Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kekeringan Meluas, 8 Kecamatan di Bojonegoro Ajukan Bantuan Air Bersih ke BPBD

    Kekeringan Meluas, 8 Kecamatan di Bojonegoro Ajukan Bantuan Air Bersih ke BPBD

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga RT 01 RW 08 Dusun Meduri, Desa Meduri, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, kembali menghadapi krisis air bersih menasuki musim kemarau tahun ini. Sedikitnya 30 rumah tangga di wilayah tersebut terdampak kekeringan dan mulai kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

    Kepala Desa Meduri, Hariyono, mengatakan laporan dari warga masuk sejak sebulan terakhir. Masyarakat yang terdampak harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer untuk mengambil air dari sungai atau sumber terdekat.

    “Setelah ada laporan, kami langsung mengajukan bantuan distribusi air bersih ke BPBD Bojonegoro agar kebutuhan warga bisa segera tertangani,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

    Salah seorang warga, Suyatun, mengaku cukup kesulitan saat harus mencari air. “Kami biasanya pergi ke sungai yang masih ada airnya, jaraknya sekitar 5 kilometer dari rumah. Itu pun harus naik sepeda motor sambil membawa jerigen,” tuturnya.

    Menanggapi laporan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro langsung menyalurkan bantuan air bersih pada Senin (8/9/2025). Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi, menyebut distribusi dilakukan menggunakan satu unit truk tangki berkapasitas 5.000 liter.

    “Air ini diperkirakan mencukupi kebutuhan warga hingga dua sampai tiga hari. Jika ada permintaan lagi, kami siap kirim kembali agar tidak ada warga yang kesulitan air bersih,” jelasnya.

    Heru menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah menerima laporan kekeringan dari delapan kecamatan di sepuluh titik, di antaranya Kecamatan Kepohbaru (SMA N 1 Kepohbaru, Dusun Kepoh, MTsN Kepohbaru), Sugihwaras (Desa Siwalan), Sumberejo (Desa Karangdinoyo), Temayang (Desa Papringan), Sekar (Desa Bobol), Margomulyo (Desa Meduri), Dander (Sekolah Rakyat Desa Ngumpakdalem), dan Sukosewu (Desa Sumberejokidul).

    BPBD Bojonegoro mengimbau masyarakat yang terdampak untuk segera melapor melalui pemerintah desa setempat agar distribusi air bersih bisa dilakukan lebih cepat. [lus/suf]

  • Korban Tewas Bangunan Majelis Taklim Ambruk di Bogor Bertambah Jadi 4 Orang, Ini Identitasnya

    Korban Tewas Bangunan Majelis Taklim Ambruk di Bogor Bertambah Jadi 4 Orang, Ini Identitasnya

    Liputan6.com, Jakarta – Jumlah korban meninggal tertimpa bangunan Majelis Taklim Asohibiyya, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor bertambah. Total jumlah korban tewas dalam insiden tersebut sebanyak empat orang.

    “Iya bertambah satu orang meninggal dunia, jadi total empat orang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, Senin (8/9/2025).

    Korban atas nama Yuli meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB saat menjalani perawatan di RS UMMI Kota Bogor. “Korban sempat kritis karena alami luka berat akibat tertimpa reruntuhan,” ujar Adam.

  • Catat Waktunya! Purworejo Berkesempatan Saksikan Fenomena Langka Gerhana Bulan Total
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 September 2025

    Catat Waktunya! Purworejo Berkesempatan Saksikan Fenomena Langka Gerhana Bulan Total Regional 7 September 2025

    Catat Waktunya! Purworejo Berkesempatan Saksikan Fenomena Langka Gerhana Bulan Total
    Tim Redaksi
    PURWOREJO, KOMPAS.com
    – Masyarakat Purworejo akan memiliki kesempatan langka menyaksikan gerhana bulan total (GBT) atau yang dikenal dengan sebutan blood moon pada Minggu (7/9/2025) malam hingga Senin (8/9/2025) dini hari.
    Peristiwa astronomi ini diperkirakan akan berlangsung dari pukul 22.26 WIB hingga 04.56 WIB, dengan puncak gerhana diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.11 WIB.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, memberikan imbauan agar masyarakat dapat menikmati fenomena ini dengan aman dan tenang.
    Ia menegaskan bahwa Gerhana Bulan Total berbeda dengan Gerhana Matahari, sehingga masyarakat tidak memerlukan alat pelindung khusus untuk mengamati peristiwa ini, yang aman dilihat dengan mata telanjang.
    “Bulan akan tampak berwarna kemerahan akibat hamburan cahaya di atmosfer Bumi. Warna merah ini muncul karena cahaya biru tersaring, sehingga hanya cahaya merah yang sampai ke permukaan Bulan,” ujar Wasit dalam keterangan resminya pada Minggu (7/9/2025).
    Selain keindahan visualnya, momen ini juga dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap ilmu pengetahuan.
    Anak-anak dan pelajar dapat diajak untuk mengamati langit malam, mengenal fenomena astronomi, serta memahami dasar-dasar sains mengenai cahaya dan atmosfer.
    Menanggapi kekhawatiran sebagian masyarakat, BPBD menegaskan bahwa secara ilmiah, gerhana bulan tidak menimbulkan dampak geologis maupun bencana.
    “Tidak ada kaitan langsung antara fenomena ini dengan gempa bumi, tsunami, atau letusan gunung berapi,” tegas Wasit.
    Namun, BPBD mengingatkan bahwa ada kemungkinan kecil terjadinya kenaikan pasang air laut atau banjir rob, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa.
    Tarikan gravitasi Bulan saat gerhana dapat memperkuat kondisi pasang.
    “Untuk wilayah pantai Purworejo yang dekat dengan Samudera Hindia, kami tetap akan memantau perkembangan pasang. Namun sejauh ini, peningkatannya masih dalam batas aman dan terkendali,” tambah Wasit.
    Fenomena Bulan merah juga memiliki nilai sosial, budaya, dan keagamaan.
    Dalam tradisi Islam, gerhana bulan sering menjadi momen pelaksanaan shalat gerhana (khusuf), sekaligus waktu untuk refleksi spiritual.
    Selain itu, warna bulan saat gerhana dapat mencerminkan kualitas atmosfer bumi, di mana semakin merah penampakannya, semakin tinggi pula tingkat partikel debu dan asap yang tersebar di atmosfer.
    Wasit mengajak masyarakat Purworejo memanfaatkan fenomena langka ini sebagai sarana edukasi dan momen kebersamaan keluarga.
    “Fenomena alam seperti ini tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna. Mari kita saksikan bersama, sambil tetap menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bantuan Logistik Pakai Kapal Perang Tiba di Pulau Bawean Gresik, Atasi Lonjakan Harga Sembako

    Bantuan Logistik Pakai Kapal Perang Tiba di Pulau Bawean Gresik, Atasi Lonjakan Harga Sembako

    Gresik (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Gresik dan TNI Angkatan Laut (AL) mengatasi lonjakan harga sembako di Pulau Bawean yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan Laut Jawa.

    Sebagai respons cepat, Pemprov Jatim mengirimkan bantuan logistik menggunakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Surabaya 591. Keberangkatan kapal ini dilepas oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

    Melonjaknya Harga Sembako di Bawean

    Harga kebutuhan pokok di Pulau Bawean, Gresik, melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. “Telur tembus Rp60.000 per kilogram, ayam mencapai Rp90.000–Rp100.000 per kilogram. Warga di sana benar-benar kesulitan,” ujar Bupati Fandi Akhmad Yani, yang menggambarkan betapa sulitnya kehidupan warga Bawean akibat kenaikan harga sembako yang sangat tinggi, Minggu (7/9/2025).

    Lonjakan harga ini terjadi akibat terhambatnya distribusi barang, yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menghalangi kapal-kapal pengangkut barang.

    Sebagai bentuk solidaritas dan respons cepat, Pemprov Jatim bersama Pemda Gresik bekerja sama dengan TNI AL untuk menyalurkan bantuan yang dibawa oleh KRI Surabaya 591.

    Bantuan logistik yang dikirimkan mencakup 10 ton beras Bulog, 1 ton minyak goreng, 1 ton telur ayam, 1 ton gula, 750 kilogram daging ayam beku, bawang merah, bawang putih, cabai, serta 50 tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram.

    Tak hanya itu, sebanyak 5.000 paket sembako, biskuit, susu, madu, serta 487 kardus air mineral juga turut disertakan dalam bantuan ini. Untuk menjaga kualitas bahan pangan segar, kapal juga membawa mobil cold storage.

    “Bantuan ini bukan hanya soal logistik, tapi juga wujud solidaritas yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari nelayan, keluarga miskin ekstrem, penerima PKH Plus, Tagana, hingga TKSK,” ungkap Bupati Fandi.

    Bantuan yang diberikan tidak hanya menyasar kebutuhan pokok, namun juga mencakup 4.135 paket sembako dari perusahaan swasta serta alat bantu mobilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas.

    Evakuasi Warga Pulau Bawean yang Terhambat

    Selain menyalurkan logistik, KRI Surabaya 591 juga melakukan evakuasi terhadap puluhan warga Bawean yang terjebak di Gresik. Keberangkatan kapal penumpang dan barang yang terhambat akibat cuaca buruk sejak 29 Agustus 2025 membuat banyak warga Bawean terpaksa tertahan di Gresik.

    Kapal perang ini menjadi solusi tepat untuk mengatasi masalah tersebut dan membawa warga yang tertahan kembali ke Pulau Bawean.

    Gubernur Khofifah Indar Parawansa menuturkan bahwa kesigapan ini terwujud berkat dukungan banyak pihak, mulai dari Pangkoarmada II, Dankodaeral V, Bulog, hingga BPBD.

    “Bantuan harus tiba lebih cepat dari target. Alhamdulillah, bantuan sudah bisa diterima warga. Ini bentuk kasih sayang dan kepedulian pemerintah daerah yang luar biasa,” ujar Khofifah.

    Ia juga menegaskan bahwa Bawean merupakan bagian dari Gresik dan Jawa Timur yang tidak boleh terpinggirkan, dan Pemprov Jatim akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memastikan kebutuhan masyarakat kepulauan selalu terjamin, apa pun tantangannya. [dny/suf]

  • Anggota DPRD Sulsel berkantor sementara di gedung Dinas BMBK

    Anggota DPRD Sulsel berkantor sementara di gedung Dinas BMBK

    Makassar (ANTARA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan akan menggunakan gedung Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) di Kompleks Perkantoran Dinas Prasarana Umum (PU) Sulsel, untuk berkantor sementara mulai Senin (8/9).

    “Dari beberapa kantor yang dikunjungi, paling representatif kantor PU di Jalan Andi Pangeran Pettarani ​​. Maka kita pinjam untuk sementara, mungkin tiga bulan pertama, dan kalau renovasi kantor belum selesai, dilanjutkan tiga bulan lagi,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel Fauzi Andi Wawo saat dikonfirmasi di Makassar, Minggu.

    Menurutnya, sebanyak 84 anggota dewan harus bekerja dan mau tidak mau membutuhkan kantor sementara usai Kantor DPRD Sulsel dibakar massa. Dari beberapa kantor yang disurvei, paling tepat kantor BMBK selain lebih representatif juga memiliki banyak ruangan.

    Di kawasan kompleks perkantoran tersebut, ada tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas BMBK, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) serta Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang (SDACKTR).

    Ia menegaskan, Gedung BMBK akhirnya dipilih berkantor sementara waktu, dan kini sedang dibenahi demi efisiensi anggaran. Sebab, anggaran fiskal untuk Sulsel kecil, dan tidak sewa hotel. Karena dikhawatirkan dapat menyulut sorotan bila memaksakan menyewa hotel untuk digunakan rapat.

    Penggunaan kantor dinas itu berkantor sementara, setelah hasil rapat koordinasi serta persetujuan gubernur. Keputusan ini diambil agar tidak menghambat pekerjaan, mengingat pembahasan anggaran APBD Perubahan 2025 harus segera disahkan dan dilanjutkan pembahasan APBD Pokok 2026.

    Suasana persiapan ruangan untuk digunakan rapat paripurna DPRD Provinsi Sulsel di Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK), Kompleks Perkantoran Dinas Prasarana Umum (PU) milik Pemerintah Provinsi, Jalan Andi Pangeran Pettarani ​​​​​, Makassar, Sulawesi Selatan. (ANTARA/M Darwin)

    Wakil Ketua DPRD itu juga membenarkan jika Kantor BMBK itu mulai ditempati pada Senin (8/9) untuk memulai aktivitas serta melaksanakan Rapat Paripurna perdana setelah Kantor DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo dibakar massa pada Sabtu (30/8) dini hari.

    “Rencana Rapat Paripurna dijadwalkan hari Senin besok. Informasinya ruangan sementara dibenahi. Kami tidak ingin membuang-buang waktu, karena program Pemprov harus jalan dan ini kepentingan rakyat wajib dikedepankan,” katanya menjelaskan.

    Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulsel lainnya Yasir Machmud bahwa agenda kedewanan harus tetap berjalan. Tidak ada alasan anggota dewan tidak bekerja, karena masih banyak agenda rapat pembahasan anggaran bersama OPD.

    Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya menyampaikan, usulan pembangunan maupun renovasi bangunan DPRD setelah dibakar massa pendemo anarkis telah diajukan ke pemerintah pusat melalui surat setelah dilaksanakan penilaian perhitungan anggaran.

    “Kita sudah mengajukan surat, sudah ada standar form dikasih dari kementerian. Untuk, anggarannya kita ajukan sudah dihitung, itu sekitar Rp233 miliar dari provinsi ke pemerintah pusat,” ujarnya.

    Usulan pengajuan anggaran perbaikan bangunan Kantor DPRD Sulsel senilai Rp233 miliar tersebut sudah diisi sesuai formulir dari Kementerian Prasarana Umum sudah dikirim agar ditindaklanjuti.

    Terkait dengan Kantor DPRD Kota Makassar yang turut dibakar massa, dari data BPBD hasil perhitungan kerugian sebesar Rp253,4 miliar. Jumlah total diperkirakan menghampiri Rp500 miliar.

    Pewarta: M Darwin Fatir
    Editor: Nurul Hayat
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Orang Tewas, Bangunan di Ciomas Bogor Ambruk Sedang Dipakai Acara Maulid

    3 Orang Tewas, Bangunan di Ciomas Bogor Ambruk Sedang Dipakai Acara Maulid

    Bogor

    Bangunan majelis taklim ambruk menimpa puluhan jemaah hingga menewaskan tiga orang di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Bangunan ambruk sedang digunakan untuk kegiatan peringatan maulid Nabi.

    “Majelis berlantai 2 ambruk pada saat kegiatan maulid,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor M Adam Nugraha, Minggu (7/9/2025).

    Adam menyebutkan sekitar 50 orang tertimpa bangunan. Kejadian tersebut mengakibatkan puluhan orang luka.

    “Diperkirakan lebih dari 50 orang tertimpa bangunan dan semua sudah dibawa ke Rumah Sakit terdekat,” kata Adam.

    Hal serupa diungkapkan warga setempat bernama Dani. Bangunan ambruk berada di dalam area pesantren dan kegiatan maulid dihadiri puluhan ibu-ibu. Dani mengatakan istrinya menjadi salah satu korban luka dalam kejadian ini.

    BPBD Kabupaten Bogor sebelumnya menyampaikan 30 orang mengalami luka. Semua korban saat ini sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit.

    Tonton juga video “Gempa M 6,1 Guncang Turki, 1 Orang Tewas-Bangunan Ambruk” di sini:

    (sol/idn)

  • Identitas 3 Korban Tewas Tragedi Bangunan Majelis Taklim Ibu-Ibu Ambruk di Bogor

    Identitas 3 Korban Tewas Tragedi Bangunan Majelis Taklim Ibu-Ibu Ambruk di Bogor

    Liputan6.com, Bogor – Bangunan ambruk menimpa Majelis Taklim Asobiyah yang semuanya adalah ibu-ibu, di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025). Tiga orang meninggal dan puluhan luka akibat tertimpa bangunan.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani mengungkapkan data sementara tercatat tiga meninggal dan 30 jemaah luka akibat tragedi bangunan ambruk tersebut.

    Adapun ketiga korban meninggal atas nama Irni, Wulan, dan Yati. Seluruh korban meninggal di rumah sakit.

    “Ibu Irni meninggal dunia di RS Medical Dramaga, Ibu Wulan meninggal dunia di RS PMI Kota Bogor dan Ibu Yati meninggal dunia di RSUD Kota Bogor,” kata Adam.

    Sementara sedikitnya 30 jemaah mengalami luka dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Kota Bogor, RS Medical Dramaga hingga RS PMI Kota Bogor.

    Kapolsek Ciomas Iwan Wahyudi mengungkapkan seluruh korban merupakan jemaah yang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi.

    Menurutnya, Majelis Taklim Asobiyah ini tidak hanya digunakan untuk pengajian namun juga acara keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi.

    Biasanya, kegiatan pengajian hanya dihadiri sekitar 30 orang, namun pada acara maulid ini dihadiri sekitar 100 hingga 150 orang.

    “Sehingga ada korban, baik ada yang meninggal dunia maupun luka. Kami sedang cek jumlah pastinya ke rumah sakit,” kata dia.

    Hingga saat ini, Tim SAR gabungan masih menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi kemungkinan masih ada korban yang tertimbun bangunan. 

  • Bangunan Ambruk Saat Acara Maulid Nabi di Bogor, 3 Orang Tewas Puluhan Lainnya Luka-Luka

    Bangunan Ambruk Saat Acara Maulid Nabi di Bogor, 3 Orang Tewas Puluhan Lainnya Luka-Luka

     

    Liputan6.com, Bogor – Bangunan majelis yang ada di Kampung Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, ambruk saat digunakan acara Maulid Nabi Muhammad, Minggu pagi (7/9/2025). Akibatnya sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.

    Staf Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Jalaludin menyebutkan, berdasarkan data sementara, peristiwa bangunan ambruk menewaskan tiga orang dan melukai puluhan peserta lainnya. 

    Jalaludin juga menyampaikan, tim gabungan segera diterjunkan ke lokasi begitu laporan diterima. Petugas langsung melakukan evakuasi korban serta pembersihan material bangunan yang runtuh.

    “Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit serta puskesmas terdekat,” kata Jalaludin.

    Berdasarkan data sementara, lebih dari 30 orang mengalami luka-luka dan kini menjalani perawatan medis di RSUD Kota Bogor, RS Medical Dramaga, dan RS PMI Kota Bogor.

    Identitas Korban Meninggal

    Sementara itu, tiga korban dinyatakan meninggal dunia, antara lain:

    Irni warga Desa Sukamakmur yang meninggal di RS Medical Dramaga
    Wulan warga Desa Sukaluyu yang meninggal di RS PMI Kota Bogor
    Yati warga Desa Sukaharja yang meninggal di RSUD Kota Bogor.

    Tim gabungan yang terdiri atas BPBD, TNI, Polri, tenaga medis, serta relawan dan masyarakat masih melakukan pembersihan puing untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi kejadian.

    Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah berkoordinasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan untuk memastikan seluruh korban mendapat penanganan medis secara optimal.

     

     

  • Tim Gabungan Temukan Jenazah Penumpang KM Dharma Rucitra VI yang Lompat ke Laut Seruyan

    Tim Gabungan Temukan Jenazah Penumpang KM Dharma Rucitra VI yang Lompat ke Laut Seruyan

    JAKARTA – Tim gabungan menemukan jenazah Sefnat Onesimus (42), penumpang KM Dharma Rucitra VI jurusan Sampit-Semarang yang melompat ke laut pada Senin, 1 September, terdampar di Pantai Seribu Cemara Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.

    “Setelah dikonfirmasi, benar ternyata mayat tersebut korban atau penumpang kapal yang terjatuh di laut Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit mengutip Antara.

    Penemuan jenazah penumpang tersebut pada Jumat (5/9) sore, diketahui saat tim gabungan melanjutkan pencarian sesi kedua, mulai pukul 14.00 WIB. Target lokasi pencarian menyisir Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur hingga pantai di Seruyan.

    Sekitar pukul 15:45 WIB, tim mendapat informasi dari masyarakat ada mayat ditemukan di pesisir Pantai Seribu Cemara, wilayah Sungai Bakau Kabupaten Seruyan. Tim langsung meluncur ke lokasi yang disebutkan.

    Kondisi jenazah pria itu sudah membengkak. Pakaian yang melekat di tubuh jenazah tersebut hanya celana jins biru dan sepatu putih, sedangkan bajunya sudah terlepas.

    Setelah berkoordinasi, jenazah tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan untuk divisum, dibersihkan, dan diserahkan kepada pihak keluarga.

    “Sepatu putih dan celana biru. Berdasarkan ciri-ciri dan sudah dikonfirmasi bahwa itu merupakan jenazah penumpang kemarin,” demikian Multazam.

    Peristiwa itu terjadi pada Senin (1/9), sekitar pukul 16.13 WIB. Berdasarkan keterangan saksi dan melihat rekaman CCTV, korban yang diketahui mengalami gangguan mental tersebut diduga sengaja melompat ke laut.

    Saat kejadian, petugas sempat berusaha mencegah aksi nekat korban. Namun, saat itu korban tiba-tiba berlari dan langsung melompat sehingga tidak sempat terkejar.

    Petugas di kapal berusaha memberi pertolongan dengan melemparkan pelampung keselamatan yang dilengkapi lampu dengan harapan korban bisa bertahan agar tidak tenggelam. Namun, hingga kapal memutar berbalik ke lokasi kejadian, korban tetap tidak terlihat.

    Kapal sempat berputar tiga kali, mencari di lokasi kejadian, namun korban tidak ditemukan. Pihak kapal kemudian melaporkan kejadian, setelah itu meminta izin melanjutkan perjalanan.

  • Pohon Kapuk di Bondowoso Roboh Diterjang Badai, Timpa Mobil Zebra

    Pohon Kapuk di Bondowoso Roboh Diterjang Badai, Timpa Mobil Zebra

    Bondowoso (beritajatim.com) – Hujan angin yang melanda wilayah Bondowoso pada Sabtu (6/9/2025) sore menyebabkan sebuah pohon kapuk berukuran besar roboh.

    Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Bondowoso–Jember, tepatnya di Desa/kecamatan Maesan. Pohon tersebut tumbang menimpa mobil minibus jenis Zebra yang sedang melintas.

    Kalaksa BPBD Kabupaten Bondowoso, Sigit Purnomo, mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 15.40 WIB melalui grup WhatsApp internal.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan. “Pohon kapuk tumbang akibat angin kencang. Pohon sempat menutup akses jalan dan mengenai satu unit mobil Zebra beserta pengendaranya,” kata Sigit.

    Kemudian, TRC BPBD Bondowoso langsung melakukan evakuasi dengan memotong batang pohon agar jalan kembali bisa dilalui.

    “Korban diketahui bernama Ahmad (45), warga Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember. Tidak ada laporan korban meninggal dunia dalam peristiwa ini,” paparnya.

    Penanganan di lokasi melibatkan aparat Polsek dan Koramil Maesan, pemerintah kecamatan dan desa setempat, serta masyarakat sekitar.

    Menurut Sigit, hingga laporan ini diterima, situasi di wilayah Maesan terpantau aman terkendali. “Arus lalu lintas sudah kembali lancar, sementara cuaca di sekitar lokasi masih berawan,” katanya.

    BPBD Bondowoso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berisiko menimbulkan pohon tumbang maupun bencana lainnya. (awi/ian)