Kementrian Lembaga: BPBD DKI Jakarta

  • UPDATE Pukul 03.00 WIB, Info Terkini Daftar Genangan di Wilayah Jakarta Rabu 5 Maret 2025 Pagi – Halaman all

    UPDATE Pukul 03.00 WIB, Info Terkini Daftar Genangan di Wilayah Jakarta Rabu 5 Maret 2025 Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Info terkini lokasi genangan atau banjir di wilayah Jakarta hari Rabu (5/3/2025).

    Dikutip dari webiste BPBD DKI Jakarta kondisi terkini yang pada pukul 03.00 WIB, masih ada genangan di 114 Rukun Tetangga.

    BPBD mencatat saat ini genangan terjadi membuat dua ruas jalan tergenang.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 18 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Duri Kosambi

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kedaung Kali Angke

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Rawa Buaya

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi

    Kelurahan Kebon Jeruk

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 60 s.d 100 cm

    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kedoya Selatan

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 90 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kembangan Selatan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Kelurahan Kembangan Utara

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 60 s.d 80 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    Jakarta Pusat terdapat 2 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Petamburan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 40 cm

    Penyebab: Luapan PHB

    Jakarta Selatan terdapat 44 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Lenteng Agung

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cipulir

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 70 cm

    Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pondok Pinang

    Jumlah: 5 RT

    Ketinggian: 100 cm

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pengadegan

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 310 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Rawajati

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 90 s.d 250 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Pejaten Timur

    * Jumlah: 6 RT

    * Ketinggian: 30 s.d 120 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Bintaro

    * Jumlah: 6 RT

    * Ketinggian: 100 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Pesanggrahan

    * Jumlah: 8 RT

    * Ketinggian: 60 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan

    Kelurahan Kebon Baru

    * Jumlah: 3 RT

    * Ketinggian: 60 s.d 200 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Manggarai

    * Jumlah: 5 RT

    * Ketinggian: 45 s.d 125 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur terdapat 50 RT yang terdiri dari:

    Kelurahan Bidara Cina

    * Jumlah: 3 RT

    * Ketinggian: 180 s.d 220 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    * Jumlah: 38 RT

    * Ketinggian: 40 s.d 250 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cawang

    * Jumlah: 7 RT

    * Ketinggian: 160 s.d 260 cm

    * Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 220 s.d 230 cm

    Penyebab: Luapan Kali Ciliwung

     

    Jalan Tergenang terdapat 2 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    1. Jl. Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat

    Ketinggian : 40 cm

    2. Jl. Puri Mutiara, Kel. Cilandak Barat, Jakarta Selatan

    Ketinggian : 70 cm

    Sedangkan Wilayah yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Kel. Rawa Buaya: 4 RT

    2. Kel. Lebak Bulus: 1 RT

    3. Kel. Srengseng Sawah: 2 RT

    4. Kel. Cilandak Timur: 3 RT

    5. Kel. Cipinang Muara: 3 RT

    6. Kel. Gedong: 3 RT

    7. Kel. Balekambang: 3 RT

    8. Kel. Bali Mester: 3 RT

     

    Jalan tergenang yang sudah surut sebagai berikut:

    1. Jl. Komplek Joglo Baru RT. 07 RW Kel. Joglo, Jakarta Barat

    2. Jl. Strategi Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    3. Jl. Basoka Raya, Kel. Joglo, Jakarta Barat

    Semetara itu, BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.

  • Tangani Banjir Jabodetabek, Modifikasi Cuaca Difokuskan Kawasan Puncak Bogor

    Tangani Banjir Jabodetabek, Modifikasi Cuaca Difokuskan Kawasan Puncak Bogor

    Jakarta

    BNPB menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem. Modifikasi cuaca bakal difokuskan pada kawasan hulu di Puncak, Bogor.

    “Fokusnya di Jabodetabek khususnya di kawasan hulu Puncak/Bogor,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi, Selasa (4/3/2025).

    Abdul menjelaskan, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan sejak Selasa (4/3). Sebanyak 3 sorti garam disemai.

    “Untuk hari ini 3 sorti hingga malam (3 x 1.000 kg),” terangnya.

    Ia sempat menjelaskan teknis OMC. Dalam operasi kali ini, BNPB menggunakan pesawat Cessna untuk menyemaikan garam dari udara. Tujuannya supaya curah hujan tak terakumulasi di satu wilayah.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Senada, Kepala Pusdatin BPBD DKI Jakarta M Yohan menjelaskan saat ini kegiatan OMC dilaksanakan oleh BNPB dengan cakupan wilayah Jawa Barat. Sementara di wilayah DKI Jakarta masih menunggu arahan selanjutnya.

    “Saat ini OMC sedang dilaksanakan oleh BNPB dengan cakupan Wilayah Jawa Barat,” jelas Yohan.

    Yohan menuturkan pada umumnya, metode operasi modifikasi cuaca yang diterapkan Pemprov Jakarta sama dengan BNPB. “Sama saja metodenya beda pelaksana. Sementara ini baru BNPB,” terangnya.

    Gubernur Jakarta Pramono Anung telah memberi instruksi kepada jajarannya terkait penanggulangan banjir di wilayahnya. Pramono, kata dia, menginstruksikan supaya jajarannya mengoptimalkan penanganan warga terdampak banjir.

    “Arahan Pak Gubernur optimalkan bantu warga terdampak banjir,” ucapnya.

    Sebelumnya, BNPB mengatakan akan menggelar operasi modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025. Operasi modifikasi cuaca tersebut dilakukan dengan harapan dapat mengantisipasi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.

    “OMC (operasi modifikasi cuaca) sekali lagi kami akan laksanakan sampai tanggal 8,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Banjir Jabodetabek, yang digelar secara daring, Selasa (4/3/2025).

    Seperti diketahui, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Banjir terjadi di wilayah Jabodetabek sejak Senin (3/3/2025) malam.

    Hujan baru reda sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (4/3/2025). Hujan sepanjang malam itu memicu sungai yang mengalir di Jabodetabek meluap. Akibatnya, rumah-rumah warga di berbagai wilayah terendam banjir.

    Salah satu lokasi yang paling parah terkena banjir ialah Vila Nusa Indah 2 di Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Banjir di wilayah ini mencapai 3 meter hingga hampir merendam atap rumah warga.

    Sementara di wilayah Jakarta, tepatnya di Kelurahan Gedong, Jakarta Timur, ketinggian air mencapai 5 meter.

    (taa/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • BPBD Jakarta: 117 RT Masih Terendam Banjir hingga Selasa Malam

    BPBD Jakarta: 117 RT Masih Terendam Banjir hingga Selasa Malam

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan sebanyak 117 RT di wilayah Jakarta masih terendam banjir hingga Selasa (4/3/2025) malam pukul 22.00 WIB.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan sebagaimana dilaporkan Antara.

    Wilayah yang masih terendam banjir menyebar di berbagai kelurahan, seperti di Jakarta Barat yang mencakup Duri Kosambi (1 RT), Kedaung Kali Angke (4 RT), Rawa Buaya (2 RT), Kebun Jeruk (2 RT), Kedoya Selatan (4 RT), Kembangan Selatan (2 RT), Tanah Abang (2 RT).

    Kemudian di wilayah Jakarta Selatan yaitu Lenteng Agung (2 RT), Cipulir (1 RT) , Pondok Pinang (5 RT), Pengadegan (1 RT), Rawajati (7 RT), Pejaten Timur (6 RT), Bintaro (6 RT), Pesanggrahan (8 RT), Kebon Baru (3 RT), dan Manggarai (5 RT).

    Adapun  wilayah di Jakarta Timur yang masih terendam banjir mencakup Bali Mester (3 RT), Bidara Cina (3 RT), Kampung Melayu (38 RT), Bale Kembang (3 RT), Cawang (7 RT), dan Cililitan (2 RT).

    Yohan menjelaskan BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat.

    Menanggapi situasi ini, dia mengatakan sejumlah upaya telah diambil yakni penyedotan genangan dan pengecekan fungsi tali-tali air. Kebutuhan dasar bagi penyintas juga disiapkan bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam.

  • Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.

    Meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan memperparah kondisi di wilayah ini, sementara Kali Cimanceri yang meluap mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Bogor. 

    Di Jakarta, enam kecamatan terdampak banjir, yaitu Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Jatinegara, Kramat Jati, dan Pasar Rebo. 

    Sebanyak 823 Kepala Keluarga (KK) atau 2.627 jiwa merasakan dampak banjir, dengan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan kaji cepat. 

    Di Kabupaten Bogor, banjir melanda Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu rumah dan satu pondok pesantren terendam.

    Sementara di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan 547 jiwa yang merasakan dampaknya. Di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, 119 rumah terendam dengan total 423 jiwa terdampak. Hingga saat ini, satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir. 
     
    Di Bekasi, banjir merendam beberapa kecamatan, menyebabkan ribuan warga terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa banjir melanda 20 titik di 7 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 Meter.

    Luapan sungai dan tingginya curah hujan memperparah kondisi, dengan laporan rumah yang terendam hingga setinggi 1 meter. 

    Warga yang terdampak di beberapa titik telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara upaya bantuan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

    Merespons bencana ini, Human Initiative telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kabupaten Bogor untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

    Tim rescue telah diturunkan dengan satu unit perahu untuk evakuasi, sementara Mobil Respons dikerahkan untuk mendirikan dapur Air guna menyediakan makanan siap saji bagi para penyintas. 

    Selain itu, Human Initiative juga melakukan kajian dampak awal untuk menentukan langkah-langkah bantuan selanjutnya. 

    Saat ini, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh warga terdampak antara lain: Makanan siap santap, selimut dan alas tidur, peralatan kebersihan diri dan rumah, matras dan terpal untuk tempat tinggal sementara.

    “Sahabat Inisiator, kita dapat turut membantu dengan berdonasi untuk menyediakan kebutuhan mendesak bagi para penyintas. Setiap bantuan, sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana ini,” ujar Tim Disaster Risk Management Human Initiative, Subur Rojinawi.

    “Donasi dapat disalurkan melalui Human Initiative untuk membantu penyediaan makanan, tempat tinggal sementara, serta kebutuhan pokok lainnya bagi penyintas banjir di Jabodetabek,” ucap Subur lagi.

    Untuk diketahui, volume air terus naik sejak Selasa (4/3/2025) pagi akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak malam sebelumnya.

    Selain itu, sejumlah rumah warga tampak terendam hingga atapnya.

    Beberapa warga yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka terlihat meminta bantuan evakuasi dari petugas BPBD dan tim SAR.

    Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan menggunakan perahu karet.

    Pihak BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, serta obat-obatan untuk warga terdampak.

    Posko pengungsian juga telah didirikan di beberapa titik, termasuk di GOR terdekat untuk menampung warga yang harus mengungsi.

    Menurut keterangan Kepala BPBD DKI Jakarta, banjir kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu, menyebabkan debit air Kali Ciliwung meluap hingga menggenangi permukiman dan jalan raya di sekitarnya.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman serta mewaspadai arus listrik yang masih menyala di beberapa titik untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

  • 16 Lokasi Pengungsian Banjir Jakarta, BPBD Kerahkan Bantuan

    16 Lokasi Pengungsian Banjir Jakarta, BPBD Kerahkan Bantuan

    PIKIRAN RAKYAT – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan Jakarta pada awal Maret 2025 menyebabkan kenaikan status siaga di beberapa pintu air dan pos pantau.

    Akibatnya, banjir melanda 105 RT dan 5 ruas jalan di Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah membuka 16 lokasi pengungsian dan mengerahkan bantuan untuk warga terdampak.

    Berikut ini informasi terkini berdasarkan rilis yang diterima Pikiran-Rakyat.com dari BPBD DKI Jakarta:

    Kenaikan Status Siaga

    – Bendung Katulampa: Siaga 3 (Waspada) pukul 19:30 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 23:00 WIB.

    – Pos Pantau Depok: Siaga 2 (Siaga) pukul 23:00 WIB, Siaga 1 (Bahaya) pukul 02:00 WIB.

    – Pintu Air Manggarai: Siaga 3 (Waspada) pukul 07:00 WIB.

    – Pintu Air Karet: Siaga 3 (Waspada) pukul 04:00 WIB.

    – Pos Pantau Krukut Hulu: Siaga 3 (Waspada) pukul 00:00 WIB.

    – Pos Pantau Pesanggrahan: Siaga 3 (Waspada) pukul 23:00 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 03:00 WIB.

    – Pos Pantau Angke Hulu: Siaga 3 (Waspada) pukul 00:00 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 02:00 WIB, Siaga 1 (Bahaya) pukul 06:00 WIB.

    – Pos Sunter Hulu: Siaga 3 (Waspada) pukul 23:00 WIB, Siaga 2 (Siaga) pukul 00:00 WIB.

    16 Lokasi Pengungsian

    Kelurahan Kampung Melayu

    1. SDN Kampung Melayu 01/02 (30 Jiwa)

    2. Masjid Jami Miftahul Huda (181 Jiwa)

    Kelurahan Bidara Cina

    3. RPTRA RT.10 RW.11 (17 Jiwa)

    4. Aula Kelurahan Bidara Cina (21 Jiwa)

    5. Masjid Abrol RT.12 RW.11 (26 Jiwa)

    6. SKKT RT.6,13 RW.11 (20 Jiwa)

    7. Majlis Ta’lim masjid Abrol RT10 RW.11 (24 Jiwa)

    Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Jakarta.

    Kelurahan Cawang

    8. Musholla Al Ishlah (53 Jiwa)

    9. Ruko – Ruko Pinggir Jalan (130 Jiwa)

    Kelurahan Pejaten Timur

    10. SDN 22 (450 Jiwa)

    11. SMPN 46 (300 Jiwa)

    Kelurahan Cilandak Timur

    12. Musholla Al Makmuriyah (39 Jiwa)

    13. Pendopo RT.3 RW.3 (19 orang)

    Kelurahan Lebak Bulus

    14. Musholla Al – Mabrur RT.8 RW.8 (100 Jiwa)

    Kelurahan Lenteng Agung

    15. Majelis Ta’lim RW.03 (230 Jiwa)

    Kelurahan Kembangan Selatan

    16. Majelis Nurul Muhi, RT.2 RW.9 (52 Jiwa)

    Bantuan BPBD

    – Makanan Siap Saji 1000 box.

    – Paket kidsware 260 Paket.

    – Air Mineral 20 Dus.

    – Selimut 20 Lembar.

    – Family Kit 160 Paket.

    Upaya Penanganan

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan. Koordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi. Penyiapan kebutuhan dasar bagi warga terdampak. Target genangan surut dalam waktu cepat.

    Imbauan

    Masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, hubungi nomor telepon 112 (gratis, 24 jam).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cerita Relawan Tetap Berpuasa Saat Melakukan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan – Halaman all

    Cerita Relawan Tetap Berpuasa Saat Melakukan Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Haji Ending (70) relawan dari Satgasus Brigade 08 Jakarta Barat dengan penuh semangat mengevakuasi warga terdampak banjir di Kompleks Induk Koperasi Pegawai Negeri atau IKPN Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

    Ending mengungkap pihaknya telah membantu evakuasi warga dari pukul 11.00 WIB hingga saat ini. 

    “Di sana masih ada nenek-nenek minta tolong minta dievakuasi,” unjar Ending setelah mengevakuasi warga, Selasa (4/3/2025). 

    Ia mengatakan tidak ada kesulitan yang berarti saat melakukan evakuasi warga. 

    “Hanya faktor air saja (Mengayuh perahu karet),” ucapnya. 

    Di tengah terik matahari, lelahnya mengayuh perahu karet membantu warga dari banjir Jakarta, Haji Ending pun masih mempertahankan ibadah puasanya. 

    “Itu (Puasa) sudah kewajiban saya di bulan suci Ramadan ini. Apapun kegiatan saya, puasa tetap berjalan. Itu prinsip saya selama ini,” terangnya. 

    Ending mengaku bergabung ke relawan Satgasus Brigade 08 Jakbar sejak 15 tahun lalu.

    “Saya juga sudah pernah mengikuti organisasi lain. Tapi di sini lebih betah. Karena banyak turun ke lapangan di tempat bencana-bencana,” ungkapnya. 

    Ia juga menerangkan saat ini rumahnya juga terdampak banjir. Tetapi menurutnya tugas lebih utama. 

    Saat membantu evakuasi warga hari ini Ending mengaku kakinya terluka hingga mengeluarkan darah. 

    “Itu kaki tadi kena keramik. Aduh apa nih ternyata ilmunya rontok,” ucap Ending lalu tertawa. 

    Hingga pukul 15.15 WIB, 139 warga terdampak banjir telah berhasil dievakuasi petugas gabung dari TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, BPBD DKI Jakarta dan relawan. 

  • Anak laki-laki terseret arus Kali Ciliwung saat evakuasi di Tebet

    Anak laki-laki terseret arus Kali Ciliwung saat evakuasi di Tebet

    Jakarta (ANTARA) – Seorang anak laki-laki berinisial A (2) terseret arus Kali Ciliwung saat dilakukan evakuasi banjir di Jalan J, Gang Perintis RT 010/RW 010, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

    “Kami mendapatkan laporan dari warga adanya seorang anak laki-laki yang hanyut di Kali Ciliwung saat sedang dilakukan evakuasi oleh tim relawan,” kata Kapolsek Tebet Kompol Murodih di Jakarta, Selasa.

    Murodih mengatakan laporan diterima pada Selasa sekitar pukul 15.30 WIB.

    Pada awalnya, saat itu empat tim relawan sedang melakukan evakuasi lima orang korban banjir menggunakan perahu karet.

    “Saat sedang melakukan evakuasi, perahu karet terbalik karena kencangnya arus air sungai,” jelasnya.

    Atas kejadian tersebut, warga setempat melaporkan kejadian tersebut Polsek Tebet.

    Kemudian, para petugas kepolisian langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk ditindaklanjuti.

    “Hingga saat ini, korban masih belum ditemukan dan Basarnas Jakarta Selatan sedang melakukan pencarian,” ujarnya.

    Sementara, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan menambahkan akibat perahu karet terbalik itu pada awalnya mengakibatkan tiga orang hanyut.

    “Perahu karet terbalik mengakibatkan tiga orang hanyut, namun dua orang berhasil diselamatkan kembali dan korban hanyut berinisial A,” ucap Yohan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 Cara Cek Tinggi Air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa

    3 Cara Cek Tinggi Air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa

    Jakarta

    Cek tinggi air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa. Mesti waspada karena banjir menerjang sejumlah area di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat sebanyak 105 rukun tetangga (RT) dan lima ruas jalan di wilayah Jakarta tergenang banjir, Selasa.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta
    Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Karena itu, yuk cari tahu cara mengecek tinggi air sungai dan bendungan secara online.

    Cara Cek Tinggi Air Sungai Ciliwung dan Bendungan Katulampa

    1. Website Posko Banjir DKI Jakarta

    Ketinggian air sungai di wilayah Jabodetabek dapat dipantau melalui laman https://poskobanjir.dsdadki.web.id/. Caranya dengan masuk ke link tersebut, klik ‘Status Siaga’.

    Di sana akan muncul kriteria daerah tersebut apakah aman atau tidak. Kamu harus hati-hati jika hasilnya adalah ‘Waspada’, ‘Siaga’, atau bahkan ‘Bahaya’.

    Sebagai informasi tambahan, ini adalah penentu kriteria Waspada, Siaga, dan Bahaya.

    Waspada: ketinggian 80 – 150 cm
    Siaga: ketinggian 150 – 200 cm
    Bahaya: ketinggian lebih dari 200 cm.

    2. Situs BPBD Jakarta

    BPBD Jakarta memiliki laman untuk memantau ketinggian muka air di Jabodetabek. Ikuti langkah berikut:

    Buka link https://bpbd.jakarta.go.id/waterlevelTentukan tanggal terbaru untuk mengetahui kondisi beberapa sungaiPerhatikan warna dan tanda di sungai, tiap warna memiliki arti berbeda. Merah untuk Siaga I, oranye untuk Siaga II, dan kuning untuk Siaga III.

    3. Lewat Medsos

    Akun media sosial BPBD Jakarta

    Akun media sosial BPBD Bogor

    (ask/ask)

  • Dilanda Banjir, Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama Bekasi Lumpuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Maret 2025

    Dilanda Banjir, Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama Bekasi Lumpuh Megapolitan 4 Maret 2025

    Dilanda Banjir, Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama Bekasi Lumpuh
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Banjir besar melanda kawasan Vila Nusa Indah 2 dan Kemang Pratama 5, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (4/3/2025).
    Ketinggian air cukup tinggi dan menenggelamkan rumah-rumah warga hingga hanya terlihat atapnya.
    Aktivitas di kedua perumahan tersebut lumpuh total akibat genangan yang terjadi sejak dini hari.
    Berdasarkan foto yang diunggah di Instastory @sonorafm92, air tampak merendam hampir seluruh wilayah Vila Nusa Indah 2.
    Sampah-sampah juga terlihat tersangkut di beberapa sudut, terbawa arus banjir yang disebut meluap sejak pukul 02.00 WIB.
    Sementara itu, di Kemang Pratama 5, tanggul yang sebelumnya ditinggikan untuk menahan air justru tak mampu menahan volume air kali yang meningkat drastis.
    Air pun meluap melewati tanggul hingga membentuk aliran deras seperti air terjun.
    “Ini tanggul yang ditinggikan untuk menghindari luapan air, tapi volume airnya lebih tinggi daripada tanggul, jadi lewat airnya. Ini jadi kayak air terjun,” ujar seorang warga dalam video yang beredar.
    Tak hanya di Bekasi, banjir juga terjadi di Jalan Balai Rakyat Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, akibat luapan Kali Ciliwung.
    Sejumlah warga di lokasi tersebut harus dievakuasi oleh petugas BPBD DKI Jakarta.
    Hingga kini, belum diketahui jumlah korban yang terdampak banjir atau langkah penanganan lebih lanjut dari pihak berwenang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun

    Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun

    Warga melintasi banjir yang merendam daerah Cililitan, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). BPBD Jakarta melaporkan 20 RT di Jakarta Timur terendam banjir akibat meluapnya kali Ciliwung yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/nym.

    Ketinggian luapan Ciliwung di Jaksel dan Jaktim berangsur turun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Ketinggian air yang merendam kawasan bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur turun dari yang sebelumnya mencapai tinggi meter kini yang tertinggi hanya 1,2 meter.

    “Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di 28 RT dan empat ruas jalan,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, dari data yang masuk pada pukul 03.00 WIB ketinggian air, yaitu 30 centimeter (cm) dan yang tertinggi berada pada kisaran 120 cm atau 1,2 meter. Dari data BPBD DKI Jakarta yang terus diperbaharui setiap jamnya, ketinggian air banjir yang disebabkan meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim). Titik tertinggi terjadi di Kelurahan Pejaten Timur mencapai 3,7 meter.

    Yohan menyatakan bahwa banjir yang terjadi itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung sehingga mengakibatkan daerah yang berada di bantaran sungai terendam.Hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) menyebabkan kenaikan Bendung Katulampa yang berada di Bogor, Jawa Barat, menjadi Siaga 3 atau Waspada pada pukul 20.20 WIB.

    Kemudian, di hari yang sama pada pukul 20.40 Siaga 2 dan pada pukul 20.40 WIB Bendung Katulampa menjadi Siaga 1 atau Bahaya sekitar pukul 21.30 WIB. Selanjutnya di Pos Pantau Depok berstatus Siaga 3 Waspada pukul 21.40 WIB, Siaga 2 pukul 00.00 WIB dan Siaga 1 atau Bahaya pukul 00.30 WIB.

    “Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siayga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta,” katanya.

    Untuk saat ini dari 28 Rukun Tetangga (RT) yang masih tergenang banjir, 21 di antaranya berada di Jaksel dan tujuh RT lainnya di Jaktim.

    Berikut data RT dan kelurahan yang masih tergenang banjir hingga Selasa pagi:

    Jakarta Selatan terdapat 21 RT yang terdiri dari:

    1. Kelurahan Pondok Pinang
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 80-100 cm

    2. Kelurahan Pengadegan
    Jumlah: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm

    3. Kelurahan Rawajati
    Jumlah: 5 RT
    Ketinggian: 50 cm

    3. Kelurahan Cilandak Timur
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 105-120 cm

    4. Kelurahan Pejaten Timur
    Jumlah: 6 RT
    Ketinggian: 30-120 cm

    5. Kelurahan Kebon Baru
    Jumlah: 2 RT
    Ketinggian: 60-100 cm.

    Jakarta Timur terdapat 7 RT yang terdiri dari:

    1. Kelurahan Bidara Cina
    Jumlah: 3 RT
    Ketinggian: 90-100 cm

    2. Kelurahan Kampung Melayu
    Jumlah: 4 RT
    Ketinggian: 95 cm

    Sementara untuk jalan yang terendam banjir terdapat di 4 ruas jalan yang terdiri dari:
    1. Jl. Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
    2. Jl. Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
    3. Jl. Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm
    4. Jl. H. Muhajar RT 011 RW 002, Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm.

    Sumber : Antara