Kementrian Lembaga: BPBD

  • Warga Kedunggalar Ngawi Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo

    Warga Kedunggalar Ngawi Ditemukan Meninggal di Bengawan Solo

    Ngawi (beritajatim.com) – Suasana tenang di tepian Bengawan Solo, Jumat pagi (5/9/2025), mendadak gempar. Warga Dusun Banjarbanggi, Desa Sonde, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, menemukan sesosok tubuh yang mengapung di permukaan air. Belakangan diketahui, korban bernama Eri Fangga (32), warga Dusun Pohjagal, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar.

    Penemuan ini sontak mengundang perhatian masyarakat sekitar. Warga segera melapor ke petugas, hingga akhirnya tim gabungan penyelamatan datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

    “Kami menerima laporan sekitar pukul 07.30 WIB. Saat sampai di lokasi, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia dan mengapung di tepian sungai. Selanjutnya, dilakukan evakuasi dan diserahkan ke rumah sakit untuk identifikasi lebih lanjut,” terang Purwanto, Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Kabupaten Ngawi.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, petugas gabungan sudah melakukan pencarian sejak Kamis (4/9/2025) setelah menerima laporan adanya warga yang hilang diduga tenggelam di aliran Bengawan Solo. Upaya pencarian dilakukan dengan menyisir sungai dan melibatkan berbagai unsur SAR.

    Namun, pencarian yang berlangsung sepanjang Kamis belum membuahkan hasil. Baru pada Jumat pagi korban berhasil ditemukan, meski dalam kondisi tak bernyawa. Proses evakuasi berlangsung cukup cepat, mengingat kondisi korban sudah ditemukan di area tepian.

    Kegiatan ini melibatkan banyak unsur, mulai dari Damkar Kabupaten Ngawi, BASARNAS, BPBD, TNI, Polri, hingga relawan SAR seperti GMR, MTA, Bagana, Gareng, Granat, Sikatan, RAPI, Renger, Exalos Indonesia, dan ambulans EEC. Sinergi antarinstansi ini membuat proses evakuasi berjalan lancar.

    Evakuasi yang dimulai sekitar pukul 07.35 WIB akhirnya tuntas pada pukul 10.30 WIB. Setelah korban berhasil diangkat, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk keperluan medis dan proses identifikasi lebih lanjut.

    Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya korban. Dugaan sementara mengarah pada kecelakaan air, namun keterangan resmi akan menunggu hasil pemeriksaan medis dan penyelidikan aparat.

    Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Ngawi menegaskan, keberhasilan evakuasi ini tak lepas dari kerja sama lintas instansi. “Kami mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat. Dengan sinergi, penanganan dapat berjalan lebih cepat dan kondusif,” tambah Purwanto.

    Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah aliran Sungai Bengawan Solo memang menyimpan potensi risiko. Warga diimbau untuk lebih waspada, terutama saat beraktivitas di sekitar bantaran sungai. [fiq/suf]

  • PUDAM Banyuwangi Siapkan Suplai Air Bersih Jelang Puncak Musim Kering

    PUDAM Banyuwangi Siapkan Suplai Air Bersih Jelang Puncak Musim Kering

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang puncak musim kering, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk membantu daerah yang rawan mengalami kekeringan dan membutuhkan suplai air bersih.

    PUDAM Banyuwangi telah berkoordinasi dengan BPDB Banyuwangi berupaya memastikan tidak ada wilayah yang kekurangan air bersih.

    Direktur Utama PUDAM Banyuwangi, Abd. Rahman mengatakan, PUDAM secara rutin melakukan koordinasi dengan BPBD Banyuwangi. Jika sewaktu-waktu diperlukan PUDAM Banyuwangi siap mendistribusikan air bersih sesuai kebutuhan.

    “Seluruh Kantor Cabang kami siap menyuplai air bersih,” jelasnya, Jumat (5/9/2025).

    Selain kantor utama, PUDAM Banyuwangi memiliki lima cabang yang tersebar dari wilayah Banyuwangi utara, selatan hingga barat. Masing-masing Cabang Wongsorejo, Rogojampi, Muncar, Genteng dan Tegaldlimo telah menyiapkan suplai air bersih bagi wilayah yang membutuhkan bisa disesuaikan dengan kantor cabang terdekat.

    Sedangkan untuk menyuplai air bersih ini, PUDAM Banyuwangi menggunakan truk tangki berkapasitas 5 ribu liter.

    “Kami juga menempatkan tandon di lokasi yang akan disuplai air bersih, sehingga warga bisa mengambil air dari tandon. Kami juga menyuplai ke rumah-rumah warga,” terangnya.

    Jumlah tandon yang tersedia cukup banyak. Selain milik PUDAM, BPBD Banyuwangi juga memilik banyak tandon untuk ditempatkan di lokasi yang kekurangan air bersih.

    Dia menyebut, masyarakat yang mengalami kendala air bersih juga bisa meminta bantuan air bersih ke PUDAM secara langsung. Permintaan bantuan air bersih ini bisa dilakukan melalui saluran telpon, WA, Instagram, WEB PUDAM Banyuwangi atau bisa datang langsung ke PUDAM Banyuwangi.

    “Prinsipnya kami siap membantu masyarakat yang mengalami kendala air bersih,” tegasnya.

    Selain membantu wilayah yang kekurangan air bersih, PUDAM Banyuwangi juga men-support air bersih untuk seluruh event Banyuwangi Festival. Mulai untuk kebutuhan mobile toilet hingga musala.

    “Kami suplai air bersihnya untuk berbagai kebutuhan selama event berlangsung,” pungkasnya. [ayu/but]

     

  • Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 September 2025

    Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter Surabaya 5 September 2025

    Gunung Semeru 2 Kali Erupsi Jumat Pagi, Semburkan Asap Setinggi 700 Meter
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami dua kali erupsi pada Jumat (5/9/2025).
    Menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi pertama terjado pada 9.22 WIB, namun tak teramati karena tertutup awan. 
    Sementara erupsi kedua terjadi pada pukul 10.42 WIB.
    Erupsi tersebut ditandai dengan letusan asap berwarna putih kelabu yang memiliki intensitas tebal, mencapai ketinggian 700 meter dan mengarah ke barat daya.
    Data seismograf mencatat erupsi ini dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berlangsung selama 167 detik.
    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 5 September 2025 pukul 10.42 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter di atas puncak,” ungkap Mukdas Sofian, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
    Dalam 24 jam terakhir, tepatnya pada Kamis (4/9/2025), Gunung Semeru tercatat mengalami 38 kali erupsi.
    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak dari erupsi yang terjadi pagi tadi.

    “Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” kata Yudhi.
    Yudhi juga menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
    Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
    Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
    “Dalam situasi ini, kami mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
    Dengan cuaca yang kerap diguyur hujan lebat di sekitar Gunung Semeru, risiko terjadinya banjir lahar juga meningkat, sehingga kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Libur Long Weekend: 100 Polisi Dikerahkan Kawal Jalur Puncak Bogor, Skema Ganjil-Genap Disiapkan

    Libur Long Weekend: 100 Polisi Dikerahkan Kawal Jalur Puncak Bogor, Skema Ganjil-Genap Disiapkan

    Liputan6.com, Jakarta – Polres Bogor menurunkan 100 personel untuk mengatur arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur panjang atau long weekend Maulid Nabi Muhammad SAW.

    Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor, AKP Rizky Guntama Ganda Permana, menjelaskan bahwa ratusan personel tersebut didukung oleh jajaran polres dan polsek untuk memperkuat pengamanan di jalur wisata yang rawan kepadatan.

    “Polres Bogor menyiapkan 100 personel untuk pengamanan jalur Puncak pada masa libur panjang dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Rizky, dikutip dari Antara, Jumat (5/9/2025).

    Ia menjelaskan, langkah pengamanan diperkuat karena jalur Puncak hampir selalu mengalami lonjakan kendaraan saat libur panjang. Untuk itu, pihaknya juga menggelar rapat koordinasi lintas sektoral bersama TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, BPBD, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

    Selain menurunkan personel, Polres Bogor juga menyiapkan fasilitas keselamatan untuk mendukung penanganan darurat di lapangan.

     

  • Over Kapasitas: TPA Banjarsari Bojonegoro Dilalap Api, Pemadaman Butuh Waktu 2 Hari

    Over Kapasitas: TPA Banjarsari Bojonegoro Dilalap Api, Pemadaman Butuh Waktu 2 Hari

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Akhirnya, setelah berjuang selama dua hari penuh, kobaran api di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjarsari, Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro berhasil dipadamkan sepenuhnya. Operasi pemadaman resmi ditutup pada pukul 16.00 WIB hari ini, Kamis (4/9/2025).

    Kebakaran yang menghanguskan tumpukan sampah di lokasi itu pertama kali dilaporkan pada dini hari sebelumnya, Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 03.45 WIB. Saat itu, petugas satpam dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang sedang patroli melihat percikan api yang kemudian membesar dengan cepat.

    “Kondisinya memang cukup sulit. Banyak sampah plastik dan angin bertiup kencang, jadi api mudah sekali merembet dan meluas,” jelas Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Agus Salim yang memimpin langsung operasi pemadaman.

    Sementara belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran serta nilai kerugian akibat kebakaran tersebut. Insiden kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa. “Penyebab kebakaran masih penyelidikan, untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan DLH Bojonegoro,” jelasnya.

    Dalam operasi pemadaman tersebut, gabungan personil dikerahkan secara maksimal. Sebanyak 25 petugas dari Damkarmat dan 10 dari BPBD Bojonegoro turun ke lapangan dengan dibackup empat unit mobil pemadam (fire truck) dan empat unit mobil penyuplai air (water supply).

    Dari sisi DLH, Kepala DLH Bojonegoro Luluk Alifah menerangkan bahwa pemadaman total sempat terkendala karena api menyebar di bawah tumpukan sampah (landfill). “Petugas harus memastikan semua sumber api kecil yang tertimbun benar-benar padam agar tidak menjalar lagi,” ujarnya.

    Kejadian ini juga menyoroti masalah kapasitas TPA Banjarsari yang sudah overload. Dengan luas 4,9 hektar, TPA ini didesain untuk menampung 134.440 meter kubik sampah. Namun, volume sampah yang masuk setiap harinya bisa mencapai 65-70 ton.

    “TPA Banjarsari saat ini sudah melebihi kapasitas. Tahun 2025 ini kami memang sedang melakukan perluasan,” pungkas Luluk. [lus/aje]

  • Kebakaran Hutan Terjadi di Mojoagung Jombang

    Kebakaran Hutan Terjadi di Mojoagung Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kebakaran hutan terjadi di Desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (4/9/2025). Kebakaran yang terjadi pada pukul 14.30 WIB ini melalap area hutan seluas 0,25 hektar.

    Kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang warga yang sedang melintas di sekitar lokasi. Warga tersebut melihat api yang membakar ilalang dan segera melapor ke Call Center 112 pada pukul 14.25 WIB.

    Setelah menerima laporan, Call Center 112 meneruskan informasi tersebut ke Pusdalops BPBD Jombang. Tim tanggap darurat dari BPBD Jombang bergerak cepat. Pusdalops melakukan koordinasi dengan Perhutani KPH Jombang untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat. Tim dari BPBD Jombang yang terdiri dari satu unit supply truck beserta peralatan pemadam kebakaran segera dikerahkan.

    Tim tiba di lokasi sekitar pukul 14.50 WIB dan langsung melakukan pemadaman api bersama dengan Perhutani KPH Jombang. Dengan adanya koordinasi yang baik, api berhasil dipadamkan pada pukul 17.00 WIB, dan tim melakukan pembasahan untuk memastikan api tidak muncul kembali. Setelah penanganan selesai, tim kembali ke markas pada pukul 17.30 WIB.

    Menurut Komandan PMK Jombang, Syamsul Bahri, penanganan kebakaran ini berjalan dengan lancar berkat kerjasama yang solid antara BPBD Jombang dan Perhutani KPH Jombang. “Kebakaran ini dapat segera dikendalikan berkat respons cepat dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait,” ujarnya.

    Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun kejadian ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di kawasan hutan, terutama pada musim kemarau. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran hutan. [suf]

  • Sekdaprov Jatim Tinjau Dapur Umum untuk Logistik Personel Pengamanan

    Sekdaprov Jatim Tinjau Dapur Umum untuk Logistik Personel Pengamanan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono meninjau Dapur Umum Pemprov di halaman Kantor Bappeda Provinsi Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (4/9/2025). Adhy didampingi Kadis Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin.

    Dapur umum Dinsos Jatim yang juga bekerja sama dengan Tagana dan BPBD Jatim ini menyediakan 10.500 porsi dalam satu hari. Yakni, pagi 3.500 porsi, siang 3.500 porsi dan malam 3.500 porsi.

    “Pascakerusuhan demo ini, kita masih dalam kondisi siaga. Untuk menghadapi kemungkinan ada demo-demo lagi, maka diperlukan kebutuhan logistik untuk personel ya. Kita membangun dapur umum sebagai alternatif efisiensi dan bisa murah. Tiga kali makan sehari, dengan sekali masak 3.500 porsi. Total 10.500 porsi dalam sehari,” kata Adhy Karyono.

    Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono meninjau Dapur Umum Pemprov di halaman Kantor Bappeda Provinsi Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (4/9/2025).

    Kebutuhan logistik untuk personel pengamanan dari TNI/Polri dan relawan itu dikirim ke Gedung Negara Grahadi Surabaya 1.000 porsi, Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya 1.920 porsi, Kediaman Gubernur Jatim 40 porsi, Kediaman Wagub Jatim 40 porsi dan Polrestabes Surabaya 500 porsi. Jumlah masing-masing lokasi dapat berubah, namun Dapur Umum Dinsos Jatim tetap menyediakan 10.500 porsi.

    “Jika dapur umum dibutuhkan selama lebih seminggu atau dua minggu, kita masih siap. Dengan melibatkan Tim Tagana dan membangun dapur umum, itu lebih murah,” pungkasnya.

    Untuk memberikan support kepada tim dapur umum, Sekdaprov memberikan pizza kepada personel Tagana yang melayani dapur umum. Adhy juga menyempatkan buka puasa di dapur umum dengan menu ikan asin, ikan pindang, telor dadar dan bakmie serta sambal bawang. (tok/but)

  • Nasi Hangat untuk Para Penjaga, Potret Ketangguhan Jatim yang Tak Lekang Didera Ancaman

    Nasi Hangat untuk Para Penjaga, Potret Ketangguhan Jatim yang Tak Lekang Didera Ancaman

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya, masih terasa tegang hingga saat ini. Peristiwa terbakarnya Gedung Negara Grahadi pada Sabtu malam (30/8/2025) akibat ulah perusuh memantik kesadaran bersama bahwa Jatim sedang tidak baik-baik. Sedang terancam. Semua marah.

    Namun, terpuruk bukan menjadi frasa yang dipilih oleh Jatim. Situasi sulit yang mendera Jatim belakangan ini justru kembali membangkitkan solidaritas di antara sesama anak bangsa. Langkah kecil nan sederhana pun terbangun demi mengembalikan semangat Jatim yang terkenal tangguh, tahan banting, dan berani.

    Salah satu Langkah kecil itu adalah dapur umum. Bentuknya sederhana, cukup dengan tenda terbuka. Semburan api didorong gas terdengar begitu kencang, diselingi suara dentingan besi dari tumbukan spatula dan wajan besar. Aroma sedap masakan rumahan pun menyeruak. Membangkitkan rasa lapar.

    Dari halaman Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur, tangan-tangan itu bekerja. Mulai dari mengupas sayuran, mencuci daging ayam, mengolah menu, hingga mengemas setiap porsi makanan. Lincah, terlatih, penuh dedikasi. Menyiapkan sumber tenaga untuk para personel pengamanan objek vital Provinsi Jawa Timur di Kota Surabaya.

    Keberadaan dapur umum ini menjadi vital untuk menunjang proses pengamanan usai kerusuhan akhir Agustus lalu. Fasilitas ini pun lahir atas instruksi langsung dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

    “Dalam rangka pemulihan keamanan ketertiban pasca demonstrasi, Bu Gubernur memerintahkan kita untuk membentuk dapur umum. Tentunya ini didukung oleh teman-teman BPBD dan Dinas Sosial,” ujar Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur, Muhammad Yasin.

    Sejak pagi, dapur umum telah beroperasi penuh, melayani 3.500 porsi setiap kali masak. 10.500 porsi sehari untuk tiga kali makan. Porsi itu didistribusikan ke berbagai titik penjagaan, mulai dari Gedung Negara Grahadi, Tugu Pahlawan, Sekretariat DPRD Jatim, hingga rumah dinas Gubernur dan Wakil Gubernur.

    “Kita kenapa dapur umum, karena ini lebih fleksibel. Kalau perkembangan pergerakan personel banyak lagi, ya kita tinggal nambah porsi begitu saja. Karena kita ini kan punya teman-teman Tagana yang saya kira sudah terlatih,” lanjut Yasin.

    Yang menarik, menu yang tersaji bukan sekadar nasi kotak standar. Yasin, dengan nada penuh semangat, bahkan ikut turun tangan di dapur. “Menu siang tadi kebetulan saya masak sendiri, ada ayam, kemudian mie, ada sayurnya, oseng-oseng wortel, kentang, buncis dan sebagainya. Ada telor juga. Yang jelas, saya amati jauh lebih mewah kalau dibanding dengan kita beli biasanya nasi kotak,” katanya sambil tersenyum.

    Personel dapur umum Tagana sedang mempersiapkan makanan sebelum dikirim ke petugas pengamanan objek vital di Surabaya. (Foto: Rahardi J Soekarno/beritajatim.com)

    Setiap hari, 3.500 porsi itu akan terus dimasak dan disalurkan. Targetnya, dapur umum berjalan selama 10 hari ke depan, sambil menunggu evaluasi kondisi keamanan.

    “Kalau memang kondisi oleh yang berwenang menyatakan sudah tidak perlu penjagaan, ya tentunya kita akan hentikan,” jelasnya.

    Pendanaan kegiatan ini sepenuhnya berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi dapur umum di Bappeda pun dipertimbangkan matang.

    “Kenapa ditaruh di Bappeda, karena Bappeda dianggap tengah-tengah. Jadi bisa menjangkau ke Grahadi, ke Pahlawan, bisa menjangkau ke titik-titik lain,” ungkap Yasin.

    Jika dihitung, dapur umum ini memproduksi 10.500 porsi makanan setiap harinya, tiga kali waktu makan. Ketua Tim Kerja Penanganan Bencana Alam Dinas Sosial Jawa Timur, Hanif Ikhsanudin, memastikan variasi menu terus dijaga agar para personel tak bosan.

    “Menu dapur umum, layanan yang kita berikan melalui Dapur Umum Tagana Provinsi Jawa Timur mulai dari tanggal 4 ini ada beberapa memang untuk menu, bervariatif. Sehingga tidak membuat para personel pengamanan pasca demonstrasi ini bosan dengan menu yang kami sediakan,” terang Hanif.

    Pengemasan makanan di Dapur Umum Tagana depan Bappeda Jatim. (Foto: Rahardi J Soekarno/beritajatim.com)

    Sebanyak 150 personel Tagana dari berbagai kabupaten/kota ikut terlibat, ditambah unsur Sahabat Tagana dan Tagana Rajawali yang berasal dari komunitas Kristiani.

    “Sehari untuk pagi kami menyediakan 3.500 porsi, siang 3.500 porsi, malam 3.500 porsi. Tiga kali dalam sehari, masaknya tiga kali,” jelas Hanif.

    Di balik ribuan porsi itu, ada kerja kolektif tanpa henti: Tagana yang sibuk mencuci beras sejak subuh, wajan-wajan besar yang terus mengepul, hingga antrean kendaraan yang siap mengangkut kotak-kotak makanan ke titik-titik penjagaan.

    Bagi para personel pengamanan yang bertugas siang dan malam, dapur umum ini menjadi oase kecil. Makanan hangat, aroma masakan rumahan, dan sentuhan kemanusiaan di tengah tugas berat menjaga stabilitas Jawa Timur. [tok/beq]

  • Rumah Warga Bondowoso Ludes Terbakar Dini Hari, Diduga Korsleting Listrik

    Rumah Warga Bondowoso Ludes Terbakar Dini Hari, Diduga Korsleting Listrik

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik Nur atau akrab disapa Bebun, warga Dusun Krajan RT 08 RW 03 Desa Gunung Sari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, terbakar pada Kamis (4/9/2025) dini hari.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan kebakaran diduga dipicu korsleting listrik di bagian dapur sekitar pukul 01.00 WIB.

    Api berhasil dipadamkan tiga jam kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, rumah berukuran 4 x 6 meter mengalami kerusakan dengan estimasi kerugian mencapai Rp10 juta,” ujarnya pada BeritaJatim.com.

    Hasil kaji cepat BPBD mencatat rumah tersebut masuk kategori rusak sedang. Sejumlah kebutuhan logistik mendesak pun disiapkan, antara lain lauk pauk, peralatan masak, paket peralatan makan, selimut, sandang untuk pria, wanita, dan lansia, family kit, terpal, kompor, serta paket sembako.

    “Tim langsung turun ke lokasi untuk assessment, berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan, serta melakukan dropping bantuan logistik,” tambah Sigit.

    Dalam penanganan di lapangan, BPBD bekerja bersama Babinsa Koramil Maesan, Pemerintah Kecamatan Maesan, Pemerintah Desa Gunung Sari, serta warga sekitar. Hingga saat ini, kondisi wilayah Bondowoso dilaporkan aman dan terkendali. (awi/kun)

  • 53 Desa di Bangkalan Dilanda Bencana Kekeringan

    53 Desa di Bangkalan Dilanda Bencana Kekeringan

    Bangkalan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan terus berupaya mengatasi krisis air bersih akibat musim kemarau panjang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyalurkan bantuan berupa tandon air dan distribusi air bersih ke sejumlah wilayah rawan kekeringan.

    Bupati Bangkalan Lukman Hakim menyebutkan, sebanyak 26 unit tandon air akan disebar ke daerah terdampak. Selain itu, suplai air bersih juga dikerahkan setiap hari ke desa-desa yang mengalami krisis.

    “Bantuan tandon dan air bersih ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam menghadapi kekeringan saat ini,” ujarnya, Rabu (03/09/2025).

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan, saat ini terdapat 53 desa di sembilan kecamatan yang terdampak kekeringan, di antaranya Kecamatan Tanah Merah, Kwanyar, Blega, Konang, Kokop, Geger, Klampis, Sepulu, dan Arosbaya.

    Sebagian wilayah masuk kategori kekeringan kritis, di mana warga hanya memperoleh air dengan jarak tempuh lebih dari 3 kilometer.

    Sebagai langkah darurat, Pemkab Bangkalan telah menetapkan status Siaga Darurat Kekeringan. Armada tangki air milik BPBD, PDAM, Dinas Sosial, dan PMI dikerahkan dengan kapasitas rata-rata 6.000 liter per hari.

    “Kami ingin hadir langsung dengan solusi nyata agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan air bersih,” tegas Lukman.

    Meski beberapa kali turun hujan, kondisi itu belum cukup untuk menambah cadangan air. BMKG memprediksi musim kemarau masih akan berlangsung hingga September 2025, sehingga penyaluran bantuan air bersih akan terus dilakukan.

    “Selain penanganan darurat, kami juga berupaya memaksimalkan sumber mata air yang ada agar ketersediaan air bersih tetap terjamin,” pungkasnya. [sar/but]