Kementrian Lembaga: BPBD DKI Jakarta

  • Satu RT dan jalan terendam banjir akibat hujan di Jakarta

    Satu RT dan jalan terendam banjir akibat hujan di Jakarta

    Ruas jalan di kawasan Jakarta Timur terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi di daerah setempat pada Rabu (8/1/2025) malam. ANTARA/Mario Sofia Nasution

    BPBD: Satu RT dan jalan terendam banjir akibat hujan di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 09:22 WIB

    Elshinta.com – Satu permukiman warga, tepatnya satu rukun tetangga (RT) di Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat dan sejumlah ruas jalan terendam banjir pada Kamis dinihari akibat curah hujan tinggi di daerah setempat sejak Rabu (8/1) malam.

    “Hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (8/1) hingga Kamis dinihari menyebabkan Pintu Air Pulo Gadung mengalami kenaikan status menjadi Waspada atau Siaga tiga yang mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa titik DKI Jakarta,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan hingga pukul 03.00 WIB dinihari pihaknya mencatat satu RT di Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat terendam banjir setinggi 40 sentimeter (cm).

    “Banjir ini akibat curah hujan yang tinggi,” kata dia.

    Kemudian tiga ruas jalan juga terendam banjir seperti di Jalan Strategi Raya Kembangan Jakarta Barat terendam banjir 40 cm.

    Kemudian Jalan Basoka Raya, Kembangan Jakarta Barat terendam banjir dengan ketinggian 40 cm.

    Jalan Patra Raya Kelurahan Duri Kepa Kebon Jeruk Jakarta Barat juga terendam banjir setinggi 10 cm.

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” katanya.

    Sementara satu RT lain di Kelurahan Sukabumi Selatan juga dan empat ruas jalan yang tadinya terendam banjir, air telah surut pada pukul 03.00 WIB. 

    Jalan Ciledug Raya Jakarta Selatan, Jalan Srengseng Raya, Jalan Kamal Benda Raya Jakarta Barat dan Jalan Kamal Raya Jakarta Barat juga telah surut.

    Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Lima RT di Jakarta terendam banjir imbas hujan intensitas tinggi

    Lima RT di Jakarta terendam banjir imbas hujan intensitas tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengungkapkan bahwa lima wilayah Rukun Tetangga (RT) di Jakarta masih terendam banjir dengan ketinggian 25 hingga 35 centimeter (cm).

    “Saat ini terjadi banjir di lima RT dan tiga ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di lima RT tersebut dikarenakan hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Kamis (9/1).

    Akibat hujan tersebut, Pos Sunter Hulu Waspada atau Siaga 3 pada pukul 05.00 WIB dan Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 07.00 WIB serta mengakibatkan terjadinya beberapa lokasi di wilayah DKI Jakarta kebanjiran.

    Ia menjelaskan, hingga pukul 10.00 WIB terdapat lima RT yang terendam banjir, empat di Jakarta Barat, yaitu di Kelurahan Kedaung Kali Angke (tiga RT) serta di Kelurahan Kalideres (satu RT) dan satu RT lainnya di Jakarta Timur, tepatnya di Kelurahan Rawa Terate.

    Sementara untuk tiga ruas jalan, yaitu Jl Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jalan Bojong Raya, Kelurahan Rawa Buaya dan Jalan Kapuk Raya GG Langgar, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Untuk pengungsi hingga saat ini masih nihil,” katanya.

    Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta menyatakan telah siap menghadapi puncak musim hujan terutama terkait potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.

    “Kami menyiagakan personel gabungan selama 24 jam dari seluruh unsur perangkat daerah,” kata Mohamad Yohan.

    Menurut dia, antisipasi dalam rangka menghadapi puncak musim hujan telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menyiagakan sebanyak 267 kantor kelurahan yang ada sebagai posko siaga bencana.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta memiliki posko antisipasi bencana di tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam untuk memonitor posko siaga bencana di seluruh wilayah yang ada di Jakarta.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Waspada Banjir! Pos Pantau Angke Hulu Siaga 3, Ketinggian Air Capai 180 Cm

    Waspada Banjir! Pos Pantau Angke Hulu Siaga 3, Ketinggian Air Capai 180 Cm

    loading…

    BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat di bantaran sungai untuk mewaspadai banjir. Foto/

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ketinggian muka air di Pos Pantau Angke Hulu pagi ini berstatus siaga 3.

    BPD pun meminta kepada warga yang tinggal di sekitaran bantaran sungai untuk mewaspadai banjir. Karena ketinggian Air di Pos Pantau Angke Hulu mencapai 190 cm per pukul 07.00 WIB pagi tadi.

    “Pukul 07.00 WIB ketinggian Pos Pantau Angke hulu ketinggian air 190 cm dalam status siaga 3. Warga sepanjang bantaran sungai agar waspada dan hati hati terhadap bahaya banjir,” bunyi informasi BPBD Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Hingga pukul 09.00 WIB, kenaikan air menurun 10 cm menjadi 180 cm, namun masih dalam siaga 3. “Cuaca gemiris, status waspada atau siaga 3,” katanya.

    Berdasarkan data BPBD Jakarta, ketinggian air di Pos Sunter Hulu per pukul 09.00 WIB adalah 145 cm dengan status siaga 3. Kemudian, di Pintu Air Pasar Ikan, ketinggian muka air mencapai 220 cm atau siaga 2.

    Sebagai informasi , BPDD juga mencatat sebanyak tiga ruas jalan yang berada di Jakarta Barat tergenang imbas hujan yang terjadi sejak Rabu kemarin.

    “BPBD DKI mencatat genangan saat ini masih terjadi di tiga ruas jalan tergenang,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji Kamis (9/1/2025) pagi.

    Adapun tiga ruas jalan yang tergenang yakni:

    1. Jalan Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta barat
    Ketinggian: 40 cm

    2. Jalan Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta barat
    Ketinggian: 40 cm

    3. Jalan Patra Raya RT07/02 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
    Ketinggian: 10 cm

    (cip)

  • 7 Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Jakarta

    7 Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Jakarta

    loading…

    Hujan disertai angin kencang terjadi di Jakarta sejak dini hari hingga pagi ini mengakibatkan tujuh pohon tumbang. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Hujan disertai angin kencang terjadi di wilayah Jakarta sejak dini hari hingga pagi ini. Akibatnya, tujuh pohon tumbang menimpa rumah warga.

    Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan menyebutkan tujuh pohon tumbang itu terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. “Penyebab hujan disertai angin kencang,” kata Yohan, Kamis (9/1/2025).

    Yohan menambahkan, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa pohon tumbang tersebut. Berikut daftar pohon tumbang di sejumlah wilayah di Jakarta:

    Jakarta Pusat

    1. Jalan Budi Kemuliaan, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, menimpa pagar pembatas jalan

    2. Jalan Medan Merdeka Barat, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, menimpa kabel

    Jakarta Utara

    1. Jalan Intan Buntu RT011/002, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, menimpa Kabel

    2. Jalan Inspeksi Kanal Timur, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing

  • Pos Pantau Angke Hulu Siaga 3 Imbas Hujan, Warga Bantar Sungai Diimbau Waspada – Page 3

    Pos Pantau Angke Hulu Siaga 3 Imbas Hujan, Warga Bantar Sungai Diimbau Waspada – Page 3

    Sementara itu, Hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu 8 Januari 2025 hingga Kamis (9/1/2025), menyebabkan sejumlah pintu air di Jakarta mengalami kenaikan hingga status siaga 3 atau waspada.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengatakan, hujan juga mengakibatkan terjadinya beberapa genangan di wilayah Jakarta. Per data pukul 08.00 WIB, dua rukun tetangga (RT) di Kembangan Jakarta Barat tergenang.

    “BPBD mencatat genangan saat ini masih terjadi di 2 ruas jalan tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Kamis (9/1/2025).

    Adapun data wilayah terdampak adalah dua ruas jalan yang terdiri dari, Jalan Strategi Raya dan di Jalan Basoka Raya, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Dua ruas jalan ini tergenang dengan ketinggian 35 cm.

    “BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat,” ucap Yohan.

    Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. Meski begitu, masyarakat diminta agar tetap waspada dan berhati-hati.

    “BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112,” kata Yohan.

  • Jakarta siap hadapi puncak musim hujan

    Jakarta siap hadapi puncak musim hujan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan telah siap menghadapi puncak musim hujan terutama terkait potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.

    “Kami menyiagakan personel gabungan selama 24 jam dari seluruh unsur perangkat daerah,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, antisipasi dalam rangka menghadapi puncak musim hujan telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menyiagakan sebanyak 267 kantor kelurahan yang ada sebagai posko siaga bencana.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta memiliki posko antisipasi bencana di tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam untuk memonitor posko siaga bencana di seluruh wilayah yang ada di Jakarta.

    BPBD juga menyiagakan layanan pengaduan dan darurat untuk masyarakat apabila apabila mengalami atau menemukan keadaan darurat melalui Jakarta Siaga 112 secara gratis yang beroperasi 24 jam non-stop.

    Arsip foto – Seorang warga memotret awan tebal yang menyelimuti permukiman dan gedung bertingkat di Jakarta, Kamis (5/12/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom/aa.

    Untuk aduan kondisi kemasyarakatan lainnya dapat diadukan melalui Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang mengintegrasikan seluruh kanal pengaduan resmi Pemprov DKI Jakarta seperti JAKI, media sosial dan lainnya

    BPBD juga telah menyiapkan telah menyiapkan langkah yang diperlukan dengan memetakan jenis bahaya, pengembangan skenario kejadian dan asumsi dampak.

    Dari data yang ada, diperkirakan bahwa jumlah wilayah yang berpotensi terdampak banjir terdiri dari 176 Rukun Tetangga (RT).

    Berdasarkan analisis BMKG terkait prakiraan curah hujan tinggi dan prediksi tinggi muka air laut pasang serta pandangan para ahli meteorologi tentang perkiraan puncak curah hujan maka ditetapkan tiga prediksi skenario kondisi banjir.

    “Skenario tersebut, yaitu kondisi siaga, kondisi tanggap darurat dan tahap transisi darurat ke pemulihan,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ahli Ungkap Jakarta Terancam Gempa Megathrust Meski Jauh dari Samudra

    Ahli Ungkap Jakarta Terancam Gempa Megathrust Meski Jauh dari Samudra

    Jakarta, CNN Indonesia

    Zona Megathrust Selat Sunda menjadi salah satu ancaman bagi Jakarta. Pasalnya zona ini sewaktu-waktu bisa pecah dan menghasilkan gempa dahsyat dengan kekuatan yang diperkirakan hingga magnitudo 9,1.

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami, bahkan hingga skala besar seperti yang terjadi di Aceh pada 20 tahun silam.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu guncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” ujar Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/12), dikutip dari laman resmi BRIN.

    Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti dari berbagai institusi menunjukkan tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    Penelitian ini menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, yakni tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” tutur Rahma.

    Menurut Rahma daerah perkotaan seperti Jakarta memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan. Dengan demikian, upaya mitigasi juga harus mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” jelasnya.

    Ancam pesisir

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan bencana tsunami di Jakarta sebagai imbas gempa dahsyat megathrust tak terelakkan.

    “Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” ujar Yohan beberapa waktu lalu.

    Meski demikian ia menyebut dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, terutama di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

    “Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami,” terang Yohan.

    Bagaimana dengan Jakarta?

    Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta terbilang cukup rendah.

    “Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter,” kata BMKG dalam keterangannya.

    Bahaya gempa

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa disebut bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menjelaskan soal ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” tutur Subardjo saat itu.

    Subardjo menyebut kekhawatiran para ilmuwan pada zona Megathrust Selat Sunda dikarenakan saat ini merupakan zona seismic gap.

    Menurutnya, jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa seperti Aceh pada 2004 silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” imbuhnya.

    (lom/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kepala Basarnas Kusworo Dimutasi dalam Rangka Pensiun, Diganti Mohammad Syafii – Page 3

    Kepala Basarnas Kusworo Dimutasi dalam Rangka Pensiun, Diganti Mohammad Syafii – Page 3

    Sementara itu, Kantor SAR Jakarta menggelar Latihan Gabungan Urban Search and Rescue (SAR) di salah satu pusat perbelanjaan kawasan Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (18/12/2024).

    Sebanyak 120 personel gabungan dilibatkan. Mereka terdiri dari Basarnas, BPBD DKI Jakarta, potensi SAR, hingga pengelola gedung tinggi di Jakarta. Adapun, skenario latihan berupa gempa bumi yang menghantam Jakarta yang mengakibatkan gedung-gedung runtuh.

    “Ini simulasi dikemas mengantisipasi situasi akhir tahun.Tadi kami mensimulasikan berbagai teknik pencarian dan penyelamatan seperti Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) dan High Angle Rescue Technique (HART),” ujar Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno melalui keterangan tertulis, Rabu (18/12/2024).

    Ribut menerangkan, pihaknya mengantisipasi kemungkinan terburuk bila terjadi bencana di Jakarta. Karena itu, seluruh komponen SAR melatih diri. Adapun, kata dia, inisiator kantor SAR Jakarta.

    “Tadi dilihat Ka Basarnas memimpin langsung dari command center dan kejadian ada perintah sebagai esensi kepada kantor SAR Jakarta. Ini simulasi yang maksimalkan secara periode masyarakat dan pekerja di gedung tau titik jalan keluar ke mana dan pertolongan ke mana,” ucap Ribut.

    “Kita meneruskan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita membentuk super tim. Super tim ini lah yang kita ambil dari seluruh potensi SAR yang ada. Kita bersama-sama, sehingga mengerti siapa berbuat apa,” sambung dia

  • Apa Jadinya Jika Gempa Dahsyat Megathrust Guncang Jakarta?

    Apa Jadinya Jika Gempa Dahsyat Megathrust Guncang Jakarta?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Zona Megathrust Selat Sunda jadi ancaman nyata bagi wilayah Jakarta, karena sewaktu-waktu dapat melepas energi besarnya dan menghasilkan gempa dahsyat hingga magnitudo 9,1. Apa jadinya jika Jakarta diguncang gempa megathrust?

    Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengatakan potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu tsunami dengana skala besar seperti yang terjadi di Aceh 20 tahun silam.

    “Potensi megathrust ini dapat memicu goncangan gempa yang besar dan tsunami, yang menjalar melalui Selat Sunda hingga ke Jakarta dengan waktu tiba sekitar 2,5 jam,” kata Rahma usai menghadiri acara peringatan 20 tahun tsunami Aceh di Banda Aceh, Kamis (26/12), mengutip laman resmi BRIN.

    Hasil simulasi yang dilakukan BRIN dan tim peneliti berbagai institusi, tinggi gelombang tsunami imbas gempa megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai 20 meter di pesisir selatan Jawa, 3-15 meter di Selat Sunda, dan sekitar 1,8 meter di pesisir utara Jakarta.

    Penelitian ini juga menunjukkan fenomena serupa pernah terjadi dalam sejarah, seperti tsunami Pangandaran 2006 yang dipicu oleh marine landslide di dekat Nusa Kambangan.

    “Energi yang terkunci di zona subduksi selatan Jawa terus bertambah seiring waktu. Jika dilepaskan sekaligus, goncangan akan memicu tsunami tinggi yang bisa berdampak luas, tidak hanya di selatan Jawa tetapi juga di wilayah pesisir lainnya,” jelas Rahma.

    Rahma mengatakan daerah perkotaan seperti Jakarta, yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan sedimen tanah yang rentan mengamplifikasi goncangan, upaya mitigasi juga harus mencakup retrofitting atau penguatan struktur bangunan.

    “Retrofitting sangat penting, terutama untuk bangunan di kawasan padat penduduk, karena goncangan kuat berpotensi menyebabkan kerusakan masif dan korban jiwa,” tuturnya.

    Ancam pesisir Jakarta

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Mohamad Yohan mengatakan tsunami imbas gempa dahsyat megathrust di Jakarta tak bisa terelakan.

    “Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan,” kata Yohan beberapa waktu lalu.

    Kendati begitu, menurut Yohan dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, khususnya di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

    “Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami,” jelas Yohan.

    Lalu, separah apa tsunami yang bakal ‘menyapu’ Jakarta?

    Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta cukup rendah.

    “Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter,” demikian bunyi keterangan BMKG.

    Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI (Foto: Basith Subastian/CNNIndonesia)

    Berlanjut ke halaman berikutnya…

    BMKG mencatat Jakarta sempat mengalami tsunami tiga kali sepanjang sejarah.

    Pertama, pada 24 Agustus 1757 ketika Jakarta masih bernama Batavia, gempa kuat bergelombang yang berlangsung 5 menit mengguncang Jakarta. Pada pukul 02.05, saat guncangan terkuat, angin bertiup dari timur laut.

    Air laut di Sungai Ciliwung, yang mengalir ke laut di Jakarta pun naik dengan ketinggian 0,5 meter di atas ketinggian biasanya dan turun dengan jumlah yang sama.

    Kedua, tsunami juga pernah terjadi pada 16 Maret 1863. Saat itu, gempa terjadi di Pulau Jawa yang terasa agak kuat di daerah Lebak, dan dirasakan sedang di Jakarta dan Pulau Kapal di Teluk Jakarta, serta dirasakan lemah di Serang dan Caringin.

    Tepat sebelum gempa, di Caringin teramati gelombang pasang bergulung di pantai dengan suara keras.

    Ketiga, tsunami yang terjadi pada 20 Mei 1883. Kapal “Semarang” memasuki gelombang besar di Pulau Horn antara pukul 10.00 dan 12.00.

    Gelombang itu menyebar dari utara timur laut ke barat laut. Saat itu, laut benar-benar tenang sebelum dan sesudah.

    Sang kapten menduga bahwa fenomena tersebut berhubungan dengan erupsi krakatau, namun hal tersebut tidak benar. Catatan pengukur pasang surut di Tanjung Priok tidak menunjukkan osilasi yang tidak biasa.

    Bisa seperti Aceh

    Megathrust Selat Sunda menjadi ancaman serius karena zona ini bisa pecah kapan saja.

    Eks Ketua Ikatan Alumni Akademi Meteorologi dan Geofisika (IKAMEGA) Subardjo dalam acara Sarasehan Nasional IKAMEGA pada 2018 silam sempat menyampaikan ancaman tersebut.

    “Berdasarkan segmentasi megathrust pada Peta Gempa Bumi Nasional pada tahun 2017, kita ketahui ada dua megathrust yang dekat dengan Jakarta, yang bisa mempengaruhi kerusakan bangunan atau infrastruktur yang ada di Jakarta,” kata Subardjo saat itu.

    Subardjo mengatakan yang jadi kekhawatiran para ilmuwan adalah zona Megathrust Selat Sunda, karena saat ini merupakan zona seismic gap.

    [Gambas:Photo CNN]

    Menurut dia jika Megathrust Selat Sunda pecah, bukan tidak mungkin Jakarta akan mengalami nasib serupa di Aceh seperti 20 tahun silam.

    “Jika terjadi, Megathrust Selat Sunda itu berpotensi gempa dengan 8,7 SR, setara dengan 9.0 Magnitude Moment atau MW. Itu setara dengan gempa di Aceh (Desember 2004), sehingga akan menimbulkan tsunami,” kata Subardjo.

    “Tapi yang menjadi kekhawatiran bagi kita adalah bukan tsunaminya, tapi getarannya atau goncangannya, mengingat jarak antara Megathrust Selat Sunda dengan Jakarta itu sekitar 200-250 km, di bawah tanah Jakarta itu adalah tanah endapan atau aluvial yang bisa menimbulkan amplifikasi atau pun besaran-besaran amplitudo,” lanjut dia.

  • Awal Tahun 2025, Banjir Rob Terjang Jakarta Utara

    Awal Tahun 2025, Banjir Rob Terjang Jakarta Utara

    loading…

    Banjir rob menggenangi kawasan pesisir Jakarta Utara di awal 2025. Foto/SindoNews/jonathan simanjuntak

    JAKARTABanjir rob menggenangi kawasan pesisir Jakarta Utara di awal 2025. Kawasan yang tergenang yaitu di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tiga wilayah di Pluit tergenang banjir rob. “Kelurahan Pluit tergenang tiga RT dengan ketinggian berkisar 10-30 cm,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, M. Yohan, Rabu (1/1/2025).

    Sementara itu, ruas Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) juga turut terkena banjir rob. Ruas jalan itu tergenang hingga 20 cm.

    Baca Juga

    “Ruas Jalan RE Martadinata, Kecamatan Tanjung Priok tergenang 20 centimeter,” ungkapnya.

    Baca Juga

    Meski demikian ruas jalan itu terlihat masih bisa dilintasi baik pengendara motor maupun mobil. Yohan menyebut BPBD telah menyiagakan pompa-pompa air untuk mempercepat penyedotan genangan.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucapnya.

    (cip)