Kementrian Lembaga: BPBD

  • Kota Mojokerto Tuan Rumah Peringatan Bulan PRB 2025

    Kota Mojokerto Tuan Rumah Peringatan Bulan PRB 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto resmi ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2025 yang akan digelar pada 1–3 Oktober 2025. Selain di Kota Mojokerto, sejumlah kegiatan juga akan berlangsung di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Pemilihan Mojokerto sebagai pusat peringatan Bulan PRB 2025 dinilai sarat makna filosofis. Mojokerto, yang dikenal sebagai Gerbang Nusantara karena erat kaitannya dengan kejayaan Kerajaan Majapahit, dipandang sebagai simbol gerbang perubahan menuju Indonesia yang lebih tangguh menghadapi risiko bencana.

    “Peringatan Bulan PRB 2025 di Kota Mojokerto menjadi momentum penting untuk meningkatkan literasi kebencanaan sekaligus memperkuat jejaring antar daerah. Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai ruang edukasi, kolaborasi, serta inovasi dalam membangun kota yang tangguh bencana,” ungkap Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, Sabtu (13/9/2025).

    Ning Ita (sapaan akrab, red) juga menyampaikan bahwa peringatan tahun ini akan dirangkai dengan peresmian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mojokerto. Kehadiran BPBD diharapkan memperkuat koordinasi lintas sektor serta mempercepat respon penanganan bencana.

    “Dengan adanya BPBD, penanganan kebencanaan di Kota Mojokerto akan lebih sistematis, terarah, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

    Rangkaian kegiatan Bulan PRB 2025 di Mojokerto akan dikemas meriah dan edukatif. Acara diawali dengan pameran kebencanaan nasional yang menampilkan inovasi teknologi, peralatan, dan program penanggulangan bencana dari berbagai daerah dan lembaga terkait. Selain itu, akan digelar seminar dan diskusi menghadirkan pakar, akademisi, dan praktisi kebencanaan.

    Masyarakat juga akan diajak terlibat langsung dalam simulasi evakuasi bencana melibatkan pelajar, relawan, dan unsur masyarakat. Edukasi kesiapsiagaan bencana untuk pelajar SD, SMP, hingga SMA agar kesadaran sejak dini dapat terbentuk. Tak hanya itu, festival seni dan budaya lokal turut mewarnai peringatan Bulan PRB.

    Yakni dengan menyampaikan pesan kesiapsiagaan bencana secara kreatif dan menarik. Dengan beragam agenda tersebut, Kota Mojokerto diproyeksikan menjadi pusat perhatian nasional sekaligus bukti nyata komitmen daerah ini dalam membangun masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. [tin/ian]

  • 6
                    
                        Anjing di Bali Bangunkan Tuannya Saat Kebanjiran, Prabowo: Kamu Pahlawan
                        Nasional

    6 Anjing di Bali Bangunkan Tuannya Saat Kebanjiran, Prabowo: Kamu Pahlawan Nasional

    Anjing di Bali Bangunkan Tuannya Saat Kebanjiran, Prabowo: Kamu Pahlawan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang warga Bali menceritakan saat seekor anjing peliharaan membangunkannya ketika air banjir sudah memasuki kamar.
    Cerita itu disampaikan warga tersebut saat Prabowo blusukan ke dalam gang-gang sempit dan lembah sungai di Bali yang terdampak banjir.
    Saat meninjau di tepian sungai, sejumlah warga mendatangi Prabowo dan menyalaminya.
    Salah seorang perempuan muda kemudian menceritakan bagaimana seekor anjing menyelamatkan dirinya.
    “Pak, ini yang bangunin saya pas banjir, Pak,” ujar warga tersebut sebagaimana terekam dalam video di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (13/9/2025).
    “Dia bangunin?” timpal Prabowo.
    “Iya, saya digaruk-garuk,” jawab perempuan tersebut.
    Menurut dia, saat itu masih pukul empat dini hari.
    Air sudah memasuki kamar tidurnya, namun ia belum terbangun.
    “Iya, jam 4 pagi,” ujar perempuan itu.
    “Waduh,” kata Prabowo, tampak takjub.
    “Air sudah di kamar, dia yang bangunin. Kalau enggak, saya enggak tahu, Pak,” kata perempuan tersebut.
    “Waduh, waduh, kamu pahlawan dong,” kata Prabowo, sembari menunjuk anjing di bawah kakinya.
    “Iya, iya, dia pahlawan saya,” timpal perempuan itu.
    “Aduh, aduh, selamat kan tuan ya,” ujar Prabowo lagi.
    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, terdapat 120 titik banjir yang menggenangi tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
    Titik banjir paling banyak terjadi di Kota Denpasar dengan jumlah 81 titik.
    Kemudian, Kabupaten Gianyar 14 titik, Kabupaten Badung 12 titik, Kabupaten Tabanan 8 titik, Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, dan Kabupaten Klungkung 1 titik.
    Selain banjir, BPBD Bali juga melaporkan bencana longsor di 12 titik di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, dan 1 titik di Kabupaten Badung.
    BPBD melaporkan, sebanyak 15 orang meninggal dunia dan 562 warga mengungsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atap-atap Rumah di Kudus Ambrol Disapu Cuaca Esktrem, Pemkab Beri Bantuan Material Bangunan

    Atap-atap Rumah di Kudus Ambrol Disapu Cuaca Esktrem, Pemkab Beri Bantuan Material Bangunan

    JAKARTA – Warga Desa Gondang Manis, Kecamatan Bae, Kudus, yang atap rumahnya ambrol akibat hujan deras mengguyur wilayah setempat diberi bantuan material bangunan, uang dan sembako oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

    “Kami bersama Kepala Desa Gondang Manis, ketua RT, RW, hadir di sini setelah mendapat laporan dari masyarakat. Atap rumah Joko Sri Mulyono ambrol setelah hujan deras, dan kami selaku pemerintah Kabupaten Kudus hadir untuk memberikan bantuan,” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris di sela-sela menyerahkan bantuan di Desa Gondangmanis di Kudus, Jumat, disitat Antara.

    Ia berharap bantuan ini bisa meringankan beban keluarga, sedangkan pemerintah hadir memberikan solusi terbaik.

    Bantuan yang disalurkan, antara lain berupa material bangunan seperti seng, baja ringan, dan semen, serta bantuan kebutuhan pokok seperti sembako, selimut, makanan siap saji, dan air minum. Bantuan juga didukung oleh Dinas Sosial, BPBD Kudus, Baznas, serta para relawan.

    Sam’ani berharap bantuan tersebut dapat membantu mempercepat pemulihan rumah yang terdampak agar segera bisa ditempati kembali dalam kondisi aman dan layak huni.

    Ia juga mengingatkan warga untuk selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana.

    “Jika terjadi angin kencang, sebaiknya segera mencari tempat perlindungan yang aman agar terhindar dari potensi tertimpa genteng atau benda lain yang membahayakan keselamatan jiwa,” imbaunya.

    Dengan adanya penyaluran bantuan ini, Pemerintah Kabupaten Kudus menegaskan komitmennya untuk selalu hadir memberikan perlindungan dan dukungan kepada warga yang tertimpa musibah.

    Joko Sri Mulyono mengakui berterima kasih atas bantuan berupa uang, material, kebutuhan mandi, maupun sembako dari Pemkab Kudus beserta sejumlah pihak, mengingat kerusakan atap bangunan bagian ruang tamu sangat parah karena ambrol setelah turun hujan cukup deras pada Rabu (10/9/2025).

    Selain ruang tamu, kata dia, atap salah satu kamar juga terlihat mengkhawatirkan, sehingga perlu ada penggantian seluruhnya.

    “Jika mampu, tentunya akan diperbaiki dengan biaya sendiri. Tetapi, dengan penghasilan bekerja sebagai buruh angkringan yang tidak menentu belum cukup untuk membeli semua kebutuhan material bangunan,” ujarnya.

    Ia mengaku beruntung ketika atap bangunan ambrol, sedang berada di ruang tengah, sedangkan istri dan anaknya sedang menunggui orang tuanya yang sedang sakit di desa lain.

    Pemkab Kudus juga tengah mendata rumah tidak layak huni untuk diusulkan mendapatkan bantuan rehabilitasi dari pihak swasta yang memiliki program bantuan rumah sederhana layak huni (RSLH) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (coorporate social responsibility/CSR).

    Berdasarkan data dari Pemkab Kudus sebelumnya, tercatat ada 6.000 unit rumah warga yang menjadi perhatian pemerintah dan 600-an di antaranya kondisi parah dan perlu dibantu menjadi layak huni.

    Pada 2025 ditargetkan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kudus bisa dituntaskan, menyusul adanya dukungan dari pihak swasta yang menuntaskan perbaikan 100 hunian selama 2024 dengan anggaran Rp5 miliar.

  • Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 September 2025

    Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel Megapolitan 12 September 2025

    Penyebab Kebakaran Rumah di Gandaria Diduga karena Korsleting Kabel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Kebakaran di Jalan Margaguna 1, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025), diduga akibat korsleting pada kabel listrik rumah.
    “Untuk dugaan sementara, disebabkan korsleting pada kabel di lantai tiga. Untuk hasil A1 (pastinya) menunggu dari lab,” jelas Kepala Satgas BPBD Jakarta Selatan Kendar saat dikonfirmasi, Jumat.
    Menurut keterangan saksi dari warga setempat, api tersebut memang terlihat dari lantai tiga rumah.
    Warga mengira, mulanya api berasal dari pembakaran sampah.
    “Kemudian setelah dicek ternyata api sudah membakar bagian dalam rumah,” ujar Kendar.
    Saat kejadian, empat penghuni rumah sedang tidak di tempat. Mereka sedang berada di luar negeri saat itu.
    “Rumah dalam keadaan kosong, pemilik sedang berada di Jerman,” kata dia.
    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 407,5 juta.
    Petugas pemadam kebakaran menerima laporan pukul 14.38 WIB.
    Sebanyak 31 personel Gulkarmat DKI Jakarta dengan 9 unit light rescue dikerahkan ke lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir landa empat RT di Jaksel ketinggian capai lebih 1 meter

    Banjir landa empat RT di Jaksel ketinggian capai lebih 1 meter

    Jakarta (ANTARA) – Empat Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian muka air mencapai lebih satu meter usai curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut.

    “Kami mencatat saat ini genangan (banjir) terjadi di empat RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu dan Pos Pantau Sunter menjadi Waspada/Siaga 3 pada Hari Jumat pukul 17.00 WIB.

    Ketinggian muka air yang merendam empat RT di Jakarta Selatan (Jaksel) bervariasi, dari 90 centimeter (cm) hingga 1,4 meter.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Bina Marga.

    Dikerahkan pula personel Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan.

    “Selain itu kami memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujarnya.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non stop.

    Berikut empat RT di Jakarta Selatan yang masih terdampak hingga pukul 19.00 WIB:

    Kelurahan Cilandak Barat : 1 RT
    Ketinggian : 90 cm
    Penyebab : Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cilandak Timur : 3 RT
    Ketinggian : 90 hingga 1,45 cm
    Penyebab : Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Krukut

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sebuah angkot tertimpa pohon tumbang di Pondok Labu

    Sebuah angkot tertimpa pohon tumbang di Pondok Labu

    Jakarta (ANTARA) – Satu angkutan kota tertimpa sebuah pohon yang tumbang di Jalan Margasatwa Raya, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Jumat.

    “Objek terdampak, yakni mobil angkutan, kabel optik dan kabel listrik,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan saat dihubungi di Jakarta.

    Pohon tersebut tumbang pada Jumat sore pukul 14.30 WIB. Pohon tersebut tumbang saat hujan deras yang disertai angin di kawasan tersebut. “Angin kencang disertai hujan lebat,” katanya.

    Kini, dampak pohon tumbang tersebut tengah ditangani petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Satpol PP, Koramil dan Polsek setempat.

    Tidak ada korban jiwa dan kerugian peristiwa tersebut masih dalam pendataan BPBD DKI.

    Berdasarkan keterangan di lokasi, mobil angkutan kota (angkot) tersebut merupakan angkutan umum jurusan Pasar Minggu-Pondok Labu. Sopirnya dipastikan selamat.

    Hujan deras melanda wilayah DKI Jakarta sejak Jumat siang juga menyebabkan genangan di beberapa lokasi.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 18 Korban Meninggal, 163 Titik Masih Terendam

    18 Korban Meninggal, 163 Titik Masih Terendam

    DENPASAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat setidaknya hingga pukul 06.00 WITA jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia akibat banjir besar di Bali mencapai 18 orang.

    “Total meninggal dunia 18 orang, dari Kota Denpasar 12, Kabupaten Gianyar tiga, Kabupaten Jembrana dua, dan Kabupaten Badung satu orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, dikutip ANTARA, Jumat 12 September.

    Di luar 18 korban dari seluruh Bali itu, kata dia, masih ada dua korban lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan.

    Dari rangkuman BPBD Bali, lanjutnya, hingga hari ketiga pagi terhitung sejak banjir besar melanda Bali, terutama Denpasar, Badung, Gianyar, dan Buleleng, pada Rabu (10/9) dini hari, kejadian yang tercatat adalah banjir 163 titik, tanah longsor 64 titik, pohon tumbang 35 titik, jembatan putus dua titik, jalan rusak tiga titik, dan tembok jebol 21 titik.

    Adapun bencana banjir tersebar paling banyak di ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar dengan 81 titik, disusul 15 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Badung, 28 titik di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Kabupaten Jembrana, dan empat titik di Kabupaten Karangasem

    Kemudian tanah longsor yang terjadi paling banyak di Tabanan dengan 43 titik, pohon tumbang paling banyak di Tabanan 17 titik, jalan rusak di Bangli dua titik, dan tembok jebol paling banyak di Karangasem 11 titik.

    Dari data laporan sementara ini Agung Teja memperkirakan kerugian atas kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp28.915.360.000.

    “Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25.537.360.000, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292.000.000,” ucapnya.

    Selanjutnya di Tabanan ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp3.086.000.000, Karangasem enam bangunan rusak dengan nilai kerusakan masih dalam proses penghitungan, dan Gianyar ada bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang masih dalam proses penghitungan.

    Selama tiga hari terakhir, lanjutnya, pemerintah juga membentuk posko-posko pengungsian yang berangsur berkurang pengungsinya karena kondisi yang membaik.

    Adapun posko pengungsian hingga saat ini ada di Denpasar dengan 186 pengungsi tersebar di enam pos dan di Jembrana 250 pengungsi tersebar di dua pos.

  • Ibu di Surabaya Lahirkan Bayi di Pinggir Jalan, BPBD dan Dinkes Bantu Persalinan

    Ibu di Surabaya Lahirkan Bayi di Pinggir Jalan, BPBD dan Dinkes Bantu Persalinan

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya bersama Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan (Dinkes) menangani persalinan darurat seorang ibu muda di pinggir jalan ruas Jalan Dukuh Pakis, Jumat (12/9/2025) pagi. Peristiwa ini terjadi saat ibu berinisial SW, warga Kelurahan Pakis, mengalami kontraksi mendadak sekitar pukul 04.48 WIB, tepat di trotoar jalan hingga menjelang terbit fajar.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Surabaya, Linda Novanti, mengatakan proses persalinan berjalan lancar dengan penanganan cepat dari tim gabungan. “Pasien mendapat penanganan awal oleh TGC Selatan dan BPBD Kota Surabaya. Ibu yang melahirkan di pinggir jalan dalam proses persalinan berjalan dengan lancar dan normal,” kata Linda, Jumat (12/9/2025).

    Linda menambahkan, bayi yang dilahirkan berjenis kelamin laki-laki dan dalam kondisi sehat. Setelah melalui proses persalinan darurat yang menegangkan, ibu dan bayi segera dirujuk ke Surabaya Medical Service (SMS) Hospital untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. “Bayi berjenis kelamin laki-laki lahir dengan selamat dan sehat. Setelah proses persalinan ibu dan anak bayinya dirujuk ke RS SMS oleh Tim TGC dengan didampingi pihak keluarga,” ucapnya.

    Peristiwa ini menjadi bukti nyata kesigapan layanan darurat di Kota Surabaya. BPBD mengimbau masyarakat agar segera menghubungi layanan darurat jika menghadapi kondisi serupa. Warga dapat mengakses bantuan melalui Call Centre 112 atau nomor layanan 081131112112 agar segera mendapat penanganan.

    Kelahiran mendadak di lokasi tidak ideal seperti pinggir jalan ini memperlihatkan peran vital koordinasi cepat antara BPBD dan TGC Dinkes. Respons sigap petugas memastikan keselamatan ibu dan bayi meski dalam situasi yang penuh keterbatasan. [rma/beq]

  • Data BPBD Bali: Korban Meninggal Akibat Banjir 18 Orang, Total Kerugian Rp 20 Miliar

    Data BPBD Bali: Korban Meninggal Akibat Banjir 18 Orang, Total Kerugian Rp 20 Miliar

    Dari data laporan sementara, Agung Teja memperkirakan kerugian atas kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp 28.915.360.000.

    “Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25.537.360.000, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292.000.000,” ucapnya.

    Selanjutnya di Tabanan ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp3.086.000.000, Karangasem enam bangunan rusak dengan nilai kerusakan masih dalam proses penghitungan, dan Gianyar ada bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang masih dalam proses penghitungan.

    Selama tiga hari terakhir, lanjutnya, pemerintah juga membentuk posko-posko pengungsian yang berangsur berkurang pengungsinya karena kondisi yang membaik.

    Adapun posko pengungsian hingga saat ini ada di Denpasar dengan 186 pengungsi tersebar di enam pos dan di Jembrana 250 pengungsi tersebar di dua pos.

  • Tim Sar Gabungan Kerahkan Drone dan Eskavator Cari Korban Hilang akibat Banjir di Nagekeo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 September 2025

    Tim Sar Gabungan Kerahkan Drone dan Eskavator Cari Korban Hilang akibat Banjir di Nagekeo Regional 12 September 2025

    Tim Sar Gabungan Kerahkan Drone dan Eskavator Cari Korban Hilang akibat Banjir di Nagekeo
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Tim SAR gabungan mengerahkan alat berat eskavator dan drone untuk mencari korban hilang akibat banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Kamis (11/9/2025).
    Kepala Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menjelaskan bahwa tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian terhadap tiga korban yang belum ditemukan.
    “Tim SAR gabungan juga mengerahkan tiga unit eskavator untuk menggali tanah bekas banjir di lokasi kejadian serta mengerahkan drone thermal milik Kantor SAR Maumere untuk pencarian via udara,” ungkap Fathur dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (12/9).
    Fathur membeberkan bahwa pada Kamis (11/9), tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang balita berusia 134 bulan bernama Achiles Agustinus Busa Jago dalam kondisi meninggal dunia akibat dibawa banjir bandang.
    “Dapat kami sampaikan bahwa korban balita yang bernama Achiles Agustinus Busa Jago merupakan satu dari empat korban yang hilang pascabanjir bandang tersebut.”
    “Korban ditemukan pada pukul 10.00 Wita (11/09) dalam kondisi meninggal dunia sekitar dua kilometer dari rumah dan langsung dievakuasi ke posko medis tim SAR gabungan,” terang dia.
    Ia menambahkan bahwa tim SAR gabungan yang dikerahkan terdiri dari berbagai instansi, antara lain: Kantor SAR Maumere (9 orang), unit Siaga SAR Ende (3), Batalyon Infanteri TP 834 Wakangamere (28), Polsek Boawae (10), Kodim Ngada (10) dan Koramil Boawae (10).
    Selain itu, terdapat juga personel dari BPBD Nagekeo (10 orang), TNI AL Kabupaten Ende (2), Babinsa Desa Sawu (10), Damkar Nagekeo (10), Pol PP Boawae (5), tenaga sosial Kecamatan Boawae (5), Tagana Boawae (5) serta puskesmas Boawae (10).
    “Selain itu, ada juga dari puskesmas Sawu (8 orang), aparat desa, masyarakat dan keluarga korban (50), Komsos Paroki Wolosambi (1) serta Institut Nasional Flores (30),” tambahnya.
    “Total jumlah yang terlibat dalam pencarian ini mencapai 219 orang,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.