Kementrian Lembaga: BPBD DKI Jakarta

  • Operasi Modifikasi Cuaca Pemprov Jakarta hingga 31 Desember

    Operasi Modifikasi Cuaca Pemprov Jakarta hingga 31 Desember

    Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi.. Foto: BPBD Pemrov Jakarta

    Operasi Modifikasi Cuaca Pemprov Jakarta hingga 31 Desember
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Senin, 30 Desember 2024 – 20:29 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap ketiga sebagai upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. Kegiatan yang  berlangsung dari tanggal 24 hingga 31 Desember 2024, bertujuan mengamankan Jakarta dari potensi bencana, terutama menjelang perayaan malam tahun baru.

    Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan OMC bertujuan meminimalkan risiko banjir akibat hujan lebat yang sering terjadi pada akhir tahun. “Operasi ini merupakan langkah strategis demi memastikan keselamatan masyarakat dan kelancaran aktivitas selama liburan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Senin (30/12/2024).

    Pada hari keenam pelaksanaan OMC, telah dilakukan dua kali penerbangan menggunakan pesawat Britten Norman yang dioperasikan oleh Pilot Captain Dio dari PT. SAI. Setiap penerbangan membawa 800 kg natrium klorida (NaCl) yang disemai pada ketinggian antara 8.000 hingga 10.000 kaki. Proses ini bertujuan mengurangi intensitas hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Sebelumnya, dua tahap OMC yang telah dilaksanakan juga menunjukkan hasil positif, dengan pengurangan intensitas hujan mencapai 20%. Melalui operasi modifikasi cuaca ini, diharapkan distribusi hujan dapat lebih meratap dan tidak terkonsentrasi di area rawan bencana.

    Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca dan melakukan penyesuaian dalam penanganan bencana,” tambahnya.Dengan adanya OMC ini, Pemprov Jakarta berharap dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam menjalani aktivitas mereka selama perayaan akhir tahun dan mengurangi potensi dampak negatif dari cuaca ekstrem,” katanya.

     

    Penulis: Vivi Trisnavia/Ter

     

    Sumber : Radio Elshinta

  • Minggu, cuaca Jakarta diprakirakan berawan sejak pagi hingga malam

    Minggu, cuaca Jakarta diprakirakan berawan sejak pagi hingga malam

    Suasana modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. (ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta.)

    Minggu, cuaca Jakarta diprakirakan berawan sejak pagi hingga malam
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 29 Desember 2024 – 07:25 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan cuaca Jakarta pada Minggu diprediksi berawan sejak pagi hingga malam hari.

    Pada Minggu pagi seluruh wilayah Jakarta akan berawan dengan suhu diperkirakan 28 – 30 derajat Celcius, sedangkan untuk kelembapan udara pada pagi hari rata-rata 71 – 83 persen.

    Memasuki siang hari sebagian besar wilayah Jakarta masih akan berawan, kecuali Jakarta Utara yang akan cerah berawan. Untuk suhu pada siang hari yaitu 28 – 31 derajat Celcius, sedangkan untuk kelembapan udara pada siang hari rata-rata 65 – 82 persen.

    Selanjutnya pada sore hari seluruh wilayah Jakarta akan berawan dengan suhu rata-rata berada di angka 29 hingga 30 derajat Celcius sedangkan kelembapan udara pada sore hari rata-rata 73 – 76 persen.

    Kemudian untuk malam hari seluruh wilayah Jakarta masih akan berawan dengan suhu rata-rata berkisar 28 hingga 30 derajat Celcius, sedangkan kelembapan udara pada malam hari berkisar 73 – 85 persen.

    Sementara itu, pada Senin (30/12) dini hari seluruh wilayah Jakarta akan berawan dengan suhu rata-rata 26 – 28 derajat Celcius sedangkan kelembapan udara berkisar 79 – 84 persen.

    Sumber : Antara

  • Waspada Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu Sepekan ke Depan

    Waspada Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu Sepekan ke Depan

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob pada 10 kelurahan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu hingga awal tahun 2025, tepatnya pada 3 Januari.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut, potensi ini dihimpun dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob).

    Adapun kesepuluh wilayah yang berpotensi banjir rob hingga sepekan ke depan adalah Kelurahan Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.

    “Wilayah pesisir utara DKI Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat, 27 Desember.

    Berdasarkan informasi BMKG, potensi banjir rob kali ini disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru.

    “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta. Puncak pasang maksimum terjadi sekitar pukul 07.00 WIB-13.00 WIB,” urainya.

    Isnawa menuturkan, Pemprov DKI melakukan sejumlah mitigasi banjir rob di pesisir Jakarta, di antaranya penyiagaan personel pasukan biru (Satgas SDA) dan pompa yang ada di kawasan utara Jakarta yakni pompa mobile sebanyak 107 unit dan pompa stasioner atau rumah pompa sebanyak 138 unit yang tersebar di 28 titik lokasi.

    Kemudian, melakukan koordinasi dengan BMKG terkait perkembangan informasi peringatan dini banjir rob, kemudian dengan Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Satpol PP dan para lurah terkait kesiapan personel dan peralatan seperti pompa mobile dan stasioner untuk siap difungsikan menyedot genangan rob.

    “BPBD juga menyiagakan sebanyak 267 personel tim reaksi cepat (TRC) untuk memonitor kondisi bencana yang ada di tiap kelurahan rawan banjir,” tutur Isnawa.

    Selain itu, memastikan lokasi penungsian serta sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir yang berada di kelurahan rawan banjir rob seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung, dll siap untuk difungsikan untuk membantu masyarakat apabila dibutuhkan.

    “Kemudian, memberikan layanan kedaruratan 24 jam melalui Jakarta Siaga 112 untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat,” imbuhnya.

  • BPBD DKI siagakan anggota hingga malam pergantian tahun

    BPBD DKI siagakan anggota hingga malam pergantian tahun

    kami sudah menyiagakan piket untuk memantau pengamanan hingga malam pergantian tahun

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiagakan anggota untuk memantau pengamanan hingga malam pergantian tahun pada 31 Desember 2024.

    “Sampai dengan tahun baru, kami sudah menyiagakan piket untuk memantau pengamanan hingga malam pergantian tahun,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Tak hanya itu, BPBD DKI Jakarta juga menyediakan logistik dan perlengkapan guna mengantisipasi bencana hingga malam pergantian tahun.

    Lebih lanjut Yohan mengatakan, layanan Jakarta 112 tetap siaga 24 jam seperti biasa. Sehingga masyarakat bisa menghubungi apabila membutuhkan pertolongan.

    Bagi masyarakat yang sedang menghabiskan waktu liburan di Jakarta, Yohan mengimbau agar tetap memantau kondisi cuaca sehingga bisa menentukan rute terbaik.

    “Tetap pantau cuaca dan prakiraannya di website maupun media sosial BPBD sehingga bisa tentukan rute dan alternatif kegiatan selama berada di Jakarta. Untuk situasi darurat silahkan hubungi layanan Jakarta 112 bebas pulsa,” ujar Yohan.

    Sebagai mitigasi banjir di tengah momen Natal dan Tahun Baru, kemarin BPBD DKI Jakarta juga telah melakukan modifikasi cuaca tahap 3.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Satu RT di Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob

    Satu RT di Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis.

    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa tersebut

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tanggal 26 Desember 2024 – 03 Januari 2025.

    Fenomena banjir rob ini terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Kamis (26/12) pukul 03.00 WIB yang menyebabkan terjadinya banjir

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • BPBD DKI lakukan modifikasi cuaca tahap ketiga pada hari ini

    BPBD DKI lakukan modifikasi cuaca tahap ketiga pada hari ini

    Suasana modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta.

    BPBD DKI lakukan modifikasi cuaca tahap ketiga pada hari ini
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 25 Desember 2024 – 21:43 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Tahap Ke Tiga untuk mengantisipasi curah hujan tinggi di wilayah Provinsi DKI Jakarta pada Rabu.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, pada hari pertama OMC tahap ketiga ini, BPBD DKI Jakarta merencanakan sebanyak dua sortie penerbangan menggunakan jenis pesawat Britten Norman BN2T – PK WMN untuk melakukan penyemaian ke arah Timur Laut Merak dan Tenggara Lampung dengan ketinggian sekitar 9.000 sampai 11.000 feet (ft) serta membawa natrium klorida (NaCI) 800 kg.

    “Pada satu kali sortie, total penyemaian yang di lakukan yaitu 1600kg untuk dua kali sortie, Namun realisasinya akan disesuaikan dengan hasil pengamatan dan analisa dari para ilmuwan BMKG yang terlibat dalam operasi,” kata Yohan di Jakarta, Rabu.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD DKI Jakarta Zaini Miftah mengatakan, OMC yang dilaksanakan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Karena itu teknis pelaksanaan operasi, pihaknya juga berkolaborasi dengan BMKG serta PT Songo Aviasi Indonesia (SAI).

    Dia juga mengatakan, kegiatan operasi ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi dan juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas.

    BPBD DKI Jakarta pun berharap OMC Tahap ke-3 juga berhasil menghindari terjadinya genangan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sesuai prediksi BMKG yang memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi di wilayah Jabodetabek pada Hari Raya Natal. Tak hanya itu, ada juga peringatan potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai.

    Sumber : Antara

  • Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Laporan Khusus Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kawasan Muara Angke menjadi salah satu wilayah terparah terdampak banjir rob di Jakarta Utara usai air laut di utara Jakarta meluber ke daratan dalam beberapa hari terakhir.

    Kawasan Muara Angke menjadi wilayan dengan dataran pesisir berada lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian air laut.

    Bencana menahun yang tak kunjung terselesaikan itu telah banyak menimbulkan banyak kerugian di masyarakat setempat.

    Pantauan Tribunnews pada Rabu (18/12/2024), suara aliran air cukup deras terdengar bersautan dengan suara anak-anak yang sedang berenang saat bencana alam banjir rob melanda di sejumlah jalan di kawasan Muara Angke.

    Tak ada rasa takut dari wajah anak-anak yang dengan santai berenang dengan tumpukan sampah yang mengambang tepatnya di Jalan Dermaga Ujung 2 Blok Empang Muara Angke, Jakarta Utara yang merupakan jalan menuju akses pelabuhan.

    Selain berenang, ada pula anak-anak yang bermain bola di air dengan ketinggian kurabg kebih 15 centimeter tersebut. Padahal, arus air yang keruh itu cukup deras pada siang itu.

    Tak lama dari memantau anak-anak itu, Tribunnews pun dihampiri seorang ibu dengan memegang kain dan mangkuk makanan di sebuah rumah di pinggir jalan raya tempat ibu-ibu lain berkumpul.

    Ibu itu bernama Yati (45). 

    Yati bercerita, rumahnya saat ini sudah tak tertolong. Rumah semi permanen dengan berbahan kayu dan papan itu disebut Yati sudah rata dengan tanah karena dihantam arus air banjir rob.

    Menurutnya, selama 30 tahun ia tinggal di daerah sana, banjir rob kali ini merupakan bencana terparah dan terlama. Terhitung, sudah enam hari bencana alam ini belum juga selesai.

    “Ya roboh, karena emang kayu. Rumah kita kayu kan bukan permanen, jadi karena mungkin arus airnya deras, jadi dia mungkin retak retak terus roboh dan kemarin pun udah dirobohin aja, sekarang sudah rata dengan tanah,” kata Yati kepada Tribunnews.

    Kami pun sempat mendatangi rumah Yati yang rata dengan tanah. Memang, hanya terlihat puing-puing kayu di dalam sebuah tembok dan pagar yang masih berserakan di lokasi.

    Dia bercerita detik-detik rumahnya yang berada di dalam gang itu roboh kala itu. Air yang cukup deras itu menghantam hingga rumahnya miring namun masih tertahan musolah yang berada di belakang rumahnya.

    Namun, karena dirasa berbahaya, akhirnya Yati dan suaminya memutuskan untuk merobohkan tempat tinggalnya tersebut.

    Yati bersama suami dan anaknya ini menggunakan rumah semi permanen lainnya yang memang masih wilayah rumahnya berlantai dua untuk sekadar tidur pada malam hari. Meski begitu, tak ada kamar mandi di rumah itu sehingga harus menggunakan kamar mandi tetangga.

    Dia pun menceritakan awal air banjir rob itu datang. Mulanya pada Kamis (12/12/2024), dia dan keluarganya baru saja menyelesaikan ibadah salat subuh. Tak lama kemudian, air mulai mengalir di jalan raya depan gang rumahnya.

    Debit air pun semakin meninggi pada pukul 09.00 WIB. Bahkan, ada satu hari jika ketinggian air di sekitar rumahnya mencapai 120 sentimeter. 

    Yati mengatakan alur air ini ada waktu-waktunya. Ketika malam hari, air pun menghilang dan akan kembali keesokan paginya.”Hari ini air datang jam 10.00, surutnya nanti bisa jam 22.00 malam lagi, enggak menentu,” tuturnya.

    Kesulitan dia dapat setiap harinya. Bahkan, suaminya yang bekerja di tempat pelelangan ikan pun sudah beberapa hari terakhir tak bisa memberikan nafkah karena tak ada pemasukan.

    Bantuan dari tetangga dan mengutang menjadi pilihan Yati. Warga asli Kronjo, Kabupaten Tangerang ini dengan berat hati harus meminjam uang kepada sanak keluarganya di kampung untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

    Hal ini karena dia mengaku belum ada bantuan dari pemerintah hingga saat ini baik berupa sembako hingga pakaian.

    “Ya (belum ada bantuan), bahkan kemarin saya sampai ngutang, pinjam duit sama orang di kampung, tolong kita enggak ada pemasukan mau pulang juga kita bingung, meninggalkan rumah enggak aman walaupun enggak ada apa-apa,” ucapnya. 

    Yati, warga Muara Angke, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir rob yang melanda kawasan itu dalam sepekan terakhir (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Meski sudah enam hari melewati bencana ini, namun tekad Yati sekeluarga pun sudah bulat untuk tidak pergi mengungsi karena takut ada maling yang menggasak barang berharga di rumahnya.

    Selain itu, setelah banjir rob menghilang pun, Yati juga tak akan pindah dari wilayah itu karena sudah lama tinggal di sana dengan lingkungan yang sangat baik menurutnya.

    Tutup Bengkel hingga Susah Makan

    Sekitar 300 meter dari rumah Yati, terlihat sepasang suami-istri tengah duduk di depan sebuah bengkel sepeda motor. Mereka yakni Wasrin (50) dan Marnizal (47).

    Air setinggi kurang lebih sekitar 90 centimeter itu terlihat masuk ke dalam bengkel dengan pintu papan kayu yang tertutup sebagian itu.

    Sama halnya dengan Yati, Marnizal mengatakan jika bencana banjir rob yang terjadi pada 2024 ini merupakan terbesar dan terlama. Bahkan, pada November lalu, banjir rob juga datang hingga beberapa hari.

    “Ini yang sekarang nyusul yang kemarin. Udah ada enam hari sama hari ini. Biasanya enggak selama ini,” kata Marnizal.

    Mereka sudah membuka usaha bengkel itu sejak 2010 lalu. Namun, dampak dari banjir rob kali yang yang dianggapnya paling parah. 

    Wanita kelahiran Jambi ini mengatakan dia dan suaminya itu mengalami kesulitan bahkan hanya untuk makan. Hal ini berpengaruh dari usaha suaminya yang sudah tidak buka beberapa hari terakhir.

    Bahkan terlihat mesin angin tersebut terlihat sudah mengambang di depan bengkelnya yang tidak tahu apakah masih bisa menyala atau tidak.

    “Bukan turun lagi (omzetnya) aja lah, orang sampai nggak makan. belum dapat duit sudah banjir,” tuturnya.

    Dia pun memilih tak mengungsi karena tak punya saudara yang dekat dengan rumahnya tersebut. Mayoritas, saudara dari suaminya tinggal di Kabupaten Tangerang.

    Mereka memang mempunyai dua anak yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan dan Mangga Dua, Jakarta Pusat. Namun, dia tak bisa tinggal di tempat anaknya yang di Jakarta karena tinggal di sebuah indekos yang kecil.

    Banjir Rob Diprediksi Sampai 20 Desember

    Suasana kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, yang dilanda musibah banjir rob pada Rabu (18/12/2024) siang. (Tribunnews/Abdi Ryanda Shakti)

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

     

  • Air Laut Tumpah ke Daratan Jakarta: Rumah Roboh, Usaha Warga Tutup hingga Harus Utang Demi Hidup – Halaman all

    Kisah Warga Muara Angke Korban Banjir Rob: Bengkel Tutup, Kompresor Mengambang, hingga Susah Makan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak cerita pilu yang dialami warga Muara Angke, Jakarta Utara, yang menjadi korban banjir rob yang melanda kawasan itu sejak sepekan terakhir.

    Yati misalnya, perempuan 45 tahun yang rumahnya rata dihantam banjir rob.

    Sekitar 300 meter dari rumah Yati, terlihat sepasang suami-istri tengah duduk di depan sebuah bengkel sepeda motor. 

    Mereka adalah Wasrin (50) dan Marnizal (47).

    Air setinggi kurang lebih sekitar 90 centimeter itu terlihat masuk ke dalam bengkel dengan pintu papan kayu yang tertutup sebagian itu.

    Sama halnya dengan Yati, Marnizal mengatakan bencana banjir rob yang terjadi pada 2024 ini merupakan yang terbesar dan terlama. 

    Bahkan, pada November lalu, banjir rob juga datang hingga beberapa hari.

    “Ini yang sekarang nyusul yang kemarin. Udah ada enam hari sama hari ini. Biasanya nggak selama ini,” kata Marnizal kepada Tribunnews, Rabu (18/12/2024).

    Marnizal dan istrinya sudah membuka usaha bengkel itu sejak 2010 lalu. 

    Namun, dampak dari banjir rob kali yang yang dianggapnya paling parah. 

    Wanita kelahiran Jambi itu mengatakan dia dan suaminya mengalami kesulitan bahkan hanya untuk makan. 

    Hal ini berpengaruh dari usaha suaminya yang sudah tidak buka beberapa hari terakhir.

    Bahkan terlihat mesin angin (kompresor) tersebut terlihat sudah mengambang di depan bengkelnya yang tidak tahu apakah masih bisa menyala atau tidak.

    “Bukan turun lagi (omzetnya) aja lah, orang sampai nggak makan. Belum dapat duit udah banjir,” tuturnya.

    Dia pun memilih tak mengungsi karena tak punya saudara yang dekat dengan rumahnya tersebut. 

    Mayoritas, saudara dari suaminya tinggal di Kabupaten Tangerang, Banten.

    Mereka memang mempunyai dua anak yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan, dan Mangga Dua, Jakarta Pusat. 
    Namun, dia tak bisa tinggal di tempat anaknya yang di Jakarta itu karena sang anak tinggal di sebuah indekos yang kecil.

    Banjir Rob Diprediksi Sampai 20 Desember

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga di pesisir Jakarta untuk tetap waspada akan bencana alam banjir rob hingga akhir tahun 2024 ini.

    Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi banjir rob akan semakin tinggi sekira tanggal 20 Desember 2024 mendatang.

    Iswana mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan ia sudan siagakan alat darurat seperti perahu karet atau sekoci dan lainnya.

    “Apabila terjadi keadaan bencana atau darurat, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112,” imbuhnya.

    BPBD DKI Jakarta telah berupaya menangani banjir rob di kawasan pesisir utara, terutama di Kota Tua, Muara Angke, Pluit, Ancol, dan sekitarnya. 

    Isnawa Adji menjelaskan, banjir rob tersebut disebabkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

    Selain itu, kata Isnawa, faktor lain karena penurunan tanah (land subsidence) serta perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan permukaan laut.

    Penanganan banjir yang sudah dilakukan berupa pembangunan Infrastruktur Tanggul Laut (Giant Sea Wall), Peningkatan Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai, Pembangunan Waduk dan Sistem Penampungan Air, Pembangunan Sumur Resapan dan Pengelolaan Air Tanah, Sistem Peringatan Dini dan Monitoring, Pendidikan dan Sosialisasi kepada Masyarakat, Relokasi dan Penataan Kawasan, serta kolaborasi dengan pihak swasta.

  • Simulasi Urban SAR, Begini Cara Basarnas Selamatkan Orang Terjebak Gempa di Gedung Tinggi Jakarta

    Simulasi Urban SAR, Begini Cara Basarnas Selamatkan Orang Terjebak Gempa di Gedung Tinggi Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN – Kantor SAR Jakarta menggelar Latihan Gabungan Urban Search and Rescue (SAR) melalui simulasi penanganan bencana di gedung tinggi.

    Latihan ini melibatkan 120 personel gabungan dari Basarnas, BPBD DKI Jakarta, potensi SAR, hingga pengelola gedung tinggi di Jakarta.

    Simulasi dilakukan dengan skenario terjadinya gempa bumi di salah satu gedung pencakar langit berada di Jakarta.

    Dalam simulasi itu, ratusan petugas gabungan beraksi mengevakuasi dan menyelamatkan para karyawan yang terjebak di salah satu gedung di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

    Basarnas juga mengevakuasi orang-orang yang mengalami kecelakaan lainnya, seperti tertimpa reruntuhan saat bencana terjadi.

    Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan, latihan ini sebagai upaya memaksimalkan kemampuan potensi SAR sekaligus mengantisipasi bencana di akhir tahun.

    “Kami mensimulasikan berbagai teknik pencarian dan penyelamatan seperti Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) dan High Angle Rescue Technique (HART),” katanya, Rabu (18/12/2024).

    Ia menambahkan, ancaman hidrometeorologi dan potensi gempa megathrust di Indonesia menjadi perhatian serius Basarnas.

    Karena itu, latihan gabungan tak cuma melibatkan unsur Basarnas, tapi juga instansi terkait serta potensi SAR, bahkan pengelola gedung di Jakarta.

    Latihan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo yang memantau dari pusat komando.

    “Kita siapkan seluruh potensi SAR untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk sambil berdoa yang terbaik,” lanjutnya.

    Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, mengatakan, latihan ini dibagi menjadi tiga skenario yang kemudian disebut station.

    Ia menjelaskan, station pertama adalah CSSR (Collapse Structure Search and Rescue) yakni teknik penyelamatan untuk bangunan runtuh, seperti gedung yang ambruk saat gempa.

    Station kedua adalah Vehicle Accident Rescue (VAR), yang menangani kendaraan yang tertimpa bangunan atau korban terlindas.  

    “Station ketiga adalah HART, digunakan untuk evakuasi korban yang terjebak di gedung tinggi dalam kondisi kebakaran,” tambah Desiana.  

    Teknik HART (High Angle Rescue Technique) mencakup evakuasi vertikal, baik dari bawah ke atas maupun sebaliknya, menggunakan tali dan peralatan khusus.  

    Desiana menyebut bahwa personel dari berbagai komponen SAR dilibatkan untuk memastikan kolaborasi yang maksimal.  

    “Harapan kami, masyarakat dan pekerja gedung bisa lebih tanggap mengetahui jalur evakuasi dan tindakan penyelamatan pertama,” ujar Desiana.

    Antisipasi Bencana Nataru

    Latihan ini juga merupakan bagian dari persiapan Basarnas menghadapi Siaga SAR Natal dan Tahun Baru.

    Basarnas akan mendirikan posko di titik-titik rawan di wilayah kerja Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, dan Sukabumi.

    Menurut Desiana, data dari BMKG tentang potensi cuaca ekstrem dan gempa bumi menjadi dasar penguatan kesiagaan.

    “Kami juga fokus pada antisipasi banjir dan pertolongan di air sesuai kondisi cuaca saat ini,” katanya.  

    Untuk itu, pelatihan seperti ini akan terus dilakukan secara berkala dengan melibatkan lebih banyak peserta.

    Latihan gabungan ke depannya juga direncanakan untuk melibatkan pihak eksternal yang membutuhkan edukasi kebencanaan.

    “Kita siap melatih siapa pun demi meningkatkan kapasitas penanganan bencana,” pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • BPBD: Tiga RT di Pluit terendam banjir rob 20-50 cm pada Rabu sore

    BPBD: Tiga RT di Pluit terendam banjir rob 20-50 cm pada Rabu sore

    Begitu juga Jalan RE Martadinata (di depan Jakarta International Stadium/ JIS), Kelurahan Papanggo Tanjung Priok sempat terendam banjir rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tiga RT di Kelurahan Pluit Penjaringan Jakarta Utara terendam banjir rob dengan ketinggian air berkisar 20 hingga 50 centimeter (cm) pada Rabu sore.

    “Informasi terkini hingga pukul 15.00 WIB ada tiga RT di Jakarta Utara yang terendam banjir,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan sejauh ini tidak ada warga yang mengungsi akibat meluapnya air laut ke daratan ini.

    Sebelumnya banjir juga merendam satu RT di Kelurahan Pluit dan dua RT di Marunda Cilincing tapi hingga saat ini air sudah surut.

    Begitu juga Jalan RE Martadinata (di depan Jakarta International Stadium/ JIS), Kelurahan Papanggo Tanjung Priok sempat terendam banjir rob. Kondisi terkini genangan di kawasan tersebut sudah mulai surut.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan senantiasa berkoordinasi dengan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat, juga camat, dan lurah setempat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia

    Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera menghubungi petugas di nomor 112 yang beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau banjir rob pada tanggal 11 Desember – 20 Desember 2024 akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (Rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Banjir rob menyebabkan pasang air laut menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Waspada/Siaga 2 pukul 07.00 WIB dan Bahaya/Siaga 1 Pukul 11:00 WIB pada Rabu (18/12) dan menyebabkan terjadinya beberapa genangan air.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024