Kementrian Lembaga: BPBD DKI Jakarta

  • Nusaibah Jazuli Penuhi Janji Serahkan Gaji Sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat – Page 3

    Nusaibah Jazuli Penuhi Janji Serahkan Gaji Sebagai Anggota DPRD Tangsel untuk Masyarakat – Page 3

    Khoirudin menuturkan, pejabat yang tak kedapatan tak kompeten layak diganti oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. DPRD DKI, lanjut dia, bakal memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi.

    “Kalau dia tidak tercapai (KPI), ganti. Rekomendasi kita ganti. Namun kewenangannya ada di eksekutif, kita hanya sebatas tupoksi dewan,” je;as Khoirudin.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, ada enam rukun tetangga (RT) yang masih terendam banjir pada Jumat 31 Januari 2025. Data itu tercatat per pukul 13.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 6 RT,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan dalam keterangan tertulis, Jumat 31 Januari 2025.

    Adapun wilayah terdampak genangan di Jakarta Barat, yaitu 5 RT di Kelurahan Cengkareng Barat dan 1 RT di Tegal Alur. Ketinggian genangan 30 sentimeter (cm).

    “Penyebab genangan karen curah hujan tinggi dengan situasi masih tergenang,” ucap Yohan.

    Menurut Yohan, genangan di Jakarta terjadi karena dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa 28 hingga Rabu 29 Januari 2025. Hujan menyebabkan sejumlah pos pantau dan pintu air mengalami kenaikan.

    Genangan juga menyebabkan warga di Jakarta Barat mengungsi. Rinciannya, ada 33 KK atau 72 jiwa di Kelurahan Cengkareng Barat harus mengungsi di Masjid An Nur.

    Kemudian, sebanyak 39 KK atau 153 jiwa di Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Musholla Al Hidayah, Rusun Lokbin.

    Selain itu, warga di Kelurahan Rorotan dan Semper Barat Jakarta Utara juga masih mengungsi. Total, 15 jiwa di Kelurahan Rorotan mengungsi di Depo BCC dan 887 jiwa di Semper Barat di Rusun Embrio.

  • Kurangi Potensi Banjir, Pemprov DKI Modifikasi Cuaca – Page 3

    Kurangi Potensi Banjir, Pemprov DKI Modifikasi Cuaca – Page 3

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, modifikasi cuaca ini untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat.

    Lalu, menurut Yohan, dengan mengurangi curah hujan ini maka potensi genangan air dan banjir di Jakarta dapat diminimalkan.

    OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. “Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ungkap Yohan.

    Operasi ini berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari prakirawan cuaca dan ilmuwan penerbangan (weather forecaster dan Flight Scientist) BMKG.

    OMC berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

     

  • DKI kembali lakukan modifikasi cuaca untuk kurangi potensi banjir

    DKI kembali lakukan modifikasi cuaca untuk kurangi potensi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mulai Sabtu ini hingga Kamis (6/2) sebagai upaya mengurangi potensi banjir akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

    “Dengan pelaksanaan OMC ini, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat meminimalisir risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda wilayah Jakarta,” kata Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Maruli menyebutkan, modifikasi cuaca ini dilakukan sebagai respon terhadap prakiraan cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jakarta.

    Selain itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi juga telah menginstruksikan jajarannya untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terulangnya kejadian serupa yang dapat mengakibatkan bencana.

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca hujan yang dapat terjadi hingga 6 Februari mendatang,” ujar Maruli.

    Ilustrasi – Suasana persiapan modifikasi cuaca yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, modifikasi cuaca ini untuk mengubah pola curah hujan sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat.

    Lalu, menurut Yohan, dengan mengurangi curah hujan ini maka potensi genangan air dan banjir di Jakarta dapat diminimalkan.

    OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. “Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir,” ungkap Yohan.

    Operasi ini berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna milik TNI AU dengan jumlah penerbangan mempertimbangkan dari prakirawan cuaca dan ilmuwan penerbangan (weather forecaster dan Flight Scientist) BMKG.

    Arsip foto – Petugas saat memasukkan natrium klorida (NaCl) yang akan disemai pada ketinggian antara 8.000 hingga 10.000 kaki. ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta/aa.

    OMC berlangsung setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, dengan pengawasan dari BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan pelaksanaan tidak mengganggu penerbangan komersial dan militer.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di akhir 2024 telah melaksanakan OMC pada 25-31 Desember 2024 yang dinilai terbukti efektif dalam mengurangi intensitas hujan dan memitigasi risiko bencana hidrometeorologi.

    Operasi ini berhasil menurunkan curah hujan hingga 38 persen berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMAP) dan 28 persen berdasarkan model prediksi.

    Selama enam hari operasional, BPBD melakukan 10 sorti penerbangan, menyemai garam (NaCl) ke awan dengan total durasi sekitar 19 jam 36 menit. Hasilnya, terjadi penurunan signifikan dalam curah hujan dengan puncaknya mencapai 40 mm pada 25 Desember.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jakarta Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Sabtu Ini – Page 3

    Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Jakarta Mulai Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Sabtu Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada Sabtu (1/2/2025). OMC akan digelar hingga Kamis 6 Februari 2025.

    Menurut Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, OMC dilakukan sebagai respon prakiraan cuaca ekstrem yang potensial terjadi di Jakarta hingga Kamis, 6 Februari 2025.

    “BMKG telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Jakarta hingga 6 Februari mendatang. Karena itu, kami berupaya melakukan OMC untuk minimalisir risiko bencana,” kata Maruli dalam keterangannya, dikutip Sabtu, (1/2/2025).

    Maruli menjelaskan, cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terjadi pada 28-29 Januari 2025 lalu, menjadi cambuk bagi pihaknya karena mengakibatkan banjir yang menyebabkan timbulnya dampak kerugian ekonomi.

    “Karena itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, telah memberi arahan pada jajarannya untuk mengantisipasi kejadian berulang,” ucap Maruli.

    Maruli menyebut, kegiatan OMC akan berlangsung menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai base posko operasi. OMC akan dimulai sejak pagi.

    Sementara itu, Kepala Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggangmengatakan, OMC kali ini juga melibatkan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

     

  • DKI kemarin, posko kesehatan pengungsi banjir hingga konser Maroon 5

    DKI kemarin, posko kesehatan pengungsi banjir hingga konser Maroon 5

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar DKI Jakarta yang terjadi pada Jumat (31/1) kemarin, mulai dari posko kesehatan pengungsi banjir hingga konser Maroon 5.

    Berikut berita seputar DKI Jakarta yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. BPBD: Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut masih terdapat 10 rukun tetangga (RT) yang tergenang banjir hingga Jumat pagi.

    “Untuk ruas jalan semua sudah surut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya di sini

    2. Pemprov DKI siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi banjir

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan posko kesehatan di berbagai lokasi pengungsian banjir Jakarta sebagai upaya antisipasi potensi masalah kesehatan pascabanjir pada warga terdampak.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan posko ini didirikan di rumah penduduk, halte, pos pengungsian, hingga tempat ibadah untuk memudahkan warga mengakses layanan kesehatan.

    Selengkapnya di sini

    3. TUKU mengaku butuh menabung enam tahun agar bisa kolaborasi dengan MRT

    PT Karya Tetangga Tuku, selaku pemegang merek Toko Kopi Tuku (TUKU) mengaku membutuhkan waktu enam tahun dengan menabung agar bisa berkolaborasi dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) di bidang hak penamaan (naming rights).

    “Rasanya tabungan pendapatan enam tahun sudah lebih dari cukup buat kami yang akhirnya pada saat kemarin kita coba eksplorasi, ternyata Alhamdulillah kesempatan itu bisa terwujud di hari ini,” kata CEO & Founder TUKU Andanu Prasetyo di Stasiun Cipete Raya TUKU Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya di sini

    4. JIS ajak penonton konser Maroon 5 gunakan transportasi publik

    Manajemen Jakarta International Stadium (JIS) mengajak penonton konser Maroon 5 pada Sabtu (1/2) di lokasi itu untuk menggunakan transportasi publik guna menghindari kemacetan di kawasan itu baik sebelum maupun sesudah kegiatan.

    “Kami juga mengimbau seluruh penonton untuk menggunakan transportasi umum guna menghindari kemacetan serta memastikan pengalaman menonton konser yang lebih nyaman,” kata Head of SBU Jakarta International Stadium (JIS) Shinta Syamsul Arief di Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya di sini

    5. Dua dari 14 kantong jenazah korban kebakaran bukan berisi “body part”

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, mengungkapkan, dua dari 14 kantong jenazah yang diterima dari tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, bukan berisi potongan tubuh atau body part korban.

    “Dari 14 kantong jenazah yang dikirim ke RS Polri, setelah dilakukan pengecekan ulang dengan pengalaman, ternyata dua (kantong) di antaranya bukan berisi body part,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Selengkapnya di sini

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi

    Petugas Satpol PP membantu pekerja untuk melintasi genangan air menggunakan truk di Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (29/1/2025). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/YU

    BPBD: Banjir masih genangi 10 RT di Jakarta pada Jumat pagi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut masih terdapat 10 rukun tetangga (RT) yang tergenang banjir hingga Jumat pagi.

    “Untuk ruas jalan semua sudah surut,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sampai pukul 07.00 WIB banjir masih menggenangi 10 RT yang berada di Jakarta Barat, dari sebelumnya mencapai 29 RT yang terdampak. Ia menjelaskan untuk ketinggian air yang merendam 10 RT itu berkisar 30 sampai 60 centimeter (cm) sedangkan untuk penghuninya masih mengungsi ke tempat lebih aman.

    “Yang masih tergenang ada tujuh RT di Kelurahan Cengkareng Barat, dan tiga RT di Kelurahan Tegal Alur,” katanya.

    Yohan memastikan, untuk ruas jalan yang sempat terendam banjir kini sudah surut, baik jalan di Jakarta Utara maupun Jakarta Barat.

    Untuk warga yang masih mengungsi, kata Yohan, berada di Kelurahan Cengkareng Barat sebanyak 107 jiwa diungsikan ke Masjid An Nur dan Gereja GPPK Palem. Sementara untuk warga Kelurahan Tegal Alur mengungsi di Mushalla Al Madin dan Masjid RW 015 sebanyak 692 jiwa.

    “Ada juga 500 warga Kelurahan Rorotan yang mengungsi di Depo BCC,” kata Yohan.

    Ia juga mendata masih ada 1.485 jiwa dari Kelurahan Semper Barat yang mengungsi di RPTRA Triputa Persada Hijau, Rusun Embrio, Mushalla Al Barokah, TK Negeri Semper, Pos RW 06, Sekretariat Rusun Blok A, SDN 13, Mushalla Abu Turab, Masjid Annadzofah, Kantor Asrama DKI, Kantor Sekretariat RT 07/RW 08, Mushalla RT 01, SMAN 75.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah diakibatkan hujan ekstrem dan sangat lebat yang membuat saluran air tidak mampu menampung air yang masuk.

    “Saluran air yang ada melebihi kapasitas daya tampung sehingga meluap mengakibatkan genangan (banjir),” kata Yohan.

    Ia mengatakan pada Selasa (28/1) hingga Rabu dini hari hujan ekstrem terjadi di Jakarta, dan ini menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut.

    Sumber : Antara

  • Warga Jakut mulai kembali ke rumah usai mengungsi akibat banjir

    Warga Jakut mulai kembali ke rumah usai mengungsi akibat banjir

    Jakarta, (ANTARA) –

    Warga Jakarta Utara (Jakut) sudah mulai kembali ke rumah masing-masing usai mengungsi akibat banjir dan merendam pemukiman penduduk di kawasan itu.

    “Hingga Jumat siang pukul 13.00 WIB jumlah warga yang berada di pengungsian Depo BCC Cilincing hanya tersisa 15 orang dari sebelumnya sekitar 500 orang dari 160 kepala keluarga pada Jumat pagi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Jumat.

    Hal serupa juga terjadi di lokasi pengungsian di Kelurahan Semper Barat dari 1.485 jiwa warga yang mengungsi, pada Jumat siang tercatat ada 887 jiwa yang masih mengungsi di sejumlah lokasi penampungan seperti Rusun Embrio dan lokasi lainnya.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta mencatat tidak ada lagi permukiman atau ruas jalan di Kota Jakarta Utara yang terendam banjir pada Jumat siang.

    Sementara, Ketua RT 18 RW05 Kampung Sepatan Cilincing Ipah mengatakan lokasi pengungsian di Depo BCC yang sebelumnya penuh warga mengungsi di delapan unit peti kemas atau kontainer sudah kembali ke rumah mereka.

    “Air mungkin sudah surut dan mereka ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah yang terendam banjir,” kata dia.

    Menurut dia, daerah tempat tinggal mereka memang rawan banjir dan jika musim penghujan kampung mereka sudah terbiasa terkena banjir.

    “Saya masih di sini dan belum ke rumah dan sampai saat ini saya tidak tahu bagaimana kondisi rumah setelah terendam banjir,” katanya.

    Ia menyebutkan warga Kampung Sepatan yang terdiri dari 1.163 warga ini berharap agar kondisi banjir yang sering terjadi di wilayahnya mendapat perhatian pemerintah Jakarta Utara.

    “Semoga diperhatikan, biar kampung kami tidak terkena banjir lagi, ” katanya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi banjir

    Pemprov DKI siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi banjir

    Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyediakan layanan komprehensif bagi warga terdampak banjir melalui posko-posko kesehatan di berbagai lokasi pengungsian. Posko ini didirikan di rumah penduduk, halte, pos pengungsian, hingga tempat ibadah. ANTARA/Instagram/@dinkesdki

    Pemprov DKI siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 13:03 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan posko kesehatan di berbagai lokasi pengungsian banjir Jakarta sebagai upaya antisipasi potensi masalah kesehatan pascabanjir pada warga terdampak. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat mengatakan posko ini didirikan di rumah penduduk, halte, pos pengungsian, hingga tempat ibadah untuk memudahkan warga mengakses layanan kesehatan.

    Dia menuturkan selain pemeriksaan kesehatan, Dinkes juga memberikan penyuluhan, konseling, dan sosialisasi terkait kesehatan. Ani lalu mengimbau warga untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan, serta selalu waspada dengan potensi masalah kesehatan pascabanjir.

    Terkait masalah kesehatan saat banjir dan pascabanjir, dalam kesempatan terpisah Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Prof.  Tjandra Yoga Aditama meminta warga mewaspadai potensi penyebaran  penyakit menular.

    Salah satunya diare yang sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu. Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya dari sumur dangkal akan ikut tercemar sehingga berpotensi menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat. Karena itu, Tjandra mengingatkan warga membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang air besar maupun kecil dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih setiap hari.

    Warga juga harus menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal, serta tidak lupa menghubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare. Selain diare, warga juga perlu mewaspadai penyakit leptospirosis yang ditularkan melalui kotoran dan  kencing tikus.

    “Seseorang yang mempunyai luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, maka orang tersebut berpotensi terinfeksi dan bisa sakit,” jelas Tjandra.

    Agar tak terkena penyakit ini, dia mengingatkan warga agar tak bermain di genangan saat terjadi banjir, terutama jika mempunyai luka dan menggunakan pelindung misalnya sepatu, bila terpaksa harus ke daerah banjir. Tjandra menuturkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan penyakit kulit baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain juga perlu diwaspadai warga.

    “Kalau musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik.

    Kemudian, selain penyakit menular perlu juga diantisipasi memburuknya penyakit kronik yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan terutama bila banjir terjadi sampai berhari-hari. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut masih terdapat 10 rukun tetangga (RT) yang tergenang banjir hingga Jumat pagi.

    Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta banjir melanda 53 RT dan 23 ruas jalan yang diakibatkan hujan lebat pada Selasa (28/1).

    Sumber : Antara

  • Hingga Pagi Tadi, Tercatat 2.784 Warga Jakarta Masih Mengungsi – Halaman all

    Hingga Pagi Tadi, Tercatat 2.784 Warga Jakarta Masih Mengungsi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hingga Jumat (31/1/2025) pukul 07.00 WIB, sebanyak 2.784 warga masih mengungsi akibat terdampak banjir di Jakarta. 

    Mereka telah dievakuasi oleh petugas ke lokasi yang lebih tinggi dari lokasi banjir.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan, ribuan warga yang mengungsi itu masih berasal dari dua wilayah yaitu Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

    Untuk Jakarta Barat di Kelurahan Cengkareng Barat, terdapat 107 jiwa dari 42 KK yang dievakuasi ke Masjid An Nur dan  Gereja GPPK Palem.

    Kemudian di Kelurahan Tegal Alur ada 692 jiwa dari 355 KK yang diungsikan di Musalah Al Madin dan MasjiD RW 015 sedangkan di Jakarta Utara, 500 jiwa dari 160 KK di Kelurahan Rorotan dievakuasi ke Depo BCC.

    “Di Kelurahan Semper Barat ada 1.485 jiwa dari 312 KK. Lokasi pengungsian di RPTRA Triputa Persada Hijau, Rusun Embrio, Mushola Al Barokah, TK Negeri Semper, Pos RW 06, Sekretariat Rusun Blok A, SDN 13, Mushola Abu Turab, Masjid Annadzofah, Kantor Asrama DKI, Kantor Sekretariat RT 07/RW 08, Musalah RT 01, SMAN 75,” jelas Yohan dari keterangannya pada Jumat (31/1/2025).

    Dari data BPBD, jumlah lokasi yang tergenang dan terendam banjir di Jakarta mulai menurun.

     Hingga pukul 07.00, banjir masih merendam 10 RT di wilayah Jakarta Barat.

    Rinciannya, tujuh RT di Kelurahan Cengkareng Barat dan tiga RT di Kelurahan Tegal Alur.

    Untuk penyebab banjir karena curah hujan, dengan ketinggian air 30-60 sentimeter dan situasi masih tergenang.

    Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    BPBD juga mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujar Isnawa.

    Isnawa mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” tuturnya. (Wartakotalive.com/Fitriyandi Al Fajri)

     

  • DPRD : Sistem pengendalian banjir di Jakarta butuh evaluasi

    DPRD : Sistem pengendalian banjir di Jakarta butuh evaluasi

    dibutuhkan peningkatan sistem drainase, terutama di daerah rawan yang berulang kali banjir setiap kali hujan deras

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike menyebut sistem pengendalian banjir di DKI Jakarta membutuhkan evaluasi karena ternyata tidak mampu menampung hujan ekstrem.

    “Kami menyoroti soal banjir yang diutamakan adalah pencegahan bukan bertindak ketika sudah terjadi,” kata Yuke di Jakarta, Jumat.

    Yuke mengatakan, cuaca tidak bisa terus-menerus dijadikan faktor penyebab karena kalau Jakarta memiliki sistem pengendalian banjir yang efektif maka bisa meminimalkan terjadinya banjir.

    Menurut dia, evaluasi juga harus dilakukan terhadap efektivitas infrastruktur drainase, kapasitas sungai, serta kesiapan pompa dan sistem pengelolaan air di daerah rawan genangan.

    Normalisasi dan naturalisasi sungai, sambung Yuke, harus dipercepat, karena masih ada 17,7 km normalisasi Sungai Ciliwung yang belum selesai. Sementara daerah resapan air di Jakarta juga semakin berkurang.

    Selain itu, koordinasi dengan pemerintah pusat perlu diperkuat. Terutama dalam mengelola aliran air dari wilayah hulu dan pengoperasian waduk, serta pintu air.

    “Dari sisi teknis, kami akan meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk memastikan semua pompa air berfungsi optimal,” kata dia.

    Optimalisasi pompa air, tambah Yuke, tidak hanya saat banjir terjadi. Namun melalui pemeliharaan rutin sebelum musim hujan.

    Tidak hanya itu, menurut dia dibutuhkan peningkatan sistem drainase, terutama di daerah rawan yang berulang kali banjir setiap kali hujan deras.

    “Kami juga mendorong Pemprov untuk lebih tegas dalam menertibkan bangunan liar yang menghambat aliran air,” katanya.

    Yuke menambahkan bahwa pembangunan tanggul di daerah pesisir perlu dipercepat untuk mengantisipasi banjir rob.

    Yuke berpendapat, solusi jangka panjang harus segera direalisasikan agar masalah banjir tidak menjadi siklus tahunan tanpa ada perbaikan nyata.

    “DPRD akan terus mengawasi dan mendorong agar setiap program penanggulangan banjir benar-benar berjalan efektif dan tepat sasaran,” kata Yuke.

    Hingga kini Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) masih terus berupaya untuk menangani banjir di 22 rukun tetangga (RT) dan sejumlah ruas jalan DKI Jakarta.

    “Kami berkoordinasi dengan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk penyedotan banjir dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis (30/1).

    Ia menjelaskan selain penyedotan air petugas BPBD DKI Jakarta juga mendistribusikan logistik kepada para korban banjir yang mengungsi di sejumlah lokasi Jakarta.

    Yohan mengatakan telah mendistribusikan logistik berupa nasi boks, selimut, sarung, mukena dan lain sebagainya kepada warga terdampak dengan jumlah mencapai 2.000 lebih.

    Menurut dia, banjir terjadi di 54 RT dan 23 ruas jalan Jakarta sejak Rabu (29/1) dini hari dan saat ini sudah sudah berangsur surut.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025