Kementrian Lembaga: BPBD DKI Jakarta

  • 16 RT di Jakarta Tergenang Imbas Diguyur Hujan, Ketinggian Capai 80 Cm

    16 RT di Jakarta Tergenang Imbas Diguyur Hujan, Ketinggian Capai 80 Cm

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan melanda DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (18/11/2025), menyebabkan kenaikan Pos Sunter Hulu, Pos Angke Hulu, Pintu Air Karet hingg hingga status waspada/siaga 3. 

    Hujan dengan curah yang tinggi menyebabkan 16 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta tergenang. Ketinggian genangan pun bervariasi, mulai dari 30-80 sentimeter (cm). 

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangan tertulis, Selasa (18/11/2025). 

    Ia menyampaikan, sebagai upaya penanganan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik. 

    BPBD DKI Jakarta juga bekerja sama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat.

    “BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” ujar Yohan. 

    Kemudian, dalam keadaan darurat, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon 112. Layanan ini dapat dimanfaatkan secara gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

     

     

    Di wilayah penyangga Jakarta lain tidak hujan, tapi justru warga di kawasan Villa Pamulang, Depok, kebanjiran. Banjir kiriman merendam wilayah mereka hingga kedalaman 2 meter.

  • Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Ketinggian banjir di Pondok Karya Jaksel capai 80 sentimeter

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta Selatan (BPBD Jaksel) mencatat ketinggian banjir di Jalan Pondok Karya RT 01 sampai 09/RW 04, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan mencapai 80 sentimeter (cm).

    “Hingga saat ini ketinggian air mencapai 80 cm karena hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang,” kata Kasatgas BPBD Jakarta Selatan Sukendar, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Sukendar mengatakan di kawasan itu belum ada warga yang terdampak dan dievakuasi.

    Kemudian, wilayah lainnya yakni Jalan NIS RT09/RW 03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu dengan ketinggian mencapai 40 cm.

    Adapun penyebab banjir yakni luapan Kali Krukut dan intensitas hujan lebat di hulu. Sebanyak 99 kepala keluarga (KK) atau 326 jiwa diperkirakan terdampak banjir itu, namun tidak sampai mengungsi.

    Kemudian, di RW yang berbeda yakni Jalan NIS RT. 003/03, Kelurahan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu tercatat ketinggian air mencapai 40 cm dengan sebab yang sama yakni luapan Kali Krukut.

    “Terdampak 149 KK atau 476 jiwa, namun tidak sampai mengungsi dan evakuasi,” ucapnya.

    Lalu, Jalan Puri Mutiara V RT 009/RW 011, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak dengan ketinggian air mencapai 30 cm akibat luapan kali itu.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Jaksel) juga menggencarkan pembuatan sumur resapan melalui “Gerakan Menabung Air” untuk mencegah potensi banjir di daerah itu.

    Gerakan ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mengurangi risiko banjir dan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Per kecamatan ditargetkan membuat 200 sumur resapan sehingga total sumur resapan di 10 kecamatan di Jaksel sebanyak 2.000 sumur resapan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ​Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

    ​Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. 

    Peristiwa kebakaran itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13/RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang.

    Laporan pertama diterima petugas pada pukul 20.32 WIB, dan api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.
     
    150 warga mengungsi

    Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah. Tak hanya itu, sebanyak 150 warga juga terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Senin, 17 November 2025.
     

     

    Sebanyak 33 KK terdampak

    Akibat kekabakaran ini, 150 jiwa dari 33 KK kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” terang Yohan.
     
    Nilai kerugian masih didata

    Ia menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Sementara itu, nilai kerugian saat ini masih didata. “Untuk korban (jiwa) dipastikan nihil,” terang Yohan.

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. 
     
    Peristiwa kebakaran itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13/RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang.
     
    Laporan pertama diterima petugas pada pukul 20.32 WIB, dan api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.
     

    150 warga mengungsi

    Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah. Tak hanya itu, sebanyak 150 warga juga terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Senin, 17 November 2025.
     

     

    Sebanyak 33 KK terdampak

    Akibat kekabakaran ini, 150 jiwa dari 33 KK kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” terang Yohan.
     

    Nilai kerugian masih didata

    Ia menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Sementara itu, nilai kerugian saat ini masih didata. “Untuk korban (jiwa) dipastikan nihil,” terang Yohan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Kebakaran di Benhil, 20 rumah hangus dan 150 jiwa mengungsi

    Kebakaran di Benhil, 20 rumah hangus dan 150 jiwa mengungsi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan kebakaran di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, menghanguskan 20 rumah tinggal dan membuat 150 orang terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Dia menyebutkan kebakaran itu terjadi di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT.13/RW.6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (16/11) malam.

    Petugas mendapatkan laporan peristiwa tersebut pada Minggu (16/11) pukul 20.32 WIB dan langsung menuju lokasi kejadian. Api dipastikan padam seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.

    Akibat kebakaran tersebut, menurut dia, sebanyak 150 jiwa dari 33 kartu keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan saat ini mereka mengungsi di GOR Tanah Abang.

    “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” ujar Yohan.

    Dia menambahkan dari laporan yang masuk, dugaan sementara penyebab kebakaran itu berasal dari korsleting listrik. Sedangkan jumlah kerugian masih dalam pendataan.

    “Untuk korban dipastikan nihil,” terang Yohan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 50 rumah terdampak kebakaran di Palmerah Jakarta Barat

    50 rumah terdampak kebakaran di Palmerah Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 50 rumah terdampak kebakaran yang terjadi di Jalan Pelita VIII RT 09/RW 04, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu sore.

    “Objek terdampak ada 50 rumah tinggal yang berada di empat Rukun Tetangga (RT), yakni RT 007, RT 008, RT 009, dan RT 010 dengan jumlah 100 kepala keluarga (KK),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Yohan menjelaskan kebakaran tersebut selesai ditangani oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI, BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, personel kepolisian dan TNI pada pukul 18.42 WIB.

    “Untuk korban tercatat satu orang luka ringan karena tersetrum. Saat ini sudah ditangani oleh PMI,” katanya

    Sementara untuk pengungsi tercatat ada 350 jiwa, yang diungsikan di Lapangan Taman Jati di wilayah RT 011/RW 04 Kelurahan Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat.

    “Dugaan penyebab kebakaran adanya korsleting listrik, sedangkan estimasi kerugian mencapai Rp1,3 miliar,” kata Yohan.

    Kebakaran melanda sebuah pemukiman warga di Gang Pelita 10, Jalan Tomang Banjir Kanal, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, pada Minggu sore.

    “Obyek yang terbakar rumah tinggal, api pertama kali muncul pada pukul 16.30 WIB,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Bayu menjelaskan sebanyak 20 unit pemadam dengan 100 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang menghanguskan bangunan rumah tersebut.

    Operasi pemadaman dimulai pukul 16.36 WIB dan situasi berhasil dikendalikan “Proses pemadaman status kuning atau api sudah dapat dilokalisasi. Proses pendinginan masih berlangsung,” katanya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Antisipasi musim hujan 2025-2026, Pemprov Jakarta laksanakan simulasi Jaga Jakarta

    Antisipasi musim hujan 2025-2026, Pemprov Jakarta laksanakan simulasi Jaga Jakarta

    Selasa, 4 November 2025 12:40 WIB

    Sejumlah tim penyelamat gabungan dari BPBD DKI Jakarta, TNI dan Polri bersiap melakukan evakuasi korban terseret arus banjir saat pelaksanaan Apel dan simulasi Jaga Jakarta menghadapi musim penghujan 2025 – 2026 di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Pemrov DKI Jakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, TNI dan Polri melaksanakan simulasi untuk mendapatkan solusi berbasis alam dalam mengatasi persoalan banjir Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

    Sejumlah tim penyelamat gabungan dari BPBD DKI Jakarta, TNI dan Polri dan seekor anjing pelacak melakukan pencarian korban yang terseret arus banjir saat pelaksanaan apel dan simulasi Jaga Jakarta menghadapi musim penghujan 2025 – 2026 di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Pemrov DKI Jakarta bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, TNI dan Polri melaksanakan simulasi untuk mendapatkan solusi berbasis alam dalam mengatasi persoalan banjir Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban kebakaran di Tambora Jakbar peroleh bantuan logistik dari PMI

    Korban kebakaran di Tambora Jakbar peroleh bantuan logistik dari PMI

    Jakarta (ANTARA) – Korban kebakaran di Duri Selatan, Tambora, memperoleh bantuan logistik dari Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat.

    “Bantuan berupa lima kardus air mineral, dua kardus pampers, tiga kardus sabun batang, 20 lembar selimut, 10 lembar sarung, tiga kardus makanan ringan, telur gabus, satu kardus biskuit wafer dan satu kardus permen susu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PMI Jakarta Barat, Ujang Sungkawa saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Ujang menambahkan, pihaknya juga menyediakan sebanyak 150 bungkus makanan cepat saji setiap hari bagi para korban.

    “Makanan siap saji akan kami berikan selama tiga hari ke depan,” kata dia.

    Selain bantuan logistik, PMI Jakbar juga menerjunkan petugas dan relawan serta satu unit ambulans untuk penanganan pertolongan pertama korban kebakaran.

    Sementara itu, Lurah Duri Selatan, Tariswan memastikan bantuan kebutuhan dasar langsung didistribusikan kepada penyintas kebakaran yang mengungsi di posko pengungsian.

    “Untuk sementara, kami pastikan bantuan kebutuhan dasar sudah disalurkan kepada warga terdampak. Selain PMI Jakbar, bantuan juga sudah ada dari Sudin Sosial dan BPBD DKI Jakarta,” kata dia.

    Sebelumnya, puluhan rumah terbakar di Jalan Kampung Duri Dalam, RT 10 RW 05 Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Selasa (11/11).

    Kebakaran itu mengakibatkan sebanyak 35 Kepala Keluarga (KK) dengan 140 jiwa kehilangan tempat tinggal. Mereka pun terpaksa tinggal di posko pengungsian di halaman kantor Kelurahan Duri Selatan untuk sementara.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • OMC hari ke-6, guyur 2,4 ton garam di langit Sukabumi-Ujung Kulon

    OMC hari ke-6, guyur 2,4 ton garam di langit Sukabumi-Ujung Kulon

    Jakarta (ANTARA) – Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada hari keenam mengguyur natrium klorida (NaCl) atau garam higroskopis sebanyak 2,4 ton di langit Sukabumi hingga Ujung Kulon.

    “Tim di lapangan melaksanakan tiga kali penerbangan dengan fokus penyemaian di perairan selatan hingga barat Banten,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan bahwa pada misi penerbangan kali ini membawa bahan semai sebanyak 2.400 kilogram NaCl (garam higroskopis).

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Menurut dia, penerbangan pertama dilakukan oleh tim pada pukul 09.10–11.26 WIB dengan menyasar perairan selatan Ujung Kulon dengan ketinggian jelajah yaitu 8.400–8.600 kaki.

    Selanjutnya, misi penerbangan kedua pada pukul 12.22–14.51 WIB, dengan area semai di perairan selatan Ujung Kulon dan perairan selatan Sukabumi dengan ketinggian 10.000 kaki.

    “Penerbangan ketiga pada pukul 15.38–17.00 WIB di Lebak, Pandeglang, perairan selatan dan barat Banten. Dengan total NaCl sebanyak 2,4 ton,” ujarnya.

    Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC hari keenam ini dilakukan dengan pola penyemaian berlapis di area perairan barat dan selatan Banten, untuk mengoptimalkan proses pengendalian pertumbuhan awan potensial hujan lebat sebelum mencapai wilayah Jabodetabek.

    Berdasarkan hasil observasi tim, pada penerbangan pertama terpantau awan cumulus humilis dan cumulus congestus di sekitar perairan Ujung Kulon dengan puncak awan mencapai 8.000–10.000 kaki, serta arah angin dominan dari timur–timur laut (6–18 knot).

    Pada penerbangan kedua, awan cumulus mediocris hingga congestus berkembang di area Lebak, Pandeglang, dan perairan barat Banten dengan puncak awan mencapai 9.000–11.000 kaki.

    Sementara pada penerbangan ketiga, terpantau awan cumulus towering dengan potensi hujan tinggi di perairan selatan Banten, dan arah angin dominan barat 14–18 knot.

    Isnawa menambahkan bahwa BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU terus melakukan evaluasi rutin terhadap hasil penyemaian untuk memastikan efektivitas operasi.

    “Kami terus berkoordinasi setiap hari dengan BMKG dan TNI AU untuk menentukan titik semai paling potensial. Dengan kolaborasi ini, kami berupaya menjaga curah hujan tetap terkendali dan meminimalkan potensi genangan maupun banjir di Jakarta,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hari ke-5 OMC, 1,6 ton NaCl disemai di Banten hingga Sukabumi

    Hari ke-5 OMC, 1,6 ton NaCl disemai di Banten hingga Sukabumi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta pada hari kelima Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebanyak 1,6 ton garam (NaCl) telah disemai di udara perairan selatan Banten hingga selatan Sukabumi.

    “Hari ini, kami melakukan dua misi penerbangan dengan fokus area penyemaian di perairan selatan Banten hingga selatan Sukabumi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, kegiatan OMC hari kelima ini merupakan bagian dari upaya mitigasi yang dilakukan secara konsisten untuk mengantisipasi potensi hujan intensitas tinggi di Jabodetabek.

    Berdasarkan hasil observasi tim, kata Isnawa, pada misi penerbangan pertama awan cumulus humilis tumbuh di sekitar Taman Nasional Halimun dengan ketinggian 6.000–7.000 kaki, sementara di area target semai dominan awan stratus dan sratocumulus dengan ketinggian 9.500–10.000 kaki.

    Selain itu, di perairan selatan Sukabumi, terpantau pula awan cumulus dan stratocumulus dengan puncak awan lebih dari 14.000 kaki, serta adanya perlambatan kecepatan angin di sepanjang area Samudra Hindia.

    Sedangkan pada misi penerbangan kedua, perairan selatan Banten didominasi awan cumulus congestus dengan puncak awan mencapai 12.000–14.000 kaki.

    Arah angin di ketinggian 5.000–10.000 kaki umumnya bertiup dari barat hingga barat laut dengan kecepatan 15–25 knot.

    Pertumbuhan awan hujan lebih dominan di perairan dibandingkan area pesisir dan daratan Banten yang masih diwarnai awan cumulus solid.

    “Tujuannya adalah untuk mengurai pertumbuhan awan-awan potensial pembawa hujan lebat sebelum memasuki wilayah Jakarta,” ujarnya.

    Isnawa menambahkan, BPBD DKI Jakarta bersama BMKG dan TNI AU terus melakukan evaluasi harian terhadap hasil operasi agar efektivitas penyemaian tetap optimal.

    “Kami terus berkoordinasi lintas instansi untuk memastikan setiap misi penerbangan memberikan hasil yang signifikan dalam mengendalikan potensi cuaca ekstrem. Dengan langkah ini, kami berharap risiko genangan dan banjir di DKI Jakarta dapat ditekan,” katanya.

    BPBD Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, serta menjaga kebersihan saluran air di lingkungan masing-masing agar tidak terjadi penyumbatan.

    Informasi terkini mengenai peringatan dini cuaca dan kondisi kebencanaan dapat diakses melalui Jakarta Siaga 112, Aplikasi JAKI, situs bpbd.jakarta.go.id, serta akun media sosial resmi @bpbddkijakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Modifikasi cuaca DKI menyasar wilayah Selat Sunda

    Modifikasi cuaca DKI menyasar wilayah Selat Sunda

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC) hari ketiga menyasar wilayah Selat Sunda sebagai kelanjutan dari rangkaian upaya mitigasi intensif untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem di Jakarta.

    “Area semai wilayah Selat Sunda, meliputi perairan barat Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, pada ketinggian 10.000–10.500 kaki,” kata Isnawa di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan bahwa pelaksanaan kali ini merupakan hari ketiga OMC di bulan November 2025, yang dilakukan secara berkelanjutan oleh BPBD DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (TNI AU).

    Kegiatan OMC berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU.

    Menurut dia, operasi dilakukan dua sortie penerbangan, sortie 1 pukul 09.07–11.22 WIB dengan area semai wilayah Taman Nasional Ujung Kulon dan Selat Sunda, pada ketinggian 8.000–10.000 kaki, sortie 2 pukul 12.53–15.28 WIB area semai wilayah Selat Sunda.

    “Total bahan semai 1.600 kilogram NaCl atau garam higroskopis,” ujarnya.

    Bahan semai higroskopis (NaCl) maksudnya adalah zat penyemaian awan (bahan yang disebarkan ke awan saat modifikasi cuaca) yang bersifat higroskopis, yaitu mudah menyerap uap air dari udara.

    Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi hari ini merupakan kelanjutan dari rangkaian upaya mitigasi yang dilakukan secara intensif untuk mengurangi potensi dampak cuaca ekstrem di Jakarta.

    “Operasi Modifikasi Cuaca hari ketiga ini terus difokuskan untuk mengurai awan potensial pembawa hujan lebat di sekitar Selat Sunda dan wilayah barat Banten. Dengan langkah ini, diharapkan intensitas hujan yang masuk ke wilayah Jakarta dapat ditekan,” ujarnya.

    Isnawa menambahkan, hasil observasi menunjukkan kondisi atmosfer yang mendukung proses penyemaian, di mana pada sortie pertama, terpantau awan jenis Cumulus dan Stratus dengan puncak mencapai 10.000–11.500 kaki di wilayah Ujung Kulon dan Selat Sunda, disertai presipitasi ringan di area tersebut.

    Sementara itu, pada sortie kedua, tim mendeteksi awan jenis Cumulus Congestus dengan puncak antara 10.000–11.000 kaki di wilayah Pandeglang dan perairan selatan Pandeglang.

    Selain itu, suplai massa udara basah dari arah barat daya dan barat Banten masih terpantau aktif, yang turut mendukung pertumbuhan awan hujan sejak pagi hingga sore hari.

    “Kegiatan OMC ini terus kami evaluasi setiap hari bersama BMKG dan TNI AU. Tujuannya agar distribusi hujan dapat dikendalikan, sehingga potensi genangan dan banjir di wilayah DKI Jakarta dapat diminimalisir,” katanya menambahkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.