Sumur Minyak di Blora Padam, Pertamina Masih Lakukan Observasi
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com –
Kobaran api yang membakar sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berhasil dipadamkan oleh tim gabungan, Sabtu (23/8/2025) malam.
Tim gabungan yang terdiri dari petugas pemadam kebakaran, BPBD, Pertamina, TNI, Polri, hingga para relawan berhasil memadamkan api, pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 18.35 WIB.
Untuk memadamkan api tersebut, tim gabungan membutuhkan waktu seminggu karena lokasi kobaran api yang berada di tengah pemukiman dan lereng perbukitan.
Selain itu, terdapat juga sejumlah material yang belum dapat ditarik dari titik semburan sumur minyak.
“Pemadaman yang kita lakukan hari ini telah berhasil telah kita selesaikan dengan baik tanpa ada kecelakaan juga terhadap teman-teman yang siap melakukan pemadaman,” ucap Superintendent HSSE (Health, Safety, Security, and Enviroment) Pertamina EP Field Cepu, Indra Firmanuddin usai pemadaman.
“Kita pastikan insyaallah area sekitarnya gas-gas yang masih ada sudah kita cek masih di bawah nol. Artinya tidak ada insyaallah, tidak ada gas yang membahayakan,” imbuh dia.
Meskipun saat ini api berhasil dipadamkan, namun Pertamina masih melakukan observasi di sekitar area kebakaran.
“Ke depan kami masih melakukan observasi karena masih ada beberapa hal hal yang cukup kita khawatirkan karena ada potensi-potensi gas gas lainnya. Karena ada beberapa sumur sumur yang memang diindikasikan mengalami bubble ya, sehingga harus kita pastikan kembali,” terang dia.
Dengan peristiwa kebakaran maut yang menewaskan empat warga setempat, dapat menjadikan peringatan agar kejadian serupa tidak boleh lagi dilakukan.
“Semoga dengan adanya kejadian ini memberikan kebaikan dan juga contoh yang baik untuk kita semua untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak kita diinginkan yaitu melakukan kegiatan yang tidak standar juga tidak legal ya,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kementrian Lembaga: BPBD
-
/data/photo/2025/08/23/68a9bf0f6e9f3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sumur Minyak di Blora Padam, Pertamina Masih Lakukan Observasi Regional 24 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/23/68a9bf131f06b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Perjuangan 7 Hari 7 Malam, Tim Gabungan Jinakkan Api Sumur Minyak Ilegal di Blora Regional 24 Agustus 2025
Perjuangan 7 Hari 7 Malam, Tim Gabungan Jinakkan Api Sumur Minyak Ilegal di Blora
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com –
Kobaran api dari sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Blora, yang telah merenggut empat korban jiwa dan memaksa ratusan warga mengungsi, akhirnya berhasil dipadamkan pada Sabtu (23/8/2025) malam.
Keberhasilan tim gabungan ini mengakhiri teror api yang telah berlangsung selama sepekan penuh sejak Hari Kemerdekaan.
Untuk memadamkan api tersebut, tim gabungan membutuhkan waktu seminggu karena banyaknya kendala yang dihadapi selama proses pemadaman itu.
“Api dapat dipadamkan tim gabungan pada Pukul 18.35 WIB. Selanjutnya dilaksanakan pemantauan,” ucap anggota TRC BPBD Blora, Agung Triyono berdasarkan keterangan tertulisnya.
Berikut upaya yang dilakukan tim gabungan untuk memadamkan api.
Sebanyak 4 ekskavator bachoe milik Pemkab Blora diterjunkan untuk membuat tanggul yang mengelilingi area sumur minyak.
Upaya berikutnya melaksanakan pemadaman dengan sistem penyemprotan foam ke arah titik semburan.
“Selanjutnya menarik material di pusat semburan dengan menggunakan seling, kemudian melaksanakan penyambungan pipa dan injeksi air asin dengan truck flushing dibantu tangki vakum,” kata dia.
Di samping itu, tim gabungan terus melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk rencana tindak lanjut.
Sementara tim damkar melaksanakan pemantauan tekanan semburan dan stanby lokasi. Sedangkan sebanyak 50 tangki air dibutuhkan untuk kegiatan pemadaman semburan.
Sekedar diketahui, lokasi kebakaran sumur minyak yang berada di area pemukiman padat penduduk serta terletak di lereng bukit menjadi salah satu kendala dalam proses pemadaman.
Sehingga dibutuhkan waktu seminggu untuk memadamkan api dari titik sumur minyak yang terbakar.
Akibat kebakaran sumur minyak yang terjadi pada Minggu, 17 Agustus 2025 lalu, sebanyak empat warga tewas, satu balita masih dirawat di rumah sakit, dan ratusan warga memilih mengungsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5325323/original/053406200_1755956649-IMG-20250823-WA0015.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora yang Tewaskan 4 Orang Akhirnya Padam
Liputan6.com, Blora – Kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, akhirnya dapat dipadamkan oleh petugas setelah berjibaku hingga hari ketujuh, Sabtu (23/8/2025).
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, melaporkan kondisi padamnya api kebakaran sumur minyak ilegal di lapangan.
“Selamat malam, hari ini tanggal 23 Agustus 2025, hari Sabtu jam 18.35, tim gabungan berhasil memadamkan kebakaran semburan gas yang ada di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora,” ujarnya dalam video yang diterima Liputan6.com.
Agung Tri mengatakan, selanjutnya dilakukan monitoring dan titik semburan yang sempat menyulitkan petugas disebutnya sudah mulai berhenti.
“Gitu laporan dari kami TRC BPBD Kabupaten Blora. Salam tangguh, salam kemanusiaan. Alhamdulillah,” katanya bersyukur.
Petugas di lapangan merekam momen tersebut dalam video pendek yang intinya sama. Ditambahkan bahwa sekarang ini masih dalam proses pendinginan.
Sebelumnya diberitakan, korban meninggal dunia akibat kebakaran sumur minyak ilegal di Blora bertambah menjadi empat orang. Polres Blora bergerak dan memeriksa 18 orang saksi untuk mengungkap penyebab sebenarnya kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, hingga merenggut banyak korban jiwa.
Kasi Humas Polres Blora Ajun Komisaris Polisi Gembong Widodo di Blora, Sabtu (23/8/2025) mengatakan, para saksi yang diperiksa terdiri dari berbagai unsur, mulai dari pekerja di lokasi, terduga pemilik lahan, terduga penyandang dana, pihak Pertamina, hingga saksi dari keluarga korban.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk mengungkap secara detail siapa saja yang terlibat dalam aktivitas pengeboran ilegal tersebut. Rencananya kami juga meminta pendapat ahli pidana dan ahli dari pihak Pertamina guna memperkuat proses penyidikan,” ujarnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321336/original/022875100_1755670619-IMG-20250820-WA0001.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
18 Orang Diperiksa Buntut Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora, Bakal Ada Tersangka?
Sebelumnya korban meninggal dunia akibat kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, bertambah menjadi empat orang. Kabar tersebut memungkinkan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, dalam update laporan terbarunya pada Jumat malam (22/8/2025) pukul 23.17 WIB.
“Korban meninggal dunia jadi empat orang,” kata Agung Tri kepada Liputan6.com, Sabtu dini hari (23/8/2025).
Agung Tri mencatat, nama-nama korban yang meninggal dunia, antara lain atas nama Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50) dan Yeti (30), yang semuanya adalah perempuan warga Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Sementara yang masih dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yakni atas nama Abu Dhabi (2), seorang balita laki-laki yang juga warga setempat.
-

Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Ilegal Blora Bertambah Jadi 4 rang
SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora membenarkan korban tewas akibat kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah bertambah menjadi empat orang.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Triyono membenarkan kabar duka tersebut.
Menurutnya, salah satu korban luka bakar bernama Yeti (30) yang sebelumnya menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, akhirnya meninggal dunia.
“Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka atas nama Yeti meninggal dunia. Beliau sebelumnya mengalami luka bakar serius dan dirawat intensif di RS Sardjito,” ujar Agung dilansir ANTARA, Sabtu, 23 Agustus.
Dengan meninggalnya Yeti, jumlah korban jiwa dalam tragedi ini bertambah menjadi empat orang.
Adapun daftar korban meninggal yakni: Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50) dan Yeti (30).
Sementara itu, seorang balita berusia dua tahun berinisial AD, anak dari almarhumah Yeti, masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kondisinya hingga kini terus dipantau oleh tim medis.
“AD masih dalam perawatan intensif, mudah-mudahan segera ada perkembangan baik,” kata Agung.
Hingga hari ketujuh setelah kebakaran, kobaran api dari sumur minyak ilegal tersebut belum berhasil dipadamkan.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Pertamina, dan berbagai relawan masih berupaya keras melakukan pemadaman dengan berbagai metode.
Dampak kebakaran ini semakin meluas terhadap warga sekitar. Sedikitnya 300 kepala keluarga atau sekitar 750 jiwa harus meninggalkan rumah mereka. Para pengungsi kini ditampung di sejumlah posko darurat yang didirikan pemerintah bersama relawan di lokasi yang lebih aman.
Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan aparat kepolisian bersama instansi terkait.
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pekerja, pemilik lahan, hingga pihak yang diduga terlibat dalam aktivitas pengeboran ilegal tersebut.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5320050/original/067022000_1755584209-IMG-20250819-WA0003.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Bertambah Jadi 4 Orang
Liputan6.com, Blora – Korban meninggal dunia akibat kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora , bertambah menjadi empat orang. Kabar tersebut memungkinkan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, dalam update laporan terbarunya pada Jumat malam (22/8/2025) pukul 23.17 WIB.
“Korban meninggal dunia jadi empat orang,” tulis Liputan6.com, Sabtu dini hari (23/8/2025).
Agung Tri mencatat, nama-nama korban yang meninggal dunia, antara lain atas nama Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50) dan Yeti (30), yang semuanya adalah perempuan warga Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Sementara yang masih dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yakni atas nama Abu Dhabi (2), seorang balita laki-laki yang juga warga setempat.
Diberitakan sebelumnya, sudah enam hari berlalu, semburan api di sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, masih terus berkobar. Sudah beragam upaya pemadaman dilakukan, namun tak jua berhasil.
Kebakaran sumur minyak ilegal bukan pertama kali terjadi, di banyak daerah penghasil minyak, sumur- sumur minyak ilegal sering mendatangkan malapetaka. Namun di sisi lain, sumur-sumur minyak rakyat itu menjadi penopang ekonomi bagi warga sekitar. Lalu bagaimana seharusnya sumur minyak rakyat beroperasi?
Anggota Komisi XII DPR RI Yulian Gunhar, mendesak pemerintah melegalkan keberadaan sumur minyak rakyat secepatnya. Mengingat kondisi sumur ilegal rakyat sudah diambang batas kewajaran.
Apalagi menurutnya, peraturan berupa Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 telah diterbitkan sebagai payung hukum untuk legalisasi sumur rakyat, termasuk yang jumlahnya cukup besar di Provinsi Sumatera Selatan.
Langkah konkret untuk melegalisasi sumur minyak rakyat harus segera dilakukan. Data terakhir perwakilan SKK Migas Sumsel saja, ada sekitar 21 ribu sumur minyak rakyat di Sumsel, dan itu sudah dikirim ke pusat untuk dilegalisasi,” ungkap Yulian Gunhar dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).
Gunhar juga mengatakan, legalisasi ini penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dan mewujudkan swasembada energi. Selama ini, produksi minyak dari sumur rakyat tidak jelas terjadi, meski jumlahnya luar biasa.
Di Kabupaten Musi Banyuasin misalnya, sumur rakyat dengan kedalaman 100–200 meter dan modal Rp80–200 juta bisa menghasilkan sekitar 20 ribu barel per hari. Sementara itu, produksi dari sumur resmi hanya sekitar 3 ribu barel per hari.
“Kalau ini diserap secara resmi, jelas akan menambah produksi nasional untuk mencapai target penggalangan sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Negara juga akan mendapatkan tambahan penerimaan yang signifikan,” ujar legislator asal Sumsel ini.
-
/data/photo/2025/08/22/68a8449209c1a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Upaya Pemadaman Api Sumur Minyak Pakai Foam dan Lumpur Belum Berhasil, Ini Sebabnya Regional 22 Agustus 2025
Upaya Pemadaman Api Sumur Minyak Pakai Foam dan Lumpur Belum Berhasil, Ini Sebabnya
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Tim gabungan masih berupaya memadamkan api yang membakar sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sejak Minggu (17/8/2025).
Namun, hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Percobaan pertama yang dilakukan dengan menyemprotkan foam dan lumpur tidak berhasil memadamkan api yang berkobar dari mulut sumur minyak rakyat tersebut.
“Untuk hasil masih belum bisa dikendalikan,” ungkap Agung Triyono, anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, saat ditemui di lokasi pada Jumat (22/8/2025).
Meskipun hasil yang dicapai belum memuaskan, Agung menegaskan bahwa upaya pemadaman akan terus dilakukan.
“Nanti apabila dibutuhkan untuk penyemprotan foam lagi ya kita laksanakan lagi. Jadi untuk hari ini mulai progres pertama penanggulan, kemudian penyemprotan foam dan penyemprotan lumpur, masih belum ada hasil seperti itu,” jelasnya.
Agung menjelaskan bahwa kegagalan pada percobaan pertama disebabkan oleh tingginya tekanan gas dari dalam sumur.
“Ini belum begitu berhasil karena tekanan dari gas yang di bawah sangat tinggi,” katanya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa masih ada beberapa material di sekitar sumur yang terbakar, yang menjadi faktor penyulit dalam proses pemadaman.
“Jadi nanti kita kelemahannya masih ada material yang ada di bawah. Jadi nanti kita koordinasi lagi apakah kita mau mengambil material yang ada di bawah, di dalam dulu yaitu seperti apa namanya rig, menaranya masih di bawah terus kemudian mesin diselnya masih di lokasi,” jelas Agung.
Tim gabungan, termasuk dari Pertamina, terus berjuang untuk memadamkan api yang berasal dari sumur minyak ilegal tersebut.
Upaya ini menjadi prioritas mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan dari kebakaran yang berlangsung.
Insiden terbakarnya sumur minyak ilegal ini menewaskan tiga orang dan dua orang lainnya terluka. Percobaan pemadaman terus dilakukan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

/data/photo/2025/08/20/68a587c02cd83.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
