengan voucher, dengan poin voucher, digital begitu orang itu enggak kepakai karena terpaksa waktunya itu uang akan ditarik masuk ke APBD,” ucap Ahok.

    Ahok menyampaikan, sistem voucher digital juga bakal lebih aman karena mengurangi potensi kebocoran anggaran yang sering terjadi saat distribusi bantuan dalam bentuk uang tunai. Mengingat, kata dia voucher digital akan tersimpan di platform elektronik, sehingga transaksi tercatat dan lebih mudah diawasi.

    Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini berujar, bahwa konsep ini juga mengadopsi praktik yang sudah berjalan di beberapa negara maju. “Beliau (Pramono Anung) juga lihat kayak Singapura semua kan,” pungkas Ahok.

  • 7
                    
                        Dampak Gempa Bekasi Rabu Malam: Dari Bangunan Rusak hingga Terganggunya KRL dan Whoosh
                        Megapolitan

    7 Dampak Gempa Bekasi Rabu Malam: Dari Bangunan Rusak hingga Terganggunya KRL dan Whoosh Megapolitan

    Dampak Gempa Bekasi Rabu Malam: Dari Bangunan Rusak hingga Terganggunya KRL dan Whoosh
    Penulis
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 mengguncang wilayah Bekasi dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) pukul 19.54 WIB.
    Episentrum gempa tercatat di koordinat 6,48 Lintang Selatan (LS) dan 107,24 Bujur Timur (BT), sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
    Tak lama berselang, gempa susulan bermagnitudo M 2,1 kembali terjadi pukul 20.16 WIB dengan pusat guncangan berdekatan.
    Kedua gempa ini menimbulkan sejumlah dampak di lapangan, baik pada bangunan maupun layanan transportasi.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melaporkan, sebuah mushala di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, mengalami kerusakan berat hingga roboh akibat guncangan gempa.
    “Satu sarana ibadah (mushala) di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, rusak berat atau roboh,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, Rabu malam.
    Meski ada kerusakan bangunan, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa. Petugas masih melakukan pemantauan di sejumlah lokasi bersama aparat kecamatan serta berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD Provinsi Jawa Barat.
    “Masyarakat diimbau tetap tenang, namun tetap waspada serta selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG dan BPBD,” ujar Dodi.
    Guncangan gempa juga berdampak pada operasional KRL Commuter Line Jabodetabek. Perjalanan sempat tertahan sementara guna pemeriksaan jalur rel dan jembatan.
    KAI Commuter menyatakan perjalanan KRL sudah kembali berjalan normal usai pengecekan lintasan.
    “Setelah dilakukan pemeriksaan kondisi jalur maupun jembatan oleh petugas kami, maka pada pukul 20.28 WIB dilaporkan kondisi keduanya aman. KRL sudah mulai kembali berjalan pukul 20.35 WIB,” jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus.
    Ia menegaskan, penghentian sementara perjalanan merupakan prosedur standar demi keselamatan penumpang.
    “Karena faktor keamanan menjadi hal yang paling utama,” tambahnya.
    Selain KRL, Kereta Cepat Whoosh juga terdampak. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membatalkan delapan perjalanan mulai pukul 20.00 hingga 21.25 WIB pada Rabu malam.
    “KCIC memutuskan untuk membatalkan perjalanan Whoosh mulai pukul 20.00 hingga 21.25 WIB yang belum diberangkatkan pada hari ini akibat gempa bumi,” kata GM Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa.
    Keputusan ini diambil setelah sistem earthquake early warning system di jalur Whoosh mendeteksi guncangan.
    KCIC memastikan penumpang mendapat pengembalian bea tiket penuh atau diarahkan ke moda transportasi pengganti.
    “Proses pengembalian dapat dilakukan melalui loket stasiun hingga H+3 setelah jadwal keberangkatan. Dana akan ditransfer maksimal 15 hari kerja setelah pembatalan,” jelas Eva.
    Selanjutnya, KCIC memastikan perjalanan Whoosh kembali normal dengan 62 jadwal harian.
    Pemeriksaan jalur, jembatan, terowongan, dan sistem kelistrikan dilakukan secara menyeluruh menggunakan rail car dan comprehensive inspection train (CIT).
    “Masyarakat tidak perlu khawatir terkait operasional Whoosh setelah sebelumnya terjadi penyesuaian perjalanan pascagempa,” tegas Eva.
    Hingga berita ini diturunkan,
    Kompas.com
    masih menunggu laporan lanjutan resmi terkait dampak kerusakan lain maupun korban akibat gempa yang terjadi di Bekasi Rabu malam.
    Masyarakat juga dapat memantau perkembangan informasi lebih lanjut dari lembaga resmi, seperti BMKG atau Badan Geologi Kementerian ESDM.
    (Reporter: Achmad Nasrudin Yahya, Dinda Aulia Ramadhanty, Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Tim Redaksi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Update Gempa Bekasi, Ini Data Kerusakan Bangunan di Karawang

    Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Bekasi, menyebabkan sejumlah bangunan baik hunian masyarakat maupun fasilitas umum di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak.

    Hasil laporan kaji cepat sementara yang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, didapati bangunan rumah warga di Kampung Jungkur, Kecamatan Tegalwaru dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, mengalami kerusakan di bagian dinding rumah.

    “Berikutnya untuk kerusakan fasilitas umum yang terdata sementara meliputi Sekolah Dasar Negeri Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru dan gedung aula serbaguna Kecamatan Pangkalan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (21/8).

    Berdasarkan laporan visual hasil kaji cepat menunjukkan, langit-langit atau plafon jebol mengenai beberapa meja di salah satu ruang kelas SDN Kutamaneuh 2.

    Di samping itu, kerusakan juga terlihat di bagian dinding cungkup atap ruang kelas. Serpihan puing dinding itu jatuh dan berserakan ke tanah.

    Hal serupa juga terlihat di aula serbaguna kantor Kecamatan Pangkalan. Plafon langit-langit roboh menimpa sarana umum.

    “Beruntung saat terjadi gempa bumi, baik sekolah maupun aula kecamatan tidak ada aktivitas manusia di sana sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” terangnya.

    Jika dirinci berdasarkan kaji cepat sementara, wilayah yang terdampak gempa bumi juga meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru di Kabupaten Karawang.

    Sebanyak 8 rumah dilaporkan mengalami kerusakan dan jumlah warga yang terdampak ada 20 jiwa dari 8 KK.

    “Tim reaksi cepat masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan. Perkembangan data lebih detail terkait jumlah kerusakan bangunan maupun potensi korban jiwa masih dalam proses tim di lapangan dan informasi tersebut akan disampaikan secara berkala dalam beberapa waktu ke depan,” pungkasnya.

    Antisipasi Gempa Bumi

    Dilansir Liputan6, Jika Anda berada dalam situasi guncangan akibat gempa, berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi:

    Sebelum Terjadi Gempa:

    – Untuk memastikan keamanan tempat tinggal Anda, pastikan bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Lakukan evaluasi dan renovasi ulang terhadap struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Penting untuk mengenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Mempelajari manfaat P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Pastikan selalu menyiapkan nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan di rumah Anda agar menempel kuat pada dinding. Hal itu disarankan agar benda tersebut tak mudah jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi

    – Untuk barang yang mudah terbakar, sebaiknya disimpan pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Pastikan Anda selalu siap dengan alat-alat penting seperti Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa:

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa:

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.